Setelah perang dunia II control kualitas statistic mulai banyak dipakai oleh
industry karena dorongan industry militer di AS karena untuk mengembangkan
sector pertahanan Negara. Di Inggris control kualitas statistic sudah mulai
pemakainannya pada tahun 1937 terutama dalam industry batubara, lampu,
kimia, bahan bangunan. Dari kedua Negara industry diatas, control kualitas
statistic mulai menyebar pemakaiannya ke Negara industry lainnya.
33
Variasi atas karakteristik produk merupakan hal yang wajar karena proses
duplikasi ideal tak mungkin terjadi. Oleh sebab itu hamper tiak mungkin untuk
membuat sejumlah produk dengan spesifikasi absolute yang tak menghendaki
adanya penyimpangan. Dengan demikian diperlukan spesifikasi yang
mencantumkan konsep toleransi, yaitu batas-batas diantara karakteristik
produk harus terletak. Batas ini dibuat tidak tanpa dasar, karena harus
memperhatikan segi fungsional atau tujuan pemakaian produk dan juga
pertimbangan atas kemampuan proses pembuatan untuk menghasilkan
produk sesuai dengan toleransi yang diminta.
Untuk sejumlah produksi yang cukup besar yang dikukur dengan proses
pengukuran yang cukup cermat secara umum akan menghasilkan suatu
distribusi yang mendekati bentuk distribusi normal. Dalamm hal ini tingkat
proses rata-rata ( setaraf dengan mean (m) ) dan variabilitas proses ( setaraf
dengan ) merupakan dua harga yang unik bagi proses produksi yang
bersangkutan. Jika dikehendaki persesuaian antara karakteristik produk
dengan toleransi sebagaimana ditetapkan oleh spesifikasi dalam ini adalah
wajar. Berdasarkan persesuaian ini maka dapat dibedakan tiga tingkatan
ketepatan proses yaitu proses dengan ketepatan rendah, menengah, dan
tinggi.
34
a. Proses Ketepatan Proses Ketepatan Proses Ketepatan
Rendah Menengah Tinggi
35
a. Pemilihan Obyek Ukur
36
Tabel 4.1 Lembar data pengukuran
1 40 25 20 35 20 20 15 25 15 20
2 25 20 30 20 30 25 30 25 35 25
3 15 25 25 20 10 20 20 30 20 30
4 20 20 25 20 25 30 15 30 25 20
37
Tidak Mkemuaskan, asal Memuaskan, asala
Kondisi
memuaskan harga proses rata- harga proses rata-
Proses produk diluar rata didalam batas- rata didalam batas-
toleransi tak batas peringatan bats peringatan
mungkin yang dimodifikasi
dihindari
2 2,81 4,12
3 2,17 2,99
4 1,93 2,58
5 1,81 2,36
6 1,72 2,22
38
Jangkauan
(µm )
40
Batas kontrol
30
Batas Peringatan
20
R
10
5 10 15 20 nomor sampel
Gambar 4.2 Diagram control Jangkauan.
39
RPI = T/R = 40/13,5 = 2,96 ( untuk n= 4, termasuk kelas ketepatan rendah)
Batas-batas diagram control harga rata-rata ddihitung dengan rumus sebagain
berikut:
Batas Peringatan = X ± A’. 975 R
Batas Kontrol = X ± A’.999 R
Dimana harga A’ ditentukan berdasarkan ukuran sampel dengan mekai table
4.4.
Tabel 4.4 Konstanta untuk menentukan batas-batas pada diagram
control harga rata-rata
Ukuran sampel A’. 975 A’. 999
2 1,23 1,94
3 0,67 1,05
4 0,48 0,75
5 0,38 0,59
6 0,32 0,50
Batas atas
toleransi
40
Batas control atas
5 10 15 20 nomor sampel
Seting titik Nol 25,06
Gambar 4.3 Diagram control Harga Rata-rata
40
Proses dianggap stabil jika titik pengamatan tersebar didalam batas-batas
peringatan.
Meskipun jangkauan dan harga rata-rta masih didalam batas control, proses
dengan RPI rendah akan menghasilkan sebagian produk diluar toleransi. Oleh
sebab itu inspeksi 100% harus dilakukan. Sedapat mungkin RPI ditinggikan
sampai pada tingkat ketepatan menengah dengan salah satu cara berikut:
Memperbesar toleransi ( hrs disetujui perencana dan pembeli )
Memperkecil variable proses ( memperkecil R)
Jika alternative diatas tdk dapat dilakukan, maka proses harus dihentikan dan
diusahkan menggantikannya dengan cara lain.
41