Anda di halaman 1dari 45

PHP String

Prev Next

Berikut adalah deklarasi variabel-variabel string yang benar : $stringku = "Ini adalah variabel string"; $string_1 = "Ini juga merupakan variabel string"; $string_2 = ""; // string dengan nilai kosong

Tanda petik satu ( ' ) hampir sama perlakuannya dengan tanda petik dua ( " ) pada deklarasi variabel string namun terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu string dengan tanda petik dua menggantikan dengan nilai variabel di dalamnya.
<?php $variabel = 5; $a = 'Ali memiliki $variabel buah rumah di Jawa Barat.'; $b = "Ali memiliki $variabel buah rumah di Jawa Barat."; print($a); print($b); ?>

Contoh kode PHP di atas akan memberikan hasil :


Ali memiliki $variabel buah rumah di Jawa Barat. Ali memiliki 5 buah rumah di Jawa Barat.

Selain itu variabel string dengan dua tanda petik ( " ) akan menerjemahkan karakter-karakter khusus dalam variabel tersebut.
<?php $a = 'Wati pergi ke pasar\\n'; $b = "Wati pergi ke pasar\\n"; echo $a; echo $b; ?>

Hasilnya :
Wati pergi ke pasar\n Wati pergi ke pasar

Sebuah string bisa langsung digunakan pada fungsi ataupun bisa disimpan dalam variabel.

Escape-Sequence Character
Escape-Sequence character adalah penggantian karakter spesial pada suatu string yang di awali dengan tanda backslash ' \ '. Dalam PHP string terdapat beberapa Escape-Sequence character :

\n digantikan dengan baris baru pada suatu string. \r digantikan dengan karakter carriage-return. \t digantikan dengan karakter tab. \$ digantikan dengan simbol dolar itu sendiri. \" digantikan dengan tanda petik dua ( " ) itu sendiri. \\ digantikan dengan backlslash tunggal.

print dan echo


Pada contoh-contoh di atas anda melihat kode print($variabel) dan echo $variabel.

print dan echo memiliki fungsi yang sama, yaitu sama-sama berfungsi untuk menampilkan string ke layar anda. Perbedaannya terletak dari 'return value' atau nilai kembali dari keduanya. print memberikan sebuah nilai kembali '1' sedangkan echo adalah void/tidak mengembalikan apa-apa. Ada pendapat yang mengatakan bahwasanya echo menampilkan string lebih cepat daripada print.

Operator String Concatenation


Operator string concatenation maksudnya adalah operator yang digunakan untuk menggabungkan string satu dengan string yang lainnya. Untuk menggabungkan string digunakan operator titik ( . )
<?php $nama="Budi"; $pekerjaan="Petani"; $hasil = $nama . " bekerja sebagai seorang " . $pekerjaan;

echo $hasil; ?>

Hasil dari kode di atas adalah :


Budi bekerja sebagai seorang Petani

Fungsi strlen()
PHP menyediakan banyak fungsi-fungsi penting, di antaranya adalah strlen() yang berfungsi untuk mengetahui panjang atau jumlah karakter dalam suatu string.
<?php $kalimat = "Soekarno adalah presiden pertama Indonesia"; $panjang_kalimat = strlen($kalimat); echo $panjang_kalimat; ?>

Hasil dari kode di atas :


41

Fungsi strlen sangat berguna bila misalnya digunakan dalam fungsi loop/perulangan, kita akan bisa mengatur hingga sampai manakah sebuah perulangan dilakukan.

Fungsi strpos()
Fungsi strpos() digunakan untuk mengetahui karakter string di dalam suatu string.
Bila kesamaan ditemukan maka fungsi strpos() akan mengembalikan nilai posisi dari karakter pertama. Kita lihat apakah string 'buas' terdapat pada string berikut : <?php echo strpos("Singa itu buas", "buas"); ?>

Kode di atas akan menghasilkan :


10

Seperti anda lihat strpos() tidak menghasilkan nilai 11 sebab perhitungan karakter pada strpos bukan dimulai dari 1 melainkan dari 0.

PHP Operator
Prev Next

Apa itu operator?


Penjelasan singkat bisa digambarkan dengan 2 + 4 hasilnya adalah 6. Disini 2 dan 4 disebut dengan operand dan + adalah operator. PHP mendukung operator-operator :

Operator Aritmatik (Arithmatic). Operator Perbandingan (Comparison). Operator Rasional (Rational / Logical). Operator Penugasan (Assignment). Operator Kondisional (Conditional / Tenary).

Operator Aritmatik
Operator + * / % ++ > . Deskripsi Penambahan dua operand Pengurangan dua operand Perkalian dua operand Pembagian dua operand Modulus, sisa dari pembagian dua operand Increment, menambahkan nilai dari sebuah integer sebanyak 1 Decrement, mengurangi nilai dari sebuah integer sebanyak 1 Penggabungan string Contoh 5+2=7 5-2=3 5 * 2 = 10 5 / 2 = 2.5 5%2=1 5++ = 6 5++ = 6 "ho" . "ho" = "hoho"

Contoh kode :
<?php $x=5; $y=2; $hasil=$x+$y; echo $hasil; ?>

Hasil :
7

Operator Perbandingan (Comparison)


Misalkan kita memiliki dua variabel $A = 10 dan $B = 5.
Operator Deskripsi == Membandingkan dua operand bernilai sama atau tidak, bila sama maka akan memberikan nilai balik/return true sebaliknya adalah false != Membandingkan dua operand tidak bernilai sama atau ya, bila sama maka akan memberikan nilai balik/return false sebaliknya adalah true > Membandingkan dua operand apakah operand pertama bernilai lebih besar dari operand kedua, bila ya maka akan memberikan nilai balik/return true sebaliknya adalah false < Membandingkan dua operand apakah operand pertama bernilai lebih kecil dari operand kedua, bila ya maka akan memberikan nilai balik/return true sebaliknya adalah false >= Membandingkan dua operand apakah operand pertama bernilai lebih besar sama dengan nilai operand kedua, bila ya maka akan memberikan nilai balik/return true sebaliknya adalah false <= Membandingkan dua operand apakah operand pertama bernilai lebih kecil sama dengan nilai operand kedua, bila ya maka akan memberikan nilai balik/return true sebaliknya adalah false Contoh ($A == $B) adalah false

