Anda di halaman 1dari 43

BAB II TINJAUAN TEORITIS GASTRITIS 2.1 A.

a. b. c. d.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GASTRITIS Konsep Dasar Penyaki


1. De!inisi Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung.( Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Gastritis adalah segala radang mukosa lambung.( uku !"ar #lmu edah ,Edisi Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa

Ketiga hal 492) $e%isi hal &49) 'ang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local.((atofisiologi, S'l%ia ! (rice hal 422) lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adan'a infiltrasi sel)sel radang pada daerah tersebut.( #mu (en'akit *alam +ilid ##) Kesimpulan , Gastritis adalah inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan dapat dibuktikan dengan adan'a infltrasi sel)sel radang. 2. Ana o"i #an $isio%o&i 'a"()n&

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

.ambung merupakan sebuah kantung muskuler 'ang letakn'a antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri abdomen di ba/ah diafragma. .ambung merupakan saluran 'ang dapat mengembang karena adan'a gerakan peristaltik, tekanan organ lain, dan postur tubuh. Struktur lambung , a. 0undus %entrikuli agian ini menon"ol ke atas, terletak di sebelah kiri osteum kardiakum dan biasan'a berisi gas. (ada batas dengan esophagus terdapat katup sfingter kardiak. b. Korpus %entrikuli agian ini merupakan bagian lambung 'ang berbentuk tabung dan mempun'ai otot 'ang tebal membentuk sfincter p'lorus. !ntrum p'lorus merupakan muara bagian distal dan berlan"ut ke duodenum. c. !ntrum p'lorus 1erupakan bagian lambung 'ang berbentuk tabung dan mempun'ai otot 'ang tebal membentuk sfincter p'lorus. !ntrum p'lorus merupakan muara distal 'ang berlan"ut ke duodenum. d. Kur%antura minor. 2erletak di sebelah kanan lambung dan terbentang dari osteum kardiak sampai ke p'lorus. Kur%antura minor dihubungkan ke hepar oleh omentum minor. Suatu lipatan ganda dari peritoneum. e. 3esteum kariakum 1erupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. (ada bagian ini terdapat orifisium p'lorus 'ang tidak mempun'ai sfincter khusus, han'a berbentuk cincin 'ang membuka dan menutup osteum dengan kontraksi dan relaksasi. 3steum dapat tertutup oleh lipatan membran mukosa dan serta otot pada dasar esophagus. 0ungsi lambung, .ambung menampung makanan 'ang masuk melalui esophagus, menghancurkan makanan dengan gerakan peristaltik lambung dan getah lambung. (enghancuran makanan dilakukan dengan dua cara, a. 1ekanis , men'impan, mencampur dengan sekret lambung dan mengeluarkan kimus ke dalam usus. (endorongan makanan ter"adi secara gerakan peristaltik setiap 24 detik. b. Kimia/i , bolus dalam lambung akan dicampur dengan asam lambung dan en5im)en5im tergantung "enis makanan en5im 'ang dihasilkan antara lain pepsin asam garam, renin dan lapisan lambung.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-. (epsin, memecah putih telur men"adi asam amino (albumin dan pepton) agar dapat diabsorbsi di intestinum minor. 2. !sam garam (67l) mengasamkan makanan sebagai antiseptik dan desinfektan 'ang masuk ke dalam makanan. *isamping itu mengubah pepsinogen men"adi pepsin dalam suasana asam. 8. $enin, sebagai ragi pembekuan susu dan membentuk kasein dan kaseinogen dari protein. 4. .apisan lambung memecah lemak men"adi asam lemak untuk merangsang sekresi getah lambung.

Sekresi getah lambung Sekresi getah lambung mulai ter"adi pada a/al orang makan apabila melihat, mencium, dan merasakan makanan maka sekresi lambung akan terangsang, karena pengaruh saraf sehingga menimbulkan rangsang kimia/i 'ang men'ebabkan dinding lambung melepaskan hormon 'ang disebut sekresi getah lambung. Sekresi getah lambung mengalami 8 fase 'aitu, Sekresi lambung ter"adi pada 8 fase 'ang serupa , -. 0ase Sefalik 0ase pertama ini dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau atau rasa makanan 'ang beker"a pada reseptor kortikal serebral 'ang pada gilirann'a merangsang saraf %agal. #ntin'a, makanan 'ang tidak menimbulkan nafsu makan menimbulkan sedikit efek pada sekresi lambung. #nilah 'ang men'ebabkan makanan sering secara kon%ensional diberikan pada pasien dengan ulkus peptikum. Saat ini ban'ak ahli gastroenterolog' men'etu"ui bah/a diet saring mempun'ai efek signifikan pada keasaman lambung atau pen'embuhan ulkus. 9amun, akti%itas %agal berlebihan selama malam hari saat lambung kosong adalah iritan 'ang signifikan. 2.0ase .ambung (ada fase ini asam lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimia/i dan mekanis terhadap reseptor dibanding lambung. $efleks %agal men'ebabkan sekresi asam sebagai respon terhadap distensi lambung oleh makanan.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8.0ase usus 1akanan dalam usus halus men'ebabkan pelepasan hormon(dianggap men"adi gastrin) 'ang pada /aktun'a akan merangsang sekresi asam lambung. (ada manusia, sekresi lambung adalah campuran mukokolisakarida dan mukoprotein 'ang disekresikan secara kontin'u melalui kelen"ar mukosa. 1ucus ini mengabsorpsi pepsin dan melindungi mukosa terhadap asam. !sam hidroklorida disekresikan secara kontin'u, tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal 'ang dimulai dari rangsangan lambung dan usus. ila asam hidroklorida tidak dibuffer dan tidak dinetralisasi dan bila lapisan luar mukosa tidak memberikan perlindungan asam hidroklorida bersama dengan pepsin akan merusak lambung. !sam hidroklorida kontak han'a dengan sebagian kecil permukaan lambung. Kemudian men'ebar ke dalamn'a dengan lambat. 1ukosa 'ang tidak dapat dimasuki disebut barier mukosa lambung. arier ini adalah pertahanan untama lambung terhadap pencernaan 'ang dilakukan oleh sekresi lambung itu sendiri. 0actor lain 'ang mempengaruhi pertahanan adalah suplai darah, keseimbangan asam basa, integritas sel mukosa, dan regenerasi epitel. 3leh karena itu, seseorang mungkin mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua factor ini , -. hipersekresi asam pepsin *. K%asi!ikasi Secara garis besar, gastritis dapat dibagi men"adi beberapa bagian berdasarkan , a. b. c. a. 1anifestasi klinis Gambaran hispatologi *istribusi anatomi

Klasifikasi gastritis kronis berdasarkan , Gambaran 6ispatolog' : : : : Gastritis kronik superficial Gastritis kronik atropik !trofi lambung 1etaplasia intestinal

(erubahan histolog' kalen"ar mukosa lambung men"adi kelen"ar)kelen"ar mukosa usus halus 'ang mengandung sel goblet.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

b. :

*istribusi !natomi Gastritis kronis korpus ( gastritis tipe !) Sering dihubungkan dengan proses autoimun dan berlan"ut men"adi anemia pernisiosa -2 dimana gangguan absorpsi tersebut disebabkan

karena ter"adi gangguan absorpsi %itamin : :

oleh kerusakan sel parietal 'ang men'ebabkan sekresi asam lambung menurun. Gastritis kronik antrum (gastritis tipe ) (aling sering di"umpai dan berhubungan dengan kuman 6elicobacter p'lori Gastritis tipe ! !natomin'a men'ebar keseluruh gaster dan pen'ebarann'a meningkat seiring bertambahn'a usia +. Pa o!isio%o&i Ter,a#inya Penyaki -. Gastritis !kut Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, 5at kimia misaln'a obat)obatan dan alkohol, makanan 'ang pedas, panas maupun asam. (ada para 'ang mengalami stres akan ter"adi perangsangan saraf simpatis 9; (9er%us %agus) 'ang akan meningkatkan produksi asam klorida (67l) di dalam lambung. !dan'a 67l 'ang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. <at kimia maupun makanan 'ang merangsang akan men'ebabkan sel epitel kolumner, 'ang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksin'a. Sedangkan mukus itu fungsin'a untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. $espon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus ber%ariasi diantaran'a %asodilatasi sel mukosa gaster. .apisan mukosa gaster terdapat sel 'ang memproduksi 67l (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. ;asodilatasi mukosa gaster akan men'ebabkan produksi 67l meningkat. !noreksia "uga dapat men'ebabkan rasa n'eri. $asa n'eri ini ditimbulkan oleh karena kontak 67l dengan mukosa gaster. $espon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. 6ilangn'a sel mukosa akibat erosi memicu timbuln'a perdarahan. (erdarahan 'ang ter"adi dapat mengancam hidup penderita, namun dapat "uga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi menghilang dalam /aktu 24)4= "am setelah perdarahan.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

