Karbon
Senyawa senyawa
Turunan Hidro Karbon
Alkana
merupakan
Senyawa Gugus Fungsi
Ingat Alkana dan Tata Nama Alkana
Tata Nama Alkana bercabang menurut aturan IUPAC.
• CH 3 − CH − CH 2 − C − CH 2 − CH 3
!
:….
CH 3
CH 3 CH 3
2. CH 3 − C − CH 2 − CH 3 :….
!
CH 3
CH 3
CH 3
3. CH 3 − :….
!
C! − C − CH 2 − CH 2 − CH 3
CH 3
C2 H 5
C2 H 5
CH 3
!
4. CH 3 − C − CH − CH − CH 2 − CH 3
!
:….
CH 3
C2 H 5
Tuliskan rumus struktur senyawa-nya
:
• Heksana
• Heptana
GUGUS FUNGSI
Gugus yang dapat terikat pada
CH 3
: Isoprophyl
3 − C H − CH 3
(isopropil)
CH
!
: Sekunder
CH3-CH2-CH2-CH2- : n-Buthyl (n-
Butil).
CH 3 − CH 2 − C H − CH 3
!
: sekunder
butil
CH 3 − CH − CH 2 −
!
CH 3
CH 3 : Iso-buthyl
!
CH 3 − C! −
CH 3
: Tersier-
buthyl
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2- ... .
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2- … .
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2- … .
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-
….
dst.
Gugus Fungsi yang dapat terikat R –
−F − Cl , al : − Br −I
1. ; ;
;− O− H O
2. −O− R C −H C =O
3. 4. 5.
C =O C =O
OH O−R
1. ALKILHALIDA (HALOALKANA)
Senyawa Alkilhalida (haloalkana) yaitu :
Rumus umum : R− X
• Sistem Common :
Nama Alkilhalida diberikan sesuai nama Alkil
diikuti nama Halida yang terikat.
Contoh : a. CH3-Br : Methyl Bromida.
b. CH3 – CH2 – Cl : Ethyl Klorida.
7. Sistem IUPAC :
Nama Alkilhalida diberikan seperti pada aturan
nama alkana, dengan catatan letak Halida
terikat diberi nomor terendah dan bila ada
cabang alkil nomornya menyesuaikan.
CH 3 − CH −
c. ! Br : 2 Bromo Propana
CH 3
CH 3
!
CH 3 − C! −
d. Cl : 2 Methyl 2 Kloro
CH 3
Propana
Sifat Fisik Alkilhalida
Sifat-sifat senyawa organo halogen
secara umum ditentukan oleh :
• Jenis rantai utama hidrokarbon.
• Jenis atom halogen yang terikat.
• Posisi atom halogen dalam molekul.
Struktur Isomer sebagai hal umum
dalam haloalkana, sehingga apabila
posisi atom halogen berubah maka hal
ini membuat perbedaan yang besar
terhadap sifat molekul.
Sifat Kimia Alkilhalida
R–X + H2O → R – OH + HX
R – X + AgOH → R – OH + AgX
R – X + R’ – H → R – R’ + HX
–CH2–CHX–CH3 + NaOH →
– CH2 – CH = CH2 + NaX + H2O
7. R – X + R’ – ONa → R – O – R’ + NaX
(sintesa Wiliamson : R ≠ R’, sbg.eter
asimetris)
Manfaat Senyawa Alkilhalida
Senyawa Haloalkana (Alkilhalida) dalam
kehidupan sehari-hari banyak
dimanfaatkan untuk :
1. Obat Bius, misal : CHCl3 (Kloroform).
2. Zat pendorong (propelan), misal : CFC.
3. Zat Pelarut, misal : CCl4
(Karbontetraklorida).
4. Bahan sintetis, misal : plastik PVC,
Teflon.
