Anda di halaman 1dari 3

Pemberantasan Korupsi di Negeri Ginseng

M. Arief Fakhruddin
D IV Akuntansi Kurikulum Khusus BPKP, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan Email: muhd.arief@gmail.com Abstrak Korea Selatan adalah negara dengan peringkat ekonomi maju ke-13 di dunia dan dapat digolongkan sebagai negara maju. Sejalan dengan kemajuan Korea, dibentuklah Korean Independent Commissions Against Corruption (KICAC) sebagai lembaga yang menangani tindak pidana korupsi dengan dasar UU Anti Korupsi Korea Selatan yang disahkan pada tahun 2001. Dalam perjalanannya, KICAC akan berubah menjadi The Anti Corruption and Civil Right Commission (ACRC) Kata Kunci Korupsi, KICAC, ACRC, Korea Selatan,

I.

Pendahuluan Berdasarkan hasil survey dari Transparency budaya tersebut telah menyebabkan adanya jarak antara penguasa dengan yang diperintah, sehingga cenderung tidak adanya transparansi akibat jarak tersebut. Dengan semakin maraknya kasus korupsi, pemerintah Korea Selatan pada masa pemerintahan presiden Kim Dae Jung membuat suatu komisi independen yang berguna untuk melakukan

International Korea Selatan memperoleh Corruption Perception Index (CPI) sebesar 56 dan menduduki peringkat 45 di dunia. Republik Korea / Daehan Minguk / Republic of Korea lebih sering kita kenal dengan sebutan Korea Selatan. Negara ini berdiri sejak 15 Agustus 1945, setelah Jepang secara resmi memberikan kemerdekaan kepada Korea. Pada Agustus 1948, Syngman Rhee, yang telah mengusulkan pemilihan umum parsial di Korea Selatan demi mewujudkan kekuasaannya sejak 1947, terpilih menjadi presiden pertama Korea Selatan. Korupsi yang tersebar luas dilaporkan terjadi dalam pemilihan umum itu dan Republik Korea memulai sebuah negara tanpa legitimasi yang cukup. Meningkatnya korupsi di Korea Selatan membuat citra birokrasi di Korea Selatan memburuk, menurut IMF, timbulnya korupsi di birokrasi Korea Selatan tersebut pada dasarnya disebabkan adanya crony capitalism. Permasalahan lainnya juga yang menyebabkan timbulnya korupsi di Korea Selatan adalah adanya budaya Confusianism. Dengan adanya

pemberantasan korupsi, yaitu dengan mendirikan Korean Independent Commissions Against

Corruption (KICAC). II. Pembahasan Pemberantasan korupsi yang dilakukan di Korea Selatan pada dasarnya sudah ada dan sudah dibentuk panitia pengatur sebuah perubahan sejak tahun 1998. Panitia tersebut telah menghapuskan peraturan yang merupakan celah untuk melakukan korupsi. Selain panitia tersebut Korea Selatan sudah mempunyai beberapa aturan menyangkut

pemberantasan korupsi, diantaranya adalah:

1.

Kewajiban melaporkan harta kekayaan pegawai negeri yang mulai diatur pada tahun 1993.

Lee menganggap bahwa dalam pandangan Pemerintah mengganggu pengusaha. Korea Selatan, antara KICAC dianggap dan satu

2.

Mewajibkan system transaksi financial harus menggunakan nama pribadi.

hubungan Bahkan

pemerintah salah

selanjutnya,

3.

Reformasi dengan hukum administrasi Negara dilakukan pada tahun 1997 dengan hasilnya adalah penghapusan dan perbaikan 57,2%

Komisioner KICAC, Kim Geo Sung, juga mengalami kriminalisasi oleh pemerintahan Lee. Kim juga pernah mengalami nasib yang sama, sebagaimana Bibit dan Chandra di Indonesia, dijadikan sebagai tersangka karena dianggap terlalu dekat dengan kalangan LSM di Korea Selatan. Kim mengungkapkan kepada Koalisi bahwa

peraturan administrasi Negara yang kurang baik. 4. Menyusun UU untuk mengatasi pencucian uang. tidak seluruhnya usaha pemberantasan

Namun

korupsi tersebut berhasil dilaksanakan. Pada bulan Juli 2001, undang-undang anti korupsi ditetapkan sebagai dasar hukum anti korupsi di Korea Selatan. Tindak lanjut dari semangat pemberantasan korupsi di Korea Selatan, pada 25 Januari 2002 didirikan KICAC dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan institusi dan pelaksanaan Undang-undang anti korupsi no. 6.494 tahun 2001 yang kemudian diamandemen dengan undang-undang no. 7.612 tahun 2005, dalam rangka mencegah korupsi, memformulasikan dan melaksanakan

dibubarkannya KICAC oleh pemerintahan Lee disebabkan oleh lemahnya dukungan politik dari parlemen yang ketika itu dikuasai partai mayoritas pendukung pemerintah. Setelah dilakukan penggabungan, ACRC diharapkan mampu memberikan suatu system