>

2. Gastritis Kronis 6elicobacter p'lori merupakan bakteri gram negatif. 3rganisme ini men'erang sel permukaan gaster, memperberat timbuln'a des?uamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster 'aitu, destruksi kelen"ar dan metaplasia. 1etaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, 'aitu dengan mengganti sel mukosa gaster, misaln'a dengan sel des?uamosa 'ang lebih kuat. Karena sel des?uamosa lebih kuat maka elastisitasn'a "uga berkurang. (ada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantin'a tidak elastis maka akan timbul kekakuan 'ang pada akhirn'a menimbulkan rasa n'eri. 1etaplasia ini "uga men'ebabkan hilangn'a sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan men'ebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan ((rice, S'l%ia dan @ilson, .orraine, -999, -A2). -. Penye(a( . $a/ or pre#isposisi Gastritis akut : : o o o : *apat ter"adi tanpa diketahui Gastritis erosi%e merupakan salah satu gastritis akut 'ang disebabkan oleh, 2rauma 'ang luas, luka bakar luas, septicemia 3perasi besar, gagal gin"al, gagal nafas, pen'akit hati berat, ren"atan, trauma kepala. 3bat)obatan seperti aspirin, obat antiinflamasi, nonsteroid, kafein, alcohol, lada, cuka. !spek imunologis *apat dilihat dari ditemukann'a autoantibod' terhadap factor intrinsik lambung dan sel partial pada pasien dengan anemia pernisiosa. Kasus ini "arang ditemukan. : !spek bakteriologi

Gastritis kronik

Salah satu bakteri pen'ebab gastritis adalah B 6elicobacter p'loriC dan sering di"umpai berbentuk gastritis kronis aktif autrum. : 0actor lain 'ang "uga dapat men'ebabkan gastritis kronis adalah refluk kronik cairan pankreatobilier, asam empedu dan lisosetin, alcohol berlebih, teh panas dan merokok.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

(atoflo/ , Gastritis !kut

Stres (3bat)obatan, makanan panas, makanan pedas, dingin, asam)

perangsangan saraf simpatis 9; (9er%us %agus)

meningkatkan produksi asam klorida (67l) di dalam lambung menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.

sel epitel kolumner mengurangi produksin'a

%asodilatasi sel mukosa gaster *D.4 9'eri (akut E kronis) b.d luka bakar kimia pada mukosa gaster, rongga oral, iritasi lambung.

produksi 67l meningkat

9'eri

$espon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan)

erosi pada sel mukosa

pendarahan
*D-. Kekurangan %olume cairan (kehilangan aktif) b .d perdarahan, mual, muntah dan anoreksia.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

&

Gastritis Kronis

#nfeksi oleh Helicobacter Pilory

1en'erang sel permukaan gaster

timbuln'a des?uamasi sel

$espon radang kronis pada gaster 'aitu, destruksi kelen"ar dan metaplasia

1etaplasia mengganti sel mukosa gaster, misaln'a dengan sel des?uamosa 'ang lebih kuat

Elastisitas sel mukosa gaster(sel pengganti) berkurang

hilangn'a sel mukosa pada lapisan lambung

timbul kekakuan ketika lambung melakukan gerakan peristaltik

kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa *D.4 9'eri (akut E kronis) b.d luka bakar kimia pada mukosa gaster, rongga oral, iritasi lambung. pendarahan

*D-. Kekurangan %olume cairan (kehilangan aktif) b .d perdarahan, mual, muntah dan anoreksia. *D2. $isiko tinggi kerusakan perfusi "aringan berhubungan dengan hipo%olemia *D8. !nsietas E ketakutan b.d perubahan status kesehatan, ancaman kematian, n'eri.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

0. Ge,a%a k%inis a. Gastritis akut erosi%e sangat ber%ariasi , mulai dari 'ang sangat ringan asimtomatik sampai sangat berat 'ang dapat memba/a kematian. (ada kasus 'ang sangat berat, ge"ala 'ang sangat mencolok adalah , -) 2) 6ematemetis dan melena 'ang dapat berlangsung sangat hebat sampai (ada sebagian besar kasus, ge"alan'a amat ringan bahkan asimtomatis. ter"adi ren"atan karena kehilangan darah. Keluhan F keluhan itu misaln'a n'eri timbul pada uluhati, biasan'a ringan dan tidak dapat ditun"uk dengan tepat lokasin'a. 8) 4) >) Kadang F kadang disertai dengan mual) mual dan muntah. (erdarahan saluran cerna sering merupakan satu) satun'a ge"ala. (ada kasus 'ang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah

samar pada tin"a dan secara fisis akan di"umpai tanda F tanda anemia defisiensi dengan etiologi 'ang tidak "elas. A) (ada pemeriksaan fisis biasan'a tidak ditemukan kelainan kecuali mereka 'ang mengalami perdarahan 'ang hebat sehingga menimbulkan tanda dan ge"ala gangguan hemodinamik 'ang n'ata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran. b. Gastritis kronis -. 2. 8. 4. er%ariasi dan tidak "elas (erasaan penuh, anoreksia *istress epigastrik 'ang tidak n'ata 7epat ken'ang

1. Epi#e"io%o&i . Insi#en Kas)s Gastritis merupakan salah satu pen'akit 'ang paling ban'ak di"umpai di klinik (en'akit *alam.Gastritis akut merupakan pen'akit 'ang sering ditemukan biasan'a "inak dan dapat sembuh sendiri dan G =4 F 94H 'ang dira/at di #7I menderita gastritis akut.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

2. Pe"eriksaan Dia&nos ik . Pen)n,an& a. : : : : b. : (emeriksaan laboratorium Kultur , untuk membuktikan adan'a infeksi 6elicobacter p'lori 7.3 ( $apid ureum test) , untuk menegakkan diagnosis 6.p'lori (emeriksaan serologi untuk 6.p'lori , sebagai diagnosis a/al !nalisis cairan lambung , untuk memper"elas diagnosis (emeriksaan radiologi Endoskopi , meliputi topografi dan gambaran endoskopin'a dimana gambaran ) ) ) Etiologi 2opografi 1orfologi Eritematous E eksudatif Erosi flat, erosi raised, atrofi, hemoragik, h'perplasia rugae. 6ispatologi dengan melakukan biops' pada semua segmen lambung dimana

endoskopin'a meliputi ,

hasiln'a meliputi , 1en'ebutkan ada tidakn'a bakteri 6elicobacter ('lori 1eliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan predomonasi antrum atau korpus. 1enerangkan tentang inflamasin'a, akti%itas radang, metaplasia intestinal, 6elicobacter p'lori. 3. Dia&nosis . Kri eria Dia&nosis a. Gastritis akut 2iga cara dalam menegakkan diagnosis 'aitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa akut di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi rata pada endoskopi dan gambaran radiologi. *engan kontras tunggal sukar untuk melihat lesi permukaan 'ang superficial, karena itu sebaikn'a digunakan kontras ganda. Secara umum peranan endoskopi saluran cerna bagian atas lebih sensiti%e dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut lambung.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-4

b. Gastritis kronis *iagnosis gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan dilan"utkan dengan pemeriksaan hispatologi biops' mukosa lambung. (erlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan adan'a infeksi 6elicobacter ('lori apalagi "ika ditemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka ke"adian 'ang cukup tinggi 'aitu hampir mencapai -44H. *ilakukan pula rapid ureum test (7.3). Kriteria minimal untuk menegakkan diagnosis 6.p'lori "ika hasil 7.3 dan atau (! positif. *ilakukan pula pemeriksaan serologi untuk 6.p'lori sebagai diagnosis a/al. 14. Pena a%aksanaan 5e#is Gastritis akut 0actor utaman'a adalah dengan menghilangkan etiologin'a. *iet lambung dengan porsi kecil dan sering. 3bat)obatan ditu"ukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor 62 , inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antacid. +uga ditu"ukan sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan prostaglandin. Keluhan akan mereda bila agen)agen pen'ebab dapat dihilangkan. 3bat antimuntah dapat diberikan untuk meringankan mual dan muntah, "ika keluhan diatas tidak mereda maka koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit dengan #;0*. (emberian penghambat 62 ( ranitidine), antacid dapat berfungsi untuk mengurangi sekresi asam. b. Gastritis kronis : : (emberian %itamin -2 dengan cara parenteral pada kasus anemia pernisiosa Eradikasi 6elicobacter p'lori pada gastritis tipe dengan pemberian kombinasi

(engobatann'a ber%ariasi tergantung pada pen'ebab 'ang dicurigai

penghambat pompa proton dan antibiotic ( tetrasiklin, metronidasol, kolitromisin, amoDicillin).

