Anda di halaman 1dari 11

ESAI KEWARGANEGARAAN TEMA : PANCASILA, PENDIDIKAN, DAN MASA DEPAN BANGSA INDONESIA

ICKO JUDHA DHARMA PUTRA 11/312746/TK/37622

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

PANCASILA, PENDIDIKAN DAN MASA DEPAN BANGASA INDONESIA

Apa keterkaitannya antara pancasila, pendidikan dan masa bangsa Indonesia dimasa yang akan datang, kita bisa melihat arti dan maksd yang terkandung dari Pancasila itu sendiri yaitu merupakan suatu dasar sebuah negara, berfungsi sebagai ideologi bangsa Indonesia karena pancasila merupakan komponen yang paling

mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara , dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga memberi kekuatan jika negara kita mengalami keadaan yang terpuruk, maka dari itu wajib kita pahami dan terapkan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan cerminan kita bersikap dikehidupan seharihari sebagai warga negara yang baik dan tertib. Dalam nilai yang terkandung di pancasila kita seharusnya sadar dan menerapkan apa saja yang mejadi kewajiban kita, dan apa yang kita dapatkan sebagai warga negara. Pancasila juga merupakan pengembangan didalam diri manusia untuk mengembangkan kemampuan dan karakter yang dimiliki oleh manusia agar di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini tercipta lingkungan dan keadaan yang adil dan makmur. Mengetahui pentingnya memahami dan menerapkan nilai pancasila, warga negara Indonesia harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan prinsip pancasila. Penerapan ini dimaksudkan agar menjadi sebuah pembelajaran dan pelestarian akan nilai-nilai pancasila yang semakin hari semakin tak terdengar amalannya, sekaligus menjadi sebuah pembelajran juga untuk generasi muda untuk belajar dan memahami nilai-nilai luhur pancasila yang telah dimiliki negara Indonesia sejak merdeka tahun 1945. Pembelajaran ini juga harus di tanamkan kepada anakaanak sejak mereka kecil, karena jika kita tidak mengajarkan mereka peningnya apa itu pancasila, mereka akan buta apa kewajiban mereka, apa hak mereka sebagai warga negara Indonesia. Dimanapun kapanpun nilai-nilai pancasila kita harus terapkan dan amalkan agar tercipta negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Selanjutnya apakah makna dari suatu pandangan hidup di sebuah negara?. Jika kita telah memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, kita pasti sudah tahu apa arti sebuah pandangan hidup di suatu negara. Kita mempunyai jumlah penduduk yang banyak, beraneka ras, kebudayaan dan bahasa. Walaupun kita mempunyai latar belakang pendidikan,agama, dan kebudayaan yang berbeda, tetapi

kita mempunyai sebuah tujuan utama, yang disebut suatu pandangan di sebuah negara, yaitu menjadikan negara ini menuju cita-cita yang utama yaitu menjadikan negara yang aman, nyaman dan makmur untuk semua warga negaranya. Karena pandangan hidup merupakan hal yang penting disuatu negara supaya kita mempunyai tujuan yang jelas mau kemana negara ini kita bawa. Pandangan hidup di suatu negara sebagai arah untuk kita mencapai cita-cita kita, pandangan hidup juga berfungsi sebagai pedoman untuk memecahkan masalah yang terjadi di suatu negara, mencari jawaban atas segala keraguan yang biasa kita hadapi jika menghadapi suatu permasalahan. Pancasila juga merupakan suatu dasar pedoman di suatu negara, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai utama, yaitu terdapat 5 sila yang biasa kita hafalkan. Ketuhanan yang maha esa, yang merupakan dasar sila yang pertama, ini merupakan dasar dari 4 sila yang selanjutnya karena dalam pelaksanaanya berpedoman dengan nilai-nilai ketuhanan yang maha esa dan jika kita telah memiliki sikap percaya adanya tuhan, maka kita akan bisa menerima perbedaan yang di negara Indonesia ini banyak memiliki perbedaan dan jika kita telah percaya adanya tuhan itu kita dapat menghargai perdedaan itu, karena perbedaan yang dimiliki negara Indonesia itu merupakan ciptaan dari Tuhan dan kita wajib menghargainya. Setelah kita memiliki rasa menghargai perbedaan, kita merupakan manusia yang memiliki sikap yang beradab dalam bersikap di kehidupan berbangsa ini karena mencerminkan bahwa negara ini mempuyai peraturan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Karena manusia yang mempunyai sikap beradablah yang mempunyai modal untuk menyatukan segala perbedaan dan tercapainya persatuan di negara Indonesia, manusia sebagai mahkluk sosial saling membutuhkan satu dengan yang lain.. Persatuan di Indonesia ini juga memiliki manfaat yang sangat besar karena banyak manusia-manusia yang menjadi pintar akal pemikirannya, menerima keadaan, tidak mendahulukan egonya sehingga sikap bijaksana dan menerangkan bahwa di negara Indonesia mempunyai rakyat, dan rakyat yang berhak dalam mengatur jalannya negara ini sehingga yang di butuhkan di sebuah negara tercapai. Dan yang merupakan hasil semua dasar-dasar tadi, kita bisa menciptakan tujuan awal di negara Indonesia yaitu mengutamakan keadilan bagi seluruh rakyat di Indonesia tanpa memandang rendah dan membeda-bedakan perbedaan yang ada.

Pengertian Pancasila menurut bahasa kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima yang dimasukkan dalam lima aturan pada nilai pokok aturan dan sila yang berarti dasar. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.

Apabila kita melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 secara sungguhsungguh dan konsekuan, maka kita tidak saja harus melaksanakan ketentuanketentuan yang berada didalam pasal-pasal dari Batang Tubuh (the body of the konstitutin) atau lebih dikenal isi dari UUD 1945 itu, tetapti juga ketentuan-ketentuan pokok yang termasuk dalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena pembukaan UUD 1945 (walaupun tidak tercantum dalam satu dokumen dengan Batang Tubuh UUD 1945, seperti konstitusi (RIS) atau UUDS 1950 misalnya), adalah bagian mutlak yang tidak dipisahkan dari Konstitusi Republuk Indonesia Tahun 1945; pembukaan dan Batang Tubuh kedua-duanya telah ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 18 Agustua 1945.

Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi (UUD) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut pada tanggal 18 Agustus 1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun 1946 No. 7 halaman 45-48, yang terdiri atas : 1. Pembukaan; 2. Batang Tubuh atau isi UUd 1945 3. dan Penjelasan

Kalimat yang sangat jelas dan harus kita ingat untuk diri kita masing-masing pada Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat bagian itu yang amat penting ialah bagian/alinea ke 4 yang berbunyi: Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, maka dususunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar

kepada: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Khusus dari pembukaan UUD 1945 adalah merupakan asas pokok Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 itu dibagi ke dalam 4 hal: 1. Tentang hal tujuan Negara iondonesia, tercantum dalam kalimat Kemudian

daripada itu dan seluruh tumpah darah indonesia, yang memberikan peran bangsa Indonesia untuk selalu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dan bagi para rakyat Indonesia untuk selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2. Tentang hal ketentuan diadakanya Undang-Undang Dasar . 3. Tentang hal bentuk Negara dalam kalimat: yang terbentuk dalam suatu susunan

Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 4. Tentang hal Dasar Falsafah Negara Pancasila. Di atas telah dijelaskan tentang pentingnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun besar arti pentingnya Pembukaan Undang-Undang Daar itu ialah karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan pokok yang bersifat fundamental, yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang telah dirumuskan. Istilah atau

perkataan pancasila ini memang tidak tercantum dalam Pembukaan maupun dalam Batang Tubuh UUD 1945. Di alinea ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 hanyalah disebutkan bahwa, Negara Republik Indonesia berdasarkan kepada lima prinsip atau asas yang tersebut di atas, tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa kelima prinsip atau dasar tersebut adalah pancasila, kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran sistematika) yakni menghubungkanya dengan sejarah lahirnya pencasila itu sendiri pada tanggal 1 Juni 1945, seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Sesuai dengan niali yang terkandung di pancasila, menurut Prof. Mr. Muhamad Yamin (Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia) pada halaman 437 antara lain sebagai berikut perkataan Pancasila yang kini telah menjadi istilah hukum, mula-mula ditempa dan dipakai oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 untuk menamai paduan sila yang lima. Perkataan

itu diambil dari peradaban Indonesia lama sebelum abad XIV. Kata kembar itu keduanya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu panca dan sila yang memiliki arti yang berbeda. Kata sila juga hidup dalam kata kesusilaan dan kadang-kadang juga berarti etika. Dalam bahasa Indonesia kedua pengertian di atas dirasakan sudah menjadi satu paduan antara sendi yang lima dengan lima tingkah laku yang senonoh.

Dari uraian di atas dapatlah kiranya kita menarik kesimpulan bahwa pancasila sebagai istilah perkataan Sanskerta yang sudah dikenal di tanah air kita sejak abad XIV. Sedangkan pancasila dalam bentuk formalnya sebagai dasar Falsafah Negara Republik Indonesia baru diusulkan pada tanggal 1 Juni 1945.

