Anda di halaman 1dari 5

Anusasanaparwa

Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma untuk menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma meninggalkan dunia dengan tenang. Yudhistira Menjadi Raja di Hastinapura andawa, dari Bharatawarsa telah menaklukkan Kaurawa dan kini menjadi penguasa Kerajaan Hastina yangam at luas wilayahnya. ereka memerintah sesuai petunjuk dharma. Bagawan !yasa sering mengunjungi Yudhistira untuk memberi nasihat atau petunjuk. Bagawan yang bijak itu selalu menghibur Dharmaraja yang masih terus berduka. "a bercerita tentang berbagai kejadian dan peristiwa di masa lampau. #erita tentang orang$orang berjiwa besar yang berhasil menaklukkan godaan hati dan tekanan jiwa, seperti hawa na%su, ketamakan, kebencian, dendam dan iri hati. &amun demikian, Yudhistira selalu merasa bahwa kemenangannya tidak membuatnya bahagia, tidak seperti yang semula dibayangkannya. Bagaimana dengan Dritarastra yang kehilangan semuanya' Anak$anaknya dan kerajaannya' Dan bagaimana pula sikapnya terhadap Yudhistira' (ementara itu, Dritarastra yang tenggelam dalam kepedihan selalu mendapat perlakuan baik dari )andawa. ereka selalu berusaha menyenangkan hati Dritarastra dan memperlakukannya dengan penuh hormat. Demikian pula, Dewi *andhari. "bu Kaurawa itu selalu diperlakukan dengan baik oleh Dewi Kunti, adik iparnya, dan Draupadi, yang bersikap seperti terhadap mertuanya sendiri. +Yudhistira menghiasi istana Dritarastra dengan perabotan serba indah. (emua keinginan raja tua itu dipenuhinya. (etiap hari ia mengirimkan makanan yang le,at$le,at. Kripa dan (anjaya diminta untuk setia menemani raja tua itu. Kecuali itu, Bagawan !yasa sering mengunjungi Dritarastra untuk menghiburnya dengan kisah$kisah bertema keagamaan dan %alsa%ah hidup. (ebagai raja, Yudhistira tidak pernah mengeluarkan perintah tanpa persetujuan Dritarastra. Dalam urusan pemerintahan sehari$hari, Yudhistira tidak segan$segan meminta nasihat kepada Dritarastra. "a selalu menghormati raja tua itu sebagai penguasa tertinggi. Dalam tutur

katanya, Dharmaraja selalu berhati$hati agar tidak menyinggung perasaannya. (etiap utusan atau raja negeri asing yang berkunjung ke Hastinapura diwajibkan untuk menghadap Dritarastra lebih dulu, karena dialah yang dianggap sebagai Rajadiraja Hastinapura. (emua dayang dan pelayan istana mendapat perintah untuk tetap memperlakukan Dewi *andhari sebagai Ratu. Kepada saudara$saudaranya, Yudhistira mengingatkan agar mereka sama sekali tidak berbuat atau mengatakan sesuatu yang mungkin membuat Dritarastra dan Dewi *andhari sedih. (emua saudaranya mematuhi harapan kakaknya, kecuali Bhimasena yang sesekali melanggarnya. Kadang$kadang ia lupa, berkata kasar dan menyinggung perasaan. -ika demikian, Dritarastra dan Dewi *andhari hanya menanggapi dengan diam dan memendam kesedihan mereka dalam hati. Rupanya Bhimasena belum bias melupakan dan memaa%kan perlakuan Duryodhana, Karna dan Duhsasana kepada Draupadi. Dewi *andhari, yang terus berusaha memperlakukan )andawa dengan penuh kasih, sebenarnya tahu bahwa Bhimasena masih mendendam. .etapi, ia adalah wanita agung yang berbudi luhur. "a justru membalas perlakuan Bhimasena dengan kasih yang semakin berlimpah. /ima belas tahun sudah Yudhistira memerintah di Hastinapura. Akhirnya Dritarastra tak tahan lagi menanggung dukanya karena sindiran dan tingkah laku Bhimasena yang selalu membuatnya sedih dan tersinggung. .ak bisalagi dia memaa%kan Bhimasena dan bersikap pura$pura tak peduli. eskipun kebaikan budi Yudhistira tiada taranya, sebagai manusia biasa lama$lama ia tak tahan diperlakukan seperti itu. .anpa sepengetahuan siapa pun, Dritarastra berpuasa, tidak makan tidak minum, menyiksa raga dengan tidur di tanah, siang kepanasan malam kedinginan. Hal ini diikuti oleh *andhari, hingga mereka kurus, pucat dan lemah. )ada suatu hari Dritarastra memanggil Yudhistira dan berkata, +.elah lima belas tahun aku hidup bahagia dalam lindunganmu. 0ngkau selalu melayani kami dengan penuh kasih sayang. (etiap hari suci dan hari besar aku mempersembahkan sesaji untuk arwah nenek moyang dan memohon restu mereka demi kesejahteraanmu. +Anak$anakku yang kejam dan berbuat jahat kepadamu telah musnah karena perbuatan mereka sendiri. ereka telah menebus dosa mereka sebagaimana mestinya dan semua mati secara perwira sebagai kesatria. +Kini tiba waktunya bagi kami, aku dan *andhari, untuk melakukan dharma kami selanjutnya, yaitu pergi ke hutan untuk bersamadi. Dari sana, kami akan selalu mendoakan kalian. (ekarang ijinkan kami pergi untuk mengikuti jalan yang telah dirintis