B. Proses Kepera6a an 1. Pen&ka,ian


-. !kti%itas E #stirahat Ge,a%a 7 kelemahan, kelelahan Tan#a 7 takikardia, takipnea E hiper%entilasi (respons terhadap akti%itas)

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

--

2. Sirkulasi Ge,a%a 7 ) hipotensi (termasuk postural) ) takikardia, disritmia (hipo%olemia E hipoksemia) ) kelemahan E nadi perifer lemah ) pengisian kapiler lambar E perlahan (%asokonstriksi) ) /arna kulit , pucat, sianosis (tergantung pada "umlah kehilangan darah) ) kelemahan kulit E membran mukosa J berkeringat (menun"ukkan status s'ok, n'eri akut, respons psikologik) 8. #ntegritas ego Ge,a%a 7 faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan ker"a), perasaan tak berda'a. Tan#a 7 tanda ansietas, misal , gelisah, pucat, berkeringat, perhatian men'empit, gemetar, suara gemetar. 4. Eliminasi Ge,a%a 7 ri/a'at pera/atan di rumah sakit sebelumn'a karena perdarahan gastro interitis (G#) atau masalah 'ang berhubungan dengan G#, misal, luka peptik E gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. (erubahan pola defekasi E karakteristik feses. Tan#a 7 n'eri tekan abdomen, distensi un'i usus , sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan. Karakteristik feses , diare, darah /arna gelap, kecoklatan atau kadang)kadang Konstipasi dapat ter"adi (perubahan diet, penggunaan antasida). 6aluaran urine , menurun, pekat.

merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea).

>. 1akanan E 7airan Ge,a%a 7 !noreksia, mual, muntah (muntah 'ang meman"ang diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal). 1asalah menelan , cegukan 9'eri ulu hati, senda/a bau asam, mual E muntah Tan#a 7 muntah , /arna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah.1embran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-2

A. 9eurosensi Ge,a%a 7 rasa berden'ut, pusing E sakit kepala karena sinar, kelemahan. Status mental , tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi E bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada %olume sirkulasi E oksigenasi). &. 9'eri E Ken'amanan Ge,a%a 7 n'eri, digambarkan sebagai ta"am, dangkal, rasa terbakar, perih, n'eri hebat tiba)tiba dapat disertai perforasi. $asa ketidakn'amanan E distres samar)samar setelah makan ban'ak dan hilang dengan makan (gastritis akut). 9'eri epigastrum kiri sampai tengah E atau men'ebar ke punggung ter"adi -)2 "am setelah makan dan hilang dengan antasida (ulus gaster). 9'eri epigastrum kiri sampai E atau men'ebar ke punggung ter"adi kurang lebih 4 "am setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal). 2ak ada n'eri (%arises esofegeal atau gastritis). $ak or pen/e )s 7 makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat)obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis. Tan#a 7 /a"ah berkerut, berhati)hati pada area 'ang sakit, pucat, berkeringat, perhatian men'empit. =. Keamanan Ge,a%a 7 alergi terhadap obat E sensitif misal , !S! Tan#a 7 peningkatan suhu, Spider angioma, eritema palmar (menun"ukkan sirosis E hipertensi portal) 9. (en'uluhan E (embela"aran Ge,a%a 7 adan'a penggunaan obat resep E di"ual bebas 'ang mengandung !S!, alkohol, steroid. 9S!#* men'ebabkan perdarahan G#. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal , anemia) atau diagnosa 'ang tak berhubungan (misal , trauma kepala), flu usus, atau episode muntah berat. 1asalah kesehatan 'ang lama misal , sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (*oengoes, -999, hal, 4>>).

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-8

2. Dia&nosa Kepera6a an
1enurut *oengoes (-999, 4>=)4AA) pada pasien gastritis ditemukan diagnosa kepera/atan, 1. Kek)ran&an 8o%)"e /airan 9ke:i%an&an ak i!; (er:)()n&an #en&an per#ara:an< ")a%< ")n a: #an anoreksia. #nter%ensi 7atat karakteristik muntah dan E atau drainase $asional , membantu dalam membedakan pen'ebab distres gaster. Kandungan empedu kuning kehi"auan menun"ukkan bah/a pilorus terbuka. Kandungan fekal menun"ukkan obstruksi usus. *arah merah cerah menandakan adan'a atau perdarahan arterial akut. !/asi tanda %ital $asional, perubahan tekanan darah dan nadi dapat digunakan perkiraan kasar kehilangan darah (misal, 2* KL --4 diduga 2>H penurunan %olume atau kurang lebih -444 ml). !/asi masukan dan haluaran dihubungkan dengan perubahan berat badan. Ikur kehilangan darah E cairan melalui muntah, penghisapan gaster E la%ase, dan defekasi. $asional, memberikan pedoman untuk penggantian cairan. (ertahankan tirah baring, mencegah muntah dan tegangan pada saat defekasi. +ad/alkan akti%itas untuk memberikan periode istirahat tanpa gangguan. $asional, akti%itas E muntah meningkatkan tekanan intra)abdominal dan dapat mencetuskan perdarahan lan"ut. 2inggikan kepala tempat tidur selama pemberian antasida $asional, mencegah refleks gaster pada aspirasi antasida dimana dapat men'ebabkan komplikasi paru serius.

MKo%a(orasi
erikan cairan E darah sesuai indikasi $asional, penggantian cairan tergantung pada dera"at hipo%olemia dan laman'a perdarahan (akut atau kronis)

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-4

erikan obat sesuai indikasi,

$anitidin (5antac), ni5atidin (acid). $asional, penghambat histamin 62 menurunkan produksi asam gaster. !ntasida (misal, !mpho"el, 1aaloD, 1'lanta, $iopan) $asional, dapat digunakan untuk mempertahankan p6 gaster pada tingkat 4,> atau lebih tinggi untuk menurunkan risiko perdarahan ulang. !ntiemetik (misal, metoklopramid E reglan, proklorpera5ine E campa5ine) $asional, menghilangkan mual dan mencegah muntah. 2. Risiko in&&i ker)sakan per!)si ,arin&an (er:)()n&an #en&an :ipo8o%e"ia #nter%ensi Selidiki perubahan tingkat kesadaran, keluhan pusing E sakit kepala $asional, perubahan dapat menun"ukkan ketidakadekuatan perfusi serebral sebagai akibat tekanan darah arteria. Selidiki keluhan n'eri dada $asional, dapat menun"ukkan iskemia "antung sehubungan dengan penurunan perfusi. Ka"i kulit terhadap dingin, pucat, berkeringat, pengisian kapiler lambat dan nadi perifer lemah. $asional, %asokonstriksi adalah respons simpatis terhadap penurunan %olume sirkulasi dan E atau dapat ter"adi sebagai efek samping pemberian %asopresin. 7atat haluaran dan berat "enis urine $asional, penurunan perfusi sistemik dapat men'ebabkan iskemia E gagal gin"al dimanifestasikan dengan penurunan keluaran urine. 7atat laporan n'eri abdomen, khususn'a tiba)tiba, n'eri hebat atau n'eri men'ebar ke bahu

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

->

$asional, n'eri disebabkan oleh ulkus gaster sering hilang setelah perdarahan akut karena efek bufer darah. 9'eri berat berlan"ut atau tiba)tiba dapat menun"ukkan iskemia sehubungan dengan terapi %asokinstriksi. 3bser%asi kulit untuk pucat, kemerahan, pi"at dengan min'ak. Ibah posisi dengan sering $asional, gangguan pada sirkulasi perifer meningkatkan risiko kerusakan kulit.

