p k
k
k
p
J
J
J
J
L
O M
M
L
0 0
0
0
0 0
2
1 1
2
Jika ( ) C
n
J M , maka n k k k
p
+ + + K
2 1
.
Submatriks ( )
i k
i
J adalah matriks blok
Jordan berukuran
i i
xk k yang bersesuaian
dengan nilai eigen C
i
dimana
p i , , , K 2 1 . Matriks blok Jordan adalah
matriks yang berbentuk :
( )
1
1
1
1
]
1
L
O M
M
L
0 0
1
0
0 1
k
J
Menurut Ricard Bronson dan Gabriel B.
Costa, untuk menentukan matriks bentuk
kanonik Jordan maka langkah awal yaitu
menentukan vektor-vektor eigen yang
diperumum.
Definisi 2.1 [5] Suatu vektor tak nol
m
x
disebut sebuah vektor eigen yang diperumum
dengan tipe mdan bersesuaian dengan nilai
eigen dari matriks A jika :
( ) 0 x I
m
m
A dan ( ) 0 x I
m
m
A
1
Berdasarkan Definisi 2.1 diatas, dapat
dikatakan bahwa ( )
m
m
A I x ker . Dimensi
dari ( )
1
I ker
m
A adalah 1 m . Sedangkan
dimensi dari ( )
m
A I ker adalah m. Karena
Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
138
m adalah bilangan integer positif, maka
dimensi dari ( )
1
I ker
m
A kurang dari
dimensi dari ( )
m
A I ker atau
nulitas ( )
1
m
A I kurang dari
nulitas ( )
m
A I . Sehingga,
rank ( )
m
A I kurang dari rank
( )
1
m
A I . Jika selisih antara rank
( )
1
m
A I dengan
rank ( )
m
A I dinyatakan dengan
m
,
maka :
( ) ( )
m m
m
A A I I
rank rank
1
...(1)
dengan m adalah bilangan integer
positif. Persamaan (1) menyatakan
banyaknya vektor-vektor eigen yang
diperumum dengan tipe m dan
bersesuaian dengan nilai eigen untuk
matriks A.
Untuk 1 m , maka :
( )
m m
A x x
1
( ) ( )
1
2
2
m m m
A A x x x
M
( ) ( )
2
1
1
x x x
A A
m
m
(2)
Persamaan (2) jika dituliskan dalam
bentuk umum menjadi :
( ) ( )
1 +
j m
j m
j
A A x x x
(3)
dengan 1 2 1 m j , , , K .
Definisi 2.2 [5] Himpunan vektor-
vektor { }
1 1
x x x , , , K
m m
disebut rantai
vektor eigen yang diperumum dan
bersesuaian dengan nilai eigen .
Contoh 2.3 Matriks singular A dengan
ukuran 5x5
1
1
1
1
1
1
]
1
4 8 1 2 2
0 2 0 1 0
0 2 0 0 0
0 2 0 1 0
2 5 0 2 0
A
Nilai eigen dari matriks A adalah 1
1
,
0
3 2
, dan 2
5 4
.
Untuk 1 , maka :
( ) ( ) ( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
I I A A
( ) ( ) ( ) ( ) 0 4 4 rank rank
2 1
2
I I A A
Agar memenuhi ( ) 0 x I
1
A dan
( ) 0 x I
1
0
A , maka :
[ ]
4 2 4 2 2
1
x
Untuk 0 , maka :
( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
A A
( ) ( ) 1 3 4 rank rank
2 1
2
A A
( ) ( ) 0 3 3 rank rank
3 2
3
A A
Agar memenuhi ( ) 0 y
2
2
A dan 0 y
2
A ,
maka :
[ ]
1 1 3 2
2
3
2
y , sehingga
[ ]
0 0 2 0 1
1
y
Untuk 2 , maka :
( ) ( ) ( ) ( ) 1 4 5 rank rank
1 0
1
I I 2 2 A A
( ) ( ) ( ) ( ) 1 3 4 rank rank
2 1
2
I I 2 2 A A
( ) ( ) ( ) ( ) 0 3 3 2 rank 2 rank
3 2
3
I I A A
Agar memenuhi ( ) 0 z
2
2
2 A dan
( ) 0 z
2
2 A , maka :
[ ]
2 - 0 0 0 2 -
1
z , sehingga
[ ]
4 0 0 5
2
0 z
Hubungan antara rantai vektor-vektor
eigen yang diperumum dengan subruang
invariant akan diberikan pada dua teorema
selanjutnya.
Teorema 2.4 [2] Sebuah rantai merupakan
himpunan vektor-vektor yang bebas linier.
