Anda di halaman 1dari 3

BERMAIN TATA CAHAYA UNTUK RUANGAN

October 23, 2011

Akurasi yang tinggi ketika melakukan pemilihan dan pengaturan tata cahaya pada suatu hunian, dapat menampilkan keindahan interior bangunan Anda. Praktis, mesti dipastikan pilihan aksen pencahayaan yang paling sesuai dengan hunian Anda, termasuk sejumlah ruangan. Misalnya, ruang makan, ruang tidur,kamar mandi, atau ruang bercengkerama. Hal ini diakui oleh Dian Savitri Prayogi, desainer interior pada Blackout Design Jakarta. Ia mengatakan lakukan sesuai dengan tema hunian Anda, maka Anda harus benar-benar teliti pada perlengkapan pencahayaan yang Anda pilih. Untuk itu, pihaknya memberikan usulan terkait dengan pencahayaan. Gunakan cahaya alami. Daripada selalu mengandalkan pemakaian energi listrik di tempat tinggal Anda, banyak pemilik tempat tinggal saat ini yang berusaha lebih ramah lingkungan (go green) dengan memilih menggunakan cahaya alami. Jika kebetulan hunian Anda masih dalam tahap pembangunan, maka Anda dapat menambahkan beberapa jendela besar untuk memanfaatkan pencahayaan alami pada saat Matahari bersinar. Penggunaan lampu pendant yang menggantung pada langit-langit dengan tali atau kawat tipis sehingga cahaya yang terpancar lebih merata. Pemasangan pencahayaan berbentuk tempat lilin bergaya kontemporer di lorong. Hindari tempat lampu yang memiliki dekorasi bunga atau terlalu banyak hiasan karena tidak akan cocok dengan tujuan Anda untuk mempercantik dekorasi ruangan Anda. Sedangkan yang berbahan stainless steel atau nikel, justru akan menampilkan kesan klasik pada interior ruangan. Tambahkan lampu bergaya minimalis untuk ruangan Anda. Pilihlah lampu dengan garisgaris yang bersih seperti yang berbentuk oval, empat persegi panjang. Lampu bergaya minimalis cenderung lebih bertahan lama terhadap gaya desain interior apa pun. Di era 1980-an dan 1990-an, desain lighting utamanya lebih fokus pada pencahayaan merchandise (barang yang ditawarkan).

Eksistensi produk di suatu toko ditonjolkan melalui penerapan high level lighting yang tepat menyorot produk, yang di sekitarnya dibuat redup, untuk menegaskan figur manekin sebagai aksen. Namun, sejalan dengan waktu dan perubahan gaya berbelanja, kini pencahayaan merchandise dituntut berkombinasi dengan pencahayaan ruang (space illumination). Bukan sekadar keseimbangan produk dan ruang, lighting terutama ditujukan untuk penciptaan citra ruang. Space illumination tematik untuk memancarkan ambience tertentu pun didesain agar pencahayaan mengejutkan, menggoda, menstimulasi emosi. Penerangan ruang (general lighting) toko kemudian dibuat dengan cahaya tinggi. Citra visual didapat dari tata cahaya pada elemen arsitektur misalnya, partisi, drop off , dan back drop dengan color rendering yang tepat. Elemen-elemen itu sendiri mampu meningkatkan kontras bidang-bidang dalam ruang sehingga ruang tak tampil kosong dan datar. Permainan maju-mundur dinding, turun-naik langit-langit, profil garis, tekstur, warna, dan pembayangannya semakin khas ditangkap mata bila diramu dengan pencahayaan dan efek yang tepat. Satu lagi, pencahayaan pada satu elemen, besar pengaruhnya pada kesan ruang keseluruhan. Pada dinding akan membuat ruang terasa luas, pada langit-langit akan membuatnya terasa tinggi. Untuk itu, Savitri memberikan klasifi kasi bahwa ada empat model pencahayaan yang sepatutnya kita kenal. Ambient lighting, yaitu pencahayaan seluruh ruang technically. Ambient lighting artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu yang diletakkan di tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi atau peristiwa yang mungkin terjadi di ruangan. Local lighting atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas keseharian. Accent lighting atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain contoh di atas, pencahayaan jenis ini dapat dipakai untuk membuat sudut tertentu, barang tertentu menjadi menonjol. Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang atau koleksi tertentu. Natural lighting alias sinar Matahari bahkan cahaya Bulan. Bila didesain sejak awal, pemanfaatan sinar Matahari dapat membuat ruangan menjadi terang.snm/L-1 Pengaruhi Kesehatan Mental Ketika sedang menata sebuah ruangan, ada beberapa faktor yang tidak boleh ditinggalkan yakni sistem pencahayaan. Saat ini yang paling banyak diminati adalah sistem pencahayaan yang mengandalkan sumber alami. Yaitu sinar matahari. Biasanya diterapkan pada rumah yang bergaya tropis, meski tidak semuanya mengandalkan sinar matahari ada juga yang masih menggunakan pencahayaan bola lampu. Anies Alkurratu Aini, Desainer Interior dari ATT Design menyarankan untuk menciptakan istana yang nyaman sekaligus sehat untuk seluruh anggota keluarga dengan melakukan penataan pencahayaan yang tepat di setiap ruangan rumah kita. Pencahayaan adalah nyawa dari interior, ungkapnya. Jangan pernah anggap remeh kehadiran lampu di dalam rumah, karena selain sebagai alat penerangan, tata pencahayaannya juga bisa memengaruhi kesehatan mental atau psikologis kita. Berikut adalah saran Anies terkait pencahayaan. Optimalkan cahaya alami dengan memperbanyak akses masuk sinar matahari ke dalam rumah kita. Pilih lampu berlabel hemat energi.

Walaupun harganya agak sedikit lebih mahal, namun lampu jenis ini biasanya memiliki usia pemakaian yang jauh lebih lama dan mampu menekan biaya listrik per bulan hingga lebih dari 70 persen. Buat penerangan yang menimbulkan nuansa hangat dengan lampu berwarna kuning di ruang keluarga, kamar tidur, serta kamar mandi. Letakan lampu putih pada ruangan yang membutuhkan ketelitian, seperti ruang kerja, dapur dan kamar tidur anak balita kita. Perhatikan tata letaknya. Jaga pantulan cahaya lampu yang menyilaukan dan membahayakan agar tidak langsung mengarah ke tubuh kita dengan meletakkannya di tempat tersembunyi, seperti dalam langit-langit atau lantai rumah. Atau kita bisa menggunakan amatur yang desainnya dapat disesuaikan dengan karakter tiap ruangan sehingga tetap nyaman dan indah. Buat komposisi lampu ganda pada ruangan multifungsi, seperti ruang tamu dan dapur. Tujuannya untuk membuat alternatif pencahayaan sesuai dengan fungsi ruang tersebut saat digunakan. Contohnya, gunakan lampu putih terang dan kuning yang lebih redup pada ruang dapur yang menyatu dengan ruang makan. Saat memasak, nyalakan lampu putih. Ketika makan bersama, hidupkan lampu kuning agar suasana menjadi lebih nyaman, pungkas Anies. Berbagai sumber/snm/L-1

Anda mungkin juga menyukai