=Ko%a(orasi
erikan oksigen tambahan sesuai indikasi $asional, mengobati hipoksemia dan asidosis laktat selama perdarahan akut. erikan cairan #; sesuai indikasi

$asional, mempertahankan %olume sirkulasi dan perfusi *. Ansie as . ke ak) an (er:)()n&an #en&an per)(a:an s a )s kese:a an< an/a"an ke"a ian< nyeri. #nter%ensi !/asi respons fisiologi misal, takipnea, palpitasi, pusing, sakit kepala, sensasi kesemutan. $asional, dapat men"adi indikatif dera"at takut 'ang dialami pasien tetapi dapat "uga berhubungan dengan kondisi fisik E status s'ok. *orong pern'ataan takut dan ansietas, berikan umpan balik. $asional, membuat hubungan terapeutik. erikan informasi akurat

$asional, melibatkan pasien dalam rencana asuhan dan menurunkan ansietas 'ang tak perlu tentang ketidaktahuan. erikan lingkungan tenang untuk istirahat

$asional, memindahkan pasien dari stresor luar meningkatkan relaksasi, dapat meningkatkan ketrampilan koping.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-A

*orong orang terdekat tinggal dengan pasien $asional, membantu menurunkan takut melalui pengalaman menakutkan men"adi seorang diri. 2un"ukkan teknik relaksasi $asional, bela"ar cara untuk rileks dapat membantu menurunkan takut dan ansietas. +. Nyeri 9ak) . kronis; (er:)()n&an #en&an %)ka (akar ki"ia pa#a ")kosa &as er< ron&&a ora%< iri asi %a"()n&. #nter%ensi 7atat keluhan n'eri, termasuk lokasi, laman'a, intensitas (skala 4)-4)

$asional, n'eri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan ge"ala n'eri pasien sebelumn'a, dimana dapat membantu mendiagnosa etiologi perdarahan dan ter"adin'a komplikasi. Ka"i ulang faktor 'ang meningkatkan atau menurunkan n'eri

$asional, membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi. erikan makanan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien

$asional, makanan mempun'ai efek penetralisir asam, "uga menghancurkan kandungan gaster. 1akan sedikit mencegah distensi dan haluaran gastrin. antu latihan rentang gerak aktif E pasif

$asional, menurunkan kekakuan sendi, meminimalkan n'eri E ketidakn'amanan. erikan pera/atan oral sering dan tindakan ken'amanan, misal, pi"atan punggung, perubahan posisi $asional, nafas bau karena tertahann'a sekret mulut menimbulkan tak nafsu makan dan dapat meningkatkan mual.

=Ko%a(orasi
!ntasida $asional, menurunkan keasaman gaster dengan absorbsi atau dengan menetralisir kimia. erikan obat sesuai indikasi, misal,

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-&

!ntikolinergik (misal , belladonna, atropin)

$asional, diberikan pada /aktu tidur untuk menurunkan motilitas gaster, menekan produksi asam, memperlambat pengosongan gaster, dan menghilangkan n'eri nokturnal.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-=

U'KUS PEPTIKU5 2.2 U%k)s Pep ik)" 1. Pen&er ian

Ilkus peptikum adalah putusn'a kontinuitas mukosa lambung 'ang meluas sampai di ba/ah epitel.

!dan'a lesi pada lambung. Ilkus peptikum "uga dapat timbul pada esophagus ba/ah, gaster,p'lorus, duodenum, atau "e"unum.

Kesimpulan , Ilkus peptikum adalah ekska%asi ( area berlubang ) 'ang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, p'lorus, duodenum, atau esophagus. Ilkus peptikum sering disebut sebagai ulkus lambung, duodenal atau esophageal, tergantung pada lokasin'a. Ilkus ini di sebabkan oleh erosi area terbatas dari membran mukosa. Erosi ini dapat meluas sedalam lapisan otot atau seluruh otot diperineum. Ilkus peptikum ini lebih mungkin ter"adi pada duodenum dari pada lambung. minor dari lambung, dekat p'lorus. 2. Pa o!isio%o&i iasan'a, ini ter"adi secara tunggal, tetapi ter"adi dalam bentuk multiple. Ilkus peptikum kronis cenderung ter"adi pada kur%atura

(en'ebab ulkus peptikum duodenum dan gaster saat ini diperberat oleh 6. p'lori.pemberantasan organisme ini selalu menimbulkan resolusi gastritis dan akhirn'a pen'embuhan ulkus . selain 6. p'lori, dua mekanisme berbeda pada ter"adin'a pen'akit ulkus peptikum di lambung dan duodenum telah diusulkan. *i lambung, diperkirakan ter"adi kerusakan perlindungan lapisan epitel secara normal dan men'ebabkan ulkus gaster. (ada situasi normal, aliran asam hidroklorida dari lumen lambung dicegah oleh adan'a hubungan 'ang sangat erat dan nonpermeabel antara sel)sel epitel dan lapisan alkalin mukus 'ang men'elimuti permukaan epitel lambung.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

-9

(ada pembentukan ulkus peptikum gaster, barier difusi ini dapat dirusak oleh adan'a cedera kronis oleh aspirin, 9S!#*, kortison, hormon adrenokortikosteroid ( !726 ), kafein, fenilbutason ( buta5olidin ), alkohol, dan agen kemoterapi. <at)5at ini dapat merangsang produksi asam, men'ebabkan kerusakan mukosa lokl danEatau menekan sekresi mukus. <at)5at ini melepas lapisan permukaan mukus dan men'ebabkan degenerasi membran sel epitel, dan ter"adi difusi masif asam kembali ke epitel dinding lambung. 0aktor pertama ter"adin'a ulkus peptikum adalah kelebihan sekresi asam. !ktifitas saraf %agus meningkat pada indi%idu dengan ulkus duodenum, terutama selama status puasa dan pada malam hari. Saraf %agus merangsang sel)sel antrum pilorik untuk melepaskan gastrin, 'ang pada /aktun'a ber"alan melalui aliran darah dan beker"a di sel pariental lambung untuk merangsang pelepasan asam hidroklorida. 0aktor lain pada pen'akit ulkus peptikum adalah adan'a sters emosi, 'ang men'ebabkan peningkatan sekresi gastrin, suplai darah, dan motilitas lambung karena stimulasi thalamus melalui hipotalamus sepan"ang rute simpati shipofisis. ila klien menun"ukkan reaksi stres, sistem saraf simpatis men'ebabkan konstriksi pembuluh darah di duodenum, 'ang membuat mukosa makin rentan terhadap trauma karena asam lambung dan sekresi pepsin. (ada aktifitas korteks adrenal, produksi mukus berkurang, dan sekresi lambung meningkat. ersama)sama faktor ini mengakibatkn peningkatan kerentanan klien terhadap ulserasi. Stres lama karena luka bakar, trauma berat, dan kondisi lain dapat menimbulkan Bulkus stersC atau gastritis erosif stress di dalam saluran gastrointestinal. Sindrom <ollinger)Ellison adalah kondisi 'ang di karakteristikkan oleh sekresi abnormal dari gastrin melalui tumor sel islet di pankreas. (erubahan patofisiologi 'ang di hubungkan dengan sindrom ini meliputi hipergastrinemia dan diare sekunder akibat malabsorpsi lemak karena penurunan lipase pankreas, inakti%asi duodenum, atau karena cedera akibat asam pada %ili, disamping sekresi lambung, h'perplasia mukosa gaster diakibatkan oleh efek trifik dari gastrin. (engobatan pada sindrom <ollinger)Ellison ditu"ukan pada supresi sekresi asam.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

24

(!230.3@ I.KIS (E(2#KI1

S'ok

Sepsis

2rauma

Sirkulasi Ekstrakorporal meman"ang

#SKE1#! 1IK3S! .!1 I9G $efluks empedu, kortikosteroid, alcohol, aspirin

(eningkatan permeabilitas mukosa

(eningkatan difusi balik 6N

(elepasan pepsin dari sel chief (elepasan histamin lokal

Edema, peningkatan permeabilitas kapiler

Kerusakan mukosa dan pembentukan ulkus

*D.- 9'eri b.d efek sekresi asam lambung pada "aringan 'ang rusak. *D.2 !nsietas b.d koping dengan pen'akit akut. *D.8 Kurang pengetahuan tentang pencegahan ge"ala dan penatalaksanaan kondisi. *D.4 9'eri, abdomen penuh, kelemahan dan dieforesis setelah makan 'ang b.d sindrom dumping Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung 2-

*. 5ani!es asi k%inis 9'eri.

iasan'a, pasien dengan ulkus mengeluh n'eri tumpul, seperti tetusuk atau sensasi terbakar di epigastrium tengah atau punggung. 9'eri biasa hilang dengan makan, karena makanan menetralisasi asam, atau dengan menggunakan alkaliO namun, bila lambung telah kosong atau alkali tidak digunakan, n'eri kembali timbul.9'eri tekan lokal 'ang lembut pada epigastrium atau sedikit disebalah kanan garis tengah. lokal pada epgastrium. (irosis ( n'eri uluhati ) eberapa ge"ala menurun dangan memberikan tekanan

eberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada esophagus dan lambung, 'ang naik ke mulut, kadang)kadang disertai eruktasi asam. Erutasi, atau senda/a umum ter"adi bila lambung pasien kosong. 1untah

1eskipun "arang pada ulkus duodenal 'ang terkompliksi, muntah dapat men"adi ge"ala ulkus peptikum. Konstipasi dan perdarahan

Konstipasi dapat ter"adi pada pasien ulkus, kemungkinan sebagai akibat dari diet dan obat)obatan +. E io%o&i #an Insi#en

Etiologi ulkus peptikum kurang di pahami, meskipun bakteri garam negati%e 6. p'lori telah sangat di 'akini sebagai factor pen'ebab. *iketahui bah/a ulkus peptikum ter"adi han'a pada area saluran G# 'ang terpa"an pada asam hidroklorida dan pepsin. (en'akit ini ter"adi dengan frekuensi paling besar pada indu%idu antara usia 44 dan A4 tahun tetapi relati%e "arang pada /anita men'usui, meskipun ini telah diobser%asi pada anak F anak dan bahkan pada ba'i. (ria terkena tiga kali lebih sering dari /anita, tetapi terdapat beberapa bukti bah/a insiden pada

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

22

/anita meningkat, Setelah menopause, insiden ulkus peptikum pada /anita hampir sama dengan pria. Ilkus peptikum pada korpus lambung dapat ter"adi tanpa sekresi asam berlebihan. (en'ebab ulkus peptikum lainn'a adalah sekresi bikarbonat mukosa, ciri genetik dan sters, dan gangguan hipersekresi.