Bukti :
Misalkan { }
1 1
x x x , , , K
m m
adalah sebuah
rantai. Kombinasi linier sebagai berikut :
0 x x x + + +
1 1 1 1
c c c
m m m m
K (4)
mempunyai solusi tunggal yaitu
0
1 1
c c c
m m
... .
Jika persamaan (2.8) dikalikan dengan
( )
1
m
A
,
maka diperoleh :
( ) ( ) K + +
1
1
1
1
m
m
m m
m
m
A c A c x x
( ) 0 x +
1
1
1
m
A c (5)
J urnal Matematika Vol. 14, No. 3, Desember 2011 : 137-142
139
dimana untuk 1 2 1 m j , , , K ,
diperoleh :
( ) 0 x
j
m
j
A c
1
untuk 1 2 1 m j , , , K
Sehingga,
( ) 0 0 0 x + + +
K
m
m
m
A c
1
( ) 0 x
m
m
m
A c
1
Karena
m
x adalah vektor eigen yang
diperumum dengan tipe m, maka
( ) 0 x
m
m
A
1
, sehingga 0
m
c .
Langkah tersebut dilakukan sampai
diperoleh 0
1
c , sehingga rantai diatas
bebas linier karena solusi yang
diperoleh merupakan solusi tunggal
yaitu 0
1 1
c c c
m m
... .
Terorema 2.6 [2] Rentang dari suatu
himpunan vektor-vektor sehingga
membentuk rantai vektor eigen yang
diperumum untuk matriks A dan
bersesuaian dengan nilai eigen
adalah subruang invariant dibawah A.
Bukti :
Rentang dari himpunan vektor-vektor
dalam suatu ruang vektor atas lapangan
C adalah subruang.
Misalkan { }
1 1
x x x , , , K
m m
adalah rantai
vektor eigen yang diperumum, maka :
( )
1 +
j j
A x x (6)
dimana 1 2 1 m j , , , K .
Persamaan (2.10) dapat juga ditulis
dalam bentuk :
j j j
A x x x +
+ + 1 1
(7)
Sebuah vektor eigen yang diperumum
dengan tipe 1 adalah sebuah vektor
eigen, maka :
1 1
x x A (8)
Jika { }
1 1
Rentang x x x v , , , K
m m
,
maka { }
1 1
Rentang x x x v , , , K
m m
A ,
sehingga { }
1 1
Rentang x x x , , , K
m m
invariant dibawah A.
Contoh 2.7 Misalkan
{ }
1
Rentang x P ,
{ }
2 1
Rentang y y , Q ,dan
{ }
2 1
Rentang z z , R ,
maka P,Q, dan R adalah subruang invariant
dibawah T atau dibawah A (matriks
transformasi linier T), sehingga basis untuk
5
R adalah
{ }
2 1 2 1 1
z , z , y , y x , R Q P B .
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
1
0
0
0
0
1
1
x T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
0
0
0
0
0
1
y T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
1
4
2
4
2
2
0
0
0
2
0
1
2
y T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
4
0
0
0
5
0
2
0
0
0
2
0
1
1
3
2
2 3
2
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
4
0
0
0
4
1
z T
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
+
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
4
0
0
0
5
2
2
0
0
0
2
1
1
1
3
2
2 3
0
0
0
2
0
1
0
4
2
4
2
2
0
6
0
0
0
8
2
z T
Jadi, matriks transformasi linier T yang
bersesuaian dengan basis B adalah
1
1
1
1
1
1
]
1
2 0 0 0 0
1 2 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 1
G
Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
140
Matriks G di atas merupakan
matriks bentuk kanonik Jordan dimana
matriks-matriks blok Jordannya adalah
( ) ( ) [ ] 1 1
1 1 1
J J
( ) ( )
1
]
1
0 0
1 0
0
2 2 2
J J
( ) ( )
1
]
1
2 0
1 2
2
3 3 3
J J
Selanjutnya akan dibahas
mengenai basis kanonik dari vektor
eigen yang diperumum untuk A.
Misalkan { }
n
x x x , ,
,
K
2 1
adalah basis
kanonik dari vektor eigen yang
diperumum untuk A dan M adalah
matriks Modal yang diperumum dimana
kolom-kolomnya merupakan vektor-
vektor pada basis kanonik, maka :
[ ]
n
M x x x K
2 1
Dari persamaan (8), diketahui bahwa :
j j j
A x x x +
+ + 1 1
dimana 1 2 1 m j , , , K . Sehingga,
1 1
x x A
1 2 2
x x x + A
M
1
+
n n n
A x x x
Misalkan A adalah matriks dari
sebuah dan J adalah matriks
diagonalnya, maka matriks A dapat
didiagonalisasi jika matriks A dapat
dinyatakan dalam bentuk :
J AM M
1
dengan M adalah matriks Modal yang
diperumum dimana kolom-kolomnya
merupakan rantai-rantai vektor eigen
yang diperumum, dan J adalah matriks
bentuk kanonik Jordan.
