Anda di halaman 1dari 3

Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu

yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menimbulkan berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas. Untuk membantu mengurangi sampah kertas yaitu dengan cara mendaur ulang sampah tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh produksi kertas. Menurut Lester (1994: 66). Cara mengatasi masalah sampah kertas yaitu pencegahan limbah pada sumbernya (produksi bersih), yaitu mengurangi penggunaan bahan baku, air dan energi, menghindari pemakaian bahan baku beracun, seperti memproduksi kertas yang Manfaat Kertas Daur Ulang berbahan non kayu, tidak memakai khlorine (pemutih kertas, yang bisa menyebabkan pencemaran air), dan penanganan pencemaran setelah terjadinya limbah (end of pipe treatment ) yaitu dengan mengolah limbah yang dihasilkan Ada beberapa cara daur ulang kertas menurut beberapa sumber antara lain : Menurut Wardiningsih dalam Agus Baharudin/Suara Pembaruan Sampah kertas yang terkumpul mula-mula dipotong kecil-kecil dan kemudian direndam dalam air selama dua hingga tiga jam. Setelah itu potongan kertas diblender hingga menjadi bubur kertas dan siap dicetak. Bubur kertas itu dicampur air dengan perbandingan satu liter kertas dengan lima liter air. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan kawat kasa atau screen yang diberi bingkai kotak kayu. Ukuran kotak sesuai dengan yang dikehendaki. Screen dengan lubang berukuran N36 hingga 38. Pencetakan dilakukan pada papan multipleks yang dilapisi kain hero. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan alat

yang disebut screen ruckle untuk meratakannya. Tebal tipisnya kertas diatur sesuai keperluan. Setelah bubur kertas rata dan menempel pada kain hero, cetakan dilepas. Proses berikutnya adalah pengeringan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari atau dalam ruangan. Apabila sinar matahari cukup panas, pengeringan dapat berlangsung hanya dua jam. Kertas daur ulang itu dapat dibuat berwana putih saja atau diberi warna tertentu. Pewarnaan dilakukan menggunakan bahan alami dari tumbuh-tumbuhan. Misalnya untuk mendapatkan kertas warna kuning, digunakan kunyit yang diblender dan dicampurkan bubur kertas. Bahan alami lainnya yang juga digunakan yaitu daun suji, temulawak, bunga telang, buah murbei, buah jamblang, dan sebagainya. Kertas daur ulang memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek, meliputi aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Aspek lingkungan meliputi, (1) mengurangi polusi udara karena pembakaran sampah kertas, (2) mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah, (3) mengurangi penebangan hutan untuk pulp (bubur kayu). Aspek ekonomi meliputi, (1) menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan sampah, (2) mengurangi volume sampah, (3) memiliki nilai jual lebih tinggi, (4) menciptakan lapangan pekerjaan. Kertas daur ulang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai kerajinan tangan dan souvenir yang cantik serta mempunyai daya jual lebih. PEMBUATAN KOMPOS DENGAN TEKNOLOGI EM 4 Em 4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi

proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak baik itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam laktat, ragi, aktinomydetes, dan jamur peragian. Miroorganisme menguntungkan tersebut (EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang.Dengan demikian EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida,obat serangga atau pupuk kimia lainnya. Manfaat EM4 Apabila mikroorganisme EM4 berada dalam tanah, maka mikroorganisme menguntungkan sejenis yang sudah ada di dalam tanah berkembang dengan baik.sedangkan mikroorganisme yang merugikan yang dapat menimbulkan penyakit dapat ditekan. EM4 mampu mengolah atau menguraikan bahan-bahan organik dengan cepat secara fermentasi menjadi kompos sehingga tidak menimbulkan bau bususk melainkan menimbulkan aroma yang segar. Bahan Organik Tambahan Adapun bahan tambahan dalam pembuatan kompos dengan teknologi EM4 adalah sebagai berikut: Dedak:Berfungsi untuk sumber makanan yang bergizi(vitamin)untuk membangunkanEM4 dalam keadaan tidur non aktif di cairan biasa Gula Pasir<gula merah atau tetes tebu:berfungsi untuk memeperoleh energi bagi perkembangbiakan jumlah EM yang diaktifkan selama proses pembuatan kompos(proses fermentasi 3-4 hari) Sekam/Arang sekam?serbuk geregaji(bila ada) sangat baik untuk meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan dari segi teksturnya