0aktor predisposisi untuk ulkus peptikum , lood t'pe ( ulkus gaster dan gologan darah !, ulkus duodenum dan golongan darah 3). Sters emosi. 2rauma fisik. (roses penuaan.

U%k)s D)o#ena% Insi#en Isia 84)A4 (ria,/anita 8,2er"adi lebih sering daripada uklus lambung Tan#a #an &e,a%a. e")an k%inis 6iperseksi asam lambung *apat mengalami penambahan berat badan 9'eri ter"adi 2)8 "am setelah makanO sering terbangun dari tidur antara "am -dan 2 pagi 1akan makanan menghilangkan n'eri 1untah tidak umum 6emoragi "arang ter"adi dibandingkan ulkus lambungO tetapi, bila ada melena lebih umum daripada hematematis .ebih mungkin ter"adi perforasi dari pada usus lambung Ke")n&kinan "a%i&nasi +arang $ak or Risiko

U%k)s 'a"()n& Insi#en iasan'a >4 dan lebih (ria,/anita 2,Tan#a #an &e,a%a. e")an k%inis 9ormal sampai hiposekresi asam lambung (enurunan berat badan dapat ter"adi 9'eri ter"adi P sampai - "am setelah makanO "arang ter"adi pada malam hariO dapat hilang dengan mudah 1akan makanan tidak membantu dan kadang meningkatkan n'eri 1untah umum ter"adi 6emoragi lebih mungkin tar"adi dibanding pada uklus duodenal, hematemesis lebih umum ter"adi dari pada melena

Ke")n&kinan "a%i&nasi Kadang)kadang $ak or Risiko Gastritis, alkohol, merokok, 9S!#*, stres

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

28

Golongan darah 3, ((31, gagal gin"al kronis, alkohol, merokok, sirosis, stres -. Pe"eriksaan Dia&nos ik

(emeriksaan fisik dapat menun"ukkan adan'a n'eri, n'eri tekan epigastrik, atau distensi abdominal. ising usus mungkin tidak ada. (emeriksaan dengan barium terhadap saluran G# atas dapat menun"ukkan adan'a ulkusO namun endoskopi adalah prosedur diagnostik.

Endoskopi gastrointestinal atas digunakan untuk mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus, dan lesi. 1elalui endoskopi, mukosa dapat secara langsung dilihat dan biopsi didapatkan. (emeriksaan sekretori lambung merupakan nilai 'ang menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria ( tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung ) dan sindrom 5ollinger) ellison. 9'eri 'ang hilang dengan makan makanan atau antasida dan tidak adan'a n'eri 'ang timbul "uga mengidinfikasikan adan'a ulkus. !dan'a 6.p'lori dapat ditentukan dengan biopsi dan histologi melalaui kultur, meskipu hal ini merupakan tes laboratorium khusus. !dan'a "uga tes pernapasan 'ang mendeteksi H pylori, serta tes serologis terhadap antibod' pada antigen 6.p'lori.

0. Pena a%aksanaan 5e#is


2u"uan utama inter%ensi pada ulkus peptikum adalah mengistirahatkan lambung. #ni dapat meliputi , (enetralan atau buffering asam hidroklorida 1enghambat sekresi asam (enurunan aktifitas pepsin dan asam hidroklorida 1embasmi H pylori dari saluran gastrointestinal. $espon terhadap program terapeutik ber%ariasi sesuai dengan persepsi klien tentang status kesehatann'a dan dera"at ga'a hidup 'ang dipengaruhi oleh pen'akit ulkus. erikut ini batasan dan dan keberhasilan inter%ensi , Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

24

-. Klien mengalami penurunan n'eri 'ang akhirn'a hilang, "uga manifestasi lainn'a. 2. Klien makan nutrisi diet dan melaporkan peningkatan toleransi terhadap makanan. 8. Klien mematuhi "ad/al pengibatan. 4. Klien mengidentifikasi stressor dan mengembangkan cara untuk menghadapi atau mengubahn'a. 3bat 'ang diresepkan pada klien dengan ulkus peptikum untuk empat alasan utama , -) 2) Intuk menghilangkan bakteri H pylori dari saluran gasrointstinal ( antibiotika ). Intuk menurunkan sekresi ( obat hiposekresi (Qantagonis reseptor 62, analog

prostaglandin, antikolonergik, inhibitor pompa proton, antasidaR ). 8) 4) Intuk menetralisasi asam ( antasida ) Intuk melindungi barier mukosa ( sukrafal QcarafateR ).

1. Pena a%aksanaan Be#a: (embedahan lambung dilakukan untuk alasan berikut , 1enurunkan kemampuan sekresi asam lambung. 1engangkat keganasan atau lesi potensial keganasan. 1engatasi kedaruratan bedah 'ang berkembang sebagai komplikasi pen'akit ulkus peptikum. 1engatasi klien 'ang tidak berespons terhadap terapi medikal. Keban'akan ulkus kronis dan berulang akhirn'a diatasi melalui pembedahan.pembedahan untuk pencegahan kekambuhan ulkus dilakukan untuk alasan berikut , 1emudahkan regurtasi enterogastrik sekresi mukosa, empedu, dan getah pankreas. 1enurunkan kapasitas sekretorius lambung dengan mengangkat sel parietal. 1enghilangkan rangsang sekresi asam hidroklorida dan memotong saraf %agus.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

2>

1enghilangkan mekanisme hormon gastrik dengan gastrektomi.

2.

Proses kepera6a an pasien #en&an )%k)s pep ik)"

a. Pen&ka,ian7 Ka"i adan'a mual dan muntah Ka"i tanda)tanda %ital Ka"i apakah pasien merokokS Ka"i adan'a stresS !dan'a ri/a'at keluarga dengan pen'akit ulkus peptikumS

(. Dia&nosa 9'eri berhubungan dengan efek sekresi asam lambung pada "aringan 'ang rusak. !nsietas berhubungan dengan koping dengan pen'akit akut. Kurang pengetahuan tentang pencegahan ge"ala dan penatalaksanaan kondisi. 9'eri, abdomen penuh, kelemahan dan dieforesis setelah makan 'ang berhubungan dengan sindrom dumping paska)gastrektomi.

/. 5asa%a: ko"p%ikasi.ko"p%ikasi po ensia% Ilkus peptikum dapat menimbulkan komplikasi berikut, 6emoragi. (erforasi.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

2A

(enetrasi. 3bstruksi pilorik ( obstruksi "alan keluar lambung ).

#. Dia&nosa #an In er8ensi Kepera6a an

DK.1 7 Nyeri (er:)()n&an #en&an e!ek sekresi asa" %a"()n& pa#a ,arin&an yan& r)sak. *alam 24 "am penerimaan, persepsi sub"ektif pasien tentang n'eri hilang, di buktikan dengan skala n'eriO pada saat pulang dari rumah sakit, n'eri tidak ada.indikator Findikator ob"ektif seperti meringis, tidak ada atau kurang. #nter%ensi kepera/atan ,

-. Ka"i dan dokumentasikan n'eri , beratn'a, karakter, lokasi, durasi, faktor pencetus, metode menghilang. 2. eri tahu pasien untuk menghindari makanan dan obat 'ang mengiritasi, khususn'a 'ang berkenaan dengan ge"ala)ge"ala. 8. #nstruksikan pasien untuk makan tiga kali makanan seimbang tiap hari dan menghindari kudapan pada /aktu tidur. 4. erikan metode )metode non)farmakologis untuk kontrol n'eri ( mis, distraksi, gosokan punggung, bimbing ima"inasi ). >. antu pasien mencegah atau mengendalikan ansietas dengan menga"arkan tindakan bantuan mandiri dan an"urkan mengekspresikan perasaan A. !n"urkan pasien untuk menggunakan teknik penurunan stress.

