Modul 4 Metode Slope Deflection - 2
Modul 4 Metode Slope Deflection - 2
-1-
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca bagian ini mahasiswa akan dapat memaha mi apakah
metoda Slope Deflection dan bagaimana metoda Slope Deflection dipakai untuk menyelesaikan struktur statis tidak tertentu.
Tujuan Pembelajaran Khusus Mahasiswa selain dapat memaha mi metoda Slope Deflection juga dapat menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu yaitu menghitung semua gaya luar (reaksi perletakan) dan gaya-gaya dala m (gaya nor mal, gaya lintang, momen batang) dari struktur tersebut dengan menggunakan metoda Slope Defclection. 4.1.1. Pendahuluan Berbeda dengan metoda-metoda yang telah dibahas sebelumnya, yaitu metoda Consistent Deformation yang memakai gaya luar (reaksi perletakan) sebagai variabel dan metoda Persamaan Tiga Momen yang memakai gaya dala m (momen batang) sebagai variable, untuk metoda Slope Deflection ini rotasi batang dipakai sebagai variable. Maka dari itu untuk metoda Consistent Deformation dan metoda Persa maan Tiga Momen yang variabelnya berupa gaya luar ataupun gaya dala m dikategorikan sebagai Force Method sedangkan metoda Slope Deflection yang memakai rotasi batang sebagai variabel dikategorikan sebagai Flexibility Method. Dengan ketentuan bahwa pada batang-batang yang bertemu pada suatu titik simpul (joint) yang disa mbung secara kaku mempunyai rotasi yang sa ma, besar maupun arahnya, maka pada batang batang yang bertemu pada titik simpul tersebut mempunyai rotasi yang sa ma, ata u boleh dikatakan sa ma dengan rotasi titik simpulnya. Sehingga dapat dikatakan jumlah variabel yang ada sa ma dengan jumlah titik simpul (joint) struktur tersebut.
Metoda Slope Deflection
MODUL 4
-2-
Besarnya
menyusu n
persa maan-persa maan sejumlah variabel yang ada dengan ketentuan bahwa momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul haruslah dala m keadaan seimbang atau dapat dikatakan jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sa ma dengan nol. Disini diperlukan perumusan dari masing-masing momen batang sebelum menyus un persa maan-persa maan yang dibutuhkan untuk menghitung variabel-variabel itu. Rumus-rumus momen batang tersebut mengandung variabel-variabel yang ada yaitu rotasi titik simpul. Dengan persa maan-persa maan yang disusun, besarnya variabel dapat dihitung. Setelah besarnya variabel didapat, dimasukkan kedala m rumus-rumus momen batang, maka besarnya momen batang-batang tersebut dapat dihitung. Demikianlah konsep dari metoda Slope Deflection untuk menyelesaikan struktur statis tidak tertentu.
4.1.2. Perumusan Momen Batang Momen batang dapat ditimbulkan dengan adanya beban luar, rotasi titik simpul ujung -ujung batang dan juga akibat perpindahan relatif antara titik simpul ujung batang atau yang biasa disebut dengan pergoyangan. Seberapakah besarnya momen akibat masing-masing penyebab tadi, dapat diturunkan sebagai berikut :
A. Batang dengan kedua ujungnya dianggap jepit. 1. Akibat beban luar Momen batang akibat beban luar ini seterusnya disebut sebagai Momen Primair (MP), yaitu momen akibat beban luar yang menggembalikan rotasi nol (U = 0) pada ujung batang jepit.
MODUL 4
-3-
MP i j
MPij
j Batang i-j dengan beban terbagi rata q akibat beban q akan terjadi lendutan, tetapi karena i dan j jepit, maka akan terjadi momen di i dan j untuk mengembalikan rotasi di jepit sa ma dengan nol, yaitu Uij = 0 dan Uji = 0. EI
qL3 U ji = 24 EI
Momen itulah yang disebut momen primair j (MP), MPij di ujung i dan MPji di ujung batang j. Berapakah besarnya MPij dan MPji bisa kita cari sebagai berikut. Kondisi batang i-j yang dibebani beban terbagi rata q dan terjadi MPij dan MPji karena ujung-ujung i dan j jepit, dapat j dijabarkan sebagai balok dengan ujung-ujung sendi dibebani beban terbagi rata q, (Ga mbar b), beban momen MPij (Ga mbar c) dan beban MPij momen MPji (Ga mbar d).