oleh nenek moyang kita di masa lampau.1

endengar kata$kata pamannya dan melihat

keadaan Dritarastra dan Dewi *andhari yang kurus dan lemah, Yudhistira sangat terkejut. "a berkata, +(ungguh aku tidak tahu bahwa )aman dan Bibi telah menyiksa diri dengan berpuasa dan tidur di tanah. (audara$saudaraku pun tidak tahu. Aku kira, selama ini )aman dan Bibi dilayani dengan baik. -ika )aman menderita, itu akibat dosaku juga. +Kini aku sadar, tak ada gunanya bagiku menjadi raja. .ak ada gunanya aku berkuasa. Aku manusia penuh dosa2 &a%su dan ambisi telah menyeretku menjadi raja di atas mayat saudara$saudaraku. +)aman, biarlah Yuyutsu, anakmu, menjadi raja. Atau orang lain yang engkau pilih. Atau jika )aman mau, silakan )aman memerintah kerajaan ini. Aku saja yang pergi ke hutan untuk mengkahiri dosa$dosaku sampai di sini. Aku tak pantas menjadi raja. 0ngkaulah yang lebih pantas. +(ekarang )aman minta pamit kepadaku. Bagaimana mungkin aku menolak karena sesungguhnya engkaulah Raja yang berkuasa' 0ngkaulah yang seharusnya mengijinkan aku pergi ke hutan. +Ketahuilah )aman, sedikit pun aku tidak mendendam terhadap Duryodhana atau siapa pun. (emua itu telah berlalu. Kami adalah anak$anakmu. Dewi *andhari dan Dewi Kunti adalah ibu$ibu kami yang sama$sama kami kasihi. -ika )aman tetap hendak pergi ke hutan, ijinkan aku menyertaimu. Apa gunanya aku tinggal di sini jika engkau tinggal di hutan' Aku sujud di hadapanmu, mohon maa% dan ampun atas semua kesalahanku. Dengan melayani engkau, aku mendapat kebahagiaan. Berikan kesempatan itu kepadaku. -angan tinggalkan aku.1 Dritarastra terharu. Kemudian ia berkata, +!ahai, )utra Dewi Kunti, tekadku telah bulat. Aku akan pergi ke hutan untuk bertapa. Kalau tidak demikian, aku tidak akan menemukan kedamaian sepanjang hidupku. 0ngkau harus mengijinkan aku pergi.1 (etelah berkata begitu, Dritarastra menoleh kepada !idura dan Kripa sambil berkata, +.ekadku sudah bulat. Aku akan pergi ke hutan untuk bertapa. Aku tak bisa bicara lagi. Kerongkonganku kering. Aku harap engkau berdua menasihati Raja agar mengijinkan aku pergi.1 (etelah berkata demikian, Dritarastra menyandarkan diri pada Dewi *andhari. Raganya telah lemah sekali. Akhirnya Dharmaraja menyetujui kepergian mereka ke hutan. Dia memerciki wajah Dritarastra dengan air suci sebagai tanda ucapan selamat jalan dan selamat berpisah. Bagawan !yasa menegaskan kepada Yudhistira bahwa sudah sepatutnya ia membiarkan raja tua itu pergi ke hutan, karena usia tua membuatnya tak sanggup

