Anda di halaman 1dari 31

Page V-1

5.1.

TAHAPAN KEGIATAN
Secara umum program kerja dalam pekerjaan Penyusunan Dokumen Teknis dan

Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar adalah : 1. 2. Identifikasi persoalan-persoalan pemanfaatan ruang yang ada di lingkup wilayah yang telah ditetapkan. Perumusan klasifikasi, hirarki, dan kode zonasi dalam kawasan, blok, dan sub blok; jenis pemanfaatan ruang/klasifikasi guna lahan dan hirarki pelayanan; maupun tipologi bangunan. 3. 4. Penyusunan daftar kegiatan menurut zonasi menjadi kegiatan yang diizinkan (I), bersyarat (B), terbatas (T), dan dilarang (-) untuk setiap zonasi. Penyusunan aturan teknis zonasi yang meliputi :

a. Kegiatan dan penggunaan lahan, b. Intensitas pemanfaatan ruang (KDB, KLB, dan KDH), c. Tata massa bangunan (tinggi bangunan, garis sempadan, jarak antar bangunan,
luas minimum persil, dsb),

d. Ketentuan prasarana (ketentuan minimum eksterior serta standar-standarnya).


5. 6. Pengkajian dan penerapan ketentuan-ketentuan maupun standar-standar yang terkait. Penyusunan peta-peta zonasi (zoning map) ke dalam beberapa tema yang dibutuhkan dengan landasan peta citra satelit, yang berisi informasi kode-kode zonasi diatas blok dan sub-blok yang telah dideliniasi sebelumnya. 7. Perumusan substansi peraturan zonasi (zoning text/legal text) yang meliputi pernyataan hukum terhadap pemanfaatan ruang pada masing-masing hirarki zonasi. 8. Penyusunan dan penerapan ketentuan administrasi yang meliputi administrasi yang meliputi administrasi dan kelembagaan, serta perangkat/teknik pelaksanaan zoning regulation yang meliputi proses dan prosedur, serta antisipsi perubahan peraturan pembangunan.
Page V-2

9.

Perumusan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang pada setiap hirarki zonasi, meliputi eksternalitas negatif, insentif dan disisentif, pengenaan pinalti dan sanksi, serta berbagai aspek yang terkait dengan tertib tata ruang lainnya. Program kerja diatas dapat dirinci kedalam tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :

A.

Tahap Penyusunan Laporan 1. Tahap Pendahuluan Kegiatan Persiapan Dalam tahap persiapan ini hal-hal yang akan dilakukan oleh konsultan mencakup : (1) Persiapan administrasi Persiapan administrasi untuk memulai pekerjaan ini adalah mempersiapkan semua surat-menyurat yang meliputi : Surat pengantar dari pihak proyek kepada masing-masing instansi untuk pengumpulan data. Surat tugas untuk personil sebagai pegangan untuk personil.

(2) Mobilisasi personil dan peralatan Mobilisasi personil dan peralatan dilakukan setelah kegiatan penyusunan jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan personil selesai sehingga diketahui kapan tenaga ahli dan peralatan perlu mobilisasi. (3) Penyusunan metodologi dan kerangka kerja Persiapan teknis yang perlu dilakukan adalah penjelasan oleh Ketua Tim mengenai penyamaan persepsi dan standar yang dipakai antara Ketua Tim dan anggota tim, sehingga tidak akan terjadi kesalahanpahaman dalam pelaksanaan nantinya. Persiapan lainnya yaitu penyusunan metodologi, kerangka kerja, teknik analisa dan penyiapan rencana survey sebagai dasar untuk penetapan metode dan tahapan-tahapan dari pelaksanaan pekerjaan nantinya. Penyusunan metodologi dan kerangka kerja ini juga meliputi penyusunan : Bagan alir pekerjaan Jadwal pelaksanaan pekerjaan Bagan organisasi pelaksanaan pekerjaan
Page V-3

Jadwal penugasan personil Jadwal penggunaan alat

(4) Kajian awal data sekunder Pada tahap ini dilakukan kajian awal terhadap rencana tata ruang yang ada meliputi RTRWP, RTRWK dan kebijakan-kebijakan spasial lainnya. (5) Penyiapan peta dasar berbasis satelit skala 1 : 5.000 Peta dasar diperlukan untuk mengetahui deliniasi dan gambaran visual awal terhadap kawasan perencanaan. Peta inilah yang akan dijadikan dasar dalam membuat peta-peta tematik. (6) Persiapan Survey Melakukan tinjauan awal kondisi eksisting wilayah studi yang telah ditetapkan. Lokasi ini akan disurvey dan dianalisis secara mendalam untuk kemudian disusun sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan survey tersebut. Menetapkan metoda survey, membuat desain survey dengan menyusun materi pertanyaan, bentuk pertanyaan yang akan diajukan. Menyiapkan Format dan Instrumen Survey, menyusun format pendataan, daftar pertanyaan yang terstruktur (kuesioner) dan peralatan survey lainnya yang siap digunakan untuk melaksanakan survey data primer.

