Anda di halaman 1dari 15

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

MODUL 10 STATIKA 1.1 Beban Pada Struktur

Sebuah struktur harus mampu menahan semua beban yang diberikan pada struktur tersebut secara efisien dan aman. Beban struktural merupakan hasil dari gaya-gaya natural. Bahan-bahan yang umum digunakan dalam konstruksi-beton, baja, dan kayu-dibuat menjadi elemen-elemen struktural seperti balok, kolom, lengkungan, dan rangka batang. Elemen-elemen struktural tersebut harus disusun menjadi bentukbentuk struktural terbaik yang dapat berfungsi sebagai suatu struktur, namun tetap aman menahan semua beban. Beban-beban struktural yang paling mendasar adalah beban gravitasi yang bekerja dalam arah vertikal pada struktur. Beban ini mencakup beban mati dan beban hidup yang disebabkan oleh tarikan gravitasi bumi. Beban mati adalah berat struktur itu sendiri-seperti berat atap, dinding, lantai, balok, kolom, dan lain sebagainya. Beban hidup adalah bebanbeban seperti manusia, perabot yang dapat dipindah-pindahkan, mesin pengangkat barang (forhlfi), mobil, truk, salju, perubahan suhu, atau beban-beban lain yang dapat membebani struktur dalam jangka aktu tertentu.

Beban lateral angin dan gempa bumi adalah beban hidup yang bekerja secara mendatar pada struktur. !etika angin berhembus ke suatu struktur, struktur tersebut akan bergoyang ke arah samping. !etika terjadi peristi a gempa bumi, tanah tempat sebuah struktur yang masif didirikan dengan cepat bergoyang ke arah samping. "aya gempa bumi yang besar bekerja pada struktur ketika massa struktur tersebut menahan gaya lateral yang mendadak. Elemen-elemen struktural yang menahan tanah, seperti dinding penahan (retaining all) dan lantai ba ah tanah (basement), juga mengalami pembebanan lateral dari tanah, karena tanah tersebut mela an adanya suatu pengekangan dari elemen-elemen struktural seperti itu. #alam modul ini, kita akan membahas beban-beban aktif dan reaktif pada elemenelemen struktural seperti balok, kabel, lengkungan, rangka batang, rangka, dan

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

dinding geser. #engan pengecualian terhadap beban mati, yang merupakan beban dari struktur itu sendiri, adalah sangat sulit mengetahui secara tepat besarnya gayagaya natural yang bekerja pada suaru struktur karena banyaknya variasi dan ketidakpastian. !arena itu, kita akan meninjau beban-beban nominal yang dengan akurat menunjukkan aksi-aksi dari berbagai macam beban lateral dan berbagai macam beban hidup akibat gravitasi bumi yang paling mungkin membebani sebuah struktur. !ata munghin pada kalimat di atas perlu diperhatikan, karena data mengenai beban seringkali diambil dari survei-survei terhadap rarusan bentuk struktur, dan analisis statistik dilakukan untuk membuktikan kebenaran bah a beban-beban nominal pada desain benar-benar merupakan indikator yang akurat dari beban-beban aktual yang ada. 10.! KESEIMBA"#A" #A$A DA" MOME" !ita dapat memulai pembahasan mengenai kesetimbangan structural dengan meninjau gaya-gaya. Sebuah gaya adalah sebuah dorongan atau sebuah tarikan yang bekerja pada sebuah benda. !etika %nda sedang berdiri di atas tanah, berat %nda adalah sebuah gaya (aksi) aktif yang menekan ke ba ah menuju bumi. %pabila %nda benar-benar ingin mengalami gaya ini, mintalah seseorang untuk berdiri di atas %nda( %nda dapat berdiri dengan tegak karena tanah menekan %nda dengan sebuah gaya reaktif (reaksi) yang berla anan, yang besarnya sama dengan berat %nda. $erhatikan bah a istilah-istilah-gaya, beban, aksi, dan reaksisemuanya mengacu pada dorongan atau tarikan dari suatu benda terhadap benda lainnya. Seperti halnya berat %nda, gaya dinyatakan dalam satuan pounds (pounds (lb)). !esetimbangan terjadi ketika aksi-aksi dila an oleh reaksi-reaksi yang sama besar. !etika beban bekerja pada bagian-bagian struktur, kita perlu menentukan gaya-gaya reaksi apa saja yang ada untuk menahan gaya-gaya aktif agar berada dalam kesetimbangan. $ada sebuah struktur dengan banyak bagian struktur, gaya reaksi dari sebuah bagian struktur menjadi beban aksi pada bagian struktur yang menahannya. #an, kita perlu mengetahui semua gaya yang bekerja pada suatu

