I.
1. Latar Belakang
KONSEP PHC
Tahun 1950 Kampanye massal terhadap Pemberantasan Penyakit Menular Tahun 1960 Teknologi preventif & kuratif sdh maju sehingga timbul pemikiran utk mengembangkan konsep upaya kesehatan dasar Tahun 1972 WHO melakukan studi & mengungkapkan bahwa banyak negara tdk puas terhdp sistem kes yg dijalankan & banyak hal mengenai kurangx pemerataan yankes di daerah pedesaan
Tahun 1977 Sidang Kes sedunia (World Health Assembly) menghasilkan kesepakatan Kesehatan bagi Semua Tahun 2000 (Health for All 2000).
Sasaran utama : tercapainya derajat kes yg memungkinkan setiap org hidup produktif, baik secara sosial maupun ekonomi.
Diperlukan perubahan orientasi dlm pembangunan kes yg meliputi:
2. Pengertian PHC
PHC adalah yankes pokok berdasarkan metode serta teknologi praktis & ilmiah yg dpt diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga & masy melalui partisipasi sepenuhnya, serta biaya yg dpt dijangkau oleh masy & negara utk memelihara setiap tkt perkembangan dlm semangat utk hidup mandiri (self reliance) & menentukan nasib sendiri (self determination)
3. Karakteristik PHC
1.
2. 3. 4. 5.
6.
Menggambarkan keadaan sosek, budaya serta politik masy berdasarkan penerapan hsl penelitian kes, sosiolbiomedis & yankes masy Ditujukan utk mengatasi mslh utama kesmas dgn upaya promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif Minimal mencakup penyuluhan ttg mslh kes utama, cara pencegahan & pengendalianx Melibatkan & meningkatkan kerjasama LS dlm aspek2 pemb nas & masy Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan & keterlibatan masy dlm perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan & pengendalian Ditunjang oleh sistem rujukan upaya kes secara terpadu, fungsional & timbal balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh dgn memprioritaskan gol masy yg paling membutuhkan
4. Tujuan PHC
Tujuan Umum Mencoba menemukan kebutuhan masy terhdp pelayanan yg diselenggarakan sehingga tercapai tkt kepuasan masy yg menerima pelayanan
Tujuan Khusus
1. Pelayanan harus mencapai seluruh pddk yg dilayani
2. Pelayanan harus dpt diterima oleh pddk yg dilayani 3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis 4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga & sumber2 daya lain dlm memenuhi kebutuhan masy
Unsur Utama: 1. Mencakup upaya dasar kes 2. Melibatkan PSM 3. Melibatkan kerjasama LS
Prinsip Dasar : 1. Pemerataan upaya kes 2. Penekanan pd upaya preventif 3. Menggunakan teknologi tepat guna 4. Melibatkan PSM 5. Imunisasi terhdp penyakit infeksi
Ciri-Ciri: Pemberian pelayanan yg menyeluruh, terorganisasi, berkesinambungan, progresif, berorientasi kpd keluarga, holistik dan dekat kpd masy. Program : 1. Askes 5. Polindes
7. 8.
Pendidikan masalah kes, cara pencegahan & pengendaliannya Peningkatan penyediaan makanan & perbaikan gizi Penyediaan air bersih & sanitasi dasar KIA & KB Imunisasi Pencegahan & pengendalian penyakit endemis setempat Pengobatan penyakit Penyediaan obat esensial
2.
3. 4.
5.
Mendorong partisipasi aktif masy Kerjasama dgn individu, kel & masy Mengajarkan konsep dasar & teknik asuhan diri sendiri pd masy Memberikan bimbingan & dukungan kpd ptgs yankes & masy Koordinasi kegiatan pengembangan kesmas
Kegiatan yankes dgn pendekatan edukatif masalah kes melalui puskesmas dimana setiap individu atau klp masy dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan yg tepat dlm mengatasi kes mereka sendiri. Disamping itu mendorong kreatifitas & inisiatif setiap individu atau klp masy utk ikut aktif dlm prog kes didaerahx, serta menentukan prioritas prog sesuai kebutuhan masy didesa
2. Tujuan PKMD
Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat utk menolong dirix sendiri dlm bid kes dlm rangka meningkatkan mutu hidup
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan kesadaran masy terhdp potensi yg dimilikix utk menolong diri mereka sendiri dlm rangka meningkatkan mutu hidup 2. Mengembangkan kemampuan & prakarsa masy utk berperan aktif & berswadaya dlm meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3. Agar masy mampu, terampil serta mau berperan aktif dlm pemb desa 4. Meningkatkan kesmas dgn indikator: a. Menurunx Angka kesakitan b. Menurunx Angka kematian bayi & anak c. Menurunx Angka kelahiran d. Menurunx Angka kurang gizi pada balita
Persiapan petugas secara berjenjang, penyamaan konsep & persepsi yg dilakukan melalui kegiatan pertemuan, seminar, lokakarya Persiapan masyarakat melalui MMD, SMD Pelaksanaan kegiatan oleh masy, dgn bimbingan petugas kes Pembinaan kegiatan oleh LKMD & toma, dgn prinsip utk menimbulkan semangat kemandirian. Perluasan/pengembangan : berupa intensifikasi keg atau ekstensifikasi wil cakupan.
