Anda di halaman 1dari 3

TRIAS MALARIA 1.

Stadium dingin (Stadium Frigoris) Stadium ini dimulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutupi tubuhnya dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia. Nadi cepat, tetapi lemah, bibir dan jari-jari pucat atau sianosis, kulit kering dan pucat, penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. 2. Stadium demam (Stadium Akme) Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderirta merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala, mual serta muntah sering kali terjadi. Nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa sangat haus dan suhu badan meningkat sampai 410C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2-12 jam. Demam disebabkan oleh karena pecahnya sizon darah yang telah matan dan masuknya merosoit darah ke dalam aliran darah. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale, skizon-skizon dari setiap generasi menjadi matang pada setiap 48 jam sekali, sehingga timbul demam setiap hari terhitung dari serangan demam sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada Plasmodium malariae, fenomena tersebut setiap 72 jam (setiap hari keempat), sehingga disebut malaria kuartana. Pada palasmodium falciparum, setiap 24-48 jam.. 3. Stadium berkeringat (Stadium Sudoris) Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali, sampai-sampai tempat tidurnya basah. Kemudian suhu badan menurun dengan cepat, kadang-kadang sampai dibawah normal. Gejala-gejala tersebut diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada spesies parasit, beratnya infeksi dan umur dari penderita. Gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh adanya kecendrungan parasit (bentuk trofosoit dan skizon) untuk berkumpul pada pembuluh darah organ tubuh seperti otak, hati dan ginjal, sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah organ-organ tubuh tersebut. Gejala mungkin berupa koma (pingsan), kejang-kejang sampai tidak berfungsinya ginjal. Kematian paling banyak disebabkan oleh malaria jenis ini. Kadang-

kadang gejalnya mirip kolera atau disentri. Black water fever yang merupakan komplikasi berat adalah munculnya hemoglobin pada air seni menyebabkan air seni berwarna merah tua atau hitam. Gejala lain dari Black Water Fever adalah ikterus dan muntah-muntah yang warnanya sama dnegan empedu. Black Water Fever biasanya dijumpai pada mereka yang menderita infeksi plasmodium falciparum yang berulang-ulang dan infeksinya cukup berat. Didaerah yang tinggi tingkat endemisitisnya (hiper atau holo endemik), pada orang dewasa seringkali tidak ditemukan gejala klinis walaupun darahnya mengandung parasit malaria. Hal ini disebabkan oleh imunitas yang telah timbul pada mereka karena infeksi yang berulang-ulang. Limpa bisanya membesar pada serangan dalam periode yang cukup lama. Dengan pengobatan yang baik, limpa secara berangsur-angsur akan mengecil kembali.

APRILIA ARMANINGSIH 1102007039

Anda mungkin juga menyukai