Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

NASIR WIDHA SETYANTO, ST., MT


RIO PRASETYO LUKODONO, ST., MT
1
Dalam menerapkan SPC kita harus memahami dan mengidentifikasi
karakteristik produk yang paling penting bagi pelanggan atau
variabel-variabel proses yang mempunyai pengaruh paling kuat
dalam variasi proses.
2
Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam
batas pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau
proses produksi berada diluar batas pengendalian tetapi produk
memenuhi spesifikasi.
3
Variabilitas merupakan ukuran keseragaman proses.
LATAR BELAKANG
AKP: suatu studi guna menaksir kemampuan proses
dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai
bentuk, rerata dan penyebaran.
AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi
spesifikasi atau mengukur kinerja proses.
Pyzdek(1995): AKP juga merupakan prosedur yang
digunakan untuk memprediksi kinerja jangka
panjang yang berada dalam batas pengendali proses
statistik.
Definisi
Berkaitan dengan keseragaman proses variabilitas
merupakan ukuran keseragaman proses
Kemampuan dari proses untuk menghasilkan produk
yang memenuhi spesifikasi
Membedakan kesesuaian dengan batas-batas toleransi :
a. Rata-rata proses dalam batas pengendali dan
berada dalam batas spesifikasi
b. Rata-rata proses dalam batas pengendali tetapi
tidak berada dalam batas spesifikasi
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES
- Batas kendalibatas spesifikasi
- Batas spesifikasi/toleransi: batas-batas kesesuaian unit-
unit secara individu dengan operasi manufaktur atau
jasa.
- Batas spesifikasi ditentukan berdasarkan kebutuhan
pelanggan terhadap produk

BATAS SPESIFIKASI DAN BATAS
KENDALI
Ditentukan oleh kebutuhan pelanggan melalui analisis
riset pasar + perancangan produk dan jasa batas
toleransi

BATAS SPESIFIKASI (BATAS
TOLERANSI)
PERMASALAHAN :
Proses dalam batas pengendalian tetapi tidak
memenuhi spesifikasi
Proses diluar batas pengendalian tetapi
memenuhi spesifikasi

Kondisi yang dapat Terjadi
Memprediksi variabilitas proses yang ada
1
Memilih diantara proses-proses yang paling tepat atau
memenuhi toleransi
2
Menyediakan dasar kuantitatif untuk menyusun jadwal
pengendalian proses dan penyesuaian secara periodik
3
Menguji teori mengenai penyebab kesalahan selama program
perbaikan kualitas
4
Memberikan pelayanan sebagai dasar untuk menentukan syarat
kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada
5
Tujuan Analisa kemampuan Proses
(Gryna, 2001)
Dapat menciptakan output yang seragam
Membantu dalam membuat perancangan produk maupun proses
Mengurangi biaya mutu total dengan memperkecil biaya kegagalan internal dan
eksternal
Memperkirakan seberapa baik proses akan memenuhi toleransi.
Membantu dalam pembentukan interval untuk pengendalian interval antara
pengendalian sampel
Manfaat Analisis kemampuan proses
Mengembangkan deskripsi mengenai proses
Mendefinisikan kondisi proses
Meyakinkan bahwa setiap karakteristik kualitas minimal memiliki 1 variabel
proses
Menentukan apakah pengukuran kesalahan dilakukan secara signifikan
Menentukan apakah Analisis Kapabilitas Proses yang akan dilakukan
memfokuskan hanya pada variabilitas atau juga pada kesalahan yang
menyebabkan masalah kualitas
Langkah-langkah membuat Analisis
process
Merencanakan penggunaan control chart untuk mengevaluasi stabilitas proses
Mempersiapkan pengumpulan data termasuk ukuran sampelnya.
Merencanakan metode analisis data. Analisis mencakup penghitungan kemampuan proses pada
variabilitas dan analisis data atribut pada kesalahan dan analisis data dari perancangan proses secara
statistik.
Mempersiapkan waktu untuk memeriksa dan menganalisis hasil, meliputi analisis nilai optimum
dan jarak dari variabel proses, data-data out of control dalam control chart dan hasil lain yang
dianggap penting. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki proses.
Langkah-langkah membuat Analisis
proses
Cp = USL LSL
6

= standar dev (R-bar / d2; MR-bar/d2; s-bar/c4)
UCL = Upper Specification Limit
LCL = Lower Specification Limit



