Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk lebih memahami dan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai emosi-emosi yang ada pada diri seseorang, terutama pada diri sendiri. Karena banyak sekali orang yang tidak mengerti dan memahami emosi-emosi yang ada atau keluar dari dirinya sendiri. Saya pun juga tidak mengetahui dengan baik emosi-emosi apa saja yang ada pada diri saya. Seperti yang kita ketahui emosi bukann hanya merujuk pada hal yang negatif saja, tapi juga bisa merujuk ke hal yang positif. Karena tidak semua emosi itu negatif. Dan banyak diantara kita yang tidak memahami dengan baik apa itu emosi, perbedaan emosi negatif dan positif, dan juga bagaimana cara mengendalikan emosi tersebut. Oleh karena itu melalui makalah ini saya ingin menjelaskan apa itu emosi.
Batasan Program
Uji coba mengenai pengelolaan emosi pribadi ini akan dilakukan dalam aktu tiga hari, dengan frekuensi tiga kali juga. !ercobaan ini dibuat dalam aktu yang singkat karena adanya keterbatasan dalam aktu pelaksanaan percobaan dan juga pengumpulan makalah. "ukup banyak hambatan yang saya hadapi dalam melakukan uji coba program ini. Diantaranya adalah keterbatasa aktu pelaksanaan uji coba ini, sehingga saya mengalami kesulitan untuk menentukan program apa yang akan saya lakukan, selain itu dengan sedikitnya aktu mengakibatkan hasil dari percobaan program ini menurut saya kurang maksimal. #alu hambatan lainnya yaitu kurangnya pemahaman saya mengenai cara kerja atau apa saja yang harus dilakukan dalam proses uji coba program ini, karena kurangnya informasi yang saya dapat. $ambatan lainnya yang saya alami adalah kesulitan untuk memahami dan mengenali jenis-jenis emosi yang ada, baik yang ada pada diri saya maupun orang-orang disekitar saya yang dapat saya gunakan sebagai bahan refrensi percobaan saya ini. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang saya alami, banyak hal yang sudah saya lakukan. Diantaranya saya mempermudah dan mempersempit ruang lingkup percobaan saya karena adanya keterbatasan aktu, agar percobaan yang saya lakukan ini tidak memakan aktu yang lama dan dapat selesai tepat aktu. #alu untuk mengatasi hambatan lainnya yang saya lakukan adalah dengan cara membaca buku-buku serta artikel-artikel ataupun jurnal yang ada di internet mengenai emosi. %gar saya dapat menguasai bahan yang akan saya buat percobaan dan yang akan saya bahas.
Emosi
Kata &emosi& berasal dari kata dalam bahasa !erancis, yaitu motion, dari mouvoir yang artinya 'kegembiraan' atau dari bahasa #atin emovere, dari e- ()arian eks-* yang artinya luar dan movere yang artinya bergerak. Kebanyakan ahli yakin bah a emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. +mosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu atau emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. +mosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. !erasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Aspek-aspek emosi
Menurut "harles Dar in, terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantarannya, Biologi emosi -. Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang alnut dan terletak di batang otak. Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif. Intensitas -. Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. !ada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari efek pemicu emosi ersebut.
Frekuesi dan durasi -. #amanya suatu ungkapan emosi tergantung dari seberapa dalam dan besarnya emosi tersebut bagi orang yang merasakannya. Semakin dalam emosinya maka aktu untuk pengungkapannya pun akan lama.
Klasifikasi Emosi Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif/. +mosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur dapat mengekspresikan sebuah e)aluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi
negatif seperti rasa marah atau rasa bersalah dapat mengekspresikan sebaliknya. +mosi tidak dapat netral, karena suatu emosi yang menjadi netral berarti menjadi nonemosional.
Stres -. Seseorang yang mengalami stress dapat menyebabkan kadar emosinya tidak stabil, sehingga ,mudah terjadi ledakan emosi tersebut.
