Anda di halaman 1dari 134

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Bab
3
Rona Awal
Wilayah
Perencanaan
3.1

KONDISI FISIK DASAR

3.1.1

Letak Geografis

Kawasan Perkotaan Negara merupakan salah satu dari Kawasan Strategis Provinsi
Bali dan Kabupaten Jembrana dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi. Lokasi
kawasan ini terletak di bagian barat Provinsi Bali atau di bagian tengah Kabupaten
Jembrana memanjang dari utara ke selatan dengan luas wilayah perencanaan
sesuai dengan batas administrasi desa adalah 10.602 Ha. Kawasan Perkotaan
Negara ini meliputi 17,95% Kecamatan Negara dan 88,66% dan Kecamatan
Jembrana. Dari tahun 2003 hingga tahun 2007, desa/ kelurahan yang berada di
Kecamatan Jembrana masuk dalam Kecamatan Negara. Kemudian pada tahun 2008
dilakukan pemekaran kecamatan menjadi 2 (dua) yaitu Kecamatan Negara dan
Kecamatan Jembrana sehingga terjadi pembagian desa/ kelurahan.
Mengingat fungsi dan peran Kawasan Perkotaan Negara yang sangat strategis baik
secara

provinsi

maupun

kabupaten

dan

adanya

kecenderungan

konflik

pengembangan saat ini, maka diperlukan pengaturan dengan segera kawasan ini,
sehingga keberlanjutan fungsi utama kawasan tersebut sebagai kawasan perkotaan
dapat selaras berkembang dengan aspek-aspek lainnya.
Secara astronomi Kawasan Perkotaan Negara terletak di antara 114 365,04BT
114 4124BT dan 8 1313,8LS 8 2354,6LS. Adapun batas-batas administratif
kawasan ini adalah :
Batas Utara

: kawasan lindung berupa gunung dan hutan lindung Bali Barat serta
perkebunan rakyat

Batas Timur

: Desa Mendoyo, Desa Dauh Tukad dan Desa Mendoyo Dangin Tukad

Batas selatan : Desa Pengambengan, Desa Perancak, Desa Air Kuning dan Desa Yeh
Kuning

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /1

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Batas Barat

: Desa Berangbang, Desa Tegal Budeng Timur, Desa Kaliakah, dan

Desa Baluk
Kawasan Perkotaan Negara meliputi wilayah administrasi dari 2 (dua) kecamatan
yaitu, Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara yang terdiri dari 11 (sebelas)
desa/kelurahan. Batasan wilayah perencanaan didasarkan pada kawasan fungsional
yang dianggap memiliki corak sebagai

kawasan perkotaan, sehingga tidak

seluruhnya mengikuti batasan administrasi desa/kelurahan. Batasan wilayah


perencanaan ini juga mengacu pada deliniasi yang sudah tertuang dalam RTRW
Kabupaten Jembrana yaitu seluas 1.981,16 Ha atau 19,81 Km 2,. Cakupan wilayah
perencanaan RDTR Kota Negara dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 3.1 berikut ini.

No
.
A.
1.
2.
3.
4.
B.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Tabel 3.1
Luas Kawasan Perkotaan Negara Per Desa/Kelurahan Tahun 2012
Desa/Kelurahan/Kecamat
Luas (Ha)
%
Keterangan
an
KECAMATAN NEGARA
627,06
31,65 %
terhadap
luas
Kawasan
Perkotaan
Negara
Baler Bale Agung
319,40
Banjar Tengah
85,45
Lelateng
169,20
Lolan Barat
53,01
KECAMATAN JEMBRANA
1.354,10
68,35 %
terhadap
luas
Kawasan
Perkotaan
Negara
Pendem
277,40
Dauh Waru
366,90
Batuagung
150,70
Dangin Tukadaya
265,80
Sangkar Agung
75,64
Budeng
68,36
Loloan Timur
149,30
JUMLAH
1.981,16
100

Sumber : Peta RTRW Kabupaten Jembrana Tahun 2012-2032

3.1.2

Topografi

Topografi Kawasan Perkotaan Negara berbentuk bukit dan pegunungan sebelah


utara dan menurun ke selatan. Titik terendah (2,83 mdpl) terletak di Kelurahan
Loloan Barat dan Loloan Timur, sedangkan titik tertinggi terletak di Kelurahan Baler
Bale Agung. Kawasan ini dibelah oleh lebih dari 30 daerah aliran sungai hujan dan
semuanya mengarah ke laut di bagian selatan Kawasan Perkotaan Negara

yang

datar.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /2

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Di bagian utara berupa bumi pegunungan dengan tutupan lahan berupa hutan
Lindung Bali Barat dengan kemiringan lahan antara 15% hingga 40% sedang di
bagian selatan Kawasan Perkotaan Negara tumbuh kembang secara linier dikiri kanan jalan nasional Denpasar Gilimanuk, merupakan datar rendah yang sangat
landai sampai ke pantai selatan. Topografi yang unik Kawasan Perkotaan Negara
ditemui di Kawasan Civic Center sisi utara, yang dapat dijadikan daya tarik bagi
wisatawan. Pada kawasan tersebut terdapat pegunungan hutan Lindung Bali Barat.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /3

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Gambar 3.1

Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Negara

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /4

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.1.3
3.1.4

Hidrologi
Sumber air permukaan bersumber pada sungai - sungai yang meliputi

:
1. Tukad Loloan Teligi
2. Tukad Aya Timur sepanjang 21,00 m;
3. Tukad Kaliakah sepanjang 12,00 m;
4. Tukad Ijo Gading sepanjang 19,20 m.
3.1.5

Sedangkan keberadaan air permukaan di Kawasan Perkotaan Negara

dipengaruhi secara langsung oleh kegiatan sistem ekonomi ekologi yang


terdapat di kawasan Tangkapan Tukad Ijo Gading. Kedalaman muka air
sumur dari permukaan tanah di Kota Negara berkisar antara 4 - 7 meter.
3.1.6

Untuk memperlancar pendistribusian air untuk saluran irigasi, di

Kawasan Perkotaan Negara

juga terdapat bendungan yang dibangun di

Kelurahan Pendem, Desa Batuagung dan Kelurahan Dangin Tukadaya.


3.1.7

Di samping air permukaan, sumber air lainnya adalah air tanah yaitu

air yang bersumber dari bawah tanah. Keadaan air tanah dari suatu daerah
sangat

dipengaruhi

oleh

keadaan

geologi

dari

keadaan

tersebut.

Berdasarkan peta hidrogeologi daerah Bali (Purbo Hadiwidjojo, 1971) kondisi


air tanah dan struktur geologi Kabupaten Jembrana dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Daerah dengan formasi batuan yang terdiri dari endapan alluvial yang
merupakan daerah rawa-rawa maka air tanahnya dipengaruhi oleh air laut
2. Daerah yang dibentuk oleh formasi batu gamping, batu pasir dan gampingan
napal kandungan airnya tanahnya sangat sedikit (2 5 1/dtk)
3. Daerah yang dibentuk oleh formasi Gunung Api Jembrana, lava dan breksi
mempunyai kandungan air tanah antara 2 5 1/dtk
4. Daerah-daerah

yang

jenis

tanahnya

dibentuk

oleh

formasi

Palasari

(konglomerat, batu pasir, batu gamping dan terumbu) kandungan air tanahnya
antara 5 10 1/dtk
5. Daerah-daerah yang jenis tanahnya dibentuk oleh formasi sorga (tufa, napal
dan batu pasir) kandungan air tanahnya bervariasi antara 20 40 1/dtk
3.1.8
3.1.9

Disamping air permukaan dan air tanah sumber air yang lain adalah

mata air (spring). Untuk Kabupaten Jembrana menurut data dari PU Provinsi
Bali, terdapat 37 mata air dengan kapasitas 110 1/dtk. Mata air tersebut
sebagian besar tersebar di wilayah Kecamatan Mendoyo (14 buah) kemudian

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /5

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


disusul

oleh

Kecamatan

Negara

(10

buah),

Kecamatan

Melaya

dan

Kecamatan Pekutatan (6 buah).

3.1.10
3.1.11

Tabel 3.2
Jumlah Bendungan di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
3.1.12
3.1.13
3.1.14
No Desa/Kelurahan/Kecam
Bendung
.
atan
an
3.1.15
3.1.16
3.1.17
A. KECAMATAN NEGARA
3.1.18
3.1.19
3.1.20
1. Baler Bale Agung
3.1.21
3.1.22
3.1.23
2. Banjar Tengah
3.1.24
3.1.25
3.1.26
3. Lelateng
3.1.27
3.1.28
3.1.29
4. Lolan Barat
3.1.30
3.1.31
3.1.32
B.
KECAMATAN JEMBRANA
4
3.1.33
3.1.34
3.1.35
5. Pendem
1
3.1.36
3.1.37
3.1.38
6. Dauh Waru
3.1.39
3.1.40
3.1.41
7. Batuagung
2
3.1.42
3.1.43
3.1.44
8. Dangin Tukadaya
1
3.1.45
3.1.46
3.1.47
9. Sangkar Agung
3.1.48
3.1.49
3.1.50
10 Budeng
.
3.1.51
3.1.52
3.1.53
11 Loloan Timur
.
3.1.54
3.1.55
3.1.56
JUMLAH
4
3.1.57

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

3.1.58

3.1.59 Geologi
3.1.60

Struktur geologi Kota Negara dibangun atas dua jenis batuan yaitu:

1. Kwarter Bawah,formasi Palasari,Konglomerat, batu gamping dan terumbu


2. Kwarter endapan alluvium
3. Berdasarkan klasifikasi jenis tanah di Kota Negara terdiri dari:

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /6

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


4. Regosol coklat kelabu (alluvial coklat kelabu), luas 19,53 Km 2 sesuai untuk
pembangunan kawasan lahan basah pertanian tanaman pangan danlahan
terbangun
5. Alluvial endapan sungai datar (alluvial hidromort), luas 5,97 Km2 sesuai untuk
tanaman pertanian dan lahan terbangun
6. Latosol coklat dan litosol abu vulkan intermedian, luas 10,23 Km 2 sesuai untuk
pertanian, perkebunan dan lahan terbangun.
3.1.61

3.1.62 Jenis Tanah


3.1.63

Berdasarkan

peta

jenis

tanah

Provinsi

Bali,

wilayah

Kawasan

Perkotaan Negara terdiri dari beberapa jenis tanah, yaitu:


1. Tanah Latosol Coklat dan Litosol (Inceptisol) yang dibentuk oleh bahan induk
abu vulkanik intermediet dengan kandungan bahan organik yang rendah
sampai sedang dan PH berkisar antara 4,5 - 5,5.
2. Tanah Alluvial Coklat Kelabu yang merupakan tanah endapan sungai.
3. Tanah Alluvial Coklat Kelabu yang dibentuk oleh bahan induk batuan gamping
dengan bentuk morfologi bergelombang sampai berbukit bukit.
4. Tanah Regosol Cokelat Kelabu dibentuk oleh induk vulkanik intermedier dengan
bentuk wilayah landai sampai berombak.

3.1.64
3.1.65 Klimatologi
3.1.66

Kawasan Perkotaan Negara terletak di daerah tropis yang dipengaruhi

oleh angin barat dan angin musim timur. Keberadaan Kawasan Hutan
Lindung Bali Barat dengan rupa bumi berwujud rangkaian pegunungan
dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl, secara langsung mempengaruhi
terjadinya turbulensi angin musim dan pembentukan awan hujan sehingga
menjadikan beriklim tropis basah. Curah hujan rata-rata Kota Negara 131,21
mm perbulan termasuk iklim basah (cukup baik).
3.1.67

3.1.68 Kawasan Potensi Rawan Bencana


3.1.69

Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau

berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Kawasan rawan bencana di


Kawasan Perkotaan Negara meliputi kawasan rawan banjir. Lokasi sering
terjadinya banjir di Kawasan Perkotaan Negara mulai Kelurahan Baler Bale
Agung dan Kelurahan Lelateng yang diakibatkan oleh fungsi pembuangan air
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /7

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


(drainase) kota belum tertangani secara menyeluruh baik dari segi
perencanaan teknik maupun pelaksanaan fisiknya.
3.1.70

3.2

KONDISI KEPENDUDUKAN
3.1.71

Perencanaan suatu wilayah pada

hakekatnya merupakan suatu upaya yang


ditunjukkan

untuk

mewadahi

kegiatan

penduduknya. Kependudukan merupakan


salah satu komponen yang penting dalam
merencanakan
Dengan

suatu

adanya

rencana

kota.

kependudukan,

maka

perputaran arus barang dan arus uang


akan menjadi lebih hidup. Hal ini juga yang menjadikan perkembangan
kawasan

menjadi

lebih

cepat.

Hal

tersebut

menunjukkan

bahwa

kependudukan merupakan faktor penentu dalam kegiatan perencanaan


kawasan.
3.1.72

Perencanaan ruang yang dilakukan ini akan menempatkan penduduk

sebagai faktor utama yang diperhitungkan baik dalam jumlahnya maupun


sebarannya. Untuk itu dalam analisis kependudukan ini sangat penting untuk
dapat

diketahui

besaran

jumlah

penduduk

yang

ada

serta

tingkat

pertumbuhan penduduk yang terjadi. Selain masalah jumlah dan tingkat


pertumbuhan,

penting

untuk

dianalisis

juga

komposisi

dan

struktur

penduduk yang ada khususnya dalam hal struktur ketenagakerjaan karena


akan sangat berpengaruh terhadap aspek pemanfaatan ruang kawasan.
3.1.73

3.2.1
3.1.74

Jumlah dan Kepadatan Penduduk


Jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Negara tahun 2012 adalah

68.164 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kelurahan Baler Bale


Agung sebanyak 10.661 jiwa, kemudian Kelurahan Pendem sebanyak 9.883
jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Budeng
sebanyak 1.689 jiwa. Bila jumlah penduduk dibandingkan dengan luas
wilayah masing-masing desa, yang terpadat adalah Kelurahan Lolan Barat
yaitu 25 jiwa/ha, sedangkan yang terjarang penduduknya adalah di
Kelurahan Dangin Tukadaya hanya 2 jiwa/ha.
3.1.75

Jumlah penduduk laki-laki dibandingkan dengan jumlah penduduk

perempuan umumnya lebih dari 1 artinya jumlah penduduk laki-laki lebih


banyak

dari

penduduk

perempuan.

Daerah

yang

jumlah

penduduk

perempuan lebih banyak adalah Kelurahan Baler Bale Agung, Kelurahan


Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, Desa Batuagung, Kelurahan Dangin

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /8

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tukadaya, Kelurahan Sangkar Agung dan Kelurahan Lolan Timur. Lebih
jelasnya dilihat pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.2.
3.1.76
3.1.77

Tabel 3.3
Jumlah Penduduk di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

3.1.78
3.1.79
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
3.1.87
3.1.88
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.943.1.95
1. Baler Bale Agung
3.1.101
3.1.102
2. Banjar Tengah
3.1.108
3.1.109
3. Lelateng
3.1.115
3.1.116
4. Lolan Barat
3.1.122
3.1.123
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.129
3.1.130
5. Pendem
3.1.136
3.1.137
6. Dauh Waru
3.1.143
3.1.144
7. Batuagung
3.1.150
3.1.151
8. Dangin Tukadaya
3.1.157
3.1.158
9. Sangkar Agung
3.1.164
3.1.165
10 Budeng
.
3.1.171
3.1.172
11 Loloan Timur
.
3.1.178
3.1.179
JUMLAH

13.555

13.361

26.916

3.1.83
3.1.84
Sex
Ratio
3.1.85
101

5.319

5.342

10.661

100

2.085

2.004

4.089

104

4.336

4.132

8.468

105

1.815

1.883

3.698

96

20.366

20.882

41.248

98

4.699

5.184

9.883

91

4.329

4.423

8.752

98

4.095

4.107

8.202

100

2.319

2.299

4.618

101

1.604

1.611

3.215

100

3.1.167
838

851

1.689

98

2.482

2.407

4.889

103

3.1.177
11

33.921

34.243

68.164

99

3.1.184
6

3.1.80
Lakulaki

3.1.81
Perempu
an

3.1.82
Jumlah

3.1.86
Kepadata
n
(Jiwa/Ha)
3.1.93
2
3.1.100
11
3.1.107
8
3.1.114
13
3.1.121
25
3.1.128
4
3.1.135
5
3.1.142
8
3.1.149
4
3.1.156
2
3.1.163
6
3.1.170
3

3.1.185 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

3.1.186
3.1.187
Berdasarkan data kependudukan dari tahun 2003 sampai dengan
2012 yang bersumber dari BPS Kabupaten Jembrana, dapat dilihat
pertumbuhan penduduk di kawasan perencanaan (dirinci perdesa) dari tahun
2003 sampai 2012 adalah berkisar antara -0,03% sampai 2,86%.
pertumbuhan paling rendah (-0,03%) adalah di Kelurahan Lelateng
sementara pertumbuhan paling tinggi (2,86%) adalah di Desa Budeng.
Selengkapnya jumlah penduduk dan pertumbuhannya dapat ditunjukkan
pada Tabel 3.4.
3.1.188

Kepadatan kotor dihitung berdasarkan luas wilayah dan kepadatan

bersih berdasarkan luas pekarangan. Data sebaran penduduk di Kawasan

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /9

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Perkotaan Negara menunjukkan perbedaan kepadatan antara masingmasing

desa/

kelurahan.

Dilihat

dari

kepadatan

kotor

penduduknya,

Kelurahan Lolan Barat memiliki tingkat kepadatan penduduk kotor yang


paling tinggi yaitu mencapai 25 jiwa/ha sedangkan Kelurahan Dangin
Tukadaya memiliki kepadatan kotor yang rendah yaitu 2 jiwa/ha. Sedangkan
apabila dilihat dari tingkat kepadatan bersihnya, Kelurahan Loloan Timur
memiliki tingkat kepadatan yang tertinggi yaitu mencapai 59 jiwa/ha,
kemudian Kelurahan Lolan Barat, Kelurahan Baler Bale Agung dan Kelurahan
Lelateng masing-masing mencapai 54 jiwa/ha dan 53 jiwa/ha. Angka ini
dapat mengindikasikan tingkat kerapatan permukiman yang ada di desadesa yang memiliki angka kepadatan di atas 50 jiwa/ha memiliki tingkat
kepadatan sedang. Kepadatan penduduk Kawasan Perkotaan Negara dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
3.1.189
3.1.190
3.1.191
Lolan Timur
Budeng
S angkar Agung
Dangin Tukadaya
Batu Agung
Dauh Waru

Laki-laki
Perempuan

Pendem
Loloan Barat
Lelateng
Banjar Tengah
Baler Bale Agung
0

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000

Gambar 3.2
Diagram Komposisi Jumlah Penduduk Laki-laki dan
Perempuan
3.1.193
di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

3.1.192

3.1.194

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /10

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.1.195
3.1.196

Tabel 3.4
Perkembangan Jumlah Penduduk di Kawasan Perkotaan Negara dari Tahun 2003 - 2012

3.1.198
3.1.197
Desa/Kelurahan/Kecamata
No.
n
3.1.212
3.1.213
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.224
3.1.225
1. Baler Bale Agung
3.1.236
3.1.237
2. Banjar Tengah
3.1.248
3.1.249
3. Lelateng
3.1.260
3.1.261
4. Lolan Barat
3.1.272
3.1.273
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.284
3.1.285
5. Pendem
3.1.296
3.1.297
6. Dauh Waru
3.1.308
3.1.309
7. Batuagung
3.1.320
3.1.321
8. Dangin Tukadaya
3.1.332
3.1.333
9. Sangkar Agung
3.1.344
3.1.345
10. Budeng
3.1.356
3.1.357
11. Loloan Timur
3.1.368
3.1.369

3.1.199

Tahun

3.1.202
2003
25.933

3.1.203
2004
25.780

3.1.204
2005
26.029

3.1.205
2006
25.060

3.1.206
2007
25.698

3.1.207
2008
26.395

3.1.208
2009
26.433

3.1.209
2010
27.020

3.1.210
2011
26.779

3.1.211
2012
26.916

9.263

9.253

9.289

9.362

9.533

10.266

10.272

10.143

10.573

10.661

4.336

4.333

4.377

4.075

4.087

4.051

4.067

4.239

4.062

4.089

8.570

8.472

8.586

7.878

8.344

8.394

8.422

8.941

8.435

8.468

3.764

3.722

3.777

3.745

3.734

3.684

3.672

3.697

3.709

3.698

38.931

38.989

39.260

40.649

41.235

40.962

40.862

41.609

41.060

41.248

9.431

9.341

9.437

9.455

9.510

9.649

9.689

10.207

9.816

9.883

7.888

7.883

7.939

7.203

8.058

8.907

8.670

8.800

8.698

8.752

7.311

7.402

7.421

8.125

8.182

8.227

8.223

7.329

8.218

8.202

4.423

4.493

4.491

4.491

4.589

4.639

4.640

4.649

4.616

4.618

2.854

2.891

2.900

3.176

3.280

3.263

3.243

2.778

3.197

3.215

1.349

1.354

1.359

1.552

1.572

1.596

1.621

1.417

1.668

1.689

5.675

5.625

5.703

6.647

6.044

4.681

4.776

6.429

4.847

4.889

64.864

64.769

65.289

65.709

66.933

67.357

67.295

68.629

67.839

68.164

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /11

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


3.1.198
3.1.197
Desa/Kelurahan/Kecamata
No.
n
JUMLAH
3.1.380

3.1.199
3.1.202
2003

3.1.203
2004

3.1.204
2005

3.1.205
2006

Tahun
3.1.206
2007

3.1.207
2008

3.1.208
2009

3.1.209
2010

3.1.210
2011

3.1.211
2012

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

3.1.381
3.1.382
3.1.383

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /12

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


3.1.384
12,000

10,000

Baler Bale Agung


Banjar Tengah
Lelateng

8,000

Loloan Barat
Pendem

6,000

Dauh Waru
Batu Agung
Dangin Tukadaya

4,000

Sangkar Agung
Budeng

2,000

Lolan Timur

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

3.1.386

3.1.391

3.1.385
Gambar 3.3
Grafik Perkembangan Penduduk di Kawasan Perkotaan
Negara
3.1.387
Tahun 2003-2012
3.1.388
3.1.389
3.1.390
Tabel 3.5
Kepadatan Penduduk di Kawasan Perkotaan Negara Tahun
2012

3.1.392
3.1.393
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an

3.1.394
Luas
Wilaya
h (Ha)

3.1.405
3.1.406
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.412
3.1.413
1. Baler Bale Agung
3.1.419
3.1.420
2. Banjar Tengah
3.1.426
3.1.427
3. Lelateng
3.1.433
3.1.434
4. Lolan Barat
3.1.440
3.1.441
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.447
3.1.448
5. Pendem
3.1.454
3.1.455

3.1.407
12.650
3.1.414
997
3.1.421
498
3.1.428
629
3.1.435
147
3.1.442
9.397
3.1.449
1.972
3.1.456

3.1.395
3.1.396
Luas
Jumlah
Lahan
Pendud
Pekarang
uk
an (Ha)
3.1.408
26.916
635
3.1.415
10.661
202
3.1.422
4.089
205
3.1.429
8.468
160
3.1.436
3.698
68
3.1.443
41.248
1.337
3.1.450
9.883
362
3.1.457
8.752

3.1.397
Kepadatan
(Jiwa/Ha)
3.1.403 3.1.404
Kotor
Bersih
2 3.1.411
42
11 3.1.418
53
8 3.1.425
20
13 3.1.432
53
25 3.1.439
54
4 3.1.446
31
5 3.1.453
27
8 3.1.460

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /14

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.1.392
3.1.393
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
6. Dauh Waru
3.1.461
3.1.462
7. Batuagung
3.1.468
3.1.469
8. Dangin Tukadaya
3.1.475
3.1.476
9. Sangkar Agung
3.1.482
3.1.483
10 Budeng
.
3.1.489
3.1.490
11 Loloan Timur
.
3.1.496
3.1.497
JUMLAH

3.1.397
Kepadatan
(Jiwa/Ha)
3.1.403 3.1.404
Kotor
Bersih
49
4 3.1.467
28
2 3.1.474
28
6 3.1.481
27
3 3.1.488
13

1.076
3.1.463
1.878
3.1.470
1.848
3.1.477
527
3.1.484
596

3.1.395
Luas
Lahan
Pekarang
an (Ha)
180
3.1.464
297
3.1.471
167
3.1.478
120
3.1.485
128

3.1.491
434

3.1.492
83

4.889

11

3.1.495
59

3.1.498
10.602

3.1.499
1.972

68.164

3.1.502
35

3.1.394
Luas
Wilaya
h (Ha)

3.1.396
Jumlah
Pendud
uk
8.202
4.618
3.215
1.689

3.1.503 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

3.1.504
3.1.505

60
50
40
30
20

Kepadata Kotor
Kepadatan Bersih

10

g
en
Bu
d

Ba
t

Ag
u

at
Lo
lo
a

Ba
r

ng
Ag
u
Ba
le
Ba
le
r

ng

3.1.506
3.1.507

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /16

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.1.508
3.1.509
3.1.510
3.1.511
3.1.512
3.1.513
3.1.514

Gambar 3.4
Diagram Kepadatan Penduduk di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012

3.1.515
3.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
3.1.516

Berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2012, jumlah penduduk

perempuan di Kawasan Perkotaan Negara lebih besar dari penduduk laki-laki


dengan selisih sebesar 322 jiwa. Jumlah

penduduk perempuan sebanyak

34.243 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 33.921 dengan


sex ratio rata-rata adalah 1 yang berarti bahwa rasio antara jumlah laki-laki
dan perempuan masih seimbang 1 orang laki-laki berbanding 1 orang
perempuan.

