Anda di halaman 1dari 10

2009

PROSEDURSTANDAR PEMBERIANPINJAMAN
KOPERASISIMPANPINJAM SEJAHTERA(*)
(*untukkepentinganpublikasi,namadisamarkandemimenjaga kerahasiaan)

Disusunbersamaoleh KOPERASISIMPANPINJAMSEJAHTERA& MICROFINANCETEAMCIPSEDPROJECT 23April2009

DAFTAR ISI
HALAMAN PASAL I PASAL II PASAL III PASAL IV PASAL V PASAL VI PASAL VII PASAL VIII PASAL IX PASAL X PASAL XI PASAL XII Tujuan Ruang Lingkup Segmentasi Peminjam Tata Cara Permohonan Pinjaman Jaminan/Agunan Limit Pinjaman Komite Pinjaman Pengelolaan Perkiraan Pinjaman Perlindungan Peminjam Dokumentasi Pelunasan Pinjaman Kode Etik Pinjaman 1 1 1 2 4 5 5 6 6 7 7 8

Lampiran: Formulir 1. Permohonan dan Analisa Pinjaman Formulir 2. Perjanjian Pinjaman Formulir 3. Berita Acara Penyerahan Bukti Barang Jaminan Formulir 4. Surat Pernyataan Penyerahan Barang Jaminan dan Kuasa Menjual Jaminan Formulir 5. Laporan Kunjungan Lapangan

Prosedur Standar Operasi Layanan Pinjaman KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA (KSP SEJAHTERA)
PASAL I Tujuan

1. 2. 3. 4. 5.

Memberikan pedoman dan pemahaman atas kebijakan dan prosedur layanan pinjaman; Menerapkan standardisasi (keseragaman) prosedur evaluasi pinjaman; Menjaga obyektivitas pengambilan keputusan atas permohonan pinjaman; Menjaga kualitas pinjaman yang sehat untuk menjamin keberlangsungan institusi; Menjamin pelayanan yang berkualitas kepada anggota peminjam dan calon anggota peminjam; PASAL II Ruang Lingkup

Pedoman Operasional Kegiatan Pinjaman mencakup hal-hal berupa: segmentasi peminjam, tata cara permohonan, evaluasi, pengambilan keputusan, pencairan, pemantauan, pengelolaan pinjaman, pencatatan, pendokumentasian dan kode etik.

PASAL III Segmentasi Peminjam

1. Segmentasi dimaksudkan untuk memberikan batasan mengenai bidang-bidang, atau sektor-sektor usaha yang akan dibiayai oleh KSP Sejahtera, dengan tujuan agar penanganan pinjaman kepada peminjam maupun calon peminjam dapat menjadi lebih terarah dan efisien; 2. Pinjaman dapat diberikan kepada perorangan maupun kelompok dan dapat dipergunakan untuk mendukung keperluan usaha dan non-usaha dari calon peminjam sepanjang calon peminjam mempunyai usaha atau memiliki sumber penghasilan untuk menjamin tersedianya sumber pendapatan untuk pembayaran pinjaman kembali; 3. Pinjaman diberikan kepada calon peminjam yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 3.1. 3.2 3.3. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Kabupaten XXXX dan wilayah lainnya yang dapat dijangkau oleh kantor operasional KSP Sejahtera; Memiliki sumber pendapatan tetap selama paling sedikit 1 (satu) tahun; Menjalankan usaha mikro produktif selama paling sedikit 1 (satu) tahun dalam bidang: - Pertanian/Nelayan - Peternakan/Budidaya Kelautan - Perdagangan - Jasa - Produksi 3.4 3.5. Bersedia menyediakan agunan, jika diperlukan, berdasarkan survey pasar dan analisa pinjaman yang dilakukan oleh KSP Sejahtera; Bersedia menyimpan sejumlah dana di simpanan; KSP Sejahtera secara teratur dalam bentuk

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

3.6.

