Page 1
SENI
SENI PENCATATAN, PENGGOLONGAN, DAN PENGIKHTISARAN DENGAN CARA TERTENTU DAN DALAM UKURAN MONETER
Page 2
mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan dalam suatu lingkungan ekonomi.
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, peringkasan, penyajian data keuangan dengan cara tertentu.
Page 3
KEGIATAN JASA
Page 4
FUNGSI AKUNTANSI
Page 5
PRINSIP AKUNTANSI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
KONSEP KESATUAN USAHA (BUSINESS ENTITY) KONSEP KELANGSUNGAN USAHA (GOING CONCERN) KONSEP HARGA POKOK (COST) KONSEP SATUAN PENGUKURAN (UNIT OF MEASUREMENT) KONSEP PERIODE WAKTU (TIME PERIOD) KONSEP OBYEKTIVITAS (OBJECTIVE EVIDENCE) KONSEP KETERBUKAAN (DISCLOSURE) KONSEP KONSISTENSI (CONCISTENCY) KONSEP KONSERVATISME (CONSERVATISM)
Page 6
Pencatatan kegiatan perusahaan harus dipisahkan dari kegiatan pemiliknya atau rumah tangga pemiliknya
Page 7
Page 8
DATA AKUNTANSI AKAN DICATAT MENURUT HARGA PEROLEHANNYA (COST) PADA WAKTU PERISTIWA ITU TERJADI
Page 9
Page 10
PERIODE PENYAJIAN KONDISI KEUANGAN DAN HASL OPERASI PERUSAHAAN PERLU DIPECAH DALAM PERIODE PERIODE TERTENTU
Page 11
UNTUK KEPERLUAN PENCATATAN AKUNTANSI DIBUTUHKAN BUKTI-BUKTI TRANSAKSI YANG BERSIFAT OBJEKTIF DAN DAPAT DIUJI KEBENARANNYA
Page 12
FAKTA-FAKTA PERLU DIUNGKAPKAN SECARA TERBUKA SEHINGGA LAPORAN KONDISI KEUANGAN DAN HASIL USAHA PERUSAHAAN SEDAPAT MUNGKIN INFORMATIF DAN MEMBERI ARTI (TIDAK MENYESATKAN) BAGI PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
Page 13
METODE YANG DIGUNAKAN HARUS KONSISTEN SECARA TERUS MENERUS DARI PERIODE KE PERIODE
Page 14
Page 15
Standar Akuntansi Pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang mengenai konsep, prinsip, dan metoda yang ditetapkan sebagai pedoman utama praktik akuntansi. Yang dipedomani dalam standar: Definisi Pengukuran/penilaian Pengakuan Penyajian
Page 16
Di Amerika:
Financial Accounting Standards Board (FASB) yang merupakan badan independen terhadap American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Governmental Accounting Standards Board (GASB) yang menyusun standar akuntansi untuk badan-badan kepemerintahan dan nonprofit.
BAPEPAM dan SEC merupakan penyusun standar secara de jure.
Page 17
SIKLUS AKUNTANSI
Page 18
PERSAMAAN AKUNTANSI
AKTIVA = PASIVA
Page 19
Fotokopi CEMERLANG
terpisah
Manajer
(Imam)
Pemilik
(Imam)
Pemilik (Imam)
Page 22
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp2.500.000
Pemilik
(Imam)
Posisi Keuangan Sumber daya Kas Rp2.500.000 Utang , Hariman Sumber dana Rp2.500.000
Page 23
Laporan Formal
Page 24
Pemilik
Fotokopi CEMERLANG Neraca, 30 Desember 2000
Aset Kas Perlengkapan kios Rp3.800.000 500.000 Rp4.300.000 Kewajiban dan Ekuitas Utang Modal , Hariman Rp 800.000 3.500.000 Rp4.300.000
Page 25
Tgl. Jan 1
Kas 3.800.000
Piutang Usaha
Perlengkp. Kios
500.000
Mesin Fotokopi
Utang Usaha
800.000
Modal 3.500.000
Page 26
Transaksi a
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp2.500.000
Page 27
Transaksi b
Fotokopi CEMERLANG
Perlengkapan kios Rp500.000
Utang Rp500.000
Page 28
Transaksi d
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp300.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp300.000 berasal dari pendapatan
Simpulan:
Pendapatan menambah Modal
Page 29
Transaksi e
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp100.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp100.000 untuk menanggung biaya gaji.
Simpulan:
Biaya mengurangi Modal
Page 30
Transaksi i
Fotokopi CEMERLANG
Kas Rp25.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp25.000 untuk keperluan pribadi pemilik (prive)
Simpulan: Pengambilan oleh pemilik dapat dipandang sebagai pelunasan utang kepada pemilik. Jadi, modal berkurang.
Page 31
Transaksi j
Fotokopi CEMERLANG
Piutang Usaha Rp400.000 Utang kepada pemilik (modal) bertambah Rp400.000 berasal dari pendapatan
Page 32
Transaksi m
Fotokopi CEMERLANG
Bahan habis pakai Rp90.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp90.000 untuk menanggung biaya pemakaian bahan habis pakai
Page 33
Transaksi n
Fotokopi CEMERLANG
Mesin Rp35.000 Utang kepada pemilik (modal) berkurang Rp35.000 untuk menanggung biaya depresiasi mesin
Simpulan: Alasan kepraktisan mengharuskan pencatatan depresiasi dilakukan sekaligus pada akhir perioda. Transaksi semacam ini nantinya disebut dengan transaksi penyesuaian (adjustment).
Page 34
Modal , Hariman
4.280.000 Rp5.505.000
Page 35
d
e f g h i k l
m
n
Analisis Perubahan Modal Fotokopi CEMERLANG Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Perubahan akibat transaksi operasi: Yang menambah: Pendapatan jasa fotokopi
Pendapatan total Yang mengurangi: Biaya Gaji Biaya reparasi Biaya bahan habis pakai Biaya depresiasi Biaya total Transaksi operasi neto (laba) Perubahan akibat transaksi modal: Yang menambah: Setoran/investasi oleh pemilik Yang mengurangi Prive (pengambilan) oleh pemilik Transaksi modal neto Kenaikan modal
Rp200.000 250.000 400.000 Rp950.000 Rp100.000 50.000 90.000 50.000 290.000 Rp660.000
Rp145.000
25.000
120.000 Rp780.000
Page 37
Kumpulan akun-akun yang berfungsi sama sebagai elemen statemen tertentu disebut dengan buku besar (ledger), misalnya buku besar aset.
Page 38
Page 39
Rerangka prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum (Rerangka Syariah) merupakan bangunan prinsip-prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum di Indonesia. Landasan syariah terdiri atas al-Quran, al-hadits dan fatwa syariah yang berlaku umum di Indonesia. Landasan syariah tersebut sebagai dasar bagi penyusunan pengaturan yang ada di landasan konseptual dan landasan operasional. Setiap pengaturan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan syariah.
(Sumber: IAI, SAK Per 1 September 2007)
Page 40
Tingkat 3
Tingkat 2
Buletin Teknis
Regulasi Industri
Tingkat 1
Page 41
Al-Quran memberikan landasan kokoh yaitu Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu melakukan transaksi utang-piutang untuk jangka waktu yang telah ditentukan, maka tuliskanlah.. Aplikasi akuntansi dapat menggunakan accrual basis untuk seluruh pencatatan biaya. Sedangkan pendapatan dengan sistem bagi hasil menggunakan cash basis. Pendapatan bagi hasil berdasarkan cash basis karena sifat bagi hasil berbeda dengan bunga yang bersifat tetap (fixed). Karakteristik pendapatan bagi hasil sangat fluktuatif bergantung pada tingkat revenue/profit usaha (uncertainty). Berarti, tidak ada yang mengetahui secara pasti atas hasil usaha terebut. Hal ini didasarkan pada al-Quran surat Lukman ayat 34, ...tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya esok hari...
Aplikasi RPAS-BU
Page 42
Aplikasi RPAS-BU
Fatwa DSN No: 14/DSN-MUI/IX/2000 berisi tentang sistem distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah. Menimbang bahwa (1) accrual basis yakni prinsip akuntansi yang membolehkan pengakuan biaya dan pendapatan didistribusikan pada beberapa periode. (2) cash basis yakni prinsip akuntansi yang mengharuskan pengakuan biaya dan pendapatan pada saat terjadinya. Pertimbangan tersebut dilengkapi dengan pertimbangan dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia pada hari Sabtu, 7 Rabiul Awwal 1421 H/10 Juni 2000. Memutuskan (1) pada prinsipnya, lembaga keuangan syariah boleh menggunakan sistem accrual basis maupun cash basis dalam administrasi keuangan, dan (2) dilihat dari segi kemaslahatan (alashlah) dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem accrual basis, tapi dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (cash basis). Semua itu dengan catatan bahwa penerapan sistem harus disepakati dalam akad.
Page 43
Aplikasi RPAS-BU
Pada bank konvensional, pendapatan bunga debitur diakui secara accrual basic, yaitu bunga dibukukan sebagai pendapatan bunga pada saat jatuh tempo bukan pada saat uang diterima. Begitu juga dengan biaya bunga funding.
Sedangkan di bank syariah, accrual basic digunakan dalam penyusunan laporan keuangan secara menyeluruh kecuali laporan arus kas (the statement of cash flow). Faktor dominan yang menjadikan bank syariah menggunakan accrual basic adalah adanya produk financing dengan prinsip tijarah (murabahah, salam, dan istishna-paralel). Produk tersebut sangat memberi peluang bank syariah untuk memiliki piutang, maka muncullah piutang murabahah, piutang salam, dan piutang istishna. Piutang muncul sebagai efek dari model pembayaran murabahah, salam, dan istishna yang dapat dilakukan secara cicilan (berangsur-angsur). Tetapi, distribusi bagi hasil dilakukan secara cash basis.
Page 44
PSAK Syariah
Page 45
INPUT Transaksi
PROSES
Akuntansi ituOUTPUT
Laporan Keuangan
Dokumen Pembukuan
Jurnal
(Buku Harian)
Neraca Lajur
1. Laba rugi
Page 47
Page 48
INPUT SYARIAH
PROSES SYARIAH
PSAK Syariah
OUTPUT SYARIAH
Transaksi Syariah
Neraca Lajur
Laporan Keuangan
Konvensional
1. Neraca + Rek. administratif 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan
Syariah
1. Neraca + Rek. administratif 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan 6. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Page 52
Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Page 53
Hubungan :
Neraca, Laba/Rugi dan Rekening Administratif
LAPORAN R/L
BAGI HASIL/ MARGIN TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN REVENUE SHARING PENDAPATAN CASH BASIS
NERACA
ACCRUAL BASIS
(-/-)
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL ITT PEMBAYARAN BAGIHASIL (=/=) PENDAPATAN MUDHARIB (+/+) PENDAPATAN OPR LAIN (-/-) BEBAN-BEBAN (=/=) LABA RUGI AKT NON PERFORMING AKT PERFORMING
Page 54
Page 55
Page 56
Page 57
Page 58