3.1.517
3.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Sekolah
3.1.518

Berdasarkan data statistik, dapat dilihat bahwa Kelurahan Dauh Waru

memiliki penduduk usia sekolah tertinggi sebesar 1.173 jiwa dan penduduk
usia sekolah terkecil berada di Desa Budeng sebesar 135 jiwa. Di Kawasan
Perkotaan Negara penduduk usia sekolah 7 s.d. 12 tahun berjumlah 7.308
jiwa dan seluruhnya bersekolah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
penduduk usia tidak bersekolah atau putus sekolah. Penduduk Usia sekolah
Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.6.
3.1.519
3.1.520
3.1.521

Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Sekolah Penduduk Usia
7 - 12 Tahun
3.1.522 di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
3.1.525

3.1.523
3.1.524
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an

3.1.528
Belum
Pernah
Sekolah

3.1.532
3.1.533
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.538
3.1.539
1. Baler Bale Agung
3.1.544
3.1.545
2. Banjar Tengah
3.1.550
3.1.551
3. Lelateng
3.1.556
3.1.557

3.1.534
3.1.540
3.1.546
3.1.552
3.1.558

Pendudu
k Usia 7 12 Tahun
3.1.529
3.1.530
3.1.531
Masih
Sudah
Jumlah
Sekolah
Tidak
Sekolah
Lagi
3.1.535
3.1.536
3.1.537
2.784
3.1.541
3.1.542
3.1.543
876
3.1.547
3.1.548
3.1.549
589
3.1.553
3.1.554
3.1.555
877
3.1.559
3.1.560
3.1.561

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /18

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


3.1.525
3.1.523
3.1.524
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an

3.1.528
Belum
Pernah
Sekolah

4. Lolan Barat
3.1.562
3.1.563
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.568
3.1.569
5. Pendem
3.1.574
3.1.575
6. Dauh Waru
3.1.580
3.1.581
7. Batuagung
3.1.586
3.1.587
8. Dangin Tukadaya
3.1.592
3.1.593
9. Sangkar Agung
3.1.598
3.1.599
10 Budeng
.
3.1.604
3.1.605
11 Loloan Timur
.
3.1.610
3.1.611
JUMLAH

3.1.564
3.1.570
3.1.576
3.1.582
3.1.588
3.1.594
3.1.600
-

Pendudu
k Usia 7 12 Tahun
3.1.529
3.1.530
3.1.531
Masih
Sudah
Jumlah
Sekolah
Tidak
Sekolah
Lagi
442
3.1.565
3.1.566
3.1.567
4.524
3.1.571
3.1.572
3.1.573
1.168
3.1.577
3.1.578
3.1.579
1.173
3.1.583
3.1.584
3.1.585
799
3.1.589
3.1.590
3.1.591
363
3.1.595
3.1.596
3.1.597
247
3.1.601
3.1.602
3.1.603
135
-

3.1.606
-

3.1.607
639

3.1.608
3.1.609
-

3.1.612
-

3.1.613
7.308

3.1.614
3.1.615
-

3.1.616
3.1.617
3.1.618

3.2.4

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tertinggi
3.1.619

Berdasarkan

data

statistik,

dapat

dilihat

bahwa

penduduk dengan tingkat pendidikan tamatan SD


merupakan yang tertinggi yaitu 75,05% dengan
jumlah terbanyak ada di Kelurahan Lelateng
yaitu 4.386 orang. Penduduk di Kawasan
Perkotaan Negara bila dilihat dari data statistik
tersebut
pendidikan yang

menunjukkan bahwa penduduknya memiliki tingkat


masih rendah karena mayoritas penduduknya hanya

lulusan SD saja. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi


yang ditamatkan di Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel
3.7.
3.1.620
3.1.621

Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan
3.1.622 di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /20

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.1.623
3.1.624
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
3.1.634
3.1.635
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.642
3.1.643
1. Baler Bale Agung
3.1.650
3.1.651
2. Banjar Tengah
3.1.658
3.1.659
3. Lelateng
3.1.666
3.1.667
4. Lolan Barat
3.1.674
3.1.675
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.682
3.1.683
5. Pendem
3.1.690
3.1.691
6. Dauh Waru
3.1.698
3.1.699
7. Batuagung
3.1.706
3.1.707
8. Dangin Tukadaya
3.1.714
3.1.715
9. Sangkar Agung
3.1.722
3.1.723
10 Budeng
.
3.1.730
3.1.731
11 Loloan Timur
.
3.1.738
3.1.739
JUMLAH

3.1.625
Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
3.1.629
3.1.628
3.1.633
Belum
3.1.630 3.1.631 3.1.632
Belum
Akademi/
Tamat
SD
SLTP
SMU
Sekolah
PT
SD
2.296
4.098
11.62
2.129 3.1.640 3.1.641
3
1.720
678
4.371
1.217
3.994
409 3.1.648 3.1.649
399
271
197
834
1.702
688 3.1.656 3.1.657
516
152
1.034
1.626
4.386
680 3.1.664 3.1.665
546
196
1.065
421
1.541
352 3.1.672 3.1.673
259
59
9.105
4.372
15.59
5.611 3.1.680 3.1.681
4
4.833
1.423
1.578
1.477
3.119
1.987 3.1.688 3.1.689
1.464
258
1.860
845
3.389
1.179 3.1.696 3.1.697
911
557
1.867
817
3.688
894 3.1.704 3.1.705
646
289
1.091
385
1.998
383 3.1.712 3.1.713
577
183
806
274
1.052
522 3.1.720 3.1.721
516
45
625
146
547
124 3.1.728 3.1.729
203
46
1.278

428

1.801

522

3.1.736 3.1.737
516
45

11.401

8.470

27.21
7

7.740

3.1.744 3.1.745
5.553
2.101

3.1.746 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013


3.1.747

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /22

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


5000
4500
4000
3500
3000
Belum Sekolah

2500

Belum Tamat SD

2000

SD

1500

SLTP

1000

SMU
Akademi/ PT

500

g
en
Bu
d

ng
Ag
u
u
Ba
t

Ba
r
n
Lo
lo
a

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

at

3.1.748
3.1.749
3.1.750
3.1.751
3.1.752
3.1.753
3.1.754
3.1.755
3.1.756
3.1.757
3.1.758
3.1.759
3.1.760
3.1.761
3.1.762
3.1.763
3.1.764
3.1.765
3.1.766
3.1.767
3.1.768
3.1.769

3.1.770

Gambar 3.5
Diagram Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di
3.1.771
Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

3.1.772
3.1.773
3.1.774
3.2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
3.1.775

Mayoritas penduduk Kawasan Perkotaan Negara memeluk Agama

Hindu, kemudian diikuti oleh pemeluk Agama Islam, Kristen (Protestan dan

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /24

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Katolik) dan Buddha. Data penduduk berdasarkan pemeluk agama tiap desa
di Kawasan Perkotaan Negara didasarkan pada data Kecamatan Negara dan
Kecamatan Jembrana Dalam Angka Tahun 2013. Jumlah pemeluk agama di
Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.8.

3.1.778

3.1.776
3.1.777
Tabel 3.8
Jumlah Pemeluk Agama di Kawasan Perkotaan Negara Tahun
2012

3.1.779
3.1.780
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
3.1.790
3.1.791
A.
KECAMATAN NEGARA
3.1.798
3.1.799
1. Baler Bale Agung
3.1.806
3.1.807
2. Banjar Tengah
3.1.814
3.1.815
3. Lelateng
3.1.822
3.1.823
4. Lolan Barat
3.1.830
3.1.831
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3.1.838
3.1.839
5. Pendem
3.1.846
3.1.847
6. Dauh Waru
3.1.854
3.1.855
7. Batuagung
3.1.862
3.1.863
8. Dangin Tukadaya
3.1.870
3.1.871
9. Sangkar Agung
3.1.878
3.1.879
10 Budeng
.
3.1.886
3.1.887
11 Loloan Timur
.
3.1.894
3.1.895
JUMLAH

3.1.781

3.1.784
Hindu

3.1.785
Islam

3.1.787
3.1.786
Kristen
Budha
Protestan
419
512

15.544

9.807

7.744

2.573

55

122

3.170

583

36

91

4.536

3.084

307

299

94

3.567

3.1.827
21

36.418

4.188

144

282

8.773

751

42

137

8.531

130

42

39

8.177

25

12

4.448

124

20

26

3.205

3.1.875
-

1.667

22

3.1.883
-

1.617

3.131

40

62

51.962

13.995

563

794

Agama
3.1.788 3.1.789
Kristen
Jumlah
Katolik
3.1.796 3.1.797
634
26.916
3.1.804 3.1.805
167
10.661
3.1.812 3.1.813
209
4.089
3.1.820 3.1.821
242
8.468
3.1.828 3.1.829
16
3.698
3.1.836 3.1.837
123
41.155
3.1.844 3.1.845
80
9.783
3.1.852 3.1.853
5
8.747
3.1.860 3.1.861
8.214
3.1.868 3.1.869
4.618
3.1.876 3.1.877
3.215
3.1.884 3.1.885
1.689
3.1.892
38

3.1.893
4.889

3.1.900 3.1.901
757
68.071

3.1.902 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

3.1.903
3.2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
3.1.904

Berdasarkan struktur umur, komposisi penduduk produktif (15 54

tahun) adalah 60,39% dan struktur umum non produktif 39,61%, yang terdiri
dari kelompok umur muda 25,71% dan kelompok umur tua 13,90%. Dengan
demikian setiap 1 orang umur produktif menanggung 0,66 penduduk non
produktif. Piramida penduduk seperti ini, merupakan data awal yang baik
bahwa angkatan kerja yang ada tidak terlalu membebani angkatan yang

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /26

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


tidak bekerja. Selengkapnya jumlah penduduk berdasarkan struktur umur di
Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.9.
3.1.905
3.1.906

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /28

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.10
Tabel 3.12
Tabel 3.13
No.
Desa/Kelurahan/Kecamatan
Tabel 3.32
Tabel 3.33
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.49
Tabel 3.50
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.66
Tabel 3.67
2. Banjar Tengah
Tabel 3.83
Tabel 3.84
3. Lelateng
Tabel 3.100
Tabel 3.101
4. Lolan Barat
Tabel 3.117
Tabel 3.118
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.134
Tabel 3.135
5. Pendem
Tabel 3.151
Tabel 3.152
6. Dauh Waru
Tabel 3.168
Tabel 3.169
7. Batuagung
Tabel 3.185
Tabel 3.186
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.202
Tabel 3.203
9. Sangkar Agung
Tabel 3.219
Tabel 3.220
10. Budeng
Tabel 3.236
Tabel 3.237
11. Loloan Timur
Tabel 3.253
Tabel 3.254
JUMLAH

Tabel 3.9
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.11
Tabel 3.14

Kelompok Umur

Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 3.27 Tabel 3.28 Tabel 3.29 Tabel 3.30 Tabel 3.31
0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 +
2.28
2.56
2.457
2.136 Tabel 3.38Tabel 3.39Tabel 3.40Tabel 3.41Tabel 3.42Tabel 3.43Tabel 3.44Tabel 3.45
Tabel 3.46Tabel 3.47Tabel 3.48
7
5
1.699
2.247
2.235
2.243
2.237
1.910
1.439
1.126
856
638
841
886
1.04
1.020
891 Tabel 3.55 Tabel 3.56 Tabel 3.57 Tabel 3.58 Tabel 3.59 Tabel 3.60 Tabel 3.61 Tabel 3.62 Tabel 3.63 Tabel 3.64 Tabel 3.65
0
614
820
881
915
993
792
532
416
321
230
310
298
374
369
332 Tabel 3.72 Tabel 3.73 Tabel 3.74 Tabel 3.75 Tabel 3.76 Tabel 3.77 Tabel 3.78 Tabel 3.79 Tabel 3.80 Tabel 3.81 Tabel 3.82
246
341
299
352
333
315
237
189
138
101
165
752
826
766
647 Tabel 3.89 Tabel 3.90 Tabel 3.91 Tabel 3.92 Tabel 3.93 Tabel 3.94 Tabel 3.95 Tabel 3.96 Tabel 3.97 Tabel 3.98 Tabel 3.99
540
740
730
682
624
586
470
380
276
208
241
351
325
302
266 Tabel 3.106Tabel 3.107Tabel 3.108Tabel 3.109Tabel 3.110Tabel 3.111Tabel 3.112Tabel 3.113
Tabel 3.114Tabel 3.115Tabel 3.116
299
346
325
294
287
217
200
141
121
99
125
3.26
3.53
3.420
3.308 Tabel 3.123
Tabel 3.124
Tabel 3.125
Tabel 3.126
Tabel 3.127
Tabel 3.128
Tabel 3.129
Tabel 3.130
Tabel 3.131
Tabel 3.132
Tabel 3.133
3
2
2.398
3.149
3.299
3.484
3.549
3.267
2.566
1.933
1.484
1.090
1.51
0
836
887
819
752 Tabel 3.140Tabel 3.141Tabel 3.142Tabel 3.143Tabel 3.144Tabel 3.145Tabel 3.146Tabel 3.147
Tabel 3.148Tabel 3.149Tabel 3.150
665
939
940
783
771
673
531
461
292
250
287
611
701
740
954 Tabel 3.157Tabel 3.158Tabel 3.159Tabel 3.160Tabel 3.161Tabel 3.162Tabel 3.163Tabel 3.164
Tabel 3.165Tabel 3.166Tabel 3.167
559
602
576
693
815
779
584
375
300
195
267
641
716
662
537 Tabel 3.174Tabel 3.175Tabel 3.176Tabel 3.177Tabel 3.178Tabel 3.179Tabel 3.180Tabel 3.181
Tabel 3.182Tabel 3.183Tabel 3.184
404
557
654
749
675
670
545
402
329
270
392
343
382
390
335 Tabel 3.191Tabel 3.192Tabel 3.193Tabel 3.194Tabel 3.195Tabel 3.196Tabel 3.197Tabel 3.198
Tabel 3.199Tabel 3.200Tabel 3.201
204
256
343
409
455
384
326
252
206
141
192
212
281
263
254 Tabel 3.208Tabel 3.209Tabel 3.210Tabel 3.211Tabel 3.212Tabel 3.213Tabel 3.214Tabel 3.215
Tabel 3.216Tabel 3.217Tabel 3.218
137
183
211
306
302
275
229
170
149
96
146
150
145
134
106 Tabel 3.225Tabel 3.226Tabel 3.227Tabel 3.228Tabel 3.229Tabel 3.230Tabel 3.231Tabel 3.232
Tabel 3.233Tabel 3.234Tabel 3.235
91
151
135
136
144
151
103
87
55
32
71
470
420
412
370 Tabel 3.242Tabel 3.243Tabel 3.244Tabel 3.245Tabel 3.246Tabel 3.247Tabel 3.248Tabel 3.249
Tabel 3.250Tabel 3.251Tabel 3.252
338
461
440
408
387
335
248
186
153
106
155
5.55
6.09
5.877
5.444 Tabel 3.259
Tabel 3.260
Tabel 3.261
Tabel 3.262
Tabel 3.263
Tabel 3.264
Tabel 3.265
Tabel 3.266
Tabel 3.267
Tabel 3.268
Tabel 3.269
0
7
4.097
5.396
5.534
5.727
5.786
5.177
4.005
3.059
2.340
1.728
2.35
1

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /29

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.270

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.271
Tabel 3.272
Tabel 3.273
Tabel 3.274

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /30

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.275
Tabel 3.276
Tabel 3.277
12000
10000
8000
6000

Kristen Katolik
Kristen Protestan

4000

Budha
Islam

2000

Hindu

g
en
Bu
d

ng
Ag
u
u
Ba
t

Ba
ra
t
n
Lo
lo
a

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

Tabel 3.278
Tabel 3.279
Tabel 3.280
Tabel 3.281
Tabel 3.282
Tabel 3.283
Tabel 3.284
Tabel 3.285
Tabel 3.286
Tabel 3.287
Tabel 3.288
Tabel 3.289
Tabel 3.290
Tabel 3.291
Tabel 3.292
Tabel 3.293
Tabel 3.294
Tabel 3.295
Tabel 3.296
Tabel 3.297
Tabel 3.298
Tabel 3.299
Gambar 3.6
Tabel 3.300 Diagram Penduduk Menurut Agama di
Tabel 3.301 Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.302
Tabel 3.303
Tabel 3.304

3.2.7

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


LAPORAN PENDAHULUAN

3 /31

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.305 Berdasarkan sumber dan mata pencaharian tahun 2012, penduduk di
Kawasan Perkotaan Negara sebagian besar bekerja pada sektor pemerintahan/
jasa sebesar 18.136 jiwa. Sedangkan penduduk bermata pencaharian di sektor
perdagangan berada pada urutan berikutnya dengan jumlah 13.665 jiwa,
penduduk bermata pencaharian di sektor pertambangan dan penggalian
merupakan jumlah penduduk dengan mata pencaharian terkecil sebesar 71
jiwa. Hal ini selaras dengan fungsi Kawasan Perencanaan yang memang
merupakan kawasan perkotaan sehingga aktivitas penduduknya didominasi dari
sektor sekunder dan/atau sektor tersier. Penduduk menurut mata pencaharian
Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini.
Tabel 3.306
Tabel 3.307
Tabel 3.308
Tabel 3.309
Tabel 3.310

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /32

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.311
Tabel 3.312
Tabel 3.313 Jumlah Penduduk Berdasarkan Sumber Mata Pencaharian di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.316
Tabel 3.314
Tabel 3.315
Desa/Kelu
No.
rahan/Kecamatan

Tabel 3.320
Pertanian

Tabel 3.317
Tabel 3.321
Peternakan

Tabel 3.331
Tabel 3.332
Tabel
KECAMAT
3.333
Tabel
1.963
3.334
A.
AN NEGARA
Tabel 3.344
Tabel 3.345
Baler
TabelBale
3.346
Tabel
840
3.347
1. Agung
Tabel 3.357
Tabel 3.358
Banjar
Tabel 3.359
Tabel
153.360
2. Tengah
Tabel 3.370
Tabel 3.371
Lelateng
Tabel 3.372
Tabel
1.1083.373
3.
Tabel 3.383
Tabel 3.384
LolanTabel 3.385 Tabel -3.386
4. Barat
Tabel 3.396
Tabel 3.397
Tabel
KECAMAT
3.398
Tabel
2.768
3.399
B.
AN JEMBRANA
Tabel 3.409
Tabel 3.410
Pendem
Tabel 3.411
Tabel
202
3.412
5.
Tabel 3.422
Tabel 3.423
Dauh
Tabel
Waru
3.424
Tabel
723
3.425
6.
Tabel 3.435
Tabel 3.436
Batuagung
Tabel 3.437
Tabel
326
3.438
7.
Tabel 3.448
Tabel 3.449
Dangin
Tabel 3.450
Tabel
367
3.451
8. Tukadaya
Tabel 3.461
Tabel 3.462
Sangkar
Tabel 3.463
Tabel
5113.464
9. Agung
Tabel 3.474
Tabel 3.475
Budeng
Tabel 3.476
Tabel
477
3.477
10.
Tabel 3.487
Tabel 3.488
Loloan
Tabel 3.489
Tabel
1623.490
11. Timur
Tabel 3.500
Tabel 3.501
Tabel
J U M3.502
L A
Tabel
4.731
3.503
H

Tabel 3.322
Perikanan

Tabel 3.323
Perkebunan

Tabel512
3.335 Tabel 345
3.336
Tabel
3883.348Tabel 3.349
Tabel 34
3.361
Tabel 50
3.374
Tabel 3.387
40

Tabel
15 3.362
Tabel65
3.375
Tabel
265 3.388

Tabel
2.072
3.400 Tabel 597
3.401
Tabel
9203.413 Tabel 3.414
Tabel191
3.426

Tabel31
3.427

1.521
1.409
112
4.010
646
378

Tabel
2553.439Tabel 3.440
-

1.504

Tabel
4843.452Tabel 3.453
-

1.093

Tabel
853.465 Tabel 3.466
Tabel 103
3.478
Tabel 3.491
34

Tabel
2243.479
Tabel
342
3.492

Tabel
2.584
3.504 Tabel 942
3.505

227
13
149
5.531

Sumber Mata Pencaharian

Tabel 3.324
Perdagangan

Tabel 3.325
Industri

Tabel 3.326
Pertambangan
& Penggalian

Tabel 3.337
6.037
Tabel 3.350
1.345
Tabel 3.363
1.245
Tabel 3.376
1.798
Tabel 3.389
1.649
Tabel 3.402
7.628
Tabel 3.415
2.965
Tabel 3.428
1.221
Tabel 3.441
522
Tabel 3.454
265
Tabel 3.467
150
Tabel 3.480
80
Tabel 3.493
2.425
Tabel 3.506
13.665

Tabel 3.338
647
Tabel 3.351
215
Tabel 3.364
140
Tabel 3.377
167
Tabel 3.390
125
Tabel 3.403
2.843
Tabel 3.416
185
Tabel 3.429
974
Tabel 3.442
324
Tabel 3.455
307
Tabel 3.468
738
Tabel 3.481
118
Tabel 3.494
197
Tabel 3.507
3.490

Tabel 3.339
68
Tabel 3.352
68
Tabel 3.365
Tabel 3.378
Tabel 3.391
Tabel 3.404
3
Tabel 3.417
Tabel 3.430
3
Tabel 3.443
Tabel 3.456
Tabel 3.469
Tabel 3.482
Tabel 3.495
Tabel 3.508
71

Tabel 3.327
Listrik/
Tabel 3.328
Air
Angkutan
Minum
Tabel 3.340Tabel 3.341
74
652
Tabel 3.353 Tabel 3.354
37
111
Tabel 3.366 Tabel 3.367
11
132
Tabel 3.379 Tabel 3.380
20
298
Tabel 3.392 Tabel 3.393
6
111
Tabel 3.405Tabel 3.406
33
507
Tabel 3.418 Tabel 3.419
13
61
Tabel 3.431 Tabel 3.432
12
252
Tabel 3.444 Tabel 3.445
3
41
Tabel 3.457 Tabel 3.458
2
65
Tabel 3.470 Tabel 3.471
39
Tabel 3.483 Tabel 3.484
9
Tabel 3.496 Tabel 3.497
3
40
Tabel 3.509Tabel 3.510
107
1.159

Tabel 3.329
Perbankan/
Lembaga
Keuangan
Tabel 3.342
385
Tabel 3.355
128
Tabel 3.368
150
Tabel 3.381
92
Tabel 3.394
15
Tabel 3.407
515
Tabel 3.420
98
Tabel 3.433
160
Tabel 3.446
65
Tabel 3.459
60
Tabel 3.472
47
Tabel 3.485
27
Tabel 3.498
58
Tabel 3.511
900

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /33

Tabel 3.330
Pemerinta
han/ Jasajasa
Tabel 3.343
13.340
Tabel 3.356
10.358
Tabel 3.369
1.369
Tabel 3.382
1.223
Tabel 3.395
390
Tabel 3.408
4.796
Tabel 3.421
1.238
Tabel 3.434
1.467
Tabel 3.447
526
Tabel 3.460
538
Tabel 3.473
470
Tabel 3.486
193
Tabel 3.499
364
Tabel 3.512
18.136

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.513

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.514

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /34

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.515

12000
10000
8000
Pertanian

Peternakan

Perikanan

Perkebunan

Perdagangan

Industri

4000

Pertambangan &
Penggalian

Listrik/ Air Minum

2000

Angkutan

Perbankan/ Lembaga
Keuangan

6000

Pemerintahan/ Jasa-jasa
u

Lo
la
n

D
au

W
ar

ng
Ag
u
Ba
le
r

Ba
le

Ti
m
ur

Gambar 3.7
Tabel 3.516 Diagram Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di
Tabel 3.517 Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel 3.518
3.2.8
Tabel 3.519

Mobilisasi Penduduk
Perbandingan mutasi penduduk yang datang dan pindah di Kawasan

Perkotaan Negara adalah 309 jiwa datang dan 322 jiwa pindah. Sedangkan
perbandingan mutasi penduduk yang lahir dan mati di Kawasan Perkotaan
Negara adalah 505 jiwa lahir dan 167 mati. Dilihat dari data statistik tersebut,
mutasi penduduk alami (lahir dan mati) lebih banyak disumbangkan dari
kelahiran sedangkan angka kematian cukup kecil yang menunjukkan bahwa
tingkat

kesehatan

ibu

dan

anak

yang

cukup

baik.

Dengan

demikian

pertambahan jumlah penduduk di Kawasan Perkotaan Negara dari mutasi


penduduk alami (lahir dan mati) pada tahun 2012 sebesar 338 jiwa dan mutasi
penduduk buatan (datang dan pergi) lebih banyak diakibatkan adanya

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /35

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


perpindahan penduduk keluar Kawasan Perencanaan. Mutasi penduduk Kawasan
Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.520
Tabel 3.521
Tabel 3.522
Tabel 3.523
Tabel 3.524
Tabel 3.525
Tabel 3.526 Mutasi Penduduk Dirinci Menurut Jenisnya
Tabel 3.527 di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.530

Mutasi
Penduduk
TabelTabel
3.5283.529
Tabel 3.534 Tabel 3.535
Tabel 3.536
No Desa/Kelurahan/Kecamat Tabel 3.533
Lahir
Mati
Datang
Pergi
.
an
Tabel 3.539
Tabel 3.540
Tabel 3.541
Tabel 3.542
Tabel 3.543
Tabel 3.544
Tabel 3.545
Tabel 3.546
L
P
L
P
L
P
L
P
TabelTabel
3.5473.548
Tabel 3.550
103
11
34
30 Tabel 3.553
Tabel 3.554
Tabel 3.555
Tabel 3.556
A.
KECAMATAN NEGARA
45
71
43
86
Tabel 3.557
Tabel 3.558
52
62
10
10 Tabel 3.563
Tabel 3.564
Tabel 3.565
Tabel 3.566
1. Baler Bale Agung
1
12
3
16
Tabel 3.567
Tabel 3.568
Tabel 3.569
Tabel 3.570
1
7
5 Tabel 3.573
Tabel 3.574
Tabel 3.575
Tabel 3.576
2. Banjar Tengah
24
21
7
Tabel 3.577
Tabel 3.578
45
41
6
8 Tabel 3.583
Tabel 3.584
Tabel 3.585
Tabel 3.586
3. Lelateng
14
25
29
49
Tabel 3.587
Tabel 3.588
Tabel 3.589
Tabel 3.590
6
7
11
7 Tabel 3.593
Tabel 3.594
Tabel 3.595
Tabel 3.596
4. Lolan Barat
6
13
11
14
TabelTabel
3.5973.598
142
149
58
45 Tabel 3.603
Tabel 3.604
Tabel 3.605
Tabel 3.606
B.
KECAMATAN JEMBRANA
66
127
68
125
Tabel 3.607
Tabel 3.608
50
58
10
7 Tabel 3.613
Tabel 3.614
Tabel 3.615
Tabel 3.616
5. Pendem
12
16
21
31
Tabel 3.617
Tabel 3.618
22
19
14
7 Tabel 3.623
Tabel 3.624
Tabel 3.625
Tabel 3.626
6. Dauh Waru
28
47
13
28
Tabel 3.627
Tabel 3.628
Tabel 3.629
Tabel 3.630
8
8 Tabel 3.633
Tabel 3.634
Tabel 3.635
Tabel 3.636
7. Batuagung
Tabel 3.637
Tabel 3.638
Tabel 3.639
Tabel 3.640
7
8
9
10 Tabel 3.643
Tabel 3.644
Tabel 3.645
Tabel 3.646
8. Dangin Tukadaya
4
16
5
9
Tabel 3.647
Tabel 3.648
Tabel 3.649
9
10
4
1 Tabel 3.653
Tabel 3.654
Tabel 3.655
Tabel 3.656
9. Sangkar Agung
3
14
2
11
Tabel 3.657
Tabel 3.658
Tabel 3.660
10
5
1
1 Tabel 3.663
Tabel 3.664
Tabel 3.665
Tabel 3.666
10 Budeng
4
10
6
.
Tabel 3.667
Tabel 3.668
44
49
12
11 Tabel 3.673
Tabel 3.674
Tabel 3.675
Tabel 3.676
11 Loloan Timur
15
24
27
40
.
TabelTabel
3.6773.678
245
260
92
75 Tabel 3.683
Tabel 3.684
Tabel 3.685
Tabel 3.686
JUMLAH
111
198
111
211
Tabel 3.687

Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.688
Tabel 3.689

3.3

KONDISI SOSIAL BUDAYA


LAPORAN PENDAHULUAN

3 /36

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.690

Analisis sosial budaya menjadi salah satu kebutuhan penting dalam

proses perencanaan ruang di Bali termasuk di Kawasan Perkotaan Negara ini. Ini
disebabkan

karena

masyarakat

di

adanya

tempat

perbedaan

yang

lain,

yang

spesifik

masyarakat

Bali

dengan
cenderung

kehidupan
memiliki

karakteristik khusus terkait dengan aspek budaya dan religi yang tidak besar
pengaruhnya terhadap pola aktivitas dan pengembangan ruang yang ada di
Bali. Masyarakat Kawasan Perkotaan Negara, utamanya adalah masyarakat
perkotaan yang bermata pencaharian di sektor pemerintahan/jasa.
Tabel 3.691

Dalam rangka peninjauan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali, haruslah ditinjau dari berbagai sudut


pandang yang lebih luas, terutama yang berkaitan dengan kondisi masyarakat.
Mengingat masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam
penataan ruang wilayah, karena mereka yang berhubungan langsung dengan
pembangunan yang dilakukan.
Tabel 3.692

Secara garis besar pemahaman tersebut harus mencakup beberapa

aspek seperti nilai budaya, sistem kemasyarakatan, sistem pemerintahan,


sistem kelembagaan, dan wilayah suci/sakral.
Tabel 3.693
Tabel 3.694

Tabel 3.695
Tabel 3.696
3.3.1
Tabel 3.697

Sejarah Kota Negara


Berdasarkan bukti-bukti

arkeologis dapat di

interprestasikan

bahwa munculnya komunitas di Jembrana sejak 6000 tahun


yang lalu. Dari perspektif semiotik, asal-usul nama tempat
atau kawasan mengacu nama-nama fauna dan flora. Munculnya
nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara (JimbarWana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Sifat-sifat mitologis dari
penyebutan nama-nama tempat telah mentradisi melalui cerita turun-temurun
di kalangan penduduk. Berdasarkan cerita rakyat dan tradisi lisan (folklore) yang
muncul telah memberi inspirasi di kalangan pembangun lembaga kekuasaan
tradisional (raja dan kerajaan).
Tabel 3.698

Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali Hindu

maupun dari etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun kraton
sebagai pusat pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada awal
abad XVII oleh I Gusti Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja I yang
memerintah di kraton (Puri) Gede Agung Jembrana adalah I Gusti Ngurah
Jembrana. Selain kraton, diberikan pula rakyat pengikut (wadwa),busana
kerajaan yang dilengkapi barang-barang pusaka berupa tombak dan tulup.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /37

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Demikian pula keris pusaka yang diberi nama "Ki Tatas" untuk memperbesar
kewibawaan kerajaan. Tercatat bahwa ada tiga orang raja yang berkuasa di
pusat pemerintahan yaitu di Kraton (Puri) Agung Jembrana.
Tabel 3.699

Sejak kekuasaan kerajaan dipegang oleh Raja Jembrana I Gusti Gede

Seloka, Kraton (Puri) baru sebagai pusat pemerintahan dibangun. Kraton (Puri)
yang dibangun itu diberi nama Puri Agung Negeri pada awal abad XIX. Kemudian
lebih dikenal dengan nama Puri Agung Negara. Patut diketahui bahwa raja-raja
yang memerintah di Kerajaan Jembrana berikutnya pun memusatkan birokrasi
pemerintahannya di Kraton (Puri) Agung Negara. Patut dicatat pula bahwa ada
dua periode birokrasi pemerintahan yang berpusat di Kraton (Puri) Agung
Negara.
Tabel 3.700

Periode pertama ditandai oleh birokrasi pemerintahan kerajaan

tradisional yang berlangsung sampai tahun 1855. Telah tercatat pada lembaran
dokumen arsip pemerintahan Gubernemen bahwa kerajaan Jembrana yang
otonom diduduki oleh Raja Jembrana V (Sri Padoeka Ratoe) I Goesti Poetoe
Ngoerah Djembrana (1839 - 1855). Ketika berlangsung pemerintahannya lah
telah ditandatangani piagam perjanjian persahabatan bilateral anatara pihak
pemerintah

kerajaan

dengan

pihak

pemerintah

Kolonial

Hindia

Belanda

(Gubernemen) pada tanggal 30 Juni 1849.