Jika persamaan diatas dikalikan dengan
1
M , maka akan diperoleh :
MJ AM
Selanjutnya, akan dibuktikan
bahwa AM = MJ dimana J adalah
matriks bentuk kanonik Jordan.
[ ]
n
A A A AM x x x L
2 1
[ ]
1 2 1 1
+ +
n n
AM x x x x x L
[ ]
1
1
1
1
]
1
L
O M
M
L
L
0 0
1
0
0 1
2 1 n
AM x x x
( )
n
MJ AM
Jika terdapat
p
, , , K
2 1
, maka akan
terdapat rantai-rantai vektor eigen yang
diperumum dan bersesuaian dengan
p
, , , K
2 1
sehingga MJ AM . Jika
kedua ruas persamaan MJ AM dikalikan
dengan
1
M , maka diperoleh :
1
MJ M A
atau dapat juga dinyatakan dalam :
AM M J
1
(9)
Contoh 2.8 Dari Contoh 2.7 dimana
matriks
1
1
1
1
1
1
]
1
4 8 1 2 2
0 2 0 1 0
0 2 0 0 0
0 2 0 1 0
2 5 0 2 0
A
maka diperoleh matriks M sebagai berikut :
[ ]
1
1
1
1
1
1
]
1
4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2
2 1 2 1 1
z z y y x M
Dengan menggunakan persamaan (9), maka
diperoleh :
AM M J
1
1
1
1
1
1
1
]
1
2 0 0 0 0
1 2 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 1 0 0
0 0 0 0 1
J
Berdasarkan Contoh 2.7 dan 2.8, maka dapat
dikatakan bahwa matriks J adalah matriks
dari transformasi linier
5 5
R R : T yang
bersesuaian dengan basis kanonik dari vektor
eigen yang diperumum untuk matriks A.
J urnal Matematika Vol. 14, No. 3, Desember 2011 : 137-142
141
3. MENENTUKAN I NVERS
DRAZI N DARI MATRI KS
SI NGULAR
Sebelum diberikan definisi
mengenai invers Drazin, terlebih dahulu
akan diberikan definisi index dari suatu
matriks.
Definisi 3.1 [3] J ika A adalah matriks
berukuran nxn dengan entri bilangan
kompleks, maka index dari A yang
dituliskan dengan ( ) A Ind adalah
bilangan integer non negatif terkecil k
sedemikian sehingga :
( ) ( )
1
rank rank
+
k k
A A
Contoh 3.2 Index dari matriks A pada
Contoh 3 adalah 2 karena
( ) ( )
3 2
A A rank rank .
Definisi 3.3 [3] Invers Drazin dari
suatu matriks bujur sangkar A yang
dituliskan dengan A
D
merupakan
sebuah invers yang memenuhi :
(i) A A AA
D D
(ii)
D D D
A AA A
(iii)
k k
A A A
+ D 1
dimana ( ) A Ind k .
Contoh 3.4 Diberikan matriks sebagai
berikut:
1 0 0 1 0 0
0 0 1 , . 0 0 0
0 0 0 0 0 0
D
A danA
_ _
, ,
Selanjutnya akan dibahas
mengenai cara menentukan invers
Drazin dari suatu matriks dengan
menggunakan matriks bentuk kanonik
Jordan. telah diketahui bahwa sebuah
matriks A dapat dinyatakan dalam
bentuk :
1
MJ M A
dengan M adalah matriks Modal yang
diperumum dimana kolom-kolomnya
merupakan rantai-rantai vektor eigen
yang diperumum, dan J adalah matriks
bentuk kanonik Jordan.
Teorema 3.4 [1] Misalkan ( ) C
n
A M dan
mempunyai bentuk :
( )
( )
( )
1
2
1
1
0 0
0
0
0 0
2
1
1
1
1
1
1
]
1
M
J
J
J
M MJ M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
maka,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
2
1
1
D
0 0
0
0
0 0
2
1
1
1
1
1
1
]
1
M
J
J
J
M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
dimana n k k k
p
+ + + K
2 1
dan
C
p
, , , K
2 1
. Jika 0
p
, maka
( ) [ ] [ ] 0
1
p k
p
J .
