Daya Hantar Panas
Daya Hantar Panas
Tujuan Percobaan
Mempelajari proses perpindahan panas secara konduksi Mengukur daya hantar panas gabus
Prinsip Dasar
Bila sebuah benda memiliki perbedaan suhu di kedua ujungnya, maka akan terjadi perpindahan panas dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Perubahan panas dQ yang dipindahkan sepanjang d dalam jangka waktu dt (disebut juga sebagai laju panas) bergantung pada luas penampang A dan gradien suhu T/d: [J/s] (1)
Bahan yang bersuhu T2 disebut penerima panas. Jika suhu penerima lebih tinggi dari suhu di sekelilingnya, maka bahan tersebut akan memancarkan kalor persatuan waktu yang besarnya sama dengan (2) dengan m adalah massa penerima [g] dan c kapasitas kalor jenis penerima [kal/g.K]. Dalam keadaan setimbang, jumlah kalor yang diterima dan dipancarkan penerima harus sama, sehingga koefisien konduktivitas didefinisikan sebagai: [kal/m.s.K] (3)
berarti perubahan suhu persatuan waktu [K/s] pada penerima saat suhu setimbang (Ts).
T1
T2
Peralatan
1 1 2 1 1 1 Bejana logam Silinder tembaga sebagai penerima panas Termometer Jangka Sorong Heater Lembar gabus
d
Gbr.1. Susunan penerima dan pemberi kalor dimana besar suhu T2 > T1 dengan jarak keduanya sejauh d.
48
heater
bejana pemanas
4. termometer
Prosedur Percobaan
1. Ukurlah tebal lembaran zat, diameter penerima, dan massa penerima ! 2. Susun perlatan seperti pada Gbr. 2 ! 3. Didihkan air dalam bejana, kemudian susun alat seperti pada Gbr. 2 ! 4. Catat suhu tembaga (T2) hingga penunjukan termometer pada tembaga tidak naik lagi selama 5 menit (suhu setimbang, Ts) ! 5. Pindahkan lembaran gabus, sehingga tembaga mendapat pemanasan langsung o hingga suhu naik 5 C di atas suhu setimbang (T2 > Ts). ! 6. Angkat bejana pemanas dan letakkan kembali lembaran zat di atas tembaga ! 7. Catat waktu yang dibutuhkan setiap penurunan suhu setiap 1C, dari 5C di atas suhu di bawah suhu setimbang hingga 5C setimbang !
49