Hasil dari Kegiatan Persiapan Hasil dari kegiatan persiapan ini meliputi : (1) Metode dan rencana kerja. (2) Kajian awal kebijakan tata ruang. (3) Rencana pelaksanaan survey dan perangkat survey. (4) Peta dasar berbasis satelit dengan skala 1 : 5.000. Hasil dari kegiatan persiapan ini akan menjadi bagian dari dokumentasi Buku Laporan Pendahuluan. Waktu Kegiatan Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan ini adalah 1 (satu) bulan.
Page V-4

2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk mendapatkan data dan infornasi kawasan dan terkait kawasan secara lengkap. Kegiatan Pengumpulan Data (1) Pengumpulan Data Primer Data primer dapat juga disebut data faktual, yang merupakan hasil pengamatan langsung di lapangan (on site visit). Dari data primer kita dapat mengidentifikasi kondisi faktual di lapangan dengan pendokumentasian berupa foto-foto maupun video. (2) Tahap Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder dapat juga disebut dengan pengumpulan data secara otoritatif. Pengumpulan data ini diperoleh dari instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, perguruan tinggi, lembaga masyarakat formal maupun informal. Data yang diperlukan : (1) Peta : Peta-peta kondisi fisik (geologi, jenis tanah, hidrologi, dan lain-lain) Peta RBI Peta citra satelit Peta potensi sumber daya alam Peta potensi kebencanaan (2) Data dan informasi : Data dan informasi daerah (fisik, kependudukan, sosial budaya, ekonomi, prasarana wilayah, lingkungan) Kelembagaan Hasil dari Kegiatan Pengumpulan Data Hasil dari kegiatan pengumpulan data ini meliputi : (1) Data dan informasi kawasan perencanaan; (2) Photo mapping kondisi eksisiting kawasan perencanaan. (3) Profil kawasan perencanaan. (4) Data spasial kawasan yang terdiri dari :

Page V-5

Citra satelit antara Tahun 2008 2009 dengan toleransi tutupan awan maksimal 20%; Peta kadaster yang dapat memuat informasi batas-batas kepemilikan tanah pada kawasan; Peta tematik sesuai dengan kebutuhan, yang mempunyai tingkat ketelitian sekurangnya dengan skala 1 : 5.000. Hasil dari kegiatan pengumpulan data ini akan menjadi bagian dari dokumentasi Buku Laporan Antara. Waktu Kegiatan Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pengumpulan data ini adalah 2 (dua) minggu. 3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis Kegiatan Pengolahan Data dan Analisis Kegiatan pengolahan data dan analisis sekurang-kurangnya meliputi : (1) Analisis Regional Analisis BWP pada wilayah yang lebih luas, dilakukan untuk memahami kedudukan dan keterkaitan BWP dalam sistem regional yang lebih luas dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, sumber daya buatan atau sistem prasarana, budaya, pertahanan, dan keamanan. Sistem regional tersebut dapat berupa sistem kota, wilayah lainnya, kabupaten atau kota yang berbatasan, dimana BWP tersebut dapat berperan dalam perkembangan regional. Dalam analisis regional ini dilakukan analisis pada aspek berikut : Analisis kedudukan dan keterkaitan sosial-budaya dan demografi BWP pada wilayah yang lebih luas. Analisis kedudukan dan keterkaitan ekonomi BWP pada wilayah yang lebih luas. Analisis kedudukan dan keterkaitan sistem prasarana wilayah perencanaan dengan sistem prasarana kabupaten/kota dan wilayah. Analisis kedudukan dan keterkaitan aspek lingkungan (pengelolaan fisik dan SDA) BWP pada wilayah yang lebih luas.

Page V-6

Analisis kedudukan dan keterkaitan aspek pertahanan dan keamanan BWP. Analisis kedudukan dan keterkaitan aspek pendanaan BWP. Keluaran dari analisis regional, meliputi : Gambaran pola ruang dan sistem jaringan prasarana BWP yang berhubungan dengan BWP lain dan kota atau wilayah yang berbatasan; Gambaran fungsi dan peran BWP pada wilayah yang lebih luas (BWP sekitarnya atau kabupaten/kota berdekatan secara sistemik); Gambaran potensi dan permasalahan pembangunan akan penataan ruang pada wilayah yang lebih luas terkait dengan kedudukan dan hubungan BWP dengan wilayah yang lebih luas; dan Gambaran peluang dan tantangan pembangunan wilayah perencanaan dalam wilayah yang lebih luas yang ditunjukkan oleh sektor unggulan.

(2) Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan BWP Analisis dilakukan untuk memberikan gambaran kerangka fisik pengembangan wilayah serta batasan dan potensi alam BWP dengan mengenali karakteristik sumber daya alam, menelaah kemampuan dan kesesuaian lahan agar pemanfaatan lahan dalam pengembangan wilayah dapat dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem dan meminimalkan kerugian akibat bencana. Analisis sumber daya alam dan fisik/lingkungan wilayah yang perlu dilakukan mencakup beberapa analisis berikut : Analisis sumber daya air Dilakukan untuk memahami bentuk dan pola kewenangan, pola pemanfaatan, dan pola kerjasama pemanfaatan sumber daya air yang ada dan yang sebaiknya dikembangkan di dalam BWP. Khususnya terhadap sumber air baku serta air permukaan (sungai dan/atau danau) yang mengalir dalam BWP yang memiliki potensi untuk mendukung pengembangan dan/atau memiliki kesesuaian untuk dikembangkan bagi kegiatan tertentu yang sangat membutuhkan
Page V-7