Tabel 3.701

Periode kedua selanjutnya digantikan oleh birokrasi modern, melalui

tata pemerintahan daerah (Regentschap) yang merupakan bagian dari wilayah


administratif Keresidenan Banyuwangi. Pemerintahan daerah Regentschap yang
dikepalai

oleh

seorang

kepala

pribumi

(Regent)

sebagai

pejabat

yang

dimasukkan dalam struktur birokrasi Kolonial Modern Gubernemen yang


berpusat di Batavia. Status pemerintahan daerah (Regentschap) berlangsung
selama 26 tahun (1856 - 1882).
Tabel 3.702

Pada masa Kerajaan Jembrana VI I Gusti Ngurah Made Pasekan (1855

- 1866) mengalami dua peralihan status yaitu 1855 - 1862 sebagai Raja
Jembrana dan 1862 - 1866 sebagai status Regent (Bupati) kedudukan kerajaan
berada di Puri Pacekan Jembrana.
Tabel 3.703

Ketika reorganisasi pemerintahan di daerah diberlakukan berdasarkan

Staatblad Nomor 123 tahun 1882, maka untuk wilayah administratif Bali dan
Lombok diberi status wilayah administratif Keresidenan tersendiri. Wilayah
Keresidenan Bali dan Lombok dibagi lagi menjadi dua daerah (Afdelingen) yaitu
Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana berdasarkan Staatblad Nomor 124
tahun 1882 dengan satu ibukota yaitu Singaraja. Selanjutnya daerah Afdeling
Jembrana terbagi atas distrik-distrik yang pada waktu itu terdiri dari tiga distrik
yaitu Distrik Negara, Distrik Jembrana, dan Distrik Mendoyo. Masing-masing
distrik dikepalai oleh seorang Punggawa. Selain distrik juga diberlakukan jabatan
Perbekel, khusus yang mengepalai komunitas Islam dan komunitas Timur Asing

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /38

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


sebagai kondisi daerah yang unik dari sudut interaksi dan integrasi antar etnik
dan antar umat beragama.
Tabel 3.704

Sejak reorganisasi tahun 1882 telah ditetapkan dan disyahkan nama

satu ibukota untuk Keresidenan Bali dan Lombok yaitu Singaraja, yang akan
membawahi daerah-daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Akan tetapi, pada
proses waktu selanjutnya memperhatikan munculnya aspirasi masyarakat di dua
daerah afdeling (Buleleng dan Jembrana), maka pihak Gubernemen menanggapi
positif.
Tabel 3.705

Respon positif pihak Gubernemen di Batavia dapat dibuktikan dengan

diterbitkannya

sebuah

Lembaran

Negara

(Staatsblad)

tersendiri

untuk

melakukan pembenahan (Reorganisasi) tata pemerintahan daerah di daerahdaerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Pihak Gubernemen dan segenap
jajaran bawahan di Departemen Dalam Negeri (Binnenlandsch Bestuur) sangat
memperhatikan

dan

mendukung

sepenuhnya

aspirasi

masyarakat

untuk

menetapkan nama-nama ibukota Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling


Jembrana.

Pihak

Gubernemen

dalam

pertimbangannya

ingin

mengakhiri

kebiasaan yang menyebut nama Ibukota Afdeling Buleleng dan Jembrana di


Keresidenan Bali dan Lombok dengan nama lebih dari satu. Semula (Tahun
1882-1895) hanya diberlakukan satu nama Ibukota yaitu Singaraja untuk
wilayah Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi Daerah-daerah Afdeling
Buleleng

dan

Afdeling

Jembrana.

Sejak

disetujui

dan

untuk

kemudian,

ditetapkanlah nama-nama Ibukota daerah tersendiri terhadap Afdeling Buleleng


dan Afdeling Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok. Berdasarkan Staatsblad
Van Nederlandsch - Indie Nomor 175 Tahun 1895, sampai seterusnya
ditetapkanlah Singaraja dan Negara sebagai ibukota dari masing-masing
Afdeling. Dengan demikian, sejak 15 Agustus 1895 berakhirlah nama satu ibu
kota: Singaraja sebagai ibukota Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi
Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak itu pula
dimulailah nama-nama Ibukota: Singaraja untuk Keresidenan Bali dan Lombok
dan Daerah bagiannya di Afdeling Buleleng, serta Negara untuk Daerah Bagian
Afdeling Jembrana.
Tabel 3.706

Munculnya nama-nama Jembrana dan Negara hingga sekarang,

memiliki arti tersendiri dari perspektif historis. Rupanya nama-nama yang


diwarisi itu telah dipahatkan pada lembaran sejarah di Daerah Jembrana sejak
digunakan sebagai nama Kraton (Puri) yaitu Puri Gede / Agung Jembrana dan
Puri Agung Negeri Negara. Oleh Karena Kraton atau Puri adalah pusat birokrasi
pemerintahan kerajaan tradisional, maka dapat dikatakan bahwa Jembrana dan
Negara merupakan Kraton-kraton (Puri) yang dibangun pada permulaan abad
XVIII dan permulaan abad XIX adalah tipe kota-kota kerajaan yang bercorak
Hinduistik. Jembrana sebagai sebuah kerajaan yang ikut mengisi lembaran
sejarah delapan kerajaan (asta negara) di Bali.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /39

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.707

Sejak 1 Juli 1938, Daerah (Afdeling, regentschap) Jembrana dan juga

daerah-daerah afdeling (Onder-afdeling, regentschap) lainnya di Bali ditetapkan


sebagai daerah-daerah swapraja (Zelfbestuurlandschapen) yang masing-masing
dikepalai oleh Zelfbestuurder (Raja). Raja di Swapraja Jembrana (Anak Agoeng
Bagoes Negara) dan Raja-raja di swapraja lainnya di seluruh Bali terlebih dahulu
telah menyatakan kesetiaannya terhadap pemerintah Gubernemen.
Tabel 3.708

Anak Agung Bagoes Negara memegang tampuk pemerintahan di

swapraja Jembrana secara terus-menerus selama 29 tahun meskipun terjadi


perubahan tatanegara dalam sistem pemerintahan. Kepemimpinannya di
Jembrana berlangasung paling lama dibandingkan dengan kepemimpinan yang
dipegang oleh pejabat-pejabat pelanjutnya.Selama kepemimpinannya pula, dua
nama yaitu Jembrana dengan ibukotanya Negara senantiasa terpateri dalam
lembaran sejarah pemerintah di Jembrana, baik dalan periode Pendudukan
Jepang (Tahun 1943-1945), peiode Republik Indonesia yang hanya beberapa
bulan (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode bentuk
Negara Indonesia Timur (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke
periode bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Tahun 1950-1958).
Tabel 3.709

Jabatan Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Jembrana untuk

pertama kalinya dijabat oleh Ida Bagus Gede Dosther dari tahun 1959 sampai
tahun 1967. Pada periode selanjutnya jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Jembrana dijabat oleh Bupati Kapten R. Syafroni (Tahun 1967-1969); Pjs Bupati
Drs. Putu Suasnawa (11 Maret - 30 Juni 1969); Bupati I Ketut Sirya (30 Juli 196931 Juli 1974); Pjs Bupati Drs. I Nyoman Tastra (31 Juli 1974 - 28 Juli 1975); Bupati
Letkol. Liek Rochadi (28 Juli 1975 - 26 Agustus 1980); Bupati Drs. Ida Bagus
Ardana (26 Agustus 1980 - 27 Agustus 1990); Bupati Ida Bagus Indugosa,S.H
Selama dua kali masa jabatan (27 Agustus 1990 - 27 Agustus 1995 dan dari 27
Agustus 1995 - 27 Agustus 2000); Plt Bupati I Ketut Widjana, S.H (28 Agustus
2000 - 15 Nopember 2000), Prof.Dr.drg. I Gede Winasa menjabat sebagai Bupati
Jembrana selama dua periode (15 Nopember 2000 - 10 Oktober 2010) dan I Putu
Artha SE, MM. sejak 16 Februari 2011 sampai saat ini.
Tabel 3.710

Dapat dikatakan bahwa, sejak gelar "Bupati" yang mengepalai

pemerintahan di Daerah Tingkat II Jembrana untuk pertama kali diberlakukan


pada tahun 1959 sampai saat ini, nama "Negara" sebagai ibukota Daerah
Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan.

Tabel 3.711
Tabel 3.712
Tabel 3.713
3.3.2

Filsafat dan Konsepsi Budaya Bali

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /40

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.714

Nilai-nilai luhur budaya Bali, yaitu hal-hal yang dianggap baik dan

berharga dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan mencakup satu


rentangan unsur-unsur abstrak (intangible culture, unsur budaya tak benda)
yang antara lain terdiri dari:
1) Landasan Filosofis
Tabel 3.715

Merupakan unsur yang paling dasar dan paling abstrak, berisi

hakekat dan kebenaran dasar. Landasan filosofis tata ruang memberikan


penekanan dasar tentang keberadaan suatu ruang dengan segala isinya. Dalam
konteks pembangunan tata ruang Provinsi Bali yang berbudaya serta dijiwai
oleh Agama Hindu dan jabaran dari landasan filosofis ini meliputi :
Filosofi Kosmos, menekankan pada paham keseimbangan, keserasian dan
keterpaduan yang bersifat dinamis antara makro kosmos (Bhuwana Agung)
dengan sub-sub sistemnya yang bertingkat makro sampai dengan meso,
micro kosmos (Bhuwana Alit);
Filosofi Humanis, menempatkan kedudukan manusia dalam ruang sebagai
subjek dan objek secara proporsional.
2) Landasan Nilai
Tabel 3.716

Merupakan unsur dasar tentang hal-hal berharga dalam

kehidupan, umumnya sebagai representation collective. Landasan sistem nilai


terhadap tata ruang memberikan penekanan pada makna, dalam konteks
penataan ruang yang berbudaya, secara taksonomis dibedakan atas dasar dan
nilai instrumental.
Nilai Dasar yang mencakup nilai religius, nilai estetis, nilai solidaritas
(gotong-royong) dan nilai keseimbangan.
Nilai

Instrumental

yang

mencakup

seperangkat

sistem

nilai

yang

mendukung dinamika adaptif (supel-luwes-dinamis) dan fleksibelitas sesuai


dengan adigium desa, kala, patra.
3) Landasan Struktural
Tabel 3.717

Landasan struktural tata ruang memberikan penekanan pada

pola keteraturan tata ruang baik secara vertikal maupun horisontal. Dalam
Kebudayaan Bali, suatu struktur disamping mencerminkan adanya integrasi
juga mencerminkan adanya keterbukaan yang dinamis.
Tabel 3.718

Konsep-konsep pokok yang berkaitan dengan struktur ruang

antara lain :
Konsep Tri Hita Karana yang terdiri dari Parhyangan (Tuhan), Pawongan
(Manusia) dan Palemahan (Lingkungan);
Konsep Rwa Bhineda memberikan orientasi (luan-teben, kaja-kelod) dan
juga laxokeromi (sakral-profan, baik-buruk);
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /41

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Konsep Tri Bhuwana dan Tri Angga memberikan orientasi vertikal bhurbhwah-swah dan uttama, madhyama, kanishta;
Konsep Sad Kerti adalah enam upaya dan atau perbuatan yang harus
dilakukan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang terdiri dari
atma kerti, wana kerti, danu kerti, segara kerti, jagat kerti dan
jana kerti;
Konsep Nawa Sanga dan Padma Bhuwana adalah konsep ruang
spiritual Bali bahwa Bali dianggap sebagai pusat dunia, sehingga segalanya
bermuara

di

kesejahteraan

Bali,

agar

segala

kegiatan

hidup

dapat

mencapai

sehingga memberikan kekuatan dan keseimbangan pada

struktur ruang spiritual bali;


Pola

Tri

Mandala

yang

memberikan

orientasi

horizontal

uttama-

madhyama-kanishta;
Konsep Triwana yaitu konsep pengklasifikasian hutan dalam tipe-tipe
antara lain : Mahavana (merupakan hutan lindung yang tidak bisa dimasuki
kegiatan budidaya dan sebagai lambang yoni dalam

Agama Hindu),

Tapovana (hutan yang penuh dengan flora, tanam-tanaman, pohonpohonan obat yang merupakan laboratorium pengobatan alamiah dan
digunakan olah orang suci sebagai Asram, pertapaan atau sebagai tempattempat suci, serta suaka alam) dan Srivana (adalah jenis hutan yang dapat
digunakan untuk diolah dan dibudidayakan termasuk sebagai tempat
tinggal)
Konsep Dinamika yaitu suatu struktur dalam kebudayaan Bali yang
berkaitan dengan ruang, diartikan selain memiliki pola dan keteraturan,
juga memiliki sifat supel, luwes dan dinamis.
4) Landasan Pelembagaan
Tabel 3.719

Landasan pelembagaan ini memberikan penekanan pada

pengorganisasian terhadap sumber daya yang meliputi sumber daya alam


(tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan) dan sumber daya manusia sesuai dengan
tatanan peraturan tertentu yang disebut dengan awig-awig.
5) Arah Orientasi
a. Hulu-teben
Tabel 3.720

Penataan ruang memperhatikan konsep hulu yang bernilai

utama dan teben yang bernilai nista. Hulu dan teben secara horizontal
berorientasi ke gunung (atau pegunungan) dan ke laut atau Timur dan Barat
atau Atas dan Bawah. Fungsi-fungsi pokok yang bernilai utama diletakkan di
hulu sedangkan yang sebaliknya di letakkan di teben.
b. Luhur-sor

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /42

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.721

Secara vertikal maka bagian atau daerah atas menjadi

orientasi hulu yang bernilai utama. Hal ini konkuren dengan konsep bhuana
dalam tataran tri loka di mana alam swah atau swah loka yang bernilai
utama berada paling atas dua alam yang lain, bhur dan bhuwah loka.
c. Pengider-ider
Tabel 3.722

Konsep

pengider-ider

mendasari

terbentuknya

pola

sangamandala dengan pusatnya di tengah-tengah dan mendasai pola


catuspatha yang menjadi kerangka penataan letak-letak fungsi-fungsi pokok
perkotaan di masa kerajaan seperti puri sebagai pusat pemerintahan, pasar
sebagai pusat jual beli, kalangan dengan bangunan wantilan-nya sebagai
tempat hiburan dan taman dengan bale lantang-nya sebagai ruang terbuka
hijau untuk rekreasi kota.
Tabel 3.723

Arah orientasi ruang dalam skala wilayah yang lebih luas dan

berkeseimbangan secara keseluruhan dalam propinsi Bali, dengan konsep arah


orientasi yang berdasarkan mata angin (pengide-ider) yang bersifat universal,
dan yang berdasarkan konsep segara-gunung yang bersifat lokal. Sumbu ritual
timur-barat

(surya-sewana)

berorientasi

ke

arah

matahari

terbit

dan

terbenamnya matahari, dimana orientasi timur tempat matahari terbit lebih


utama dari barat. Sumber yang kedua adalah konsep sumbu natural spiritual
Kaja-Kelod yang dikaitkan dengan arah orientasi kepada gunung dan lautan
(Nyegara gunung, Segara-wukir), luan-teben, sekala-niskala, suci-tidak suci dan
sebagainya. Segala sesuatu yang dikategorikan bersifat suci dan bernilai sakral
akan menempati letak di baian Kaja (utara) mengarah ke gunung seperti: letak
pura, arah sembahyang, arah tidur dan sebagainya. Sebaiknya, segala sesuatu
yang dikategorikan kurang suci dan bernilai profan, akan menempati letak
bagian

kelod

(selatan),

seperti:

letak

kuburan,

letak

kandang,

tempat

pembuangan sampah/kotoran,dan sebagainya bagi mereka yang tinggal di


bagian Bali Selatan dan kelod berarti utara. Perbedaan ini tidak saja terbatas
pada penunjukkan arah, tetapi juga dalam beberapa aspek kehidupan.
Tabel 3.724

Pada bagian tengah Pulau Bali dari timur ke barat terbentang

pegunungan/perbukitan dengan puncak-puncaknya antara lain: Gunung Agung,


Bunung Batur, Gunung Batukaru, yang menurut konsep di atas merupakan arah
orientasi

sumbu

natural

spiritual

yang

utama

dari

aktifitas

kehidupan

masyarakat Bali. Manifestasi atau kekuatan-kekuatan Tuhan (siwa) dalam mata


angin (pengider-ider) yang mengambil posisi dik widik, mendasari konsep
dewata nawa sanga dan dijabarkan lagi menjadi konsep eka dasa rudra. Konsep
ini, di samping mendasari sumbu yang bersifat universal juga mendasari pola
ruang sanga mandala. Sedangkan posisi gunung-laut, di samping mendasari
sumbu linier kaja-kelod, juga mendasari pola ruang tri mandala. Dari dasar pola
ruang tri mandala, dapat dijabarkan juga menjadi pola ruang sangga mandala
dengan memasukkan faktor terbit matahari sebagai orientasi nilai utama

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /43

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


sebagai pembagi masing-masing mandala dalam tri mandala menjadi tiga
bagian. Pola sanga mandala yang lain didasarkan atas konsep, pengider-ider/
dewata nawa sanga. Dalam pola sanga mandala jenis ini maka mandala di
tengah (madyaning madya) menjadi paling utama dan menjadi pusat orientasi.
Tabel 3.725

Untuk lebih memahami konsep landasan budaya dengan tata

ruang di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut ini.
Secara umum, konsep tata ruang tradisional Bali, orientasi sangat menentukan
pnataan zoning baik lingkungan rumah banjar maupun lingkungan desa.
Orientasi tradisional merupakan orientasi ruang yang dibentuk oleh tiga sumbu
yaitu:
1. Sumbu Religi, berorientasi pada lintasan terbit dan terbenamnya matahari
dengan arah kangin sebagai nilai utama (arah terbitnya matahari) dan arah
kauh sebagai nilai nista (arah terbenamnya matahari), sedangkan nilai
Madya ada di tengahnya.
2. Sumbu Bumi, berorientasi pada gunung dan laut. Gunung sebagai arah kaja
(utara) bagi masyarakat Bali bagian selatan bernilai Utama dan laut atau
arah kelod bernilai Nista sedangkan bagi masyarakat Bali utara Kelod
adalah ke selatan karena pegunungan ada di tengah-tengah pulau Bali.
Arah kelod adalah arah yang menuju ke laut, ke utara di Bali utara dan ke
selatan di Bali selatan. Nilai utara ada di arah gunung atau kaja sedangkan
nilai nista ada di daerah laut atau kelod, dengan Madya ada di tengahnya.
3. Sumbu Kosmos, merupakan varian dari sumbu religi dan sumbu kosmos,
mempunyai pengertian menek (naik) dana Tuwun (turun), dengan tiga
tingkatan tata nilai yang menek (utama), tengah (Madya) dan tuwun
(nista).
Tabel 3.726

Sistim orientasi sumbu dan pola ruang wilayah dan pola

permukiman tradisional Bali disajikan pada Gambar 3.9 dan Gambar 3.10
berikut. Ada tiga pola tata ruang permukiman tradisional religius Bali, yaitu :
1. Pola Perempatan Agung, Pola ini terbentuk dari perpotongan sumbu Kaja
dan Kelod (ke gunung dan ke laut) dan sumbu Kangin dan Kauh (arah terbit
dan tenggelam matahari). Berdasarkan konsep sembilan mata angin (Nawa
Sanga) maka daerah timur (kaja-Kangin) yang mengarah ke Gunung Agung
diperuntukkan bagi bagian suci (Pura Desa). Pura yang berkaitan dengan
kematian (Pura Dalem) dan kuburan desa berada di Barat daya yang
mengarah ke laut (kelod-kauh) sedangkan permukiman berada di antara
Pura Desa dan Pura Dalem.
2. Pola Linier, pola ini, konsep sembilan pendaerahan (Nawa Sanga) tidak
banyak berperan. Orientasi kosmologi lebih didomonasi oleh arah gunung
dan laut (kaja-Kelod) dan sumbu terbit dan tenggelamnya matahari
(kangin-kauh). Bagian ujung utara (kaja) suatu permukiman, dperuntukkan

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /44

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


bagi Pura Desa, dan di ujung selatan (kelod) diperuntukkan bagi kuburan
(Pura Dalem). Di antara batas desa utara dan selatan tersebut merupakan
permukiman penduduk dan fasilitas umum berupa Bale Banjar dan Pasar.
Pada umumnya pola linier ini terdapat di desa-desa pegunungan.
3. Pola Kombinasi, merupakan perpaduan antara pola linier dengan pola
perempatan agung. Pola permukimannya menggunakan Pola Perempatan
Agung, sedangkan sistem peletakkan massa bangunannya mengikuti pola
linier. Perumahan dan fasilitas umum terletak pada ruang terbuka yang
berada di tengah-tengah permukiman, akan tetapi lokasi daerah yang
bernilai utama terletak pada ujung utara (kaja) dan lokasi yang bernilai
nista terletak pada ujung selatan (kelod).
Tabel 3.727
Tabel 3.728
Tabel 3.729
Tabel 3.730
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.731
3.732
3.733
3.734
3.735
3.736
3.737
3.738
3.739
3.740
3.741
3.742
3.743
3.744
3.745
3.746
3.747
3.748
3.749
3.750
3.751
3.752
3.753
3.754
3.755
3.756
3.757
3.758
3.759
3.760
3.761
3.762
3.763

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /45

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.764
Tabel 3.765
Tabel 3.766
Tabel 3.767
Tabel 3.768
Gambar 3.8
Tabel 3.769
nsep

Ko
Landasan
Budaya
dan

Tata

Ruang
Tabel 3.770

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /46

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Gambar 3.9
Tabel 3.771
i
s
e
m

S
t

Orientasi Sumbu dan Pola Ruang Wilayah


Tabel 3.772
Tabel 3.773

Pola perkampungan/permukiman orang Bali dari segi strukturnya

dibedakan atas dua jenis, yaitu meliputi:


1. Pertama, pola perkampungan mengelompok padat, pola ini terutama terdapat
pada desa-desa di Bali bagian pegunungan. Pola perkampungan di desa-desa
ini bersifat memusat dengan kedudukan desa adat amat penting dan sentral
dalam berbagai segi kehidupan warga desa tersebut.
2. Kedua, pola perkampungan menyebar, pola ini terutama terdapat pada desadesa di Bali dataran, dimana baik wilayah maupun jumlah warga desa disini
jauh lebih luas dan lebih besar dari desa-desa pegunungan. Desa-desa di Bali
dataran yang menunjukkan pola menyebar terbagi lagi dalam kesatuankesatuan sosial yang lebih kecil yang disebut Banjar. Banjar disini pada
hakekatnya adalah juga suatu kesatuan wilayah dan merupakan bagian dari
suatu

desa

dengan

memiliki

kesatuan

wilayah,

ikatan

wilayah,

ikatan

pemujaan, serta perasaan cinta dan kebanggaan tersendiri.