($A == $B) adalah true

($A > $B) adalah true

($A < $B) adalah false

($A >= $B) adalah true

($A <= $B) adalah false

Operator Rasional (Logical)


Misalkan kita memiliki dua variabel $A = 10 dan $B = 5.
Operator Deskripsi and Dinamakan and operator, bila operand satu dan dua benar maka hasilnya adalah benar or Dinamakan or operator, bila operand satu atau dua benar maka hasilnya adalah benar && Dinamakan and operator, bila operand satu dan dua benar maka hasilnya adalah benar || Dinamakan or operator, bila operand satu atau dua benar maka hasilnya adalah benar ! Dinamakan not operator, bila operand satu dan dua benar Contoh ($A and $B) adalah true ($A or $B) adalah true ($A && $B) adalah true ($A || $B) adalah true !($A && $B) adalah false

maka hasilnya adalah salah

Operator Penugasan (Assignment)


Operator Deskripsi = Memberikan nilai kepada operand di sebelah kiri dengan nilai operand di sebelah kanan. += Memberikan nilai pada operand di sebelah kiri hasil dari pertambahan operand sebelah kiri dengan operand sebelah kanan. -= Memberikan nilai pada operand di sebelah kiri hasil dari pengurangan operand sebelah kiri dengan operand sebelah kanan. *= Memberikan nilai pada operand di sebelah kiri hasil dari perkalian operand sebelah kiri dengan operand sebelah kanan. %= Memberikan nilai pada operand di sebelah kiri hasil dari operand kiri modulus operand kanan. Contoh C=A+B, C bernilai total A+B C+=A, sama dengan C=C+A

C-=A, sama dengan C=C-A

C*=A, sama dengan C=C*A

C%=A, sama dengan C=C%A

Operator Kondisional (Tenary)


Operator kondisional pertama akan mengevaluasi hasil dari ekspresi, apakah true atau false, kemudian akan mengeksekusi salah satu pernyataan tergantung dari hasil tersebut.
Operator ?: Prev Next Deskripsi Contoh

Nilai kondisional Bila kondisinya adalah benar/true ? maka nilai X : sebaliknya maka nilai Y

PHP Scope
Prev Next

PHP Scope Variabel


PHP memiliki 4 variabel scope yang berbeda :

Local Global Static Parameter

Local Scope
Sebuah variabel yang di deklarasikan dalam suatu fungsi hanya bisa di akses dalam fungsi tersebut, variabel ini bersifat local scope.
<?php $x = 12; function fungsiku() { echo $x; } fungsiku(); ?>

Hasil :
12

Global Scope
Global scope adalah semua variabel yang di definisikan diluar fungsi / function.
Variabel yang bersifat global scope bisa di akses oleh semua bagian dari script diluar fungsi / function. Untuk mengakses variabel global scope dalam suatu fungsi maka bisa digunakan kata kunci global.
<?php $x = 12; function fungsiku() {

global $x; echo ($x * 2); } fungsiku(); ?>

Hasilnya :
24

PHP juga menyimpan semua variabel global kedalam sebuah array yang dinamakan $GLOBAL[index].

Index-nya adalah nama-nama dari variabel.

Array ini bisa di akses dalam suatu fungsi.

Array ini juga bisa digunakan untuk meng-update variabel global secara langsung.
<?php $x = 2; function fungsiku() { $GLOBALS['x'] = 4; } fungsiku(); echo $x; ?>

Hasilnya :
4

Static Scope
Ketika sebuah fungsi telah selesai dilakukan, pada umumnya semua variabel akan dihapus. Akan tetapi biasanya kita tidak ingin menghapus variabel tersebut.

Gunakan kata kunci = static untuk melakukan hal ini.


static $variabel_static;

Parameter
Parameter adalah variabel lokal yang di masukkan dalam suatu fungsi. Parameter di deklarasikan pada daftar paramater dalam suatu fungsi.
<?php function fungsiku($parameter1, $parameter2) { $parameter1 = ($parameter2 - $parameter1) * 2; echo $parameter1; } fungsiku(4,12); ?>

Hasilnya :
16

PHP If-else
Prev Next

Pernyataan kondisional digunakan untuk memilih aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang berbeda.

if statement (pernyataan)
Bila anda ingin mengeksekusi sebuah kode sesuai dengan kondisi yang sudah anda tetapkan, anda bisa menggunakan if statement.

if(kondisi) kode di eksekusi bila sesuai dengan kondisi

Kita lihat contoh berikut :


<?php $d = date("D"); // akan mendapatkan nama hari:"Mon","Sun",dll if($d == "Sun") echo "Selamat berlibur"; ?>

Kode di atas akan menghasilkan output Selamat berlibur bila di eksekusi pada hari Mon / Minggu.

if else statement
Bila anda ingin mengeksekusi sebuah kode sesuai dengan kondisi yang sudah anda tetapkan dan juga mengeksekusi kode lain bila tidak sesuai dengan kondisi yang sudah anda tetapkan, kita bisa menggunakan if dan else.
if(kondisi) kode di eksekusi bila sesuai dengan kondisi if(kondisi) kode di eksekusi bila sesuai dengan kondisi

Kita lihat contoh berikut :


<?php $d = date("D"); // akan mendapatkan nama hari:"Mon","Sun",dll if($d == "Sun") echo "Selamat berlibur"; else echo "Ini bukan hari Minggu"; ?>

Kode di atas akan menghasilkan output Selamat berlibur bila di eksekusi pada hari Sun / Minggu dan akan menghasilkan output Ini bukan hari Minggu bila di eksekusi selain pada hari Minggu.