DK. 2 7 Ansie as (er:)()n&an #en&an kopin& #en&an penyaki ak) . (erubahan perlindungan 'ang berhubungan dengan potensi terhadap perdarahan, obstruksi, dan perforasi sekunder akibat proses ulseratif.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

2&

6asil 'ang di harapkan , (asien bebas dari tanda dan ge"ala perdarahan, obstruksi, perforasi, dan peritonitis, dibuktikan dengan hasil negatif pada tes darah samarO pasase feses dan flatusO abdomen lunak dan tidak distensiO napsu makan baikO dan normotermia. #nter%ensi kepera/atan , -. Ka"i terhadap indikator) indikator perdarahan (mis, hematemesis, melena). (eriksa semua fase terhadap darah samar. Konsul dokter tentang temuan positif. 2. ila di indikasikan, pasang selang gastrik sesuai program. +angan menggunakan selang lambung pada pasien 'ang mengalami atau dicurigai mengalami %arises esophagus. 8. (antau dan perhatikan indikator)indikator obstruksi, n'eri abdomen, distensi, mual, muntah, ketidakmampuan mengeluarkan feses atau flatus. 4. @aspadai terhadap indikator)indikator obstruksi perforasi dan peritonitis, n'eri abdomen tiba)tiba atau hebat, distensi, dan kekauan abdomenOdemamO mualO muntah. Konsul dokter dengan segera tentang temuan bermakna. >. !"arkan pasien tanda dan ge"ala komplikas G# dan pentingn'a melaporkan hal ini dengan segera pada pemberi pera/atan kesehatan bila ini ter"adi.

DK. * 7 K)ran& pen&e a:)an en an& pen/e&a:an &e,a%a #an pena a%aksanaan kon#isi. Kerusakan integritas "aringan 'ang berhubungan dengan pema"anan pada iritan kimia (asam gaster dan pepsin). 6asil 'ang diharapkan , Selama tinggal di rumah sakit, pasien memenuhi rekomendasi medis untuk mengatasi ulkus peptikum, dalam 24 "am sebelum pulang dari rumah sakit, pasien mengungkapkan pengetahuan perlun'a perubahan ga'a hidup. +aringan mukosa gastrik dan duodenal sembuh dan tetap utuh, dibuktikan dengan tidak adan'a atau penurunan n'eri dan tidak ada perdarahan.

#nter%ensi kepera/atan ,

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

2=

-. !n"urkan pasien untuk menghindari makanan 'ang mungkin men'ebabkan n'eri atau meningkatkan sekresi asamO respon ini sangat indi%idual. 2. #nstruksikan pasien untuk menghindari makanan dan obat berkenan dengan peningkatan sekresi asan dan erosi G#, kopi, kafein, alcohol, aspirin ibuprofen, dan 9S!#* lain. 8. ila dapat di terapkan, rekomendasikan strategis untuk membantu pasien berhenti merokok.

4. 2ekankan pentingn'a menggunakan obat pada inter%al 'ang diprogramkan, tidak han'a untuk penghilangn'a n'eri simtomatik. >. ila dapat di terapkan, ru"uk pasien pada sumber komunitas dan kelompok pendukung untuk membantu pasien berhenti merokok dan minum.

DK. + 7Nyeri< a(#o"en pen):< ke%e"a:an #an #ie!oresis se e%a: "akan yan& (er:)()n&an #en&an sin#ro" #)npin& paska>&as rek o"i. 6asil 'ang diharapkan , *alam 24 "am sebelim pulang dari rumah sakit, pasien mengungkapkan tindakan untuk mencegah ketidakn'amanan setelah makan. #nter%ensi kepera/atan , -. eri tahu pasien untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat, 'ang mencetuskan rasa penuh osmotik dari cairan di dalam saluran G# dan menambah ge"ala. 2. #nstruksikan pasien untuk menghindari makanan fibrosa dan mengun'ah makanan secara seksama. 8. eri tahu pasien untuk menghindari minum cairan dengan makan dan berbaring setelah makan untuk mencegah pengosongan gastrik cepat 'ang ter"adi pada sindrom dumping.

PEN?U'UHAN PASIEN>KE'UARGA DAN REN@ANA PE5U'ANGAN


eri pasien dan orang terdekat informasi %erbal dan tertulis tentang hal berikut , -. (entingn'a mengikuti diet 'ang di programkan untuk memfasilitasi pen'embuhan ulkus, mencegah eksaserbasi atau kekambuhan, atau mengontrol sindrom dumping pascapembedahan. ila tepat, atur konsultasi dengan ahli diet.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

29

2. 3bat)obatan, termasuk nama, tu"uan,dosis, "ad/al, ke/aspadaan, interaksi obatEobat dan makananEobat, dan potensil efek samping. 8. 2anda dan ge"ala eksaserbasi dan kekambuhan, dan potensial komplikasi. 4. (era/atan insisi dan teknik penggantian balutan, bila perlu. !"arkan pasien tentang tanda infeksi luka, kemerahan menetap, bengkak,drainase purulen, hangat lokal, demam, bau busuk. >. (erubahan peran ga'a hidup dalam mencegah eksaserbasi atau kekambuhan ulkus, termasuk berhenti merokok dan mengurangi stress. A. $u"uk pada spesialis pera/atan kesehatan untuk bantuan penurunan sters, bila perlu. &. $u"uk pada kelompok pendukung komunitas, bila ada.

@A GASTER 2.* ASUHAN KEPERAWATAN PADA @A GASTER


A. Konsep Penyaki @a Gas er a. Pen&er ian Karsinoma gaster merupakan tumor ganas lambung 'ang paling ban'ak Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma gastrointestinal 'ang paling tergolong adenokarsinoma. (Soeparman T Sar/ono @aspad"i, -994) sering ter"adi dan men'ebabkan sekitar 2,4 H kematian akibat kanker. ((rice T @ilson, -99>) Karsinoma gaster adalah gangguan sel gaster 'ang dalam /aktu lama ter"adi Karsinoma gaster merupakan mutasi sel gaster 'ang keban'akan men'erang mutasi sel gaster. (S"amsuhida"at T @im *e +ong, -99&) antrum gaster dan merupakan kanker adenokarsinoma. ( aughmen T +o!nn, 2444) Kesimpulan , karsinoma gaster adalah neoplasma gastrointestinal 'ang men'ebabkan mutasi sel gaster. (. K%asi!ikasi Earl' gastric cancer (tumor ganas lambung dini). erdasarkan hasil pemeriksaan radiologi, gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas , 2ipe # (pritrured t'pe)

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

84

2umor ganas 'ang mengin%asi han'a terbatas pada mukosa dan sub mukosa 'ang berbentuk polipoid. entukn'a ireguler permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi. 2ipe ## (superficial t'pe) *apat dibagi atas 8 sub tipe, !! a "#le$ated type% 2ampakn'a sedikit ele%asi mukosa lambung. 6ampir seperti tipe #, terdapat sedikit ele%asi dan lebih meluas dan melebar. !! b "&lat type% 2idak terlihat ele%asi atau depresi pada mukosa dan han'a terlihat perubahan pada /arna mukosa. !! c "'epressed type% *idapatkan permukaan 'ang iregular dan pinggir tidak rata (iregular) hiperemik E perdarahan. 2'pe ###. (EDca%ated t'pe) 1en'erupai ormann ## (tumor ganas lan"ut) dan sering disertai kombinasi seperti ## c T ### atau ### T ## c dan ## a T ## c. !d%anced gastric cancer (tumor ganas lan"ut).1enurut klasifikasi ormann dapat dibagi atas , -. ormann #. entukn'a berupa polipoid karsinoma 'ang sering "uga disebut sebagai fungating dan mukosa di sekitar tumor atropik dan iregular. 2. ormann ## 1erupakan 9on #nfiltrating 7arsinomatous Ilcer dengan tepi ulkus serta mukosa sekitarn'a menon"ol dan disertai nodular. *asar ulkus terlihat nekrotik dengan /arna kecoklatan, keabuan dan merah kehitaman. 1ukosa sekitar ulkus tampak sangat hiperemik. 8. ormann ###. erupa infiltrating 7arsinomatous t'pe, tidak terlihat batas tegas pada dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa. 4. ormann #; erupa bentuk diffuse #nfiltrating t'pe, tidak terlihat batas tegas pada dinding dan infiltrasi difus pada seluruh mukosa. /. Pa o!isio%o&i Seperti pada umumn'a tumor ganas ditempat lain pen'ebab tumor gaster "uga belum diketahui secara pasti. 0aktor 'ang mempermudah timbuln'a tumor ganas gaster adalah perubahan mukosa 'ang abnormal antara lain seperti gastritis atropik, polip di gaster, dan anemia