Mendapatkan persetujuan dari pasangan (suami atau istri) untuk mengajukan dan menandatangani akad pinjaman;

4. Besarnya pinjaman diberikan berdasarkan pertimbangan faktor-faktor utama berikut: 4.1. Untuk Pinjaman Non Konsumtif adanya kesesuaian antara rencana usaha terhadap pinjaman dan rencana alokasi penggunaannya; 4.2. Untuk Pinjaman Konsumtif, adanya kejelasan penggunaan dana pinjaman; 4.3. Analisa kemampuan pengembalian pinjaman, yang diperhitungkan dari tingkat keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Adapun hal-hal yang diperhitungkan adalah: (i) (ii) (iii) (iv) (v) Besarnya penghasilan pokok; Sumber penghasilan lainnya; Biaya-biaya untuk mendapatkan penghasilan; Kewajiban-kewajiban termasuk hutang kepada pihak lain; Nilai kekayaan yang dimiliki.

PASAL IV Tata Cara Permohonan Pinjaman

Tata cara permohonan pinjaman adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh pemohon pinjaman, petugas dan pejabat pinjaman serta pihak terkait lainnya beserta kelengkapan administrasi/formulirformulir yang diperlukan dalam proses permohonan pinjaman hingga kepada saat pencairan pinjaman. Permohonan Pinjaman terdiri atas: a) permohonan layanan pinjaman oleh peminjam baru (pinjaman baru); dan b) permohonan layanan pinjaman oleh peminjam lama (pinjaman ulangan/tambahan).

4.1.

Prosedur Umum: (i) Calon Peminjam mengisi bagian nomor 1 sampai dengan 5 dari Formulir Pemohonan dan Analisa Pinjaman dan melampirkan kelengkapan dokumen yang diperlukan Fotokopi Tanda Pengenal Diri dan Pasangan (suami dan istri) yang masih berlaku Fotokopi Kartu Keluarga Bukti Kepemilikan Harta Jaminan, jika diperlukan Calon Peminjam memiliki simpanan pokok dan wajib di KSP Sejahtera, bagi pemohon yang merupakan anggota KSP Sejahtera; Bagi calon anggota, diwajibkan memelihara simpanan calon anggota selama masa pinjaman. Calon Peminjam memberikan informasi yang diperlukan kepada petugas pinjaman yang ditunjuk oleh KSP Sejahtera (baik melalui wawancara maupun dalam kunjungan lapangan); Calon Peminjam membayar biaya administrasi 1,5% dan provisi 0,5% pada saat pencairan pembiayaaan dari pinjaman yang dicairkan dan biaya-biaya langsung lain jika ada (seperti biaya materai, biaya notaris atau biaya pengikatan jaminan); Pengurusan administrasi permohonan pinjaman tidak dapat diwakilkan oleh calon peminjam kepada pihak lain; Mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh KSP Sejahtera;

(ii)

(iii) (iv)

(v) (vi) 4.2.

Prosedur Permohonan Fasilitas Pinjaman Baru 4.2.1 Saat Pengajuan Permohonan 1. Calon Peminjam memenuhi Prosedur Umum sebagaimana disebut pada bagian 4.1. dan menyerahkan semua dokumen persyaratan kepada Petugas Pinjaman; 2. Petugas Pinjaman menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen tersebut di atas, dan selanjutnya menyerahkan seluruh berkas kepada Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam untuk menentukan waktu pelaksanaan survey. 4.2.2 Survey Lapangan dan Analisa 1. Dilakukan paling lambat 2 hari setelah pengisian Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman, dimana keputusan untuk melakukan survey dan analisa pinjaman dikeluarkan oleh Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam;