if elseif else statement


Tidak begitu jauh berbeda dengan if else sebelumnya, kita hanya memberikan tambahan kondisi pada elseif.

if(kondisi) kode di eksekusi bila sesuai dengan kondisi else if kode di eksekusi bila sesuai dengan kondisi kedua else kode di eksekusi bila tidak sesuai dengan kondisi

Kita lihat contoh berikut :


<?php $d = date("D"); // akan mendapatkan nama hari:"Mon","Sun",dll if($d == "Sun") echo "Selamat berlibur"; else if($d == "Mon") echo "Selamat bekerja"; else echo "Ini bukan hari Minggu dan Senin"; ?>

Kode di atas akan menghasilkan output Selamat berlibur bila di eksekusi pada hari Sun / Minggu dan akan menghasilkan output Selamat bekerja bila di eksekusi pada hari senin dan juga akan menghasilkan output Ini bukan hari Minggu dan Senin bila di eksekusi selain pada hari Minggu dan Senin.

Kurung kurawal pada pernyataan kondisional


Anda harus menambahkan kurung kurawal pembuka ' { ' dan kurung kurawal penutup ' } ' bila anda memiliki kode eksekusi lebih dari satu dalam suatu kondisi.
<?php $d = date("D"); //akan mendapatkan nama hari : "Mon","Sun",dll if($d == "Sun") { echo "Sekarang adalah hari Minggu\n"; echo "Selamat berlibur"; } ?>

Hasilnya : ( Bila di eksekusi pada hari 'Sun' / Sunday / Minggu).


Sekarang adalah hari Minggu Selamat berlibur

Keharusan memakai kurung kurawal (bila lebih dari satu baris kode) juga berlaku untuk semua

pernyataan kondisional dan loop.

Nested if
Yang dimaksud dengan nested if (bersarang) adalah if yang berada di dalam if
<?php $d = date("D"); //akan mendapatkan nama hari : "Mon","Sun",dll if($d == "Sun") { echo "Selamat berlibur"; $tgl = date("d") //akan mendapatkan tanggal dari hari if($tgl == 25) echo "Sekarang adalah tanggal 25"; } ?>

Kode di atas akan menghasilkan output Selamat berlibur bila dieksekusi pada hari minggu dan juga akan menghasilkan output Sekarang adalah tanggal 25 bila di eksekusi pada hari minggu tanggal 25.

PHP Switch
Prev Next

Pernyataan kondisional digunakan untuk memilih aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang berbeda.

switch statement
Pernyataan switch / switch statement berarti memilih pilihan dari sekumpulan kode untuk dijalankan.
switch(x) { case 1: code akan di eksekusi bila x = 1; break; case 2:

code akan di eksekusi bila x = 2; default: code akan di eksekusi bila x bukan 1 atau 2; break; }

Beginilah cara kerjanya : Pertama misalkan nilai x adalah sebuah variabel yang bernilai 2. Bila x adalah sebuah ekspresi atau variabel yang bernilai dua maka switch statement akan mengeksekusi kode di case 2. Bila misalkan kita ganti case 1 dengan 5 dan case 2 dengan 3, maka kode di dalam default yang akan di eksekusi krn tidak kondisi x tidak sama dengan case-case sebelumnya. Sebaiknya kita lihat contoh berikut agar lebih jelas.

Contoh Switch Statement


<html> <body> <?php $x = 2; switch($x) { case 1: echo "x sama dengan 1"; break; case 2: echo "x sama dengan 2"; break; default: echo "x bukan 1 atau 2"; break; } ?> </body> </html>

Hasil kode di atas :


x sama dengan 2

Contoh lain
<html> <body>

<?php $x = 12; switch($x) { case 1: echo "x sama dengan 1"; break; case 2: echo "x sama dengan 2"; break; default: echo "x tidak sama dengan 1 ataupun 2"; break; } ?> </body> </html>

Hasil kode di atas :


x tidak sama dengan 1 ataupun 2

Ingatlah untuk selalu mengisikan menuliskan break; pada setiap case / default.

PHP Array
Prev Next

Array adalah sebuah variabel yang memiliki banyak nilai di dalamnya. Jadi misalkan anda memiliki 100 buah data nama maka daripada anda membuat 100 variabel sebaiknya anda membuat satu variabel array untuk menyimpan data tersebut

Misal anda memiliki data nama-nama teman anda sebagai berikut : Joni, Hasan dan Budi maka menyimpan data-data tersebut dengan variabel akan terlihat seperti ini : <?php

$nama1="Joni"; $nama2="Hasan"; $nama3="Budi"; ?>

Ok, anda membutuhkan 3 variabel ($nama1, $nama2 dan $nama3) untuk menyimpan data-data tersebut. Lantas bagaimana bila anda memiliki 100 data nama? Solusi terbaik adalah dengan menggunakan array. Di PHP terdapat 3 macam array :

Numeric array : Sebuah array dengan indeks berupa nomor. Associative array : Sebuah array dengan indeks berupa string, string ini digunakan sebagai ID dari array. Multidimensional array : Sebuah array yang memiliki satu atau lebih array di dalamnya.

Numeric array
Numeric array menyimpan nilai dengan nomor sebagai indeksnya. Nilai dalam array ini bisa berupa nomor, string atau obyek lainnya. Ada dua cara dalam mendeklarasikan sebuah numeric array dalam PHP : 1. Pada contoh berikut indeks dari array secara otomatis dibuat (indeks dimulai dari 0).
$nama = array("Joni","Budi","Wati");

2. Cara kedua adalah dengan cara manual, nilai dari array kita masukkan satu persatu.
$nama[0] = "Joni"; $nama[1] = "Budi"; $nama[2] = "Wati";

Contoh :
<html> <body>

<?php $nama[0] = "Joni"; $nama[1] = "Budi"; $nama[2] = "Wati"; echo $nama[0] . " dan " $nama[2] . " adalah sahabat."; ?> </body> </html>

output :
Joni dan Wati adalah sahabat

Associative array
Associative array sama dengan numeric array dalam hal fungsi. Keduanya berbeda dalam hal peng-indeks-an. Ketika kita menyimpan data yang memerlukan penamaan spesifik dalam array maka associative array sangat berguna. Contoh 1:
$jumlah_anak = array("Budi" => 4, "Hasan" => 1, "Susi" => 3);