U ij =
U ij =
M P ji L 6 EI U ji =
Pi
3 I
d). Beban MPji Ga mbar 4.1. Dari ketiga pembebanan tadi, rotasi di i dan j haruslah sa ma dengan nol (karena i dan j adalah jepit).
qL3 M P ij L M P ji L =0 U ij = 6 EI 24 EI 3 EI U ji = qL3 M P ij L M P ji L =0 3 EI 24 EI 6 EI
(1)
(2)
MODUL 4
-4-
Dari kedua persa maan itu didapatkan besarnya Mpij dan Mpji yaitu : MPij = MPji =
1 qL 12
Dengan cara yang sa ma dapat diturunkan rumus besarnya momen primair dari beban terpusat sebagai berikut : P MP i j MPji i L 2 a i P b MPij = EI L 2. Akibat rotasi di i (Uij) Mi j
U ij
EI L 2
M P ji =
Pa b L
Akibat rotasi Uij, di ujung i terjadi momen ij, dan untuk mempertahankan rotasi di j M j i Uj i = 0 sa ma dengan nol (Uji = 0) akan terjadi momen j
ji.
EI L
Kondisi pada Ga mbar (a) dapat dijabarkan sebagai balok dengan ujung-ujung sendi dengan beban
ji ij
i
U ij =
ij L
Uj i =
ij L
6 EI
ij
6 I
ji
3 I
=0
Mji = Mij Disini kita dapatkan bahwa apabila di i ada momen sebesar Mij, untuk memperji
6 EI
Uj i =
c). Beban
ji
di j
3 I
tahankan rotasi di j sa ma dengan nol (0), maka momen tadi diinduksikan ke j dengan faktor induksi setengah (0,5).
Ga mbar 4.2
Metoda Slope Deflection
MODUL 4
-5-
M ij L M ji L 3 EI 6 EI
4 EI
M ij =
4 EI U L ij
(4)
Kita buat notasi baru yaitu kekakuan sebuah batang (K) dengan definisi : Kekakuan batang (K) adalah besarnya momen untuk memutar sudut sebesar satu satuan sudut (U = 1 rad), bila ujung batang yang lain berupa jepit. Untuk Uij = 1 rad, maka Kij = 3). Akibat rotasi di j (Uji) Mji EI Uji j Dengan cara sa ma seperti penurunan rumus akibat Uij, maka akibat rotasi Uji, maka akibat rotasi Uji didapat : Mj i =
2 EI 4 EI U ji ; M ij = U L ji L 4 EI
Mi j
Ga mbar 4.3. akibat Mji 4). Akibat pergoyangan (() Mij i Mji EI
j L
Karena ujung-ujung i dan j jepit maka akan timbul momen Mij dan Mji untuk mengembalikan rotasi yang terjadi akibat pergoyangan. Seolah-olah ujung i dan j berotasi Uij = Uji =
(
MODUL 4
-6-
6 EI 4 EI 2 EI U ij + .( . U ji = L L L 6 EI 4 EI 2 EI Mj i = U ji + .( . U ij = L L L Dari keempat hal yang menimbulkan momen tadi, dapat ditulis rumus umum
Mi j =
Mij = MPij +
B. Batang dengan salah salah satu ujungnya sendi / rol 1. Akibat beban luar Dengan cara yang sama seperti pada balok dengan i dan j jepit, didapat besarnya momen primair (akibat beban luar) sebagai berikut : MPij i L a). Beban terbagi rata q P MPij i j 42 42 b). Beban terpusat P. ditengah bentang P a b i MPij j MP =
Pab 1 Pa b L 2 L
MPij =
1 qL 8
MPij =
3 PL 16
MODUL 4
-7-
Qij
EI L
j Mij =
Kekakuan
batang
modifikasi
(K),
besarnya momen untuk memutar rotasi sebesar satu satuan sudut (U= 1 rad) bila ujung yang lain sendi.