Bukti :
Karena
1
MJ M A , maka
1 1
M MJ A
1
dengan
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
1
1
]
1
1
1
2
1
1
1
0 0
0
0
0 0
2
1
p k
k
k
p
J
J
J
J
L
O M
M
L
Sehingga,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
1
2
1
1
D
0 0
0
0
0 0
2
1
1
1
1
1
1
]
1
M
J
J
J
M A
p k
k
k
p
L
O M
M
L
Misalkan
1
J dan
0
J berturut-turut
adalah matriks blok Jordan yang bersesuaian
dengan 0 dan 0 , maka :
1
0
1
0
0
1
]
1
M
J
J
M A
dan
1
1
0
1
1 D
0
0
1
1
]
1
M
J
J
M A
Misalkan invers Drazin dari A adalah B,
maka :
Liniswatil Khasanah dan Bambang Irawanto (Menentukan Invers Drazin dari Matriks Singular)
142
1
22 21
12 11
1
]
1
M
B B
B B
M B
sehingga, [ ] 0
21 12
B B .
Karena B adalah invers Drazin dari A,
maka :
BA AB
1
0 22 1 21
0 12 1 11 1
22 0 21 0
12 1 11 1
1
]
1
1
]
1
M
J B J B
J B J B
M M
B J B J
B J B J
M
Karena
0 12 12 1
J B B J , maka
11
1
1 1
B J J
k
k
+
sehingga
1
1 11
J B .
Dari persamaan
0 22 22 0
J B B J ,
diperoleh [ ] 0
22
B .
Jadi, jika 0
p
, maka
( ) [ ] [ ] 0
1
p k
p
J .
Contoh 3.5 Berikut ini adalah invers
dari matriks blok Jordan yang diperoleh
pada Contoh 2.7.
( ) [ ] [ ] 1 1
1
1
J ,
( ) [ ]
1
]
1
0 0
0 0
0
1
2
J
,
dan
( ) [ ]
1
1
]
1
2
1
0
4
1
2
1
2
1
3
J
Sehingga,
( ) [ ]
( ) [ ]
( ) [ ]
1
1
3
1
2
1
1
D
2 0 0
0 0 0
0 0 1
1
1
1
]
1
M
J
J
J
M A
1
4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2
2
1
0 0 0 0
4
1
2
1
0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
4 2 1 0 4
0 0 1 0 2
0 0 3 2 4
0 0 2 0 2
5 2
2
3
1 2
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
]
1
1
1
1
1
1
1
1
]
1
0 4
4
1
2
2
1
0 2 0 1 0
0 4 0 2 0
0 2 0 1 0
2
1
2
7
2
1
2
3
1
3. PENUTUP
Suatu matriks singular A berukuran
nxn dengan entri-entri bilangan kompleks
mempunyai invers yaitu invers Drazin dan
dituliskan dengan
D
A . Invers ini dapat dicari
dengan menentukan matriks Modal M yang
diperumum dan matriks bentuk kanonik
Jordan J dari matriks A. Matriks Modal M
yang diperumum merupakan matriks yang
kolom-kolomnya terdiri dari vektor-vektor
eigen yang diperumum
m
x dari matriks A
sedangkan matriks bentuk kanonik Jordan J
merupakan matriks yang entri pada diagonal
utamanya berupa matriks blok Jordan ( )
k
J .
Selanjutnya, dua matriks tersebut digunakan
untuk menentukan invers Drazin dari matriks
A.
4. DAFTAR PUSTAKA
[1] Ben-Israel, et. Al, (2003), Generalized
Inverses Theory and Applications,
Second Edition, Springer-Verlag, New
York
http://www.mediafire.com/
(24 Januari 2010)
[2] Bronson, Ricard dan Gabriel B. Costa,
(2007), Linear Algebra An Introduction,
Second Edition, Elsevier Inc,
Amsterdam.
[3] Cambel, Stephen L, Meyer, Carl D., JR.,
and Rose, Nicholas J, (1976), Aplication
of Drazin Inverse to Linear Systemof
Differential Equetion with Singular
Constant Coefficient, SIAM J. Appl.
Math. Vol 31(2) : hal. 411-425.
http://benisrael.net/CAMPBELL-
MEYER-ROSE-76.pdf
( 31 Januari 2010 )
[4] Finkbeiner, Daniel T., (1960),
Introduction to Matrices and Linear
Transformation, Second Edition, W.H.
Freeman, San Fansisco.
[5] Kwuk, et.al, (2004), Linear Algebra,
Second Edition, Springer-Verlag, New
York.
[6] Leon, Steven J., (1998), Aljabar Linear
dan Aplikasinya, Edisi Kelima.
Erlangga, Jakarta