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8-

pernisiosa. *i samping itu "uga pengaruh keadaan lingkungan mungkin memegang peran penting terutama pada pen'akit gaster seperti dinegara +epang, 7hili, #rlandia, !ustralia, $usia dan Skandina%ia. 2ern'ata pada orang +epang 'ang telah lama meninggalkan +epang, frekuensi tumor ganas gaster lebih rendah. Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma lambung 'ang paling sering ter"adi dan men'ebabkan sekitar 2,A H dari semua kematian akibat kanker. .aki)laki lebih sering terserang dan sebagian besar kasus timbul setelah usia 44 tahun. . 0aktor genetik memegang peranan penting, dibuktikan karsinoma lambung lebih sering ter"adi pada orang dengan golongan darah !. Selain itu faktor ulkus gastrikum adalah salah satu faktor pencetus ter"adin'a karsinoma gaster. (ada stadium a/al, karsinoma gaster sering tanpa ge"ala karena lambung masih dapat berfungsi normal. Ge"ala biasan'a timbul setelah massa tumor cukup membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan anoreksia, dan gangguan pen'erapan nutrisi di usus sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan 'ang akhirn'a men'ebabkan kelemahan dan gangguan nutrisi. ila ker"a usus dalam men'erap nutrisi makanan terganggu maka akan berpengaruh pada 5at besi 'ang akan mengalami penurunan 'ang akhirn'a menimbulkan anemia dan hal inilah 'ang men'ebabkan gangguan pada perfusi "aringan penurunan pemenuhan kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering ter"adi. (ada stadium lan"ut bila sudah metastase ke hepar bisa mengakibatkan hepatomegali. 2umor 'ang sudah membesar akan menghimpit atau menekan saraf sekitar gaster sehingga impuls saraf akan terganggu, hal ini lah 'ang men'ebabkan n'eri tekan epigastrik. !dan'a n'eri perut, hepatomegali, asites, teraba massa pada rektum, dan kelen"ar limfe suprakla%ikuler kiri (.imfonodi ;ircho/) 'ang membesar menun"ukkan pen'akit 'ang lan"ut dan sudah men'ebar. hepatik. Karsinoma gaster berasal dari pertumbuhan epitel pada membran mukosa gaster. Kaban'akan karsinoma gaster berkembang pada bagian ba/ah gaster. Sedangkan pada atrofi gaster disapatkan bagian atas gaster dan secara multicenter. Karsinoma gaster terlihat beberapa bentuk. -. Seperempatn'a berasal dari propria 'ang berbentuk fungating 'ang tumbuh ke lumen sebagai massa. 2. Seperempatn'a berbentuk tumor 'ang berulserasi. 8. 1assa 'ang tumbuh melalui dinding mengin%asi lapisan otot. 4. (en'ebarann'a melalui dinding 'ang disemari pen'ebaran pada permukaan. ila terdapat ikterus obstrukti%a harus dicurigai adan'a pen'ebaran di porta

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

82

>. entuk linisplastika. A. Sepertigan'a karsinoma berbagai bentuk di atas. (rognosis 'ang baik berhubungan dengan bentuk polipoid dan kemudian berbentuk ulserasi dan 'ang paling "elek ada bentuk scirrhous dan bentuk infiltrasi. (en'ebaran karsinoma gaster sering ke hati, arteri hepatika dan celiac, pankreas dan hilus selitar limpa. *apat "uga mengenai tulang, paru, otak dan bagian lain saluran cerna.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

88

Karsinoma Gaster

Gastritis atropik, polip di gaster, anemia pernisiosa

Kebiasaan 6idup , Sering makanmakanan panas , pedas, makanan diasap, kurang serat.

6erediter

#nfeksi 6. (ilor'

Keadaan .ingkungan

(erubahan mukosa 'ang abnormal

(ertumbuhan epitel pada membran mukosa gaster *D 8. (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah dan tidak nafsu makan Gangguan anoreksia Gangguan pen'erapan nutrisi pada usus 1etastase 6epar 6epatomegali (enurunan 0e !nemia Gangguan perfusi "aringan !sites (enurunan kebutuhan 32 di otak 2eraba massa pada rectum Kelen"ar limfe suprakal%ikuler kiri (.imfonodi ;ircho/) membesar Stadium .an"ut #mpuls saraf terganggu 9'eri tekan epigastrik 2umor membesar menekan saraf sekitar gaster *D -. 9'eri b.d proses pertumbuhan sel)sel kanker

1assa tumor cukup membesar

*D 4. #ntoleransi berakti%itas b.d kelemahan fisik.

(en'ebaran telah mencapai porta hepatika *D 2. Kecemasan b.d rencana pembedahan

#kterus 3bstruktif

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

84

#. Tan#a #an Ge,a%a 2anda dan ge"ala karsinoma kolo)rektal tergantung dari lokasi dan besarn'a tumor , a. 9'eri b. (enurunan erat badan. c. 1untah d. !noreksia. e. *isfagia. f. 9ausea. g. Kelemahan. h. 6ematemasis. i. $egurgitasi. ". 1udah ken'ang. k. !sites ( perut membesar). l. Keram abdomen m. *arah 'ang n'ata atau samar dalam tin"a n. (asien mengeluh rasa tidak enak pada perut terutama sehabis makan. e. E io%o&i (en'ebab dari karsinoma Gaster sampai saat ini belum diketahui secara pasti. 9amun para pen'elidik berpendapat bah/a komposisi makanan merupakan salah satu faktor penting dalam ke"adian karsinoma Gaster. 0aktor F faktor tersebut seperti , -. Gastritis kronis. 2. 0aktor infeksi (oleh kuman 6. ('lor'). 8. 6erediter. 4. Sering makan daging he/an dengan cara dipanggang atau dibakar atau diasapkan. >. Sering makan makanan 'ang terlalu pedas. A. Kurang makanan 'ang mengandung serat. &. 1akan makanan 'ang memproduksi bahan karsinogenik dan ko)karsinogenik.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8>

!. Epi#e"io%o&i Seperti haln'a dengan pen'akit kanker di tempat lain kanker lambung pada umumn'a timbul pada usia lan"ut. .ebih dari A4H kanker lambung ditemukan pada penderita di atas A> tahun dengan dominasi kaum pria. Kanker lambung terban'ak didapatkan pada kelompok A4)A9 tahun. &. Pe"eriksaan Dia&nosis -. (emeriksaan fisis. (emeriksaan fisis dapat membantu diagnosis berupa berat badan menurun dan anemia. *idaerah epigastrium mungkin ditemukan suatu massa dan "ika telah ter"adi metastasis ke hati, teraba hati 'ang iregular, dan kadang)kadang kelen"ar limfe kla%ikula teraba. 2. $adiologi. (emeriksaan radiologi 'ang penting adalah pemeriksaan kontras ganda dengan berbagai posisi seperti telentang. 2engkurap, oblik 'ang disertai dengan komprsi. 8. Gastroskopi dan iopsi. (emeriksaan gastroskopi ban'ak sekali membantu diagnosis untuk melihat adan'a tumor gaster. (ada pemeriksaan 3kuda (-9A9) dengan biopsi ditemukan 94 H pasien dengan tumor ganas gaster sedangkan dengan sitologi la%se han'a didapatkan >4 H. 4. (emeriksaan darah pada tin"a. (ada tumor ganas sering didapatkan perdarahan dalam tin"a (occult blood), untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan tes en5idin. >. Sitologi. (emeriksaan (apanicolaou dari cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung dengan hasil =4 F 94 H. 2entu pemeriksaan ini perlu dilengkapi dengan pemeriksaan gastroskopi dan biopsi. :. Ko"p%ikasi -. (erforasi *apat ter"adi perforasi akut dan perforasi kronik. 2. 6ematemesis. 6ematemesis 'ang masif dan melena dapat ter"adi pada tumor ganas lambung sehingga dapat menimbulkan anemia.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8A

8. 3bstruksi. *apat ter"adi pada bagian ba/ah lambung dekat daerah pilorus 'ang disertai keluhan mintah)muntah. 4. !dhesi. +ika tumor mengenai dinding lambung dapat ter"adi perlengketan dan infiltrasi dengan organ sekitarn'a dan menimbulkan keluhan n'eri perut

i. Pena a%aksanaan 5e#is -. edah +ika pen'akit belum menun"ukkan tanda pen'ebaran, pilihan terbaik adalah pembedahan. @alaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahan sudah dapat dilakukan sebagai tindakan paliatif. $eaksi kuratif akan berhsil bila tidak ada tanda metastasis di tempat lain, tidak ada sisa 7a pada irisan lambung, reseksi cairan sekitar 'ang terkena, dari pengambilan kelen"ar limfa secukupn'a. 2. $adiasi (engobatan dengan radiasi memperlihatkan kurang berhasil. 8. Kemoterapi (ada tumor ganas dapat dilakukan pemberian obat secara tunggal atau kombinasi kemoterapi. *i antara obat 'ang di gunakan adalah > 0luoro Iracil, trimetreDote, mitonisin 7, hidrourea, epirubisin dan karmisetin dengan hasil -= F 84 H. B. Konsep Dasar Kepera6a an A. Pen&ka,ian a. (ersepsi kesehatan)pemeliharaan kesehatan o o o o !pakah ada ri/a'at kanker pada keluarga Status kesehatan dan pen'akit 'ang diderita, upa'a 'ang dilakukan .ingkungan tempat tinggal klien 2ingkat pengetahuan dan kepedulian pasien

