Anda di halaman 1dari 6

137

MENENTUKAN I NVERS DRAZI N DARI MATRI KS SI NGULAR



Lisnilwati Khasanah
1
dan Bambang Irawanto
2
1.2
Program Studi Matematika FMIPA UNDIP
Jl.Prof.Soedarto, S.H Semarang 50275

Abstract. A singular matrix A with size nxn has a inverse be called Drazin inverse and denoted
by
D
A . This inverse can be obtained by specifying a generalized Modal matrix M and Jordan
canonical form J of matrix A. Generalized Modal matrix M is a matrix where its columns
consisting of generalized eigen vectors
m
x from the matrix A, while the Jordan canonical form
J is a matrix which entries on its main diagonal consisting of Jordan block matrix ( )
k
J . Next,
two matrices were used to determine Drazin inverse of matrix A.

Keywords: Drazin inverse, Jordan block matrix, Jordan canonical form, Modal matrix M .


1. PENDAHULUAN
Sebuah matriks atas ring dengan
ukuran nxn dikatakan mempunyai
invers jika dan hanya jika matriks
tersebut non singular. Dalam
perkembangannya dibutuhkan sebuah
invers matriks yang diperumum untuk
mengetahui invers dari suatu matriks
jika matriks tersebut singular.
Ada beberapa jenis invers matriks
yang diperumum diantaranya yaitu
invers kiri dan invers kanan ( invers
satu sisi ), invers Drazin, invers grup,
invers Bott-Duffin, dan invers Moore-
Penrose.
Invers Drazin pertama kali
dikenalkan oleh Michael P Drazin pada
tahun 1958. Invers Drazin adalah invers
dari matriks singular A dengan ukuran
nxn dituliskan dengan
D
A . Ada
beberapa metode yang dapat digunakan
untuk menentukan invers Drazin
diantaranya metode Leverrier
Faddeev,metode semi iterative tipe BI-
CG. Pada penulisan ini dibahas
penentuan invers Drazin dengan
menggunakan matriks bentuk kanonik
Jordan.
.
2. BENTUK KANONIK J ORDAN
Matriks bentuk kanonik Jordan
adalah sebuah matriks yang berbentuk :
( )
( )
( )
1
1
1
1
1
]
1

p k
k
k
p
J
J
J
J

L
O M
M
L
0 0
0
0
0 0
2
1 1
2

Jika ( ) C
n
J M , maka n k k k
p
+ + + K
2 1
.
Submatriks ( )
i k
i
J adalah matriks blok
Jordan berukuran
i i
xk k yang bersesuaian
dengan nilai eigen C
i
dimana
p i , , , K 2 1 . Matriks blok Jordan adalah
matriks yang berbentuk :
( )
1
1
1
1
]
1

L
O M
M
L
0 0
1
0
0 1
k
J
Menurut Ricard Bronson dan Gabriel B.
Costa, untuk menentukan matriks bentuk
kanonik Jordan maka langkah awal yaitu
menentukan vektor-vektor eigen yang
diperumum.
Definisi 2.1 [5] Suatu vektor tak nol
m
x
disebut sebuah vektor eigen yang diperumum
dengan tipe mdan bersesuaian dengan nilai
eigen dari matriks A jika :
( ) 0 x I
m
m
A dan ( ) 0 x I

m
m
A
1

Berdasarkan Definisi 2.1 diatas, dapat
dikatakan bahwa ( )
m
m
A I x ker . Dimensi
dari ( )
1
I ker


m
A adalah 1 m . Sedangkan
dimensi dari ( )
m
A I ker adalah m. Karena
Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
138

m adalah bilangan integer positif, maka
dimensi dari ( )
1
I ker


m
A kurang dari
dimensi dari ( )
m
A I ker atau
nulitas ( )
1

m
A I kurang dari
nulitas ( )
m
A I . Sehingga,
rank ( )
m
A I kurang dari rank
( )
1

m
A I . Jika selisih antara rank
( )
1

m
A I dengan
rank ( )
m
A I dinyatakan dengan
m
,
maka :
( ) ( )
m m
m
A A I I

rank rank
1

...(1)
dengan m adalah bilangan integer
positif. Persamaan (1) menyatakan
banyaknya vektor-vektor eigen yang
diperumum dengan tipe m dan
bersesuaian dengan nilai eigen untuk
matriks A.
Untuk 1 m , maka :
( )
m m
A x x
1