Contoh 2 : Contoh berikut sama saja dengan contoh 1 bedanya hanya dalam hal cara pembuatan array-nya.
$jumlah_anak['Budi'] = 4; $jumlah_anak['Hasan'] = 1; $jumlah_anak['Susi'] = 3;

Contoh penggunaanya :
<?php $jumlah_anak = array("Budi" => 4, "Hasan" => 1, "Susi" => 3);

echo "Budi memiliki anak berjumlah " . $jumlah_anak['Budi']; ?>

output :
Budi memiliki anak berjumlah 4

Multidimensional array
Pada Multidimensional array setiap array memiliki array lain di dalamnya, dan setiap sub-array bisa memiliki array lagi di dalamnya. Contoh : Pada contoh berikut kita buat multidimensional array dengan pembuatan array secara otomatis.
<?php $presiden=array("Indonesia" => array("Soekarno","Soeharto"), "Iran" => array("Khatami","Ahmadinejad"), "Amerika" => array("Bush","Obama","Carter")); ?>

Output kode di atas bila kita tulis :


Array ( [Indonesia] => Array ( [0] => Soekarno [1] => Soeharto ) [Iran] => Array ( [0] => Khatami [1] => Ahmadinejad ) [Amerika] => Array ( [0] => Bush [1] => Obama [2] => Carter

) )

Contoh lanjutan : <?php $presiden=array("Indonesia" => array("Soekarno","Soeharto"), "Iran" => array("Khatami","Ahmadinejad"), "Amerika" => array("Bush","Obama","Carter")); echo "Presiden Iran saat ini adalah " . $presiden['Iran'][1]; ?>

output :
Presiden Iran saat ini adalah Ahmadinejad

PHP While-loop
Prev Next

Perulangan / loop maksudnya adalah mengeksekusi sejumlah kode berulang-ulang sesuai dengan ekspresi kondisional yang telah di tetapkan

Perulangan di PHP
Dalam sebuah pemrograman seringkali kita menginginkan sekelompok baris kode untuk terus dijalankan secara berulang-ulang. Dalam hal ini PHP menyediakan 4 cara untuk melakukan perulangan :

while : perulangan eksekusi sejumlah kode selama kondisi benar / true. do while : perulangan eksekusi sejumlah kode satu kali, kemudian di lanjutkan selama kondisi benar / true. for : perulangan terhadap sejumlah kode terus dilakukan sesuai dengan jumlah ketetapan perulangan. foreach : perulangan terhadap isi dari array.

while loop
While loop akan terus dilakukan selama kondisi benar / true.
syntax :
while(kondisi) { code yang akan di eksekusi }

contoh : Pada contoh berikut perulangan di mulai dari x= 1 dan perulangan akan terus dilakukan selama nilai x lebih kecil dari 5.
<?php $x = 1; while($x < 5) { echo "Perulangan ke " . $x . "<br/>"; } ?>

output :
Perulangan Perulangan Perulangan Perulangan ke ke ke ke 1 2 3 4

Perhatikan kondisi contoh di atas, variabel x hanya di cetak sebanyak 4 kali krn kondisi perulangan bukanlah ($x <= 5) melainkan ($x < 5)

do while
do while hampir mirip dengan while , baris kode dalam do while akan dieksekusi terlebih dahulu sebanyak satu kali baru kemudian melihat kondisi, bila kondisi true maka perulangan akan terus dilakukan.
syntax :
do {

code yang akan di eksekusi }

contoh : Pada contoh berikut perulangan di mulai dari x= 1 dan perulangan akan terus dilakukan selama nilai x lebih kecil dari 5.
<?php $x = 1; do { $x++; echo "Perulangan ke " . $x . "<br/>; } while($x < 5) ?>

output :
Perulangan Perulangan Perulangan Perulangan ke ke ke ke 2 3 4 5

PHP For-loop
Prev Next

for-loop?
loop artinya adalah pengulangan. Jadi maksudnya adalah sebuah kode akan di eksekusi selama beberapa kali sesuai dengan kondisi yang telah ditetapkan.

for loop
For loop digunakan bila anda mengetahui terlebih dahulu berapa kali perulangan akan dilakukan.

Syntax :
for(inisiasi; kondisi; penambahan/pengurangan;) { code yang akan di eksekusi; }

Penjelasan parameter :

inisiasi : digunakan untuk menge-set penghitung/pembilang. kondisi : akan di evaluasi setiap perulangan dilakukan, bila memenuhi kondisi yang telah ditetapkan maka perulangan dihentikan, bila tidak maka perulangan akan tetap terus dilakukan. penambahan : digunakan untuk melakukan penambahan atau pengurangan hingga tercapainya kondisi. Parameter inisiasi dan penambahan bisa saja kosong atau bisa juga berisi banyak ekspresi yang di pisahkan dengan tanda koma.

Contoh for loop


Pada contoh berikut di definisikan inisiasi berupa variabel $x = 1; dengan kondisi $x <= 5; dan penambahan 1 untuk variabel $x setiap kali terjadi perulangan.
<html> <body> <?php for($x=1; $x<=5; $x++) { echo "Pengulangan ke " . $x . "<br/>; } ?> </body> </html>

output :
Pengulangan Pengulangan Pengulangan Pengulangan Pengulangan ke ke ke ke ke 1 2 3 4 5

foreach loop
foreach loop digunakan untuk melakukan perulangan dalam sebuah array. Syntax :
foreach($array as $var_nilai) { code yang akan di eksekusi; }

Penjelasan : Dalam setiap perulangan, setiap nilai dari $array akan dimasukkan ke $var_nilai, dan kemudian pointer dari array akan menunjuk ke indeks array yang berikutnya jadi pada perulangan berikutnya nilai dari $var_nilai berisi nilai dari $array berikutnya. contoh :
<html> <body> <?php $arrayku = array("Budi", "Wati", "Ali"); foreach($arrayku as $isi) { echo $isi . "<br>"; } ?> </body> </html>

output :
Budi Wati Ali

PHP Function
Prev Next

Kehebatan sesungguhnya dari PHP adalah function / fungsi. Di PHP terdapat lebih 700 functions / fungsi-fungsi.

