FOR MUSLIMS : SENYUM ITU SUATU SEDEKAH FOR NON MUSLIM: SMILE WILL ALWAYS BRIGHTEN UP YOUR MOODS
Lingkup : Pengantar Baja tulangan beton Persyaratan baja untuk tulangan beton Pengujian baja tulangan Praktek pengujian baja tulangan di laboratorium
Besi mentah
Pabrikasi Baja
Baja
1. Definisi Baja Tulangan Beton menurut SNI 07-04101989, direvisi SNI 07-2052-2002, adalah baja yg berbentuk batang yg digunakan untuk penulangan beton. Baja tulangan beton utk bangunan hrs memenuhi norma persyaratan yg diuji dgn metode pengujian sesuai SNI 07-25201991, ttg Metode pengujian kuat tarik baja beton.
Karena :
Pemerintah hrs menjamin agar barang yg diperdagangkan tidak : 1. menimbulkan bahaya terhadap keselamatan konsumen, kesehatan masy. serta keamanan negara. 2. menimbulkan ancaman terhadap kelestarian fungsi LH 3. menimbulkan gangguan operasi atau keselamatan produk lain dan harta benda. Pemerintah hrs mengupayakan terbentuknya kepastian pasar dan persaingan yg sehat dan agar :
tidak menimbulkan dampak negatif, maka tidak boleh menimbulkan hambatan berkelebihan bagi : - Perkembangan industri - Kelancaran perdagangan dan persaingan - Perkembangan faktor ekonomi lain.
maka : Pemerintah memberlakukan SNI wajib, untuk Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052-2002)
2. Klasifikasi Bentuk - BjTP - BjTS mempunyai bentuk permukaan yang khusus yaitu bersirip melintang dan rusuk memanjang. - misal BjTS 40 angkanya menyatakan batas luluh karakteristik
3. Persyaratan :
a. Tidak boleh mengandung serpihan, lipatanlipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, lekuk/cerna yg dalam, dan boleh berkarat ringan di permukaan, dilihat secara visual; b. Untuk BjTP mempunyai permukaan batang baja yg rata/polos. c. Untuk BjTS, harus mempunyai sirip yg teratur, terdiri dari rusuk memanjang, sejajar dgn sumbu batang dan sirip-sirip yg melintang sumbu batang, dan sirip tersebut harus mempunyai persyaratan :
- jarak antara dua sirip melintang tidak boleh > 0,7 ; - tinggi sirip minimal 0.05 , dan maksimum 0,1 ; - sirip melintang tidak boleh 45o dan 70o thd sumbu batang; - arah melintang satu sisi dgn lainnya harus berlawanan; - bila sudutnya diatas 70o arah yg berlawanan sirip tidak diperlukan.
d. Diameter karakteristik BjTS dihitung dgn rumus: 1000 x B = 12,74 B k = --------------7, 85 x 0,25 x B = brt per satuan pnj (gr/mm)
45o a
70o
Rusuk memanjang
sirip melintang
sirip melintang
> 70o
Rusuk memanjang
sirip melintang
f.
Tabel 1. Ukuran baja tulangan beton polos Diameter Luas penampang Berat No Penamaan 2 Nominal (mm) Nominal (cm ) Nominal (kg/m) P 6 6 0.2827 0.222 1 P 8 8 0.5027 0.395 2 3 P 10 10 0.7854 0.617 P 12 12 1.1310 0.888 4 5 P 14 14 1.5394 1.208 P 16 16 2.0106 1.578 6 P 19 19 2.8353 2.226 7 8 P 22 22 3.8013 2.984 P 25 25 4.9088 3.853 9 10 P 28 28 6.1575 4.834 P 32 32 8.0425 6.313 11
f.
Tabel 2. Ukuran baja tulangan beton polos Luas Diameter Tinggi Jarak Lebar Diameter penampang dalam sirip Berat Sirip rusuk No Penamaan nominal nominal nominal melintang melintang memanjang nominal (do) min maks maks maks (d) mm
1 2
2 cm
mm
mm mm
mm
mm
kg/m
3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13
S6 S8 S 10 S 13 S 16 S 19 S 22 S 25 S 29 S 32 S 36 S 40 S 50
6 8 10 13 16 19 22 25 29 32 36 40 50
0.2827 0.5027 0.7854 1.327 2.011 2.835 3.801 4.909 6.605 8.042 10.18 12.57 19.64
5.5 7.3 8.9 12.0 15.0 17.8 20.7 23.6 27.2 30.2 34.0 38.0 48.0
0.3 0.4 0.5 0.7 0.8 1.0 1.1 1.3 1.5 1.6 1.8 2.0 2.5
0.6 0.8 1.0 1.3 1.6 1.9 2.2 2.5 2.9 3.2 3.6 4.0 5.0
4.2 5.6 7.0 9.1 11.2 13.3 15.4 17.5 20.3 22.4 25.2 28.0 38.0
4.7 6.3 7.9 10.2 12.6 14.9 17.3 19.7 22.8 25.1 28.3 31.4 39.3
0.222 0.395 0.617 1.04 1.58 2.23 2.98 3.85 5.19 6.31 7.99 9.86 15.41
Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal dan berat nominal
Luas penampang Nominal 0,7854 x 2 L = ------------ cm2 100 Keliling Nominal (K) = 0.3142 x (mm) Berat Nominal = 0.785 x L (kg/m)
h. Toleransi Diameter
Tabel 3. Toleransi Diameter untuk BjTP dan BjTS Diameter (mm) 6 8 14 16 25 28 34 > 34 Toleransi (mm) 0,3 0,4 0,5 0,6 0,8 Penyimpangan kebundaran Maksimum 70 % batas toleransi
d1 d2
d1 - d2
16 mm,
d1 - d2 = 0,4 mm,
i. Panjang
Apabila tidak ada permintaan khusus, panjang baja tulangan yg ditetapkan 6, 9 dan 12 m.