( ) ( )
1
2
2

m m m
A A x x x
M
( ) ( )
2
1
1
x x x

A A
m
m

(2)
Persamaan (2) jika dituliskan dalam
bentuk umum menjadi :
( ) ( )
1 +


j m
j m
j
A A x x x
(3)
dengan 1 2 1 m j , , , K .
Definisi 2.2 [5] Himpunan vektor-
vektor { }
1 1
x x x , , , K
m m
disebut rantai
vektor eigen yang diperumum dan
bersesuaian dengan nilai eigen .

Contoh 2.3 Matriks singular A dengan
ukuran 5x5
1
1
1
1
1
1
]
1

4 8 1 2 2
0 2 0 1 0
0 2 0 0 0
0 2 0 1 0
2 5 0 2 0
A
Nilai eigen dari matriks A adalah 1
1
,
0
3 2
, dan 2
5 4
.
Untuk 1 , maka :
( ) ( ) ( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
I I A A
( ) ( ) ( ) ( ) 0 4 4 rank rank
2 1
2
I I A A
Agar memenuhi ( ) 0 x I
1
A dan
( ) 0 x I
1
0
A , maka :
[ ]

4 2 4 2 2
1
x
Untuk 0 , maka :
( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
A A
( ) ( ) 1 3 4 rank rank
2 1
2
A A
( ) ( ) 0 3 3 rank rank
3 2
3
A A
Agar memenuhi ( ) 0 y
2
2
A dan 0 y
2
A ,
maka :
[ ]

1 1 3 2
2
3
2
y , sehingga
[ ]

0 0 2 0 1
1
y
Untuk 2 , maka :
( ) ( ) ( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
I I 2 2 A A
( ) ( ) ( ) ( ) 1 3 4 rank rank
2 1
2
I I 2 2 A A
( ) ( ) ( ) ( ) 0 3 3 2 rank 2 rank
3 2
3
I I A A
Agar memenuhi ( ) 0 z
2
2
2 A dan
( ) 0 z
2
2 A , maka :
[ ]

2 - 0 0 0 2 -
1
z , sehingga
[ ]

4 0 0 5
2
0 z
Hubungan antara rantai vektor-vektor
eigen yang diperumum dengan subruang
invariant akan diberikan pada dua teorema
selanjutnya.
Teorema 2.4 [2] Sebuah rantai merupakan
himpunan vektor-vektor yang bebas linier.
Bukti :
Misalkan { }
1 1
x x x , , , K
m m
adalah sebuah
rantai. Kombinasi linier sebagai berikut :
0 x x x + + +
1 1 1 1
c c c
m m m m
K (4)
mempunyai solusi tunggal yaitu
0
1 1


c c c
m m
... .
Jika persamaan (2.8) dikalikan dengan
( )
1

m
A
,
maka diperoleh :
( ) ( ) K + +

1
1
1
1
m
m
m m
m
m
A c A c x x
( ) 0 x +

1
1
1
m
A c (5)
J urnal Matematika Vol. 14, No. 3, Desember 2011 : 137-142
139

dimana untuk 1 2 1 m j , , , K ,
diperoleh :
( ) 0 x

j
m
j
A c
1

untuk 1 2 1 m j , , , K
Sehingga,
( ) 0 0 0 x + + +

K
m
m
m
A c
1

( ) 0 x

m
m
m
A c
1

Karena
m
x adalah vektor eigen yang
diperumum dengan tipe m, maka
( ) 0 x

m
m
A
1
, sehingga 0
m
c .
Langkah tersebut dilakukan sampai
diperoleh 0
1
c , sehingga rantai diatas
bebas linier karena solusi yang
diperoleh merupakan solusi tunggal
yaitu 0
1 1


c c c
m m
... .

Terorema 2.6 [2] Rentang dari suatu
himpunan vektor-vektor sehingga
membentuk rantai vektor eigen yang
diperumum untuk matriks A dan
bersesuaian dengan nilai eigen
adalah subruang invariant dibawah A.
Bukti :
Rentang dari himpunan vektor-vektor
dalam suatu ruang vektor atas lapangan
C adalah subruang.
Misalkan { }
1 1
x x x , , , K
m m
adalah rantai
vektor eigen yang diperumum, maka :
( )
1 +

j j
A x x (6)
dimana 1 2 1 m j , , , K .
Persamaan (2.10) dapat juga ditulis
dalam bentuk :
j j j
A x x x +
+ + 1 1
(7)
Sebuah vektor eigen yang diperumum
dengan tipe 1 adalah sebuah vektor
eigen, maka :
1 1
x x A (8)
Jika { }
1 1
Rentang x x x v , , , K

m m
,
maka { }
1 1
Rentang x x x v , , , K

m m
A ,
sehingga { }
1 1
Rentang x x x , , , K
m m

invariant dibawah A.
Contoh 2.7 Misalkan
{ }
1
Rentang x P ,
{ }
2 1
Rentang y y , Q ,dan
{ }
2 1
Rentang z z , R ,
maka P,Q, dan R adalah subruang invariant
dibawah T atau dibawah A (matriks
transformasi linier T), sehingga basis untuk
5
R adalah
{ }
2 1 2 1 1
z , z , y , y x , R Q P B .
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1

4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
1
0
0
0
0
1
1
x T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1

4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
0
0
0
0
0
1
y T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1

4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
1
4
2
4
2
2
0
0
0
2
0
1
2
y T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1

4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
2
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
4
0
0
0
4
1
z T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

+
1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1

4
0
0
0
5
2
2
0
0
0
2
1
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
6
0
0
0
8
2
z T
Jadi, matriks transformasi linier T yang
bersesuaian dengan basis B adalah
1
1
1
1
1
1
]
1

2 0 0 0 0
1 2 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 1
G

Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
140

Matriks G di atas merupakan
matriks bentuk kanonik Jordan dimana
matriks-matriks blok Jordannya adalah
( ) ( ) [ ] 1 1
1 1 1
J J
( ) ( )
1
]
1


0 0
1 0
0
2 2 2
J J
( ) ( )
1
]
1


2 0
1 2
2
3 3 3
J J
Selanjutnya akan dibahas
mengenai basis kanonik dari vektor
eigen yang diperumum untuk A.
Misalkan { }
n
x x x , ,
,
K
2 1
adalah basis
kanonik dari vektor eigen yang
diperumum untuk A dan M adalah
matriks Modal yang diperumum dimana
kolom-kolomnya merupakan vektor-
vektor pada basis kanonik, maka :
[ ]
n
M x x x K
2 1

Dari persamaan (8), diketahui bahwa :
j j j
A x x x +
+ + 1 1

dimana 1 2 1 m j , , , K . Sehingga,
1 1
x x A
1 2 2
x x x + A
M
1
+
n n n
A x x x
Misalkan A adalah matriks dari
sebuah dan J adalah matriks
diagonalnya, maka matriks A dapat
didiagonalisasi jika matriks A dapat
dinyatakan dalam bentuk :
J AM M
1

dengan M adalah matriks Modal yang
diperumum dimana kolom-kolomnya
merupakan rantai-rantai vektor eigen
yang diperumum, dan J adalah matriks
bentuk kanonik Jordan.
Jika persamaan diatas dikalikan dengan
1
M , maka akan diperoleh :
MJ AM
Selanjutnya, akan dibuktikan
bahwa AM = MJ dimana J adalah
matriks bentuk kanonik Jordan.
[ ]
n
A A A AM x x x L
2 1