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

2. Petugas Pinjaman melakukan survey/kunjungan lapangan untuk melakukan analisa pinjaman yang mencakup: Pengujian kebenaran informasi dalam Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman melalui: a) wawancara dengan calon peminjam, tetangga atau pihak lainnya yang dianggap berkaitan atau berkepentingan, b) inspeksi/pemeriksaan langsung ke tempat usaha atau rumah, dan c) penelitian dokumen-dokumen/catatan-catatan terkait; Pengisian Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman dengan temuantemuan dan analisa tentang kondisi peminjam termasuk kondisi usaha (pendapatan); Analisa kelayakan peminjam berdasarkan prinsip 5 C: Character (Karakter Debitur), Capital (Permodalan), Collateral (Agunan), Conditions (Kondisi usaha dan ekonomi), Capacity (Kapasitas Peminjam dan usahanya); Memberi usulan berdasarkan hasil pengujian di atas dalam Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman. 3. Setelah survey dan analisa diatas selesai, Petugas Pinjaman memberi usulan besaran pinjaman berikut persyaratannya dan menuliskannya dalam Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman. 4. Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah survey dan analisa selesai dilakukan, Petugas Pinjaman menyampaikan hasil survey, hasil analisa dan usulannya kepada Komite Pinjaman yang akan memutuskan disetujui atau tidak disetujuinya permohonan pinjaman. 4.2.3. Evaluasi atas Permohonan 1. Komite Pinjaman, sesuai dengan kewenangan, melakukan evaluasi dan memberikan keputusan atas permohonan pinjaman dalam waktu selambat-lambatnya dua (2) hari kerja setelah hasil survey, analisa dan usulan dari Petugas Pinjaman diterima; 2. Segera setelah keputusan dihasilkan oleh Komite Pinjaman, Petugas Pinjaman menyampaikan keputusan permohonan pinjaman dari Pinjaman Komite kepada calon peminjam; 3. Apabila permohonan ditolak, maka Petugas Pinjaman memproses permohonan pinjaman yang lain; 4. Apabila permohonan disetujui, maka prosedur berlanjut sebagaimana disebut dalam bagian 4.2.4. Pencairan Pinjaman 1. Persetujuan Komite Pinjaman atas permohonan pinjaman dituangkan dalam kolom khusus pada Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman dari calon peminjam yang bersangkutan; 2. Berdasarkan persetujuan tertulis di atas, Petugas Pinjaman mempersiapkan: i. Akad Pinjaman; ii. Berita Acara Penyerahan Bukti Barang Jaminan; iii. Surat Pernyataan Penyerahan Barang Jaminan dan Kuasa Menjual Jaminan; iv. Surat Kuasa Pemotongan gaji (apabila diperlukan); v. Buku Pinjaman dan Simpanan 3. Calon peminjam menandatangani dokumen-dokumen tersebut di atas bersama-sama dengan pejabat berwenang dari KSP Sejahtera dan atau pihak lainnya yang ditunjuk oleh pihak KSP Sejahtera; 4. Setelah penandatangan perjanjian pinjaman, petugas pinjaman memberikan kepada peminjam: i. Berita Acara Penyerahan Bukti Barang Jaminan; ii. Buku Pinjaman dan Simpanan. 5. Petugas Pinjaman menyerahkan berkas dokumen sebagaimana disebutkan dalam poin 4.2.4.2 di atas kepada kasir untuk tindak lanjut pencairan; 6. Petugas Pinjaman menyimpan seluruh berkas permohonan Pinjaman, persetujuan Pinjaman dalam satu file dan disimpan di dalam lemari Bagian Pinjaman. Dokumen pinjaman terdiri atas: i. Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman; ii. Fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan Bukti Kepemilikan jaminan; iii. Perjanjian Pinjaman; iv. Surat Pernyataan Penyerahan Barang Jaminan dan Kuasa Menjual Jaminan; v. Laporan Kunjungan Lapangan; vi. Dokumen pendukung lainnya: SK Pemotongan Gaji, Surat Kuasa Jaminan (jika barang jaminan bukan merupakan milik peminjam); 7. Pencairan dilakukan secara tunai kepada yang bersangkutan.

4.2.4.

4.3.

Tata Cara Permohonan Fasilitas Pinjaman Ulangan/Tambahan Permohonan fasilitas ulangan/tambahan adalah permohonan penambahan fasilitas pinjaman dari peminjam lama (yang telah menerima fasilitas pinjaman dari koperasi).

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

4.3.1.

