Anda di halaman 1dari 20

DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS

Farida A. Soetedjo, dr., Sp.P Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UWKS 2013

Penyakit pada paru dpt disebabkan oleh adanya kelainan pada : 1. Saluran nafas 2. Parenkim paru 3. Pleura Adanya kelainan di 3 bagian tsb dpt menimbulkan keluhan sesak nafas.

Kelainan pada paru dpt bersifat primer atau sekunder. Kelainan paru primer : kelainan memang berasal dari paru. Kelainan paru sekunder : kelainan berasal dari organ lain tetapi memberikan manifestasi / gejala pada paru.

Keluhan sesak nafas dpt primer berasal dari paru atau sekunder dari organ lain. Keluhan sesak nafas merupakan keluhan yg sering membawa penderita berobat. Keluhan sesak nafas bersifat subyektif. Keluhan sesak nafas dengan beberapa sifat sesak dpt membantu mengetahui penyebab sesak.

Sesak merupakan perasaan tidak nyaman saat bernapas bersifat subyektif dengan intensitas sangat bervariasi. Perasaan tsb timbul atas interaksi beberapa faktor seperti fisiologis, psikologis, sosial & lingkungan. Penyebab sesak : respirasi, kardiovaskuler, metabolik, hematologi, keracunan, neurogenik, dan psikogenik.

Keluhan sesak nafas yg disebabkan oleh kelainan respirasi :


1. Saluran napas : Asma bronkiale, PPOK, bronkitis kronis, bronkiektasis, tumor intralumen 2. Parenkim paru : Pneumonia, TB paru, abses paru, fibrotik, metastase paru, polycystic lung disease, tumor 3. Pleura : Efusi pleura, pneumotoraks, fluidopneumotoraks, tumor

Dibagi 3 : 1. Akut : Pneumonia, pneumotoraks ventil, edema paru akut 2. Progresif menahun : PPOK 3. Paroksismal berulang : Asma br., bronkitis kronis

Asma Bronkiale - Sesak nafas kumat-kumatan kadang disertai batuk, terutama tengah malam sampai dini hari - Nafas disertai bunyi mengi PPOK - Sesak nafas terutama bila aktivitas, makin lama makin memberat (progresif) - Dapat disertai bunyi mengi

Bronkitis akut - Sesak nafas terutama timbul bila terjadi eksaserbasi akut, disertai bunyi mengi - Batuk disertai dahak yang terutama keluar pagi hari bangun tidur Bronkiektasis - Sesak nafas terutama timbul bila terjadi sekunder infeksi, atau saat aktivitas bila ektasis luas - Batuk disertai dahak banyak terutama pagi hari (dahak 3 lapis)

Tumor - Tumor dpt tumbuh intra/ekstra lumen bronkus - Sesak nafas terutama bila aktivitas, bisa disertai nyeri dada - Terdengar wheezing setempat - Batuk yg kadang disertai darah

Pneumonia - Batuk dgn dahak purulen - Sesak nafas disertai nyeri dada - Demam tinggi TB Paru - Batuk > 2 minggu - Dahak timbul setelah batuk lama - Sesak nafas (TB paru moderate-far advanced)

Abses Paru - Batuk disertai banyak dahak - Dahak purulen kecoklatan, bercampur darah, berbau busuk - Sesak nafas terutama bila aktivitas Fibrotik - Sesak nafas saat aktivitas, bila fibrotik luas aktivitas ringan sdh sesak - Dapat disertai nyeri dada

Metastase Paru - Makin luas proses metastase px makin sesak sampai tdk mampu beraktivitas Polycystic Lung Disease - Bila lesi luas sesak nafas dpt timbul terus menerus Tumor - Sesak timbul bila massa cukup besar

Efusi Pleura - Sesak timbul bila cairan cukup banyak dalam pleura, dpt disertai nyeri dada - Pada efusi pleura kanan px akan merasa lebih enak tidur miring kanan - Batuk bila tidur terlentang, merasa lebih enak posisi duduk - Perkusi redup

Pneumothorax - Sesak bila udara cukup banyak dalam pleura - Umumnya didahului pencetus/trigger - Bentuk dada tidak simetris - Gerak nafas tidak simetris - Perkusi hipersonor - Auskultasi suara nafas menurun sampai hilang

Keluhan sesak nafas yg disebabkan oleh kelainan : - Kardiovaskuler Kelainan katup (mitral stenosis, aorta insufisiensi), iskemia, gagal jantung - Metabolik Asidosis metabolik krn gagal ginjal - Hematologi Anemia gravis

Keluhan sesak nafas yg disebabkan oleh kelainan : - Keracunan Gas CO, amoniak - Neurogenik Guillain Barre Syndrome, CVA - Psikogenik Stres psikis

Untuk menegakkan diagnosis etiologi sesak nafas perlu dilakukan : 1. Anamnesa (cermat & runtut) Perlu ditanyakan durasi, intensitas, progresifitas, terkait aktivitas / posisi tubuh, rekurensi, mengi, riwayat keluarga, keluhan penyerta yg lain (Paru, CV, GIT, UG)

2. Pemeriksaan fisik Dilakukan pada seluruh tubuh dgn teliti 3. Pemeriksaan Penunjang Foto toraks, Faal paru, Bronkoskopi, CT Scan toraks, sputum, ECG, Echocardiografi, Darah (DL, BGA/AGD).

Anda mungkin juga menyukai