Setelah membahas apa yang menjadi landasan utama pada pembahasan kali ini yaitu pancasila, selanjutnya membahas tentang pentingnya nilai pendididkan yang harus dikerjakan oleh para penerus bangsa untuk mencapai semua cita-cita bangsa Indonesia yang harus kita teruskan perjuangannya sejak jaman perjuangan hingga sekarang ini. Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Pancasila mencakup: 1. Tujuan umum Memberikan kemampuan dasar mahasiswa untuk memahami hubungan antara warga negara dan negara 2. Tujuan Khusus a. Membentuk mahasiswa untuk melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab. b. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-

nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Pendidikan bukan hanya sekedar membuat peserta didik pandai menghapal tetapi bagaimana menjadikannya sebagai manusia, atau dalam istilah Driyakarya, pendidikan merupakan proses membentuk manusia. Pendidikan adalah proses hominisasi dan proses humanisasi seseorang dalam kehidupan keluarga, masyarakat yang berbudaya kini dan masa depan (Tilaar, 2000:40). Sehingga dapat membangun masyarakat Indonesia baru yang demokratis dan bermoral. Dalam perkembangannya, aliran-aliran pedagogik dapat diklasifikasikan menjadi lima aliran besar. Aliran-aliran tersebut memiliki pandangannya sendiri mengenai masa kini dan masa depan masyarakat yang diinginkan. Pertama, menurut tokohnya Durkheim dan Parsons. Berpendapat bahwa aliran ini, fungsi pendidikan masa kini adalah transmisi kebudayaan dan mempertahankan tatanan sosial yang ada. Kedua, aliran kulturalisme dengan tokohnya Brameld dan Ki Hajar Dewantara, melihat fungsi pendidikan masa kini sebagai upaya untuk merekonstruksi masyarakat. Masyarakat memiliki masalah-masalah yang dihadapi dan upaya pendidikan adalah untuk mengatsi masalah-masalh tersebut seperti identitas bangsa, benturan kebudayaan, preservasi dan pengembangan budaya karena menurutnya fungsi pendidikan ialah menata masyarakat berdasarkan fungsi-fungsi budaya yang universal dengan berdasarkan budaya lokal yang berkembang ke arah kebudayaan nansional dan kebudayaan global seperti teori Trikon dari Ki Hadjar Dewantara. Ketiga, penganut teori kritikal seperti Freire, Gyrous, dan Vygotsky berpendapat bahwa fungsi pendidikan dilihat sebagai reproduksi tatanan ekonomi yang sedang berjalan. Sedangkan bagi Freire, Gyroux, dan Vygotsky berpendapat fungsi pendidikan ialah memberdayakan kaum tertindas (the oppressed).

Pembangunan masyarakat masa depan bagi pedagogik kritikal ditekankan pada pembinaan pemerataan Keempat, aliran interpretatif dengan tokohnya Bernstein. Mengatakan tugas pendidikan adalah mengajarkan berbagai peran dalam masyarakat melalui programprogram dalam kurikulum. Sedangkan untuk masa depan pendidikan berfungsi untuk

menghilangkan berbagai bias budaya dan kelas-kelas sosial yang membedakan antara kelompok elit dan rakyat jelata yang miskin. Kelima, aliran pasca modern dengan tokoh-tokohnya Derrida, Faoucault dan Gramsci mengatakan bahwa fungsi pendidikan untuk membina pribadi yang bebas merumuskan pendapat dan menyatakan pendapatnya sendiri dalam berbagai perspektif. Individu yang diinginkan adalah individu yang kreatif dan berfikir bebas termasuk berpikir produktif. Dalam pendidikan, pancasila dan masa depan bangsa Indonesia . Sebagai contoh banyak hal yang sering terjadi yang tidak sesuai dengan pendididkan, dan pancasila bangsa Indonesia yaitu masalah tawuran dikalangan pelajar SMa maupun di kalangan mahasiswa . Kita sering melihat pertikaian yang terjadi, yang tidak tahu menahu siapa penyebabnya, apa penyebabnya yang membuat tawuran itu terjadi . Sepanjang enam semester awal 2012 terjadi 139 tawuran antar pelajar di Indonesia. Angka ini sedikit lebih banyak dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Yang memprihatinkan, 12 anak meninggal akibat tawuran. "Dari 139 kasus kekerasan antar sesama pelajar tingkat SMP dan SMA ditemukan di antaranya 12 orang meninggal dunia, selebihnya luka berat dan ringan," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait.

Jika enam bulan pertama 2012, tercatat ada 139 tawuran, pada periode yang sama di 2011 tercatat ada 128 kasus. Dari 128 kasus itu, tidak ada laporan korban tewas.

