Referensi
Tambahan
Pat
Guthrie,
The
Architects
Portable
Handbook
(2003)
Edward
Allen
&
Joseph
Iano,
The
Architecs
Studio
Companion
(2002)
Francis
D.K.
Ching,
Building
Construction
Illustrated
(2008)
Analisis
Struktur
II,
Ir.
Etik
Muda,
M.Eng
Kita
di
sini
RENCANA
PERKULIAHAN AR
2121
STRUKTUR,
KONSTRUKSI
DAN
MATERIAL MINGGU 8
10
11
12
13
14
15
16
TINJAUAN PRINSIP- PENGANTAR STRUKTUR PENGANTAR UMUM PRINSIP ANALISIS & SUSUNAN MATERIAL STRUKTUR MEKANIKA DESAIN BATU KONSTRUKSI STRUKTUR
LIBUR BALOK
RANGKA KAKU
EVALUASI
ANALISIS
DESAIN
OFF- Visi(ng Lecturer- UTM Malaysia Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
OFF- Visi(ng Lecturer- UTM Malaysia Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
OFF- Visi(ng Lecturer- UTM Malaysia Kelas digabung dengan kelas pak Suryamanto
Tujuan
Perkuliahan
Mengenal
dan
memahami
karakteristik
rangka
batang
(truss)
Memahami
kongurasi
dan
tipe-
tipe
rangka
batang
Memahami
kelebihan
dan
kekurangan
sistem
rangka
batang
Memahami
cara
menentukan
kestabilan
rangka
batang
Memahami
dasar-
dasar
cara
menganalisis
rangka
batang
dengan
metode
titik
hubung
dan
Free
Body
Diagram
Rangka Batang Apa itu sistem struktur rangka batang? Bagaimana sistem ini bisa kaku dan stabil? Apa prinsipnya?
Pendahuluan
Adalah
struktur
yang
dibentuk
dari
susunan
batang
linier
yang
digabung
dan
membentuk
pola-
pola
segitiga.
Kita
melihat
truss
ini
sehari-
hari:
Rangka
Jembatan
Rangka
Kuda-
kuda
h@p://www.travelblat.com/what-to-do-on-a-rainy-day-in-paris/
h@p://cal-catholic.com/wordpress/2012/07/24/come-tour- the-campus/
h@p://www.stageoQheart.net/en/art/Centre-pompidou-Beaubourg- Paris-200
Sejarah
Romawi
menggunakan
prinsip
ini
dari
bahan
kayu
(500
BC)
1800-
mulai
dianalisis
untuk
aplikasi-
aplikasi
massal
(revolusi
industri?)
h@p://vitruviusfootsteps.wordpress.com/2010/02/01/week-21-%E2%80%93- roman-(mber-framing-and-dierences-in-our-cultural-tradi(ons/
Aplikasi
Arsitektural
Secara
sederhana,
sistem
truss
banyak
digunakan
sebagai
struktur
rangka
atap
Pengetahuan
tentang
sistem
truss
digunakan
untuk:
Jika
kita
memiliki
desain
dan
bentuk
truss,
serta
standard
beban,
bagaimana
kita
dapat
menganalisis
beban-
beban
dan
gaya
pada
elemen-
elemen
batang
dan
menentukan
besar
batangnya?
Bagaimana
menentukan
besaran
batang
truss
yang
esien?
Tipologi
Truss
Plane
truss/
planar
truss:
jika
rangka-
rangka
batang
bergabung
dalam
satu
bidang
(tebal
batang
diabaikan)
sehingga
dianggap
sebagai
truss
2D.
Space
truss:
rangka-
rangka
batang
bergabung
dalam
arah
tiga
dimensi
pada
satu
arah.
Space
frame:
rangka-
rangka
batang
bergabung
dalam
arah
tiga
dimensi
pada
dua
arah.