sumber daya air. Analisis ini menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan yang mengatur sumber-sumber air tersebut. Analisis sumber daya tanah Digunakan dalam mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan BWP berdasarkan kesesuaian tanah serta kawasan rawan bencana. Analisis ini menghasilkan rekomendasi bagi peruntukan zona budi daya dan zona lindung. Analisis topografi dan kelerengan Analisis topografi dan kelerengan dilakukan untuk potensi dan permasalahan pengembangan wilayah perencanaan berdasarkan ketinggian dan kemiringan lahan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung serta kesesuaian lahan bagi peruntukan kawasan budi daya dan lindung. Analisis geologi lingkungan Analisis geologi ini dilakukan untuk mengidentifikasi ini menjadi potensi dan bagi pengembangan BWP berdasarkan potensi dan kendala dari aspek lingkungan. Analisis rekomendasi peruntukan kawasan rawan bencana, kawasan lindung geologi, dan kawasan pertambangan. Analisis klimatologi Digunakan dalam mengidentifikasi potensi dan permasalahan pengembangan BWP berdasarkan kesesuaian iklim setempat. Analisis ini menjadi bahan rekomendasi bagi kesesuaian peruntukan pengembangan kegiatan budi daya. Analisis sumber daya alam (zona lindung) Dilakukan untuk mengetahui daya dukung/kemampuan wilayah perencanaan dalam menunjang fungsi hutan/sumber daya alam hayati lainnya, baik untuk perlindungan maupun kegiatan produksi. Selain itu, analisis ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian lahan bagi penggunaan hutan produksi tetap dan terbatas, hutan yang dapat dikonversi, hutan lindung, dan kesesuaian fungsi hutan lainnya. Analisis sumber daya alam dan fisik wilayah lainnya (zona budi daya).

Page V-8

Daya dukung lingkungan fisik. Daya tampung maksimum. Analisis kesesuaian lahan. Potensi dan hambatan pembangunan keruangan dari aspek fisik. Alternatif-alternatif upaya mengatasi hambatan fisik/lingkungan. Secara umum analisis fisik/lingkungan dan SDA ini, memiliki keluaran sebagai berikut : Gambaran daya dukung lingkungan fisik dalam menampung kegiatan yang ada maupun yang akan dikembangkan sampai akhir masa berlakunya RDTR; Gambaran daya dukung maksimum (daya tampung) ruang/lingkungan hidup dalam menampung kegiatan sampai waktu yang melebihi masa berlakunya RDTR; Gambaran kesesuaian lahan untuk pemanfaatan ruang di masa datang berdasarkan kondisi fisik/lingkungannya. Keluaran analisis fisik atau lingkungan BWP ini digunakan sebagai bahan dalam sintesa analisis holistik dalam melihat potensi, masalah, peluang penataan ruang BWP dalam penyusunan RDTR dan peraturan zonasi. (3) Analisis Sosial Budaya dan Kecenderungan Pengembangan Kawasan Analisis dilakukan untuk mengkaji kondisi sosial budaya masyarakat yang mempengaruhi pengembangan wilayah perencanaan seperti elemen-elemen kota yang memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi (urban heritage, langgam arsitektur, landmark kota) serta modal sosial dan budaya yang melekat pada masyarakat (adat istiadat) yang mungkin menghambat ataupun mendukung pembangunan, tingkat partisipasi/peran serta masyarakat dalam pembangunan, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan pergeseran nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat setempat. Analisis ini akan digunakan sebagai bahan masukan dalam penentuan bagian dari wilayah kota yang diprioritaskan penangannya di dalam penyusunan RDTR.

Page V-9

(4) Analisis Kependudukan Analisis Pertumbuhan, Komposisi Jumlah Penduduk dan Proyeksi Penduduk Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan proyeksi perubahan demografi seperti pertumbuhan dan komposisi jumlah penduduk serta kondisi sosial kependudukan dalam memberikan gambaran struktur dan karakteristik penduduk. Hal ini berhubungan erat dengan potensi dan kualitas penduduk, mobilisasi, tingkat pelayanan dan penyediaan kebutuhan sektoral (sarana, prasarana maupun utilitas minimum). Analisis Penyebaran Penduduk Analisis terhadap penyebaran dan perpindahan penduduk dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan memberikan gambaran dan arahan kendala serta potensi sumber daya manusia untuk keberlanjutan pengembangan, interaksi, dan integrasi dengan daerah di luar BWP. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi demografi terhadap batasan daya dukung dan daya tampung BWP dalam jangka waktu rencana. (5) Analisis Potensi Pengembangan Ekonomi Kawasan Dalam mewujudkan ekonomi BWP yang berkelanjutan melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi kota/kawasan, regional, nasional, maupun internasional, analisis ekonomi dilakukan dengan menemukenali struktur ekonomi, pola persebaran pertumbuhan ekonomi, potensi, peluang dan permasalahan perekonomian wilayah kota/kawasan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik, terjadinya investasi dan mobilisasi dana yang optimal. Analisis diarahkan untuk menciptakan keterkaitan intra-regional (antar kawasan/kawasan perkotaan/perdesaan/kabupaten/kota) maupun inter-regional sehingga teridentifikasi sektor-sektor riil unggulan, dan solusi-solusi secara ekonomi yang mampu memicu peningkatan ekonomi wilayah kota/kawasan. Analisis diharapkan dapat membaca potensi ekonomi lokal terhadap pasar regional, nasional maupun global.
Page V-10

Dari analisis ini, diharapkan diperoleh karakteristik perekonomian wilayah perencanaan dan ciri-ciri ekonomi kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi, sektor-sektor unggulan, besaran kesempatan kerja, pertumbuhan dan disparitas pertumbuhan ekonomi di BWP. (6) Analisis Ketersediaan Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang

Permukiman Analisis ketersediaan infrastrutur dilakukan untuk memahami kondisi, potensi, permasalahan, dan kendala yang dimiliki dalam peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pada BWP. Melalui analisis ini diharapkan teridentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memaksimalkan fungsi BWP. Analisis didasarkan pada luas wilayah dan perhitungan penduduk per unit kegiatan dari sebuah BWP atau perhitungan rasio penduduk terhadap kapasitas atau skala pelayanan prasarana dan sarana wilayah perencanaan atau intensitas pemanfaatan ruang terhadap daya dukung prasarana/utilitas serta analisis daya dukung wilayah. Dalam analisis sumber daya buatan perlu dianalisis cost benefit ratio terhadap program pembangunan sarana dan prasarana tersebut. Analisis sumber daya buatan sangat terkait erat dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi. (7) Analisis Penataan Kawasan dan Bangunan (Tata Bangunan dan Tata Lingkungan) Untuk melihat kondisi dan tingkat pelayanan kawasan serta bangunan untuk menunjang fungsi dan peran kawasan di BWP, dilakukan analisis terhadap jenis dan kapasitas fungsi/kegiatan kawasan serta kinerjanya. Demikian pula dengan kualitas bangunan dari aspek keselamatan. Dengan informasi tersebut, diharapkan dapat diformulasikan kondisi kawasan terutama menyangkut pengaturan intensitas pemanfaatan ruang, tata massa bangunan, tindakan penanganan kawasan (diremajakan/revitalisasi), dan penanganan bangunan.

Page V-11

(8) Analisis Kelembagaan Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas pemerintah kota/kabupaten dalam menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana kerja, produk-produk pengaturan serta organisasi non pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Analisis diharapkan menghasilkan beberapa bentuk dan operasional kelembagaan di BWP sehingga semua pihak yang terlibat dapat berpartisipasi dalam perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. (9) Analisis Pembiayaan Pembangunan Analisis pembiayaan pembangunan dilakukan untuk mengidentifikasi besar pembelanjaan pembangunan, alokasi dana terpakai, dan sumbersumber pembiayaan pembangunan yang terdiri dari : pendapatan asli daerah; pendanaan oleh pemerintah; pendanaan dari pemerintah provinsi; investasi swasta dan masyarakat; bantuan dan pinjaman luar negeri; dan sumber-sumber pembiayaan lainnya. Analisis pembiayaan juga menghasilkan perkiraan besaran kebutuhan pendanaan untuk melaksanakan rencana pembangunan wilayah kota yang diterjemahkan dalam usulan program utama jangka menengah dan jangka panjang. Analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan RDTR terkait rencana pemanfaatan ruang (program utama). Hasil dari Kegiatan Pengolahan Data dan Analisis Pada tahap analisis ini sekurang-kurangnya diperoleh keluaran berupa : (1) Identifikasi permasalahan karakteristik wilayah perencanaan, peluang potensi dan dan pengembangan kawasan, tantangan
Page V-12

pengembangan serta kecenderungan perkembangan kawasan baik dari sudut pandang sektor pertanian, pariwisata maupun perekonomian lokal dan wilayah. (2) Peluang dan tantangan pengembangan kawasan. (3) Kecenderungan perkembangan kawasan. (4) Mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang menyangkut aspek kelembagaan, perizinan, insentif dan disisentif, pengenaan sanksi hukum, dan hal hal yang menyangkut tertib tata ruang lainnya untuk masing masing tipologi kawasan. (5) Sistematika Ranperda Peraturan Zonasi. (6) Skenario program animasi merupakan rencana program tayangan computer untuk tujuan sosialisasi dan komunikasi, yang disusun dalam suatu naskah bernarasi, yang dilengkapi dengan rencana komposisi video dan citra lainnya. (7) Album Peta untuk bahan pembahasan berupa keseluruhan rancangan zoning maps. (8) Zoning maps meliputi : Beberapa jenis peta dan hirarkinya Penampang/keterangan spesifikasi teknis struktur ruang Disain teknis kawasan hingga bangunan Ilustrasi dan sketsa teknis tertentu Foto, citra, dan gambar gambar lainnya Yang memuat informasi minimal tentang : Pengaturan Pola Ruang Pengaturan Struktur Ruang Pengaturan Bangunan Pengaturan Perumahan Pengaturan Prasarana Kawasan. Zoning Maps hendaknya dibuat dalam format portrait agar sesuai tersusun dalam Dokumen Peraturan Zonasi. (9) Hirarki atau tipologi peta disususn berdasarkan : Peta Provinsi, sekurangnya berisikan tema orientasi kota.

