Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Universitas Muhammadiyah Jakarta
ANATOMI
Otak terletak dalam cavum cranii, bersambung dengan medula spinalis melalui foramen magnum. Dikelilingi oleh tiga meningen yaitu : - Duramater lapisan endosteal dan lapisan meningeal. - Arahnoidea mater - Piamater
Snell, Richard S. Neuroanatomi KLINIK. Edisi kedua.
procensefalon atau otak depan mesensefalon atau otak tengah rhombensefalon atau otak belakang - mielensefalon atau medula oblongata - metensefalon atau pons - serebelum.
PENDAHULUAN
Meningitis infeksi meninges. Meninges : membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis adalah infeksi yang menular. Dapat disebabkan oleh
mikroorganisme (seperti virus, bakteri,
jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak), luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, meningitis bakteri mempengaruhi sekitar 3 dalam 100.000 orang setiap tahun, dan meningitis virus mempengaruhi sekitar 10 di 100.000. Pada tahun 1996 di Afrika terjadi wabah meningitis dimana 250.000 orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa. Di Eropa, penyebab terbesar meningitis adalah bakteri N. Meningitides groups Bdan C, sedangkan group A meningococci lebih sering terjadi di Cina dan para peziarah Haji. Di Indonesia, pada tahun 1987, tercatat 99 jamaah haji Indonesia yang meninggal akibat meningitis. Sementara sejak periode 1998-2005 tidak ada lagi dilaporkan jamaah haji yang meninggal, setelah penggunaan vaksin. Sebagian besar (sekitar 70%) kasus meningitis terjadi pada anakanak di bawah usia 5 atau pada orang yang berusia di atas 60.
ETIOLOGI
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur: 1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes 2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus. 3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus,
Lanjutan...
mastoiditis,
Anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, Prosedur bedah saraf baru,
FAKTOR RESIKO
Infeksi sistemik maupun fokal Trauma dan tindakan tertentu Penyakit darah, penyakit hati. Pemakaian bahan bahan yang menghambat pembentukan antibodi ( antibody responses ). Kelainan yang berhubungan dengan immunosupression misalnya alkoholisme, agamaglobulinemia, diabetes mellitus. Gangguan / kelainan obstetrik dan ginekologik.
KLASIFIKASI
Menurut perubahan yang terjadi pada cairan otak : 1. Meningitis purulenta. LCS keruh mengandung pus / nanah yang merupakan campuran leukosit hidup dan yang mati, jaringan yang mati dan bakteri. Kausanya ialah meningokok, pneumokok, haemophyllus influenza. 2. Meningitis serosa LCS jernih meskipun mengandung jumlah sel dan protein yang meninggi. Penyebab yang paling sering dijumpai ialah kuman tuberkulosis. Kausa lain ialah virus.
Sementara menurut etiologinya meningitis dibagi menjadi 5, yaitu : Meningitis bakterial Meningitis virus Meningitis tuberkulosa Meningitis sifilis Meningitis jamur
PATOFISIOLOGI
Kuman-kuman masuk ke dalam susunan saraf pusat secara hematogen atau langsung menyebar dari kelainan di nasofaring, paruparu (pnemonia, bronkopnemonia) dan jantung (endokarditis) Selain itu per kontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan di dekat selaput otak misalnya abses otak, otitis media, mastoiditis
PDSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Lanjutan .
Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi kmd terjadi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang subaraknoid,terbentuk eksudat. Eksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di lapisan dalam terdapat makrofag
Lanjutan...