Tabel 3.774
Tabel 3.775

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /47

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.776
Tabel 3.777
Tabel 3.778
Tabel 3.779
Tabel 3.780
Tabel 3.781
Tabel 3.782
Tabel 3.783
Tabel 3.784
Tabel 3.785
Gambar 3.10
Tabel 3.786

Po
la Permukiman Tradisional Bali

Tabel 3.787

3.3.3
Tabel 3.788

Struktur Sosial Budaya Masyarakat


Kondisi alam seperti itu disertai pula oleh sedikit perbedaan antara

penduduk pegunungan dengan dataran rendah. Dimana penduduk dataran


tinggi jumlahnya lebih sedikit dan agak terpengaruh oleh kebudayaan luar, di
samping bahasanya yang memang sedikit berbeda dengan bahasa orang Bali
pada umumnya. Kelompok masyarakat di pegunungan ini lebih suka disebut
sebagai orang Aga atau Bali Aga. Untuk membedakannya maka orang Bali yang
lebih terpengaruh oleh agama Hindu disebut sebagai orang Bali Hindu.
Tabel 3.789

Jumlah populasi suku bangsa Bali secara keseluruhan pada tahun

1982 adalah sekitar 2,6 juta jiwa. Orang Bali Hindu tersebar hampir di seluruh
dataran Bali. Bahasanya sendiri terbagi dalam beberapa dialek, yaitu: dialek
Buleleng, Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Tabanan dan
Jembrana. Bahasa Bali Hindu mengenal tiga tingkatan pemakaian bahasa, yaitu
bahasa Alus, Lumrah (Madya) dan Bahasa Bali Kasar, berbeda dengan bahasa
Bali Aga yang hampir tidak mengenal tingkatan seperti itu.
Tabel 3.790

Akan tetapi sekarang bahasa Bali Alus digunakan secara resmi oleh

hampir semua golongan dalam pergaulan di daerah Bali sendiri.Sistem garis


keturunan dan hubungan kekerabatan orang Bali berpegang kepada prinsip
patrilineal (purusa) yang amat dipengaruhi oleh sistem keluarga luar patrilineal
yang mereka sebut dadia dan sistem pelapisan sosial yang disebut wangsa
(kasta). Sehingga mereka terikat ke dalam perkawinan yang bersifat endogami
dadaia dan atau endogami wangsa. Orang-orang yang masih satu kelas (tunggal
kawitan, tunggal dadia dan tunggal sanggah) sama-sama tinggi tingkatannya.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /48

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.791

Masyarakat Bali Hindu memang terbagi ke dalam pelapisan sosial

yang dipengaruhi oleh sistem nilai yang tiga, yaitu utama, madya dan nista.
Kasta utama atau tertinggi adalah golongan Brahmana, kasta Madya adalah
golongan Ksatrya dan kasta Nista adalah golongan Waisya. Selain itu masih ada
golongan yang dianggap paling rendah atau tidak berkasta yaitu golongan
Sudra, sering juga mereka disebut jaba wangsa (tidak berkasta). Dari kekuatan
sosial kekerabatannya dapat pula dibedakan atas klen pande, pasek, bugangga
dan sebagainya.
Tabel 3.792

Kehidupan

sosial

budaya

masyarakat

Bali

sehari-hari

hampir

semuanya dipengaruhi oleh keyakinan mereka kepada agama Hindu Darma


yang mereka anut sejak beberapa abad yang lalu. Oleh karena itu studi tentang
masyarakat dan kebudayaan Bali tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sistem
religi Hindu. Agama Hindu Darma atau Hindu Jawa yang mereka anut
mempercayai Tuhan Yang Maha Esa dalam konsep Tri Murti, yaitu Tuhan yang
mempunyai tiga wujud: Brahma (Pencipta), Wisnu (Pelindung) dan Syiwa
(Pelebur Segala yang Ada). Selain itu ada pula beberapa tokoh Dewa yang lebih
rendah. Semuanya perlu di hormati dengan mengadakan upacara dan sesajian.
Mereka juga menganggap penting konsepsi tentang Roh abadi yang disebut
Athman, adanya buah setiap perbuatan (karmapal), kelahiran kembali sang jiwa
(purnabawa) dan kebebasan jiwa dari kelahiran kembali (moksa). Dalam
menyelenggarakan

pemakaman

anggota

keluarga

orang

Bali

selalu

melaksanakan tiga tahapan upacara kematian. Pertama, upacara pembakaran


mayat (ngaben), kedua, upacara penyucian (nyekah) dan ketiga, upacara
ngelinggihang. Ajaran-ajaran di agama Hindu Darma itu termaktub dalam kitab
suci yang disebut Weda.
Tabel 3.793

Tata kehidupan kemasyarakatan di Provinsi Bali pada umumnya dan

Kabupaten Jembrana pada khususnya, sedikitnya mempunyai tiga bentuk


persekutuan dasar yang terkait secara fungsional dan atau struktural dalam
kehidupan personal yaitu keluarga inti senior, banjar dan desa pekraman.
Tabel 3.794

Khusus pada keluarga Inti Senior akibat dari perkawinan akan

terbentuknya

keluarga

Batih

atau

Kuren

(klen

kecil)

dengan

tempat

pemujaannya yang baru disebut kamulan taksu dan klen besar/luas (tunggal
dadia) yang sering disebut soroh dengan Pura Dadia dan tunggal dadia ini
berkembang terus dan tetap memuja leluhur yang sama dengan tempat
pemujaannya disebut Pura Paibon/Panti, maka klen besar (soroh) ini mewarnai
masyarakatnya seperti klen Ida Bagus, klen Arya, klen Pasek, Klen Pande, klen
Bendesa dan sebagainya, yang selanjutnya tergabung dalam wadah organisasi
banjar serta teritorial Desa Pekraman. Apabila ruang hunian keluarga inti senior
tidak mencukupi, maka anggota keluarga tersebut akan menempati tanah
pekarangan di luar hunian keluarga inti senior, ini disebut ngarangin (dalam
bahasa Bali) dengan tempat pemujaannya yang baru yang disebut Kamulan
Taksu, tetapi masih terikat kepada tunggal dadia maupun Pura Paibonnya.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /49

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.795

Di Provinsi Bali bila terdapat dan terbentuk wadah organisasi banjar

dan teritorial Desa Pekraman yang disebabkan oleh pola tempat tinggal
masyarakatnya yang sekaligus menentukan hak dan kewajiban anggota
keluarga, baik di banjar maupun di desa pekraman sebagai persekutuan sosial
yang lebih besar. Ada sekurang-kurangnya tiga status keanggotaan dalam
persekutuan banjar ataupun desa pekraman, antara lain :
1. Status pengayah pengarep, adalah mereka yang berkedudukan sebagai
kepala keluarga inti senior garis laki-laki yang menetap dan menempati rumah
atau pekarangan leluhur inti tersebut, yang secara formal mereka memiliki hak
suara dalam musyawarah desa, sedangkan dalam aspek keagamaan mereka
berlaku

sebagai

wakil

sah

keluarga

inti

dalam

mengaktifkan

upacara

keagamaan di pura bale agung desa.


2. Status pengayah penyada, adalah saudara laki-laki dari keluarga inti senior.
Hal ini terjadi apabila pengayah pengarep tidak dapat melaksanakan tugastugasnya apakah karena alasan pindah tempat tinggal ataupun meninggal
dunia.
3. Status pengayah pengele, adalah mereka yang berstatus sebagai anggota
persekutuan banjar (pasuka duka) karena secara teritorial berada di sekitar
atau di wilayah banjar. Status pekarangan rumah tinggalnya biasanya terlepas
dengan ikatan karang desa. Apabila mereka ini adalah penduduk pendatang
(warga

tamiu),

hak

dan

kewajibannya

diatur

dalam

awig-awig

desa

pekraman/banjar pekraman namun biasanya tetap menjadi anggota krama


desa/banjar pada desa/banjar pekraman tempat asalnya.
Tabel 3.796

Tata kehidupan masyarakat Bali khususnya di Kabupaten Jembrana,

secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Sistem

kekerabatan

yang

terbentuk

menurut

adat

yang

berlaku,

dan

dipengaruhi oleh adanya klen-klen keluarga; seperti kelompok kekerabatan


disebut Dadia (keturunan), pekurenan, kelompok kekerabatan yang terbentuk
sebagai akibat adanya perkawinan dari anak-anak yang berasal dari suatu
keluarga inti.
2. Sistem kemasyarakatan merupakan kesatuan-kesatuan sosial yang didasarkan
atas kesatuan wilayah/ territorial administrasi (perbekelan/kelurahan) yang
pada umumnya terpecah lagi menjadi kesatuan sosial yang lebih kecil yaitu
banjar dan teritorial adat, yang mengatur hal-hal yang bersifat keagamaan,
adat dan masyarakat lainnya.
Tabel 3.797

Dari sistem kemasyarakatan yang ada ini maka warga desa bisa

masuk menjadi dua keanggotaan warga desa atau satu yaitu:


1. Sistem pemerintahan Desa Dinas (Desa/Kelurahan)
2. Sistem pemerintahan Desa Pekraman

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /50

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.798
Tabel 3.799
Tabel 3.800
Tabel 3.801
Tabel 3.802
Tabel 3.803
Tabel 3.804
Tabel 3.805
Tabel 3.806
Tabel 3.807
Tabel 3.808
Tabel 3.809
Tabel 3.810
Tabel 3.811
Tabel 3.812
Tabel 3.813
Tabel 3.814
Tabel 3.815
Tabel 3.816
Gambar 3.11
Tabel 3.817 Pola Integrasi Wilayah Desa Dinas dengan Wewidangan Desa
Pekraman
Tabel 3.818
Tabel 3.819 Desa Adat
Tabel 3.820

Kegiatan yang dilakukan dalam desa adat meliputi bidang adat dan

keagamaan, dimana suatu desa adat di Bali memiliki aturan adat tersendiri yang
di tuangkan dalam awig-awig desa. Dari segi pemerintahan adat, masingmasing desa adat bersifat otonomi, dalam arti setiap desa adat mempunyai
aturan tesendiri yang hanya berlaku bagi warga desa/banjar yang bersangkutan,
yang sama sekali terlepas dari sistem pemerintahan Republik Indonesia. Walau
demikian aturan-aturan yang tertuang dalam awig-awig sama sekali tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /51

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


daerah. Batas wilayah geografis suatu desa adat adalah sama dengan batas
pemerintahan adat yang secara fisik ditentukan oleh batas alam seperti sawah,
sungai, bukit, gunung, garis pantai, lautan jalan dan sebagainya.
Tabel 3.821

Setiap desa adat atau lebih dikenal dengan istilah desa pakraman

masih memegang falsafah hidup yang berdasarkan pada ajaran agama Hindu,
dan masih tetap berpegang pada konsep Tri Hita Karana, Tat Twan Asi dan Desa
Kala Patra.
Tabel 3.822

Anggota desa adat dinamakan sebagai Krama Adat atau sering

disebut Krama Desa. Namun ada juga di beberapa tempat krama tersebut di
golongkan lagi menurut status pribadi dan perkawinannya, utuh atau duda.
Prajuru Desa Adat merupakan perangkat desa adat yang berfungsi untuk
senantiasa menjaga kesuciaan dan keselarasan serta keserasian kehidupan
dalam desa adat dengan menjaga ketertiban, keamanan dalam arti yang
dinamis

bersama-sama

mewujudkan

segenap

kesejahteraan

dan

anggota

masyarakat

kebahagiaan

lahir

adatnya,

dan

batin.

guna
Dalam

melaksanakan tugasnya, Prajuru desa adat berpegang kepada aturan-aturan


yang ditentukan dalam awig-awig yang didalamnya memiliki satua-satuan
Kahyangan Tiga. Secara garis besar awig-awig mengatur hubungan anggota
masyarakat adat dalam keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa/Sang
Hyang Widhi Wasa, hubungan antar sesama anggota masyarakat adat dan
hubungan anggota masyarakat dengan wilayah dan lingkungannya.
Tabel 3.823

Secara umum jabatan-jabatan dalam Prajuru Desa Adat adalah

sebagai berikut:
a. Bendesa Adat atau Kelian Adat sebagai kepala desa adat.
b. Petajuk Bendesa sebagai wakilnya
c. Penyarikan sebagai juru tulis
d. Sinoman atau Kesinoman sebagai juru arah
e. Jero Mangku, Mangku Desa atau Jero Gede untuk jabatan Pimpinan pelaksana
upacara di Pura Kahyangan Desa.
f.

Pekaseh atau Kelian Subak untuk jabatan yang mengurusi pengairan subak.

Tabel 3.824

Semua aturan-aturan/awig-awig yang berlaku pada suatu desa adat

berpegang

teguh

pada

falsafah

ini

yang

merupakan

suatu

konsepsi

keseimbangan antara manusia, Tuhan Yang Maha Esa/Sang Hyang Widhi Wasa
dan alam lingkungannya, karena Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta telah
menciptakan manusia beserta alam/ bumi yang mengandung segala sumber
potensi kebutuhan hidup bagi manusia. Tri Hita Karana sebagai pola dasar
keorganisasin Desa Adat dalam mewujudkan hal sebagai berikut:
a. Unsur Sang Hyang Widhi Wasa

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /52

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.825Dengan

konsep

Tri

Murti

yaitu:

Bhrahma,

Wisnhu,

dan

Siwa

merupakan manifesatasi Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta, Maha
Pemelihara dan Maha Pelebur. Dalam Desa Adat dicerminkan dalam Tri
Kahyangan (Kahyangan/Pura Puseh, Pura Desa/Bale Agung, dan Pura Dalem).
b. Unsur Manusia
Tabel 3.826Krama Adat terorganisir secara tertib dengan pimpinan para prajuru
adat. Falsafat Tat Twam Asi merupakan dasar kehidupan Krama Adat yang lebih
mengutamakan keputusan umum dan menyelaraskan kepentingan pribadi dalam
hubungannya dengan kepentingan krama adatnya.
c. Unsur Alam
Tabel 3.827Wujudnya adalah palemahan atau wilayah desa adat dengan batasbatasnya yang definitif yang dikukuhkan dengan suatu upacara tertentu.
Palemahan desa adat meliputi luas wilayah Asengker kekuasaan Pura Bale
Agung.
Tabel 3.828 Desa Dinas
Tabel 3.829

Lingkup kegiatan desa dinas berfungsi pada bidang administrasi

kepemerintahan formal atau kedinasan serta bidang pembangunan umum.


Secara struktural pemerintahan desa dinas terkait langsung dengan sistem
pemerintah Republik Indonesia. Dalam kaitannya dengan wilayah desa adat,
terdapat pola hubungan wilayah yaitu:
a. Satu desa dinas bisa mencakup beberapa desa adat
b. Satu desa dinas terdiri atas satu desa adat
c. Satu desa adat bisa mencakup beberapa desa dinas
d. Satu desa adat juga terbagi ke dalam beberapa desa dinas
Tabel 3.830

Dalam hal kedinasan, desa dinas membawahi sejumlah Banjar Dinas.

Tabel 3.831
Tabel 3.832
Tabel 3.833 Keadaan Perwilayahan dan Jumlah Desa Pekraman, Banjar
Adat dan Banjar Dinas Menurut Desa di Wilayah Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.834

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /53

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel
No
Tabel
A.
Tabel
1.

3.835
Tabel 3.836
Desa Dinas
3.840
Tabel 3.841
3.842
Tabel 3.843
Baler
Bale
Agung

Tabel 3.837
Desa
Adat
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.844
Desa
Pakraman Baler
Bale Agung

Tabel 3.838

Tabel
2.
Tabel
3.

3.845
Tabel 3.846
Banjar Tengah
3.848
Tabel 3.849
Lelateng

Tabel 3.851
Tabel 3.852
4. Lolan Barat
Tabel 3.854
Tabel 3.855
B.
Tabel 3.856
Tabel 3.857
5. Pendem

Tabel 3.847
Desa
Pakraman
Tabel 3.850
Desa
Pakraman Lelateng

Tabel 3.853
Pakraman

Desa

Tabel 3.858
Pakraman

Desa

KECAMATAN JEMBRANA
-

Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Manggis
Banjar Pakraman
Gayung
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Mertasari
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman

Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Rangsasa
- Banjar Pakraman
Waru
- Banjar Pakraman

Tabel 3.839

Banjar Adat

Tamansari
Taman Mreta
Taman Yoga
Kebon Sari
Yasa Kerti
Pangkung

Pangkung

Tengah
Tinyeb
Ketapang
Tinusan
Peken
Awen
Awen

Terusan
Kerobokan
Pertukangan

Satria
Pendem
Dewasana
Pancardawa
Menega
Keladian
Pemedilan
Sri Mandala
Waru Mekar
Sawe

Tabel 3.861
Desa
Pakraman
Dauhwaru

Tabel 3.862
Tabel 3.863
No
Desa Dinas
Tabel 3.867
Tabel 3.868
7. Batuagung

Tabel 3.864
Desa
Tabel 3.865
Adat
Tabel 3.869
Desa
- Banjar Pakraman Batuagung
Pakraman
- Banjar Pakraman Tegalasih
Batuagung
- Banjar Pakraman Taman
- Banjar Pakraman Sawe
- Banjar Pakraman Palunganbatu - Banjar Pakraman Anyar
- Banjar Pakraman Petanahan
- Banjar Pakraman Masean
- Banjar Pakraman Pancaseming Tabel 3.872
Desa
- Banjar Pakraman
Pakraman
Dangintukadaya
Dangintukadaya
- Banjar Pakraman Sebual
- Banjar Pakraman Yeh Mekecir
- Banjar Pakraman Munduk
- Banjar Pakraman Munduk
Kemoning
Tabel 3.875
Desa
- Banjar Pakraman Sangkaragung Pakraman
- Banjar Pakraman Samblong
Sangkaragung
- Banjar Pakraman Pangkung
Gondang

Tabel 3.873
Tabel 3.874
9. Sangkar
Agung

Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Manggis
Banjar Pakraman
Gayung
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Mertasari
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman
Banjar Pakraman

Tama
Tama
Tama
Kebon
Yasa
Pangk

Pangk

Tenga
Tinye
Keta
Tinus
Peken
Awen
Awen

Terus
Kerob
Pertu

Banjar Pakraman Satria


Banjar Pakraman Pende
Banjar Pakraman Dewa
Banjar Pakraman Panca
Banjar Pakraman Mene
Banjar Pakraman Kelad
Banjar Pakraman Peme
Banjar Pakraman Sri M
Banjar Pakraman Waru
Banjar Pakraman Sawe
Rangsasa
Sawe Munduk - Banjar Pakraman Sawe
Waru
Dauhwaru
- Banjar Pakraman Dauh
Tabel 3.866
Banja
Banjar Adat

Tabel 3.859
Tabel 3.860
6. Dauh Waru

Tabel 3.870
Tabel 3.871
8. Dangin
Tukadaya

Banja

Banjar Pakraman Batua


Banjar Pakraman Tegal
Banjar Pakraman Tama
Banjar Pakraman Sawe
Banjar Pakraman Palun
Banjar Pakraman Anya
Banjar Pakraman Petan
Banjar Pakraman Mase
Banjar Pakraman Panca
Banjar Pakraman
Dangintukadaya
Banjar Pakraman Sebu
Banjar Pakraman Yeh M
Banjar Pakraman Mund
Banjar Pakraman Mund
Kemoning
Banjar Pakraman Sang
Banjar Pakraman Samb
Banjar Pakraman Pangk
Gondang

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /54

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.882 Sumber : Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Tabel 3.883

3.3.4

Sistem Kelembagaan

1) Pemerintah
Tabel 3.884

Lembaga pemerintahan memiliki peranan yang sangat penting,

strategis dan selalu berada pada jajaran paling depan sebagai pelaksana
pembangunan. Pemerintah Kabupaten Gianyar mempunyai tugas, wewenang
dan tanggung jawab di bidang pemerintahan dan pembangunan dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan nasional di lingkungan wilayahnya.
Tabel 3.885

Pemerintah

Pembangunan

Kabupaten

Daerah

Jembrana

(Bappeda)

melalui

bertanggung

Badan

Perencanaan

jawab

didalam

mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan perencanaannya, hal ini


diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1998, sebagai instansi
pelaksana pembangunan di bidang fisik adalah Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten. Instansi yang berfungsi menangani secara administrasi ditangani
oleh Bagian Pembangunan dan Keuangan dari Setwilda, sedangkan instansi
yang mengawasi jalannya pembangunan dan hasil yang sudah dicapai adalah
Inspektorat Wilayah Kabupaten. Selain instansi yang telah disebutkan di atas,
tentunya jajaran Pemerintahan Kabupaten Jembrana dan Kecamatan-kecamatan
yang termasuk di dalam Kawasan Perkotaan Negara turut bertanggung jawab
atas pelaksanaan pembangunan di bidang mereka masing-masing.
Tabel 3.886
Tabel 3.887
2) Banjar
Tabel 3.888

Merupakan suatu kelompok sosial atau komunitas berdasarkan

kesatuan wilayah. Seperti telah disinggung sebelumnya suatu banjar dipimpin


oleh Kelian Banjar dan pembantunya/wakilnya disebut Sinoman. Organisasi ini
merupakan perkumpulan masyarakat yang mengatur hal-hal yang bersifat
upacara keagamaan, adat istiadat serta masalah kemasyarakatan lainnya.
Sebagai tempat pusat aktivitasnya, berupa sebuah bangunan yang disebut Bale
Banjar. Bangunan ini mempunyai multi fungsi. Dengan demikian dapat
dikatakan

bahwa

banjar

adalah

suatu

organisasi

penggerak

aktivitas

masyarakat.
Tabel 3.889

Sesuai dengan fungsinya, banjar dapat dibedakan menjadi dua:

1. Banjar Adat, fungsinya terfokus dalam bidang adat dan agama, serta secara
struktural menjadi bagian dari Desa Adat.
2. Banjar Dinas, fungsinya terfokus dalam bidang administrasi, serta secara
struktural menjadi bagian dari Desa Dinas.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /55

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.890
3) Subak
Tabel 3.891

Suatu masyarakat hukum adat yang bersifat sosio-agraris religius

yang sercara historis tumbuh da berkembang sebagai suatu organisasi dibidang


tata guna air di tingkat usahatani (Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1982
tentang Irigasi). Anggota organisasi subak ini adalah para pemilik atau
penggarap sawah yang menerima air irigasi dari bendung-bendung. Organisasi
ini tidak hanya mengatur pembagian air irigasi secara adil, tetapi juga memiliki
program untuk meningkatkan penyuluhan pertanian untuk menyampaikan
semua informasi yang berkaitan dengan tata cara pertanian yang baik. Selain
berkenaan dengan pengaturan air, Subak juga bersifat keagamaan terutama
dalam mengkonsepsikan dan mengaktifkan upacara-upacara pada Pura Subak.
Subak mempunyai 2 jenis, yaitu Subak Yeh, yaitu sistem pengairan untuk
persawahan dan Subak Abian, yaitu sistem pengairan untuk perkebunan.
Tabel 3.892
4) Sekaa
Tabel 3.893

Organisasi yang menghimpun anggotanya dari profesi/cenderung

mengarah pada

tujuan yang sama

seperti

Sekaa Jaring,

Sekaa Manyi

(perkumpulan menuai), Sekaa Memula (perkumpulan menanam), Sekaa Truna


Truni (perkumpulan para pemuda) dan Sekaa Daha (perkumpulan gadis-gadis).
Sekaa ini berfungsi untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan
desa dan didirikan dengan waktu yang lama. Ada pula Sekaa yang bersifat
permanen

keanggotaannya

diwariskan

melalui

beberapa

generasi

turun

temurun. Di masa lalu, Sekaa pada umumnya terlepas dari organisasi banjar
dan didirikan atas dasar kebutuhan. Namun kini banyak Sekaa sudah bernaung
di bawah banjar.
Tabel 3.894
hiburan

Selain sekaa tersebut di atas juga ada sekaa yang tujuannya bersifat
sepeti

Sekaa

Gong

(perkumpulan

gamelan

Bali,

Sekaa

Drama

(perkumpulan seni drama) dan lainnya.


5) Majelis Desa Pakraman
Tabel 3.895

Merupakan satu-satunya organisasi/lembaga adat yang menghimpun

Desa Pakraman di Bali. Dasar hukum berdirinya lembaga adat ini adalah
Peraturan Daerah No. 3 tahun 2001 tentang Desa Pakraman. Organisasi ini
berdiri pada tanggal 27 Februari 2004.
Tabel 3.896

Adapun tugas dari Majelis Desa Pakraman adalah:

1. Mengayomi Adat
2. Memberikan saran usul dan pendapat kepada berbagai pihak baik perorangan,
kelompok/lembaga maupun pemerintah tentang masalah-masalah adat.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /56

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


3. Melaksanakan setiap keputusan-keputusan paruman dengan aturan-aturan
yang ditetapkan.
4. Membantu penyuratan awig-awig.
5. Melaksanakan penyuluhan adat istiadat secara menyeluruh.
6. Wewenang Majelis Desa Pakraman adalah:
7. Memusyawarahkan berbagai hal yang menyangkut masalah-masalah adat dan
agama untuk kepentingan desa pakraman.
8. Sebagai penengah dalam kasus-kasus adat yang tidak dapat diselesaikan pada
tingkat desa.
9. Membantu

penyelenggaraan

upacara

keagamaan

di

kecamatan,

kabupaten/kota, dan Provinsi.


