Anda di halaman 1dari 11

Kista Rongga Mulut

By Made Parwica

Kista : Rongga patologis dalam jaringan keras/lunak berisi cairan/semi cairan dikelilingi membrane epithel (epithelial lining) PA !"#$#%&% %el'sel epithelial proli(erasi sel'sel tengah makin jauh dari tepi (sumber makanan) degenerasi mencair kista kecil Proli(erasi kista besar) *aringan "ranulasi ( mengandung sel'sel peradangan) proli(erasi Aksi en+im larut kista kecil bersatu kista besar Abses Menahun sel'sel #pithel Melekat pada tepi abses kista) #tiologi ,) Proses radang/in(eksi) -) rauma) .) "angguan Pertumbuhan) /) !bstruksi/retensi kelenjar liur) Klasifikasi : Robinson Archer (,01-) &) Menurut Perkembangan A)) Berasal dari gigi ,) Periodontal (dento periosteal2 dento al3eolar2 dento root) a) 4ista Periapikal b) 4ista 5ateral c) 4ista Residual -) 6entigerous ((ollicular) a) 4ista !dontoma) b) 4ista #rupsi c) !dontogenik 4eratokista d) 7alci(ying !dontogenik kista) B)) Bukan Berasal dari "igi ,) 8issural)

a) 4ista $asoal3eolar b) 4ista Median) c) 4ista $asopalatina d) 4ista "lobulo Ma9illary) -) 4ista ipe 7le(t Branchial) a) 4ista 6ermoid dan #pidermoid b) 4ista 7le(t Branchial c) 4ista 6uctus hyroglossal) &&)Retensi A) Mucocele) B) Ranula) 6&A"$!%A ,) :istory (riwayat penyakit) -) Pemeriksaan klinis .) Punksi (aspirasi biopsi) /) ;'ray (rontgen (oto) 1) Pemeriksaan histopatologi (hpa) P#RA<A A$ ,) #nukleasi (in toto) dinding diangkat ) -) Marsupialisasi (operasi partsch) buat jendela menghubungkan kantong kista dengan dunia luar .) 4ombinasi marsupialisasi disusul enukleasi) ,) 4&% A =A$" 4#7&5 Alat'alat : Mallet2 7hissel2 Bur tulang2 Rongeur/ knable tang2 #le3ator periosteal2 7urret2 $eedle dan needle holder2 Blade A:AP' A:AP : A) 6esin(eksi B) Anestesi 7) Buat (lap 6) ulang dibor dan dipotong #) 6inding kista dipisahkan dari ikatannya dengan tulang) 8) &rigasi ") utup (lap :) *ahit &) 4ontrol *) 5akukan rontgen bila perlu) 2. KISTA YANG BESAR A:AP' A:AP : A) 6esin(eksi B) Anestesi 7) Buat (lap 6) 7airan / isi kista disedot) #) &riogasi 8) 6ressing (iodo(orm tampon) ' mempertahankan rongga yang ada ' antiseptic2 hesostatis2 desin(ectan ' merangsang terbentuknya jaringan granulasi

' drainage(pemasangan tampon drain) ") *ahit2 mukosa rongga kista dibiarkan terbuka :) 4ontrol &) *ahitan dibuka bila sembuh *) 7etak untuk obturator Prognose baik recurrent2 bila tidak bersih) 4omplikasi : Pembengkakan) &n(eksi Perdarahan 8raktur tulang 4!MP5&4A%& %#:>B>$"A$ 6#$"A$ 4&% A : 8raktur dari tulang) 7arsinoma yang timbul oleh kista odontogenik ameloblastoma) Penutupan sinus maksilaris) 8acial atau cer3ikal sinus) Paraestesia atau anesthesia dari syara()