Uij = 1 rad Kij = 3EI L
3). Akibat pergoyangan (() Mij i berotasi sebesar j Ga mbar 4.7. akibat (
Uij = Uji = ( L
4). Akibat momen kantilever, kalau di ujung perletakan sendi ada kantilever : (jk batang kantilever) Mi j i Mj i j Mj k
P
Mji = - Mjk
MODUL 4
-8-
Dari keempat hal yang menimbulkan momen batang diatas dapat dituliskan secara umum momen batang sebagai berikut : Untuk ujung j sendi / rol : Mij = MPij + Dengan K =
3 EI 3 EI ( 1 U ij + 2 L L
jk
(4.1 3)
(4.1 4)
Jadi kita mempunyai dua rumus momen batang, perta ma dengan ujungujung jepit -jepit, kedua dengan ujung-ujung jepit sendi. Yang dikatakan ujung jepit bila ujung batang betul -betul perletakan jepit atau sebuah titik simpul yang merupakan pertemuan batang dengan batang (tidak ter masuk katilever). Sedangkan yang dikatakan ujung batang sendi yang betul-betul perletakan sendi, bukan berupa titik-titik simpul. Kalau kita perhatikan pada perumusan batang dengan jepit-jepit, rumus (4.1-1 dan 4.1-2) disana ada dua variabel rotasi yaitu Uij dan Uji, sedangkan untuk batang dengan ujung jepit-sendi, perumusannya hanya mengandung satu variabel rotasi yaitu Uij, rotasi pada perletakan sendi (Uji) tidak pernah muncul dala m perumusan. Untuk menunjukkan arah momen batang dan rotasi, dala m perumusan momen batang perlu diadakan perjanjian tanda sebagai berikut : Momen batang positif (+) bila arah putarannya searah jarum ja m ( negatif (-), bila arah putarannya berlawanan arah jarum ja m ( ). ), dan
Demikian juga untuk arah rotasi, kita beri tanda seperti pada momen batang. Untuk akibat beban luar (MP) tanda momen bisa positif (+) atau negatif (-) tergantung beban yang bekerja, demikian juga akibat pergoyangan bisa positif (+) atau negatif (-) tergantung arah pergoyangannya. Untuk rotasi, karena kita tidak tahu arah sebenarnya (sebagai variabel) selalu kita anggap positif (+).
MODUL 4
-9-
Slope
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tidak tertentu dengan metoda Slope Deflection urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut : Tentukan derajat kebebasan dala m pergoyangan struktur statis tidak tertentu tersebut, dengan rumus : n = 2 j (m + 2f + 2h + r) dimana : n = jumlah derajat kebebasan j = joint, jumlah titik simpul ter masuk perletakan. m = member, jumlah batang, yang dihitung sebagai member adalah batang yang dibatasi oleh dua joint. f = fixed, jumlah perletakan jepit. h = hinged, jumlah perletakan sendi. r = rool, jumlah perletakan rol. Bila n < 0 tidak ada pergoyangan. n > 0 ada pergoyangan Kalau ada pergoyangan, ga mbarkan bentuk pergoyangan ada tentukan arah momen akibat pergoyangan, untuk menentukan tanda positif (+) ataukah negatif (-) momen akibat pergoyangan tersebut (untuk mengga mbar pergoyangan ketentuan yang harus dianut seperti pada metoda Persa maan Tiga Momen). Tentukan jumlah variabel yang ada. Variabel yang dipakai pada metoda ini adalah rotasi (U) titik simpul, dan delta ( () kalau ada pergoyangan. Tuliskan rumus momen batang untuk semua batang yang ada dengan rumus (4.1.1 s/d 4.1.4.) dimana akan mengandung variabel-variabel (U dan ( ) untuk masing-masing rumus momen batang tersebut. Untuk menghitung variabel-variabel tersebut perlu disusun persa maanpersa maan sejumlah variabel yang ada. Persamaan-persa maan itu akan disusun dari :
MODUL 4
-10-
Jumlah momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol.
Kalau ada variabel (, perlu dita mbah dengan persa maan keseimbangan struktur. Seperti juga pada metoda Persa maan Tiga Momen, dala m menyusun persa maan keseimbangan struktur pada dasarnya membuat perhitungan free body diagra m sehingga mendapatkan persamaan yang menghubungkan satu variabel dengan variabel yang lain. Pada pengga mbaran arah momen, momen yang belum tahu besarnya (masih dala m perumusan) diga mbarkan dengan arah positif (+) yaitu searah jarum ja m ( )
Dengan persa maan-persa maan yang disusun, dapat dihitung besarnya variabel-variabelnya. Setelah variabel-variabel diketahui nilainya, dimasukkan kedala m rumus momen-momen batang, sehingga mendapatkan harga nominal dari momenmomen batang tersebut.
4.2. Penyelesaian struktur statis tidak tertentu dengan metoda Slope Deflection Dari pembahasan sebelumnya kita mengetahui bahwa konsep dari metoda Slope Deflection adalah memakai rotasi titik simpul (U) sebagai variabel dan juga pergoyangan (() kalau struktur kita dapat bergoyang. Variabel-variabel tadi akan akan dipakai didala m perumusan momen-momen batang karena rumus momen batang mengandung unsur-unsur akibat beban rotasi titik simpul (U) dan defleksi relatif (pergoyangan - (). Untuk menghitung besarnya variabel-variabel tersebut, disusun persa maan-persa maan sejumlah variabel yang ada dari persyaratan keseimbangan titik simpul dan kalau ada variabel pergoyangan (() dita mbah dengan persa maan keseimbangan struktur. Setelah variabel-variabel tersebut dapat dihitung, kita masukkan kedalam rumus momen batang kita dapatkan besarnya momen-momen batang tersebut. Karena metoda ini memakai varibel rotasi dan pergoyangan maka metoda ini disebut metoda Slope Deflection.
MODUL 4
-11-
q = 1 t/m 1,5 EI
P1 = 4 t 2 EI
P2 = 1,5 t EI D 2m
Suatu
balok
statis
tidak
tertentu dengan ukuran dan A 6m B 3m Ga mbar 4.9 C 3m pembebanan seperti didala m ga mbar 4.9 A perletakan jepit, B dan C perletakan rol.
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batangnya dengan metoda Slope Deflection. - Ga mbarkan bidang M, D dan N-nya.
C rol UC tidak sebagai variabel. Jadi variabelnya hanya satu yaitu UB Rumus Momen Batang Rumus Umum : Untuk i, j jepit : Mij = MPij + Kij (Uij + Uji + 1,5
( ) L
( ) Mjk L
MODUL 4
-12-
3 3 1 P1 L = - ( 4) 6 = -4,5 tm 16 16
3EI 3 (2EI) = = EI L 6
MCD = - P2xL = - 1,5 x 2 = -3 tm (momen kantilever) MCB = - MCD = + 3 tm MAB = - 3 + EI (UA + UB) = - 3 + 0,5 EIUB MBA = + 3 + EI (UB + UA) = + 3 + EI UB MBC = - 4,5 + EI UB (-3) = -3 + EI
Persa maan :
7MB = 0
MODUL 4
-13-
3 tm 3 tm
4t 3 tm B 3 tm
1,5t 3 tm D
3t
3t
2t 3m
2t 3m
1,5 2m
6m a). Free body diagram 3t 2t A 3m 3t 6m b). Bidang Gaya Lintang (D) 3 tm A + 1,5 t m B 3 tm B
1,5 t C 2t 3m 3m 2m 3 tm + 3 tm C
1,5 t D
2. A
P1 = 4 t
2 EI
pembebanan seperti pada Ga mbar 4.11. A Perletakan rol dan 3 m D perletakan jepit
EI D 2m 2m Ga mbar 4.11.