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

bagian struktur, apabila kita ingin membatasi besarnya gaya-gaya dalam (tegangantegangan) dan deformasi-deformasi yang terkait. $ada akhirnya, sebuah struktur harus dengan aman menyalurkan semua beban bagian struktur ke pondasi dan ke dalam tanah. !ita bisa hanya menggambarkan dorongan atau tarikan dari sebuah gaya dengan tanda anak panah dalam arah dorongan atau tarikan tersebut. "ambar ).) menggambarkan seseorang dengan berat badan )*+ pounds (lb) berdiri di atas sebuah balok yang ditumpu dua buah blok di kedua ujungnya. $anjang anak panah di sini digambarkan sebanding dengan besar gaya yang bekerja pada balok. !edua gaya reaksi ke atas pada tumpuan balok harus mela an gaya ke ba ah dari berat orang tersebut. Berat bal%k diabaikan untuk &emba'a(an ka(u( ini. "aya-gaya terpusat bekerja pada sebuah titik, tetapi pada kenyataannya tidak ada satu gaya pun yang dapat bekerja di sebuah titik, yang artinya tidak memiliki daerah kerja. Sebenarnya, beban harus bekerja di sebuah daerah terbatas, yang lebih memudahkan dianggap sebagai sebuah titik apabila kita meninjau kesetimbangan gaya.orang yang berdiri di atas balok pada "ambar ).) menghasilkan gaya terpusat sebesar )*+ lb pada satu titik di atas balok di antara kedua kakinya. ,amun demikian, kita melihat bah a sebenar nya gaya sebesar )*+ lb tersebut disebarkan pada daerah seluas telapak kaki orang tersebut pada balok. "aya berat dari orang yang berdiri tegak sebenarnya bekerja pada satu titik yang dikenal sebagai pusat gaya berat dari sebuah garis kerja gaya yang melalui pusat daerah telapak kaki yang disebut titik berat daerah. !ita akan membahas lebih lanjut mengenai pusat gaya berat dan titik berat daerah pada bagian berikutnya dalam buku ini. -ika orang tersebut berdiri di tengah balok, tiap-tiap reaksi dengan mudah terlihat sama dengan . / )*+ 0 1* lb. ,amun, ketika orang tersebut berdiri mendekati salah satu ujung balok, seperti yang terlihat pada gambar, reaksi pada tumpuan yang lebih

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

dekat akan lebih besar daripada reaksi pada tumpuan yang lebih jauh. 2etapi, bagaimana cara kita menentukan reaksi-reaksi pada kasus ini3 %gar terjadi kesetimbangan pada sebuah benda, jumlah seluruh gaya yang bekerja pada benda itu harus sama dengan nol. -umlah dari gaya gaya vertikal dan jumlah dari gaya-gaya hori4ontal harus sama dengan

nol, jika tidak, benda tersebut akan bergeser dalam arah gaya yang tak setimbang. !edua keadaan gaya tersebut penting untuk menjamin adanya kesetimbangan, tetapi ada kondisi lain yang juga diperlukan. 'engacu pada "ambar ).5, garis kerja sebuah gaya adalah garis yang terbentuk dengan memperpanjang anak panah dalam kedua arah.

