Down Hill dozing Pada metode ini cara kerja "bulldozer" adalah selalu mendorong ke arah bawah, jadi mengambil keuntungan dari bantuan gaya gravitasi untuk menambah tenaga dan kecepatan
"Bulldozer" menggali beberapa kali, lalu mengumpulkan galian menjadi satu dan mendorong dengan hati-hati pada lereng yang curam. Sebelum seluruh tanah habis meluncur ke lereng, "buldozer" harus direm agar tidak terjungkir atau terjungkal masuk ke dalam lereng
"Bulldozer" yang menggali melalui satu jalan yang sama akan menyebabkan terbentuknya semacam dinding di kiri kanan bilah yang disebut "spilages", sehingga pada pendorongan tanah berikutnya tidak ada tanah yang keluar atau tercecer ke samping bilah (blade)
RIPPER
Suatu alat yang dipasang dibagian belakang pada alat Buldozer. Fungsi alat ini antara lain : 1. Untuk memudahkan pembongkaran material yang sifat sangat keras 2. Memudahkan penetrasi dengan material
Macam-macam "ripper" Macam-macam jenis "ripper" dibedakan menu rut keadaannya yaitu : a. "ripper" yang berupa alat tersendiri b. "ripper" yang ditarik oleh kendali (controlled) : -"ripper" dengan kendali kabel (cable controlled) -"ripper" dengan kendali "hydraulic" (hydraulic controlled) c. "Ripper" yang sekarang dikenal, bisa dipasangkan dengan "bulldozer" (yang berfungsi sebagai tractor).
Berdasarkan cara gerak naik dan turunnya "attachment" ada tiga tipe "ripper" (Iihat gambar 3.25), yaitu : 1. tipe"hinge" (engsel) :"tooth angle" berubah-ubah sesuai kedalaman penancapan. 2. tipe "parallelogram" : pada tipe ini "tooth angle"-nya tetap sewaktu naik atau turun pada sa at menancapkan "tooth". Tipe ini didasarkan pada jumlah gigi nya, ada : gigi tunggal (single shank) gigi banyak (multi shank)
3. tipe "adjustable parallelogram: merupakan kombinasi antara tipe "hinge" dan tipe "parallelogram", sehingga mempunyai gerakan menancap sesuai dengan yang dikehendaki oleh kharakteristik dari batuanyang akan di"ripping". Tipe ini ada (berdasar jumlah gigi) : gigi tunggal (single shank) gigi banyak (multi shank).
Material yang dapat digaru (di ripping) berdasar kan dari sifat fisiknya adalah : 1. Material yang memiliki bidang lemah berupa patahanpatahan atau joint atau kekar. 2. Material hasil pelapukan; atau material yang lapuk (weathered material). 3. Material yang berittle dan memiliki struktur kristalin. 4. Material yang memiliki bidang perlapisan atau berstruktur stratifikasi. 5. Material yang terbentuk dari kumpulan butiran-butiran yang besar-besar. 6. Material yang memiliki "kuat tekan rendah" (low compressive strength).