Metoda Slope Deflection
1m
MODUL 4
-14-
B B A A -
n= 2j (m + 2f + 2h + r) = 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1) = 1 ada pergoyangan
B titik simpul, ada variabel U B Jumlah variabel ada 2 yaitu UB dan (. Rumus Momen Batang i j jepit : Mij = MPij + Kij (Uij +
1 ( U ji + 1,5 ) 2 L ( 1 ) - Mjk L 2
MPBA = +
3 3 PL = + ( 4) 4 = 3tm 16 16
Batang BD tidak momen primair karena tidak ada beban pada bentang BD. Kekakuan batang : A rol KBA =
3EI 3( 2EI ) = = 1,5 EI L 4
KBD = KDB =
4 EI 4 EI = = 0,75 EI L 3
MODUL 4
-15-
( ) = 0,75 EI UB 0,375 EI( 3 ( MDB = 0 + 0,75 EI (UD + UB 1,5 ) = 0,375 EI U B 0,375 EI( 3 Persa maan
1). 7MB = 0 MBA + MBC + MBD = 0 (+3 + 1,5 EI UB) 3 + (0,75 EI UB 0,375 EI() = 0 2,25 EI UB 0,375 EI( = 0 (1)
MBA A MBD B
MBC = 3 tm C
7H= 0
Batang BD
HD x 3 + MDB + MBD = 0 MBD + MDB = 0 (0,75 EI UB 0,375 EI() + (0,375 EIUB 0,375EI() = 0
MDB HD = 0
(2) EIUB = 0
Momen-momen batang : MBA = +3 + 1,5 EI UB = 3 t m MB C = - 3 t m MBD = 0,75 x 0 0,375 x 0 = 0 tm MDB = 0,375 x 0 0,375 x 0 = 0 tm
MODUL 4
-16-
4t A 1,25 t
3 tm B 2,75 t
3 tm
3t C A D 1m B C 3m
3t
5,75 t
5,75 t
4m
A 3m
B D
C 3m
2,5 t m
2m
2m 1m
4.2.2. Soal Latihan 1). P1=0,5 t A EI 2m q = 1 t/m EI 6m P2=3t Suatu balok statis tidak tentu dengan ukuran dan B C 4m 2EI 4m D pembebanan seperti dala m ga mbar.
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda slope deflection - Ga mbar bidang M, D dan N-nya.
MODUL 4
-17-
q = 1 t/m 2). B EI EI C Suatu portal statis tidak tertentu 4m dengan ukuran dan pembebanan
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda slope deflection - Ga mbar bidang M, D dan N-nya
4). P1=4t 2 EI B EI E 4m 4m 6m 2m P2=1t q = 1 t/m 2 EI P3=2t EI D 2 m C 2m Suatu portal statis tidak tertentu dengan ukuran dan pembebanan seperti terga mbar. Perletakan A jepit, C rol dan E sendi.
Ditanyakan : - Hitunglah momen-momen batang dengan metoda slope deflection - Ga mbarkan bidang M, D dan N-nya.
MODUL 4
-18-
4.2.3. Rangkuman Variable yang dipakai pada metoda slope deflection adalah rotasi titik simpul (U) dan perpindahan relatif ujung-ujung batang (() kala u strukturnya dapat bergoyang. Rumus momen batang dipengaruhi oleh beban yang bekerja, rotasi titik simpul dari ujung -ujung batang, (U) dan perpindahan relatif antara ujungujung batang (() kalau ada pergoyangan. Sehingga rumus-rumus momen batang mengandung variable U dan (. Rumus momen batang ; Untuk i, j jepit Dimana Kij =
4 EI L
( ) L
( ) Mj k L
Perjanjian arah putaran momen dan rotasi adalah positif (+) untuk searah jarum ja m ( ).
Untuk menghitung variable - variabel yang ada disusun persa maan persa maan dari : - keseimbangan titik simpul, yaitu jumlah momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sa ma dengan nol. - Kalau ada varibel (, perlu persa maan keseimbangan struktur.
4.2.4. Penutup Untuk mengukur prestasi, mahasiswa dapat melihat kunci dari soal-soal latihan yang ada sebagai berikut :
MODUL 4
-19-
1). . P1 ! 0,5 t MBA A EI B 2m 6m MCB MBC q ! 1 t/m EI C 4m 4m MCD P2 ! 3t MDC MAB! + 3 t m MBC ! - 3 t m MCB ! + 3 tm 2EI D MCD ! - 3 t m MDC ! + 3 tm
2). B
MBC
q ! 1 t/m C
4 tm 7
MBA
MAB ! + MB A ! + 4m MB C ! -
8 tm 7
8 tm 7
4m
MODUL 4
-20-
P2 ! 1t MCD D C
E 4m 4m 6m 2m
4.2.5. Daftar Pustaka 1. Chu Kia Wang Satically Indeterminate Structures, Mc Graw-Hill, Book Company, Inc. 2. Kinney, J.S. Indeterminate Structural Analysis, Addison-Wesley Publishing, Co.
