Anda di halaman 1dari 2

Columna Vertebralis Columna vertebralis merupakan penyusun rangka axial yang utama, tersusun oleh tulang vertebra yang

terbagi menjadi 5 regio, yaitu vertebra cervicalis, vertebra thoracalis, vertebra lumbalis, tulang sacral, dan tulang coccygeus. Pada orang dewasa, rata- rata tingginya adalah 72 cm sampai 75 cm, dimana seperempanya merupakan bantalan antar tulang vertebra yang disebut discus intervertebralis (DIV). Sudut yang terbentuk antar bagian paling caudal dari vertebra lumbalis dengan tulang sacral disebut angulus lumbosacral. Stabilitas columna vertebralis ditentukan oleh bentuk dankekuatan masing masing vertebra, DIV, ligamentum, dan otot otot.

Fungsi columna vertebralis yaitu : Menyangga berat kepala dan batang tubuh Melindungi medulla spinalis Memungkinkan keluarnya nervus spinalis dari canalis vertebralis Tempat untuk perlekatan otot otot Memungkinkan pergerakan kepala dan batang tubuh Discus Vertebralis

Persendian yang ada di columna vertebralis, yaitu discus intervertebralis, persendian di arcus vertebralis (zygapophysial joints/facet joints), articulation sacroiliaca, articulation atlantooccipitalis, articulation atlantoaxial, dan articulation costovertebralis. Tiga persendian yang disebutkan pertama terdapat diregio lumbosakral.12 Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu : 1. Anulus fibrosus, terbagi menjadi 3 lapis : Lapisan terluar terdiri dari lamelafibro kolagen yang berjalan menyilang konsentris mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya menyerupai gulungan per (coiled spring) Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus 1 Daerah transisi 1. Nuksleus pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglikan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban.1 DIV memiliki kemampuan untuk berotasi atau membenkok tanpa perubahan volume yang signifikan, dan dengan demikian, tidak mempengaruhi tekanan hidrostatik dari bagian dalam diskus, yaitu nucleus pulposus. Efek hidrolik dari tahanan, nucleus hidrat dalam annulus bertindak sebagai peredam getaran / goncangan untuk melindungi tulang punggung dari tenaga yang diaplikasikan pada sistem musculoskeletal. Facet joints menghubungkan corpus vertebra pada tiap sisi lamina, membentuk arkus posterior. Sendi ini dihubungkan pada tiap

level oleh ligamentum flavum, yang berwarna kuning karena memiliki kandungan tinggi elastin dan memungkinkan ekstensibilitas dan fleksibilitas tulang belakang. Stabilitas klinis didefinisikan sebagai kemampuan tulang belakang dibawah kapasitas fisiologis untuk membatasi dislokasi sehingga dapat menghindari kerusakan atau iritasi pada sum-sum tulang belang atau serabut saraf dan untuk mencegah deformitas atau nyeri yang menyebabkan perubahan struktur. Gangguan apapun dari komponen yang menjaga keutuhan tulang belakang (ligamentum, diskus intervertebra, lig. Facet) menurunkan stabilitas klinis dari tulang belakang. Ketika tulang belakang kehilangan akan komponen komponen tersebut dalam menjaga penyediaan adekuat akan fungsi mekanik proteksi, maka pembedahan dibutuhkan untuk mengembalikan stabitas. Serabut Saraf Pada tiap level lumbal sepasang radiks dorsalis (posterior) dan radiks ventralis (anterior) meninggalkan kantong duramater diatas level tiap foramen intervertebra. Radiks dorsalis menghantarkan serat sensoris dari nervus spinalis kesum-sum tulang belakang, sedangkan radiks ventralis menghantarkan serat motorik, sejalan dengan serat sensoris, dari sum-sum tulang ke nervus spinalis. Serabut saraf ventralis dan dorsalis bertemu di foramen intervertebralis. Soma dari radiks ventralis berada di tanduk sum-sum tulang belakang, sedangkan soma afferent radiks dorsalis berada di ganglia serat dorsal.

Anda mungkin juga menyukai