Page V-13

Peta Kota, sekurangnya berisikan tema orientasi kawasan, dan urban structure and land use readjustment RDTR kota. Peta Kawasan, sekurangnya berisikan tema pembagian blok berdasarkan delineasi fisik, urban structure and land use readjusmen RDTR pada kawasan, tampilan citra satelit dan overlay (superimpose) rencana struktur dan pola ruang, struktur ruang (fasilitas, utilitas, jaringan infrastruktur terinci), dan pola ruang (land use dengan land calculation), dan telah scalable. Peta sub-blok pada blok terpilih, sekurangnya berisikan tema struktur ruang (dengan spesifikasi dan atau secara terukur) dan pola ruang (land utilization dengan land measurement); dalam skala sekurangnya 1 : 5.000 dan telah scalable. Hasil dari kegiatan pengolahan dan analisis data ini akan menjadi bagian dari dokumentasi Buku Laporan Antara. Waktu Kegiatan Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pengolahan data dan analisa ini adalah 1,5 (satu koma lima) bulan. 4. Tahap Perumusan Rencana Perumusan Penyusunan Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar secara garis besar meliputi : Perumusan Tujuan BWP (Bagian Wilayah Perkotaan) Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan; Rencana Detail Pola Ruang Kawasan; Rencana Penetapan Peraturan Zonasi Pemanfaatan Ruang; Rencana Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah; dan Rumusan Konsep Peraturan Daerah tentang RDTR dan Zoning Regulation Kawasan Perkotaan Banjar. Rumusan peraturan zonasi dalam bentuk zoning maps dan legal text berdassarkan panduan teknis, arahan, dan kesepakatan lainnya. Legal text disusun berdasarkan zoning maps, yang mengatur ketentuan dan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang menyangkut aspek perizinan, insentif dan disisentif, pengenaan sanksi hukum, kelembagaan,
Page V-14

dan hal hal yang menyangkut tertib tata ruang lainnya untuk masing masing tipologi kawasan. Waktu Kegiatan Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan Laporan Akhir dan Dokumen Peraturan Zonasi ini adalah 1 (satu) bulan.

5.2.

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Penyusunan

Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar ini adalah 4 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

5.3.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang telah dibahas sebelumnya,

maka mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar ini secara lebih jelas akan disajikan dalam Tabel 5.1.

Page V-15

Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar
Bulan Ke No. Kegiatan 1 I. RINCIAN PEKERJAAN A. PERSIAPAN A.1. Persiapan administrasi A.2. Mobilisasi personil dan peralatan Penyusunan metodologi dan kerangka kerja, meliputi A.3. : a. Bagan alir pekerjaan b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan c. Bagan organisasi d. Jadwal penugasan personil e. Jadwal peralatan A.4. Koordinasi dan konsultasi A.5. Review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 4 Ket

Page V-16

Bulan Ke No. Kegiatan 1 B. TAHAP PENGUMPULAN DATA B.1. Pengumpulan data sekunder melalui survey instansional B.2. Observasi lapangan, wawancara dan penyebaran questioner. C. TAHAP PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Melakukan kompilasi data (tabulasi dan sistemisasi C.1. data) C.2. Melakukan prosesing data : a. Analisis karakteristik wilayah dan kawasan b. Analisis potensi dan masalah pengembangan kawasan c. Analisis daya dukung dan daya tampung d. Analisis kinerja kawasan dan bangunan Merumuskan hasil analisis ke dalam suatu laporan C.3. fakta dan analisa C.4. Penyusunan Zoning Map Regulation 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 4 Ket

Page V-17

Bulan Ke No. Kegiatan 1 D. TAHAP PERUMUSAN RENCANA Perumusan Tujuan, Kebijakan dan Strategi D.1. Pengembangan Wilayah Perencanaan D.2. Rencana Detail Struktur Ruang Kawasan D.3. Rencana Detail Pola Ruang Kawasan D.4. Rencana Pengaturan Zonasi Ruang berupa zoning text Rencana Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan D.5. Ruang D.5. Indikasi Program Jangka Panjang dan Menengah D.6. Rumusan Konsep Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang Dan Zoning Regulation Kawasan Perkotaan Banjar E. TAHAP PENYEMPURNAAN RENCANA E.1. Penyempurnaan rencana berdasarkan hasil masukan dan arahan dari kegiatan pembahasan 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 4 Ket

Page V-18

Bulan Ke No. Kegiatan 1 II. KELUARAN A. LAPORAN BULANAN B. LAPORAN PENDAHULUAN C. LAPORAN FAKTA ANALISA D. KONSEP LAPORAN AKHIR E. LAPORAN AKHIR F. ALBUM PETA G. BACK UP CD LAPORAN H. DOKUMEN RANCANGAN PERDA III. KEGIATAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Laporan Pendahuluan B. Pembahasan Laporan Antara C. Pembahasan Draft Laporan Akhir D. Pembahasan Laporan Akhir 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 4 Ket

Page V-19

5.4.

Pelaporan Materi Teknis dari Penyusunan Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan

Perkotaan Banjar yang disajikan dalam bentuk pelaporan sebagai berikut : 1. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat gambaran kemajuan hasil pekerjaan setiap bulannya. Laporan bulanan diserahkan sebanyak 7 (tujuh) eksemplar setiap bulannya belum termasuk dokumen untuk pengamprahan termin, dengan format A4 kepada pemberi kerja mulai 1 (satu) bulan terhitung sejak diterbitkannya SPMK 2. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan yang memuat mengenai : a. b. c. d. Latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, dan jadual pelaksanaan pekerjaan. Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hasil review dari dokumen dan kebijakan lainnya yang terkait.

Laporan Pendahuluan diserahkan 1 (satu) bulan setelah dikeluarkannya SPMK sebanyak 7 buku, dengan ukuran kertas A4. 3. Laporan Antara/Laporan Kemajuan Laporan Antara, yang memuat mengenai : a. b. c. d. e. f. g. h. i. Rumusan kebijakan yang berpengaruh terhadap pengembangan kawasan; Data dan informasi potensi dan permasalahan pengembangan kawasan; Peluang dan tantangan pengembangan kawasan; Kecenderungan perkembangan kawasan; Perkiraan kebutuhan pengembangan kawasan; Intensitas pemanfaatan ruang sesuai daya dukung dan daya tampung; Perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana/infrastruktur maupun utilitas; Teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan bangunan; Peta-peta kondisi dan analisis pengembangan kawasan.