4&% A !6!$ !"#$ 6isebabkan !4) 6egenerasi daripada organ organ pebentukan gigi atau sisa sisa epithelium pembentukan gigi) Akar terlibat langsung2 "igi non 3ital2 Resorbsi banyak 4&% A $!$ !6!$ !"#$ erjadi pada garis pertemuan tulang rahang (RA/RB) !4) Adanya pertumbuhan tulang dimana garis (usi tersebut terperangkap sisa sisa epitel yang karena adanya rangsangan kronik dapat berpoli(erasi dan tumbuh menjadi kista) Akar dk terlibat langsung2 "igi 3ita2 resorbsi sedikit 6#?#5!PM#$ 7=% A%A5 : %isa sisa #ktodermal %elubung dari hertwig yang membatasi akar gigi Reduced enamel epithelium yang menghubungkan calon gigi dan epithel RM anda'tanda 4linis ,)Besar : Pembengkakan muka 4ecil : erlihat pada Rontgen -)*aringan lunak : mudah teraba lunak Rahang : Pingpong %ensation .)Pada batas pembengkakan : palpasi ada bagian yang rusak karena tekan/ekspansi 4repitasi 6#$ &"#R>!% 7=% Ruangan tertutup berdinding epithelium erbentuk disekitar anonali gigi/ sekitar crown dari gigi yang belum erupsi) Asal : Pemecahan %tellate retikulum dari enamel organ setelah crown terbentuk sempurna2 etapi @@ adalah perubahan degenerati( pada reduced enamel epitelium Potensi berubah menjadi ameloblastoma :P : Perlekatan epitel dari cyste lining pada gigi di 7#* 4linis : Besar terjadi (acial de(ormitas/perubahan pada processus al3eolaris dan palatum) Rontgen : Radiolucensi unikuler yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi)

A A

epi sklerotik yang berbats jelas kecuali terin(eksi (batas Buruk) 4adang bisa ada trabekulasi) ERUPTION CYST 5etak super(icial dan spesi(ik pada gigi yang akan erupsi onjolan yang menutup mukosa) 5unak2 warna kebiruan2 licin2 ber(luktuasi Mukosa bisa pecah spontan sehingga sebagian crown gigi kelihatan) erapi : u/ : mengeluarkan lapisan #pitel yang merupakan dinding kista yang menghalangi erupsi gigi prinsip hampir sama dengan BMarsupialisasiC A Merupakan 4ista 6entigerous yang terjadi pada jaringan lunak) A anpa rasa nyeri2 kecuali terin(eksi A Patogenesis: *aringan 8ibrosa yang sangat padat) A ransluminasi : 6apat membantu bedakan dengan :ematoma #rupsi) PERIO ONTA! CYST 4antong yang tertutup berdinding epithelium erbentuk di periodontal membran sekitarnya Biasa di apeks gigi2 tetapi bisa disepanjang sisi akar gigi Asal : selubung hertwig/dental lamina dan dirangsang oleh proses radang/ (aktor sejenis yang mengawali radang ) @maksila2 @ anterior) Rontgen dan histologis : 6inding epitelium sDuamosa kompleks dengan kapsul jaringan ikat &si cairan steril2 kadang ada in(eksi nanah2 cairan sero purulent2 bahan E padat/padat) 4adang' kadang epitel kolumner)

KISTA RA IKU!AR imbul dari sisa'sisa epitel pada ligamentum periodontal sebagai awal keradangan >mur -F'.F tahun 5aki'laki @@ perempuan GAbaikan "igi2 G rauma Ma9 @@ Mand) @@ gigi anterior 4linis anpa gejala temu saat rontgen (oto Ada nyeri walau tanpa in(eksi Rontgen : radiolucent bulat/o3oid dikelilingi oleh tepi radiopak sempit yang meluas dari lamina dura gigi) Patogenesis : 8ase pemulai 8ase pembentukan kista 8ase pembesaran) 4&% A P#R&AP&4A5 H 4&% A RA6&4>5#R imbul dari sisa'sisa epitel pada ligamentum periodontal sebagai awal keradangan >mur -F'.F tahun 5aki'laki @@ perempuan GAbaikan "igi2 G rauma Ma9 @@ Mand) @@ gigi anterior 4linis : ' anpa gejala temu saat rontgen (oto Ada nyeri walau tanpa in(eksi Rontgen : RA6&!5>7#$ B>5A /!?!&6 6&4#5&5&$"& !5#: #P& RA6&!PA4 %#MP& =A$" M#5>A% 6AR& 5AM&$A 6>RA "&"&) Patogenesis : 8ase pemulai 8ase pembentukan kista 8ase pembesaran) 6#$ A5 "RA$>5!MA %ebagai akibat adanya in(lamasi jaringan pulpa kearah apikal)

4linis : idak sakit2 kecuali perkusi sedikitsakit) >mum) $on 3ital2 tetapi test 3italitas sedikit reaksi) Rontgen :Radiolusen2 Batas jelas2 >kuran bermacam macam :PA : *aringan pulpa yang nekrotik &n(iltrasi sel'sel plasma dan lim(osit ulang al3eolar dan membran periodontal daerah apikal diganti jaringan granulasi kemudian berisi : *aringan (ibriblast2 pembuluh darah2 sel plasma2 lim(osit yang mengadakan in(iltrasi kedalam jaringan granulasi tersebut kedalam jaringan granulasi tersebut dan sejumlah jaringan kolagen Pada beberapa dental granuloma terlihat adanya jaringan epitelium2 disamping resorbsi tulang al3eolar) Pada pinggiran jaringan granulasi2 dan adanya osteoclast yang menjadi batas permukaan tulang terhadap jaringan granulasi) 7ementoblast yang terlibat pada lesi menunjukkan akti3itas :ypersementosis pada permukaan akar gigi) KISTA RESI UA!. %ebenarnya : 4ista !dontogen (4)RadikulerI 4)dentigerous) yang pada pengambilan gigi penyebab tidak ikut terambil) 4ista yang tertinggal terus tumbuh besar erapi : #nukliasi : hati'hati tidak boleh tersisa !4 bisa Berubah Ameloblastoma) 4&% A M#6&A$ PA5A &$# o erbentuk di (issura medialis pada palatina dari sisa'sisa embrional) o 6ari oral (issural : dinding epitelium sDuamos comple9 a"i nasal : #$it#liu% &olu%nai" '#"&isilia. o %isa embrional mudah terjebak antara kedua prosesus palatinus lateralis pada waktu (usion dan tinggal sampai terpacu oleh suatu (aktor intrinsik dan ekstrinsik) M>4!4#5 empat : bibir bawah 0FJ 4linis : PKbengkak tanpa nyeri2 sering kambuh erjadi beberapa hari2 bulan bahkan tahun PKbengkak bulat/o3oid L licin %uper(icial 2 warna biru 2 ber(luktuasi 6alam2 warna normal2 @ kenyal Patogenesis : !bstruksi ductus gland) %ali3a me/kan dilatasi di proksimal obstruksi2 dengan pembentukan suatu kista retensi yang dilapK epitel) erapi : eksisi bedah 4linis : bisa juga : mukosa bukal dan permukaan 3entral lidah Rentan terhadap trauma 2 bisa pecah spontan) RA$>5A MKgbr mukokel yang timbul didasar mulut biasa unilateral Me/kan pKbengkakan biru translusen mirip perut kodok RA$>5A 4lasi(ikasi : %uper(isial/Plunging retensi/e9tra3asasi yang mKserta trauma pada satu sisi /@ ekskretorius gland) %ali3a sub lingualis dk punya lapisan epitel 9/ : bedah 4ista %ublingualis 4ongenital %bg tempat atresia ori(icium ductus submandibula 4linis :

' PKbengkakan bK(luktuasi didasar mulut ' dk nyeri ' 6pt me/kan de3iasi lidah saat mK besar erapi : ' #ksisi bedah dan marsupialisasi ' Rekurensi/ukuran sangat besar mengharuskan pembuangan kelenjar sub lingual secara bedah)

kista Rongga Mulut


4ista Rongga Mulut ,) 6e(inisi 4ista adalah rongga patologik yang dapat berisi cairan2 semisolid/semi(luid2 atau gas yang bukan berasal dari akumulasi pus maupun darah) 4ista dapat terjadi dianatara tulang atau jaringan lunak) 6apat asymptomatic atau dapat dihubungkan dengan nyeri dan pembengkakan) Pada umumnya kista berjalan lambat dengan lesi yang meluas) Mayoritas kista berukuran kecil dan tidak menyebabkan pembengkakan di permukaan jaringan) Apabila tidak ada in(eksi2 maka secara klinis pembesarannya minimal dan berbatas jelas) Pembesaran kista dapat menyebabkan asimetri wajah2 pergeseran gigi yang terlibat2 hilangnya gigi yang berhubungan atau gigi tetangga) 6ilihat dari gambaran radiogra(2 terlihat radiolusen yang dikelilingi lapisan radiopak tipis2 dapat berbentuk unilokular atau multilokular) 4ista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum erupsi) 4ista ini mulai terbentuk bila cairan menumpuk di dalam lapisanlapisan epitel email yang tereduksi atau diantara epitel dan mahkota gigi yang belum erupsi) 4ista ini merupakan jenis kista terbanyak setelah kista radikuler) umbuh paling sering di regio posterior mandibula atau maksila dan umumnyaberkaitan dengan gigi molar ketiga) Predileksi tumbuh tersering kedua adalah di regio kaninus yang dikaitkan dengan gigi kaninus impaksi) 4ista jenis ini dapat ditemukan pada semua jenis usia dengan predileksi terbesar pada usia -F tahun) 4ista dapat tumbuh dalam ukuran besardengan diameter mencapai ,F',1 cm) 4urt : homa (,0M0) mengatakan bahwa kista dentigerous adalah suatu kantong yang dibungkus oleh epitelium yang terjadi dari enamel organ yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi) Mer3yn %hear (,00-) mende(inisikan kista dentigerous sebagai kista yang menutupi gigi yang belum erupsi dengan perluasan (olikelnya dan menyerang hingga keleher gigi) Menurut "ordon < Pedersen (,00M)2 kista dentigerous adalah pembesaran ruangan (olikular di sekitar gigi yang belum erupsi)