PHP Function / Fungsi


Pada tutorial ini kami akan menjelaskan bagaimana cara membuat function anda sendiri. Untuk mencegah baris kode di eksekusi maka bisa anda masukkan ke function. Function hanya dijalankan ketika function tersebut dipanggil. Anda bisa memanggil function/fungsi di seluruh bagian dokumen.

Membuat PHP Function


syntax :
function NamaFungsi() { kode yang akan di eksekusi; }

Keterangan :

NamaFungsi merupakan nama fungsi yang anda tentukan sendiri. Nama fungsi tidak boleh di awali dengan angka. Semua kode PHP yang akan anda eksekusi berada di dalam function/fungsi di awali dengan tanda ' { ' dan di akhiri dengan tanda ' } '.

Contoh cara membuat fungsi di PHP :


<html> <body> <?php function fungsiNamaku() { echo "Namaku adalah Asep";

} fungsiNamaku(); ?> </body> </html>

Hasil dari kode di atas :


Namaku adalah Asep

Menambahkan Parameter Pada Fungsi PHP


Dalam fungsi PHP anda bisa menambahkan parameter. Parameter diletakkan di dalam tanda ' ( ' dan ' ) ' setelah nama fungsi. Anda bisa memasukkan jumlah parameter lebih dari satu dengan menambahkan tanda koma ( , ) setelah parameter sebelumnya. Contoh fungsi dengan satu parameter :
<html> <body> <?php function printNilai($x) { echo "Nilai parameter adalah : " . $x; } $variabelku = 2; printNilai($variabelku); ?> </body> </html>

output :
Nilai parameter adalah 2

Contoh fungsi dengan lebih dari satu parameter :


<html> <body> <?php function perkalian($x,$y) { $total = $x * $y; echo "Hasil dari perkalian $x dengan $ y adalah " . $total; } $var1 = 2; $var2 = 4; printNilai($var1,$var2); ?> </body> </html>

output :
Hasil dari perkalian 2 dengan 4 adalah 8

Mengatur nilai default pada parameter fungsi PHP


Anda bisa mengatur nilai default dari parameter. Bila user tidak memberikan nilai parameter maka secara otomatis fungsi akan memberikan nilai default.
<html> <body> <?php function printNama($nama=NULL) { echo $nama . "<br/>"; }

printNama("Namaku Joni"); printNama(); ?> </body> </html>

output :
Namaku Joni

Fungsi PHP dengan nilai kembali / return value

Return value / nilai kembali maksudnya sebuah fungsi akan menghasilkan nilai dan bisa di masukkan nilainya ke sebuah variabel dan bisa berguna untuk menetapkan sebuah kondisi. Dengan menambahkan syntax return kita akan menghasilkan fungsi dengan nilai kembali.
<html> <body> <?php function perkalian($x,$y) { $total = $x * $y; return $total; } $var1 = 3; $var2 = 4; $nilai_return = perkalian($var1,$var2); echo "Nilai return adalah : " . $nilai_return; ?> </body> </html>

output :

Nilai return adalah 12

PHP Form
Prev Next

Dalam tutorial HTML Form pada bagian submit button kita melihat elemen form HTML yang menghasilkan tampilan input berikut :

Nama anda :

<< Silahkan isi & klik untuk mencobanya

Kode HTML-nya :
<html> <body> <form method="GET" action="http://codingku.com/html/sample/form.php> Nama anda : <input type="text" name="nama" /> <input type="submit" value="submit" /> </form> </body> </html>

Ada nama file form.php pada kode HTML di atas, file form.php inilah yang mengolah input dari HTML form (file html). Inilah isi kode PHP dari file form.php :
<?php $nm = $_GET['nama']; echo $nm; ?>

Jadi kesimpulannya, setiap elemen form pada HTML secara otomatis juga bisa di ambil nilainya oleh PHP. Anda lihat pada file form.php ada fungsi $_GET yang berfungsi untuk mengambil nilai dari form HTML. Mengenai $_GET dan $_POST akan kami perjelas pada tutorial berikutnya.

Validasi Form
Validasi form sebaiknya dilakukan di browser user sebab validasi melalui browser (script sisi klien, mis : javascript) lebih cepat prosesnya dan validasi melalui server ( mis : php ) akan membebani kerja server. Penggunaan validasi melalu server dipertimbangkan bila data tersebut akan dimasukkan ke dalam database. Untuk validasi melalui server sebaiknya gunakan satu macam file, maksudnya adalah untuk mengirimkan form pada file itu sendiri. Hal ini mempermudah pencarian error.
Prev Next

HP Get
Prev Next

Ada dua cara bagaimana browser user mengirimkan data ke server :


Metode $_GET Metode $_POST

Sebelum browser user/klien mengirimkan informasi maka akan melalui sebuah skema yang dinamakan URL encoding.

PHP Get
Prev Next

Ada dua cara bagaimana browser user mengirimkan data ke server :


Metode $_GET Metode $_POST

Sebelum browser user/klien mengirimkan informasi maka akan melalui sebuah skema yang dinamakan URL encoding.