Laporan antara diserahkan 3 (tiga) bulan setelah dikelurkannya SPMK sebanyak 7 buku dengan ukuran kertas A4.

Page V-20

4.

Laporan Draft Final Laporan Draft Final berisi perumusan pengaturan zonasi sesuai dengan ruang lingkup yang telah ditentukan. Perumusan tersebut berisi ketentuan zonasi dan pembangunannya, aturan kelembagaan, standar-standar yang digunakan, serta ketentuan lain sebagaimana telah diuraikan. Konsep Laporan Akhir memuat rumusan Materi/naskah teknis RDTR Perkotaan Banjar yang berisi konsep dan rencana. Konsep Laporan Akhir (Laporan Akhir Sementara) diserahkan sebanyak 7 (tujuh) eksemplar belum termasuk dokumen untuk pengamprahan termin dan keperluan pembahasan dengan format A4 kepada pemberi kerja selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

5.

Laporan Akhir Laporan Akhir merupakan produk akhir dari kegiatan setelah melalui berbagai penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya dan telah disepakati terutama oleh pemangku kepentingan di daerah. Laporan Akhir merupakan hasil revisi dari konsep laporan akhir setelah melalui berbagai penyempurnaan dari tahap-tahap sebelumnya dan telah disepakati terutama oleh pemangku kepentingan di daerah. Laporan akhir terdiri dari Dokumen teknis RDTR Kawasan Perkotaan Banjar serta Dokumen Rancangan Perda RDTR Perkotaan Banjar (Rancangan Peraturan Daerah RDTR Perkotaan Banjar memuat mengenai tuangan Materi Teknis ke dalam rancangan peraturan) Laporan Akhir diserahkan sebanyak 7 (tujuh) eksemplar belum termasuk dokumen untuk pengamprahan termin dengan format A4 kepada pemberi kerja selambat-lambatnya 4 (empat) bulan terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

6.

Album Peta Album peta diserahkan bersamaan dengan penyerahan Laporan akhir masing masing sebanyak 5 (lima) set belum termasuk dokumen untuk pengamprahan termin dalam format A3 dan A0 kepada pemberi kerja.

7.

Soft Copy Seluruh soft copy laporan pendahuluan, fakta analisa, konsep laporan akhir, laporan akhir dan soft copy album peta dalam format shp dan jpg di back up dalam format CD/DVD sebanyak 5 (lima) keping belum termasuk dokumen untuk pengamprahan

Page V-21

termin dan diserahkan kepada pemberi pekerjaan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

5.5.

Kegiatan Pembahasan Pembahasan dilakukan untuk menyamakan persepsi, menggali saran-saran dan

masukan untuk penyempurnaan hasil dari pekerjaan ini. Kegiatan pembahasan yang dilakukan meliputi : 1. 2. 3. 4. Tahap pertama pembahasan/sosialisasi dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Laporan pendahuluan diserahkan. Konsultasi Publik I (pertama) dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Laporan Fakta Analisa diserahkan. Tahap kedua pembahasan/sosialisasi konsep laporan akhir dilakukan selambatlambatnya 1 (satu) minggu setelah konsep laporan akhir diserahkan Konsultasi Publik II (kedua) dilakukan setelah penyempurnaan Konsep Laporan Akhir sesuai masukan pada saat pembahasan tahap kedua selesai disusun dan dilakukan selambat - lambatnya 3 (tiga) bulan dan 3 (tiga) minggu terhitung sejak diterbitkannya SPMK. Konsultasi publik wajib diselenggarakan dengan mengundang seluruh stakeholder yang terkait dengan penataan ruang di Kabupaten Buleleng

5.6.

Kebutuhan dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli Dalam melaksanakan pekerjaan ini tenaga ahli dan beberapa tenaga penunjang

yang akan melaksanakan pekerjaan ini memiliki kualifikasi sebagai berikut :

1.

Team Leader dan Tenaga Ahli

a.

Ketua Tim/Ahli Perencana Kota Kegiatan ini dipimpin oleh seorang Ketua Tim yang bertugas mengkoordinasikan dan mengelola seluruh pekerjaan, agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan TOR maupun arahan pemberi kerja ataupun tim supervisi. Ketua Tim tersebut harus mempunyai kualifikasi pendidikan S1 Teknik Planologi yang telah lulus minimal 7 tahun dengan pengalaman professional di bidang penataan ruang minimal 5 tahun; atau pendidikan S1 Teknik Planologi yang telah