Plane Truss
Space Truss
Space Frame
Struktur
Truss
Variabel
dalam
desain
dan
analisis:
Bentang
Tebal
Panjang
batang
Jarak
antar
tumpuan
Pola
triangulasi
Material
batang
Tipologi Umum
Tipologi Umum
Struktur
Truss
Terdiri
dari
elemen-
elemen
lurus
(straight)
Kestabilan
didapat
dari
geometri
segitiga
Beban
hanya
bertumpu
pada
sambungan
sendi
(pin)
Jadi,
kunci
pada
struktur
truss
adalah
sambungan
sendi.
Sambungan Sendi
Paling banyak dijumpai (persendian tulang?) Elemen bisa berputar, tetapi tidak bisa bergeser
Elemen
Segitiga
Bentuk
segitiga
sangat
stabil,
artinya
punya
ketahanan
terhadap
deformasi
dibanding
dengan
bentuk
kotak
atau
lingkaran.
Elemen
Segitiga
Bentuk
rangka
segitiga
dapat
diaplikasikan
hampir
ke
semua
bentuk
atau
prol.
Elemen Segitiga
Kekurangan:
Sumbu- sumbu batang bertemu dalam satu ((k untuk memudahkan menganalisis
Konsekuensi dari asumsi tersebut, pada se(ap batang hanya terjadi dua gaya: tekan dan tarik saja.
3 elemen dihubungkan oleh 3 sambungan. Tambahan 2 elemen, akan dihubungkan oleh 1 sambungan.
b-2j+3=0
b=
perkiraan
jumlah
batang
j=
jumlah
sambungan
Jika:
b-2j+3
<0
rangka
batang
tidak
stabil
Jika:
b-2j+3
>0
rangka
batang
statis
tak
tentu
Batang= 20; sambungan= 19 terlalu banyak batang. b>n - Sta2s Tak Tentu
Ada
Pertanyaan?
Interaksi
Kelas
Cara ini efektif untuk bisa memetakan semua gaya pada semua sambungan Prosesnya lama, melelahkan
Metode
Potongan
Prinsipnya,
kalau
kesetimbangan
terjadi
pada
tiap
titik
sambungan,
maka
dimanapun
dipotong,
akan
terjadi
juga
kesetimbangan
Potong
pada
daerah
dimana
ada
maksimal
tiga
elemen
batang
Metode
Gras
Menggambarakan
semua
beban
dan
gaya
reaksi
menggunakan
garis
dan
anak
panah
untuk
arahnya.
Tentukan
mana
yang
merupakan
beban
tekan
(-),
mana
yang
merupakan
beban
tarik
(+)
Dapat
dikuasai
dengan
jalan
latihan
mengerjakan
soal.
Prosedur:
Cek
dahulu
stabilitas
sistem
:
b=
2n-3
Gambarkan
gaya-
gaya
reaksi
pada
setiap
tumpuan
Gambarkan
diagram
benda
bebas
(free
body
diag)
untuk
tiap
batang
dan
tiap
titik
hubung
Identikasi
batang-
batang
diagonal
Tentukan
batang-
batang
yang
nilai
gayanya=0
Tentukan
kesetimbangan
gaya
pada
tiap
titik
hubung
2. Gaya- gaya reaksi tumpuan akibat beban P Berapa RAY dan RCY? RAY MC=0 RAY*L-P*L/2=0 RAY=0.5P RCY MA=0 RCY*L-P*L/2=0 RCY=0.5P
Contoh Soal
Contoh
Soal
Caranya:
Analisis
sendi
B
dan
kemudian
sendi
C
untuk
mengetahui
FBA
dan
FBC
Tentukan
gaya-
gaya
reaksi
pada
sendi
B
+
FX
=
500
+
FBC
cos
45
(3
/
5)
FBA
=
0
+
FY
=
200
FBC
sin
45
(4
/
5)
FBA
=
0
200
lb
B
500
lb
5
4
FBA
3
45
FBC
FCA
45
Tentukan gaya- gaya reaksi pada sendi C + FX = FCA + 525.3 cos 45 = 0 FCA = 371 (T)
Ada
Pertanyaan?
