Anda di halaman 1dari 30

REFLEKSI KASUS

OS ABSES PERIORBITAL
Donna Rachmawati 01.208.5637

Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Temanggung Pekerjaan Status Menikah

: : : :
: :

Nn. N 15 tahun Perempuan Tejolopo,


Pelajar Belum menikah

IDENTITAS PASIEN

Keluhan Utama Mata kiri membengkak dan terasa panas.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan mata kiri bengkak, merah, terasa perih dan berair serta penglihatan pada mata kiri pasien yang sebelumnya bisa melihat dengan jelas menjadi agak kabur. Keluhan dirasakan pada saat pasien bangun tidur 3 hari yang lalu. 5 hari sebelumnya pasien merasakan kepalanya pusing, demam dan terasa cekot-cekot disekitar mata kiri lalu pasien memeriksakan keluhannya tersebut ke bidan dan diberikan obat migren. Pasien tidak merasakan ada kotoran pada mata. Pasien mengaku sering pilek yang berulang, namun tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. Pasien juga mengaku memiliki gigi berlubang pada bagian kanan atas. Sedangkan pada mata kanan pasien tidak merasakn keluhan.

Menurut pasien tidak ada suatu kejadian luar biasa yang mendasari atau berkaitan dengan keluhan tersebut. Riwayat trauma atau mata terkena bahan kimia disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Sebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti ini Riwayat trauma mata disangkal Riwayat menggunakan kaca mata disangkal Riwayat infeksi pada daerah hidung diakui, pasien sering merasakan gejalaflu yang berulang. Riwayat alergi disangkal Riwayat gigi berlubang diakui

Riwayat Penyakit Keluarga - Tidak ada keluarga dan orang dekat yang pernah sakit seperti ini. - Riwayat alergi disangkal. Riwayat Sosial Ekonomi Kesan ekonomi cukup

Status Umum
Kesadaran Aktivitas Kooperatif Status gizi : : : : Compos mentis Normoaktif Kooperatif Baik

Vital Sign
TD Nadi RR Suhu : : : : 100/70 mmHg 80 x/menit 20 x/menit 36,50C

PEMERIKSAAN FISIK

Status Ophthalmicus
Oculus Dexter Oculus Sinister

No. 1. 2. 3.

Pemeriksaan Visus Bulbus Okuli Palpebra Edema Hematom Hiperemi Entropion / Ektropion

Oculus Dexter 6/6 Baik ke segala arah,

Oculus Sinister 6/12 NC Baik ke segala arah,

(-) (-) (-) Enteropion (-)

(+) (-) (+) Enteropion (-)

Ektropion (-)
Nyeri tekan Teraba fluktuasi Proptosis (-) (-) (-)

Ektropion (-)
(+) (+) (+)

4.

Konjungtiva Injeksi Konjungtiva Injeksi Siliar Sekret Bangunan patologis Perdarahan sub konjungtiva (-) (-) (-) (-) (-) (-)

(-)
(-)

(-)
(-)

5.

Kornea

Kejernihan
Infiltrat Makula Keratic precipitates Ulkus Sikatrik Pannus 6. COA Kejernihan Kedalaman Isi (Hifema / Hipopion)

Jernih (-) (-) (-) (-) (-) (-)

Jernih (-) (-) (-) (-) (-) (-)

Jernih Cukup (-)

Jernih Cukup (-)

7.

Iris Kripte Sinekia (+) (-) (+) (-)

8.

Pupil Diameter 3 mm (+) Bulat 3 mm (+) Bulat

Reflek pupil
Bentuk 9. Lensa

Kejernihan
Iris shadow 10. Corpus Vitreum Kejernihan 11. Retina Fundus Refleks 12. 13. Funduskopi TIO

Jernih (-)

Jernih (-)

Vitreous Opacity (-)

Vitreous Opacity (-)

(+) Cemerlang

(+) Cemerlang

Tidak ada kelainan


N

Tidak ada kelainan


N

Darah rutin CT-Scan orbita dan sinus paranasal (usulan)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Oculus Sinister OS abses periorbital Ditegakkan karena dari hasil pemeriksaan didapatkan edem palpebra berwarna kemerahan, nyeri tekan, teraba fluktuasi, proptosis, penurunan visus,terdapat riwayat infeksi. OS hematom periorbital Disingkirkan karena dari hasil pemeriksaan didapatkan edem palpebra berwarna kemerahan, nyeri tekan, teraba fluktuasi, proptosis, penurunan visus , terdapat riwayat infeksi, tidak ada riwayat trauma. OS selulitis periorbital Disingkirkan karena dari hasil pemeriksaan didapatkan edem palpebra berwarna kemerahan, nyeri tekan, proptosis, penurunan visus , terdapat riwayat infeksi. OS keganasan Disingkirkan karena dari hasil pemeriksaan didapatkan edem palpebra berwarna kemerahan, nyeri tekan, terdapat riwayat infeksi, onset cepat.