Page V-22

lulus minimal 5 tahun dan pendidikan S2 bidang apa saja dengan pengalaman profesional di bidang penataan ruang minimal 1 tahun; atau pendidikan S1 bidang apa saja dan S2 bidang perencanaan kota/wilayah dengan pengalaman profesional di bidang penataan ruang minimal 2 tahun; yang dibuktikan dengan sertifikat pengalaman pekerjaan yang relevan. Tugas dan tanggung jawab Team Leader antara lain meliputi : Mengarahkan dan mempersiapkan program kerja, mulai dari survey lapangan sampai tahapan penyusunan rencana. Menyusun daftar/informasi yang diperlukan. Mengkoordinir pekerjaan masing-masing tenaga ahli, sehingga dapat menjaga sinkronisasi pekerjaan. Memimpin diskusi internal tim dan mewakili tim dalam diskusi/pembahasan dengan tim teknis atau instansi-instansi terkait. Bersama dengan tim mengidentifikasi dan merumuskan produk kegiatan RDTR Kawasan. Bersama dengan tim mengumpulkan dan mengkaji data/informasi awal dan literatur, sehingga dapat menghasilkan asumsi dan hipotesa mengenai keadaan kawasan perencanaan. Bersama dengan tim melakukan kajian/analisis terhadap kondisi eksisting kawasan perencanaan sampai dengan menghasilkan RDTR Kawasan.

b.

Tenaga Ahli Ekonomi Wilayah, disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang ekonomi pembangunan dengan pengalaman kerja dibidang perencanaan tata ruang sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi yang berkaitan dengan aspek ekonomi wilayah Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data perekonomian kawasan baik primer maupun sekunder Bertanggung jawab terhadap analisis aspek perekonomian wilayah dan rekomendasi konsep pengembangan wilayah berdasarkan sudut pandang aspek perekonomian

Page V-23

Membantu team leader dalam penyusunan laporan Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

c.

Tenaga Ahli Perancangan Kota , disyaratkan Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang teknik perencanaan wilayah dan kota /planologi atau teknik arsitektur dengan pengalaman kerja dibidang perancangan kota sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi yang berkaitan dengan aspek perancangan kota Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data BWP dan Sub BWP baik primer maupun sekunder Membantu team leader dalam penyusunan konsep pengembangan kawasan dengan memberikan rekomendasi berdasarkan aspek urban design/perancangan kota Bertanggung jawab terhadap penyusunan Peraturan Zonasi (Zoning Text dan Zoning Map) Menyusun Rancangan 3D kawasan Bertanggung jawab dalam penyusunan peta 3D kawasan Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

d.

Tenaga Ahli Sosial Budaya, disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang antropologi atau ilmu social dengan pengalaman kerja dibidang analisis terkait sosial budaya kawasan perkotaan sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi yang berkaitan dengan aspek social budaya Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data demografi dan budaya baik primer maupun sekunder Membantu team leader dalam penyusunan laporan

Page V-24

Bertanggung kependudukan

jawab

penuh

terhadap

analisis

karakteristik

social

Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

e.

Tenaga Ahli Prasarana Lingkungan, disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur atau Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja dibidang perencanaan prasarana dan infrastruktur kawasan sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi yang berkaitan dengan aspek infrastruktur dan lingkungan Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data infrastruktur dan lingkungan baik primer maupun sekunder Membantu team leader dalam penyusunan laporan Bertanggung jawab penuh terhadap analisis terkait pengembangan infrastruktur kawasan dan kerentanan terhadap potensi bencana, termasuk perubahan iklim Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

f.

Tenaga Ahli Transportasi, disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang transportasi atau teknik sipil dengan pengalaman kerja dibidang perencanaan transportasi wilayah dan kawasan sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi yang berkaitan dengan aspek transportasi Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data tramsportasi kawasan baik primer maupun sekunder Membantu team leader dalam penyusunan laporan Membantu team leader dalam penyusunan konsep pengembangan kawasan dengan memberikan rekomendasi pengembangan berdasarkan sudut pandang aspek transportasi

Page V-25

Bertanggung jawab penuh terhadap analisis terkait pengembangan infrastruktur transportasi kawasan Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

g.

Tenaga Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG), disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang geografi/geodesi dengan pengalaman kerja dibidang pengolahan peta berbasis Sistem Informasi Geografis sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas pemetaan dan album peta Menyusun invetarisasi kebutuhan data survey Membantu mobilisasi surveyor dalam pengumpulan data peta dasar dan peta tematik kawasan Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan

h.

Tenaga Ahli Hukum / Kelembagaan, disyaratkan minimal Sarjana Strata 1 (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi bidang hukum dengan pengalaman kerja dibidang hukum terkait dengan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang rencana tata ruang sekurang kurangnya 4 (empat) tahun. Tugas dan Tanggung Jawab : Bertanggung jawab penuh terhadap kualitas substansi ranperda RDTR Bersama team leader menyusun naskah Ranperda RDTR Mendampingi dan Membantu team leader dalam diskusi dan pembahasan pelaporan terkait Rancangan Peraturan Daerah

2.

Asisten Tenaga Ahli

a.

Asisten Ahli Perencana Kota Asisten Ahli Perencana Kota disyaratkan berpendidikan S1 Teknik Planologi yang telah lulus minimal 3 tahun dengan pengalaman profesional dibidang penelitian perencanaan kota minimal 1 tahun. Asisten Ahli Perencanaan Kota terlibat secara penuh dalam membantu tugastugas team leader, memeriksa hasil pengumpulan, pengolahan data dan hasil analisis.

b.