Tabel 3.897

3.3.5

Wilayah Suci/Sakral

1) Kawasan Suci
Tabel 3.898

Menurut Bhisama PHDIP 1994, Agama Hindu dalam kitab sucinya

Weda, telah menguraikan tentang apa yang disebut dengan tempat-tempat Suci
dan Kawasan Suci, Gunung, Danau, Campuhan (pertemuan dua sungai), Pantai
Laut dan sebagainya diyakini memiliki nilai-nilai kesucian. Oleh karena itu Pura
dan tempat-tempat suci umumnya didirikan di tempat tersebut, karena di
tempat itu orang-orang suci dan umat Hindu mendapatkan pikiran-pikiran suci
(wahyu).
Tabel 3.899

Tempat-tempat suci tersebut telah menjadi pusat-pusat bersejarah

yang melahirkan karya-karya besar dan abadi lewat tangan Orang-Orang Suci
dan para Pujangga untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia, Maka
didirikanlah Pura-Pura Sad Kahyangan, Dang Kahyangan, Kahyangan Tiga dan
lain-lain.
Tabel 3.900

Selanjutnya pengertian dan jumlah Kawasan Suci berkembang dan

secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :


Tabel 3.901

Kawasan

Suci

adalah

suatu

wilayah

yang

melengkapi

bangunan suci maupun wilayah pendukung kegiatan pada bangunan suci


tersebut yang telah mendapatkan upacara bhumi Sudha yaitu upacara untuk
menarik kekuatan Ida Sanghyang Widhi dan menghilangkan segala kekotoran
secara spiritual terhadap wilayah/kawasan suci tersebut, seperti : danau,
hutan, laba pura, mata air suci (beji), sungai, jurang, ngarai atau campuhan
(pertemuan sungai), pantai, setra dan perempatan agung. Sedangkan ukuran
dari suatu kesucian adalah sangat relative dan sulit ditentukan, tetapi untuk
adanya suatu kebersamaan sikap, prilaku dalam menghayati sesuatu perlu
adanya keyakinan terhadap apa yang dipercaya di dalam pelaksanaan agama
Hindu. Suci adalah suatu keadaan yang diyakini dan dipercaya oleh umat Hindu
baik terhadap tempat, wilayah, benda, ruang, waktu yang memberikan rasa

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /57

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


aman, tentram, rasa tenang, rasa hening dan telah mendapat upacara secara
agama

Hindu

sehingga

tercapainya

keseimbangan,

keselarasan

dan

ketentraman hidup. Hal ini sesuai dengan jiwa yang termuat dalam Bhisama
PHDIP 1994.
Tabel 3.902

Penerapan Kawasan Suci agar penerapan program pembangunan

yang seimbang perlu adanya penyempurnaan terhadap Tri Hita Karana, yaitu
menjaga kelestarian dan kesucian Sad Kerti serta menjaga wilayah Bhisama,
yaitu :
a. Atma Kerti, kesejahteraan jiwa atau rohani, yang dilakukan dengan berbagai
program di setiap desa pakraman atau berbagai pasraman, paguyuban di
bidang kerohanian dan upaya melindungi, memelihara, dan memungsikan
berbagai kawasan suci.
b. Wana Kerti, yaitu kesejahteraan tumbuh-tumbuhan dan segala isinya yang
diwujudkan dalam bentuk hutan. Secara niskala dahulu setiap hutan dibangun
Pura Alas Angker, untuk menjaga hutan secara niskala dan secara sekala
harus dibentengi dengan aturan perlindungan kawasan hutan. Dari hutan
vibrasi kesucian menyebar sesuai dengan lontar Wana Kerthi

yang

menyebutkan Anganyut aken letuhing bhuwana yang artinya menghilangkan


niat dan tindakan yang merusak alam, dibuatlah oleh leluhur dalam bentuk
hari raya tumpek bubuh atau wariga untuk memuja Hyang Tumuwuh dewa
tumbuh-tumbuhan, dengan memuja kita kuat jiwa untuk selalu ingat menjaga
serta melestarikan alam untuk kesejahteraan manusia.
c. Danu Kerti, yaitu suatu upaya menjaga kelestarian dan kesucian sumbersumber air tawar, yang diwujudkan dengan Danu. Dalam Menawa Dharma
Sastra IV.52, sangat dilarang berludah, kencing, membuang kotoran apa lagi
membuang sampah dan racun di kawasan Danu. Barang siapa yang
melakukan itu akan kekurangan kesejahteraan/makna hidupnya. Saat ini
kelestarian fungsi danau telah menurun seingga perlu adanya program
pembangunan untuk mengembalikan fungsinya.
d. Segara Kerti, yaitu upaya untuk menjaga kelestarian samudra sebagai
sumber alam tempat leburnya semua kekeruhan. Samudra memiliki fungsi
yang sangat kompleks dalam kehidupan umat manusia. Di segara-lah
diadakan berbagai macam upacara penyucian dan peleburan seperti nangluk
merana, melasti dan menghanyut abu jenazah dan lainnya. Semua upacara
itu bermakna untuk menjaga kelestarian dan kesuburan segara. Dari segara,
semuanya bermula dan berakhir. Tepi segara hendaknya tetap dijaga hutan
bakaunya, tidak dikotori dengan pembuangan sampah, tetap dijaga kesucian
dan keserasiannya sebagai tempat pengheningan dan peleburan bagi
masyarakat.
e. Jagat Kerti, yaitu upaya untuk melestarikan keharmonisan sosial yang
dinamis. Wujud dari ini adalah desa pakraman. Dalam sistem desa ini
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /58

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


dibangun suatu keharmonisan antara hubungan manusia dan Ida Hyang Widhi
dengan

sradha

berdasarkan

dan

saling

bhakti,

hubungan

pengabdian

antara

paras-paros

manusia

dan

sarpanaya

sesama
salumlum

sebayantaka, hubungan antara manusia dan lingkungannya berdasarkan


kasih sayang. Hubungan ini merupakan hubungan timbal balik yang disebut
Cakra Yadnya. Dalam Bhagawagitha disebutkan hubungan tersebut akan
menimbulkan suasana sosial yang menjamin setiap orang dapat menjalankan
swadharma-nya masing-masing.
f.

Jana Kerti, yaitu membangun kualitas manusia secara individu maupun


kelompok sehingga menjadi manusia pawongan Bali yang sejahtera, dengan
memberikan kecerdasan spiritual berkelanjutan untuk menjaga keajegan
pembangunan Bali.

Tabel 3.903

Penerapan kawasan suci diatas ke dalam fungsi ruang, perlu adanya

kebijakan untuk memposisikan fungsinya tersebut didalam hirarki zonasi fungsi


ruang. Dengan demikian diperlukan adanya kebijakan dalam pengembangan
Kawasan Lindung berupa perlindungan terhadap kawasan kawasan yang
memiliki potensi alam yang khas, nilai historis dan budaya, serta kawasan yang
diyakini memiliki nilai kesucian untuk mendukung tatanan kebudayaan Bali
sebagai jatidiri wilayah. Untuk mengedepankan jatidiri dan kearifan lokal Bali
yang berbeda dengan Provinsi lainnya di Indonesia, maka perlu dikembangkan
komponen kawasan lindung tersendiri yaitu Kawasan Perlindungan tentang
Kesucian.
Tabel 3.904
2) Kawasan Tempat Suci
Tabel 3.905

Bangunan suci yang dibahas difokuskan pada bangunan suci umat

Hindhu (pura) dan diutamakan untuk status pura yang memiliki skala pelayanan
regional atau dengan tingkatan Pura Dang Kahyangan dan Pura Sad Kahyangan.
Pura Dang Kahyangan adalah pura yang memiliki tingkatan pelayanan terutama
terbatas untuk lingkup wilayah kabupaten/ kodya cukup banyak tersebar di
Kabupaten Gianyar. Dalam rangka menjaga/ mengamankan radius kesucian
Pura-pura di Kabupaten Gianyar khususnya dan Bali umumnya, maka Parisada
Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDIP) telah mengeluarkan Surat Keputusan
Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat No. 11/ Kep/ PHDIP/ 1994 tentang
Bhisama Kesucian Pura, tanggal 25 Januari 1994.
Tabel 3.906

Ukuran dari suatu kesucian adalah sangat relatif dan sulit ditentukan,

namun Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (PHDIP) telah menetapkan batas
suci suatu daerah yang terdapat dalam Bhisama PHDIP No. 11/ Kep/
I/PHDIP/1994 tentang Kesucian Pura. Diterangkan bahwa tempat suci adalah
suatu tempat yang berwujud bangunan suci umat Hindu (Pura Kahyangan) yang
antara lain terdiri dari Kahyangan Tiga, Dhang Kahyangan, Kahyangan Jagad,

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /59

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Sad Kahyangan dan sebagainya, di mana kawasan radius kesucian Pura (disebut
daerah Kekeran), yaitu:
a. Apenyengker (50 meter dari Pura) untuk Kahyangan Tiga dan lainnya yang
setingkat.
b. Apeneleg Alit untuk Dhang Kahyangan dan Kahyangan Jagad lainnya (2 km dari
Pura).
c. Apeneleg Agung (+ 5 km dari Pura) untuk Sad Kahyangan.
Tabel 3.907

Tempat suci tersebut telah menjadi pusat-pusat bersejarah yang

melahirkan karya-karya besar dan diabadikan lewat tangan-tangan orang suci


dan para pujangga untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia.
Tabel 3.908

Selanjutnya

Bhisama

Kesucian

Pura

juga

mengatur

zonasi

pemanfaatan ruang di sekitar pura yang berbunyi sebagai berikut :


Tabel 3.909

Berkenaan dengan terjadinya perkembangan pembangunan

yang sangat pesat, maka pembangunan harus dilaksanakan sesuai dengan


aturan yang telah ditetapkan. Di darerah radius kesucian pura (daerah
Kekeran)

hanya

boleh

ada

bangunan

yang

terkait

dengan

kehidupan

keagamaan Hindu, misalnya didirikan Darmasala, Pasraman dan lain-lain, bagi


kemudahan umat Hindu melakukan kegiatan keagamaan (misalnya Tirtayatra,
Dharmawacana, Dharmagitha, Dharmasadana dan lain-lain).
Tabel 3.910
Tabel 3.911

Pengertian terkait Bhisama Kesucian Pura adalah :

Bhisama adalah Sumpah Pemastu sebagai norma agama.

Bhisama Kesucian Pura adalah norma agama yang ditetapkan oleh Sabha
Pandita PHDI Pusat, sebagai pedoman pengamalan ajaran Agama Hindu
tentang kawasan kesucian pura yang belum dijelaskan secara lengkap dalam
kitab suci.

Tabel 3.912
Tabel 3.913

Maka terkait dengan pengertian tersebut, maka Bhisama Kesucian

Pura dapat diartikan sebagai sebuah janji suci umat Hindu kepada Bali, bahwa
dalam radius kesucian pura yang telah ditetapkan telah diatur penggunaannya
sesuai arahan zonasi diatas. Arahan zonasi diatas bila diterjemahkan dalam
fungsi ruang mempunyai pengertian bahwa dalam radius kesucian pura hanya
diperbolehkan untuk pembangunan fasilitas keagamaan, dan ruang terbuka
yang dapat berupa ruang terbuka hijau maupun budidaya pertanian.
Tabel 3.914
Tabel 3.915
Tabel 3.916
Sebaran Pura Dang Kahyangan di Kawasan Perkotaan Negara
TabelTabel
3.917
3.918 Na Tabel 3.919 S
Tabel 3.920 Lokasi

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /60

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


N

ma Pura

TabelTabel
3.9263.927 Pr.
1
Amertasari

tatus

Tabel 3.924 Des


a/Kel

Tabel 3.928 D Tabel 3.929 Lolo


angkahyan
an Timur
gan

Tabel 3.931

Tabel 3.925
Kecamata
n
Tabel 3.930
Negara

Sumber : Profil Kabupaten Jembrana Tahun 2012

3) Benda Cagar Budaya dan Kepurbakalaan


Tabel 3.932

Bangunan lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah benda-

benda Cagar Budaya. Berdasarkan data yang di dapat dari RTRW Provinsi Bali
2009 dan RTRW Kabupaten Jembrana Tahun 2012, menunjukkan bahwa
Kawasan Perkotaan Negara memiliki beberapa kawasan cagar budaya yang
berupa tempat ibadah yaitu pura yang tersebar di beberapa wilayah tersebut.
Kawasan cagar budaya ini kesemuanya berada di Kecamatan Jembrana yaitu di
Kelurahan Loloan Timur, Desa Batuagung dan Kelurahan Dauhwaru. Mengenai
data cagar budaya yang merupakan warisan sejarah bangsa terutama
penggambaran kebudayaan Bali yang terdapat di wilayah Kawasan Perkotaan
Negara dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut.
Tabel 3.933
Tabel 3.934
Tabel 3.935 Nama Cagar Budaya di Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.2
Nama
Tabel 3.1
Obyek Cagar
No

Budaya

Tabel 3.5
Tabel 3.6
1

Pura

Amertasari
Pura
Palungan Batu

Tabel 3.13
Tabel 3.14
3

Pura
Pecangakan

Tabel 3.17
Tabel 3.18
4

Pura
Gede Jembrana

Tabel 3.21
Tabel 3.22
5

Luas
(Ha
)

Pura

Rangsasa

Tabel 3.936

Tabel 3.4

Lokasi

Tabel 3.7 Tabel 3.8


0,00

Tabel 3.9
Tabel 3.10
2

Tabel 3.3

Kelurahan Loloan Timur,


Kecamatan Jembrana

Tabel 3.11Tabel 3.12


0,03

Desa Batuagung,
Kecamatan Jembrana

Tabel 3.15Tabel 3.16


0,03

Kelurahan Dauhwaru,
Kecamatan Jembrana

Tabel 3.19Tabel 3.20


0,04

Desa Batuagung,
Kecamatan Jembrana

Tabel 3.23Tabel 3.24


0,03

Kelurahan Dauh Waru,


Kecamatan Jembrana

Sumber : RTRW Provinsi Bali Tahun 2009 dan RTRW

Kabupaten Jembrana Tahun 2012

Tabel 3.937

3.3.6
Tabel 3.938

Peran Desa Pekraman Dalam Penataan Ruang


Dalam suatu proses pengembangan dan pembangunan wilayah yang

berbudaya maka keterlibatan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lembaga


keagamaan dan instansi pemerintah hendaknya terintegrasi dengan baik mulai
dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengawasan dan
pengendaliannya.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /61

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.939

Di Provinsi Bali masih tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga

seperti Desa Pekraman dengan turunannya banjar adat, subak dan sekaa-sekaa,
lembaga-lembaga ini adalah Hinduistis. Corak Hinduistis jelas terlihat dalam
falsafah Tri Hita Karana nya. Dari corak ini khusus terhadap Desa Pekraman dan
subak berjalan secara otonomi dengan aturan-aturan adatnya yang disebut
awig-awig adat yang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang lebih tinggi
seperti UUD 1945 dan Pancasila. Dengan demikian desa pekraman melalui adatistiadatnya bersifat supel dan luwes sebagai filter yang tidak mudah menerima
pengaruh budaya luar yang bersifat negatif.
Tabel 3.940

Terkait dengan penataan ruang, pada bahasan sebelumnya telah

diuraikan bahwa seluruh wilayah Bali pada dasarnya juga merupakan total
penjumlahan dari seluruh palemahan/wewidangan desa pekraman di seluruh
Bali. Berdasarkan hal tersebut dapat pula dikatakan bahwa seluruh wilayah
Kabupaten Jembrana pada dasarnya juga merupakan total penjumlahan dari
seluruh

palemahan/wewidangan

desa

pekraman

di

seluruh

Kabupaten

Jembrana. Dengan demikian, maka RTRWP Bali dan turunannya RTRWK


Jembrana dapat dikatakan mosaik atau gabungan dari arahan tata palemahan
tiap desa pekraman.
Tabel 3.941

Berbeda dengan tata palemahan yang menganggap wilayahnya

adalah otonomi dari konsep dasar desa pekraman, maka dalam RTRWP Bali
maupun RTRWK Jembrana beserta turunan produk RTR di bawahnya (RTR
Kawasan Strategis dan RDTR Kawasan), akan mengarahkan bahwa suatu
rencana tata ruang adalah
berhierarki, terintegrasi

merupakan satu kesatuan penataan ruang yang

dan saling melengkapi sesuai skala perencanaan

masing-masing.
Tabel 3.942

Dengan demikian arahan fungsi-fungsi ruang dalam pelemahan tiap

desa pekraman sesuai arahan RTR yang ada pada wewidangan desa pekraman
masing-masing selain memiliki fungsi ruang yang otonom sesuai ketentuan desa
pekraman, juga mempunyai fungsi ruang yang dibebankan oleh arahan RTR
berdasarkan konsep integrasi dan hirarki. Keharmonisan penerapan RTR dengan
sukerta tata palemahan di tiap desa pekraman merupakan landasan kuat dalam
rangka penyelenggaran penataan ruang dan penerapan tata sukerta palemahan
di seluruh wilayah Bali termasuk juga Kabupaten Jembrana, sehingga keajegan
lingkungan Bali tetap dapat dipertahankan secara berkelanjutan.
Tabel 3.943

Keserasian dan keharmonisan diharapkan juga dapat tercapai dengan

dapat diterapkannya sukerta tata parhyangan dan sukerta tata pawongan dalam
wadah palemahan atau ruang tiap desa pekraman.
Tabel 3.944
secara

Selain lembaga adat sebagai motivator dan katalisator pembangunan


khusus

lembaga

adat

dan

agama

mempunyai

kewajiban

untuk

melaksanakan upacara keagamaan dan upacara adat atas dasar ajaran agama
Hindu. Dalam perencanaan ini lembaga-lembaga adat dan agama sangat

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /62

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


memegang prinsip ajaran Guru Wisesa, sehingga mampu menjalin hubungan
yang

harmonis

dengan

pemerintah

dan

mampu

menjadi

penggerak

pembangunan yang bersifat regional maupoun sosial seperti misalnya :


1. Pembangunan di bidang keagamaan. Lembaga adat dapat sebagai tempat
pendidikan informal dibidang keagamaan untuk menjadikan masyarakatnya
mempunyai moral, etika dan etos kerja tinggi. Tentunya ini tetap mendapat
binaan dari lembaga agama seperti Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),
Wanita

Hindu

Dharma

Indonesia

(WHDI),

Departemen

Agama,

BPPLA,

Pemerintah dan Tenaga penyuluh Lapangan Agama Hindu.


2. Pembangunan di bidang politik, lembaga adat mampu menjalin hubungan baik
secara horizontal maupun vertical. Dalam system pemerintahan, lembaga adat
ini

sangat

baik

dalam

mendukung

kelancaran

pemerintahan

termasuk

pembangunan dan pengembangan kawasan pada khususnya. Dengan konsepkonsep ruangnya seperti Tri Hita Karana, Tri Mandala, Tri Angga sampai dengan
Sanga Mandalanya. Tetapi diakui pula bahwa pemahaman masyarakat adat
masih sangat awam terhadap aturan-aturan dan konsep-konsep penataan
ruang sehingga tidak sedikit lembaga adat ini keluar dari konsep-konsep
tersebut. Seperti misalnya pembangunan di perbatasan desa (karang bengang)
yang merupakan petunjuk batas desa, ciri desa dan sirkulasi udara lingkungan
desa.
3. Pembangunan di bidang sosial, lembaga adat dengan pecalangnya dapat
dipergunakan

sebagai

sarana

untuk

pengendalian

penduduk

pendatang

sehingga penduduk menjadi tertib administrasi serta untuk mengurangi rumahrumah kumuh yang tidak sesuai dengan budaya Bali. Disamping itu lembaga
adat dapat sebagai pengendalian penduduk melalui KB sistem banjarnya dan
menanggulangi

kenakalan

remaja

melalui

sekaa

terunanya.

pelestarian

budaya

Serta

pembangunan sosial lainnya.


4. Pembangunan

dibidang

budaya,

adanya

dengan

membentuk berbagai sekaa-sekaa melalui berbagai lomba, seperti lomba Desa


Pekraman, lomba subak, lomba sekaa Truna, lomba Telajakan, lomba Utsawa
Dharma Gita dan lain-lainnya, yang kesemuanya itu menumbuh kembangkan
kebudayaan Bali guna menunjang kebudayaan nasional. Sedangkan dalam
pembangunan perencanaan khususnya dalam permukiman penduduk desa
pekraman, masyarakat masih menyadari perlunya bangunan-bangunan yang
bercirikan Bali walaupun telah terjadi distorsi dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pembangunannya.
5. Pembangunan di

bidang ekonomi, bahwa lembaga adat telah mampu

meningkatkan taraf kesejahteraan warganya dengan adanya kegiatan-kegiatan


kerjasama seperti saling bantu serta kegiatan simpan pinjam sistem banjar
dengan memerankan pula lembaga subak. Juga telah tumbuh dan berkembang
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di masing-masing Desa Pekraman serta

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /63

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


adanya pengelolaan pariwisata kerakyatan melalui Desa Pekraman guna lebih
luasnya peran desa pekraman di bidang ekonomi. Perlu diakui pula bahwa desa
pekraman telah beroreintasi ke arah ekonomi komersial sehingga ada yang
mengabaikan prinsip dasar pembangunan berbudaya. Ini terlihat yaitu dengan
dibangunnya pusat-pusat pasar dengan mempergunakan tanah setra, tanah
laba pura yang terdapat di pusat-pusat desa yang sedikit memiliki lahan parkir,
sehingga sangat rentan dari kecelakaan disamping tidak sesuai dengan
perencanaan kawasan perkotaan. Bale Banjar dibuka lebar sehingga sering
mengganggu kegiatan adat dan agama bagi desa pekraman.
6. Pembangunan dibidang ketertiban dan keamanan, untuk menjaga keamanan
dan ketertiban suatu wilayah desa pekraman, maka setiap desa pekraman
maupun lembaga lainnya diatur dalam hasil keputusan musyawarah yang telah
tersurat dalam bentuk Awig-Awig dan dijabarkan dalam Perarem Desa (Hukum
adat). Disamping menjaga ketertiban dan keamanan desa dilakukan oleh
masyarakat secara bergantian yang disebut Pecalang dan kulkul/kentongan
sebagai suara kemufakatan gerak langkah warganya. Tetapi diakui bahwa desa
pekraman belum mampu menjaga wilayahnya dari desakan pembangunan
yang menyalahi falsafah budaya Bali dan aturan-aturan tata ruang yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Seperti pembangunan di sempadan pantai,
pembangunan bertingkat di dekat tempat-tempat suci, pedagang kaki lima di
telajakan, sehingga merusak pandangan dan keaslian desa pekraman.
Tabel 3.945
Tabel 3.946

3.4
Tabel 3.947

KONDISI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING


Penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan Negara bervariasi dari

kawasan tidak terbangun hingga kawasan terbangun. Berdasarkan data BPS


tahun 2012 diketahui jenis penggunaan lahan di kawasan meliputi daerah
persawahan, tegalan atau huma, permukiman/ pekarangan, perkebunan,
kuburan, tambak dan lainnya.
Tabel 3.948

Dari data BPS diketahui dominan penggunaan lahan di kawasan

adalah daerah hutan dan permukiman. Sedangkan penggunaan lahan untuk


daerah kuburan paling sedikit. Dari luas wilayah Kawasan Perkotaan Negara
seluas 10.602 Ha, sejumlah 27,39% (2.904 Ha) merupakan lahan hutan,
sedangkan penggunaan lahan dominan kedua adalah berupa pekarangan seluas
1.972 Ha (18,60%). Sedangkan penggunaan lahan lainnya terdiri atas sawah
12,18% (1.291,5 Ha), tegal/ huma 15,36% (1.628 Ha), perkebunan 17,69%
(1.876 Ha), tambak 1,16% (126,5 Ha), kuburan 1,02% (108 Ha) dan lainnya
6,59% (699 Ha). Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.15 serta Gambar 3.12
dan Gambar 3.13 berikut.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /64

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.949

Tabel 3.950

1% 7%
1%

28%

18%

15%

18%
12%

Tabel 3.951
Tabel 3.952
Tabel 3.953
Tabel 3.954
Tabel 3.955
Tabel 3.956
Tabel 3.957
Tabel 3.958
Tabel 3.959
Tabel 3.960
Tabel 3.961
Tabel 3.962
Gambar 3.12

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /65

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.963 Komposisi Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012

Tabel 3.964
Tabel 3.965
Tabel 3.966
Tabel 3.967
Tabel 3.968
Tabel 3.969

Loloan Timur
Budeng
S angkar Agung
Dangin Tukadaya

S awah
Tegal/huma

Batuagung

Perkebunan
Dauh Waru

Hutan
Pekarangan

Pendem

Tambak
Kuburan

Lolan Barat

Lainnya
Lelateng
Banjar Tengah
Baler Bale Agung
0

200

400

600

800

1000

1200

Tabel 3.970
Tabel 3.971
Tabel 3.972
Tabel 3.973
Gambar 3.13

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /66

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.974

Diagram Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan


Negara Tahun 2012

Tabel 3.975

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /67

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.976
Tabel 3.977
Tabel 3.978 Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.979
Tabel 3.980
Tabel 3.982
No.

Tabel 3.983
Desa/Kelurah
an

Tabel 3.981
Tabel 3.996
Tabel 3.997
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1008
Tabel 3.1009
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1020
Tabel 3.1021
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1032
Tabel 3.1033
3. Lelateng
Tabel 3.1044
Tabel 3.1045
4. Lolan Barat
Tabel 3.1056
Tabel 3.1057
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1068
Tabel 3.1069
5. Pendem
Tabel 3.1080
Tabel 3.1081
6. Dauh Waru
Tabel 3.1092
Tabel 3.1093
7. Batuagung
Tabel 3.1104
Tabel 3.1105
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1116
Tabel 3.1117
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1128
Tabel 3.1129

Tabel 3.991

Tabel 3.994

Tabel 3.986
Tabel 3.984 Tabel 3.985
Tegal/hum
Luas (Ha)
Sawah
a

Tabel 3.987
Tabel 3.989
Tabel 3.988
Perkebuna
Pekaranga
Hutan
n
n

Tabel 3.990 Tabel 3.992Tabel 3.993 Tabel 3.995


Tambak
Kuburan
Lainnya
Jumlah

Tabel 3.998 Tabel 3.999 Tabel 3.1000


2.271
390,5
303
Tabel 3.1010 Tabel 3.1011 Tabel 3.1012
997
193
197
Tabel 3.1022 Tabel 3.1023 Tabel 3.1024
498
Tabel 3.1034 Tabel 3.1035 Tabel 3.1036
629
197,5
106
Tabel 3.1046 Tabel 3.1047 Tabel 3.1048
147
Tabel 3.1058Tabel 3.1059Tabel 3.1060
8.331
901
1.325
Tabel 3.1070 Tabel 3.1071 Tabel 3.1072
1.972
71
421
Tabel 3.1082 Tabel 3.1083 Tabel 3.1084
1.076
307
210
Tabel 3.1094 Tabel 3.1095 Tabel 3.1096
1.878
41
183
Tabel 3.1106 Tabel 3.1107 Tabel 3.1108
1.848
114
188
Tabel 3.1118 Tabel 3.1119 Tabel 3.1120
527
151
119
Tabel 3.1130 Tabel 3.1131 Tabel 3.1132

Tabel 3.1001 Tabel 3.1002


Tabel 3.1003
264
200
635
Tabel 3.1013 Tabel 3.1014Tabel 3.1015
192
200
202
Tabel 3.1025 Tabel 3.1026Tabel 3.1027
205
Tabel 3.1037 Tabel 3.1038Tabel 3.1039
72
160
Tabel 3.1049 Tabel 3.1050Tabel 3.1051
68
Tabel 3.1061 Tabel 3.1062
Tabel 3.1063
1.612
1.704
1.337
Tabel 3.1073 Tabel 3.1074Tabel 3.1075
329
750
362
Tabel 3.1085 Tabel 3.1086Tabel 3.1087
144
200
180
Tabel 3.1097 Tabel 3.1098Tabel 3.1099
332
1.000
297
Tabel 3.1109 Tabel 3.1110Tabel 3.1111
584
754
167
Tabel 3.1121 Tabel 3.1122Tabel 3.1123
101
120
Tabel 3.1133 Tabel 3.1134Tabel 3.1135

Tabel 3.1004Tabel 3.1005


Tabel 3.1006
Tabel 3.100
53,5
425
2.271
Tabel 3.1016 Tabel 3.1017Tabel 3.1018 Tabel 3.1019
13
997
Tabel 3.1028 Tabel 3.1029Tabel 3.1030 Tabel 3.1031
293
498
Tabel 3.1040 Tabel 3.1041Tabel 3.1042 Tabel 3.1043
53,5
40
629
Tabel 3.1052 Tabel 3.1053Tabel 3.1054 Tabel 3.1055
79
147
Tabel 3.1064Tabel 3.1065
Tabel 3.1066
Tabel 3.106
70
108
274
7.331
Tabel 3.1076 Tabel 3.1077Tabel 3.1078 Tabel 3.1079
16
23
1.972
Tabel 3.1088 Tabel 3.1089Tabel 3.1090 Tabel 3.1091
35
1.076
Tabel 3.1100 Tabel 3.1101Tabel 3.1102 Tabel 3.1103
5
20
1.878
Tabel 3.1112 Tabel 3.1113Tabel 3.1114 Tabel 3.1115
16
25
1.848
Tabel 3.1124 Tabel 3.1125Tabel 3.1126 Tabel 3.1127
9
15
12
527
Tabel 3.1136 Tabel 3.1137Tabel 3.1138 Tabel 3.1139

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /68

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.979
Tabel 3.980
Tabel 3.982
No.

Tabel 3.983
Desa/Kelurah
an

Tabel 3.981
10. Budeng
Tabel 3.1140
Tabel 3.1141
11. Loloan Timur
Tabel 3.1152 J u m l a h

Tabel 3.991

Tabel 3.994

Tabel 3.986
Tabel 3.984 Tabel 3.985
Tegal/hum
Luas (Ha)
Sawah
a

Tabel 3.987
Tabel 3.989
Tabel 3.988
Perkebuna
Pekaranga
Hutan
n
n

Tabel 3.990 Tabel 3.992Tabel 3.993 Tabel 3.995


Tambak
Kuburan
Lainnya
Jumlah

596
105
107
Tabel 3.1142 Tabel 3.1143 Tabel 3.1144
434
112
97

14
128
Tabel 3.1145 Tabel 3.1146Tabel 3.1147
108
83

61
29
152
596
Tabel 3.1148 Tabel 3.1149Tabel 3.1150 Tabel 3.1151
27
7
434

Tabel 3.1153Tabel 3.1154Tabel 3.1155 Tabel 3.1156 Tabel 3.1157


Tabel 3.1158 Tabel 3.1159Tabel 3.1160
Tabel 3.1161
Tabel 3.116
10.602
1.291,5
1.628
1.8762
1.904
1.972
123,5
108
699
10.602

Tabel 3.1163 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2013


Tabel 3.1164
Tabel 3.1165
Tabel 3.1166
Tabel 3.1167
Tabel 3.1168

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /69

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.5

KONDISI PEREKONOMIAN

Tabel 3.1169 Sistem ekonomi di Kota Negara seperti halnya di Indonesia


pada umumnya dibagi menjadi 9 sektor, seperti yang diikuti oleh Badan
Statistik Indonesia dalam buku-buku maupun dalam laporan ekonomi
pemerintahan.

3.5.1

PDRB Kabupaten Jembrana

A. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Jembrana


Tabel 3.1170 Struktur

perekonomian

Kabupaten

Jembrana

berdasarkan

indikator distribusi persentase nilai tambah bruto sektoral, meliputi Sembilan


sektor yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, industry pengolahan,
listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
serta jasa. Jasa. Dari kesemblan sektor tersebut dikelompokkan menjadi
sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian), sektor sekunder
(industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan), sektor tersier
(perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa). Dalam kurun waktu
periode tahun 2009 2011, struktur perekonomian Kabupaten Jembrana
mengalami sedikit pergeseran/ perubahan seperti tabel berikut ini.
Tabel 3.1171
Tabel 3.1172
Tabel 3.1173PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tabel 3.1174Kabupaten Jembrana Tahun 2010-2012
TabelTabel
3.1175
3.1176
No
Lapangan Usaha
.
Tabel 3.1177
Tabel 3.1183
Tabel 3.1184
1
Pertanian
Tabel
2
Tabel
3
Tabel
4
Tabel
5
Tabel
6

3.1189
Tabel 3.1190
Penggalian
3.1195
Tabel 3.1196
Industri
3.1201
Tabel 3.1202
Listrik dan Air Minum
3.1207
Tabel 3.1208
Bangunan
3.1213
Tabel 3.1214
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
Tabel 3.1219
Tabel 3.1220
7
Pengangkutan, Komunikasi
Tabel 3.1225
Tabel 3.1226
8
Perbankan/ Keuangan
Tabel 3.1231
Tabel 3.1232
9
Jasa

Tabel 3.1181
%
Tabel 3.1178 Tabel 3.1179 Tabel 3.1180
Tabel 3.1182
2010
2011
2012
Kenaika
n
Tabel 3.1185 Tabel 3.1186 Tabel 3.1187 Tabel 3.1188
857.113,42
903.027,21
1.045.290,0
15,75
0
Tabel 3.1191 Tabel 3.1192 Tabel 3.1193 Tabel 3.1194
15.849,51
17.685,84
20.000,00
13,08
Tabel 3.1197 Tabel 3.1198 Tabel 3.1199 Tabel 3.1200
244.703,82
280.344,61
323.050,00
15,23
Tabel 3.1203 Tabel 3.1204 Tabel 3.1205 Tabel 3.1206
54.449,25
62.017,73
73.110,00
17,88
Tabel 3.1209 Tabel 3.1210 Tabel 3.1211 Tabel 3.1212
211.532,26
237.085,91
273.840,00
15,50
Tabel 3.1215 Tabel 3.1216 Tabel 3.1217 Tabel 3.1218
802.114,91
899.558,40
948.210,00
5,41
Tabel 3.1221
528.851,81
Tabel 3.1227
158.883,19
Tabel 3.1233
403.766,27

Tabel 3.1222
582.575,18
Tabel 3.1228
175.114,91
Tabel 3.1234
446.728,59

Tabel 3.1223
628.740,00
Tabel 3.1229
206.120,00
Tabel 3.1235
520.680,00

Tabel 3.1224
7,92
Tabel 3.1230
17,71
Tabel 3.1236
16,55

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /70

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

TabelTabel
3.1175
3.1176
No
Lapangan Usaha
.
Tabel 3.1177
TabelTabel
3.1237
3.1238
Total
Tabel 3.1243

Tabel 3.1181
%
Tabel 3.1178 Tabel 3.1179 Tabel 3.1180
Tabel 3.1182
2010
2011
2012
Kenaika
n
Tabel 3.1239 Tabel 3.1240 Tabel 3.1241 Tabel 3.1242
3.277.309,
3.604.138,
4.039.040,
12,07
44
38
00
Sumber : Kabupaten Jembrana Dalam Angka Tahun

2013

Tabel 3.1244
Tabel 3.1245 Berdasarkan tabel tersebut, kontribusi di bidang pertanian dan
perdagangan masih dominan, menyusul bidang pengangkutan dan bidang
jasa. Terlihat bahwa kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap
PDRB setiap tahun mengalami peningkatan. Keadaan ini merupakan salah
satu indikator bahwa Kabupaten Jembrana merupakan daerah agraris dan
sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian dan perdagangan dalam
arti luas.
Tabel 3.1246 Berikut ini disajikan perbandingan besaran PDRB Kabupaten
Jembrana berdasarkan harga konstan dan harga berlaku dari tahun 2005
2012.
Tabel 3.1247
Tabel 3.1248PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Berlaku
Tabel 3.1249Kabupaten Jembrana Tahun 2008 - 2012

Tabel 3.1250
Tahun

Tabel 3.1257
2008
Tabel 3.1260
2009
Tabel 3.1263
2010
Tabel 3.1266
2011
Tabel 3.1269
2012
Tabel 3.1272

Tabel 3.1251
PDRB
Tabel 3.1252
Atas Dasar Harga
Konstan
Tabel 3.1253
(dalam jutaan Rp)
Tabel 3.1258
1.510.512,67
Tabel 3.1261
1.586.805,71
Tabel 3.1264
1.663.345,43
Tabel 3.1267
1.752.327,67
Tabel 3.1270
1.857.510,00

Tabel 3.1254
PDRB
Tabel 3.1255
Atas Dasar Harga
Berlaku
Tabel 3.1256
(dalam jutaan Rp)
Tabel 3.1259
2.475.347,22
Tabel 3.1262
2.891.658,80
Tabel 3.1265
3.277.309,44
Tabel 3.1268
3.604.138,38
Tabel 3.1271
4.039.040,00

Sumber : Kabupaten Jembrana Dalam Angka Tahun

2013

Tabel 3.1273
B. Laju Inflasi
Tabel 3.1274 Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh pertumbuhan PDRB
atas dasar harga konstan. Dipakai untuk menilai tingkat keberhasilan
pembangunan di suatu daerah, secara tidak langsung menggambarkan
tingkat perubahan produksi yang terjadi di suatu daerah. Pada tahun 2009
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /71

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jembrana sebesar 4,82%, pada tahun
2011 sebesar 5,35%, kemudian tahun 2012 mencapai 5,62%.
Tabel 3.1275 Laju inflasi tahun 2010 sebesar 5,57%, pada tahun 2011 turun
menjadi sebesar 4,37% kemudian tahun 2012 mencapai 4,70%.
Tabel 3.1276
C. PDRB Per Kapita Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2012
Tabel 3.1277 PDRB per kapita merupakan suatu indikator yang dihitung
dengan cara membagi data PDRB terhadap jumlah penduduk pada
pertengahan tahun. PDRB per kapita Kabupaten Jembrana tahun 2011
2012 menunjukkan kecenderungan meningkat. Tahun 2011 PDRB per kapita
Kabupaten Jembrana baru mencapai Rp. 14.165.861,28 meningkat menjadi
14.963.382,58 pad tahun 2012.
Tabel 3.1278
D. Indeks Gini
Tabel 3.1279 Gini Ratio merupakan angka yang digunakan untuk mengukur
ketimpangan

pendapatan

daerah

secara

menyeluruh.

Sebagaimana

disebutkan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


bahwa tentang gini ratio dikelompokka ke dalam ketimpangan rendah
apabila gini ratio tinggi lebih kecil dari 0,3 , dikategorikan ketimpangan
sedang apabila gini rationya lebih besar dari 0,3 dan lebih kecil dari 0,5.
Selanjutnya dikategorikan ketimpangan tinggi apabila gini rationya lebih
besar dari 0,5. Berikut dapat disajikan perkembangan gini ratio Kabupaten
Jembrana untuk kurun waktu 2005 2009 pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1280
Tabel 3.1281
Tabel 3.1282
Tabel 3.1283Gini Ratio Kabupaten Jembrana Tahun 2007 - 2011
Tabel 3.1284
Tabel 3.1285
No.
Tahun
Tabel 3.1287
Tabel 3.1288
1
2007
Tabel 3.1290
Tabel 3.1291
2
2008
Tabel 3.1293
Tabel 3.1294
3
2019
Tabel 3.1296
Tabel 3.1297
4
2010
Tabel 3.1299
Tabel 3.1300
5
2011

Tabel 3.1302

Tabel 3.1286
Gini Ratio
Tabel 3.1289
0,2385
Tabel 3.1292
0,2583
Tabel 3.1295
0,2370
Tabel 3.1298
0,2575
Tabel 3.1301
0,4020

Sumber : BPS Provinsi Bali Tahun 2013

Tabel 3.1303
Tabel 3.1304 Bila diperhatikan tabel tersebut di atasa dalam kurun waktu
2007 2011 Kabupaten Jembrana, gini rationya terkategorikan ketimpangan
rendah. Kondisi tersebut mencerminkan tingkat pendapatan masyarakat di
Kabupaten Jembrana cenderung merata atau gap antara rumah tangga kaya
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /72

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


dan rumah tangga miskin cenderung kecil. Oleh sebab itu pertumbuhan
ekonomi diharapkan merata di masing-masing sektor (sembilan sektor).
Pada tahun 2011 ketimpangan gini ratio meningkat sehingga perlu
diupayakan rendah kembali.
Tabel 3.1305

3.5.2

Kegiatan Usaha Sektor Ekonomi Kawasan

A. Kegiatan Usaha Sektor Pertanian


1. Subsektor Tanaman Bahan Makanan
Tabel 3.1306

A)Pertanian Padi

Lahan Basah
Tabel 3.1307

Relief

dan

topografi Kawasan Perkotaan Negara


adalah datar di sebelah selatan dan
berbukit

di

bagian

utara.

Letak

ketinggian areal pertanian di Kawasan


Perkotaan Negara berkisar antara 0 m
s/d 600 m dpl dengan keadaan permukaan datar sampai bergelombang.
Fungsi

utama

kawasan

lahan

pertanian

tanaman

pangan

adalah

menyediakan kecukupan bahan pokok beras dan hasil sampingannya untuk


menunjang
kawasan

ini

kehidupan
dapat

masyarakat,

sehingga

harus

diusahakan

dikelola seproduktif mungkin dan

agar

memungkinkan

terjadinya surplus beras serta menghasilkan cadangan strategis bahan


pangan bagi seluruh masyarakat Kawasan Perkotaan Negara. Usaha
budidaya tanaman padi ini diusahakan hampir di seluruh desa/ kelurahan
yang ada di Kawasan Perkotaan Negara kecuali Kelurahan Banjar Tengah dan
Kelurahan Lolan Barat. Berdasarkan data BPS tahun 2012, diketahui bahwa
total produksi tanaman padi adalah 6.658,19 ton yang diusahakan pada
lahan seluas 1.346,72 Ha. Dari luas lahan yang diusahakan atau ditanam
ternyata hanya berhasil dilakukan panen seluas 1.078,57 Ha, yang berarti
ada selisih antara luas tanam dengan luas panen. Selisih kurang lebih 268,15
Ha ini kemungkinan adanya gagal panen karena adanya serangan hama
terutama hama tikus. Berikut ini produktivitas tanaman padi di Kawasan
Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.19.
Tabel 3.1308
Tabel 3.1309
Tabel 3.1310Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi
di
Tabel 3.1311Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
TabelTabel
3.1312
3.1313
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1317
3.1318
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1322
Tabel 3.1323
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1327
Tabel 3.1328

Tabel 3.1314
Tabel 3.1315
Tabel 3.1316
Luas
Luas
Produksi
Tanam
Panen
(Ton)
(Ha)
(Ha)
Tabel 3.1319
Tabel 3.1320
Tabel 3.1321
93,72
141,57
758,83
Tabel 3.1324 Tabel 3.1325Tabel 3.1326
59,40
89,730
418,89
Tabel 3.1329 Tabel 3.1330Tabel 3.1331

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /73

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.1312
3.1313
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1332
Tabel 3.1333
3. Lelateng
Tabel 3.1337
Tabel 3.1338
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.1342
3.1343
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1347
Tabel 3.1348
5. Pendem
Tabel 3.1352
Tabel 3.1353
6. Dauh Waru
Tabel 3.1357
Tabel 3.1358
7. Batuagung
Tabel 3.1362
Tabel 3.1363
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1367
Tabel 3.1368
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1372
Tabel 3.1373
10 Budeng
.
Tabel 3.1377
Tabel 3.1378
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.1382
3.1383
JUMLAH
Tabel 3.1387

Tabel 3.1314
Tabel 3.1315
Tabel 3.1316
Luas
Luas
Produksi
Tanam
Panen
(Ton)
(Ha)
(Ha)
Tabel 3.1334 Tabel 3.1335Tabel 3.1336
34,32
51,84
339,94
Tabel 3.1339 Tabel 3.1340Tabel 3.1341
Tabel 3.1344
Tabel 3.1345
Tabel 3.1346
1.253
937
5.899,36
Tabel 3.1349 Tabel 3.1350Tabel 3.1351
142
93
570,92
Tabel 3.1354 Tabel 3.1355Tabel 3.1356
273
273
1.277,15
Tabel 3.1359 Tabel 3.1360Tabel 3.1361
80
83
551,54
Tabel 3.1364 Tabel 3.1365Tabel 3.1366
173
116
960,83
Tabel 3.1369 Tabel 3.1370Tabel 3.1371
151
86
706,62
Tabel 3.1374 Tabel 3.1375Tabel 3.1376
210
171
1.130,68
Tabel 3.1379 Tabel 3.1380Tabel 3.1381
224
115
701,62
Tabel 3.1384
Tabel 3.1385
Tabel 3.1386
1.346,72 1.078,57
6.658,19

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 20123

Tabel 3.1388

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /74

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1389

11%

6%

5%
9%

17%

19%

11%
14%

8%

Tabel 3.1390
Tabel 3.1391
Tabel 3.1392
Tabel 3.1393
Tabel 3.1394
Tabel 3.1395
Tabel 3.1396
Tabel 3.1397
Tabel 3.1398
Tabel 3.1399
Tabel 3.1400
Tabel 3.1401

Gambar 3.14
Tabel 3.1402Komposisi Hasil Produksi Tanaman Padi Per Desa/ Kelurahan
Tabel 3.1403di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.1404

Tabel 3.1405 B)Pertanian Tanaman Palawija

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /75

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1406 Tanaman pawija berupa jagung, kacang tanah, kacang kedelai
dan kacang hijau yang diusahakan di Kawasan Perkotaan Negara, sebagai
penunjang sistem ketahanan pangan masyarakat. Usaha budidaya tanaman
palawija ini hanya dilakukan di Keluraha Sangkar Agung untuk budidaya
jagung, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau serta di Kelurahan
Loloan Timur untuk budidaya tanaman kacang kedelai. Untuk komoditas
jagung dan kacang kedelai merupakan salah satu komoditas andalan yang
dikembangkan di Kabupaten Jembrana yang sesuai dengan agroekosistem
(AES) dan menjadi tumpuan hidup penghasilan petani. Total produksi
tanaman palawija di Kawasan Perkotaan Negara pada tahun 2012 adalah
3.758,77 tonPengusahaan tanaman palawija tersebut disajikan dalam Tabel
3. berikut.
Tabel 3.1407
Tabel 3.1408
Tabel 3.1409Produktivitas Tanaman Palawija di Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.1410Tahun 2012 (dalam ton)

TabelTabel
3.1411
3.1412
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1417
3.1418
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1423
Tabel 3.1424
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1429
Tabel 3.1430
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1435
Tabel 3.1436
3. Lelateng
Tabel 3.1441
Tabel 3.1442
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.1447
3.1448
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1453
Tabel 3.1454
5. Pendem
Tabel 3.1459
Tabel 3.1460
6. Dauh Waru
Tabel 3.1465
Tabel 3.1466
7. Batuagung
Tabel 3.1471
Tabel 3.1472
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1477
Tabel 3.1478
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1483
Tabel 3.1484
10 Budeng
.
Tabel 3.1489
Tabel 3.1490
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.1495
3.1496
JUMLAH
Tabel 3.1501

Tabel 3.1414Tabel 3.1415


Tabel 3.1416
Tabel 3.1413
Kacang
Kacang
Kacang
Jagung
Tanah
Kedelai
Hijau
Tabel 3.1419
Tabel 3.1420Tabel 3.1421
Tabel 3.1422
Tabel 3.1425Tabel 3.1426 Tabel 3.1427Tabel 3.1428
Tabel 3.1431Tabel 3.1432 Tabel 3.1433Tabel 3.1434
Tabel 3.1437Tabel 3.1438 Tabel 3.1439Tabel 3.1440
Tabel 3.1443Tabel 3.1444 Tabel 3.1445Tabel 3.1446
Tabel 3.1449
Tabel 3.1450Tabel 3.1451
Tabel 3.1452
4,74
197,83
3.554,6
1,57
3
Tabel 3.1455Tabel 3.1456 Tabel 3.1457Tabel 3.1458
Tabel 3.1461Tabel 3.1462 Tabel 3.1463Tabel 3.1464
Tabel 3.1467Tabel 3.1468 Tabel 3.1469Tabel 3.1470
Tabel 3.1473Tabel 3.1474 Tabel 3.1475Tabel 3.1476
Tabel 3.1479Tabel 3.1480 Tabel 3.1481Tabel 3.1482
4,74
197,83
2.471,90
1,57
Tabel 3.1485Tabel 3.1486 Tabel 3.1487Tabel 3.1488
Tabel 3.1491Tabel 3.1492 Tabel 3.1493Tabel 3.1494
1.082,73
Tabel 3.1497
Tabel 3.1498Tabel 3.1499
Tabel 3.1500
4,74
197,83
3.554,6
1,57
3

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /76

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1502

Tabel 3.1503 C)Pertanian Tanaman Buah-buahan


Tabel 3.1504

Potensi yang baik di

Kawasan Perkotaan Negara terutama


jenis pisang, rambutan dan pepaya.
Untuk komoditas pisang dan rambutan
merupakan
andalan

yang

Kabupaten
dengan

salah

satu

komoditas

dikembangkan

Jembrana

agroekosistem

yang

di

sesuai

(AES)

dan

menjadi tumpuan hidup penghasilan petani. Produksi tanaman buah-buahan


di Kawasan Perkotaan Negara dapat dilihat pada Tabel 3.21.
Tabel 3.1505

29%

71%

Tabel 3.1506
Tabel 3.1507
Tabel 3.1508
Tabel 3.1509
Tabel 3.1510
Tabel 3.1511
Tabel 3.1512
Tabel 3.1513
Tabel 3.1514
Tabel 3.1515
Gambar 3.15
Tabel 3.1516Komposisi Hasil Produksi Tanaman Palawija Per Desa/
Kelurahan
Tabel 3.1517di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.1518
Tabel 3.1519
Tabel 3.1520
Tabel 3.1521Produksi Tanaman Buah-buahan di Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.1522Tahun 2012 (dalam Ton)

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /77

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel Tabel
3.1523
3.1524
No
Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
Tabel Tabel
3.1532
3.1533
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1541
Tabel 3.1542
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1550
Tabel 3.1551
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1559
Tabel 3.1560
3. Lelateng
Tabel 3.1568
Tabel 3.1569
4. Lolan Barat
Tabel Tabel
3.1577
3.1578
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1586
Tabel 3.1587
5. Pendem
Tabel 3.1595
Tabel 3.1596
6. Dauh Waru
Tabel 3.1604
Tabel 3.1605
7. Batuagung
Tabel 3.1613
Tabel 3.1614
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1622
Tabel 3.1623
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1631
Tabel 3.1632
10 Budeng
.
Tabel 3.1640
Tabel 3.1641
11 Loloan Timur
.
Tabel Tabel
3.1649
3.1650
JUMLAH

Tabel 3.1658

Tabel 3.1525
Tabel 3.1527
Tabel 3.1529
Tabel 3.1530
Tabel 3.1531
Tabel 3.1526
Jeruk
Rambuta Tabel 3.1528
Nana
Pepay
Pisan
Jamb
(Kepro
n
Sawo
s
a
g
u Biji
k)
Tabel 3.1534
Tabel 3.1535
Tabel 3.1536
Tabel 3.1537
Tabel 3.1538
Tabel 3.1539
Tabel 3.1540
26,09
0,33
33,96
10,93
70,85
29,69
Tabel 3.1543
Tabel 3.1544
Tabel 3.1545 Tabel 3.1546
Tabel 3.1547
Tabel 3.1548
Tabel 3.1549
8,90
0,09
11,76
1,29
30,96
3,80
Tabel 3.1552
Tabel 3.1553
Tabel 3.1554 Tabel 3.1555
Tabel 3.1556
Tabel 3.1557
Tabel 3.1558
3,66
3,12
0,64
10,03
1,70
Tabel 3.1561
Tabel 3.1562
Tabel 3.1563 Tabel 3.1564
Tabel 3.1565
Tabel 3.1566
Tabel 3.1567
11,65
0,24
15,59
8,68
10,90
15,60
Tabel 3.1570
Tabel 3.1571
Tabel 3.1572 Tabel 3.1573
Tabel 3.1574
Tabel 3.1575
Tabel 3.1576
1,88
3,49
0,32
18,96
8,59
Tabel 3.1579
Tabel 3.1580
Tabel 3.1581
Tabel 3.1582
Tabel 3.1583
Tabel 3.1584
Tabel 3.1585
63,24
20,95
71,49
164,6
786,6
721,6
7
0
0
Tabel 3.1588
Tabel 3.1589
Tabel 3.1590 Tabel 3.1591
Tabel 3.1592
Tabel 3.1593
Tabel 3.1594
9,72
9,17
4,86
0,09
51,35
189,6
7
Tabel 3.1597
Tabel 3.1598
Tabel 3.1599 Tabel 3.1600
Tabel 3.1601
Tabel 3.1602
Tabel 3.1603
8,50
0,20
7,71
0,13
65,13
110,2
0
Tabel 3.1606
Tabel 3.1607
Tabel 3.1608 Tabel 3.1609
Tabel 3.1610
Tabel 3.1611
Tabel 3.1612
14,71
0,09
38,48
164,1
453,04
103,5
2
8
Tabel 3.1615
Tabel 3.1616
Tabel 3.1617 Tabel 3.1618
Tabel 3.1619
Tabel 3.1620
Tabel 3.1621
11,98
4,26
10,08
0,16
75,53
165,2
4
Tabel 3.1624
Tabel 3.1625
Tabel 3.1626 Tabel 3.1627
Tabel 3.1628
Tabel 3.1629
Tabel 3.1630
7,08
4,85
7,32
0,11
66,51
29,26
Tabel 3.1633
Tabel 3.1634
Tabel 3.1635 Tabel 3.1636
Tabel 3.1637
Tabel 3.1638
Tabel 3.1639
8,07
1,90
3,04
0,06
29,54
96,24
Tabel 3.1642
Tabel 3.1643
Tabel 3.1644 Tabel 3.1645
Tabel 3.1646
Tabel 3.1647
Tabel 3.1648
3,18
0,48
45,49
27,45
Tabel 3.1651
Tabel 3.1652
Tabel 3.1653
Tabel 3.1654
Tabel 3.1655
Tabel 3.1656
Tabel 3.1657
89,33
21,28
33,96
82,42
164,6
857,4
751,3
7
0
0

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.1659

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /78

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

6%

7% 4% 3% 1%

13%

3%

1%
13%
10%

39%

Tabel 3.1660
Tabel 3.1661
Tabel 3.1662
Tabel 3.1663
Tabel 3.1664
Tabel 3.1665
Tabel 3.1666
Tabel 3.1667
Tabel 3.1668
Tabel 3.1669
Tabel 3.1670
Tabel 3.1671

Gambar 3.16
Tabel 3.1672Komposisi Hasil Produksi Tanaman Buah-buahan Per Desa/
Kelurahan
Tabel 3.1673di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.1674

2. Subsektor Perkebunan
Tabel 3.1675

Keadaan perkebunan tanaman keras/tahunan


yang dibudidayakan di

Kawasan Perkotaan

Negara diantaranya kopi robusta/ kopi beras,


cengkeh, kelapa hybrid, kakao dan panili.
Kelima komoditas perkebunan tersebut banyak
diusahakan di Kelurahan Baler Bale Agung,
Kelurahan Pendem, Kelurahan dauh Waru, Desa
Batu Agung dan Kelurahan Dangin Tukadaya.
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /79

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Sedangkan di Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, Kelurahan Sangkar
Agung, Desa Budeng dan Kelurahan Loloan Barat dibudidayakan kelapa hybrid.
Untuk Kelurahan Sangkar Agung selain komoditas kelapa hybrida juga
dibudidayakan kopi robusta/kopi beras dan kakao. Kelurahan Loloan Barat
merupakan satu-satunya wilayah yang tidak melakukan budidaya tanaman
perkebunan.
Komoditas

Tabel 3.1676

yang

menguntungkan
unggulan)

paling
(komoditas

bagi

petani

untuk

dikembangkan, mempunyai prospek


pasar,

serta

sifat-sifat

unggul

seperti

luas areal dan animo petani adalah

Kakao.