memikul duka, lebih$lebih karena kematian semua anaknya. +Biarkan ia pergi dan hidup di antara tanaman yang menebarkan keharuman bunganya dan pepohonan yang menawarkan buah$buahan segar untuk melupakan segala beban dan dukanya di dunia ini. Dharma seorang raja adalah mati di medan perang atau menghabiskan hari tuanya dengan bertapa di hutan. Dritarastra telah lama memerintah kerajaan ini dan telah melangsungkan upacara$upacara yajna. Ketika engkau hidup di pengasingan selama tiga belas tahun, ia menikmati dunia ini melalui anaknya. "a menerima persembahan dan memberi hadiah kepada setiap orang yang menjalin persahabatan dengannya. +(elama lima belas tahun ini engkau memperlakukan dia dengan baik. .api kini dia sudah tak punya keinginan atau ambisi duniawi. .elah tiba saatnya bagi dia untuk hidup bertapa. /epaskan kepergiannya dengan rela, agar ia bisa pergi dengan hati ringan.1 (etelah Raja Yudhistira mengijinkan, Dritarastra dan Dewi *andhari menyudahi puasa mereka dan bersiap$siap untuk berangkat. (esaat sebelum meninggalkan istana, Dritarastra memanggil Yudhistira untuk merestuinya. Dewi Kunti ikut pergi bersama mereka demi memenuhi janjinya untuk selalu mendampingi Dewi *andhari. (ebelum pergi, ibu )andawa itu berkata kepada Dharmaraja, +Anakku, jangan pernah memperlihatkan amarahmu jika sedang bicara dengan (ahadewa. -angan lupakan Karna yang gugur di medan perang sebab ia anakku dan saudaramu juga. Aku berdosa karena tidak menceritakan kepadamu siapa dia sebenarnya. -agalah Draupadi dengan penuh kasih sayang. -angan sampai engkau membuat Bhima, Arjuna, &akula dan (ahadewa sedih. +"ngatlah selalu hal ini. Beban keluarga sepenuhnya terletak di pundakmu. )ikullah dengan sabar dan tabah. +Aku akan menyertai *andhari untuk hidup secara sanyasa di hutan. )ada waktunya kelak, aku akan bersatu dengan ayahmu. (emoga engkau selalu dilindungi dharma. .erimalah restu ibumu.1 Dritarastra, *andhari dan Kunti meninggalkan Hastinapura. Dritarastra yang buta berpegang pada bahu *andhari dan berjalan di belakangnya, sedangkan *andhari dengan mata tertutup secarik kain berpegang pada bahu Kunti dan berjalan di belakangnya. ereka berjalan beriringan. Yudhistira mengantar mereka sampai ke gerbang istana lalu melepas kepergian mereka sampai hilang dari pandangan. "a tak dapat menahan perasaannya dan menangis /irih.

)ada suatu hari, setelah tiga tahun mereka melewatkan hari$hari dengan menjalani kehidupan sanyasa, terjadilah kebakaran hebat di hutan itu. Api menjilat$jilat sampai ke pertapaan mereka. (anjaya, yang menyertai mereka, diminta meninggalkan pertapaan. Dritarastra yang buta, *andhari dan Kunti tetap tinggal. ereka terus bersamadi dengan khusyuk sampai api menghanguskan raga mereka. (anjaya, yang selama hidupnya selalu mendampingi Raja Dritarastra, pergi ke *unung Himalaya dan bertapa di lereng gunung yang suci itu.

Anda mungkin juga menyukai