Asisten Ahli Sistem Informasi Geografi

Page V-26

Asisten Ahli Sistem Informasi Geografis disyaratkan berpendidikan S1 Geografis yang telah lulus minimal 3 tahun dengan pengalaman profesional di bidang geografi minimal 1 tahun. Tanggung jawab Asisten Ahli Sistem Informasi Geografi antara lain : Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyediaan data yang akurat dan layak serta berhubungan dengan pemetaan kondisi fisik lahan; Menganalisa prioritas program pembangunan yang mendukung pengelolaan dan pengembangan sumber daya lahan; Melakukan pengukuran teknis pada wilayah perencanaan; Menyiapkan pengadaan peta dasar, peta tematik wilayah perencanaan dan menginterpretasikan peta penggunaan lahan; Mengolah data dan survei lapangan ditambah data pendukungnya pada wilayah perencanaan meliputi Geomorfologi, Geologi dan Hidrologi Menganalisis data yang ada untuk disajikan dalam bentuk peta yang berbasis sistem informasi geografis. Bertugas mendata, menganalisis, menyimpulkan dan merencanakan hal-hal terkait dengan fisiografis kawasan perencanaan dalam jangka waktu yang ditetapkan; Menganalisa prioritas program pembangunan yang mendukung pengelolaan dan pengembangan sumber daya lahan; Menyusun sistem informasi geografis untuk perencanaan tata ruang kawasan.

3.

Tenaga Pembantu Ahli/Terampil a. Administrasi dan Keuangan Minimal SMK menguasai aplikasi MS Office menguasai tata persuratan dan pembukuan sederhana. b. Operator Komputer Minimal SMK menguasai aplikasi MS Office menguasai tata kearsipan dan bertugas untuk Menyiapkan kelengkapan peralatan, survey, pengetikan, penggambaran, penggandaan laporan serta kegiatan lain yang berhubungan dengan sistem komputerisasi untuk menunjang kelancaran kerja tenaga ahli.

c.

Drafter

Page V-27

Minimal D3 Grafika atau lebih tinggi menguasai aplikasi grafis komputer minimal AutoCad dan MapInfo dan Sistem Operasi GIS yang bertugas untuk Menyiapkan peta-peta dan gambar-gambar rencana dengan sistem komputerisasi dan CAD

5.7.

Jadwal Penugasan Personil Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Teknis dan

Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar ini adalah selama 120 hari kalender atau 4 (empat) bulan. Untuk memobilisasi personil yang akan menyelesaikan pekerjaan ini diperlukan suatu rencana mobilisasi yang akan ditampilkan pada Tabel 5.2.

5.8.

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Untuk memperjelas alur koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka dibuat

bagan organisasi pelaksana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai KAK. Disamping itu konsultan juga menyadari adanya mekanisme kontrol terhadap proses dan hasil dari pekerjaan konsultan. Bagan ini menggambarkan hubungan koordinasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa serta masing-masing Tim Konsultan. Dalam struktur organisasi pelaksana pekerjaan yang melibatkan beberapa tenaga profesional, tenaga sub profesional dan tenaga penunjang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Bagan organisasi untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksudkan untuk membuat jalur koordinasi untuk semua personil pelaksana. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan hubungan timbal balik antara Team Leader dan Direksi Pekerjaan, dan bila konsultan perlu data-data dari instansi lain, maka dengan seijin Direksi dan pemberi tugas, akan menghubungi instansi tersebut. Adapun Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Page V-28

Tabel 5.2 Jadwal Penugasan Personil Penyusunan Dokumen Teknis dan Ranperda RDTR Kawasan Perkotaan Banjar
LAMA PENUGASAN NO PERSONIL NAMA PERSONIL I 1 A 1 2 3 4 5 6 7 8 B 1 2 3 4 5 6 TENAGA AHLI UTAMA Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Perancangan Kota Ahli Sosial Budaya Ahli Prasarana Lingkungan Ahli Transportasi Ahli Sistem Informasi Geografis Ahli Hukum / Kelembagaan TENAGA PENUNJANG Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Operator GIS Surveyor Administrasi Keuangan Operator Komputer Sopir Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT Drs. I Ketut Darma, M.Si Ir. I Nengah Sudiartha Wisnu Adhi S.Sos A.A Rai Bagus Pradnyana, ST Ir. I Made Sukarma Yacob Astor, ST Desa Gde Dwi Arini SH., M.Hum I Gst. Bgs. Risma W. Wandira, ST To be name To be name To be name To be name To be name 4 OB 2 OB 4 OB 2 OB 2 OB 2 OB 1 OB 1 OB 4 OB 1 OB 1 OB 4 OB 4 OB 4 OB 2 3 4 5 6 II 7 8 9 10 BULAN III 11 12 13 14 IV 15 16 ORANG /BULAN

Page V-29

Gambar 5.2 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Bappeda Kabupaten Buleleng

Direktur Utama

CV. Rekako Teknik

Team Leader/ Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT)

Tim Supervisi

Ahli SIG (Yacob Astor, ST)

Ahli Prasarana Lingkungan (A.A Rai Bagus Pradnyana, ST)

Ahli Ekonomi Wilayah (Drs. I Ketut Darma, M.Si)

Ahli Perancangan Kota (Made Sukawan Adika, ST)

Ahli Transportasi (Ir. I Made Sukarma)

Ahli Sosial Budaya (Wisnu Adhi, S.Sos)

Ahli Hukum (Desak Gde Dwi Arini, SH., M.Hum)

Garis Komando Garis Koordinasi

Ass. Ahli Perenc. Wil & Kota (I Gst. Bgs. Risma Werdi Wandira, ST)

Tenaga Pendukung: Surveyor Administrator/ Sekretaris Operator Komputer Operator CAD/GIS

Page V-30

Anda mungkin juga menyukai