DIAGNOSA BANDING

OS Abses Periorbital

DIAGNOSIS

Topikal
Gentamicyn 1% ED S 3 dd gtt I OS

Oral
Methyl prednisolon 16 mg tab S 1-1-0

Parenteral
Ceftriaxone inj 1gr S imm Cefotaxime inj 500mg S imm Drainase abses (dilakukan jika penatalaksanaan PENATALAKSANAAN menggunakan antibiotik tidak memberikan hasil yang baik)

Operatif

OS Abses Periorbital
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita mulai dari pengertian penyakit tersebut, faktor penyebab, pengobatan, komplikasi, serta prognosisnya. Menjelaskan bahwa penglihatannya berkurang disebabkan karena adanya proses peradangan pada mata Menganjurkan agar pasien meminum obat dan menggunakan obat tetes mata yang diberikan dengan teratur agar tidak terjadi komplikasi. Menganjurkan agar pasien memeriksakan keluhan pada hidungnya ke spesialis THT dan gigi berlubang kepada dokter gigi. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan mata agar tidak mudah terjadi infeksi.

EDUKASI

Oculus Dexter
Quo ad visam Quo ad sanam Quo ad functionam Quo ad vitam Quo ad kosmetikam Dubia Dubia Dubia Dubia Dubia ad ad ad ad ad Bonam Bonam Bonam Bonam Bonam

Oculus Sinister
Dubia Dubia Dubia Dubia Dubia ad ad ad ad ad Bonam Bonam Bonam Bonam Bonam

PROGNOSIS

Kehilangan penglihatan permanen Abses serebri Meningitis Trombosis sinus kavernosa

KOMPLIKASI

Diperlukan rujukan ke bagian THT-KL untuk mengetahui apakah terdapat infeksi terutama pada daerah sinus paranasal. Diperlukan rujukan ke bagian Gigi dan Mulut untuk mengetahui apakah terdapat sumber infeksi seperti karies dentis.

RUJUKAN

TINJAUAN PUSTAKA

ABSES PERIORBITA

Abses periorbita merupakan proses infeksi yang ditandai dengan kumpulan abses antara lamina papirasea dengan periorbita.

DEFINISI

Beberapa literatur menyebutkan bahwa selain penyebaran infeksi sinus paranasal, abses periorbita (subperiosteal) bisa disebabkan karena trauma pada orbita, infeksi sistem lakrimal, infeksi pada kulit di daerah mata atau operasi daerah orbita.

ETIOLOGI

Abses periorbita : Abses periorbita: udem yang fluktuatif konjungtiva hiperemis proptosis perubahan letak bola mata gangguan pergerakan bola mata penurunan visus.

GAMBARAN KLINIS

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan:


Darah lengkap CT- Scan periorbita

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sebuah penelitian membagi penatalaksanaan abses periorbita sesuai usia penderita: Usia < 9 tahun Berdasarkan kultur yang dilakukan pada anak usia < 9 tahun biasanya bakteri penyebab tidak lebih dari satu jenis bakteri aerobik. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa 93% anakanak dalam kelompok usia ini tidak memerlukan drainase bedah dan menunjukan hasil yang baik hanya dengan pemberian antibiotik. Meskipun demikian, setiap pasien dengan bukti klinis dari neuropati optik harus segera dilakukan drainase, tanpa memandang usia.

PENATALAKSANAAN

Usia > 9 tahun Pengalaman klinis dan seni pengobatan menjadi lebih penting dalam menentukan kebutuhan untuk intervensi bedah pada anak-anak antara usia 9 14 tahun. Pada usia ini ditemukan lebih banyak bakteri campuran aerobik dan anaerobik, dan rekomendasi saat ini adalah untuk mempertimbangkan intervensi bedah sesuai dengan keadaan klinis dan perkembangan penyakitnya.

Komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita:


Kehilangan penglihatan permanen Abses serebri Meningitis Trombosis sinus kavernosa
Jika sudah terjadi perluasan infeksi ke sinus kavernosus yang ditandai dengan proptosis, optalmoplegi, kehilangan penglihatan disertai perluasan tanda infeksi ke mata yang sehat dan tanda-tanda meningitis.

KOMPLIKASI

TERIMAKASIH,,,,,

Anda mungkin juga menyukai