Jumlah bahan dan cara pembuatan kompos bahan-bahan yang dibutuhkan: 1. Limbah organik/sampah dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm sebanyak 100 kg 2. Dedak sebanyak 5 kg 3. Sekam/Arang sekam/serbuk gergaji(kalau ada)sebanyak 10-20 kg 4. Gula pasir( 200 gram dilarutkan dalam 1 liter air) atau (gula merah 25- gram dilarutkan dalam 1 liter air)atau (cairan molase 400 ml dilarutkan dalam 1 liter air(40%) sebanyak 5 sendok makan) 5. Cairan EM4(biang),diambil sebanyak 5 sendok makan 6. Air bersih secukupnya (kurang lebih 3 ember) Cara pembuatan Campurkan dan aduk secara merata bahanbahan sampah/limbah,dedak dan arang sekam Larutkan EM 4 dan gula atau tetes tebu ke dalam ember yang telah disediakan dan aduk secara merata Siramkan larutan EM 4 sambil diaduk=-aduk hingga campuran bahan organik basah secara merata(bila adonan dikepal dengan tangan,air tidak menetes dan bila kepalan dilepas adonan akan mekar/kadar air 30%) Adonan tadi kita gundukan di atas lantai(kering)kemudian tutup dengan karung goni atau karung beras selama 3-5 hari Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya mengeluarkan panas yang cukup tinggi lagi,sehingga setiap harinya harus dibolak balik dan.dibiarkan sampai 10 menit samapai panasnya berkurang,kemudian gundukan ditutup kembali sperti semula Pada hari ke-4 kompos telah matang,(fermentasi),sehingga panas tidak tinggi lagi.Pabila dibuka nampak ditumbuhi jamur berwarna putih dan bila dipegang terasa hangat.Kompos ini sudah bisa digunakan tetapi

belum hancur sehingga bentuk dan ukuran masih seperti bahan baku.Untuk menjadikan kompos halus harus menunngu selama 21 hari. Selama Proses penghancuran gundukan kompos diaduk setiap satu minggu sekali. Bila kompos yang sudah jadi akan kit simpan atatu dikemas,sebelum dimasukan ke dalam kantung pelastik/karung,kompos tadi dikeringkan dulu atau dikeringkan terlebih dahulu(bukan di jemur)

Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.

Kegunaan:

Cara Membuat Pupuk Cair Organik Bahan dan Alat:


1 liter bakterI 5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya) 0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya 1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air 30 kg kotoran hewan Air secukupnya Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari. Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan. Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.

Cara Membuat Pupuk Hijau Organik Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri. Bahan dan Komposisi:

Cara Pembuatan:

Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember. Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember. Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat. Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka. Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.

200 kg hijau daun atau sampah dapur. 10 kg dedak halus. kg gula pasir/gula merah. liter bakteri. 200 liter air atau secukupnya.

Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi. Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun. Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air. Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah Aduk hingga rata. Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan

2.

3. 4. 5.

homogen dan pengomposan akan relatif lebih cepat. Susun/tumpuk secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak. Volume (p x l x t) tumpukan ini kira-kira 1m x 1m x 1m. Tutup dengan terpal/karung beras/trash bag/bahan yang mampu menahan air. Aduk 3 hari sekali hingga 2 minggu. Kompos dasar telah jadi setelah kira-kira 2 minggu dan siap digunakan sebagai media cacing.

C. Tahap Komposting Sampah oleh Cacing 1. Kompos yang sudah jadi dimasukkan ke dalam ember/wadah yang memadai. 2. Masukkan cacing ke dalam wadah tersebut. 3. Biarkan selama kira-kira 2 minggu.

CARA PEMBUATAN VERMIKOMPOS Pembuatan vermikompos dapat dibagi menjadi 3 tahap: A. Tahap Pengumpulan Bahan Kumpulkan sampah-sampah organik, misalnya rumput-rumputan, jerami, sampah daun, sisa sayuran, atau sisa makanan (sampah rumah tangga). Sampah jenis ini umumnya mengandung unsur C. Di daerah pedesaan yang umumnya membudidayakan hewan ternak, kotoran ternaknya dapat pula dipakai. Kotoran ini digunakan sebagai sumber N. Jika tidak ada kotoran ternak, bisa menggunakan tanaman jenis polong-polongan. B. Tahap Fermentasi Substrat 1. Cacah (potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil) rumput-rumputan, jerami, sampah daun, atau sisa sayuran, kemudian campurkan. Pencacahan dan pencampuran ini bertujuan agar bahan menjadi lebih

Anda mungkin juga menyukai