Sedangkan

untuk

lainnya

komoditas

andalan dengan kriteria yang digunakan adalah komoditas tersebut menjadi


penghasilan utama petani dan disesuaikan dengan Agroekosistem
(AES). Tergolong komoditas tersebut adalah cengkeh, panili dan
kopi robusta.
Tabel 3.1677

Serta untuk komoditas binaan adalah komoditas


yang

dapat

dipadukan

pengusahaannya dengan komoditas


pokok

(unggulan/andalan)

yang

dikembangkan disuatu lokasi dalam


sumber

rangka

optimalisasi

daya

(lahan,

pemanfaatan

tenaga

kerja,

sarana/prasarana) dan peningkatan


pendapatan

petani

melalui

peningkatan

produksi

maupun

keterpaduan

pengusahaanya adalah kelapa hybrida. Tabel 3.22 menunjukkan produktivitas


tanaman keras/ tahunan di Kawasan Perkotaan Negara tahun 2012 untuk
masing-masing desa/kelurahan.
Tabel 3.1678
Tabel 3.1679
Tabel 3.1680Produksi Tanaman Keras/ Tahunan di Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.1681Tahun 2012 (dalam Ton)
TabelTabel
3.1682
3.1683
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1690
3.1691
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1697
Tabel 3.1698
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1704
Tabel 3.1705
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1711
Tabel 3.1712
3. Lelateng
Tabel 3.1718
Tabel 3.1719
4. Lolan Barat

Tabel 3.1684
Tabel 3.1688
Kopi
Tabel 3.1685
Tabel 3.1686
Tabel 3.1689
Tabel 3.1687
Robusta
Cengke
Kelapa
Panili
Kakao
/ Kopi
h
Hybrida
Beras
Tabel 3.1692
Tabel 3.1693
Tabel 3.1694
Tabel 3.1695
Tabel 3.1696
0,18
7,77
26,226
5,758
0,02
Tabel 3.1699Tabel 3.1700
Tabel 3.1701 Tabel 3.1702
Tabel 3.1703
0,18
7,77
26,044
5,758
0,020
Tabel 3.1706Tabel 3.1707
Tabel 3.1708 Tabel 3.1709
Tabel 3.1710
0,019
Tabel 3.1713Tabel 3.1714
Tabel 3.1715 Tabel 3.1716
Tabel 3.1717
0,163
Tabel 3.1720Tabel 3.1721
Tabel 3.1722 Tabel 3.1723
Tabel 3.1724
-

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /80

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

TabelTabel
3.1682
3.1683
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1725
3.1726
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1732
Tabel 3.1733
5. Pendem
Tabel 3.1739
Tabel 3.1740
6. Dauh Waru
Tabel 3.1746
Tabel 3.1747
7. Batuagung
Tabel 3.1753
Tabel 3.1754
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1760
Tabel 3.1761
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1767
Tabel 3.1768
10 Budeng
.
Tabel 3.1774
Tabel 3.1775
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.1781
3.1782
JUMLAH
Tabel 3.1788

Tabel 3.1684
Tabel 3.1688
Kopi
Tabel 3.1685
Tabel 3.1686
Tabel 3.1689
Tabel 3.1687
Robusta
Cengke
Kelapa
Panili
Kakao
/ Kopi
h
Hybrida
Beras
Tabel 3.1727
Tabel 3.1728
Tabel 3.1729
Tabel 3.1730
Tabel 3.1731
31,204
150,7
1.728,68 125,672
0,168
Tabel 3.1734Tabel 3.1735
Tabel 3.1736 Tabel 3.1737
Tabel 3.1738
3,984
28,71
404,28
28,251
0,029
Tabel 3.1741Tabel 3.1742
Tabel 3.1743 Tabel 3.1744
Tabel 3.1745
3,680
12,78
251,65
8,502
0,031
Tabel 3.1748Tabel 3.1749
Tabel 3.1750 Tabel 3.1751
Tabel 3.1752
21,325
103,58
453,04
38,878
0,075
Tabel 3.1755Tabel 3.1756
Tabel 3.1757 Tabel 3.1758
Tabel 3.1759
2,338
5,63
383,83
48,234
0,033
Tabel 3.1762Tabel 3.1763
Tabel 3.1764 Tabel 3.1765
Tabel 3.1766
0,021
223,37
1,807
Tabel 3.1769Tabel 3.1770
Tabel 3.1771 Tabel 3.1772
Tabel 3.1773
2,79
Tabel 3.1776Tabel 3.1777
Tabel 3.1778 Tabel 3.1779
Tabel 3.1780
9,72
Tabel 3.1783
Tabel 3.1784
Tabel 3.1785
Tabel 3.1786
Tabel 3.1787
31,384
158,47
1.754,90
131,43
0,188
6
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.1789
Tabel 3.1790
Tabel 3.1791

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /81

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1792

0% 0% 2% 0% 0%
22%
11%
21%
13%
30%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.1793
3.1794
3.1795
3.1796
3.1797
3.1798
3.1799
3.1800
3.1801
3.1802
3.1803

Gambar 3.17
Tabel 3.1804Komposisi Hasil Produksi Tanaman Perkebunan Per Desa/
Kelurahan
Tabel 3.1805di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.1806
3. Subsektor Peternakan
Tabel 3.1807
Jenis ternak yang dibudidayakan di Kawasan Perkotaan Negara
diantaranya sapi, kerbau, kambing, kuda dan babi. Jenis ternak yang paling
banyak dibudidayakan adalah babi dengan jumlah total populasi yaitu 10.938
ekor. Kemudian ternak sapi sebanyak 10.184 ekor, kambing sebanyak 1.166
ekor, kerbau sebanyak 234 ekor dan yang paling sedikit dibudidayakan adalah
kuda sebanyak 84 ekor. Populasi ternak yang dibudidayakan dapat dilihat pada
Tabel 3.23.
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /82

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808
Tabel 3.1808

Usaha

peternakan

unggas tersebar di seluruh desa di Kawasan Perkotaan Negara dengan unggas


jenis ayam dan itik yang umumnya diternakan. Untuk jenis ayam yang paling
banyak dibudidayakan adalah ayam ras sebanyak 102.500 ekor dan ayam
kampong sebanyak 66.357 ekor. Sedangkan populasi itik sebanyak 7.984 ekor
dengan populasi terbanyak berada di Kelurahan Dauh Waru. Usaha ini pada
umumnya dikelola oleh masyarakat di masing-masing kelompok keluarga,
produksi kegiatan usaha ini berupa telur ayam dan itik. Populasi unggas yang
dibudidayakan dapat dilihat pada Tabel 3.24.
Tabel 3.1809
Jenis hijauan pakan ternak yang ada di Kabupaten Jembrana
dan umum diberikan oleh peternak pada ternaknya antara lain:

Pepohonan seperti waru, bunut, kayu santen, nangka, sengon

Semak seperti gamal, daun ketela pohon, ketela rambat, kecipir, batang
pisang, daun kacang-kacangan dan sebaginya

Rumput seperti rumput gajah, rumput raja dan rumput lapangan lainya

Tabel 3.1810

Untuk saat ini ternak tersebut masih dipelihara secara

sambilan kecuali jenis ternak babi dan ayam ras sudah dipelihara secara pola
usaha. Dan yang menjadi ternak unggulan bagi Kabupaten Jembrana pada
umumnya dan Kawasan Perkotaan Negara pada khususnya, saat ini adalah
jenis ternak sapi, kambing dan ayam kampung. Pemeliharaan ternak sapi lebih
banyak mengarah ke tujuan pembibitan dan mulai tahun 2000 dengan adanya
kegiatan pola penyertaan dari Pemerintah Daerah para peternak sudah
mengarah ke tujuan penggemukan. Sedangkan untuk ternak kambing dan
ayam buras juga lebih banyak dipelihara dengan tujuan pembibitan.
Tabel 3.1811
Tabel 3.1812
Tabel 3.1813Populasi Ternak yang Dibudidayakan
Tabel 3.1814di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

TabelTabel
3.1815
3.1816
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1822
3.1823
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1829
Tabel 3.1830
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1836
Tabel 3.1837
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1843
Tabel 3.1844

Tabel 3.1818
Tabel 3.1819
Tabel 3.1820
Tabel 3.1817
Tabel 3.1821
Kerbau
Kambin
Kuda
Sapi
Babi
g
Tabel 3.1824
Tabel 3.1825
Tabel 3.1826
Tabel 3.1827
Tabel 3.1828
2.916
70
331
5
4.980
Tabel 3.1831
Tabel 3.1832
Tabel 3.1833
Tabel 3.1834Tabel 3.1835
1.129
25
171
2.199
Tabel 3.1838
Tabel 3.1839
Tabel 3.1840
Tabel 3.1841Tabel 3.1842
197
13
27
792
Tabel 3.1845
Tabel 3.1846
Tabel 3.1847
Tabel 3.1848Tabel 3.1849

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /83

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.1815
3.1816
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
3. Lelateng
Tabel 3.1850
Tabel 3.1851
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.1857
3.1858
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1864
Tabel 3.1865
5. Pendem
Tabel 3.1871
Tabel 3.1872
6. Dauh Waru
Tabel 3.1878
Tabel 3.1879
7. Batuagung
Tabel 3.1885
Tabel 3.1886
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.1892
Tabel 3.1893
9. Sangkar Agung
Tabel 3.1899
Tabel 3.1900
10 Budeng
.
Tabel 3.1906
Tabel 3.1907
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.1913
3.1914
JUMLAH

Tabel 3.1818
Tabel 3.1819
Tabel 3.1820
Tabel 3.1817
Tabel 3.1821
Kerbau
Kambin
Kuda
Sapi
Babi
g
1.092
32
43
1
1.989
Tabel 3.1852
Tabel 3.1853
Tabel 3.1854
Tabel 3.1855Tabel 3.1856
498
90
4
Tabel 3.1859
Tabel 3.1860
Tabel 3.1861
Tabel 3.1862
Tabel 3.1863
7.268
164
835
79
5.958
Tabel 3.1866
Tabel 3.1867
Tabel 3.1868
Tabel 3.1869Tabel 3.1870
1.907
32
115
22
1.337
Tabel 3.1873
Tabel 3.1874
Tabel 3.1875
Tabel 3.1876Tabel 3.1877
1.401
36
151
16
1.175
Tabel 3.1880
Tabel 3.1881
Tabel 3.1882
Tabel 3.1883Tabel 3.1884
2.275
34
234
9
709
Tabel 3.1887
Tabel 3.1888
Tabel 3.1889
Tabel 3.1890Tabel 3.1891
765
12
56
6
920
Tabel 3.1894
Tabel 3.1895
Tabel 3.1896
Tabel 3.1897Tabel 3.1898
398
14
27
4
1.391
Tabel 3.1901
Tabel 3.1902
Tabel 3.1903
Tabel 3.1904Tabel 3.1905
360
12
21
252
Tabel 3.1908
Tabel 3.1909
Tabel 3.1910
Tabel 3.1911Tabel 3.1912
162
24
231
22
174
Tabel 3.1915
Tabel 3.1916
Tabel 3.1917
Tabel 3.1918
Tabel 3.1919
10.184
234
1.166
84
10.938

Tabel 3.1920
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 3.1921
Gambar 3.18
2500

2000

1500

1000
Jumlah Populasi
500

Sa
ng
ka
rA
gu
ng
Lo
la
n
Tim
ur

Ag
un
g
Ba
tu

Pe
nd
em

Le
la
te
ng

Ba
le
rB
al
e

Ag
un
g

Tabel 3.1922Diagram Populasi Ternak yang Dibudidayakan Per Desa/


Kelurahan
Tabel 3.1923di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.1924
Tabel 3.1925
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /84

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.1926Populasi Ternak Unggas di Kawasan Perkotaan Negara Tahun
2012
Tabel 3.1929

TabelTabel
3.1927
3.1928
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.1941
3.1942
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.1947
Tabel 3.1948
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.1953
Tabel 3.1954
2. Banjar Tengah
Tabel 3.1959
Tabel 3.1960
3. Lelateng
Tabel 3.1965
Tabel 3.1966
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.1971
3.1972
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.1977
Tabel 3.1978
5. Pendem
Tabel 3.1983
Tabel 3.1984
6. Dauh Waru
Tabel 3.1989
Tabel 3.1990
7. Batuagung
Tabel 3.1995
Tabel 3.1996
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.2001
Tabel 3.2002
9. Sangkar Agung
Tabel 3.2007
Tabel 3.2008
10 Budeng
.
Tabel 3.2013
Tabel 3.2014
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.2019
3.2020
JUMLAH
Tabel 3.2025
Tabel 3.2026

Jenis
Unggas
Tabel 3.1932
Tabel 3.1933
Tabel 3.1934
Ayam
Itik
Lainnya/
Aneka
Tabel 3.1937
Tabel 3.1938
Ternak
Ras
Kampung
Tabel 3.1943
Tabel 3.1944
Tabel 3.1945
Tabel 3.1946
16.000
21.161
421
Tabel 3.1949
Tabel 3.1950Tabel 3.1951
Tabel 3.1952
16.000
6.228
239
Tabel 3.1955
Tabel 3.1956Tabel 3.1957
Tabel 3.1958
4.967
Tabel 3.1961
Tabel 3.1962Tabel 3.1963
Tabel 3.1964
7.268
163
Tabel 3.1967
Tabel 3.1968Tabel 3.1969
Tabel 3.1970
2.698
19
Tabel 3.1973
Tabel 3.1974
Tabel 3.1975
Tabel 3.1976
86.500
45.196
7.563
6.574
Tabel 3.1979
Tabel 3.1980Tabel 3.1981
Tabel 3.1982
12.000
5.965
400
1.287
Tabel 3.1985
Tabel 3.1986Tabel 3.1987
Tabel 3.1988
7.500
8.825
4.274
1.402
Tabel 3.1991
Tabel 3.1992Tabel 3.1993
Tabel 3.1994
31.000
8.685
500
1.361
Tabel 3.1997
Tabel 3.1998Tabel 3.1999
Tabel 3.2000
15.000
4.459
124
994
Tabel 3.2003
Tabel 3.2004Tabel 3.2005
Tabel 3.2006
17.500
8.682
765
709
Tabel 3.2009
Tabel 3.2010Tabel 3.2011
Tabel 3.2012
3.500
2.655
675
233
Tabel 3.2015
Tabel 3.2016Tabel 3.2017
Tabel 3.2018
5.925
825
588
Tabel 3.2021
Tabel 3.2022
Tabel 3.2023
Tabel 3.2024
102.50
66.357
7.984
6.574
0

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /85

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.2027

Lainnya/ Aneka Ternak ; 4%


Itik ; 4%
Ayam Kampung; 36%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

Ayam Ras; 56%

3.2028
3.2029
3.2030
3.2031
3.2032
3.2033
3.2034
3.2035
3.2036

Gambar 3.19
Tabel 3.2037Komposisi Populasi Unggas yang Dibudidayakan
Tabel 3.2038di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.2039
Tabel 3.2040

Daya dukung lahan dan lokasi serta sumber daya manusia

yang sangat potensial yang dimiliki oleh Kawasan Perkotaan Negara pada
sektor

peternakan

ini

telah

menarik

minat

beberapa

investor

untuk

menanamkan modalnya. Usaha di bidang peternakan yang telah ada di


Kawasan Perkotaan Negara adalah Mitra Abadi Farm di Kelurahan Baler Bale
Agung dengan jenis usaha ayam ras petelur yang mampu melakukan produksi
17.500 butir/hari dengan nilai investasi 1,5 Milyar untuk kebutuhan produksi
adalah telur konsumsi.
Tabel 3.2041

4. Subsektor Kehutanan
Tabel 3.2042
Di sisi utara Kota Negara adalah kawasan dataran tinggi yang
diselimuti oleh tumbuhan hutan lindung Bali Barat dan beberapa bagian berupa
hutan produksi atau kawasan perkebunan tanaman keras milik rakyat. Sesuai
dengan fungsi dan letaknya yang berada di Utara dan dataran tinggi, maka
keberadaan sektor kehutanan di Kota Negara ini mempunyai peranan penting
dalam menjaga sistem tata air kawasan pawongan dan kawasan palemahan.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /86

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.2050
Tabel 3.2051

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.2043
3.2044
3.2045
3.2046
3.2047
3.2048
3.2049

Luas Kawasan Hutan di Kota Negara

TabelTabel
3.2052
3.2053
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.2055
3.2056
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.2058
Tabel 3.2059
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.2061
Tabel 3.2062
2. Banjar Tengah
Tabel 3.2064
Tabel 3.2065
3. Lelateng
Tabel 3.2067
Tabel 3.2068
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.2070
3.2071
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.2073
Tabel 3.2074
5. Pendem
Tabel 3.2076
Tabel 3.2077
6. Dauh Waru
Tabel 3.2079
Tabel 3.2080
7. Batuagung
Tabel 3.2082
Tabel 3.2083
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.2085
Tabel 3.2086
9. Sangkar Agung
Tabel 3.2088
Tabel 3.2089
10 Budeng
.
Tabel 3.2091
Tabel 3.2092
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.2094
3.2095
JUMLAH

Tabel 3.2054
Luas Kawasan
Hutan (Ha)
Tabel 3.2057
200
Tabel 3.2060
200
Tabel 3.2063
Tabel 3.2066
Tabel 3.2069
Tabel 3.2072
2.704
Tabel 3.2075
750
Tabel 3.2078
200
Tabel 3.2081
1.000
Tabel 3.2084
754
Tabel 3.2087
Tabel 3.2090
Tabel 3.2093
Tabel 3.2096
2.904

Tabel 3.2097 Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.2098
5. Subsektor Perikanan
Tabel 3.2099
Sektor perikanan terdiri dari
kegiatan penangkapan ikan di
sungai

yang

Perkotaan

masih

Negara

melintasi

dan

sepanjang
Kawasan

beberapa

lokasi

kegiatan budidaya tambak ikan bandeng dan


udang, khususnya pada sisi selatan Kawasan
Perkotaan Negara, yang berada di sekitar
perairan Sowan Perancak, yaitu di Kelurahan
Lelateng, Kelurahan Loloan Timur, Desa Budeng, dan Kelurahan Sangkaragung.
Berdasarkan data dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /87

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Jembrana tahun 2012 ada sekitar 93 petambak dengan luas lahan yang
dibudidayakan untuk tambak 147,70 Ha yang terdiri dari 73,60 Ha di
Kelurahan Lelateng, 47,10 Ha di Desa Budeng, 15,50 Ha di Kelurahan Loloan
timur dan 11,50 Ha di Kelurahan Sangkar Agung.
Tabel 3.2100
Tabel 3.2101
Tabel 3.2102Daftar Petambak di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.2106
Tabel 3.2107
Tabel 3.2105
Luas
Tabel 3.2108
No
Alamat
Lahan
Nama
.
(Ha)
Tabel 3.2113
Tabel 3.2114
Tabel 3.2115
Tabel 3.2116
49.
Warden

Tabel 3.2110
Tabel 3.2109
Luas
Alamat
Lahan
(Ha)
Tabel 3.2118
Tabel 3.2117
0,2
Awen

Tabel 3.2121
Tabel 3.2122
Tabel 3.2123
Tabel 3.2124
Awen
3,5
50.
Wayan Suda

Tabel 3.2126
Tabel 3.2125

Tabel 3.2127
Tabel 3.2128
2. Oka Wijaya

Tabel 3.2130
Tabel 3.2131
Tabel 3.2132
Tabel 3.2129

Tabel 3.2134
Tabel 3.2133

Tabel 3.2135
Tabel 3.2136
3. H. Hariadi

Tabel 3.2138
Tabel 3.2139
Tabel 3.2140
Tabel 3.2137
1,5
52.
Norden
Awen

Tabel 3.2142
Tabel 3.2141
0,2
Awen

Tabel 3.2143
Tabel 3.2144
4. Rudi Darmawan

Tabel 3.2146
Tabel 3.2147
Tabel 3.2148
Tabel 3.2145

Tabel 3.2150
Tabel 3.2149

Tabel 3.2151
Tabel 3.2152
5. H. Setyo/ H. Wakori

Tabel 3.2154
Tabel 3.2155
Tabel 3.2156
Tabel 3.2153
15,0
54.
Ketut Kartama
Awen

Tabel 3.2158
Tabel 3.2157
0,5
Awen

Tabel 3.2159
Tabel 3.2160
6. Zaenal

Tabel 3.2162
Tabel 3.2163
Tabel 3.2164
Tabel 3.2161

Tabel 3.2166
Tabel 3.2165

Tabel 3.2167
Tabel 3.2168
7. Abdullah Munawar

Tabel 3.2170
Tabel 3.2171
Tabel 3.2172
Tabel 3.2169

Tabel 3.2175
Tabel 3.2176
8. Ni Ketut Panti

Tabel 3.2178
Tabel 3.2179
Tabel 3.2180
Tabel 3.2177

Tabel 3.2183
Tabel 3.2184
9. Dr. Angka

Tabel 3.2186
Tabel 3.2187
Tabel 3.2188
Tabel 3.2185

Tabel
10
.
Tabel
11
.
Tabel
12.

3.2191
Tabel 3.2192
Drs. Kt. Suarta

Tabel 3.2194
Tabel 3.2195
Tabel 3.2196
Tabel 3.2193

3.2199
Tabel 3.2200
I Ketut Catur

Tabel 3.2202
Tabel 3.2203
Tabel 3.2204
Tabel 3.2201

3.2207
Tabel 3.2208
Ir. Kt. Erawati, MSi

Tabel 3.2210
Tabel 3.2211
Tabel 3.2212
Tabel 3.2209

Tabel 3.2103
Tabel 3.2104
No
Nama
.
TabelTabel
3.2111
3.2112
A.
Kelurahan
Lelateng
Tabel 3.2119
Tabel 3.2120
1. Gunawan Wibisono

Awen

Awen

Awen
Awen
Awen
Awen
Awen
Awen
Awen

5,0

5,0

8,0
3,7
2,0
4,0

0,25
1,5
1,5

51.

53.

55.
56.
57.

58.
59.
60.
61.

Kadek Uta

Awen
Awen

Ketut Nama

Ketut Wilyam
Nengah Reden
Made Gelgel
Ketut Neyo

Ketut Dana

Ketut Sorden
Ketut Sarjana

Awen

Awen

0,2
0,5

0,2

0,3

Tabel 3.2174
Tabel 3.2173
Awen

0,3

Tabel 3.2182
Tabel 3.2181
Awen

0,3

Tabel 3.2190
Tabel 3.2189
Awen

0,6

Tabel 3.2198
Tabel 3.2197
Awen

0,5

Tabel 3.2206
Tabel 3.2205
Awen

0,8

Tabel 3.2214
Tabel 3.2213
Awen

0,2

Tabel 3.2215
Tabel 3.2216
13. Nengah Nidia

Tabel 3.2218
Tabel 3.2219
Tabel 3.2220
Tabel 3.2217
0,5
62.
Nengah Widana
Awen

Tabel 3.2222
Tabel 3.2221
0,3
Awen

Tabel 3.2223
Tabel 3.2224
14. Ketut Suardana

Tabel 3.2226
Tabel 3.2227
Tabel 3.2228
Tabel 3.2225

Tabel 3.2230
Tabel 3.2229

Tabel 3.2231
Tabel 3.2232
15. Wayan Nitia

Tabel 3.2234
Tabel 3.2235
Tabel 3.2236
Tabel 3.2233
0,1
64.
Ketut Koyoarta
Awen

Tabel 3.2238
Tabel 3.2237
0,5
Awen

Tabel 3.2239
Tabel 3.2240
16. Komang Wesia

Tabel 3.2242
Tabel 3.2243
Tabel 3.2244
Tabel 3.2241

Tabel 3.2246
Tabel 3.2245

Tabel 3.2247
Tabel 3.2248
17. Tenes

Tabel 3.2250
Tabel 3.2251
Tabel 3.2252
Tabel 3.2249

Tabel 3.2255
Tabel 3.2256
18. Nyoman Gurit

Tabel 3.2258
Tabel 3.2259
Tabel 3.2260
Tabel 3.2257

Awen

Awen
Awen
Awen

0,1

0,1
0,1
1,0

63.

65.
66.
67.

Gede Suparta

Komang Sujana
Putu Tirta

Awen

Awen

0,5

Tabel 3.2254
Tabel 3.2253
Awen

Gede Suta

0,6

0,6

Tabel 3.2262
Tabel 3.2261
Awen

LAPORAN PENDAHULUAN

0,3

3 /88

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.2106
Tabel 3.2107
Tabel 3.2105
Luas
Tabel 3.2108
No
Alamat
Lahan
Nama
.
(Ha)
Tabel 3.2266
Tabel 3.2267
Tabel 3.2268
Tabel 3.2265
0,25
68. Wideh
Awen

Tabel 3.2110
Tabel 3.2109
Luas
Alamat
Lahan
(Ha)
Tabel 3.2270
Tabel 3.2269
0,4
Awen

Tabel 3.2271
Tabel 3.2272
20. Putu Sugamia

Tabel 3.2274
Tabel Tabel
3.2275
3.2276
Tabel 3.2273

Tabel 3.2277Tabel 3.2278

Tabel 3.2279
Tabel 3.2280
21. Ketut Astawa

Tabel 3.2282
Tabel 3.2283
Tabel 3.2284
Tabel 3.2281

Tabel 3.2287
Tabel 3.2288
22. Nyoman Wiksa

Tabel 3.2290
Tabel 3.2291
Tabel 3.2292
Tabel 3.2289

Tabel 3.2295
Tabel 3.2296
23. Nengah Suartama

Tabel 3.2298
Tabel 3.2299
Tabel 3.2300
Tabel 3.2297

Tabel 3.2303
Tabel 3.2304
24. Putu Sudirta

Tabel 3.2306
Tabel 3.2307
Tabel 3.2308
Tabel 3.2305

Tabel 3.2311
Tabel 3.2312
25. Ketut Sutamba

Tabel 3.2314
Tabel 3.2315
Tabel 3.2316
Tabel 3.2313

Tabel 3.2103
Tabel 3.2104
No
Nama
.
Tabel 3.2263
Tabel 3.2264
19. Gunada

Tabel 3.2319
Tabel 3.2320
26. Nengah Sudama

Awen
Awen
Awen
Awen
Awen

0,30
0,1
0,4
0,6
0,5

1.
2.
3.
4.

Desa Budeng
A Seng

Bu Kandok

Ngurah/ Wirya
A.A. Putra

5.

Tabel 3.2327
Tabel 3.2328
27. Ketut Serana

Tabel 3.2330
Tabel 3.2331
Tabel 3.2332
Tabel 3.2329

Tabel 3.2335
Tabel 3.2336
28. Ketut Suenda

Tabel 3.2338
Tabel 3.2339
Tabel 3.2340
Tabel 3.2337

Tabel 3.2343
Tabel 3.2344
29. Ketut Suartama

Tabel 3.2346
Tabel 3.2347
Tabel 3.2348
Tabel 3.2345

Tabel 3.2351
Tabel 3.2352
30. Komang Suardana

Tabel 3.2354
Tabel 3.2355
Tabel 3.2356
Tabel 3.2353

Tabel 3.2359
Tabel 3.2360
31. Putu Muliadi

Tabel 3.2362
Tabel 3.2363
Tabel 3.2364
Tabel 3.2361

Tabel 3.2367
Tabel 3.2368
32. Ridis

Tabel 3.2370
Tabel 3.2371
Tabel 3.2372
Tabel 3.2369

Tabel 3.2375
Tabel 3.2376
33. Ketut Kota

Awen
Awen
Awen
Awen
Awen

0,2
0,9
0,1
0,1
0,2

8.
9.

10.
11.

Karsikem

Arta Susila
Suryadi

Made Sutrisna
Ivan

Tabel 3.2386
Tabel 3.2387
Tabel 3.2388
Tabel 3.2385

Tabel 3.2391
Tabel 3.2392
35. Nengah Sudantra

Tabel 3.2394
Tabel 3.2395
Tabel 3.2396
Tabel 3.2393

Tabel 3.2399
Tabel 3.2400
36. Ketut Sutarma

Tabel 3.2402
Tabel 3.2403
Tabel 3.2404
Tabel 3.2401

Tabel 3.2407
Tabel 3.2408
37. Ketut Suena
Tabel 3.2415
Tabel 3.2416
38. Ketut Nebar

Awen
Awen

0,2
0,3

15.