4.2.6. Senarai Metoda Slope Deflection memakai rotasi titik simpul (U) dan perpidahan relatif ujung-ujung batang (() kalau ada pergoyangan, sebagai variable. Menyusun rumus momen batang dengan variable U dan ( didala mnya. Perjuangan tanda momen batang dan rotasi, positif (+) bila putarannya searah jarum ja m ( ). Untuk menghitung variable-variabel yang ada, disusun persa maanpersa maan sejumlah variable tersebut dari : keseimbangan momen titik simpul. keseimbangan struktur, bila ada variable (.
MODUL 4
-21-
4.3.
Penyelesaian Struktur Statis Tidak Tertentu Akibat Penurunan Perletakan dengan Metoda Slope Deflection Pada metoda slope defelection langkah-langkah yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikan struktur statis tidak tentu akibat penurunan perletakan sama seperti pada akibat pembebanan luar yang telah disajikan dimuka. Hanya saja pada akibat penurunan perletakan dala m rumus momen batang, momen primair yang dipakai adalah besarnya momen akibat penurunan perletakan yang terjadi. Jadi pada metoda slope deflection akibat penurunan perletakan diga mbarkan bentuk pergoyangannya dan diga mbarkan arah perputaran momen akibat pergoyangan tersebut dan dihitung besar nominalnya untuk dipakai sebagai momen primair dala m perumusan momen batang. Sehingga untuk struktur yang dapat bergoyang ada dua ga mbaran pergoyangan, yaitu pergoyangan akibat penurunan perletakan yang menghasilkan momen-momen primair batang, dan pergoyangan natural yang mengandung variable (.
4.3.1. Contoh penyelesaian akibat penurunan perletakan Suatu balok statis tidak tertentu dengan A EI 6m B EI 4m C perletakan A jepit, B dan C rol seperti dala m ga mbar. Balok dari beton dengan ukuran pena mpang 30 x 40 cm dan E ! 2 x 105 kg/cm. Kalau terjadi penurunan perletakan B sebesar 2 cm, hitunglah momen-momen batangnya dengan metoda slope deflection dan ga mbarkan bidang M, D dan Nnya.
Penyelesaian : n ! 2j (m + 2 f + 2 h + r)
! 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 +2) ! 0
tidak pergoyangan
MODUL 4
-22-
Jumlah variable : A jepit UA ! 0 B titik simpul ada UB C rol, UC bukan variable Jadi variabelnya hanya satu, UB
Rumus Momen Batang Untuk i, j jepit : Mij ! MPij + Kij (Uij + Uji + 1,5
( ) L
( ) Mj k L
B (B !2 cm
- Kehalusan Batang :
MAB ! - 10,667 + 0,667 EI (UA + UB) ! - 10,667 + 0,333 EI UB MBA ! - 10,667 + 0,667 EI (UB + UA) ! - 10,667 + 0,667 EI UB MBC ! + 12 + 0,75 EI UB
MODUL 4
-23-
MB A + MB C ! 0
(- 10,667 + 0,667 EI UB) + (12 + 0,75 EI UB) ! 0 1,417 EI UB ! - 1,333 EI UB ! - 0,941 Momen Batang :
MAB ! - 10,677 + 0,333 (- 0,941) ! - 10,981 t m MBA ! - 10,667 + 0,667 (-0,941) ! - 11,294 t m MBC ! + 12 + 0, 75 (- 0,941) ! + 11, 294 t m 10,981 t m 11,294 t m 11,294 t m
A
3,7125 t 3,7125 t
C
2,8235 t 2,8235 t
4m
C B 2,8235 t
b. Bidang Gaya Lintang (D) 10,981 t m A + 11,294 t m c). Bidang Momen (M) Ga mbar 4.14.
MODUL 4
-24-
C EI Suatu portal dengan perletakan A jepit dan c EI 4m rol. Balok dan kolom beton dengan harga EI ! 3200 tm2. Kalau perletakan A turun 2 cm, hitunglah momen-momen batang dan ga mbarkan bidang
A 4m Penyelesaian : n ! 2j (m + 2f +2h + r)
M, D dan N-nya.