%umber: http://id)sh3oong)com/medicine'and'health/epidemiology'public' health/-,0-F/N'pengertian'kista'dentigerous/Oi9++-Rwb?m?3; -) 4lasi(ikasi a) !dontogenik 4ista odontogenik adalah kista yang berasal dari sisa'sisa epitelium pembentuk gigi (epitelium odontogenik)) %eperti kista lainnya2 kista odontogenik dapat mengandung cairan2 gas atau material semisolid) 4ista odontogenik disubklasi(ikasikan menjadi kista yang berasal dari developmental atau inflammatory. 4ista developmental yakni kista yang tidak diketahui penyebabnya2 namun tidak terlihat sebagai hasil reaksi in(lamasi) %edangkan kista inflammatory merupakan kista yang terjadi karena in(lamasi) ,) 6e3elopmental 6ental lamina cyst (gingi3al cyst o( in(ant) !dontogenic cyst (primordial cyst) 6entigerous cyst ((ollicular cyst) #ruption cyst 5ateral periodontal cyst Botryoid odotogenic cyst "landular odotogenic cyst "ingi3al cyst o( adults 7alci(ying odontogenic cyst -) &n(lamatory Radicular cyst ( periapical cyst) Residual cyst Paradental cyst Buccal bi(urcation cyst b) $on'odontogenik $aso' palatine duct cyst (incisi3e canal cyst)

$asolabial cyst (nasoal3eolar cyst) Palatal cyst o( in(ant 5ymphoepithelial cyst "astric heterotropic cyst ryglosal duct cyst %ali3ary duct cyst Ma9illary antrum associated cyst %o(t tissue cyst Pseudo cyst 7ongenital cyst Parasitic cyst

.) Patogenesis 4ista a) &nisiasi kista &nisiasi kista mengakibatkan proli(erasi batas epithelia dan pembentukan suatu ka3itas kecil) &nisiasi pembentukan kista umumnya berasal dari epithelium odontogenic) Bagaimanapun rangsangan yang mengawali proses ini tidak diketahui) 8aktor'(aktor yang terlibat dalam pembentukan suatu kista adalah proli(erasi epithelia2 akumulasi cairan dalam ka3itas kista dan resorpsi tulang) b) Pembesaran kista Proses ini umumnya sama pada setiap jenis kista yang memiliki batas epithelium) ahap pembesaran kista meliputi peningkatan 3olume kandungan kista2 peningkatan area permukaan kantung kista2 pergeseran jaringan lunak disekitar kista dan resorpsi tulang) ,) Peningkatan 3olume kandungan kista &n(eksi pada pulpa non'3ital merangsang sisa sel malase+ pada membran periodontal periapikal untuk berproli(erasi dan membentuk suatu jalur menutup melengkung pada tepi granuloma periapikal2 yang pada akhirnya membentuk suatu lapisan yang menutupi (oramen apikal dan diisi oleh jaringan granulasi dan sel in(iltrasi melebur) %el'sel berproli(erasi dalam lapisan dari permukaan 3askular jaringan penghubung sehingga membentuk suatu kapsul kista) %etiap sel menyebar dari membran dasar dengan

