Anda di halaman 1dari 2

BAB 6.

SUHU dan KALOR

Salah satu komponen dalam bidang Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK) adalah Printed Circuit Board (PCB). PCB merupakan
papan sirkuit tempat komponen elektronik terhubung yang digunakan
dalam komputer. Perbaikan atau penggantian komponen elektronika
yang rusak pada PCB sering melibatkan kegiatan penyolderan.
Penyolderan merupakan kegiatan menggabungkan beberapa
logam secara difusi yang salah satunya memiliki titik cair lebih rendah Gambar 1 Proses penyolderan
Timah memiliki titik cair lebih rendah dari logam lain sehingga akan (Sumber: Buku Fisika Dasar 1, Mikrajuddin Abdullah, 2016)

lebih dahulu mencair apabila terkena panas dengan alat bantu solder.
Pada kegiatan penyolderan, energi listrik berubah menjadi panas sehingga meningkatkan suhu mata solder. Panas
dari mata solder akan mengubah timah padat menjadi cair. Pada saat proses penyolderan dihentikan, maka timah panas
yang mencair akan membeku sehingga komponen elektronika tergabung.

A. SUHU
Suhu adalah ukuran atau derajat panas dingin zat yang terukur melalui termometer. Skala pada termometer dapat
dilihat pada gambar berikut.: Persamaan konversi termometer satu dengan yang lain sebagai berikut:

Keterangan:
B = titik didih air pada termometer X
X = suhu yang diketahui termometer X
A = titik beku es pada termometer X
C = titik didih air pada termometer Y
Y = suhu yang diketahui termometer Y
D = titik beku es pada termometer Y

B. KALOR
Kalor adalah energi dari suhu panas. Zat yang menerima kalor akan mengalami pemuaian yang dipengaruhi oleh jenis benda,
ukuran mula-mula, dan perubahan suhunya.
Muai Panjang Muai Luas Muai Volume

Kalor dapat pula mengakibatkan perubahan suhu dan wujud zat.


1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule

sehingga pada pencampuran 2 zat berlaku Azas Black


“Kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan Kalor yang diterima zat bersuhu rendah”  Qlepas = Qterima
Perpindahan kalor berlangsung secara:
Konduksi Konveksi Radiasi

H = kalor yg merambat tiap detik (J/s) H = kalor yg merambat tiap detik (J/s) H = kalor yg merambat tiap detik (J/s)
K = koefisien konveksi (J/s m2 K) H = koefisien konveksi (J/s m2 K)
A = luas permukaan (m2) A = luas permukaan (m2)
ΔT = perubahan suhu (K) ΔT = perubahan suhu (K)
σˆ = konstanta Stefan-Boltzman
L = panjang penghantar (m) (5,67 x 10-8W/m2K4)
ΔT = perubahan suhu (K)
A = luas permukaan (m2)
Latihan Soal
1. Pernyataan mengenai suhu dan kalor berikut yang 6. Koefisien muai panjang disajikan dalam tabel
tidak sesuai adalah.… berikut:
A. Suhu merupakan derajat panas suatu zat Benda α (/oC)
B. Energi panas suatu zat dinyatakan dalam kalori Besi 12 x 10-6
atau joule Tembaga 17 x 10-6
C. Kalor berpindah dari zat bersuhu tinggi ke zat Kaca 9 x 10-6
bersuhu rendah Kuningan 18 x 10-6
D. Besarnya kalor yang diterima akan sebanding Alumunium 25 x 10-6
dengan kalor yang dilepas
E. Benda melepas kalor akan mengalami kenaikan Jika pada benda diatas diberikan kalor yang sama,
suhu maka benda yang akan cepat memuai adalah ….
A. Besi
2. Pengukuran termometer Celcius B. Tembaga
(Tc) menujukkan suhu air 30°C. C. Kaca
Jika suhu air diukur dengan D. Kuningan
termometer X (Tx) dengan titik E. Alumunium
didih air (Tdx) 150°X dan titik
beku air (Tbx) -50°X maka hasil 7. Panjang batang rel kereta api masing-masing 10
pengukuran thermometer X …. meter, dipasang pada suhu 20 OC. Diharapkan pada
A. 10°X suhu 30 OC rel tersebut saling bersentuhan. Koefisien
B. 20°X muai rel batang rel kereta api 12×10 –6/OC. Jarak
C. 30°X antara kedua batang yang diperlukan pada suhu 20
D. 40°X OC adalah ….
E. 50°X A. 3,6 mm
B. 2,4 mm
3. Ketika es melebur menjadi air, maka es tersebut … C. 1,2 mm
A. menerima kalor suhunya bertambah D. 0,8 mm
B. melepas kalor dan suhunya berkurang E. 0,6 mm
C. melepas kalor dan suhunya tetap
D. menerima kalor dan suhunya tetap 8. Dua batang P dan Q dengan ukuran yang sama
E. menerima kalor dan suhunya berkurang tetapi jenis logam berbeda dilekatkan seperti pada
gambar di bawah
4. Perhatikan grafik berikut!

Jika koefisien konduksi termal P adalah dua kali


koefisien konduksi termal Q, maka suhu pada
bidang batas P dan Q adalah …
A. 70 oC
Es massanya 50 gram dipanaskan dari −5°C menjadi B. 60 oC
air bersuhu 60°C air. Jika kalor lebur es 80 kal/gr, C. 50 oC
kalor jenis es 0,5 kal/gr°C, kalor jenis air 1 kal/gr°C, D. 40 oC
maka banyaknya kalor yang diperlukan pada saat E. 30 oC
proses dari B ke D adalah....
A. 1.250 kalori 9. Perbandingan laju energi kalor yang dipancarkan
B. 3.000 kalori oleh sebuah benda yang dipanaskan pada suhu 4000
C. 4.000 kalori °K dan 2000 °K adalah …
D. 5.000 kalori A. 16 : 1
E. 7.000 kalori B. 12 : 1
C. 8 : 1
5. Untuk membuat es teh, 60 gram es bersuhu 0 oC D. 4 : 1
dimasukkan ke dalam 340 gr air teh yang suhunya E. 2 : 1
20oC. Jika kalor lebur es = 80 kal/gr dan kalor jenis
air 1 kal/groC dan ternyata es mencair suluruhnya, 10. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan
maka suhu kesetimbangan es teh adalah … perpindahan kalor pada suatu zat ….
A. 2 oC A. mesin mobil terasa panas - konduksi
B. 3 oC B. baju yang dijemur menjadi kering - radiasi
C. 4 oC C. pada siang hari udara terasa panas - konveksi
D. 5 oC D. hangat saat malam hari disekitar api unggun -
E. 6 oC radiasi
E. setrika menjadi panas - konveksi

Anda mungkin juga menyukai