Anda di halaman 1dari 32

ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG

RETNO AYU W 1120221157

HIDUNG EKSTERNUS
Bridge

Dorsum nasi

Ala nasi

Cavum nasi Nares anterior kolumela

CAVUM NASI
PINTU MASUK ANTERIOR PINTU KELUAR POSTERIOR dibelakang ala nasi NARES NARES VESTIBULUM

1/3 SUPERIOR : AREA OLFACTORIA

2/3 INFERIOR : AREA RESPIRATORIA

SEPTUM NASI

CONCHA NASAL
CONCHA SUPERIOR
MEATUS NASI MEDIUS

CONCHA MEDIA
MEATUS NASI SUPERIOR

CONCHA INFERIOR
MEATUS NASI INFERIOR
DASAR CAVUM NASI

PERDARAHAN
BAGIAN ATAS
A. etmoid anterior dan posterior

BAGIAN BAWAH

cabang a. maksilaris anterior : a. palatina mayor dan a. sfenopalatina

BAGIAN DEPAN

cabang a. fasialis Anastomosis dari a. sfenopalatina, a. etmoid anterior, a. labialis superior dan a. palatinamayor

BAGIAN DEPAN SEPTUM

FISIOLOGI HIDUNG
FUNGSI RESPIRASI
FUNGSI PENGHIDU FUNGSI FONETIK

FUNGSI STATIK DAN MEKANIK


REFLEKS NASAL

FUNGSI PENGHIDU

SINUS PARANASAL
Perluasan bagian respiratorius cavitas nasi yang berisi udara ke dalam ossa cranii

SINUS PARANASAL

Sinus frontalis

Sinus ethmoidali s

Sinus maxilaris

Sinus sphenoidalis

SINUS MAKSILARIS
Terletak di tulang

maksila kanan dan kiri Sinus terbesar yang berbentuk piramid Ostium : meatus nasalis medius

SINUS FRONTALIS
Terletak di os frontal

Ostium : meatus nasalis medius

SINUS ETMOIDALIS
Terletak diantara konka media dan dinding medial

orbita Berdasarkan letak: 1) etmoid anterior 2) etmoid posterior

SINUS SFENOID
Terletak didalam os sfenoid Ostium : resesus sfeno-etmoid

KOMPLEK OSTIO-MEATAL
TERLETAK DI SEPERTIGA DINDING LATERAL HIDUNG YAITU DI MEATUS MEDIUS

TERDIRI DARI : Infidibulum etmoid Resesus frontalis Bula etmoid Sel etmoid anterior Ostium sinus maksilaris

FISIOLOGI SINUS PARANASAL


Sebagai pengatur kondisi udara

Sebagai penahan suhu


Membantu keseimbangan kepala Membantu resonasi suara Sebagai peredam perubahan tekanan Membantu produksi mukus

PEMERIKSAAN HIDUNG DAN SINUS

ANAMNESA
Keluhan utama: Sumbatan hidung Sekret di hidung dan tenggorokan Bersin Rasa nyeri di daerah wajah dan kepala Perdarahan hidung Gangguan penghidu

PEMERIKSAAN FISIK
1.

INSPEKSI Bentuk luar hidung Pembengkakan di daerah hidung dan sinus PALPASI Krepitasi tulang hidung Nyeri tekan pada hidung dan sinus paranasal

2.

RHINOSKOPI ANTERIOR
Untuk memeriksa rongga hidung bagian dalam dari depan mengunakan spekulum hidung

Hal yang perlu diperhatikan: a. Rongga hidung : luas, sekret (asal sekret, warna, lokasi) b. Konka nasalis : warna (merah muda, pucat, hiperemis) bentuk (edema, hipertrofi) c. Septum nasi : bentuk (lurus, deviasi) d. Massa : polip, tumor e. Asal perdarahan

RHINOSKOPI POSTERIOR
Melihat bagian belakang hidung dan keadaan nasofaring mengunakan kaca nasofaring dan spatula lidah

Hal yang perlu diperhatikan: septum nasi bagian belakang nares posterior (koana) sekret di dinding belakang faring (post nasal drip) lebih ke lateral maka tampak konka superior, konka media dan konka inferior. dapat dilihat nasopharing, perhatikan muara tuba, torus tubarius dan fossa rossen muller.

PEMERIKSAAN SINUS PARANASAL


1. INSPEKSI

- pembengkakan pada muka 2. PALPASI - nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk pada gigi: sinusitis maksila - nyeri tekan dibagian medial atap orbita: sinusitis frontal 3. TRANSILUMINASI mengunakan lampu khusus dan dilakukan di ruangan gelap hanya dapat memeriksa sinus maksila dan frontal

PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
Posisi waters : kelainan di sinus maksilaris,

frontal dan etmoid Posisi postero-anterior : kelainan di sinus frontal Posisi lateral : kelainan di sinus frontal, sfenoid dan etmoid

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai