1. A. a. b. c. Pendahuluan Macam-macam proses las : Las antogen Menggunakan gas acetylin + zat asam. Las titik Las busur cahaya tanpa atau dengan menggunakan batang las (Batang Elektrode B. Macam-macan las !ada kontruksi ba"a kebanyakan digunakan # macam las yaitu las sudut (hamper $%& dari macam las yang dipakai ' dan las tumpul (()roo*e +eld, seperti pada gambar :
2. a.
Peraturan tentang sambungan las (PPBBI ps. 8.5) !an"ang netto las sudut : Ln 2 Lbruto 3 4.a Ln 2 !an"ang netto las Lbruto 2 pan"ang total las (Bruto a 2 tebal las 5ntuk ketiga "enis las sudut' harga a seperti tercantum diba+ah ini: pan"ang netto las 6% mm $a atau 7% kali diameter batang las pan"ang netto las terputus-putus. b. a9t
#
6% . a
dan "ika diperlukan pan"ang las 8 6% a' maka pengelasan harus dilakukan
t 2 -ebal plat terkecil dari elemen yang dilas. c. bidang retak las -egangan miring yang diizinkan :
7 sin # + 4 cos #
= P
<
+ 4 #
2 -egangan normal pada bidang retak las 2 -egangan geser pada biodang retak las gaya yang diizinkan untuk berbagai sambungan las d.
!
)aya-gaya yang diizinkan untuk berbagai sambungan las a. Las tumpul (gaya tarik
!
= .A
(untuk 2 ;%<
= .A
(untuk 2 ;%<
c. .
:
:
P .2 %'=$ . . A
(untuk 2 %< d. .
:
:
P .2 %'=$ . . A
(untuk 2 %<
e. .
P .2 %';7 . . A
(untuk 2 >;<
! !
?. .
P .2 %'>6 . . A
:
:
(untuk 2 6=< e. Bidang retak las Bidang retak las membentuk sudut dengan horizontal' dimana dalam pembuktiannya bidang retak las akan membentuk sudut 6=< dengan horizontal. 3. a. ebal las menurut ! "A# I$ "%&IIBA' -ebal las pada pro?il @ a7 %'> t7 untuk t7 A t a7 (t+7 B# untuk t7 8 t b. Ba"a kanal a7 %'> t7 untuk t7 A t# a# %'> (7'# t7 untuk (7'#t7 A t#
(.
1ita tin"au plat konsol berikut' yang dihubungkan ke ?lens konsol dengan perantaraan las.
)aya ! beker"a pada konsol dan kita harus merencanakan las dengan langkahlangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1ita harus mencari lokasi titik berat las. a. !indahkan ! ke titik berat las' timbul momen !.e dan geser. b. -in"au titik balok konsol dari kanal yang dihubungkan dengan ?lens kolom dengan perantaraan las 5. penampang tersusun yang d)bentu* dengan mengguna*an sarana penyambung las 1ita tin"au pro?il - berikut :
Bagian ?lens dan badan menyatu. Lalu kita tin"au pro?il - yang dibentuk dari # pelat dimana pada pertemuan ?lens dan badannya digunakan las sudut8
Las sudut direncanakan untuk memikul gaya geser yang ter"adi pada bidang kontak ?lens dan badan. Arah gaya tersebut searah bidang retak las. Misalkan bidang kontak ?lens dan badan tidak di las' "adi terpisah' maka saat dibebani akan ter"adi pergeseran bidang kontak tersebut. !ada bidang kontak akan ter"adi geser' "ika penampang tersusun tersebut diinginkan beker"a sebagai satu kesatuan (Monolit ' maka perlu dilas pada bidang kontak ?lens dan badan pro?il. !ada bidang kontak ter"adi teg. )eser yang sebesar (C./ B(b.@ Cimana : C 2 Lintang yang beker"a pada suatu potongan (yang ditin"au / 2 /tatis momen bagian ?lens terhadap garis berat penampang. @ 2 @nersia terhadap sumbu D b 2 Lebar badan pro?il ,. Alat penyambung berupa pa*u *eel)ng Eara perhitungan sambungan menggunakan paku keeling sama sa"a dengan sambungan memakai baut' yang berbeda adalah tegangan izinnya. !!BB@ ps. $.4 mengatur tentang tegangan izin untuk paku keeling a. b. c.
:
: :
%'$
:
= %'$
dimana
s7 2 "arak paku keeling paling luar terhadap tepi bagian yang disambung d 2 Ciameter paku keeling
-. a.
Baut mutu t)ngg) (")gh strength b+lt) Baut mutu tinggi tipe geser : 7. #. 4. 6. b. -egangan izin : 7. #. 4. -egangan geser izin : = %'F -egangan tarik izin : tr = %'> -egangan tumpu izin : untuk s7 #d ' tp = 7'= untuk 7'=d s7 A s# tp = 7'# 1eterangan : !roo? load adalah tegangan yang diberikan pada baut mutu tinggi pada +aktu pemasangan baut. Baut mutu tinggi yang dipergunakan haruslah mempunyai kekuatan tarik minimum $%%%kgBcm#' dan ?actor geser minimum %'4=.
: : : : : :
: :
1ekuatan baut terhadap geser : Gg 2 0BH . n . G% 1ekuatan baut terhadap tarik : 5ntuk beban statis : Gt 2 %'F G% 5ntuk beban dinamis : Gt 2 %'= G% Iika ada kombinasi tari + geser : 1ekuatan baut Gg 2 0BH . n (G% 3 7'> Baut tipe tumpu