Surat Al Fatihah
Surat Al Fatihah
SURAT AL FATIHAH
(1)
Kelompok kata sandang ( ) , arti : dengan, menurut, menjadi. Kata benda , nama / sebutan , ilmu / ajaran. a). Sebutan / nama Sang Maha Pencipta ( ) . b). Istilah ( ) , yakni (
mengajar Al Qur-an ( Nur lawan Zhulumat ) menurut Sunnah Rasul adalah perancang dan pemasti kehidupan menurut masing2 pilihan.
a). Kata pelaku maha / paling ( ) , arti : yang maha Pengasih / Penyayang. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok atas pola (
>
) , yaitu ( ) > , arti : mengasihi / menyayangi. b). Istilah ( ) , arti : yang telah mengajar ( satu ilmu ) Al Qur-an.
) , arti : yang maha Pengasih / Penyayang. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok atas pola ( > ) , yaitu ( ) > , arti : mengasihi / menyayangi. b). Istilah ( ) , arti : yang memberi kepastian atas pilihan masinga). Kata pelaku maha / paling ( masing.
annnaRmmuR :
)(
Kata kerja perintah ( ) , arti : bacalah!, kajilahlah!, pahamilah! Dan
-2-
dalam arti memindahkan pandangan yang dibaca menjadi pandangan si pembaca, memahami bacaan / tulisan.
Kelompok kata sandang ( ) , arti : dengan, menurut, menjadi. Kata benda , nama / sebutan , ilmu / ajaran. Kata pelaku (
melihara. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok ( mengasuh, mendidik, memelihara, membimbing. Kata pengganti nama objek ( laki2, arti : kau / kamu / mu.
) > , arti :
Kata penghubung ( ) bentuk tunggal, arti : yang. Kata kerja telah ( ) , arti : mencipta, menjadikan / membikin menjadi.
( )
)(
a). Kata dasar (
(2)
) , arti : sanjung, puji, puja. Dari sini dibentuk antara lain kata kerja tiga huruf pokok yaitu : ( ) > , arti :
menyanjung, memuji, memuja. atas pola ( hati.
) yakni ( ) , lalu ditambahkan alif lam marifah maka menjadi ( ) , arti : penyanjung, pemuji, pemuja, yang berbangga
-3-
Terdiri dari kelompok kata sandang yaitu ( ) , arti : untuk / bagi, kepada, menurut, terhadap. Dan ( ) , sebagaimana tersebut diatas. Kata pelaku (
melihara. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok ( mengasuh, mendidik, memelihara, membimbing.
) > , arti :
Kata benda asli ( ) , bentuk jamak dari ( ) , arti : alam semesta, semesta kehidupan.
) - (... ... ) (
()
a). Kata pelaku maha / paling ( pola ( b). Istilah ( an.
(3)
ngasih / Penyayang. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok atas menyayangi.
>
), yaitu (
), arti : mengasihi /
Pengasih / Penyayang. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok atas menyayangi. b). Istilah (
>
), yaitu (
masing-masing.
-4-
()
(4)
Kata pelaku ( menguasai.
Kata benda asli ( ) , arti : hari, peredaran / giliran / putaran waktu. Kata dasar ( ) yang mendapat tambahan yaitu ( ) , arti : agama, dibentuk kata kerja tiga huruf pokok ( ) > , arti : menata / bertatanan, system hidup / tatanan hidup / tata kehidupan yaitu al-Islam. Untuk mana
)(
Pilihan kata untuk menyatakan satu-satunya, artinya : hanya. Kata pengganti nama objek ( ) untuk pihak ke=2 tunggal laki2, arti : kau / kamu / mu. Kata kerja sedang / akan (
(5)
-5-
Kata kerja sedang / akan ( ) , arti : kami saling tolong-menolong. Dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok yaitu (
> ( > ) > ) , arti : menolong, menjadi atas pola ( ) > yaitu ( > ) .
( )
( )
(6)
Kata kerja perintah (
) atas pola ( ) > perubahan dari kata kerja tiga huruf pokok ( ) > / ( ) > , arti : berdiri, tegak, bangun, kokoh, lurus, menjadi ( ) > > > , arti :
Kata pelaku ( yang teguh / kokoh / tangguh.
(7)
Kata benda asli ( ) , arti : jalan, system / cara.
Kata penghubung ( ) bentuk jamak, arti : yang / mereka yang / orang2 yang.