Rasio Kemampuan Proses (Process Capability
Ratio atau Cp Index)
Apabila :
Cp > 1 proses memiliki kapabilitas baik (capable)
proses mampu menghasilkan produk yang berada dalam
batas spesifikasi
Cp < 1 proses tidak mampu memenuhi spesifikasi
konsumen, tidak baik proses mampu menghasilkan
produk yang berada dalam batas spesifikasi.
Cp = 1 proses sama dengan spesifikasi konsumen tetap
harus melakukan perbaikan karena beresiko.
Index Cp tidak memperhatikan kondisi rata-rata proses ()
Note : pada kenyataan Cp min = 1,33
Pada prakteknya digunakan kriteria :
Cp > 1,33 proses dianggap mampu
Cp = 1 s/d 1,33 proses dianggap mampu tetapi perlu pengendalian yang
ketat apabila Cp mendekati 1
Cp < 1 proses dianggap tidak mampu
1. Rasio Kemampuan Proses (Process
Capability Ratio atau Cp Index)
Gambar 1.
C
p
< 1.0
C
p
= 1.0
C
p
> 1.0
X
X
X
LSL USL
LSL USL
CPU = USL
3
CPL = LSL
3
Dimana = rata2 proses (lihat di rumus peta pengendali)
CPU : Indeks kapabilitas atas.
CPL : Indeks kapabilitas bawah.
Cp, CPU maupun CPL digunakan untuk mengevaluasi batas
spesifikasi yang ditentukan
2. Index Kemampuan Atas dan Bawah (Upper
and Lower Capability Index)
Merefleksikan kedekatan nilai rata-rata dengan dari proses
sekarang dengan terhadap salah satu USL atau LSL
Cpk = min {(USL ), ( LSL)}
3 3
= min {Cpu, Cpl)}
Jika Cpk 1 capable
Cpk 1 tidak capable
Cpk >> semakin sedikit produk diluar batas spesifikasi
3. Indeks Kemampuan Proses (Cpk)
Kedua sebaran mempunyai
C
p
yang sama tetapi C
pk

yang berbeda
Process mean
LSL USL
Process mean
LSL USL
ONE-SIDED TOLERANCES
Untuk proses dengan LSL :

Untuk proses dengan USL :


3
LSL -
C
pl

=
3
- USL
C
pu


=
INDEKS KAPABILITAS .....
C
pk
selalu sama dengan nilai terkecil C
pl
dan C
pu

C
pk
= Minimum (C
pl
,C
pu
)
Contoh :
Sebuah mesin ekstruder diukur suhunya tiga
kali setiap harinya selama 20 hari (data pada
slide selanjutnya). Spesifikasi suhu proses
adalah 200 10
o
C. Proses diketahui sudah
terkendali secara statistik. Lakukan analisis
kapabilitas untuk proses tsb.
Subgrup x
1
x
2
x
3
x-bar R
1 200 210 202 204.00 10
2 190 206 205 200.33 16
3 206 201 195 200.67 11
4 205 204 205 204.67 1
5 193 199 194 195.33 6
6 210 203 185 199.33 25
7 207 198 209 204.67 11
8 204 201 203 202.67 3
9 200 198 204 200.67 6
10 188 196 207 197.00 19
11 203 185 200 196.00 18
12 209 203 202 204.67 7
13 200 217 208 208.33 17
14 198 205 210 204.33 12
15 203 198 193 198.00 10
16 199 195 203 199.00 8
17 215 200 198 204.33 17
18 200 204 200 201.33 4
19 208 207 200 205.00 8
20 197 198 206 200.33 9
Total 4030.67 218
Subgroup
S
a
m
p
l
e

M
e
a
n
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
210
205
200
195
190
_
_
X=201.53
UCL=212.68
LCL=190.38
Subgroup
S
a
m
p
l
e

R
a
n
g
e
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30
20
10
0
_
R=10.9
UCL=28.06
LCL=0
X bar R Chart
( )
( ) 44 0 C , C C
44 0
44 6 * 3
53 201 210
C
60 0
44 . 6 * 3
190 53 . 201
C
52 0
44 . 6 * 6
190 210
C
44 . 6 693 1 20 218 d R

53 . 201 20 67 4030 x

190 10 200 LSL


210 10 200 USL
pu pl pk
pu
pl
p
2
.
.
.
.
.
.
.
.

= =
=

=
=

=
=

=
= = =
= = =
= =
= + =
Minimum
o

Perhitungan Indeks Kapabilitas


No Sample
Diameter 5 kali pengukuran (n) -> mm
1 2 3 4 5
1 30 30.25 32 29.2 30.2
2 28 30.1 31 30.1 29
3 28 31 30.15 30.3 30.45
4 29 30.2 29 30 28
5 30.25 38 29 28.5 30.1
6 28.55 32 28 28.75 28
7 28.75 30.2 29.55 30.15 30.4
8 29 29 30.45 30.05 29.25
9 32 30.15 32 30.4 28.55
10 30.15 31 28.75 28 30.15
Sebuah besi silinder 30 cm dibubut untuk menghasilkan tiang penyangga jug hanger
yang berdiameter lebih kecil dengan menggunakan mesin bubut modern.Setelah
selesai dibubut diperoleh data diameter yang diukur menggunakan mikrometer dari
10 sampel dengan pengukuran sebanyak 5 kali. Ditetapkan nilai spesifikasi 30 1
mm. Data sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai