Anda di halaman 1dari 12

BAB I

A. ANATOMI PERGELANGAN KAKI

Sendi pergelangan kaki dibentuk oleh tiga tulang: fibula, tibia dan talus.
Bentuk Dua yang pertama sebuah kubah yang cocok di bagian atas ketiga.
Memungkinkan terutama mengubah gerakan maju dan mundur, yang fleksi dan
ekstensi gerakan kaki. Dalam arah lateral, batas maleolus lateral dan medial
maleolus, yang merupakan dua pelengkap tulang yang terus fibula dan tibia di
kedua

sisi,

mencegah

gerakan

penuh

pergeseran

lateral

yang

tetapi

memungkinkan awal. Talus bersandar pada kalkaneus untuk membentuk agak


datar bersama, tanpa banyak gerakan. Sendi subtalar merupakan sumber konflik
dan mendukung transmisi daya dari berat badan dan gerakan halus stabilitas kaki.
Ketika tulang rawan memburuk ini degenerasi, sendi rematik dan nyeri terjadi,
yang

kadang-kadang

memerlukan

pembedahan

untuk

menekan

atau

meringankannya.
Menariknya, mengingat pentingnya mereka dalam generasi cedera
olahraga, lampiran atau ekor dalam talus. Pada kaki menyentak kembali sebagai
kekuatan yang dihasilkan ketika mencolok dengan bola, ini miring lega tulang,
datang untuk memukul bagian belakang tibia dan rusak. Fraktur kadang-kadang
lumayan tapi yang lain memerlukan operasi, menghapus fragmen, untuk
memungkinkan atlet dapat terus mengalahkan bola tanpa rasa sakit. Tidak menjadi
bingung dengan varian anatomi, os trigonum dari talus, yang menawarkan gambar
radiografi dari antrian talus longgar, sering dibedakan dari fraktur.
Talus mengartikulasikan arah yang mengarah ke jari-jari, dengan navicular
dan berbentuk kubus, yang terletak di kaki bagian dalam dan luar, masing-masing.
Antara os skafoid dan garis yang dibentuk oleh metatarsal, ada tiga wedges.
Metatarsal adalah basis hampir datar dan kepala bulat untuk mengartikulasikan
dengan falang pertama jari-jari.

I.1

Ligamen Pada Ankle


Sendi memerlukan ikatan yang menjaga kohesi tulang yang membentuk,

mencegah perpindahan nya, dislokasi dan memungkinkan gerakan tangan lainnya


spesifik Anda. Deskripsi dari semua ligamen pergelangan kaki dan kaki akan
bidang yang sangat khusus karena jumlah dan kompleksitas. Kami menyebutkan
yang paling penting:
Kapsul sendi di sekitar sendi, menciptakan ruang tertutup, dan membantu
menstabilkan ligamen dalam misinya.
1. Ligamen lateral yang eksternal. Mulai dari ujung maleolus lateral,
ligamentum agunan lateral dibagi menjadi tiga angsuran (talar posterior
peroneal, fibula kalkanealis dan fibula talar atas), penahan di lereng dan
kalkaneus bertanggung jawab untuk memegang pergelangan kaki lateral.
Jika mereka melanggar (biasanya yang paling terkena dampak pada
prinsipnya fibula talar atas), cepat menghasilkan pembengkakan besar
yang harus membalikkan sesegera mungkin dengan menerapkan dingin
(misalnya, melalui gurita dengan neoprene). Cryotherapy (aplikasi dingin
untuk tujuan terapeutik) adalah ukuran paling sederhana dan paling efektif
terhadap peradangan, sehingga dengan pergelangan kaki (keseleo)
memutar tidak pernah harus kehilangan aplikasi dingin. Ligamentum yang
menderita terkilir agunan lateral yang kemudian berpihak pada gerakan
memutar pergelangan re-investasi kaki.
2. Deltoid ligamen. Sebaliknya, ligamentum ini dari ujung medial dan
malleolar memegang bagian dalam pergelangan kaki.
3. Sindesmal ligamen, syndesmosis atau ligamen tibiofibular. Ikat bagian
distal tibia dan fibula untuk menahan mereka bersama-sama dalam peran
yang telah melompat permukaan artikular atas kubah talus. Kerusakan

menimbulkan

banyak

masalah.

Dibutuhkan

waktu

lama

untuk

menyembuhkan dan dapat meninggalkan gejala sisa permanen rasa sakit


dan ketidakstabilan yang memerlukan intervensi bedah. Ligamentum
menghubungkan dua tulang di jarak anteroposterior dari serikat mereka,
tidak hanya di bagian depan pergelangan kaki. Jadi, ketika istirahat, Anda
dapat meninggalkan tergantung pinggiran ke dalam sendi dan nyeri di
bagian belakang pergelangan kaki.
4. Di bagian belakang pergelangan kaki juga ada jaringan ligamen yang
menghubungkan tibia dan fibula (tibiofibular posterior), tibia dan talus, dll
Perlu dicatat ligamentum transversal yang terluka oleh yang sama
syndesmosis mekanisme, yang dapat dianggap ekstensi kemudian.

I.2

Otot Pada Ankle


Otot-otot ekstrinsik kaki bertanggung jawab untuk gerakan pergelangan

kaki dan kaki. Meskipun mereka berada di kaki, pergelangan kaki olahraga
menarik traksi tulang mereka sisipan dan kaki. Mereka mendapatkan gerakan
dorsofleksi, inversi fleksi plantar, dan eversi kaki.

1. Otot-otot intrinsik jari-jari kaki berada di kaki yang sama, mendapatkan


gerakan jari: fleksi, ekstensi, penculikan dan adduksi.
2. Plantar fleksor. Apakah yang menarik kaki kembali. Oleh karena itu
terletak di bagian belakang kaki di betis. Mereka adalah soleus dan
gastrocnemius pada tendon Achilles, yang umum untuk keduanya.
3. Fleksor punggung adalah mereka yang mengangkat ke atas kaki dan
terletak di bagian depan kaki. Mereka adalah tibialis anterior, Tertius
peroneus dan ekstensor digitorum.

4. Investor di kaki. Tibialis anterior dimasukkan ke metatarsal pertama dan


baji pertama.
5. Evertors kaki. Para longus peroneus dan peroneus brevis dimasukkan ke
dalam baji pertama dan dasar metatarsal pertama sedangkan peroneal
anterior dimasukkan ke dalam basis keempat dan kelima.
6. The plantar fascia merupakan struktur anatomi yang harus diperhitungkan
karena, ketika dinyalakan, menimbulkan ke plantar fasciitis ditakuti,
sangat menyedihkan, dan melumpuhkan. Ini adalah struktur yang
membentuk lengkungan lantai plantar dan dimasukkan ke bagian bawah
kalkaneus.
Pemegang peranan paling penting pada trauma dari pergelangan
kaki adalah sendi talocrural, karena itu yang biasanya diartikan dengan
ankle joint adalah sendi ini. Penting oleh karena pada sendi talocrural ini
os talus diapit oleh kedua tangkai garpu yang dibentuk oleh kedua
malleoli. Integrasi peranan tulang dan ligamenta pada sendi ini unik
sekali.Pada sisi medial kita lihat dengan jelas ligamen deltoid yang amat
kuat yang terdiri dari tiga bagian, mengikat malleolus medialis pada os
navicular serta calcaneus dan talus (Tibionavicular, tibiocalcaneal dan
talotibial ). Pada sisi lateral ligamenta yang tampaknya tidak sekuat
ligamen deltoid mengikat malleolus lateralis pada calcaneus dan talus serta
tibia (Fibulocalcaneal, Anterior talofibular serta anterior tibiofibular).
Hubungan tibia dan fibula (syndesmosis) dipertahankan oleh Anterior
Tibiofibular dan Posterior Tibiofibular serta ligamen interosseus yang
merupakan lanjutan daripada membrana interossea pada tungkai bawah.
Ligamenta ini yang mempertahankan stabilitas sendi talocrural dan
menentukan gerakan lingkup sendinya (ROM = Range of Motion), juga
bertanggung jawab terhadap penentuan jenis trauma yang terjadi.
Kebanyakan patah tulang malleoli tidak disebabkan oleh trauma yang
langsung tetapi oleh trauma yang indirek berupa : (i) bending, (ii) twisting

dan (iii) tearing pada ligamentanya. Bentuk tulang-tulang sekitar sendi ini
juga memainkan peranan yang penting. Dulu ada dua persangkaan yang
salah, yaitu :
1. Fibula/Malleolus lateralis tidak berperan dalam menahan daya (berat
badan) pada sendi ini.
2. Persendian fibula-tibia distal adalah sesuatu yang rigid/kaku.
Kalau diperhatikan perbedaan sumbu anatomik dan sumbu fungsionil
sendi talocrural yang cukup besar serta beda lebar os talus bagian depan dan
bagian belakang (1,5 -- 2 mm lebih lebar pada bagian depan), maka dengan
sendirinya pada waktu dorsifleksi tangkai garpu malleolar akan melebar serta
menyempit lagi waktu plantarfleksi. Dengan kata lain gerakan-gerakan melebarmenyempit oleh karena terdorong, terdapat pada sendi tibiofibular distal ini. Maka
dari itu mempertahankan hal ini juga penting pada pengobatan trauma sekitar
sendi pergelangan kaki ini. Tidak lengkap kiranya mempelajari anatomi sendi
pergelangan kaki tanpa menyebut bermacam-macam istilah yang terdapat pada
sendi ini seperti :
1. Plantarfleksi dan dorsifleksi
2. Eversi dan inversi atau Rotasi Eksternal dan Internal
3. Pronasi-supinasi untuk kaki bagian depan(forefoot) serta
4.

Abduksi-adduksi untuk bagian belakang (hindfoot).

Gambar 1.
Anatomi
Pergelangan
Kaki

B. PATOLOGI CALCANEUS SPUR


Secara harafiah calcaneal spur artinya, bagian tulang yang mengeras
menjadi taji. Jadi calcaneus spur adalah pembentukan tulang kecil seperti taji di
tumit. Calcaneal spur adalah eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak
semestinya) di daerah tuber calcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam.
Calcaneal

spur

adalah

suatu

jaringan

fibrokartilago

yang

tumbuh

berlebihanakibat stress fraktur pada kalkaneus, dengan tujuan melindungi


kalkaneus dari suatu retakan.
Penyebab calcaneal spur adalah gerakan yang abnormal pada sendi dari
waktu ke waktu dapat menyebabkan spur, ketegangan yang berlebihan pada
fascia plantaris tulang, trauma, penyakit seperti osteomielitis dan Charcot foot.
Pada pasien dilapangan, didapatkan penyebab dari calcaneal spur adalah
karena plantar faciilitis. Plantar fasciitis (heel-spur syndrome) adalah peradangan
dari fibrous band of tissue (fascia) yang menghubungkan tulang tumit ke dasar
jari-jari kaki.(Joshua Dubin,2007)
Adanya penguluran yang berulang-ulang dari fasia plantaris atau
aponeurosis akan menyebabkan kerobekan mikroskopis jaringan yang disertai

tarikan periosteum dari tulang (calcaneus), sehingga daerah subperiosteum akan


bertambah lebar. Kemudian terjadi peradangan subperiosteum yang juga
menyebabkan nyeri. Setelah itu akan terjadi pembentukan jaringan fibrous yang
akan memicu penumpukan kalsium di subperiosteum, dan selanjutnya terbentuk
spur. Pada pemulaannya, nyeri kemungkinan disebabkan oleh peradangan dari
jaringan tendofascioperoeosteal, pada stadium lanjut nyeri disebabkan oleh spur
yang memicu peradangan tendofascio plantaris

BAB II
LAPORAN KASUS
Data Umum
Nama
Umur
Cabor
Pekerjaan

: Suaib
: 21 Tahun
: Kempo
: Mahasiswa

Chief of complaint
Nyeri pada telapak kaki kiri
History Taking
Dirasakan kurang lebih 1 bulan yang lalu, atlit sering latihan kempo, saat
latihan sering di banting dan tumit sering terbentur ke matras atau lantai, atlit
merasakan sakit saat menapak dan jinjit, atlit belum pernah ke dokter.
Asymetric
a. Inspeksi
Dinamis : pada saat digerakkan tidak terasa sakit
Statis
:
-pasien terlihat cemas
b. Palpasi
1. Tenderness pada tuberculum calcaneus antero-lateral
2. Kontur kulit yang teraba normal
3. Suhu normal