Menurut Tempo, Tawuran antara siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 6 dan SMAN 70 di bundaran Bulungan, Jakarta Selatan, Senin, 24 September 2012, menyebabkan seorang siswa SMA 6 tewas. Menurut Kepala Reserse Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan, siswa SMA 70 menyerang lebih dulu ke siswa SMA 6. Siang pukul 12.00, kata dia, murid-murid SMA 6 baru keluar dari sekolah. "Mereka baru habis ujian," kata Hermawan, Senin, 24 September 2012. Lima murid SMA 6 makan gultik alias gulai tikungan. Tiba-tiba mereka diserang oleh

sekitar 20 siswa SMA 70. Tanpa adu mulut, mereka langsung menyerang. "Ada yang bawa arit," kata dia. Kelima murid yang diserang kocar-kacir di kawasan bundaran Bulungan itu. Ada dua guru SMA 6 yang melihat kejadian tersebut dan membubarkan mereka. Tawuran berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, tawuran ini menyebabkan dua korban terluka dan satu korban terkena luka bacok di bagian dada. Dia adalah Alawi, siswa kelas X SMA 6. Pelajar malang itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah, tapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan korban luka, satu luka di pelipis, satu lagi luka kecil di jari tangan. Sebuah arit dengan noda darah, tertinggal di lokasi. Untuk mencocokkan darah di arit dengan darah korban, barang bukti itu dibawa ke laboratorium forensik Polri. Kasus tawuran sebelumnya terjadi pada 26 Januari 2012 lalu, tapi saat itu tak ada korban tewas. Masalah yang terakhir terjadi adalah masalah tawuran antara SMA 70 dan SMA 6 Jakarta, yang dari tahun menahun tidak kunjung selesai biang keladi dari masalah tawuran ini, karena tawuran ini merupakan penerus senior mereka yang mempunyai masalah dari jaman dahulu, sedangkan para junior juag tidak mempunyai masalah yang spesifik dengan SMA lain tersebut. Mereka hanya korban dari imbas dari keterpurukan masalah pendidikan di Indonesia yang kurang mengamalkan pentingnya pancasila di kalangan pelajar, mereka hanya diajak oleh teman-teman mereka untuk ikut tawuran, dan jika ada yang menolak mereka akan dijauhi dari teman-teman sekolah mereka Pengamat anak, Seto Mulyadi, menilai, kekerasan dan tawuran yang dilakukan para pelajar saat ini, dikarenakan penekanan terhadap pendidikan spiritual sudah mulai dilupakan oleh orang tua. "Saat ini orang tua hanya menekankan kepada rangking, ujiannya berapa, tanpa mengajarkan bentuk-bentuk keteladanan," kata Kak Seto panggilan akrab Seto Mulyadi, kepada Okezone, Sabtu (29/9/2012). Padahal, kata dia, dalam visi pendidikan Indonesia pertama kali yang diterapkan etika, kemudian estetika. Kak Seto mengatakan etika seperti keteladanan yang akan membuat pelajar menjauhi tindakan-tindakan kekerasan. "Untuk estetika contoh berbicara sopan santun, dapat melatih anak untuk menjadi pribadi yang baik," tuturnya. Menurutnya tidak adanya keteladanan dilingkungan remaja

saat ini, sudah diakui oleh mereka ketika kongres anak pada Hari Anak Nasional lalu. Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan untuk mengatasi mulai terkikisnya keteladanan dikalangan pelajar perlu dibuat suatu kurikulum akademik yang mengedepankan keteladanan. "Mereka harus mendapatkan pendidikan

keteladanan agar aksi kekerasan dan tawuran pelajar dapat hilang," imbuhnya. Jadi perlu kita lakukan langkah preventif yang harus dilakukan. Dengan melakukan penyelidikan dan evaluasi ke setiap sekolah-sekolah. Pihak Dinas pendidikan juga bisa memasukkan sekolah-sekolah yang sering tawuran ke buku hitam, jika dalam jangka waktu tertentu masih saja tawuran, maka sekolah-sekolah tersebut ditutup. Bagi pihak sekolah yang terlibat bisa membuat peraturan bagi yang terlibat tawuran dikeluarkan dari sekolah dan siswa yang bersangkutan tidak boleh lagi melanjutkan sekolah di kota tersebut baik di negeri maupun swasta. Peraturan yang memang kurang adil ini harus didukung untuk memutus rantai tawuran. Dan tentunya pendikan dasar yang diberikan oleh guru, yang terutama nilainilai kemanusiaan yang terdapat pada prinsip-prinsip pancasila haruslah selalu diingat oleh para pelajar, karena jika mereka paham tentang nilai kemanusiaan yang terkandung, dan mengamalkannya, mereka tidak akan melakukan hal seperti itu, dan mereka akan melakukan hal yang positif. Untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia merekalah yang menjadi penanggung jawab. Jadi pahami, amalkan, dan laksanakan nilai pendididkan, dan pancasila tersebut.

DAFTAR PUSTAKA http://www.tempo.co/read/news/2012/09/24/064431613/Begini-KronologiTawuran-Siswa-SMA-6-Versus-SMA-70. http://news.detik.com/read/2012/07/23/183429/1972760/10/?992204topnews http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/30/500/697017/hilangya-pendidikanetika-penyebab-tawuran-pelajar http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Anda mungkin juga menyukai