Metode $_GET
Metode GET mengirimkan informasi yang telah di encode kepada permintaan halaman/page request. Halaman dan informasi tersebut kemudian di pisahkan dengan tanda '?'.
www.contoh.com/index.php?nama=Joni&umur=24

Seperti yang anda lihat metode GET bisa dilihat oleh semua orang. contoh:
<form method="GET" action="http://www.codingku.com/php/sample/form.php> Nama anda : <input type="text" name="nama" /> Umur : <input type="text" name="umur" /> <input type="submit" value="submit" /> </form>

Pada address bar akan terlihat seperti ini :


http://www.codingku.com/php/sample/form.php?nama=Joni&umur=24

Kemudian pada file form.php akan ditulis seperti ini :


<?php $nm = $_GET['nama']; $umur = $_GET['umur']; echo "Nama : " . $nm . "<br/>"; echo "Umur : " . $umur . " Tahun"; ?>

output : (bila kita mengisikan Nama = Joni dan Umur = 24)

Nama : Joni Umur : 24 Tahun

Kapan saat menggunakan metode $_GET ?


Yang perlu anda ingat bahwa dengan menggunakan metode GET maka isi data akan terlihat di browser dan semua orang bisa melihatnya. Catatan : Metode ini sebaiknya tidak digunakan ketika mengirimkan data password atau data penting lainnya. Karena variabel / alamat url nya lengkap maka metode ini berguna untuk 'bookmark' sebuah halaman web, hal ini bisa berguna untuk beberapa kasus.

Mengenai metode $_GET


Metode GET membatasi maksimal sebanyak 1024 karakter. Metode GET tidak bisa mengirimkan data binary seperti gambar atau dokumen word ke server. Data yang dikirim dengan metode ini bisa di akses dengan lingkungan variabel QUERY_STRING.

PHP Post
Prev Next

Ada dua cara bagaimana browser user mengirimkan data ke server :


Metode $_GET Metode $_POST

Sebelum browser user/klien mengirimkan informasi maka akan melalui sebuah skema yang dinamakan URL encoding.

Metode $_POST
Metode POST mengirimkan informasi melalui jalur HTTP header. Informasi juga di encode terlebih dahulu, sama dengan metode GET. Informasi dengan metode POST tidak akan terlihat oleh user. contoh:
<form method="POST" action="http://www.codingku.com/php/sample/form.php> Nama anda : <input type="text" name="nama" /> Umur : <input type="text" name="umur" /> <input type="submit" value="submit" /> </form>

Pada address bar informasi data tidak akan terlihat :


http://www.codingku.com/php/sample/form.php

Kemudian pada file form.php akan ditulis seperti ini :


<?php $nm = $_POST['nama']; $umur = $_POST['umur']; echo "Nama : " . $nm . "<br/>"; echo "Umur : " . $umur . " Tahun"; ?>

output : (bila kita mengisikan Nama = Joni dan Umur = 24)


Nama : Joni Umur : 24 Tahun

Kapan saat menggunakan metode $_POST ?


Metode POST tidak akan memperlihatkan data informasi kepada user.

Karena variabelnya tidak terlihat di address-bar maka tidak mungkin menggunakan metode ini untuk bookmark.

Mengenai metode $_POST


Metode POST tidak memiliki batasan karakter / unlimited. Metode POST bisa mengirimkan data binary dan juga ASCII. Informasi pada metode POST dikirimkan melalui HTTP header, jadi keamanan datanya bergantung pada keamanan protocol HTTP.

$_REQUEST Variabel
$_REQUEST variabel mengandung sekaligus $_GET, $_POST dan $_COOKIE, kita akan membahas $_COOKIE nanti pada tutorial berikutnya. $_REQUEST bisa digunakan untuk mengambil data informasi yang dikirimkan melalui metode $_GET dan $_POST contoh :
<?php $nm = $_REQUEST['nama']; $umur = $_REQUEST['umur']; echo "Nama : " . $nm . "<br/>"; echo "Umur : " . $umur . " Tahun"; ?>

PHP Date
Prev Next

Fungsi PHP date() mengambil data dan memformat-nya kemudian mengembalikannya dalam bentuk string.

syntax :
date(format,timestamp)

Parameter format

Deskripsi Sifatnya harus, merinci format dari waktu yang ingin kita tampilkan

timestamp Sifatnya opsional, secara default berisi data waktu saat ini

PHP date() - format


Parameter format harus diisi pada fungsi date() untuk merinci format dari waktu yang ingin kita tampilkan. Berikut adalah beberapa format yang bisa kita pakai :

d - merinci tanggal dari hari (01-31) m - merinci bulan dalam bentuk angka (01-12) Y - merinci tahun (4 digit)

Daftar lengkap dari format pada fungsi date() ini bisa anda lihat di referensi date(). Karakter-karakter lain seperti "-" dan "/" bisa kita gunakan di dalam format. contoh :
<?php $tgl echo echo echo ?> = date("d/m/Y"); $tgl . "<br/>"; date("d-m-Y") . "<br/>"; date("m d Y") . "<br/>;

output :
19/06/2012 19-06-2012 06 19 2012

PHP date() - timestamp


timestamp adalah parameter optional pada fungsi date(). timestamp digunakan untuk menentukan waktu sesuai dengan yang anda inginkan. Bila fungsi date() tidak ditambah dengan timestamp maka secara default waktu yang berlaku adalah waktu saat ini. Fungsi mktime() mengembalikan Unix timestamp untuk waktu. Unix timestamp mengandung angka hingga detik dimulai dari Unix Epoch (January 1 1970 00:00:00 GMT) dan spesifikasi waktu. syntax dari mktime() :
mktime(hour,minute,second,month,day,year,is_dst)

Misalkan kita ingin mengurangi waktu 1 hari dari waktu sekarang :


<?php $kemarin = mktime(0,0,0,date("m"),date("d")-3,date("Y")); echo "Kemarin adalah tanggal " . date("d/m/Y",$kemarin); ?>

Misalkan bila hari ini adalah tanggal 23 Juni 2012 maka outputnya :
Kemarin adalah tanggal 22/06/2012

PHP Inclusion
Prev Next

PHP Include
Di PHP anda bisa memasukkan isi dari file php lain ke dalam sebuah file php sebelum server mengeksekusi file tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan memanggil fungsi :

Fungsi include()

Fungsi require()