[ ]
1 2 1 1
+ +
n n
AM x x x x x L
[ ]
1
1
1
1
]
1

L
O M
M
L
L
0 0
1
0
0 1
2 1 n
AM x x x
( )
n
MJ AM
Jika terdapat
p
, , , K
2 1
, maka akan
terdapat rantai-rantai vektor eigen yang
diperumum dan bersesuaian dengan
p
, , , K
2 1
sehingga MJ AM . Jika
kedua ruas persamaan MJ AM dikalikan
dengan
1
M , maka diperoleh :

1
MJ M A
atau dapat juga dinyatakan dalam :
AM M J
1
(9)
Contoh 2.8 Dari Contoh 2.7 dimana
matriks

1
1
1
1
1
1
]
1

4 8 1 2 2
0 2 0 1 0
0 2 0 0 0
0 2 0 1 0
2 5 0 2 0
A

maka diperoleh matriks M sebagai berikut :
[ ]
1
1
1
1
1
1
]
1



4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2
2 1 2 1 1
z z y y x M

Dengan menggunakan persamaan (9), maka
diperoleh :
AM M J
1

1
1
1
1
1
1
]
1

2 0 0 0 0
1 2 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 1
J
Berdasarkan Contoh 2.7 dan 2.8, maka dapat
dikatakan bahwa matriks J adalah matriks
dari transformasi linier
5 5
R R : T yang
bersesuaian dengan basis kanonik dari vektor
eigen yang diperumum untuk matriks A.
J urnal Matematika Vol. 14, No. 3, Desember 2011 : 137-142
141


3. MENENTUKAN I NVERS
DRAZI N DARI MATRI KS
SI NGULAR
Sebelum diberikan definisi
mengenai invers Drazin, terlebih dahulu
akan diberikan definisi index dari suatu
matriks.
Definisi 3.1 [3] J ika A adalah matriks
berukuran nxn dengan entri bilangan
kompleks, maka index dari A yang
dituliskan dengan ( ) A Ind adalah
bilangan integer non negatif terkecil k
sedemikian sehingga :
( ) ( )
1
rank rank
+

k k
A A

Contoh 3.2 Index dari matriks A pada
Contoh 3 adalah 2 karena
( ) ( )
3 2
A A rank rank .

Definisi 3.3 [3] Invers Drazin dari
suatu matriks bujur sangkar A yang
dituliskan dengan A
D
merupakan
sebuah invers yang memenuhi :
(i) A A AA
D D

(ii)
D D D
A AA A
(iii)
k k
A A A
+ D 1

dimana ( ) A Ind k .

Contoh 3.4 Diberikan matriks sebagai
berikut:
1 0 0 1 0 0
0 0 1 , . 0 0 0
0 0 0 0 0 0
D
A danA
_ _




, ,


Selanjutnya akan dibahas
mengenai cara menentukan invers
Drazin dari suatu matriks dengan
menggunakan matriks bentuk kanonik
Jordan. telah diketahui bahwa sebuah
matriks A dapat dinyatakan dalam
bentuk :
1
MJ M A
dengan M adalah matriks Modal yang
diperumum dimana kolom-kolomnya
merupakan rantai-rantai vektor eigen
yang diperumum, dan J adalah matriks
bentuk kanonik Jordan.
Teorema 3.4 [1] Misalkan ( ) C
n
A M dan
mempunyai bentuk :
( )
( )
( )
1
2
1
1
0 0
0
0
0 0
2
1

1
1
1
1
1
]
1

M
J
J
J
M MJ M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
maka,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
2
1
1
D
0 0
0
0
0 0
2
1

1
1
1
1
1
]
1

M
J
J
J
M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
dimana n k k k
p
+ + + K
2 1
dan
C
p
, , , K
2 1
. Jika 0
p
, maka
( ) [ ] [ ] 0
1


p k
p
J .
Bukti :
Karena
1
MJ M A , maka
1 1
M MJ A
1

dengan
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
1
1
]
1

1
1
2
1
1
1
0 0
0
0
0 0
2
1
p k
k
k
p
J
J
J
J
L
O M
M
L
Sehingga,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
2
1
1
D
0 0
0
0
0 0
2
1