Saat Pengajuan Permohonan 1. Telah melunasi seluruh kewajiban yang timbul akibat pinjaman yang sedang berjalan (pokok, bagi hasil maupun biaya-biaya/kewajiban-kewajiban lain); 2. Memiliki catatan pembayaran yang memuaskan, tepat waktu, tidak ada tunggakan dan menunjukkan sikap koperatif (kerjasama yang baik); 3. Mengisi Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman dan kelengkapannya dan menyerahkan kepada Petugas Pinjaman sebagaimana diatur dalam ayat 4.1; 4. Petugas Pinjaman memeriksa ulang keabsahan data-data pemohon misalnya masa berlaku kartu identitas, kecocokan alamat dan data kependudukan. Jika sudah kadaluarsa, maka calon peminjam wajib menyerahkan data terbaru. Jika tidak, maka data lama dapat dipergunakan kembali; 5. Selanjutnya mengikuti prosedur sama seperti yang diatur dalam ayat 4.2.1. Survey Lapangan & Analisa 1. Dilakukan paling lambat 2 hari setelah peminjam mengisi Formulir Permohonan dan Analisa Pinjaman; Petugas Pinjaman bersama Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam/Kepala Unit Simpan Pinjam meninjau kembali usaha dan tempat tinggal pemohon; Membuat laporan analisa permohonan pinjaman yang baru dan membandingkannya dengan data fasilitas sebelumnya; Menganalisa ulang kelayakan peminjam berdasarkan prinsip 5 C: Characteristic, Capital, Collateral, Condition and Capacity; 2. Petugas Pinjaman memberikan usulan pinjaman dan persyaratannya dalam Analisa Pinjaman; 3. Paling lambat 2 (dua) hari setelah survey dan analisa dilakukan, Petugas Pinjaman menyampaikan hasil survey, analisa dan usulan kepada Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam/Kepala Unit Simpan Pinjam.

4.3.2.

4.3.3. Evaluasi Permohonan 1. Penilaian kelayakan penambahan dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan volume usaha, kondisi agunan yang nilainya tidak mengalami penurunan, catatan pembayaran kewajiban atas fasilitas pinjaman sebelumnya; 2. Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam/Kepala Unit Simpan Pinjam atau Komite Pinjaman kemudian membuat keputusan atas permohonan penambahan fasilitas pinjaman dari pemohon yang bersangkutan. 3. Apabila permohonan ditolak, maka Petugas Pinjaman memproses permohonan pinjaman yang lain; 4. Apabila permohonan disetujui, maka prosedur berlanjut sebagaimana disebut dalam bagian 4.2.4 4.3.4. Pencairan Pinjaman Mengikuti prosedur sebagamana diatur dalam ayat 4.2.4.

PASAL V Jaminan/Agunan

Jaminan atau agunan adalah sesuatu berupa barang atau harta tidak bergerak dan/atau barang bergerak atau lainnya yang mempunyai nilai ekonomis (berharga) yang diberikan oleh peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima dari KSP Sejahtera. Penyerahan agunan disyaratkan untuk pinjaman dengan nominal diatas Rp.500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah). Khusus bagi Kredit Pasar kewajiban menyerahkan jaminan diperuntukkan bagi pinjaman dengan nominal di atas Rp.1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah).

1. Harta yang dapat diterima menjadi jaminan pinjaman di KSP Sejahtera antara lain: Tanah dan Bangunan; Lahan Kosong berupa sawah atau ladang dan lainnya yang dapat diperjual-belikan; Kendaraan Bermotor yang masih dalam keadaan layak pakai dan dapat diperjual belikan; Barang-barang inventaris untuk usaha; Barang-barang rumah tangga;

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

2.

3.

4. 5. 6.

Perhiasan Emas; Gaji bulanan pada instansi pemerintah dan/atau swasta ; Selama jangka waktu pinjaman barang barang dan lainnya yang dijaminkan tersebut dikuasai oleh KSP Sejahtera, yang dituangkan dalam dokumen Penyerahan Barang Jaminan dan Surat Kuasa Menjual; Jaminan yang disimpan oleh koperasi dicatat dalam suatu buku register dan disimpan oleh kasir yang mencatat jenis pinjaman, nomor akad pinjaman, tanggal penerimaan jaminan oleh koperasi dan tanggal pengeluaran jaminan oleh koperasi serta tanda tangan penerima jaminan pada saat dikeluarkan dari tempat penyimpanan jaminan di koperasi; Pengembalian barang jaminan harus disertai dengan bukti pelunasan pinjaman (Slip atau Kuitansi Kas) yang distempel Lunas oleh Kasir atau Petugas Keuangan. Selama pinjaman belum dilunasi, barang/harta jaminan dan bentuk lain yang dijaminkan, tidak dapat dipergunakan oleh peminjam untuk menjadi jaminan atas hutang/pinjaman kepada pihak lainnya. Secara berkala tiga bulan sekali di adakan pemeriksaan fisik terhadap bukti kepemilikan jaminan yang disimpan dalam lemari brankas oleh manager koperasi atau pejabat yang ditunjuk, diperbandingkan dengan buku register jaminan. Pemeriksaan fisik dimaksud dilaporkan dalam sebuah berita acara tertulis.