Pelaksanaan keg PKMD minimal mencakup salah satu dari 8 unsur PHC Pengembangan & Pembinaan PKMD: Berpedoman pada GBHN Kerjasama LP & LS melalui pendekatan edukatif Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional Merupakan bag integral dari pemb desa Membentuk mekanisme kerja yg efektif antara instansi yg berkepentingan dlm pembinaan masy desa Puskesmas berfungsi sebagai dinamisator pembangunan
2.
3.
Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahx (Polindes, bides, pustu) Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetri & neonatal sebatas kewenangan Melakukan rujukan kasus secara aman ke RS dgn penanganan prahospital
1. Dokter umum 2. Bidan 3. Perawat
2.
3. 4.
Pelayanan buka 24 jam Mempunyai dokter, bidan, perawat terlatih PONED & siap melayani 24 jam Tersedia alat transportasi siap 24 jam Mempunyai hubungan kerjasama dgn RS terdekat, dokter spesialis Obgin & spesialis anak.
4. Pelayanan PONED
1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8.
Pelayanan KIA/KB Pelayanan ANC & PNC Pertolongan persalinan normal Pendeteksian resti bumil Penatalaksanaan bumil resti Perawatan bumil sakit Persalinan sungsang Partus lama
9. KPD 10. Gemeli 11. Preeklamsi 12. Perdarahan postpartum 13. Abortus inkomplitus 14. Distosia bahu 15. Asfiksia 16. BBLR 17 Hipotermia
Kecepatan & ketepatan tindakan, efisien, efektif, & sesuai dgn kemampuan & kewenangan fasilitas yankes. Setiap kasus dgn kegawatdaruratan obstetri & neonatal yg datang ke puskesmas PONED harus segera ditangani sesuai dengan PROTAP, sesuai dgn acuan nasional pelayanan kesehatan maternal & neonatal Lakukan stabilisasi kondisi pasien, apakah klien akan ditangani di puskesmas atau akan dirujuk ke RS utk mendapatkan pelayanan sesuai dgn tingkat kegawatdaruratanx.
2. 3.
4.
Peningkatan deteksi dini & pengelolaan bumil dgn resti, cakupan persalinan oleh nakes, serta pengelolaan komplikasi kehamilan & persalinan berkaitan dgn kegawatdaruratan obstetri & neonatal melalui aktivitas, efisiensi & efektivitas mata rantai rujukan. Peningkatan cakupan pengelolaan kasus dgn komplikasi obstetri & neonatal Pemantapan kemampuan pengelola program di tkt kab dalam perencanaan, penatalaksanaan, pemantauan & penilaian kinerja sbg upaya penurunan AKI Peningkatan pembinaan teknis dlm bentuk pelatihan klinik utk keterampilan PONED utk bidan, dokter & perawat
4. Manajemen PONED
Pencatatan :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pencatatan dlm SP2TP KMS bumil/buku KIA Register Kohort ibu & bayi Partograf Kartu persalinan Laporan hasil AMP PWS KIA Format MTBM & MTBS
1. Pemanfaatan laporan 2. Penilaian kinerja 3. Umpan balik Evaluasi : Input, Proses, Output
Pemantauan:
PONEK : Pelayanan obstetri & neonatal emergensi komprehensif di RS, meliputi kemampuan melakukan tindakan: operasi cesar, histerektomi,reparasi ruptura uteri, cederra kandung/saluran kemih, perawatan intensif ibu & neonatal serta transfusi darah.
Persyaratan RS PONEK
RS yg siap menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal & neonatal secara komprehensif & terintegrasi secara 24 jam 2. Minimal RS tipe C & mempunyai Tim Ponek (1 dr Obgin, 1 dr anak, 1 dr umum, 2 bidan, 1 perawat) 3. Persyaratan Teknis : a. RS minimal mempunyai 1 dr Sp.OG, 1 dr Sp.anak b. Tersedia Unit Transfusi Darah RS (UTDRS) atau Bank Darah RS (BDRS) atau Unit Transfusi Darah PMI (UTD PMI)
1.
c. Tersedia ruang maternal yg mampu menyiapkan operasi dlm waktu < 30 menit d. Tersedia kamar operasi yg siap/siaga 24 jam dlm melakukan operasi bila ada kasus emergensi obstetri e. Tersedia ruang neonatal untuk perawatan intensif
TERIMA KASIH