Interaksi
Kelas
Tentang
Tugas
2
Tugas
1,
anda
diminta
mencari
gambar
rumah
tinggal
SATU
lantai
:
denah,
potongan,
dan
tampak
yang
memperlihatkan
sistem
struktur
keseluruhan
bangunan.
Hari
ini
kita
membahas
tentang
Tugas
2:
Analisis
Pembebanan
GAMBAR
GAMBAR
K1
HITUNGAN
K2 c d K3
DENAH-
POTONGAN
SKALA
1:
XXXX
NAMA- NAMA KELOMPOK: 1. Aswin Indraprastha- 15293078 2. Aswin Indraprastha- 15293078 3. Aswin Indraprastha- 15293078 4. Aswin Indraprastha- 15293078 LEMBAR 1 DARI X
Jenis
Beban
Berdasarkan
wujudnya
beban
tersebut
dapat
diidealisasikan
sebagai
:
(1)
beban
terpusat,
-
P
(2)
beban
terbagi
merata,-
q
Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat diabaikan. Contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN).
Jenis
Beban
Beban
merata
adalah
beban
yang
bekerja
menyentuh
bidang
konstruksi
yang
cukup
luas
yang
tidak
dapat
diabaikan.
Beban
ini
dinyatakan
dalam
satuan
Newton/meter
persegi
ataupun
newton
per
meter
atau
yang
sejenisnya
P
Q
Perhitungan
Beban
Berikut
ini
dicuplikkan
beberapa
beban
bahan
bangunan
menerut
PPIUG
1983
halaman
11.
1.
Baja
beratnya
7850
kg/m3,
2.
Batu
gunung
beratnya
1500
kg/m3
3.
Batu
pecah
beratnya
1450
kg/m3,
4.
Beton
beratnya
2200
kg/m3,
5.
Beton
bertulang
beratnya
2400
kg/m3,
6.
Kayu
kelas
1
beratnya
1000
kg/m3
7.
Pasangan
bata
merah
1700
kg/m3.
Perhitungan
Beban
Contoh
perhitungan
beban
Mati
:
Hitunglah
beban
yang
bekerja
pada
balok
beton
bertulang
ukuran
30
cm
x
60
cm
yang
ditengah-tengahnya
terdapat
tembok
pasangan
setengah
batu
lebar
15
cm
yang
dipasang
melintang
dengan
ukuran
tinggi
3
m,
panjang
4
m.
Jawaban
:
Berat
sendiri
balok
Gravitasi
bumi
=
0.3
m
x
0.6
m
x
2400
kg/m3
=
432
kg/m
(kg/m
gaya)
=
10
kg/ms2
maka
beban
menjadi
4320
N/m
=
432
kN/m
Berat
tembok
sebagai
beban
terpusat
sebesar
:
=
0.15
m
x
3
m
x
4
m
x
1700
kg/m3
=
3060
kg
(kg
gaya)
=
30600
N
=
30.6
kN
Perhitungan
Beban
Perhitungan
Beban
Hidup:
Bila
pada
contoh
di
atas,
balok
digunakan
untuk
menyangga
ruang
rumah
tinggal
keluarga,
maka
menurut
PPIUG
halaman
17
besarnya
beban
hidup
sebesar
200
kg/m2.
Bila
luas
lantai
yang
dipikul
balok
sebesar
2
m
tiap
panjang
balok
(dalam
contoh
di
atas
beban
lantai
tidak
dihitung)
Maka
beban
karena
beban
hidup
adalah
200
kg/m2
x
2
m
=
400
kg/m
(kg
gaya/m)
=
4000
N/m
=
4
kN/m.
Dengan
demikian
beban
tetap
yang
bekerja
pada
balok
adalah
4,32
+
4
=
8,32
kN/m