PASAL VI Limit Pinjaman

Limit pinjaman pertama bagi individu ditentukan berdasarkan kelayakan usaha, serta faktor analisa lainnya dengan pinjaman setinggi-tingginya Rp. 2,000,000,00 (Dua Juta Rupiah) per individu. Limit Pinjaman akan dievaluasi secara berkala oleh Komite Pinjaman untuk memastikan produk pinjaman yang ditawarkan sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan persaingan usaha.

PASAL VII Komite Pinjaman

1. Komite pinjaman adalah suatu panelis untuk memberikan keputusan atas permohonan fasilitas pinjaman dari anggota maupun calon anggota. Tugas Komite Pinjaman adalah membahas dan menilai permohonan pinjaman kemudian memberikan keputusan Menyetujui atau Menolak permohonan pinjaman; 2. Komite Pinjaman dapat terdiri dari Panel A, Panel B dan Panel C: Panel A terdiri dari: Petugas Pinjaman Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam Panel B terdiri dari: Seluruh Anggota Panel A Manager Koperasi

Panel C terdiri dari: Panel B Ketua Pengurus Koperasi 3. Otorisasi Batas Wewenang Memutuskan Pinjaman oleh masing-masing panel Komite Pinjaman adalah sebagai berikut: o Panel A: Pinjaman hingga jumlah Rp. 5,000.000,o Panel B: Pinjaman di atas Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 10.000.000,o Panel C: Pinjaman di atas Rp. 10.000.000,Apabila calon peminjam memiliki hubungan istimewa dengan anggota panel (misal hubungan darah atau kekerabatan) maka anggota panel tersebut tidak dapat memberikan suara dan/atau digantikan oleh pejabat lain yang ditunjuk oleh anggota panel lainnya. o 4. Dalam keadaan dimana keputusan pinjaman menyangkut hal-hal yang menyimpang dari ketentuan normatif sebagaimana diatur dalam Prosedur Standar Operasi Pinjaman ini, maka keputusan pinjaman harus diambil dengan persetujuan oleh panel satu level di atas (One Up Level Approval).

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

PASAL VIII Pengelolaan Perkiraan Pinjaman

Pengelolaan perkiraan pinjaman meliputi kegiatan kegiatan berupa: pembayaran angsuran, memperbaharui informasi keuangan dan jaminan, penambahan/pengurangan fasilitas, peringatan pembayaran tertunggak, informasi jasa/cek jasa. 1. Petugas kasir/keuangan membuat laporan pembayaran secara berkala termasuk untuk laporan angsuran terlambat (Klasifikasi kelancaran pinjaman: Lancar, Tidak Lancar, Diragukan, Macet); 2. Petugas pinjaman melakukan kunjungan secara berkala untuk memantau keberadaan peminjam dan usahanya dan mengisi formulir Laporan Kunjungan Lapangan; 3. Petugas lapangan memantau laporan pembayaran dan melakukan kunjungan atas angsuran yang tertunggak; 4. Pengelolaan keterlambatan pembayaran dilakukan sebagai berikut: 4.1. Petugas Pinjaman melakukan kunjungan kepada peminjam yang menunggak pembayaran angsuran hingga saat ganti bulan dan membuat Laporan Kunjungan Lapangan yang diserahkan kepada Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam; 4.2. Apabila dalam kurun waktu 60 hari tunggakan pokok dan jasa belum juga dibayar, maka Kepala Cabang/Kepala Unit Simpan Pinjam akan mengeluarkan surat penggilan kepada peminjam untuk melunasi tunggakannya; 4.3. Apabila dalam kurun waktu 90 hari tunggakan pokok dan jasa belum juga dibayar, maka proses penagihan selanjutnya akan diambil alih oleh Tim Penanggulangan Kredit Macet; 4.4. Apabila tim belum dapat menyelesaikan pinjaman bermasalah seperti pada point 4.2 maka dapat dipertimbangkan untuk melibatkan pihak ketiga seperti: tokoh masyarakat, aparat desa, aparat keamanan ataupun melalui peradilan. 5. Alternatif penyelesaian pinjaman bermasalah dapat dilakukan melalui langkah langkah antara lain: Rekondisi pinjaman, yaitu langkah penyelesaian melalui pengurangan bagi hasil maupun kemudahan lainnya yang tidak merubah jangka waktu pinjaman; Rescheduling, yaitu langkah penjadwalan ulang jangka waktu dan skema pelunasan pinjaman; Penjualan Jaminan. PASAL IX Perlindungan Peminjam

Perlindungan terhadap peminjam meliputi kebijakan dan aturan koperasi yang bertujuan untuk melindungi asset dan pinjaman peminjam pada koperasi, termasuk di dalamnya harta peminjam yang di jaminkan di koperasi. 9.1. Pertanggungan Kredit 1. Setiap peminjam ikut serta dalam program Pertanggungan Kredit yang dikelola oleh KSP Sejahtera. Nilai pertanggungannya adalah sejumlah sisa plafond pinjamannya; 2. Beban iuran pertanggungan dibebankan kepada peminjam; 9.2. Kerahasian Peminjam 1. Koperasi berikut semua perangkatnya, berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan data keuangan/harta peminjam (baik anggota maupun non anggota); 2. Informasi yang menyangkut pinjaman dan informasi keuangan peminjam di koperasi tidak boleh disebarluaskan/disampaikan kepada pihak lain tanpa persetujuan peminjam; 3. Pengecualian atas ketentuan di atas hanya dapat di lakukan apabila ada surat permintaan resmi dari instansi pemerintah yang sah.

PASAL X Dokumentasi

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

Dokumentasi adalah kegiatan yang meliputi pencatatan aktivitas keuangan dan pinjaman dalam koperasi. Dokumentasi diperlukan sebagai alat pemantauan perkiraan pinjaman: 1. Bukti Penerimaan Kas: sarana Kasir (Petugas Keuangan) untuk mencatat penerimaan angsuran pokok, jasa, cadangan penghapusan piutang dan menjadi bukti transaksi kas yang di bayarkan oleh peminjam; Bukti Penerimaan Kas untuk pembayaran angsuran terakhir yang di stempel Lunas: sarana Kasir (Petugas Keuangan) untuk menyatakan bahwas peminjam telah melunasi kewajibannya. Dengan slip ini, peminjam dapat meminta kembali jaminan yang disimpan oleh koperasi, jika diinginkan oleh peminjam. Buku Anggota per Peminjam: sarana pencatatan mutasi pinjaman dan simpanan (jumlah dan tangggal pencairan pinjaman, jumlah dan tanggal penyetoran dan penarikan simpanan, jumlah pembayaran angsuran pokok, jasa dan saldo pinjaman selama masa pinjaman) yang diisi berdasarkan Bukti Penerimaan dan Bukti Pengeluaran Kas; Rekapitulasi Pencairan & Pembayaran Pinjaman: sarana untuk meringkas pencairan yang terjadi setiap bulan, berikut Jatuh Tempo serta Pembayaran dari Peminjam.

2.

3.

4.