pemberantasan korupsi yang lebih baik, tujuan lain dari penggabungan tersebut adalah untuk

meminimalisir konflik kepentingan antar lembaga, dengan fungsi lainnya adalah sebagai berikut: 1. Menangani pengaduan masyarakta dan

kebijakan anti korupsi. Wewenang yang dimiliki oleh lembaga anti korupsi ini hanya pada tahap investigasi, karena pendekatan yang dilakukan oleh KICAC lebih kearah preventif, mengantisipasi sebelum orang melakukan korupsi akan lebih baik. Pemberantasan korupsi di Korea Selatan bukan berarti tidak menemui halangan. Pada tahun 2008, KICAC secara resmi dibubarkan, dilebur dengan Ombudsman Nasional Korea dan

memperbaiki system administrasi yang tidak efisien. 2. Membentuk birokrasi yang bersih dan bebas korupsi dengan menciptakan peraturan yang bertujuan preventif. 3. Melindungi individu dari praktek

maladministrasi dengan memberikan legitasi dalam rangka penanganan masalah tersebut. Keterbatasan menimbulkan wewenang KICAC/ACRC, karena

Administrative Appeals Commission menjadi ACRC oleh Lee Myung Bak, Presiden terpilih yang pro terhadap kalangan pengusaha/bisnis. Lee juga

permasalahan

tersendiri,

ternyata kasus korupsi banyak ditemukan pada Kejaksaan di Korea Selatan, pihak yang meneruskan proses penindakan korupsi pada setelah tahun dari 2007,

merupakan mantan CEO Hyundai dan pernah bertugas di Indonesia.

KICAC/ACRC.

Diantaranya

whistle blower dari Samsung menyatakan bahwa

perusahaannnya secara rutin telah menyediakan sejumlah uang dan berbagai fasilitas kepada jaksa maupun pejabat-pejabat di kejaksaan, termasuk salah satu jaksa yang kemudian menjabat menjadi Menteri Kehakiman. Tim investigasi khusus kemudian

III.

Kesimpulan Usaha pencegahan terhadap korupsi sudah

dimulai sejak tahun 1993, dilanjutkan pada tahun 2002 dengan pembentukan KICAC yang kemudian pada tahun 2008 berubah menjadi ACRC.

dibentuk namun penyitaan terhadap barang bukti ditunda, dan selama masa penundaan diduga kuat bukti telah hancur, namun tidak ada tindakan yang diambil oleh kejaksaan. Pengamanan bukti telah gagal dilaksanakan dan kasusnya pun ditutup. Pada tahun 2009, seorang calon Jaksa Agung secara sukarela menyerahkan posisinya ketika dilakukan proses hearing pada parlemen karena terlibat dalam skandal pinjam meminjam uang dengan bunga yang terlalu rendah dari koleganya. Koleganya yang terlibat dalam skandal juga

Kewenangan lembaga anti korupsi ini hanya sebatas pencegahan dengan usaha preventif. Pemberantasan korupsi di Korea Selatan sendiri tidak luput dari permasalahan karena justru Kejaksaan, lembaga yang melakukan penuntutan terhadap kasus-kasus korupsi, menjadi sarang korupsi itu sendiri.

SUMBER REFERENSI [1] Korea Selatan, www.id.wikipedia.org [2]http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/396/jbptuniko mpp-gdl-alifmangga-19775-10-11.bab-i.pdf [3] SOUTH KOREA: Reasons why the country has failed to eradicate corruption,

dilakukan proses hukum. Tidak ada investigasi lebih lanjut atas kasus ini. Dan yang terakhir pada tahun 2010, dilaporkan oleh PD Notebook dari Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) bahwa lebih dari 100 jaksa termasuk jaksa senior telah menerima pelayanan/gratifikasi berupa makanan, minuman, hadiah, termasuk gratifikasi seks, yang diungkapkan oleh salah seorang jaksa yang menerima gratifikasi. Karena menjadi skandal, tim investigasi dibentuk dan kemudian melaporkan hasilnya. Menurut laporan itu, sebagian besar jaksa termasuk mantan jaksa serta pejabat di kejaksaan sejumlah 160 orang memang mendapat pelayanan tersebut, tetapi tidak dengan maksud dan tujuan tertentu. Tim investigasi hanya menyarankan agar dilakukan tindakan sanksi

http://www.humanrights.asia [4] Korea Selatan perketat undang-undang korupsi, www.bbc.co.uk [5]Berbagai cara memberantas korupsi,

www.moegonoh.blogspot.com [6] Transparency International, Index Corruption 2012,

Perception

http://www.ti.or.id/media/documents/2012/12/12/m/a /map_and_country_result_1.pdf

indisipliner terhadap 10 jaksa, 7 orang diganti atau diturunkan jabatannya, dan peringatan terhadap 28 jaksa. Di kemudian hari, orang-orang di korea selatan mengejek prosecutor. kejaksaan sebagai sponsored

Anda mungkin juga menyukai