! 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1) ! 1
ada pergoyangan
B B C C Ga mbar pergoyangan natural. C bergerak kekanan ke C sebesar (, ke B. Arah momen akibat pergoyangan MAB dan MBA negatif ( )
Jumlah Variabel : A jepit, UA ! 0, C rol, UC bukan sebagai variable. B titik simpul UB Jadi variabelnya ada 2, UB dan (.
Rumus Momen Batang : i, j jepit j sendi / rol Mij ! MPij + Kij (Uij + Uji + 1 Mij ! MPij + Kij (Uij +
( ) L
( ) Mjk L
MODUL 4
-25-
B B
C + MPBC !
!
3EI ( L2
A
(A ! 2 cm ! 0,02 m
MB A + MB C ! 0
MODUL 4
-26-
HA ! 0
Batang AB MB ! 0 A MAB HA HA . 4 + M A B + M B A ! 0
2 x (1) (2)
2 EI UB + 24 ! 0 EI UB ! - 12 (1) EI ( ! - 24
MAB ! 0,5 (-12) (0,375 (-24) ! + 3 tm MBA ! 1 x (-12) 0,375 (-24) ! - 3 tm MBC ! + 12 + 0,75 (-12) 3 tm B 0,75 t 3 tm 0,75 t 0,75 t 4m 3 tm A 0,75 t 4m a). Free Body Diagra m 0,75 t A 4m + 4m C
! + 3 tm
0,75 t B C
MODUL 4
-27-
B 0,75 t -
C 3 tm 0,75 t
3 tm B + C
4m
4.3.2. Soal Latihan 1). A EI 6m B EI 4m C Suatu balok statis tidak tertentu, perletakan A jepit, B dan C rol seperti pada ga mbar, dengan harga EI !3200 t m2
Ditanyakan : Hitunglah momen-momen batang dengan metoda slope deflection bila C turun 2 cm. Gambarlah bidang M, D dan N-nya.
2). B C EI Suatu portal statis tidak tertentu, perletakan A EI 4m jepit dan C perletakan sendi dengan besaran EI ! 3200 tm2. A 4m Kalau terjadi penurunan perletakan C dua 2 m, hitunglah momen batang dengan metoda slope deflection . Ga mbarlah bidang M, D dan N-nya.
MODUL 4
-28-
3). D EI A EI B EI C 3m
sebesar 2 cm.
2m
5m
4m
Ditanyakan : -Hitunglah momen batangnya dengan metode slope deflection. - Ga mbarlah Bidang M,D dan N nya. 4.3.3. Rangkuman Pada penyelesaian struktur statis tidak tertentu akibat penurunan perletakan dengan metode slope deflection, harga momen primair pada rumus momen batang memakai besarnya momen batang akibat pergoyangan yang ditimbulkan oleh adanya penurunan perletakan yang terjadi
4.3.4. Penutup untuk mengukur prestasi mahasiswa dapat melihat kunci dan soal-soal latihan yang ada sebagai berikut. 1). MAB A EI 6m MB A B MBC EI 4m C Akibat C turun 2 cm EI ! 3200 tm2 MAB ! + 2,824 tm MBA ! + 5,647 tm MBC ! - 5,647 tm
MODUL 4
-29-
2). B MBA EI
MBC C EI Akibat C turun 2 cm EI ! 3200 tm2 4m MAB MAB ! + 3,428 tm MBA ! + 6,856 tm MBC ! - 6,856 tm 4m D
3). MCD MC B A EI B EI C
MDC
EI
2m
5m
4m
4.3.5. Daftar Pustaka 1. Chu Kia Wang Statically Indeterminate Structures, Mc Graw-Hill, Book Company, Inc. 2. Kinney, J.S. Indeterminate Structural Analysis, Addison-Wesley Publishing Co.
4.3.4. Senarai Metoda Slope Deflection memakai rotasi titik simpul (U) dan perpidahan relatif ujung-ujung batang (() kalau ada pergoyangan, sebagai variable.
MODUL 4
-30-
Menyusun rumus momen batang dengan variable U dan ( didala mnya. Perjuangan tanda momen batang dan rotasi, positif (+) bila putarannya searah jarum ja m ( ).
Untuk menghitung variable-variabel yang ada, disusun persa maanpersa maan sejumlah variable tersebut dari : keseimbangan momen titik simpul. keseimbangan struktur, bila ada variable (.