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

Sebuah gaya mempunyai daya ungkit (leuerage) terhadap suatu titik manapun yang berada di luar garis kerjanya. !ita menyebut daya ungkit dari gaya terhadap suatu titik sebagai momen dari gaya, atau cukup disebut momen. 'omen adalah kecenderungan dari sebuah gaya untuk berputar terhadap suatu titik. Besar dari momen adalah gaya dikalikan dengan jarak terdekat antara titik itu dengan garis gaya. -arak terdekat ini disebut lengan tuas (arm) atau lengan momen, dan tegak lurus terhadap garis kerja gaya, seperti yang terlihat pada gambar. Satuan momen adalah foot-pounds (ft-6b) atau ton-meter (tm). %pabila sebuah benda berada dalam kesetimbangan, maka benda tersebut tidak bergerak terhadap titik acuan manapun. $ilihlah suatu titik, dan momen-momen dari semua gaya yang bekerja pada sebuah benda harus saling mela an satu dengan yang lainnya, sehingga kecenderungan keseluruhan benda untuk mengalami perputaran adalah nol. !eadaan ini harus merupakan sebuah kebenaran dari titik manapun yang %nda pilih, sebab jika tidak, benda akan berputar terhadap titik tersebut. -adi, selain kedua kondisi kesetimbangan gaya, kita memerlukan kondisi ketiga, yaitu kesetimbangan momen-jumlah dari semua momen terhadap sebuah titik manapun harus sama dengan nol. !etiga kondisi kesetimbangan itu menghasilkan tiga persamaan kesetimbangan. $ada "ambar ).), tidak ada gaya hori4ontal yang bekerja pada balok, sehingga sebuah persamaan sederhana akan menyatakan bah a jumlah dari semua gaya hori4ontal (nol) sama dengan nol. %pabila berat ke arah ba ah adalah )*+ lb, maka gaya reaktif kiri dan gaya reaktif kanan, yaitu 7 dan 8, secara bersama-sama harus mela an beban vertical dengan gaya total neto sebesar )*+ lb, dan kita dapat menulis persamaan kesetimbangan gaya yertikal menjadi

798-6*+0+
!ita biasanya mengambil arah ke atas dan arah ke kanan sebagai positif. $ersamaan tersebut menyatakan bah a semua gaya vertical menghasilkan jumlah yang sama dengan nol. $usat $engembangan Bahan %jar - &'B Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

Balok tersebut panjangnya )5 ft, dan orang tersebut berdiri dengan jarak : ft dari ujung kiri. $ilihlah titik sembarang manapun, seperti di titik orang tersebut berdiri di atas balok. 7engan tuas di sekitar titik ini berjarak : ft dari reaksi kiri, 7, dan ; ft dari reaksi kanan 8. !ita dapat menulis persamaan kesetimbangan momen menjadi,

:/7<;/80+
$utaran rotasi momen searah jarum jam biasanya dianggap positif. #engan menyusun dan mensubstitusikan suku-suku, kita menemukan ja aban dari dua persamaan kesetimbangan terdahulu yaitu 7 0 )++ lb, dan 8 0 *+ lb, yang juga menja ab pertanyaan kita pada subbab terdahulu. !arena garis kerja gaya sebesar )*+ lb tersebut melalui titik yang kita pilih untuk penjumlahan momen, maka garis tersebut tidak memiliki daya ungkit di sekitar titik ini. !ita dapat menulis sebuah persamaan momen yang berbeda dengan menjumlahkan momen-momen terhadap sebuah titik pada ujung kiri balok. $ada kasus ini, momen searah jarum jam akibat berat orang tersebut adalah )*+ / : 0 =++ ft-lb dan dila an oleh momen berla anan arah jarum jam sebesar )5 / 8, jadi

=++ < )5 / 8 0 +
7agi-lagi kita menemukan bah a 8 0 *+ lb. !arena gaya 7 melalui ujung kiri balok, maka gaya tersebut tidak memiliki lengan tuas dan tidak menimbulkan momen terhadap titik tersebut. Sebagai contoh lain, tinjaulah tangga pada "ambar ).>. Berat orang secara vertikal sebesar )*+ lb dila an oleh reaksi vertikal dari lantai beton, %, sehingga % 0 )*+ lb. 6ni sama saja dengan menulis

% < )*+ 0 +
"esekan antara lantai beton yang kasar dan dasar tangga memungkinkan sebuah reaksi hori4ontal, B, untuk menahan reaksi horisontal, ?, yang diterapkan oleh dinding tempat ujung aras tangga disandarkan terhadap tangga yang menekan

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

dinding tersebut. !edua gaya horisontal tersebut harus sama dan saling mela an satu sama lain, sehingga

B-?0+
!ita memilih dasar dari tangga sebagai sebuah t i t i k untuk menjumlahkan momenmomen. @al ini cukup tepat, karena baik gaya % maupun gaya B, memiliki garis-garis kerja yang melalui titik ini, dan tidak menimbulkan momen terhadap titik tersebut. 6ngatlah bah a momen dari sebuah gaya terhadap sebuah titik adalah gaya dikalikan dengan jarak terdekat antara garis kerja gaya dengan titik tersebut. Aleh karena itu, berat orang tersebut menimbulkan sebuah momen searah jarum jam sebesar

5 ft / )*+ lb 0 >++ ft-lb.