1
1
1
1
1
]
1

M
J
J
J
M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
Misalkan
1
J dan
0
J berturut-turut
adalah matriks blok Jordan yang bersesuaian
dengan 0 dan 0 , maka :
1
0
1
0
0

1
]
1

M
J
J
M A
dan
1
1
0
1
1 D
0
0

1
1
]
1

M
J
J
M A
Misalkan invers Drazin dari A adalah B,
maka :
Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
142

1
22 21
12 11
1
]
1

M
B B
B B
M B
sehingga, [ ] 0
21 12
B B .
Karena B adalah invers Drazin dari A,
maka :
BA AB
1
0 22 1 21
0 12 1 11 1
22 0 21 0
12 1 11 1
1
]
1

1
]
1

M
J B J B
J B J B
M M
B J B J
B J B J
M
Karena
0 12 12 1
J B B J , maka
11
1
1 1
B J J
k
k
+
sehingga
1
1 11

J B .
Dari persamaan
0 22 22 0
J B B J ,
diperoleh [ ] 0
22
B .
Jadi, jika 0
p
, maka
( ) [ ] [ ] 0
1


p k
p
J .
Contoh 3.5 Berikut ini adalah invers
dari matriks blok Jordan yang diperoleh
pada Contoh 2.7.
( ) [ ] [ ] 1 1
1
1

J ,
( ) [ ]
1
]
1

0 0
0 0
0
1
2
J
,
dan
( ) [ ]
1
1
]
1

2
1
0
4
1
2
1
2
1
3
J
Sehingga,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
3
1
2
1
1
D
2 0 0
0 0 0
0 0 1

1
1
1
]
1

M
J
J
J
M A


1
4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2
2
1
0 0 0 0
4
1
2
1
0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2

1
1
1
1
1
1
]
1


1
1
1
1
1
1
]
1

1
1
1
1
1
1
]
1


1
1
1
1
1
1
1
]
1

0 4
4
1
2
2
1
0 2 0 1 0
0 4 0 2 0
0 2 0 1 0
2
1
2
7
2
1
2
3
1


3. PENUTUP
Suatu matriks singular A berukuran
nxn dengan entri-entri bilangan kompleks
mempunyai invers yaitu invers Drazin dan
dituliskan dengan
D
A . Invers ini dapat dicari
dengan menentukan matriks Modal M yang
diperumum dan matriks bentuk kanonik
Jordan J dari matriks A. Matriks Modal M
yang diperumum merupakan matriks yang
kolom-kolomnya terdiri dari vektor-vektor
eigen yang diperumum
m
x dari matriks A
sedangkan matriks bentuk kanonik Jordan J
merupakan matriks yang entri pada diagonal
utamanya berupa matriks blok Jordan ( )
k
J .
Selanjutnya, dua matriks tersebut digunakan
untuk menentukan invers Drazin dari matriks
A.

4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Ben-Israel, et. Al, (2003), Generalized
Inverses Theory and Applications,
Second Edition, Springer-Verlag, New
York
http://www.mediafire.com/
(24 Januari 2010)
[2] Bronson, Ricard dan Gabriel B. Costa,
(2007), Linear Algebra An Introduction,
Second Edition, Elsevier Inc,
Amsterdam.
[3] Cambel, Stephen L, Meyer, Carl D., JR.,
and Rose, Nicholas J, (1976), Aplication
of Drazin Inverse to Linear Systemof
Differential Equetion with Singular
Constant Coefficient, SIAM J. Appl.
Math. Vol 31(2) : hal. 411-425.
http://benisrael.net/CAMPBELL-
MEYER-ROSE-76.pdf
( 31 Januari 2010 )
[4] Finkbeiner, Daniel T., (1960),
Introduction to Matrices and Linear
Transformation, Second Edition, W.H.
Freeman, San Fansisco.
[5] Kwuk, et.al, (2004), Linear Algebra,
Second Edition, Springer-Verlag, New
York.
[6] Leon, Steven J., (1998), Aljabar Linear
dan Aplikasinya, Edisi Kelima.
Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai