“ANKLE JOINT”
OLEH:
NAMA :
KATA PENGANTAR
1
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Ankle Joint” Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Pemeriksaan dan
Pengukuran oleh Ibu Andi Halimah,SST.Ft,Physio.M.Kes selaku dosen mata
kuliah Pemeriksaan dan Pengukuran. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan kepada
umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan dan
Pengukuran dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal
mungkin. Namun, saya menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
saya sebagai penyusun makalah ini mohon saran dan pesan dari semua yang
membaca makalah ini terutama Dosen Pemeriksaan dan Pengukuran sebagai bahan
koreksi untuk kami.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………4
B.Rumusan Masalah……………………………………………………...4
C.Tujuan……………………………………………………………….....4
BAB II PEMBAHASAN
B. Anamnesis…………….………………………………..…….…......11-15
C. Inspeksi…………...........................................................................16
E. Pemeriksaan Spesifik…….………………………..……….…...17-20
A.Kesimpulan………………………………………………………21
B.Saran……………………………………………………….……21
Daftar Pustaka…………………………………………………………..…22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ankle Joint
Sendi pergelangan kaki dibentuk oleh tiga tulang: fibula, tibia dan talus.
Bentuk dua yang pertama sebuah kubah yang cocok di bagian atas ketiga.
Memungkinkan terutama mengubah gerakan maju dan mundur, yang
fleksi dan ekstensi gerakan kaki.
Dalam arah lateral, batas maleolus lateral dan medial maleolus, yang
merupakan dua pelengkap tulang yang terus fibula dan tibia di kedua sisi,
mencegah gerakan penuh pergeseran lateral yang tetapi memungkinkan
awal.
Talus bersandar pada kalkaneus untuk membentuk agak datar bersama,
tanpa banyak gerakan. Sendi subtalar merupakan sumber konflik dan
mendukung transmisi daya dari berat badan dan gerakan halus stabilitas
kaki.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ankle Joint
Sendi pergelangan kaki dibentuk oleh tiga
tulang: fibula, tibia dan talus.
Bentuk dua yang pertama sebuah kubah yang
cocok di bagian atas ketiga.
Talus bersandar pada kalkaneus untuk membentuk agak datar bersama, tanpa
banyak gerakan. Sendi subtalar merupakan sumber konflik dan mendukung
transmisi daya dari berat badan dan gerakan halus stabilitas kaki.
Ketika tulang rawan memburuk ini degenerasi, sendi rematik dan nyeri terjadi,
yang kadang-kadang memerlukan pembedahan untuk menekan atau
meringankannya.
Menariknya, mengingat pentingnya mereka dalam generasi cedera olahraga,
lampiran atau ekor dalam talus. Pada kaki menyentak kembali sebagai kekuatan
yang dihasilkan ketika mencolok dengan bola, ini miring lega tulang, datang
untuk memukul bagian belakang tibia dan rusak.
5
Fraktur kadang-kadang lumayan tapi yang lain memerlukan operasi, menghapus
fragmen, untuk memungkinkan atlet dapat terus mengalahkan bola tanpa rasa
sakit. Tidak menjadi bingung dengan varian anatomi, os trigonum dari talus, yang
menawarkan gambar radiografi dari antrian talus longgar, sering dibedakan dari
fraktur.
Antara os skafoid dan garis yang dibentuk oleh metatarsal, ada tiga wedges.
Metatarsal adalah basis hampir datar dan kepala bulat untuk mengartikulasikan
dengan falang pertama jari-jari.
Ankle ligamen
Sendi memerlukan ikatan yang menjaga kohesi tulang yang membentuk,
mencegah perpindahannya, dislokasi dan memungkinkan gerakan tangan lainnya
spesifik Anda.
Deskripsi dari semua ligamen pergelangan kaki dan kaki akan bidang yang sangat
khusus karena jumlah dan kompleksitas. Kami menyebutkan yang paling penting:
Jika mereka melanggar (biasanya yang paling terkena dampak pada prinsipnya
fibula talar atas), cepat menghasilkan pembengkakan besar yang harus
membalikkan sesegera mungkin dengan menerapkan dingin (misalnya, melalui
gurita dengan neoprene).
6
Cryotherapy (aplikasi dingin untuk tujuan terapeutik) adalah ukuran paling
sederhana dan paling efektif terhadap peradangan, sehingga dengan pergelangan
kaki (keseleo) memutar tidak pernah harus kehilangan aplikasi dingin.
Ligamentum yang menderita terkilir agunan lateral yang kemudian berpihak pada
gerakan memutar pergelangan re-investasi kaki.
Deltoid ligamen
Sebaliknya, ligamentum ini dari ujung medial dan malleolar memegang bagian
dalam pergelangan kaki.
Ankle Otot
Otot-otot ekstrinsik kaki bertanggung jawab untuk gerakan pergelangan kaki dan
kaki. Meskipun mereka berada di kaki, pergelangan kaki olahraga menarik traksi
tulang mereka sisipan dan kaki. Mereka mendapatkan gerakan dorsofleksi, inversi
fleksi plantar, dan eversi kaki.
7
-Otot-otot intrinsik jari-jari kaki berada di kaki yang sama, mendapatkan gerakan
jari: fleksi, ekstensi, penculikan dan adduksi.
– Plantar fleksor. Apakah yang menarik kaki kembali. Oleh karena itu terletak di
bagian belakang kaki di betis. Mereka adalah soleus dan gastrocnemius pada
tendon Achilles, yang umum untuk keduanya.
– Fleksor punggung adalah mereka yang mengangkat ke atas kaki dan terletak di
bagian depan kaki. Mereka adalah tibialis anterior, Tertius peroneus dan ekstensor
digitorum.
-Evertors kaki. Para longus peroneus dan peroneus brevis dimasukkan ke dalam
baji pertama dan dasar metatarsal pertama sedangkan peroneal anterior
dimasukkan ke dalam basis keempat dan kelima.
ANATOMI ANKLE
Ankle dan kaki merupakan struktur komplek yang terdiri dari 28 tulang
dan 55artikulasi yang dihubungkan dengan ligamen dan otot. Ankle merupakan
sendi yang menopang beban tubuh terbesar pada permukaannya, puncak beban
mencapai 120% ketika berjalan dan hampir 275% ketika berlari. Sendi dan
ligamen berperan sebagai stabilitator untuk melawan gaya dan menyesuaikan
ketika aktivitas menahan beban agar stabil (Dutton, 2012).
Bagian distal dari tulang tibia dan fibula berartikulasi dengan tulang tarsal
pada pergelangan kaki yang membentuk struktur kaki. Yang termasuk tulang
tarsal adalah calcaneus, talus, navicular, cuneiform 1, cuneiform 2, cuneiform 3
dan cuboid, hampir sama dengan tulang carpal pada tangan. Dikarenakan
menumpu beban yang besar maka bentuk dan ukurannya lebih luas. Kaki
8
memiliki persendian yang kompleks dengan 7 tulang tarsal, 5 tulang meta tarsal
dan 14 tulang phalang yang menopang beban tubuh ketika berdiri, berjalan dan
berlari. Penyusun tulang kaki tertera pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 (Wright,
2011).
Sendi ankle terbentuk dari struktur yang kompleks seperti tulang, ligamen
dan otot. Struktur tersebut yang memungkinkan sendi ankle menjadi fleksibel dan
mudah beradaptasi dengan lingkungan. Fleksibilitas ini dibutuhkan karena kaki
beresentuhan langsung dengan tanah dan harus dapat beradaptasi ketika berubah
posisi. Fungsi otot sangat berpengaruh terhadap fleksibilitas tersebut. Otot pada
kaki dibedakan menjadi empat macam, yaitu : Otot bagian anterior yang
ditunjukkan dalam gambar 2.3 (m. tibialis anterior, m. peroneus tertius, m.
extensor digitorum longus, m. extensor hallucis longus) berfungsi untuk gerakan
dorsi fleksi.
a. Otot bagian posterior yang ditunjukkan dalam gambar 2.4 (m. gastrocnemius,
b. Otot bagian lateral seperti yang tertera pada gambar 2.5, terdiri dari m. tibialis
c. Otot bagian dalam, m. extensor digitorum longus untuk gerakan ekstensi empat
jari kaki dan m. extensor hallucis longus untuk gerakan supinasi serta
gerakan ekstensi tungkai kaki (Milner, 2008). M. dorsal pedis untuk gerakan
abduksi jari kaki, m. plantar interossei, m. lumbricalis, m. digiti minimi, m.flexor
digiti minimi, m. flexor hallucis brevis, m. flexor digitorum brevis, m. abductor
digit minimi, m.abductor hallucis
3. Persendian
9
calcaneus (subtalar joint), antara tulang tarsal (midtarsal joint), antar tarsal bagian
depan (anterior tarsal joint), antara tarsal dengan metatarsal (tarsometatarsal joint),
antara metatarsal dengan phalang (metatarsophalangeal joint) dan antara phalang
(proximal & distal interphalangeal joint).
4. Ligamen
Talocrural joint (sendi ankle) termasuk dalam dua artikulasi antara os tibia
dengan os talus dibagian medial dan os fibula dengan os talus dibagian lateral
yang tergabung dalam satu kapsul sendi. Jaringan pada sendi ankle diikat oleh
beberapa ligamen, antara lain adalah ligamen anterior tibiofibular dan ligamen
posterior tibiofibular yang mengikat antara tibia dengan fibula, ligamen deltoid
yang mengikat tibia dengan telapak kaki bagian medial, ligamen collateral yang
mengikat fibula dengan telapak kaki bagian lateral. Tendon calcaneal (Achilles)
terletak pada otot betis sampai calcaneus yang membantu kaki untuk gerakan
plantar fleksi dan membatasi dorsi fleksi (Saladin, 2010).
5. Vaskularisasi
Pada ankle terdapat dua percabangan arteri poplitea, yaitu arteri anterior
tibia dan arteri posterior tibia yang berfungsi untuk mensuplai darah ke kaki.
Arteri anterior tibia mensuplai bagian anterior dari tungkai dan masuk ke bagian
posterior kaki dibawah superior dan inferior retinaculum menjadi arteri dorsalis
pedis. Sedangkan arteri posterior tibia mensuplai 75% darah di kaki pada bagian
posterior dan lateral yang masuk melalui malleolus medialis yang kemudian akan
terbagi menjadi arteri medial dan lateral anterior sebagai pemasok darah pada
bagian plantar dari kaki. Percabangan dari arteri posterior tibia lainnya adalah
arteri peroneal yang mensuplai darah di bagian lateral pada kompartemen
belakang kaki (Dutton, 2012).
6. Persarafan
7. Biomekanik Ankle
10
Secara gerakan sendi ini dapat melakukan gerakan dorsofleksi,
plantarfleksi, inversi dan eversi. ROM (Range of Motion) dalam keadaan
normal untuk dorsofleksi adalah 20˚, plantarfleksi adalah 50˚, gerakan eversi
adalah 20˚, dan gerakan inversi adalah 40˚. Penulisan yang disesuaikan dengan
standar ISOM (Internaional Standard Orthopaedic Meassurement) untuk gerak
dorsofleksi dan plantarfleksi akan tertulis (S) 20-0-50 dan gerak inversi dan eversi
tertulis (S) 20-040 (Russe, 1975 dalam Nugroho, 2016). Berdasarkan dari bentuk
persendiannya, Pieter dan Gino (2014) mengklasifikasikan sendi ankle sebagai
sendi ginglimus dengan gerakan yang mungkin terjadi adalah dorsofleksi
(fleksi) dan plantarfleksi (ekstensi) dengan jangkauan gerakan yang bervariasi
untuk dorsofleksi antara 13-33˚ dan plantarfleksi 23-56˚. Sementara Christy
Cael (2009) menggambarkan jangakauan gerak sendi ankle adalah dorsofleksi
20˚ dan plantarfleksi 50˚
B. ANAMNESIS
Anamnesis
Untuk mengevaluasi ankle sprain, tiga hal penting yang perlu ketahui adalah:
1. Situasi dan mekanisme dari cedera, seperti kapan, dimana dan bagaimana
terjadinya
2. Kemampuan berjalan pasien setelah cedera untuk menyingkirkan adanya
fraktur.
3. Riwayat cedera ankle sebelumnya dan riwayat penyakit dahulu [2,6]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien ankle sprain adalah look, feel,
move secara umum dan special test. Menurut studi yang dilakukan oleh Vuurberg
et al. pemeriksaan fisik spesial yang dilakukan 4–5 hari setelah kejadian memiliki
sensitivitas (96%) dan spesifisitas (84%) yang lebih baik dalam mendiagnosis
ankle sprain. [2,8]
Look
Feel
11
Lakukan palpasi pada seluruh fibula, distal tibia, kaki dan tendon Achilles untuk
menyingkirkan adanya fraktur terutama fraktur Maisonneuve yang sering
dikaitkan dengan cedera sindesmotik. Perhatikan adanya nyeri pada area yang
diperlukan untuk menentukan Ottawa Ankle Rules.
Move
Perhatikan adanya nyeri pada gerakan pasif inversi dan eversi. Pada ankle sprain
lateral, nyeri akan meningkat pada gerakan inversi, sedangkan pada medial sprain
nyeri akan lebih meningkat pada gerakan eversi
Special Test
Pemeriksaan istimewa dari ankle sprain terdiri dari 4 pemeriksaan utama yaitu:
Squeeze Test.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara menempatkan ibu jari pada tibia dan
jari lain pada fibula di titik tengah tungkai bawah kemudian remas remas
secara bersamaan. Hasil positif dikatakan apabila ditemui nyeri pada
bagian bawah fibula.