Agen penyebab Invasi ke SSP melalui aliran darah Bermigrasi ke lapisan subarahnoid Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan ventrikuler Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal Kerusakan neurologist
Nyeri
kepala yang menjalar ke tengkuk dan punggung. Kesadaran menurun Kaku kuduk disebabkan karena mengejangnya otot otot ekstensor tengkuk. Tanda rangsang meningeal seperti Kernig dan Brudzinski menjadi positif lassec +.1
Pada neonatus :
Panas
tinggi Mual - muntah Gangguan pernafasan Kejang Nafsu makan berkurang, Minum sangat berkurang, Konstipasi, Diare Biasanya disertai septikemia dan pneumonitis Gangguan kesadaran
Kriteria Diagnosis
Gejala timbul dlm 24 jam setelah onset, dpt juga subakut antara 1-7 hari. Gejala berupa demam tinggi Menggigil Sakit kepala
Fotofobia Mialgia Mual Muntah Perubahan status mental sampai penurunan kesadaran
Lanjutan
Tanda-tanda rangsang meningeal Papil edema biasanya tampak beberapa jam setelah onset Gejala neurologis fokal berupa gangguan saraf kranialis Gejala lain : infeksi ekstrakranial, misalnya : sinusitis, otitis media, mastoiditis, pneumonia, infeksi sal. kemih, arthritis
Pemeriksaan penunjang
Lab:
Diagnosis pasti ialah dengan pemeriksaan CSS melalui pungsi lumbal mutlak dilakukan Bila terdapat tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial ( koma, ketakutan deserebrasi, reaksi cahaya negatif ), dapat dilakukan pungsi melalui sisterna magna. Pemeriksaan Likuor Pem. kultur likuor dan darah Pem. darah rutin
Lanjutan
polos tengkorak Foto dada Pemeriksaan EEG CT Scan dan MRI
Lanjutan
Pem. Kimia darah ( gula darah, fungsi ginjal, fungsi hati) dan elektrolit darah. Radiologis - Foto polos paru - CT scan kepala
Bila hsl analisis likuor serebrospinal mendukung, tapi pewarnaan gram -, mk untuk menentukan bakteri penyebab dpt dipertimbangkan pem. Antigen bakteri spesifik spt : Reactive Protein atau PCR (Polymerase Chain Reaction)
lumbal pungsi : mutlak dilak. Jika tidak ada kontraindikasi. - pem. Likuor : Tek. Meningkat > 180 mmH2O, pleositosis > 1000/mm3 t.u PMN, - Protein meningkat > 150 mg/dl, dapat > 1000 mg/dl - glukosa menurun < 40% dari GDS. - dpt ditemukan mikroorganisme dengan pewarnaan gram Pem. Darah rutin : leukositosis, LED meningkat.
Bila tekanan permulaan CSS di atas 200 mmH2O, sebaiknya diberikan manitol 0,25-0,50 mg/KgBB secara bolus segera sesudah pungsi lumbal untuk menghindari herniasi otak Pada meningitis bakteri stadium akut terdapat leukosit PMN. Jumlah sel berkisar antara 1.000-10.000 dan pada kasus tertentu bisa mencapai 100.000/mm3, dapat disertai sedikit eritrosit.
PDSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Tanda Klinik
Jenis meningitis Glukosa protein Sel PMNs, sering> 300/mm mononuklear <300/mm mononuklear dan PMNs, <300/mm <300/mm biasanya mononuklear
Bakteri akut Virus akut Berkenaan dgn penyakit TBC Jamur Ganas
PENATALAKSANAAN
rekomendasi untuk terapi antimikroba empiris untuk meningitis purulen berdasarkan usia pasien dan kondisi spesifik predisposisi
Meninggikan letak kepala 30 derajat dari tempat tidur Cairan hiperosmoler : manitol atau gliserol Hiperventilasi untuk mempertahankan pCO2 antara 27-30 mmHg
Meningitis Bakteri
Usia < 1 bulan Penyebab tersering E. coli, group B Streptokokus, L. monocytogenes Terapi insial Ampisilin+sefotaksi m/seftazidim atau Ampisilin+aminogli kosida Ampisilin+sefotaksi m/seftriakson
1-3 bulan
E. coli, group B Streptokokus, L. monocytogenes, H. influenza tipe b, S.pneumonia H. influenza, N.Meningitidis, L. monosytogenes, S. pneumonia
3 bln-18 bulan
Lanjutan
Usia Penyebab tersering Terapi inisial Penisilin G atau ampisilin atau sefotaksim/seftriak son Ampisilin, sefotaksim/ seftriakson 18 thn- 50 thn S. pneumonia, N. meningitidis
>50 tahun
Suportif
Monitoring tanda vital Evaluasi status neurologi setiap hari Monitoring intake dan aoutput, elektrolit Antikonvulsan bila ada kejang Nutrisi yang baik Deksametason diberikan pada anak usia > 2 bulan dengan dosis 0,15 mg/kgBB/kali 15 menit sebelum atau bersamaan dengan antibiotika selama 4 hari.
Lanjutan
Pemberian kortikosteroid ditunda bila terdapat tanda perdarahan atau bila kemungkinan meningitis TBC belum dapat disingkirkan.
Rifampisin Pirazinamid
Streptomisin Prednison
5 15-40
15-40 1-2
12 bulan 2 bulan
1-3 bulan 4-8 minggu, tap off 2-4minggu
PROGNOSIS
Terima kasih