Anda di halaman 1dari 41

Bab 2

Sistem Pemerintahan Negara

Pengertian
Sistem pemerintahan negara adalah prinsip-

prinsip yang menjadi dasar hubungan dan tata kerja antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sistem pemerintahan negara berbeda dari

bentuk negara, bentuk pemerintah, dan bentuk pemerintahan.

Bentuk negara adalah dimensi negara dilihat berdasarkan pembagian kekuasaan antartingkat pemerintahan, dalam hal ini antara pusat dan daerah.
Bentuk-bentuk negara: 1. Negara kesatuan: negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas semua tingkat pemerintahan yang ada di bawahnya.

2. Negara serikat: negara yang kekuasaannya terbagi menjadi dua kekuasaan yang berdaulat dalam kewenangan mereka masing-masing, yaitu kekuasaan pemerintah federal dan kekuasaan pemerintah negara bagian. 3. Negara konfederasi: kerja sama pemerintahan antara dua atau beberapa negara di mana pemerintah bersama (pemerintah pusat) tunduk pada kedaulatan masing-masing negara anggotanya.

Bentuk pemerintah adalah dimensi negara dilihat berdasarkan cara mengisi jabatan kepala negara.

Bentuk-bentuk negara:
1. Negara kerajaan: negara yang jabatan

kepala negaranya diisi melalui pewarisan. 2. Negara republik: negara yang kepala negaranya diisi melalui cara pemilihan.

Kini, pemerintahan negara lazimnya dibedakan atas tiga macam, yaitu:


1. oligarki:

pemerintahan negara di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh sekelompok elite; 2. kediktatoran: pemerintahan negara di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh satu orang; 3. demokrasi: pemerintahan negara di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Dalam wacana ilmu politik sekarang ketiganya (kedikatoran, oligarki, dan demokrasi) lebih lazim disebut dengan istilah sistem politik.

Di negara demokrasi, ada dua macam sistem pemerintahan, yaitu: 1. Sistem pemerintahan parlementer. 2. Sistem pemerintahan presidensial. Sementara itu, di negara-negara komunis berlaku, 3. Sistem pemerintahan diktator-proletar dan ada juga, 4. Sistem pemerintahan semi presedensil atau campuran.

Sistem pemerintahan parlementer.

Parlementer adalah sistem pemerintahan yang memberikan peran utama kepada lembaga legislatif atau parlemen dalam menjalankan pemerintahan negara

Ciri sistem pemerintahan parlementer adalah adanya dominasi peranan parlemen dalam menjalankan pemerintahan negara. Itu tampak dalam hal:
1. parlemen

menyusun kabinet atau dewan menteri melalui pemimpin partai yang menguasai mayoritas kursi parlemen; 2. perdana menteri dan para menteri berasal dari kalangan anggota parlemen dan akan tetap menjadi anggota parlemen; 3. perdana menteri dan kabinetnya menjalankan kebijakan yang digariskan oleh parlemen dan bertanggung jawab kepada parlemen; 4. masa jabatan menteri/kabinet sangat bergantung pada kehendak parlemen.

Prinsip-prinsip sistem pemerintahan parlementer adalah:


1. adanya rangkap jabatan. Dalam hal ini

konstitusi negara yang menganut sistem parlementer mengatur bahwa menteri haruslah anggota parlemen; 2. adanya dominasi parlemen (lihat ciri pemerintahan parlementer).

Kelebihan sistem pemerintahan parlementer antara lain:


1. penyusunan kebijakan publik dapat dilakukan

secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif; sebab kekuasaan legislatif dan eksekutif berada di tangan satu partai mayoritas atau koalisi partai; 2. adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan sistem pemerintahan parlementer, antara lain:

Kedudukan kabinet sangat tergantung pada dukungan mayoritas anggota parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen; 2. Kelangsungan masa jabatan kabinet tak bisa ditentukan karena sewaktu-waktu kabinet dapat dibubarkan oleh parlemen; 3. Kabinet dapat menguasai dan mengendalikan parlemen bila para anggota kabinet adalah anggota parlemen yang berasal dari partai mayoritas.
1.

Sistem pemerintahan parlementer berakar dan berkembang dari tradisi pemerintahan di Kerajaan Inggris. Pokok-pokok sistem pemerintahan di Inggris adalah:
Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales, dan Irlandia Utara. 2. Inggris berbentuk kerajaan (monarki). Kekuasaan pemerintah ada pada kabinet (Perdana Menteri beserta para menteri), sedangkan Raja atau Ratu hanya sebagai kepala negara. Pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh Perdana Menteri.
1.

3. Raja/Ratu/Mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler dengan tidak memiliki kekuasaan politik. la merupakan simbol keagungan, kedaulatan, dan persatuan negara. 4. Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu House of Commons clan House of Lords. House of Commons atau Majelis Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon yang diusung partai politik. House of Lords atau Majelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada House of Lords. Inggris menganut Parliament Sovereignty, artinya kekuasaan yang sangat besar pada parlemen.