6al)hal 'ang membuat status kesehatan pasien berubah , merokok, alkohol, obat)obatan, polusi, lingkungan, %entilasi. b. 9utrisi metabolik +enis, frekuensi dan "umlah makanan dan minuman 'ang dikonsumsi sehari

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8&

!dan'a mual, muntah, anoreDia, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan nutrisi !dan'a kebiasaan merokok, alkohol dan mengkonsumsi obat)obatan tertentu. Ketaatan terhadap diet, ka"i diet khusus +enis makanan 'ang disukai (pedas, asam, manis, panas, dingin) !dan'a makanan tambahan 9apsu makan berlebihEkurang Kebersihan makanan 'ang dikonsumsi

c. Eliminasi (ola !K dan ! , frekuensi, karakteristik, ketidakn'amanan, masalah pengontrolan !dan'a mencret bercampur darah !dan'a *iare dan konstipasi @arna feses, bentuk feses, dan bau !dan'a n'eri /aktu !

d. !kti%itas dan latihan Kebiasaan akti%itas sehari hari Kebiasaan olah raga $asa sakit saat melakukan akti%itas e. 2idur dan #stirahat o o !dan'a ge"ala susah tidurEinsomnia Kebiasaan tidur per 24 "am

f. (ersepsi kognitif o Gangguan pengenalan (orientasi) terhadap tempat, /aktu dan orang !dan'a gangguan proses pikir dan da'a ingat 7ara klien mengatasi rasa tidak n'aman(n'eri) !dan'a kesulitan dalam mempela"ari sesuatu (enilaian klien terhadap dirin'a sendiri Klien hidup sendiriEkeluarga

g. (ersepsi dan konsep diri

h. (eran dan hubungan dengan sesama

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

8=

o o i.

Klien merasa terisolasi !dan'a gangguan klien dalam keluarga dan mas'arakat

$eproduksi dan seksualitas !dan'a gangguan seksualitas dan pen'impangan seksualitas (engaruhEhubungan pen'akit terhadap seksualitas

".

1ekanisme koping dan toleransi terhadap stess !dan'a perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah 1ekanisme koping 'ang biasa digunakan $espon emosional klien terhadap status saat ini 3rang 'ang membantu dalam pemecahan masalah

k. Sistem keperca'aan !gama 'ang dianut,apakah kegiatan ibadah terganggu B. Dia&nosa Kepera6a an -. 9'eri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel)sel kanker 2. Kecemasan berhubungan dengan rencana pembedahan 8. (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan 4. #ntoleransi berakti%itas berhubungan dengan kelemahan fisik. @. Ren/ana Kepera6a an DA 1. Nyeri (er:)()n&an #en&an proses per )"():an se%>se% kanker 2u"uan , 9'eri berkurang sampai hilang setelah dilakukan tindakan kepera/atan 6asil 'ang diharapkan , 9'eri berkurang sampai dengan hilang $encana 2indakan, -. Ka"i karakteristik n'eri, lokasi, frekfensi $E mengtahui tingkat n'eri sebagai e%aluasi untuk inter%ensi selan"utn'a 2. Ka"i faktor pen'ebab timbul n'eri (takut , marah, cemas) $E dengan mengetahui faktor pen'ebab n'eri menentukan tindakan untuk mengurangi n'eri 8. !"arkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam $E tehnik relaksasi dapat mengatsi rasa n'eri 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

89

$E analgetik efektif untuk mengatasi n'eri

DA 2. Ke/e"asan (er:)()n&an #en&an ren/ana pe"(e#a:an 2u"uan , Kecemasan dapat diminimalkan setelah dilakukan tindakan kepera/atan 6asil 'ang diharapkan , Kecemasan pasien berkurang $encana 2indakan, -. +elaskan setiap tindakan 'ang akan dilakukan terhadap pasien $E pasien kooperatif dalam segala tindakan dan mengurangi kecemasan pasien 2. eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan akan ketakutann'a $E untuk mengurangi kecemasan 8. E%aluasi tingkat pemahaman pasien E orang terdekat tentang diagnosa medik $E memberikan informasi 'ang perlu untuk memilih inter%ensi 'ang tepat 4. !kui rasa takutE masalah pasien dan dorong mengekspresikan perasaan $E dukungan memampukan pasien memulai membukaE menerima ken'ataan pen'akit dan pengobatan DA *. Per)(a:an n) risi k)ran& #ari ke() ):an )(): (er:)()n&an #en&an ")a%< ")n a: #an i#ak na!s) "akan. 2u"uan , Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi setelah dilakukan kepera/atan 6asil 'ang diharapkan, ) 9utrisi klien terpenuhi ) 1ual berkurang sampai dengan hilang. $encana tindakan , -. 6idangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat. $E 1akanan 'ang hangat menambah nafsu makan. 2. Ka"i kebiasaan makan klien. $E +enis makanan 'ang disukai akan membantu meningkatkan nafsu makan klien. 8. !"arkan teknik relaksasi 'aitu tarik napas dalam. $E 2arik nafas dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual. 4. 2imbang berat badan bila memungkinkan. $E Intuk mengetahui kehilangan berat badan. >. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian %itamin

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

44

$E 1encegah kekurangan karena penurunan absorsi %itamin larut dalam lemak

DA +. In o%eransi (erak i8i as (er:)()n&an #en&an ke%e"a:an !isik. 2u"uan , #ntoleransi akti%itas teratasi setelah dilakukan tindakan kepera/atan. 6asil 'ang diharapkan, Klien menun"ukkan peningkatan toleransi dalam berakti%itas 'ang ditandai dengan, tidak mengeluh lemas, klien berakti%itas secara bertahap. $encana 2indakan , -. Sediakan /aktu istirahat 'ang cukup. $E #stirahat akan memberikan energi 'ang cukup dan membantu dalam proses pen'embuhan. 2. Ka"i keluhan klien saat berakti%itas. $E 1engidentifikasi kelainan berakti%itas. 8. Ka"i kemampuan klien dalam berakti%itas. $E 1enentukan akti%itas 'ang boleh dilakukan. 4. antu memenuhi kebutuhan klien. $E 2erpenuhin'a kebutuhan klien.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

4-

BAB III PENUTUP *.1 Kesi"p)%an


(en'akit gastritis, ulkus peptikum dan kanker gaster. Gastritis adalah inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan dapat dibuktikan dengan adan'a infltrasi sel)sel radang. Ilkus peptikum adalah ekska%asi ( area berlubang ) 'ang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, p'lorus, duodenum, atau esophagus. karsinoma gaster adalah neoplasma gastrointestinal 'ang men'ebabkan mutasi sel gaster. Ketiga pen'akit ini dapat dicegah dengan mengatur pola makan 'ang baik dan mencegah faktor) faktor resiko lainn'a.

*.2 Saran
*iharapkan setelah membaca materi ini, pembaca dapat menghindari faktor) faktor resiko 'ang dapat men'ebabkan pen'akit tersebut. Serta dalam praktek asuhan kepera/atan dapat membuat diagnosa kepera/atan 'ang tepat atas pen'akit dan mampu melakukan inter%ensi dan implementasi kepera/atan 'ang tepat.

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

42

Da! ar P)s aka

runner dan Suddart. 2442. Buku A(aran Keperawatan Medikal Bedah #d ) *ol + +akarta, EG7 0eliD,0erd'nandus.2449.Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Kanker Lambung QonlineR. 2ersedia ///.google.com Q9 September 2449R .ong, arbara 7. -99A. Perawatan Medikal Bedah ,uatu Pendekatan Proses Keperawatan +akarta , EG7. (rice, S'l%ia !nderson.244>. (atofisiologis , Konsep Klinis Proses.Proses Penyakit +akarta , EG7, Soeparman. -9=&. #lmu (en'akit *alam. +akarta , alai (enerbit 0KI#. andung, U#(K (a"a"aran. 1ubin, 6alim.244=. Panduan Praktis !lmu Penyakit 'alam 'iagnosis dan -erapi .

http,EE'an)no%.blogspot.comE2449E42Easkep)gastritis.html http,EE/a'anpu"a.blinDer.com http,EEde5licious.blogspot.comE2449E4>Easuhan)kepera/atan)pada)klien) denganV84.html

Keperawatan Medikal Bedah :Askep pada Klien dengan Gangguan Lambung

48

Anda mungkin juga menyukai