!ita mendapatkan sebuah momen berla anan arah jarum jam sebesar )5 / ? dari reaksi dinding, sehingga

>++-)5/?0+
!ita menemukan ? 0 5* lb. #an apabila B - ? 0 +, maka kita menemukan bah a

B05* lb .
?ontoh-contoh terdahulu membahas mengenai bagaimana keadaan kesetimbangan memungkinkan kita menentukan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. $roses yang sama diterapkan pada bagian-bagian struktur, atau bahkan pada struktur secara keseluruhan, untuk menentukan besar gaya. $ada subbab berikut, kita akan melihat cara-cara untuk menyederhanakan situasi di mana gaya-gaya tidak sepenuhnya berada dalam arah vertikal atau horisontal.

1.! #A$A DA" KOMPO"E")KOMPO"E""$A

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

#alam Statika gaya dapat diartikan sebagai muatan atau beban yang bekerja pada suatu struktur. Seringkali, sebuah gaya berarah miring terhadap arah horisontal dan vertikal, seperti terlihat pada "ambar ).:. &ntuk dapat menggunakan persamaan-persamaan kesetimbangan, gaya miring tunggal tersebut digantikan dengan proyeksi horisontal dan proyeksi vertikalnya. !edua proyeksi ini disebut komponen-homponen gaya. !edua komponen gaya itu adalah pengganti yang setara untuk gaya miring tunggal tersebut, dan begitu pula sebaliknya. %pabila kita mengukur sudut tajam yang terbentuk oleh gaya miring B dengan garis vertikal dan menyebut sudut tersebut 4, maka kita dapat menyatakan bah a,

#ari ilmu trigonometri, kita ingat bah a kosinus sebuah sudut tajam dari suatu segitiga siku-siku adalah perbandingan anrara sisi yang terdekat dengan sisi miringnya, sedangkan sinus sudut tersebut adalah perbandingan antara sisi di hadapan sudut tersebut dengan sisi miringnya. $erbandingan antara sisi di hadapan dengan sisi yang dekat adalah tangen dari sudut tersebut. @ubungan-hubungan tersebut diperlihatkan pada "ambar ).:. %pabila kita mengganti semua gaya miring dengan dua komponennya sebelum melakukan hal-hal lain , langkah-langkah pengecekan kesetimbangan momen dan gaya dapat secara sistematis diterapkan, seperti pada kasus balok dan tangga yang $usat $engembangan Bahan %jar - &'B Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB


telah kita bahas sebelumnya. Sebagai contoh, "ambar ).* memperlihatkan sebuah beban seberat 5++ lb yang ditumpu oleh dua utas tali. !etiga gaya yang bekerja pada beban, pada dasarnya bertemu pada titik yang sama. !etika hal ini terjadi, gaya-gaya dikatakan menjadi konkuren, dan gaya-gaya tersebut tidak memiliki daya ungkit pada benda tersebut. #engan gaya-gaya yang konkuren tersebut, kita hanya perlu meninjau dua kondisi kesetimbangan gaya karena jumlah dari momen-momen adalah nol. #ari sebuah garis vertikal, tali yang kiri miring dengan sudut sebesar :* o, dan tali yang kanan miring dengan sudut =+o. Beban aktif seberat 5++ lb menimbulkan gayagaya reaktif pada kedua utas tali seperti yang terlihat pada gambar. !omponenkomponen vertikal dari gaya-gaya tali reaktif terlihat mela an beban vertikal sebesar 5++ lb. !omponen-komponen gaya tali horisontal harus saling mela an satu dengan lainnya

"aya atau beban menurut macamnya terbagi C 1. #a*a atau beban ter&u(at +&%int l%ad, ?ontoh C gaya tekan pada lantai akibat berat orang yang berdiri di atas lantai.

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

1!

#a*a atau beban terba-i +distributed load) a. b. 2erbagi rata, contoh C gaya tekan angin, berat balok 2eratur, contoh C gaya tekan air pada bendungan.

c.2idak teratur, contoh C gaya gempa dinamik

!.#a*a atau beban m%men +momen load) a. 'omen lentur b. 'omen puntir 1.. /E"IS PE0LETAKA" PADA ST0UKTU0 #idalam statika ada empat macam sistim perletakan pada struktur C ). En-(el +Sendi 1 hinge, Sifat engsel C a. #apat menahan gaya-gaya vertical dan hori4ontal b. 2idak dapat menahan momen (rotasi) 'omen 0 + diberi notasi

!ita tinjau engsel pada sutau pintu diba h ini C apabila titik % dieri gaya $, maka gaya $ dapat diuarai menjadi $) (searah daun pintu) dan $5 (tegak luus daun pintu). "aya $) dapat di imbangi oleh gaya ! yang melalui engsel, sedangkan gaya $5 akan mengakibatkan bergeraknya daun pintu. -adi engselDsendi tidak dapat menahan rotasi (momen).