5. Zat Pembusa.
Dampak negatif
Pemanfaatan Alkilhalida
Dampak buruk akibat pemanfaatan
Senyawa-senyawa Alkilhalida
(Haloalkana) yaitu :
3. CH4 + F2 → ….
Tuliskan Nama Senyawa Haloalkana berikut
Latihan : CHBr
1. CH 3 − C − CH 2 − CH 2 − Cl
CHF
Br
2. CH 3 − C − CH 2 − CH 2 − Br
CHF2
2. ALKANOL (ALKOHOL)
Senyawa Alkanol (alkohol) yaitu :
Rumus umum : R – OH
Atau :
CnH2n+1 – OH
9. CH 3 − CH
!
− CH 2 − OH : … .
CH 3
Gugus alkil (radikal) berikut jika mengikat gugus
OH tuliskan nama senyawanya.
• CH 3 − CH 2 − CH 2 − CH 2 − CH 2 −
• CH 3 − CH 2 − CH 2 − CH − CH 3
CH 3
CH 3 − CH 2 − C −
• CH 3
CH 3
4. CH 3 − C − CH 2 −
CH 3
CH 3
5. CH 3 − C − CH 2 − CH 2 −
CH 3
CH 3
6. CH 3 − CH − CH − CH 2 −
CH 3
CH 3
7. CH 3 − CH − C −
CH 3 CH 3
8. CH 3 − CH 2 − CH 2 − CH 2 − CH − CH 3
9. CH 3 − CH − CH 2 − CH 2 − CH 2 − CH 2 − CH 2 −
CH 3
Sifat Fisika Alkohol
CH 2 − OH
7. Alkohol Trivalen : alkohol yang memiliki 3 gugus
OH CH − OH
: Gliserol (1,2,3 propana triol)
CH 2 − OH
2. Berdasar letak gugus OH (untuk
alkohol monovalen) dikenal :
a. Alkohol Primer : gugus OH
terikat pada atom C primer.
b. Alkohol Sekunder : gugus OH
terikat pada atom C sekunder.
c. Alkohol Tersier : gugus OH
terikat pada atom C tersier.
3. Ethanol (C2H5 – OH) ini yang dikenal
sebagai alkohol dalam kehidupan.
Bersifat merusak susunan saraf pusat,
dalam jumlah sedikit (untuk minuman
beralkohol) dapat memabukkan, mudah
terbakar. Campuran Ethanol dengan
Methanol dikenal sabagai spiritus : untuk
bahan bakar dan pelarut. Agar berbeda
dengan ethanol murni dalam spiritus
diberi pewarna (CuSO4 : Biru) dan tidak
untuk campuran minuman beralkohol,
karena sangat beracun.
Methanol (CH3-OH) bersifat racun dan
membutakan mata bila dipakai dalam
minuman.
4. Alkohol dapat bereaksi dengan logam Natrium (Na)
membentuk senyawa Na-alkoholat
R – OH + Na → R – O – Na + H2 (g)
Contoh :
CH3 – CH2 – OH + Na → CH3 – CH2 – ONa + H2
(g)
CH 3 − C − OH
Contoh : CH3 – OH + →
O
CH 3 − C − O − CH 3
H2O +
Meti Etanoat
R – OH + PX3 → RX + H3PO3
R – OH + PX5 → RX + POX3 + H2O
R – OH + HX → RX + H2O
R – OH + H2SO4 pkt → R – OSO3H +
H2O
R – OH + H2SO4 pkt → R-CH=CH2
(Alkena) + H2O
Reaksi ini untuk alkohol sekunder yang
direaksikan pada suhu 180 o C maka
akan dihasilkan Alkena, dimana ikatan
rangkap yang terbentuk adalah dari
atom C gugus fungsi mengikat atom C
yang memiliki H banyak atau kearah
rantai yang panjang, ini merupakan
reaksi eliminasi aturan Saytzef.
CH3 – CH2 – OH + H2SO4 pkt (130oC) →
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 + H2O
Latihan :
Tuliskan reaksi reaksi berikut dan
berikan nama masing-masing
senyawanya. CH 3
CH 3 − C − OH
K + → ….
CH 3
CH 3
2. CH 3 − C − OH + HI → ….
CH 3
OH