j. Berat, j1. Toleransi berat per batang BjTp dan BjTS ditetapkan sbb
6 8 10 < 16 16 < 28 28
Untuk BjTS
7 6 5 4
10 : 0,617 kg/m,
j2. Toleransi berat per lot baja tulangan ditetapkan sbb : Tabel 6. Toleransi Berat per lot Diameter (mm) Toleransi (%)
6 8 10 < 16 16 < 28 28 6 5 4 3,5
Tabel 7. Sifat Mekanis BjTP Kelas Nomor Uji Tarik Uji lengkung Baja Diameter batang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut No Tulangan uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung (Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)
1
BjTP 24 BjTP 30
20 24 18 20
180 180
3x
16 = 4 x
o 16 = 3 x
lanjutan
Tabel 8. Sifat Mekanis BjTS Uji Tarik Batas ulur Kuat tarik Regang N/mm2 N/mm2 (Kgf/mm2) (Kgf/mm2) min 30 (294) min 35 (343) min 40 (392) min 50 (491) min 45 (441) min 50 (491) min 57 (559) min 63 (618) min (%) 16 18 18
BjTS 30
180 180
50 = 5 x
BjTS 40 BjTS 50
180 90
5x 25 = 5 x 25 = 6 x
BjTP 24 3
Persyaratan pembengkokan di lapangan : Btng tul tdk boleh dibengkokkan dan diluruskan dgn cara-cara yg
merusak penampang;
Membengkok dan melurusan harus dilakukan dlm keadaan dingin, pemanasan dibolehkan atas pengawasan perencana; Pemanasan dilakukan pada suhu maks 850o C; Batang tulangan yg dibengkok dgn pemanasan tdk boleh didinginkan dgn cara disiram air.
l. Syarat penandaan
setiap batang baja harus diberi penandaan dengan huruf timbul yg menunjukkan inisial pabrik dan ukuran nominalnya. setiap batang baja hrs diberi tanda pd ujung penampangnya dgn warna sesuai kelas baja sbb :
Tabel 8. Penandaan pada ujung batang Kelas BjTP 24 BjTP 30 BjTS 30 BjTS 35 BjTS 40 BjTS 50 Warna
Beton mempunyai nilai kuat tekan yg tinggi dibandingkan dgn kuat tariknya (nilai kuat tariknya hanya 9 15 % saja dari kuat tekannya) Strukt. Beton Bertulang, Istimawan Dipohusodo Agar beton pd suatu struktur dpt bekerja dgn baik, maka perlu dibantu dgn memberi tulangan baja terutama pada struktur yg menerima beban tarik. Perilaku dan penentuannya Ciri-ciri khas dari baja tulangan adalah kuat tarik, batas luluh, regangan pada beban maksimum dan Modulus Elastisitas.
Hasil lintasan dari pengujian tarik Sifat fisik tulangan baja yg penting utk digunakan dlm perhitungan perencanaan beton bertulang adalah Tegangan luluh (fy) dan Modulus elastisitas (Es). Suatu diagram hubungan regangan tegangan tipikal untuk batang baja tulangan diidealisasikan spt Gambar di bawah. Tegangan luluh (ttk luluh baja ditentukan melalui prosedur pengujian standar sesuai SNI 07-2529-1991
4
Kekuatan tarik
5
fy
Tegangan
1
2
Daerah luluh
Es = fy /
Es = 2x 105 MPa
0
= L/L
Regangan
massa. 836,0 Vol. batang = ---------------- = ----------- = 106,5 x 103 mm3 Massa/volume 7,86 x 10 -3 volume 106,5 x 103 Penampang Batang = ------------ = -------- = 203,6 mm2 panjang 523 Garis tengah karakteristik = k2 = 203,6 k = 16,1 mm
Atau dengan dgn rumus k = 12,74 B B adalah berat/panjang = 836/523 = 1,60 k = 12,74 1,60 = 16,1 mm, Hasil pengujian beban putus = 111000 kg = 11100 N
111000 Besarnya Kuat Tarik = ------------ = 545,5 kg/mm2 = 54,55 N/mm2 203,6
Kelas Baja Tulangan Nomor batang uji No. 2
2
No
Tabel 9. Sifat Mekanis BjTS Uji Tarik Batas ulur Kuat tarik Regang N/mm2 (Kgf/mm2) min 35 (343) min 40 (392) N/mm2 (Kgf/mm2) min 50 (491) min 57 (559) min (%) 18
180 180
? 50 = 5 x
o
BjTS 40
5x
P 2
fy = --------
2 Dimensi (mm) Luas (mm Beban (N) ) Berat No panjang n k bidang tarik (gr) leleh putus
1 2 3
523 -
16
16.1
203.6
836
11,100
54.55
rata-rata
236000 304000 490,9 139000 180000 513,7 99000 64000 34000 128000 519,5 74000 41000 335,8 441,8
Tidak Retak Tul. Deform Tidak Retak Tul. Deform Tidak Retak Tul. Deform Tidak Retak Tul. Deform Tidak Retak Tul. Polos
CATATAN : 1. 1 KN = 101,9716 Kgf 2. Hasil ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji Bandung, 06 Agustus 2007 Dikerjakan Oleh :
Didi Supardi
Terima Kasih
Wass.
Catatan