Fungsi include()
Fungsi include mengambil semua isi teks dari suatu file kemudian meng-copy-nya ke file lain yang terdapat fungsi include() di dalamnya. Bila terdapat error pada file yang di include akan muncul peringatan namun script file tersebut tetap dijalankan. Misal anda memiliki file 'header.php', file ini digunakan sebagai judul dan menu anda untuk semua halaman, maka :
<html> <body> <?php include("header.php"); ?> <h1>Selamat datang di websiteku</h1> </body> </html> Catatan : PHP adalah script untuk sisi server jadi user tidak akan melihat tulisan "header.php" ketika user mencoba melihat source code halaman web kita, yang akan terlihat hanyalah elemen-elemen HTML di dalam "header.php". Misal kita memiliki menu.php dengan isi sebagai berikut : <a <a <a <a href="http://www.codingku.com/html">HTML</a> href="http://www.codingku.com/css">CSS</a> href="http://www.codingku.com/php">PHP</a> href="http://www.codingku.com/mysql">MYSQL</a>

catatan : file berekstensi .php tidak harus berisi script php.


Kita masukkan/include-kan dalam file index.php :
<html> <body> <p> Pilih menu berikut ini : <?php include("menu.php"); ?> </p> </body> </html>

Output : Pilih menu berikut ini : HTML - CSS - PHP - MYSQL

Fungsi require()
Tidak ada perbedaan dengan fungsi include, perbedaannya hanya terletak pada bagaimana masing2 menghandle/menangani error. Bila terdapat kesalahan pada file php yang akan dimasukkan :

Fungsi require() akan menghasilkan sebuah fatal error (E_COMPILE_ERROR) dan menghentikan script. Fungsi include() hanya akan menghasilkan peringatan (E_WARNING) dan script akan tetap dijalankan

Bila anda mendesain sebuah framework yang komplek maka sebaiknya anda gunakan require.
contoh :
<html> <body> <?php include("xmain.php"); ?> <p>Cuman ingin menunjukkan kalo file 'xmain.php' tidak ada</p> </body> </html>

output :
Cuman ingin menunjukkan kalo file 'xmain.php' tidak ada

contoh bila menggunakan fungsi require() :


<html> <body> <?php require("xmain.php"); ?> <p>Cuman ingin menunjukkan kalo file 'xmain.php' tidak ada</p> </body> </html>

output :

PHP File
Prev Next

Dalam PHP anda bisa membuka dan menutup sebuah file. Fungsi fopen() digunakan untuk membuka sebuah file. Fungsi fclose() digunakan untuk menutup sebuah file.

Membuka file
fopen($file, 'metode');

Parameter pertama adalah nama file yang akan kita buka. Parameter kedua adalah metode membuka filenya. contoh :
<html> <body> <?php $file = fopen("file_teks.txt","r"); ?> </body> </html>

Sebuah file bisa dibuka dengan motode-metode sebagai berikut :


Metode r Deskripsi Read only(hanya membaca). Dimulai dari awal sebuah file

r+ w

Read/Write(membaca dan menulis). Dimulai dari awal sebuah file Write only(hanya menulis). Membuka dan menghapus isi dari file atau membuat file baru bila file tersebut belum ada. Read/Write(membaca/menulis). Membuka dan menghapus isi dari file atau membuat file baru bila file tersebut belum ada. Append(melampirkan). Membuka dan menulis file pada bagian akhir dari file atau membuat file baru bila file tersebut belum ada. Read/Append(membaca/melampirkan). Isi dari file akan ditulis pada bagian akhir dari file. Write only(hanya membaca). Membuat file baru, mengembalikan nilai FALSE dan error bila ternyata file sudah ada Read/Write(membaca/menulis). Membuat file baru, mengembalikan nilai FALSE dan error bila ternyata file sudah ada

w+

a+ x

x+

Menutup file
fclose(file);

Jangan lupa untuk menutup file sesudah anda membuka file tersebut. <html> <body> <?php $file = fopen("file_teks.txt","r"); // code php lainnya fclose($file); ?> </body> </html>

Membaca file dengan fungsi fread()


Ketika file telah dibuka dengan fungsi fopen() kita bisa membacanya dengan fungsi fread().
fread(file,panjang_file);

Fungsi fread() memiliki dua parameter :


Parameter pertama adalah file yang akan dibaca. Parameter kedua adalah panjang file dalam bytes.

Untuk membaca panjang dari sebuah file kita bisa menggunakan fungsi filesize().
filesize(file);

contoh :
<html> <body> <?php $nama_file = "teks.txt"; $file = fopen($nama_file,"r"); // buka file if($file == false) // cek file { echo "Error ketika membuka file"; exit(); // hentikan script bila error } $besar_file = filesize($file); // ambil ukuran file $isi_file = fread($file, $besar_file); // baca isi file fclose($file); // jangan lupa untuk menutup file echo "Besar file = " . $besar_file . "<br/>"; echo "Isi = " . $isi_file; // tampilkan isi file ?> </body> </html>

Membaca file dengan fungsi fgets()


Fungsi fgets() membaca file dari satu baris ke baris berikutnya.

fgets(file);

Bila isi file hanya terdiri satu baris maka dengan mudah kita bisa mengambilnya, namun bila isi file terdiri dari banyak baris maka kita memerlukan fungsi feof(). Fungsi feof() digunakan untuk melihat apa akhiran dari file sudah tercapai.
feof(file)

contoh: Pada contoh berikut file akan dibaca dari baris per baris hingga akhir dari file.
<html> <body> <?php $nama_file = "teks.txt"; $file = fopen($nama_file,"r"); // buka file if($file == false) // cek file { echo "Error ketika membuka file"; exit(); // hentikan script bila error } while(!eof($file)) { echo fgets($file) . "<br/>"; // baca dan tampilkan isi file } ?> fclose($file); </body> </html>

Membaca file dengan fungsi fgetc()


Fungsi fgetc() membaca isi file dari satu karakter ke karakter yang lain.
<html> <body>

<?php $nama_file = "teks.txt"; $file = fopen($nama_file,"r"); // buka file if($file == false) // cek file { echo "Error ketika membuka file"; exit(); // hentikan script bila error } while(!eof($file)) { echo fgetc($file) . "<br/>"; // baca karakter2 dalam file } ?> fclose($file); </body> </html>

PHP File Upload


Prev Next

Dengan menggabungkan form HTML dan PHP kita bisa memberikan kemampuan bagi user untuk meng-upload file dari komputer user ke server.