percabangan lapisan basal sehingga kista dapat membesar di dalam lingkungan tulang yang padat dengan mengeluarkan (aktor'(aktor untuk meresorpsi tulang dari kapsul yang menstimulasi pembentukan osteoclast) -) Proli(erasi epitel Pembentukan dinding dalam membentuk proli(erasi epitel adalah salah satu dari proses penting peningkatan permukaan area kapsul dengan akumulasi kandungan seluler) Pola mulrisentrik pertumbuhan kista membawa proli(erasi sel'sel epitel sebagai keratosis mengakibatkan ekspansi kista) Akti(itas kolagenase meningkatkan kolagenalisis) Pertumbuhan tidak mengurangi batas epitel akibat meningkatnya mitosis) Adanya in(eksi merangsang sel'sel seperti sisa sel malase+ untuk berplori(erasi dan membentuk jalur penutup) *umlah lapisan epitel ditentukan oleh periode 3iabilitas tiap sel dan tingkat maturasi serta deskuamasinya) .) Resorpsi tulang %eperti percabangan sel'sel epitel2 kista mampu untuk membesar di dalam ka3itas tulang yang padat dengan mengeluarkan (akor resorpsi tulang dari kapsul yang merangsang (ungsi osteoklas (P"#-)) Perbedaan ukuran kista dihasilkan dari kuantitas pengeluaran prostaglandin dan (aktor'(aktor lain yang meresorpsi tulang) /) "ambaran %ecara >mum Menurut 7awson (-FF-) kista dentigerous merupakan kista kedua yang paling banyak terjadi setelah kista radikular2 yakni dengan jumlah ,1',PJ) Pada tahun -FFM2 dengan jumlah kasus M01 ditemukan bahwa persentase kista odontogenik yang terdapat di Pitie'salpetriere >ni3ersity :ospital2 Paris2 Prancis yaitu : ,) 4ista periodontal 1.21J -) 4ista dentigerous --2.J .) 4eratosis odontogenik ,02,J /) Residual cyst /2MJ 1) 4ista lateral periodontal F2.J M) 4ista glandular odontogenik F2-J 4ista tumbuh secara ekspansi hidrolik dan dilihat dari gambar radiogra(ik biasanya menunjukkan lapisan tipis radioopak yang mengelilingi radiolusensi) Adanya proses kortikasi yang terlihat secara radiogra(ik adalah merupakan hasil dari

kemampuan tulang disekitarnya untuk

membentuk

tulang

baru

lebih

cepat

dibandingkan proses resorpsinya2 hal inilah yang terjadi selama perluasan lesi) P#RB#6AA$ AB%#% 6A$ 4&% A R!$""A M>5> Radiologi : 4ista Berbentuk membulat atau o3al unilokuler atau multilokuler berbatas jelas radiolusen Margin : terdapat peripheral cortication anda klinis : (radio'opaDue margin) Asymtomatic (kecuali pada kista yang beradang/terin(eksi) Berkembang dalam waktu yang lama RE(ERENSI Aryati2 R) -FFM) >ji 4epekaan Mikroorganisme =ang 6iisolasi 6ari Abses 6i Rongga Mulut %umatra >tara 7anina2 ?) -F,F) 4ista !dontogenik) idak 6iterbitkan) Aceh : >ni3ersitas %yah 4uala 7awson2 R)A)2 !del2 #)<)2 Porter2 *)2 -FF-27awsonKs #ssentials o( !ral Pathology and !ral Medicine, Nth ed)2 #lse3ier2 %cience2 5imited2 #dinburgh 7ilmiaty2 R) -FF0) &n(eksi !dontogen) <<< 6ental <orld Qserial on lineR http://cilmiaty)blogspot)com/-FF0/F//in(eksi'odontogen'by'risya'cilmiaty'ar)html $o3ember -F,-R 6aud M#)2 4arasutisna ) -FF,) &n(eksi odontogenik ,th ed) Bandung) Bagian Bedah Mulut 8akultas 4edokteran "igi >npad) p),',8ragiskos2 8)6) -FFN) !ral %urgery) :eidelberg : %pringer) 5ope+'Piri+2 R)2 dkk)-FFN) Management o( !dontogenic &n(ection o( Pulpal and Periodontal !rigin) Med !ral Patol !ral 7ir Bucal -FFNS,-:#,1/'0) QM erhadap Antimikroba) idak 6iterbitkan) %umatra >tara : >ni3ersitas idak berbatas jelas Margin : tidak terdapat peripheral cortication (radio'opaDue margin erdapat symtom (terasa sakit) Berkembang dalam waktu yang singkat Abses Bentuknya tidak beraturan

Pedersen2 ")<) ,00M) Buku Ajar Praktis Bedah Mulut) Alih Bahasa : Purwanti dan Basoeseno)C !ral %urgery ,st edC) *akarta : #"7)

Anda mungkin juga menyukai