5. Kabinet adalah kelompok menteri yang


dipimpin oleh Perdana Menteri. Kabinetlah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet melalui mosi tidak percaya.

6. Ada oposisi yang dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilu. Para pemimpin oposisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih pemerintahan. 7. Inggris menganut sistem dwipartai. Ada dua partai yang paling bersaing dan memerintah, yaitu Partai Konservatif dan Partai Buruh. Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi.

Sistem pemerintahan parlamen Inggris menimbulkan 3 variasi kekuasaan lembaga negara sebagai berikut:
Eksekutif lebih tinggi kekuasaan dari parlamenter, artinya badan eksekutif (Raja atau Ratu ) dapat membubarkan parlamen, jika parlemen konflik dengan kabinet. 2. Eksekutif seimbang dengan parlemen, artinya badan eksekutuf (Perdana Menteri dan Kabinet) dan sebagian besar anggota parlemen sama-sama berasal dari partai pemenang pemilu. 3. Eksekutuf lebih rendah dari parlementer, artinya badan eksekutif (Perdana Menteri dan angota kabinet dipilih, bertanggung jawab dan dapat dibubarkan oleh parlamen
1.

Sistem Pemerintahan Presidensial

Sistem Pemerintahan Presidensial adalah sistem pemerintahan yang memberikan peran utama kepada presiden dalam menjalankan pemerintahan negara.

Ciri sistem pemerintahan presidensial adalah adanya peran kunci presiden dalam menjalankan pemerintahan negara. Itu tampak dalam hal: 1. Presiden dipilih secara langsung (direct mandate). 2. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. 3. Presiden adalah pihak yang berwenang menyusun kabinet.

4. Para menteri tidak boleh menjadi anggota parlemen. 5. Para menteri bertanggung jawab kepada presiden. 6. Masa jabatan menteri sangat bergantung pada kehendak presiden. 7. Peran legislatif (parlemen) dan eksekutif (presiden) dibuat berimbang melalui sistem kontrol dan keseimbangan (checks and balances). 8. Masa jabatan presiden jelas. 9. Presiden hanya bisa dijatuhkan karena alasan hukum, bukan karena alasan politik.

Prinsip-prinsip sistem presidensial adalah: adanya pemisahan kekuasaan negara (legislatif, eksekutif dan yudikatif) secara formal melalui dua hal, yaitu: 1. Larangan rangkap jabatan. Sesuai ajaran trias politika, orang yang sudah menjabat di salah satu cabang kekuasaan tidak boleh menduduki jabatan di cabang kekuasaan yang lain; dan

2. adanya kontrol dan keseimbangan


(checks and balances) antarlembaga negara. Untuk mencegah kemungkinan salah satu lembaga memperbesar kekuasaannya sendiri, maka masing masing lembaga (legislatif, eksekutif dan yudikatif) diberi kekuasaan untuk mengontrol lembaga yang lain. Dengan demikian masing-masing cabang kekuasaan senantiasa berada dalam keseimbangan.

Kelebihan sistem pemerintahan presidensial, antara lain:


1. Kedudukan eksekutif lebih stabil karena tidak

tergantung pada parlemen; 2. Jangka waktu masa jabatan eksekutif lebih jelas/permanent 3. Program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.

Kelemahan sistem pemerintahan presidensial, antara lain: 1. Kekuasaan eksekutif berada di luar pengawasan langsung legislatif; 2. Proses pembuatan kebijakan publik bisa berlangsung lama karena terjadi tawarmenawar antara eksekutif dengan legislatif; 3. Sistem pertanggungjawaban eksekutif kurang tegas dibandingkan dengan sistem parlementer.

Sistem pemerintahan presidensial berakar dan berkembang dari tradisi pemerintahan di Amerika Serikat. Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika Serikat adalah: 1. Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang terdiri atas 50 negara bagian (state). Pusat pemerintahan (federate) berada di Washington dari pemerintah negara bagian. 2. Adanya pembagian kekuasaan untuk pemerintah federal yang kekuasaannya didelegasikan konstitusi. Pemerintah negara bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal.

3.

Ada pemisahan kekuasaan secara tegas antara eksekutif legislatif, dan yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi checks and balances sehingga tak ada yang paling berkuasa dan paling menonjol di antara yang lain. 4. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu paket oleh rakyat secara langsung. Presiden tak bertanggung jawab kepada Kongres (parlemen Amerika Serikat) tetapi kepada rakyat. Presiden membentuk kabinet dan memimpin badan eksekutif.

5. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen, yang disebut Kongres. Kongres terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of Representatives). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian mempunyai dua orang wakil. Dengan demikian ada 100 senator dalam The Senate of United States of America. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan tetapi dua pertiga anggotanya diperbaharui setiap dua tahun. Badan perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipilih langsung untuk masa jabatan dua tahun.

6. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya kebebasan dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum. 7. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai yang menentukan sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik. Dalam setiap pemilu, kedua partai ini paling memperebutkan jabatan-jabatan politik.

Kebanyakan negara demokrasi di dunia saat ini menggunakan sistem pemerintahan parlementer; hanya sedikit yang menggunakan sistem pemerintahan presidensial.

Selain sistem pemerintahan parlementer dan presidensial, ada pula sistem pemerintahan yang berlaku di negara-negara komunis, yaitu pemerintahan diktator-proletariat/demokrasi komunis. Sistem tersebut misalnya diberlakukan di Cina.

Pokok-pokok sistem pemerintahan di Cina adalah:


1. Bentuk negara adalah kesatuan yang

terdiri atas 23 provinsi; 2. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi komunis;

3. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana menteri. Presiders dipilih oleh Kongres Rakyat Nasional untuk masa jabatan 5 tahun (biasanya merangkap sebagai Ketua Partai). Sedangkan Perdana Menteri (Sekretaris jenderal Partai) diusulkan oleh presiden dengan persetujuan Kongres Rakyat Nasional;

4. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional (Quanguo Renmin Daibiao Dahui) dengan jumlah 2.979 orang. Anggotanya merupakan perwakilan. 5. Wilayah, daerah, kota, dan provinsi untuk masa jabatan 5 tahun. Badan ini memiliki kekuasaan penting di Cina dan anggotanya berasal dari orang-orang partai komunis.

6. lembaga negara tertinggi adalah Kongres Rakyat Nasional yang bertindak sebagai badan legislatif (biasanya didominasi oleh Partai Komunis Cina); 7. kekuasaan yudikatif (badan kehakiman) terdiri atas Supreme People's Court, Local People's Courts, dan Special People'5 Court. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh Pengadilan Rakyat di bawah pimpinan Mahkamah Agung Cina.

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Meskipun tidak satu kata pun dalam UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial, namun berbagai ketentuan dalam UUD 1945 sangat jelas menunjukkan bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial.

Prinsip-prinsip pemerintahan presidensial di Indonesia menurut UUD 1945 amandemen adalah, sebagai berikut: 1. Presiden berfungsi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. 2. Presiden adalah pihak yang harus menyusun kabinet. Tidak ada kewajiban Presiden untuk menyusun kabinet bersama dengan pihakpihak yang secara politik terwakil di parlemen.

3. Para menteri bertanggung jawab kepada Presiden, bukan kepada parlemen. Mereka menduduki jabatannya selama masih dipercaya oleh Presiden. Mereka tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen. 4. Masa jabatan menteri sangat bergantung pada kehendak Presiden. Presiden sewaktu-waktu dapat mengganti menterinya yang dipandang tidak cakap.

Dalam UUD 1945 tidak menyebutkan bahwa NKRI menggunakan sistem pemerintahan presidensial, namun pada awal kemerdekaan berlaku sistem pemerintahan presidensial, tetapi selanjutnya dalam praktik pemerintahan diubah menjadi sistem parlementer. Sistem parlementer selanjutnya secara resmi diterapkan pada masa RIS (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950) dan UUD Sementaral 1950 (17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959). Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1950 sampai sekarang Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial.

Meskipun negara yang satu dengan lainnya memiliki sistem pemerintahan yang sama, dalam praktiknya boleh jadi ada perbedaan-perbedaan. Sebab pelaksanaan sebuah sistem pemerintahan sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi konkret setempat, misalnya faktor:

1. Sikap tokoh-tokoh politik terhadap sistem politik yang ada; 2. Sistem kepartaian yang dianut; 3. Budaya politik yang dominan; dan 4. Tradisi politik yang berkembang di negara yang bersangkutan. 5. Faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian dalam melakukan perbandingan sistem pemerintahan.

Sistem Pemerintahan Semi Presidensial adalah sistem pemerintahan yang memberikan peran utama kepada presiden dan perdana menteri dalam menjalankan pemerintahan negara.

Sistem pemerintahan semi presidensial berakar dan berkembang dari tradisi pemerintahan di Perancis. Pokok-pokok sistem pemerintahan Perancis bercirikan sebagai berikut: 1. Presiden (atau gelar lainnya) dan perdana menteri yang saling membagi tanggungjawab dan hak dalam pemerintahan. 2. Presiden menunjuk perdana menteri yang akan membentuk kabinet. 3. Perdana menteri secara konstitusional bertanggungjawab kepada parlemen, namun tak dapat dipecat oleh parlemen. 4. Parlemen juga tak dapat meminta pertanggungjawaban presiden.

Anda mungkin juga menyukai