Anda di halaman 1dari 2

Jangan 100% Percaya pada Media Massa

Oleh; Teguh Wahyu Utomo

Sebentar lagi 2014. Artinya, musim kampanye kepresidenan makin mendekat. Selain kampanye kepresidenan, ada begitu banyak pilkada di berbagai waktu yang juga butuh berkampanye. Bukan cuma urusan politik, pertarungan bisnis juga terjadi sehari-hari. Begitu juga berbagai kepentingan lain. Nah, di antara centang-perenang kepentingan ini, di mana letak media massa? Apakah media massa berada di tengah-tengah antara sumber berita dan khalayak? Apakah media massa netral di antara pertarungan kepentingan? Apakah media massa justru digunakan demi kepentingan tertentu? Ini lah pentingnya mengkritisi produk media massa. Pengkritisan ini penting agar Anda tidak dibohongi pengelola media massa, agar Anda tidak sekadar menjadi obyek yang digiringgiring oleh kepentingan media massa. Jangan mau dikooptasi oleh media massa besar dan kuat. Anda harus kritis. Berikut ini latar belakang mengapa media massa tertentu cenderung memanipulasi; * Pusat-pusat power belakangan ini sangat bergantung pada media massa. Maka, mereka menggunakan manipulasi dan simulasi indera; lewat berita, retorika, penampilan, dan lainlain untuk menjual produk, kandidat dan ide-ide. * Sebagian besar media massa hari ini, dari yang bermuatan berita hingga yang iklan saja, bergantung pada teknik tontonan massal, penyederhanaan sekaligus pembesar-besaran objek, untuk meraih dan mempertahankan audiens. * Berita-berita di media massa umumnya sudah menjadi bagian dari sistem power dan sistem ekonomi yang lebih besar. Bukannya mengambil jarak dari event-event lalu mencoba memberi laporan paling akurat, sejumlah media massa justru menjadi pemain dalam memanipulasi informasi demi kepentingan sendiri. Bukan cuma perusahaan-perusahaan media masa punya konflik kepentingan tersendiri, kadang wartawannya pun dipaksa tidak jujur. Wartawan merelakan diri tenggelam di dalam arus power di dalam perusahaanya sendiri sehingga mereka membuat liputan yang didiktekan oleh kepentingan perusahaan. Jika ini terjadi, kritik oleh media tak ubahnya kritik dari kelompok kepentingan tertentu yang mengendalikan media massa itu. * Banyak media dilanda oleh idealisasi dan demonisasi. Para manipulator media massa menggambarkan diri mereka dan sekutu mereka sendiri sebagai pahlawan atau orang-orang suci (ideal). Di sisi lain, mereka menggambarkan lawan atau target mereka sebagai karakter jahat, bodoh dan pengganggu (demon alias setan). Ini untuk membuat berita jadi menarik audiens sekaligus untuk memenangi pertempuran kepentingan. * Media massa saat ini umumnya diwarnai oleh informasi yang hilang atau dihilangkan. Apa yang hilang itu justru informasi kunci yang bisa mendiskreditkan sistem dan bisa mengungkap sebagian besar dari mereka-mereka yang bekerja untuk keuntungan sendiri.

* Boleh dikata, media massa hari ini adalah suatu bentuk tindakan. Berita, retorika, gambar inderawi dan tayangan, semuanya adalah upaya untuk mempengaruhi persepsi dan tindakan masyarakat, membangkitkan rasa takut sekaligus semangat mereka, dan memainkan nilainilai. Jangan lupa, penghilangan informasi kunci di atas adalah bentuk tindakan juga. * Meski demikian, masih ada media massa yang penuh dengan upaya untuk mendapatkan kebenaran walau sangat tersamarkan atau sangat terbatasi dalam berbagai cara. Sebagian dari upaya mengungkapkan kebenaran publik ini dapat ditemukan dalam karya fiksi. Karya-karya demikian ini mencoba menggambarkan budaya pedaya di mana kita sekarang hidup di dalamnya dan di dalam media massa yang tidak jujur. Maka, kaji dengan jernih media massa yang Anda nikmati setiap hari. Apakah Anda yakin produk itu tidak bebas dari kepentingan orang-orang tertentu? Apakah ada informasi penting yang tidak ada di produk media massa itu tapi ternyata ada di produk media massa lainnya? Bertanyalah pada diri sendiri, apakah informasi penting itu sengaja tidak diungkapkan? Kalau toh diungkapkan, bagaimana produk media massa itu mengemasnya? Repot, ya?

Penulis adalah praktisi media dan coach media; bisa dikontak via facebook dengan nama account sama

Anda mungkin juga menyukai