Tidur ! Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. !ara sarjana dan pekerja
de asa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
$ari ini kami ada kegiatan pleno di kampus untuk membahas masalah bioetika. Saat pleno berlangsung banyak teman-teman yang mengeluarkan pendapat masing-masing. Suasana ruang pleno menjadi panas dan seru karena banyak yang adu pendapat masingmasing. 2ernyata pleno hari itu kelompok saya mendapat giliran untuk maju presentasi, memang bukan saya yang mempresentasikan materi kelompok tapi saya tetap merasa gugup. 2eman-teman yang lain pun merasakan hal yang sama dengan saya, apalagi setelah melihat banyak teman-teman yang terba a emosi dalam menyanggah serta menanggapi presentasi dari kelompok sebelumnya. Saat kami maju untuk presentasi saya tetap merasa gugup, tapi saat kelompok saya mendapatkan sanggahan saya mulai bereaksi sedikit tertantang. Saya pun maju kedepan dan menanggapi sanggahan yang ditujukan pada kelompok saya. Saya sedikit terba a emosi dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain. Saya tahu hal itu tidaklah baik, karena jika kita mudah terba a emosi orang lain yang ada disekitar kita maka kita bisa menjadi orang yang tidak berpendirian kuat, dan kita pun dapat menjadi orang yang gamapang terpengaruh. Mengetahui hal itu saya berniat untuk mencoba belajar tidak mudah terpengaruh emosi orang lain yang ada disekitar saya. Saya akan mencoba dengan selalu berpikiran jernih dalam menghadapi emosi-emosi orang lain yang ada disekitar saya. )umat+ 1 %ktober -./. $ari ini ada ujian bioetika dan integrasi yang membuat saya pusing dan cemas. 0tu adalah ujian pertama kami di fakultas kedoteran. Saya pribadi merasa sangat cemas dan takut, karena saya merasa kurang cukup dalam penguasaan materi. 3eberapa hari sebelum ujian saya sudah mempelajari materi-materi ujian, tapi saya tetap merasa cemas dan kurang percaya diri. Saat tiba di kampus pagi harinya saya berencana untuk belajar, tapi karena suasana dan situasi kampus yang tidak terlalu mendukung membuat saya tidak dapat belajar dengan maksimal. $al itu menambah rasa takut dan kurang percaya diri saya. Saat kami memasuki ruang ujian, dan saat saya duduk dan menghadapi soal, saya merasa sangat kha atir dan tidak percaya diri. %khirnya saya memutuskan untuk mulai berkonsentrasi dan tetap tenang. Saya menarik napas dalam-dalam sebanyak tiga kali dan berdoa. Setelah berdoa saya merasalebih tenang dan saat saya membaca soalnya pun saya merasa dapat mengerjakan soal-soal tersebut. Dalam hal ini saya belajar cara untuk menghadapi semua hal terutama ujian adalah
dengan ketenangan dan kepercayaan diri yang cukup. %gar apa yang saya lakukan dapat menjadi maksimal dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kesimpulan
Menurut saya emosi tidak selamanya adalah hal yang negatif atau buruk,tapi ada juga emosi yang berupa hal-hal yang positif. Selain itu emosi juga dapat dikendalikan atau dikontrol oleh setiap indi)idu dengan baik, tergantung bagaimana kita dapat mengkontrol dan mengelola emosi tersebut dengan baik. 3anyak macam cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi,dimana caracara tersebut berlainan bagi tiap indi)idu. Sehingga pengendalian emosi sebaiknya dilakukan dari dalam diri sendiri. Dengan begitu kita dapat lebih memahami emosi diri kita dan bagaimana cara mengatasinya dengan baik.
2aftar Pustaka
5. 6atson, D. 7888. Mood and Temperament, 4e 9ork, :uilford !ublications. 7. Miller, +. K. 7885. &%n 0ntegrati)e 2heory of !refrontal "orte; <unction,& %nnual =e)ie of 4euroscience. >. Sarlito, 6.S.7888. Pengantar Umum Psikologi. 1akarta, 3ulan 3intang . ?. "orbett, <red.5@A>. 3erpikir untuk Kesuksesan. 1akarta, !2. 2ulung %gung. B. #e)in, Michal. Spiritual Inteligence. 1akarta, :ramedia !ustaka Utama. C. $elena, "., Shoshana, <.5@@B. Siapa Pun Bisa Menang. 1akarta, :ramedia !ustaka Utama.