PASAL XI Pelunasan Pinjaman

11.1 Pelunasan sesuai Jadwal Pelunasan pinjaman adalah waktu dan keadaan dimana peminjam telah memenuhi keseluruhan kewajiban atas pinjamannya kepada koperasi seperti yang tertuang dalam perjanjian pinjaman. 1. 2. Petugas pinjaman memeriksa ulang catatan fasilitas pinjaman peminjam untuk memastikan tidak ada lagi kewajiban yang tersisa (saldo pinjaman sudah tidak ada); Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Bukti Barang Jaminan dan dilampirkan dengan bukti pelunasan pinjaman seperti pada point 10.2, kasir mengembalikan bukti kepemilikan jaminan/agunan apabila peminjam apabila yang bersangkutan tidak mengajukan permohonan ulang fasilitas dengan membuatkan bukti tanda terima dokumen dan atau fisik jaminan dari peminjam yang bersangkutan; Petugas lapangan menawarkan produk pinjaman yang sama atau yang lain kepada Peminjam.

3.

11.2 Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Pelunasan pinjaman dapat dilakukan sebelum jangka waktu masa pinjaman berakhir. 1. 2. 3. 4. Petugas pinjaman memeriksa ulang catatan fasilitas pinjaman untuk memastikan saldo pinjaman yang tersisa; Pelunasan hanya dapat dilakukan apabila saldo pinjaman dibayar secara penuh oleh peminjam; Sumber dana pelunasan dapat berasal dari dana peminjam sendiri atau berasal dari pinjaman tambahan (ulangan) yang diajukan oleh peminjam dan disetujui oleh KSP Sejahtera; Dalam hal pelunasan sebelum jatuh tempo peminjam berhak mendapatkan potongan atas jasa saldo pinjaman yang tersisa. Besaran potongan jasa dimaksud ditentukan sesuai dengan kebijakan KSP Sejahtera; Petugas pinjaman wajib memastikan semua prosedur pengikatan pinjaman seperti yang diatur dalam pasal 4.2.4 di atas.

5.

PASAL XII Kode Etik Pinjaman PRINSIP KODE ETIK PINJAMAN (dikutip dari ACCION INTERNATIONAL): 1) 2) Layanan yang berkualitas Melayani anggota dan calon anggota dengan hormat, respek, nyaman dan tepat waktu Pengenaan Jasa dan Biaya secara transparan Memberikan informasi yang jelas kepada peminjam mengenai biaya-biaya yang timbul dari pengajuan pinjaman (kewajiban apa saja yang harus dilakukan oleh peminjam seperti pembayaran jasa, iuran pertanggungan kredit, biaya administrasi, biaya provisi, biaya notaris, biaya materai, kewajiban menabung dll) Jasa yang layak

3)

ProsedurStandarOperasionalPinjaman KoperasiSimpanPinjamSejahtera

Tidak menetapkan jasa yang mencekik leher, koperasi hendaknya tidak memaksimalkan keuntungan namun mengenakan jasa yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup koperasi dan memungkinkan untuk berkembang (ekspansi) guna menjangkau lebih banyak peminjam.

4) 5)

Menghindari Kelebihan Pinjaman Menghindari pemberian pinjaman yang melebihi kemampuan peminjam untuk membayar Praktek-Praktek Penagihan Pinjaman yang Santun Dalam menghadapi peminjam yang bermasalah, Petugas Penagihan tidak melakukan tindakan yang mengancam, namun tetap berlaku hormat dan tidak melakukan sita terhadap asset yang dipergunakan oleh peminjam untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar (sehingga peminjam menjadi tidak produktif) Kerahasiaan Informasi Peminjam Melindungi semua informasi yang diberikan oleh peminjam/calon peminjam untuk kepentingan analisa semata Staff yang beretika Professional, tidak menyakiti peminjam atau calon peminjam, menghindari konflik kepentingan Menerima Umpan Balik dari Peminjam Bersedia menerima umpan balik dari peminjam dan menyediakan jalur bagaimana peminjam menyampaikan pendapat terhadap layanan lembaga, dan jika memungkinkan, memperbaiki layanan untuk memuaskan peminjam sepanjang umpan balik tersebut layak untuk ditindaklanjuti Kebijakan Operasi yang Pro Peminjam Memberikan insentif pada peminjam lama (misal proses permohonan pinjaman lebih cepat dan dimungkinankan jumlah pinjaman meningkat bertahap seiring dengan pertumbuhan usaha), mengadakan pelatihan untuk peminjam, membangun skema insentif untuk staff berdasarkan kinerja.

6)

7)

8)

9)

***

10

Anda mungkin juga menyukai