File Form HTML


Perhatikan form html berikut :
<html> <body> <form action="upload.php" method="POST" enctype="multipart/form-data"> <input type="file" name="file" /> <br/> <input type="submit" value="upload file" /> </form>

</body> </html>

Kode di atas akan menghasilkan output :

catatan : tampilan di atas hanya sekedar contoh ( fungsi upload kami tiadakan ).

File Upload
Berikut adalah isi dari file "upload.php" :
<?php if( $_FILES["file"]["error"] > 0) { echo "Error : " . $_FILES["file"]["error"] . "<br/>"; } else { echo "Upload : " . $_FILES["file"]["name"] . "<br/>"; echo "Tipe : " . $_FILES["file"]["type"] . "<br/>"; echo "Besar : " . ($_FILES["file"]["size"] / 1024) . " Kb<br/>"; echo "Disimpan di : " . $_FILES["file"]["tmp_name"]; } ?>

Dengan menggunakan array global PHP $_FILES kita bisa meng-upload file dari komputer user ke server.
Array dari $_FILES $_FILES["file"]["name"] $_FILES["file"]["type"] $_FILES["file"]["size"] Deskripsi Nama dari file yang akan di upload ke server Tipe dari file yang akan di upload ke server Besar dari file yang akan di upload ke server

$_FILES["file"]["tmp_name"] Nama dari file sementara yang di simpan di server

$_FILES["file"]["error"]

Kode error yang di hasilkan oleh proses upload

Simpan File
Pada contoh berikut kita meng-copy file sementara dari file yang akan di upload terlebih dahulu di folder sementara server. File sementara yang di-copy akan hilang ketika script selesai. Untuk menyimpan file yang di upload kita harus meng-copy file sementara tersebut ke lokasi lain.
<?php if( $_FILES["file"]["error"] > 0) { echo "Error : " . $_FILES["file"]["error"] . "<br/>"; } else { echo "Upload : " . $_FILES["file"]["name"] . "<br/>"; echo "Tipe : " . $_FILES["file"]["type"] . "<br/>"; echo "Besar : " . ($_FILES["file"]["size"] / 1024) . " Kb<br/>"; echo "Disimpan di : " . $_FILES["file"]["tmp_name"];

if (file_exists("simpan/" . $_FILES["file"]["name"])) { echo $_FILES["file"]["name"] . " already exists. "; } else { move_uploaded_file($_FILES["file"]["tmp_name"], "simpan/" . $_FILES["file"]["name"]); echo "Stored in: " . "simpan/" . $_FILES["file"]["name"]; } } Pada script di atas file sementara dari upload di pindahkan ke folder 'simpan'.

PHP Standard Code


Prev Next

Setiap perusahaan mengikuti prosedur cara penulisan kode berdasarkan praktek terbaik mereka. Alasan-alasan menggunakan standard penulisan kode :

Standard pengkodean berperan sebagai blue-print bagi orang lain yang ingin mengetahui kode anda. Kesederhanaan dan kejelasan penulisan yang konsisten akan membuat anda mengurangi kesalahan penulisan kode. Bila anda ingin mengubah kode anda di waktu yang akan datang maka hal itu menjadi mudah. Hal ini merupakan standard dari industri untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan agar kualitas software anda menjadi lebih baik.

Cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengikuti standard pengkodean :


Menambah spasi - gunakan indent sebesar 4 spasi dan jangan menggunakan tab sebab komputer yang satu dengan yang lain biasanya menggunakan setting yang berbeda. Panjang baris - direkomendasikan untuk menjaga baris sepanjang 75-85 karakter demi kemudahan membaca kode. Kontrol Struktur - ini termasuk if, for, while, switch, dll. Penyataan-pernyataan harus memiliki jarak satu spasi dan anda diharuskan untuk memberikan kurung kurawal pada setiap pernyataan meskipun pada situasi yang opsional.

if ((kondisi1) || (kondisi2)){ action1; } elseif ((kondisi1) && (kondisi2)) { action2; } else { default; }

PHP Referensi Date


Prev Selesai

PHP Date Function


Berikut adalah daftar dari fungsi-fungsi di PHP yang berhubungan dengan tanggal / date.
Function checkdate() date_default_timezone_get() date_default_timezone_set() date_sunrise() date_sunset() date() getdate() gettimeofday() gmdate() gmmktime() gmstrftime() idate() localtime() microtime() mktime() strftime() strptime() strtotime() time() Description Memvalidasi tanggal gregorian Mengembalikan nilai default zona waktu Menetapkan default dari zona waktu Mengembalikan waktu terbit matahari sesuai hari / lokasi Mengembalikan waktu terbenam matahari sesuai hari / lokasi Format waktu lokal / date Mengembalikan array yang mengandung waktu saat ini untuk Unix timestamp Mengembalikan array yang mengandung waktu saat ini Memformat tanggal/waktu dari GMT/UTC Mengembalikan waktu Unix timestamp utk tanggal sesuai dengan GMT Memformat tanggal/waktu GMT/UTC sesuai dengan waktu lokal Memformat tanggal/waktu loka sebagai integer Mengembalikan array yang mengandung komponen waktu dari Unix timestamp Mengembalikan nilai mikro detik dari waktu saat ini Mengembalikan nilai tanggal dari Unix timestamp Formats a local time/date according to locale settings Memparse waktu/tanggal yang dihasilkan dari strftime() Memparse tulisan tanggal berbahasa inggris ke Unix timestamp Mengembalikan nilai waktu saat ini sebagai Unix timestamp PHP 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 3 5 3 3

Anda mungkin juga menyukai