Anterior Drawer.
12
menarik tumit ke arah depan. Pada kaki yang mengalami cedera akan
terlihat pergerakan yang lebih banyak dibandingkan kaki yang tidak.
Talar Tilt.
Talar tilt test digunakan untuk melihat adanya gerakan inversi yang
berlebih pada ankle dan menentukan adanya robekan dari ligamen ada
pada ligamen calcaneofibular. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara kaki
pasien menggantung dengan lutut fleksi, kemudian dimiringkan talus ke
kanan dan kiri. Derajat kemiringan normal dari ankle adalah 0-23o. Pada
kaki yang mengalami robekan di ligamen calcaneofibular akan mengalami
kemiringan melebihi 23o. [2,6]
Anamnesis
suatu proses tanya jawab yang dilakukan dengan orang lain (keluarga
data).
a. Anamnesis Umum
1) Identitas pasien
Nama : Ny. W
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
13
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. RM : 00-60-71-04
43
b. Anamnesis Khusus
1) Keluhan utama
tidur dan nyeri yang tiba – tiba saat berjalan. Pada tanggal 8 Juli
rujukan ke fisioterapi.
dialami sekarang.
14
Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai riwayat
penyakit serupa.
6) Anamnesis sistem
spondilosis dan scoliosis, pada kepala dan leher tidak ada keluhan
kaku dan pusing. Pada kardiovaskuler tidak ada keluhan nyeri dada
2. Pemeriksaan Fisik
berisi tentang:
Pernapasan : 20 x/ menit
Temperatur : 36,20C
Berat badan : 65 kg
15
C. INSPEKSI
tanda dari keluhan yang pasien alami. Pemeriksaan inspeksi ada dua,
yaitu secara statis dan dinamis. Inspeksi statis merupakan inspeksi yang
pasien bergerak.
abnormal postur saat berjalan, yaitu bahu kanan lebih rendah dari bahu
kiri. Pada saat flexi lumbal terlihat scapula kanan lebih tinggi atau
Gerakan dasar
1) Gerak aktif
hasil yaitu pasien dapat melakukan gerakan aktif pada daerah lumbal
dengan baik, full ROM, tidak terdapat nyeri, seperti gerakan flexi
lumbal, lateral flexi dextra, lateral flexi sinistra, namun hanya saja
16
2) Gerak pasif
flexi, lateral flexi dextra dan lateral flexi sinistra tidak terbatas dan
namun mendapatkan tahanan dari terapis, dan dari gerakan ini tidak
timbul nyeri.
E. PEMERIKSAAN SPESIFIK
1) Drawer Test
Tujuan dari tes ini adalah melihat adanya kerusakan pada ligamen,
17
Gambar 2.10 Drawer Test (Hatch, 2016)
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui adanya gangguan pada bagian
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui adanya kerusakan pada bagian
18
Gambar 2.12 Eversion Talar Tilt (Hatch, 2016)
Pemeriksaan Spesifik
terdapat tujuh nilai yaitu : nilai 1 tidak nyeri, nilai 2 nyeri sangat
ringan, nilai 3 nyeri ringan, nilai 4 nyeri tidak begitu berat, nilai 5
nyeri cukup berat, nilai 6 nyeri berat, nilai 7 nyeri tak tertahankan.
19
2) Kekuatan Otot
49
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sendi pergelangan kaki dibentuk oleh tiga tulang: fibula, tibia dan
talus.Bentuk dua yang pertama sebuah kubah yang cocok di bagian atas
ketiga.Memungkinkan terutama mengubah gerakan maju dan mundur,
yang fleksi dan ekstensi gerakan kaki.
Inspeksi merupakan suatu pemeriksaan, dimana pemeriksaan tersebut
memlihat pasien secara langsung dan mengidentifikasi tanda – tanda dari
keluhan yang pasien alami.
Anamnesis merupakan suatu pengumpulan data dengan cara tanya
jawab antara terapis dengan sumber data, dimana dengan dilakukannya
tanya jawab diharapkan akan memperoleh informasi tentang penyakit dan
keluhan yang dirasakan oleh sumber data.
B. Saran
Demikianlah makalah ini tentang Pemeriksaan dan Pengukuran dengan
judul materi “Ankle Joint” yang dapat saya sampaikan. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kesalahn. Untuk itu saya
menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmufisioterapi.net/3681/ankle-joint.html
https://www.alomedika.com/penyakit/kedokteran-olahraga/ankle-sprain/diagnosis
file:///C:/Users/ASUS/Documents/jiptummpp-gdl-walidanwar-50426-3-babii.pdf
22