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB


$5 $ $)

11

5. 8ol, diberi notasi Sifat 8olC a. #apat menahan gaya vertical (tegak lurus rol) b. 2idak dapat menahan hori4ontal (sejajarbidang rol) dan rotasi (momen). !ita tinjau sepatu roda berikut C apabila dikerjakan gaya $, maka $ diurai atas $)tegak lurus lantai dan $5 yang arahnya sejajar dengan lantai. $) dapat dditahan oleh rol sedangkan $5 tidak dapat ditahan oleh rol sehingga sepatu akan bergerak arah hori4ontal.

P1 P P!

../e&it , diberi notasi Sifat -epit C a. #apat menahan gaya vertical. b. #apat menahan gaya hori4ontal c. #apat menahan rotasi atau momen

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB


2. Pendel, diberi notasi Sifat pendel C hanya dapat menahan gaya yang searah dengan denganya 1.2 KESETIMBA"#A" #A$A Syarat dari suatu benda diam adalah C ). 5. #iam 2erletak di atas tanah

12

Syarat kesetimbangan suatu struktur berdasarkan dari @ukum ,EE2A, adalah C ). -umlah gaya-gaya hori4ontal yang bekerja pada suatu struktur harus 0+
" = 0 #$ = 0

5.

-umlah gaya-gaya vrtical yang bekerja pada suatu struktur harus 0 +


% = 0 #& =

>.

-umlah gaya-gaya momen atau rotasi yang bekrja pada suatu struktur harus 0 +

=0

Berdasarkan syarat-syarat kesetimbangan tersebut, maka reaksi perletakandari suatu struktur dapat di tentukan dengan memprhatikan sifat-sifat dari perletakan yang digunakan. 1.3 4O"TO5 SOAL

4O"TO5 1

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

13

% F%0 5 2 5m

B Fa 0 5 2

% = 0 empiris

$0:2 6 7A 8 !2 >m 5m 5m A B FB 0 52

Ditan*akan 9 0eak(i &erletakan Pen*ele(aian 9 'atematis #iperlukan


% = 0

5 Fariabel 5 $ersamaan F% 9 FB $0+ 0 : GGGG.())

= 0; % =0

F% 9 FB

$ersamaan ()) dikalikan > dan persamaan (5 ) dikalikan ) F% 9 FB -> F%- FB 0 : GGGGGG. ()) / > 0 - 5+ GGGGG (5) / )

!emudian persamaan tersebut dijumlahkan C >F% 9 >FB 0 )5 ->F%- 1FB 0 - 5+ ( ) #ari persamaan ()) F% 9 5 0 : 4O"TO5 ! $usat $engembangan Bahan %jar - &'B Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1 F% 0 : < 5 0 52 ( )

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB

14

H 0 5 tDm

$ 0 5)

8 0 :5 > FB

% > 5 F% )

Ditan*a 9 8eaksi $erletakan Pen*ele(aian

= 0

$.5 9 F%. : < 8. * 0+ 0+ : F% F%

0+

5.5 9 : F% < ;.* : 9 : F% < :+

0 - : 9 :+ 0 >=D>: 0 It

% = 0

F% 9 FB < $ < 8 0 + 0 + FB 0 - I 9 5 9 ; FB 0 )t

I 9FB < 5 < ;

4O"TO5 .

H 0 > tDm ' %

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Modul 1 - Statika I- Program Studi Teknik Sipil UMB


80 I : > FB
%

15
B

0+

'% 0 + 0+ 0+ 0+

FB < $ < 8 0 + FB 0 I 9 : FB 0 )> t

- FB. 1 9 'B 9 8.*,* - )>.1 9 'B 9 I.*,* - I) 9 'B9 :I,* 'B 0 :),* tm

Perik(a :

'B 0 + 0+ 0+ 0+ 0+

$. 1 9 8 ),* - 'B :.1 9 I. ),* < :),* :),* < :),* +

$usat $engembangan Bahan %jar - &'B

Ir. Edifrizal Darma MT STATIKA 1

Anda mungkin juga menyukai