KELAS : XI IA 2
b. Buka tutup masing – masing lubang satu persatu. Biarkan air mengalir.
c. Lakukan langkah a-b sampai lubang ke -4 terbuka (sementara lubang yang lain di
tutup).
Pengamatan II (Kedua)
Langkah Kerja :
b. Botol yang penuh dikocok vertikal (lakukan satu persatu) sebanyak 5x, 10x, 15x,
dan 20x. Kemudian diukur lama pengocokkan.
c. Setelah dikocok, segera air yang sudah dikocok dikucurkan dan dihitung lama air
keluar.
e. Sebelum langkah b, botol penuh berisi air dikucur tanpa proses pengocokan dan
ukur lama air keluar sampai habis tuntas.
Tabel Pengamatan I
Analisis Data :
Pada tabel pengamatan pertama dapat dianalisis bahwa semakin tinggi h (tinggi
lubang kebocoran dari permukaan air), maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
fluida untuk mengalir. Hal ini terjadi karena semakin besar ketinggian lobang dari
permukaan air,maka volume air yang mengalir semakin banyak sehingga
keceatannya berkurang,begitu pula sebaliknya.
Kesimpulan :
➢ Semakin tinggi kedalaman suatu lubang kebocoran (tinggi diukur dari permukaan
air),maka semakin lama waktu yang diperlukan fluida tersebut untuk
mengalir,begitu pula sebaliknya.
➢ Pengocokan pada fluida dapat menangkatkan tekanan pada fluida tersebut.
Peningkatan tekanan pada fluida ini dapat meningkatkan kecepatan aliran fluida
sehingga waktu yang diperlukan fluida untuk mengalir lebih cepat.
➢ Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran fluida adalah sebagai
berikut:
a) Ketinggian lubang kebocoran fluida (ketinggian dihitung dari permukaan
fluida).
b) Ada atau tidaknya proses pengocokan.
c) Tekanan pada wadah fluida tersebut.
Saran:
➢ Sebaiknya ketinggian lubang yang diukur dari permukaan air diukur dengan teliti
dan akurat.
➢ Pilih botol yang bentuknya tidak terlalu rumit sehingga kita dapat dengan mudah
mengukur tingginya.
➢ Kocoklah botol yang berisi air secara vertikal dan melingkar dengan kecepatan
aliran yang konstan.