-6-
Kata kerja telah ( ) atas pola ( ) dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok ( (
Kelompok kata sandang ( ) , arti : atas, kepada, terhadap. Kata pengganti nama objek / subjek ( pihak ke-3 jamak laki2, arti : mereka.
) untuk
) , arti : yang dimarahi, yang terkutuk / yang terlaknat. Objek dari kata kerja ( ) > , arti :
Kata pelengkap penderita ( marah, benci. Kelompok kata penggandeng / perangkai (
yaitu, yakni, sehingga, akhirnya, maka, selanjutnya. b). Kata larangan ( ) , arti : jangan. Kata pelaku (
), arti : dan,
()
)() (
-7-
(2).
(3).
(4).
(5). (6).
(7).
Mudah-mudahan -1) saya -2) hidup menurut ILMU Allah -3), yang telah mengajar al Qur-an -4) menurut Sunnah Rasul -5) lagi yang memberi kepastian hidup menurut pilihan masing-masing -6). Yaitu, menjadi yang berkebanggaan hati untuk hidup -7) menurut Allah dengan ajaran al Qur-an menurut Sunnah Rasul-NYA, pembimbing semesta kehidupan tiada tanding. Yaitu, menjadi penyanjung hidup menurut Allah yang telah mengajar al Qur-an menurut Sunnah Rasul-NYA lagi yang memberi kepastian hidup menurut pilihan masing-masing. Yaitu, menjadi penyanjung hidup menurut Allah yang menguasai peredaran hidup menurut satu penataan tiada banding -8). Hanya dengan ajaran ( al Qur-an ) menurut Sunnah Rasul ANDA inilah kami hidup mengabdi, yakni hanya dengan al Qur-an menurut Sunnah Rasul ANDA ini jua kami menuntut satu kemenangan hidup saling tolongmenolong tiada tanding -9). Pedomanilah hidup kami ( dengan al Qur-an menurut Sunnah Rasul ini ) menjadi satu tatanan hidup yang demikian tangguh tiada banding. Yaitu menjadi satu tatanan hidup yang ANDA telah mantapkan menjadi kehidupan ( Sunnah ) para Rasul, yaitu bukan tatanan hidup yang terkutuk model mereka yang aduk-adukan Nur-Zhulumat menurut Sunnah Syayathin, tidak pula tatanan hidup model mereka yang kesasar kedalam pilihan Zhulumat menurut Sunnah Syayathin.
1). Dalam hubungan dengan Hadits bahwa Surat Al Fatihah adalah bacaan inti dalam Shalat, dimana Shalat itu adalah dua, maka kedalam bahasa Indonesia berarti mudah-mudahan. 2). Istilah saya ( ana ), disini menjadi Subjek ( Pokok ) dalam kalimat sebagai peralihan dari posisi Objek dalam kalimat perintah Surat al Alaq ayat-1, yaitu anta.
-8-
3). Dalam hubungan dengan Surat Baqarah ayat-31, Wa allama A-dama ( ilman ) al asma-a, maka istilah ismun jamaknya asma-un menjadi alternatipnya disini ialah ILMU atau ajaran Allah, begitu juga dengan Ar Rahman ayat-2, allamal ( ilma ) qur-an . 4). Istilah ar rahman, hubungkan dengan Surat Ar Rahman ayat-1 dan ayat-2. 5). Istilah menurut Sunnah Rasul, hubungkan dengan Hadits : inna ashdaqal hadi-tsi Kitabullahi wa khairu hadyi hadyu Muhammadin , menjadi al Qur-an ialah penjelmaan kalam Allah menjadi menurut Sunnah Rasul Muhammad s.a.w . 6). Istilah ar rahim jamaknya ruhama-u, hubungkan dengan Surat Fath ayat-29, ruhama-u baynahum fi wuju-hihim min atsaris suju-d, menjadi satu kepastian hidup atas satu pilihan ilmu ( qadla ). 7). Istilah al hamdu berdasar teori kalimat ( Nahwiyah ) dengan tujuan utama ialah Kalimat Sempurna ( kalimatun tammun ), maka alternatip disini adalah kata Pelaku, artinya penyanjung, yang berkebanggaan hati. 8). Dalam hubungan dengan Surat Ka-firun ayat-6, din sama dengan Sabil atau Shirath , berarti Dinul Islam satu penataan hidup haq menurut Sunnah Rasul dan atau Din Bathil ialah tatanan hidup atas pilihan Zhulumat menurut Sunnah Syayathin. 9). Hubungkan dengan Surat Fath ayat-29 ruhama-u baynahum , yang kata Hadits kal jasadil wa-hid .