4. Oedem tidak ada

c. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar (Ankle dekstra)

Regio
Ankle

Gerakan
Dorsofleksi

Aktif
Tidak Nyeri,
Full ROM

Plantarfleksi

Tidak nyeri,
Full ROM

Inversi

Tidak nyeri,
Full ROM

Eversi

Tidak nyeri,
Full ROM

Pasif
Tidak Nyeri ,
Full ROM,
Elastic End feel
Tidak nyeri, Full
ROM, Soft end
feel
Tidak nyeri, Full
ROM, elastic end
feel
Tidak nyeri, Full
ROM , elastic
end feel

P : tidak ada keterbatasan gerak pada ankle


Restrictive
a. Limitasi range of motion (ROM) : tidak terbatas
b. Limitasi activity daily living ( ADL) : ADL walking terganggu
c. Limitasi pekerjaan : Terganggu pada pekerjaan sebagai atlit
d. Limitasi rekreasi : Tidak Terganggu

Tissue Impairment
a. Musculotendinogen : b. Osteoarthrogen : Calcaneus spur
c. Neurogen : d. Psikogen : Cemas

TIMT
DBN

DBN

DBN

DBN

Spesific Test
a. VAS
Nyeri pada Calcaneus

Gerak: 0

Diam: 0

Tekan: 7
IP: Sedikit Nyeri

b. Palpasi
1. Tenderness tuberculum calcaneus antero lateral
c. Tes Gait Analysis
Hasil : normal
d. MMT
MMT

Grup Otot

Ankle

Fleksi/eks
tensi

Dext
ra
5

Sinistr
a
5

IP : Normal

e. HRS-A
Hasil : 14
IP : kecemasan ringan
Diagnosis Fisioterapi
Gangguan aktivitas fungsional ankle dekstra akibat nyeri e.c calcaneus spur 1 bulan yang
lalu.
Problem Fisioterapi
a. Problem primer : calcaneus spur
b. Problem Sekunder

1. Nyeri
2. Tenderness
3. cemas
c. Problem Kompleks

: Gangguan ADL (walking)

Tujuan penanganan Fisioterapi


1. Tujuan Jangka PanjanG
Mengembalikan aktivitas
mengembalikan performa atlit

fungsional

ankle

untuk

ADL

berjalan.dan

2. Tujuan jangka pendek


a. Menghilangkan nyeri
b. Meningkatkan kepercayaan diri

No

Problem

Modalitas

Dosis

1.

Nyeri

IRR

F : 1x/hari

Tujuan : Pre eliminary

I : 40-60 cm

Exc

T : Non Lominous
T : 10 menit

Interferensi

F : 1x/hari
I : 80 hz
T : contrapad,local

Calcaneus Spur

Friction

T : 5 menit
F : 1x/Hari

Tujuan :Menghilangkan

I : 8circle/10 rep

nyeri, meningkatkan

T : Circular Friction

NAR

T : 5 menit

Problem
4

Parameter

Kecemasan
Nyeri

VAS

Nodulus

Palpasi

Pre terapi

Post terapi

Komunikasi terapeutik
Nyeri diam Nyeri diam :
:0
0
Nyeri
Nyeri gerak :
gerak :6
4
Nyeri
Nyeri tekan :
tekan : 7
4
+++
++

Interpretasi
F : 1x/Hari
I : atlit fokus
T : motivasi
Nyeri
berku
rang
T : selama intervensi

Nodulus
berkurang

Spasme

Palpasi

+++

++

Spasme
berkurang

Evaluasi

Home Program
Pasien diajarkan melakukan Isometric Exercise dan Aktif exercise dorsofleksi untuk
menjaga luas gerak sendi dan disarankan untuk melakukannya tiap hari (2-3 kali sehari)

Modifikasi : Keluhan nyeri pada sendi ankle ditindaki dengan pemberian traksi pada
ankle dekstra.

Kemitraan
Melakukan kolaborasi/kemitraan dalam rangka memberikan layanan prima kepada
pasien, diantaranya dengan dokter spesialis orthopedi, perawat, apoteker, ahli gizi, dan
psikolog.
Disarankan untuk ke radiologi untuk foto calcaneus spur.

Anda mungkin juga menyukai