Anda di halaman 1dari 14

Majas (gaya bahasa)

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi macam-macam majas dan menuliskan majas perbandingan pada puisi.

Tujuan Pembelajaran

Mengidentifikasi pengertian majas. Membedakan macam-macam majas. Menulis puisi dengan majas perbandingan.

Pengertian Majas
Bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Dalam penggunaannya, majas diciptakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembicaranya.

Macam-macam Majas :
A. MAJAS PERBANDINGAN

B.

MAJAS SINDIRAN

C.

MAJAS PENEGASAN

D.

MAJAS PERTENTANGAN

A. Majas Perbandingan
1. Eufemisme

Eufimisme adalah pengungkapan secara halus untuk menggantikan kata-kata yang dirasakan kurang sopan. Contoh : - Rian diberhentikan dari perusahaan gas. 2. Hiperbola Hiperbola adalah pengungkapan yang berlebihan atau membesar-besarkan Contoh : - Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar kecelakaan anaknya.

3 Litotes Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya, bertujuan untuk merendahkan diri Contoh : - Mampirlah ke gubuk saya (Padahal rumahnya besar dan mewah) 4 Metafora Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru Contoh : - Raja siang keluar dari ufuk timur.

5. Metonimia Metonimia adalah penyebutan merek untuk mengacu benda seutuhnya. Contoh : - Saya pergi ke Jakarta naik garuda. 6. Personifikasi Personifikasi adalah penyifatan benda-benda mati dengan perilaku manusia Contoh : - Awan menari-menari di angkasa

7.Simile Majas perbandiangan yang melukiskan dengan kata-kata pembanding seperti seperti, layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat", bagai". Contoh: - Mawar dan marwan tidak dapat disatukan seperti air dan minyak 8.Sinekdoke pars prototo Sinekdoke pars prototo adalah penyebutan sebagian untuk seluruh. Contoh: - Sudah ditunggu hingga satu jam lamanya tetapi ia tidak nampak batang hidungnya.

9. Sinekdoke totem pro parte Sinekdoke totem pro parte adalah penyebutan seluruh untuk sebagian Contoh:- Indonesia kembali memenangi kejuaraan tinju tingkat dunia. B. Majas Sindiran 1.Ironi Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : - Rajin sekali kamu, lima hari kamu tidak masuk sekolah

2.Sinisme Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : - Perilakumu membuatku kesal C.Majas Penegasan

1. Klimaks Pengungkapan yang semakin naik atau menghebat


Contoh: - Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil bejejer di halaman.

2.Antiklimaks Pengungkapan yang makin turun atau melemah. Contoh : - Bapak Kepala Sekolah, Para guru, dan muridmurid, sudah hadir di lapangan upacara.

3.Tautologi Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti. Contoh : - Saya khawatir dan was was dengannya

D. Majas Pertentangan 1.Paradoks Pengungkapan yang seolah-olah bertentangan. Contoh: - Aku merasa sendirian di tengah kota Bogor yang ramai ini. 2. Antitesis Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti. Contoh: - Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.

Rindu
Wahai belahan jiwa yang pernah hadir dalam kehidupanku. Lihat aku! Hanya secangkir mocacino yang menemani kesendirianku. Hati ini berbicara Lantas kemana kau? Tidak terlihat batang hidungmu melintas dihadapanku. Salah??? Ketika rindu ini membabi buta?? Aku hanya wanita ciptaan tuhan yang lemah. Aku merindukanmu. Tapi kau terdiam seperti patung yang tidak berdaya. Aku sadar, Diriku hanya dayang-dayang yang setia menemani putri-putri di istana sentris. Wahai yang menciptakan rindu, Bersama angin sampaikan rindu ini kepada belahan jiwaku.

Anda mungkin juga menyukai