Ketut Jember
Edi Subali/Hong

16.

Gusti Putu
Awen
Suara
Tabel
3.2410
Tabel
Tabel
3.2411
3.2412
Tabel 3.2409
0,2
C.
Kelurahan
Awen
Loloan Timur
Tabel
3.2418
Tabel
3.2419
Tabel 3.2420
Tabel 3.2417
0,2
1.
Md. Sutrisna
Awen

Tabel 3.2423
Tabel 3.2424
39. Nyoman Susana

Tabel 3.2426
Tabel 3.2427
Tabel 3.2428
Tabel 3.2425

Tabel 3.2431
Tabel 3.2432
40. Nyoman Wartama

Tabel 3.2434
Tabel 3.2435
Tabel 3.2436
Tabel 3.2433

Tabel 3.2439
Tabel 3.2440

Tabel 3.2442
Tabel 3.2443
Tabel 3.2444
Tabel 3.2441

Awen
Awen

1,2
0,2

2.
3.

Sugianto

Budeng

2,0

Tabel 3.2310
Tabel 3.2309
2,0

Tabel 3.2318
Tabel 3.2317
Budeng

2,0

Tabel 3.2326
Tabel 3.2325
Budeng

2,0

Tabel 3.2334
Tabel 3.2333
1,5

Tabel 3.2342
Tabel 3.2341
Budeng

5,6

Tabel 3.2350
Tabel 3.2349
5,0

Tabel 3.2358
Tabel 3.2357
Budeng

4,0

Tabel 3.2366
Tabel 3.2365
1,0

Tabel 3.2374
Tabel 3.2373
Budeng

3,0

Tabel 3.2382
Tabel 3.2381
Budeng

7,0

Tabel 3.2390
Tabel 3.2389
Budeng

1,0

Tabel 3.2398
Tabel 3.2397
Budeng

5,0

Tabel 3.2406
Tabel 3.2405
Budeng

1,3

Tabel 3.2414
Tabel 3.2413
Tabel 3.2422
Tabel 3.2421
Mertasari

9,0

Tabel 3.2430
Tabel 3.2429
Mertasari

Edi Susanto

1,0

Tabel 3.2302
Tabel 3.2301

Budeng

12.

14.

Budeng

Budeng

Tabel 3.2383
Tabel 3.2384
34. Putu Ganyong

0,1

Tabel 3.2294
Tabel 3.2293

Budeng

Tantrawan/Raha
yu
Tabel 3.2378
Tabel 3.2379
Tabel 3.2380
Tabel 3.2377
0,3
13. Seacorm
Awen
Awen

0,3

7.

Tabel 3.2285Tabel 3.2286


Budeng
3,7

Budeng

Ngurah/
Suamba
Tabel 3.2322
Tabel 3.2323
Tabel 3.2324
Tabel 3.2321
1,0
6.
Sanjaya
Awen
Awen

0,9

B.

1,5

Tabel 3.2438
Tabel 3.2437
Mertasari

3,0

Tabel 3.2446
Tabel 3.2445

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /89

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.2103
Tabel 3.2104
No
Nama
.
41. Km Sumariana
Tabel 3.2447
Tabel 3.2448
42. Komang Sumentra
Tabel 3.2455
Tabel 3.2456
43. Putu Sugama
Tabel 3.2463
Tabel 3.2464
44. Wayan Nandra

Tabel 3.2106
Tabel 3.2107
Tabel 3.2105
Luas
Tabel 3.2108
No
Alamat
Lahan
Nama
.
(Ha)
Awen
0,1
4.
Suartama
Tabel 3.2450
Tabel 3.2451
Tabel 3.2452
Tabel 3.2449
0,1
5.
Suindra
Awen

Tabel 3.2110
Tabel 3.2109
Luas
Alamat
Lahan
(Ha)
Mertasari
1,0
Tabel 3.2454
Tabel 3.2453
1,0
Mertasari

Tabel 3.2458
Tabel Tabel
3.2459
3.2460
Tabel 3.2457

Tabel 3.2462
Tabel 3.2461

0,3

D.

Kelurahan
Awen
Sangkar
Agung
Tabel 3.2466
Tabel 3.2467
Tabel 3.2468
Tabel 3.2465
1,0
1.
Ketut Suanda
Awen

Tabel 3.2471
Tabel 3.2472
45. Komang Destra

Tabel 3.2474
Tabel 3.2475
Tabel 3.2476
Tabel 3.2473

Putu Geofani

Tabel 3.2469Tabel 3.2470


Samblon
2,5
g
Tabel 3.2478
Tabel 3.2477
4,5
Samblon

Tabel 3.2479
Tabel 3.2480
46. Ketut Warka

Tabel 3.2482
Tabel 3.2483
Tabel 3.2484
Tabel 3.2481

Tabel 3.2486
Tabel 3.2485

Tabel 3.2487
Tabel 3.2488
47. Nengah Gumia

Tabel 3.2490
Tabel 3.2491
Tabel 3.2492
Tabel 3.2489

Tabel 3.2495
Tabel 3.2496
48. Nyoman Herman

Tabel 3.2498
Tabel 3.2499
Tabel 3.2500
Tabel 3.2497

Awen

2,0

2.

g
Awen

Awen

Awen

Tabel 3.2503

0,2

3.

0,2

4.

Nym
Sudiarna/Han
Weres

Samblon
g

Tabel 3.2494
Tabel 3.2493
Samblon
g

0,3

3,5

1,0

Tabel 3.2502
Tabel 3.2501

Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Kehutanan

Kabupaten Jembrana Tahun 2012

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.2504
3.2505
3.2506
3.2507

Kel. Sangkar Agung; 7.79


Kel. Loloan Timur; 10.49
Kel. Lelateng; 49.83
Desa Budeng; 31.89

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.2508
3.2509
3.2510
3.2511
3.2512
3.2513
3.2514
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /90

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.2515
Tabel 3.2516
Gambar 3.20
Tabel 3.2517Komposisi Luas Tambak yang Dibudidayakan
Tabel 3.2518di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.2519
B. Kegiatan Pertambangan dan Galian
Tabel 3.2520
Aktivias galian dan pertambangan hanya meliputi kegiatan
penggalian bahan tambang golongan C yaitu penggalian besar batu, batu kapur
dan tanah liat, yang dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan, yaitu sektor
industri komponen bahan bangunan seperti batako semen, batu bata dan
genteng tanah liat bakar. Selain juga untuk kegiatan industri pembuatan alatalat rumah tangga dan tanah liat bakar (gerabah). Kemampuan sektor ini
sangat terbatas, bila melihat jumlah pekerja yang terlibat, yakni yang hanya 2
jiwa di Kelurahan Dauhwaru.
Tabel 3.2521
C. Kegiatan Usaha Sektor Industri
Tabel 3.2522
Kegiatan industri yang diusahakan di wilayah perencanaan
adalah industri

besar, industri sedang, industri kecil, dan industri kerajinan

rumah tangga. Usaha industri besar hanya diusahakan di Kelurahan Sangkar


Agung dengan jumlah 1 buah yang mampu menyerap tenaga kerja sekitar 202
orang. Sedangkan induistri sedang berjumlah 3 buah yang sebarannya
diantaranya di Kelurahan Dauh Waru dan Desa Batuagung yang mampu
menyerap tenaga kerja sekitar 127 orang. Untuk industri kecil hampir tersebar
di semua desa wilayah perencanaan kecuali Kelurahan Sangkar Agung dan
Desa Budeng dengan total berjumlah 132 buah dengan serapan tenaga kerja
542 orang. Untuk industri skala kerajinan rumah tangga tersebar di semua desa
wilayah perencanaan yang berjumlah 1.433 buah yang mampu menyerap
tenaga kerja sekitar 1.792 orang. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat
dilihat bahwa kegiatan perekonomian di Kawasan Perkotaan Negara selain
kegiatan perdagangan dan jasa, berkembang pesat juga sektor industri
kerajinan rumah tangga ini menjadi penunjang bagi kegiatan ekonomi wilayah.
Tabel 3.2523
Tabel 3.2524Banyaknya Industri Dirinci Menurut Jenis dan Jumlah Tenaga
Kerjanya
Tabel 3.2525di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
TabelTabel
3.2526
3.2527
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.2542
3.2543
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel Tabel
3.2552
3.2553
1. Baler Bale Agung
Tabel Tabel
3.2562
3.2563
2. Banjar Tengah
Tabel Tabel
3.2572
3.2573

Tabel 3.2531
Kerajinan
Rumah
Tangga
Tabel 3.2534
Tabel 3.2535
Tabel 3.2536
Tabel 3.2537
Tabel 3.2538
Tabel 3.2539
Tabel 3.2540
Tabel 3.2541
Jmlh
Org Jmlh
Org Jmlh
Org
Jmlh
Org
Tabel 3.2544
Tabel Tabel
3.2545
3.2546
Tabel Tabel
3.2547
3.2548
Tabel 3.2549
Tabel 3.2550
Tabel 3.2551
44
123
504
538
Tabel 3.2554
Tabel 3.2555
Tabel 3.2556
Tabel 3.2557
Tabel 3.2558
Tabel 3.2559
Tabel 3.2560
Tabel 3.2561
11
39
223
232
Tabel 3.2564
Tabel 3.2565
Tabel 3.2566
Tabel 3.2567
Tabel 3.2568
Tabel 3.2569
Tabel 3.2570
Tabel 3.2571
5
18
76
82
Tabel 3.2574
Tabel 3.2575
Tabel 3.2576
Tabel 3.2577
Tabel 3.2578
Tabel 3.2579
Tabel 3.2580
Tabel 3.2581
Tabel 3.2528Tabel 3.2529Tabel 3.2530
Besar
Sedang
Kecil

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /91

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

TabelTabel
3.2526
3.2527
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
3. Lelateng
Tabel Tabel
3.2582
3.2583
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.2592
3.2593
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel
5.
Tabel
6.
Tabel
7.
Tabel
8.
Tabel
9.

Tabel
3.2602
3.2603
Pendem
Tabel
3.2612
3.2613
Dauh Waru
Tabel
3.2622
3.2623
Batuagung
Tabel
3.2632
3.2633
Dangin Tukadaya
Tabel
3.2642
3.2643
Sangkar Agung

Tabel Tabel
3.2652
3.2653
10 Budeng
.
Tabel Tabel
3.2662
3.2663
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.2672
3.2673
JUMLAH

Tabel 3.2531
Kerajinan
Rumah
Tangga
Tabel 3.2534
Tabel 3.2535
Tabel 3.2536
Tabel 3.2537
Tabel 3.2538
Tabel 3.2539
Tabel 3.2540
Tabel 3.2541
Jmlh
Org Jmlh
Org Jmlh
Org
Jmlh
Org
13
27
118
126
Tabel 3.2584
Tabel 3.2585
Tabel 3.2586
Tabel 3.2587
Tabel 3.2588
Tabel 3.2589
Tabel 3.2590
Tabel 3.2591
15
39
87
98
Tabel 3.2594
Tabel Tabel
3.2595
3.2596
Tabel Tabel
3.2597
3.2598
Tabel 3.2599
Tabel 3.2600
Tabel 3.2601
1
20
3
12
88
419
929
1.25
2
7
4
Tabel 3.2604
Tabel 3.2605
Tabel 3.2606
Tabel 3.2607
Tabel 3.2608
Tabel 3.2609
Tabel 3.2610
Tabel 3.2611
24
107
258
264
Tabel 3.2614
Tabel 3.2615
Tabel 3.2616
Tabel 3.2617
Tabel 3.2618
Tabel 3.2619
Tabel 3.2620
Tabel 3.2621
1
30
14
69
237
289
Tabel 3.2624
Tabel 3.2625
Tabel 3.2626
Tabel 3.2627
Tabel 3.2628
Tabel 3.2629
Tabel 3.2630
Tabel 3.2631
2
97
6
30
92
141
Tabel 3.2634
Tabel 3.2635
Tabel 3.2636
Tabel 3.2637
Tabel 3.2638
Tabel 3.2639
Tabel 3.2640
Tabel 3.2641
6
24
103
105
Tabel 3.2644
Tabel 3.2645
Tabel 3.2646
Tabel 3.2647
Tabel 3.2648
Tabel 3.2649
Tabel 3.2650
Tabel 3.2651
1
20
119
228
2
Tabel 3.2654
Tabel 3.2655
Tabel 3.2656
Tabel 3.2657
Tabel 3.2658
Tabel 3.2659
Tabel 3.2660
Tabel 3.2661
14
28
Tabel 3.2528Tabel 3.2529Tabel 3.2530
Besar
Sedang
Kecil

Tabel 3.2664
Tabel 3.2665
Tabel 3.2666
Tabel 3.2667
Tabel 3.2668
Tabel 3.2669
Tabel 3.2670
Tabel 3.2671
38
189
106
199
Tabel 3.2674
Tabel Tabel
3.2675
3.2676
Tabel Tabel
3.2677
3.2678
Tabel 3.2679
Tabel 3.2680
Tabel 3.2681
1
20
3
12
132
542
1.43
1.79
2
7
3
2

Tabel 3.2682
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 3.2683

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /92

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.2684

300
250
200
150

Industri Besar
Industri Sedang

100

Industri Rumah Tangga

50

Kerajinan Rumah
Tangga
g
en
Bu
d

ng
u

Ag
u

at
Ba
t

Ba
r
n

Lo
lo
a

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

Gambar 3.21
Tabel 3.2685Diagram Banyaknya Industri di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012
Tabel 3.2687

Tabel 3.2686
Sedangkan untuk sentra-sentra atau lokasi kawasan industri di

Kawasan Perkotaan Negara serta unit-unit usahanya dan tenaga kerja yang
terserap dapat dilihat pada Tabel 3.28.
Tabel 3.2688
Tabel 3.2689
Tabel 3.2690
Tabel 3.2691Sentra-Sentra Industri di Kawasan Perkotaan Negara Tahun
2012
TabelTabel
3.2692
3.2693 Tabel 3.2694Alamat Tabel 3.2695
Tabel 3.2696
N
Jenis
Unit
Tenaga
Sentra
Usa
Kerja
ha
TabelTabel
3.2697
3.2698 Tabel 3.2699 1.
Tabel 3.2700
Tabel 3.2701
1 Tenun
Loloan Timur
15
15
Cagcag
TabelTabel
3.2702
3.2703 Tabel 3.2704 2.
Tabel 3.2705
Tabel 3.2706
Sangkar Agung
778
778
TabelTabel
3.2707
3.2708 Tabel 3.2709 3.
Tabel 3.2710
Tabel 3.2711
Budeng
40
40
TabelTabel
3.2712
3.2713 Tabel 3.2714 4.
Tabel 3.2715
Tabel 3.2716
Dauhwaru
432
432

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /93

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.2717
3.2718
TabelTabel
3.2722
3.2723
TabelTabel
3.2727
3.2728
TabelTabel
3.2732
3.2733
2. Bata Merah
TabelTabel
3.2737
3.2738
TabelTabel
3.2742
3.2743
3. Rajut Tas
TabelTabel
3.2747
3.2748
TabelTabel
3.2752
3.2753
4. Camilan
TabelTabel
3.2757
3.2758
Tabel 3.2762

Tabel 3.2719 5. Batu


Agung
Tabel 3.2724 6.
Dangin Tukadaya
Tabel 3.2729Sub
Total
Tabel 3.2734 1.
Lelateng
Tabel 3.2739Sub
Total
Tabel 3.2744 1.
Loloan Timur
Tabel 3.2749Sub
Total
Tabel 3.2754 1.
Loloan Barat
Tabel 3.2759Sub
Total

Tabel 3.2720
Tabel 3.2721
127
127
Tabel 3.2725
Tabel 3.2726
90
90
Tabel 3.2730
Tabel 3.2731
1.482
1.482
Tabel 3.2735
Tabel 3.2736
57
114
Tabel 3.2740
Tabel 3.2741
5
114
Tabel 3.2745
Tabel 3.2746
80
80
Tabel 3.2750
Tabel 3.2751
80
80
Tabel 3.2755
Tabel 3.2756
24
29
Tabel 3.2760
Tabel 3.2761
24
24

Sumber: Profil Kabupaten Jembrana, 2012

Tabel 3.2763
D. Kegiatan Sektor Pariwisata, Hotel dan Home Stay
Tabel 3.2764
Secara umum Kabupaten Jembrana sangat potensial untuk
dikembangkan sebagai DTW (Daerah Tujuan Wisata) di wilayah Bali Barat, hal
ini terlihat dari adanya obyek wisata dan jumlah kunjungan wisatawan yang
semakin meningkat.
Tabel 3.2765
Berdasarkan

potensi

dari

Kabupaten

Jembrana

tersebut,

Kawasan Perkotaan Negara menyediakan fasilitas wisata yang berupa hotel,


losmen maupun home stay. Meskipun demikian, Kota Negara memiliki sejumlah
tempat wisata yakni wisata Desa Sangkar Agung, dan wisata pegunungan di
Desa Pendem dan Desa Batuagung.
Tabel 3.2766
Desa Sangkaragung terletak di Kecamatan Negara kurang
lebih 5 Km kearah timur kota Negara. Di Desa Sangkaragung terdapat pusat
kesenian khas Jembrana yaitu "Jegog ". Desa Sangkaragung terkenal didunia
dengan kesenian Jegognya terutama di Jepang. Jegog Sangkaragung tampil di
Jepang setiap tahunnya lebih dari tiga kali. Sedangkan didesa Sangkaragung
sendiri Jegog dipentaskan untuk wisatawan setiap hari Minggu dan Kamis di
Sanggar Jegog Suar Agung. Wisatawan dapat belajar memainkan (menabuh)
jegog di sanggar ini.
Tabel 3.2767
Fasilitas hotel yang terdapat di Kawasan Perkotaan Negara
tersebar di sepanjang yang dilalui oleh ruas jalan arteri nasional. Adapun
fasilitas pariwisata dan hotel yang ada dapat dilihat pada Tabel 3.29.
Tabel 3.2768
Tabel 3.2769
Tabel 3.2770
Tabel 3.2771Jumlah Tempat Wisata, Hotel, Losmen dan Home Stay
Tabel 3.2772di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /94

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.2774
Tabel 3.2773
Desa/Kelurahan/Kecamat
No.
an
Tabel 3.2789
Tabel 3.2790
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.2799
Tabel 3.2800
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.2809
Tabel 3.2810
2. Banjar Tengah
Tabel 3.2819
Tabel 3.2820
3. Lelateng
Tabel 3.2829
Tabel 3.2830
4. Lolan Barat
Tabel 3.2839
Tabel 3.2840
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.2849
Tabel 3.2850
5. Pendem
Tabel 3.2859
Tabel 3.2860
6. Dauh Waru
Tabel 3.2869
Tabel 3.2870
7. Batuagung
Tabel 3.2879
Tabel 3.2880
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.2889
Tabel 3.2890
9. Sangkar Agung
Tabel 3.2899
Tabel 3.2900
10. Budeng
Tabel 3.2909
Tabel 3.2910
11. Loloan Timur
Tabel 3.2919
Tabel 3.2920
JUMLAH

Tabel 3.2775 Tabel 3.2776 Tabel 3.2777 Tabel 3.2778


Hotel
Losmen
Home Stay
Jumlah
Tabel 3.2782
Tabel 3.2784
Tabel 3.2786
Tabel 3.2788
Tabel 3.2781
Tabel 3.2783
Tabel 3.2785
Tabel 3.2787
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Jmlh
Jmlh
Jmlh
Jmlh
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
Tabel 3.2791
Tabel 3.2792
Tabel 3.2793
Tabel 3.2794
Tabel 3.2795
Tabel 3.2796
Tabel 3.2797
Tabel 3.2798
10
79
10
79
Tabel 3.2801
Tabel 3.2802
Tabel 3.2803
Tabel 3.2804
Tabel 3.2805
Tabel 3.2806
Tabel 3.2807
Tabel 3.2808
4
55
4
55
Tabel 3.2811
Tabel 3.2812
Tabel 3.2813
Tabel 3.2814
Tabel 3.2815
Tabel 3.2816
Tabel 3.2817
Tabel 3.2818
6
24
6
24
Tabel 3.2821
Tabel 3.2822
Tabel 3.2823
Tabel 3.2824
Tabel 3.2825
Tabel 3.2826
Tabel 3.2827
Tabel 3.2828
Tabel 3.2831
Tabel 3.2832
Tabel 3.2833
Tabel 3.2834
Tabel 3.2835
Tabel 3.2836
Tabel 3.2837
Tabel 3.2838
Tabel 3.2841
Tabel 3.2842
Tabel 3.2843
Tabel 3.2844
Tabel 3.2845
Tabel 3.2846
Tabel 3.2847
Tabel 3.2848
9
31
1
2
10
33
Tabel 3.2851
Tabel 3.2852
Tabel 3.2853
Tabel 3.2854
Tabel 3.2855
Tabel 3.2856
Tabel 3.2857
Tabel 3.2858
3
6
3
6
Tabel 3.2861
Tabel 3.2862
Tabel 3.2863
Tabel 3.2864
Tabel 3.2865
Tabel 3.2866
Tabel 3.2867
Tabel 3.2868
4
16
4
16
Tabel 3.2871
Tabel 3.2872
Tabel 3.2873
Tabel 3.2874
Tabel 3.2875
Tabel 3.2876
Tabel 3.2877
Tabel 3.2878
1
4
1
4
Tabel 3.2881
Tabel 3.2882
Tabel 3.2883
Tabel 3.2884
Tabel 3.2885
Tabel 3.2886
Tabel 3.2887
Tabel 3.2888
1
5
1
5
Tabel 3.2891
Tabel 3.2892
Tabel 3.2893
Tabel 3.2894
Tabel 3.2895
Tabel 3.2896
Tabel 3.2897
Tabel 3.2898
Tabel 3.2901
Tabel 3.2902
Tabel 3.2903
Tabel 3.2904
Tabel 3.2905
Tabel 3.2906
Tabel 3.2907
Tabel 3.2908
Tabel 3.2911
Tabel 3.2912
Tabel 3.2913
Tabel 3.2914
Tabel 3.2915
Tabel 3.2916
Tabel 3.2917
Tabel 3.2918
1
2
1
2
Tabel 3.2921
Tabel 3.2922
Tabel 3.2923
Tabel 3.2924
Tabel 3.2925
Tabel 3.2926
Tabel 3.2927
Tabel 3.2928

Tabel 3.2929 Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.2930

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /95

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.2931

7
6
5
4
3
Hotel

Losmen

ng

Ti
m
ur

Sa

Lo
la
n

ng
Ag
u
ka
r

Ag
u
u
Ba
t

Pe
n

Le
la
t

de

ng

g
en

ng
Ag
u
Ba
le
r

Ba
le

Gambar 3.22
Tabel 3.2932Diagram Banyaknya Fasilitas Akomodasi Pariwisata
Tabel 3.2933di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel 3.2934

E. Keuangan
Tabel 3.2935

Wilayah

Kota

Negara

merupakan

salah

satu

wilayah

konservasi yang memiliki potensi kehutanan dan daya dukung alam yang baik
untuk bidang pertanian. Lahan terbuka yang ada di Kawasan Perkotaan Negara
pun jauh lebih luas dibandingkan kawasan terbangunnya. Sebagian besar
penduduk di Kawasan Perkotaan Negara berprofesi sebagai petani karena
Kawasan Perkotaan Negara merupakan daerah pertanian dengan hasil-hasil
pertanian yang berlimpah, terutama di daerah-daerah pertanian seperti di Desa
Budeng,

Desa

Batuagung

dan

Kelurahan

Dangin

Tukadaya

yang

telah

memberikan pendapatan asli daerah hingga akhir tahun 2012 sebanyak


12.945.000,00.

Secara

keseluruhan,

jumlah

pendapatan

yang

Rp

diperoleh

Kawasan Perkotaan Negara sepanjang tahun 2012 adalah sebanyak Rp


1.968.256.000,00, yang berasal dari pendapatan asli daerah, bantuan dari
pemerintah maupun dari swadaya masyarakat.
Tabel 3.2936
Tabel 3.2937
Tabel 3.2938Jumlah Pendapatan yang Diterima Kota Negara Dirinci Per
Desa Tahun 2012

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /96

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel Tabel
3.2939
3.2940 K
No
elurahan /
desa

TabelTabel
3.2955
3.2956
A.
KECAMATAN
NEGARA
Tabel Tabel
3.2962
3.2963
1. Baler Bale Agung
Tabel Tabel
3.2969
3.2970
2. Banjar Tengah
Tabel Tabel
3.2976
3.2977
3. Lelateng
Tabel Tabel
3.2983
3.2984
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.2990
3.2991
B.
KECAMATAN
JEMBRANA
Tabel Tabel
3.2997
3.2998
5. Pendem
Tabel Tabel
3.3004
3.3005
6. Dauh Waru
Tabel Tabel
3.3011
3.3012
7. Batuagung
Tabel Tabel
3.3018
3.3019
8. Dangin Tukadaya
Tabel Tabel
3.3025
3.3026
9. Sangkar Agung
Tabel Tabel
3.3032
3.3033
10 Budeng
.
Tabel Tabel
3.3039
3.3040
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.3046
3.3047
JUMLAH
Tabel 3.3053

Tabel 3.2941 Sumber Penerimaan (000)

Tabel 3.2946 Tabel 3.2948


B
Pendapatan
antuan
Tabel 3.2947 Tabel 3.2949
d
Asli Desa
ari
Pemerintah
Tabel 3.2957 Tabel 3.2958 -

Tabel 3.2950 Tabel 3.2952


Swadaya
Lainnya
Tabel 3.2951 Tabel 3.2953
Masyaraka
(Hibah/PNPM)
t
Tabel 3.2959Tabel 3.2960
-

Tabel 3.2964 Tabel 3.2965


Tabel 3.2971 Tabel 3.2972 Tabel 3.2978 Tabel 3.2979
Tabel 3.2985 Tabel 3.2986 Tabel 3.2992 Tabel 3.2993 1
12.945
76.656

Tabel 3.2966 Tabel 3.2967


Tabel 3.2973Tabel 3.2974
Tabel 3.2980 Tabel 3.2981
Tabel 3.2987Tabel 3.2988
Tabel 3.2994Tabel 3.2995
178.855

Tabel 3.2999
Tabel 3.3006
Tabel 3.3013
4.200
Tabel 3.3020
6.120
Tabel 3.3027
Tabel 3.3034
2.625

Tabel 3.3000
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

- Tabel 3.3001
3.3007
- Tabel 3.3008
3.3014
8 Tabel 3.3015
21.831
3.3021
5 Tabel 3.3022
76.831
3.3028
- Tabel 3.3029
3.3035
3 Tabel 3.3036
64.994
-

Tabel 3.3041 Tabel 3.3042


-

Tabel 3.3002

Tabel 3.2942
Jumlah
Tabel 3.2943
Pendapat
an
Tabel 3.2954

Tabel 3.2961
Tabel 3.2968
Tabel 3.2975
Tabel 3.2982
Tabel 3.2989
Tabel 3.2996
1.968.256

Tabel 3.3016
12.800
Tabel 3.3023
Tabel 3.3030
Tabel 3.3037
178.855

Tabel 3.3003
Tabel 3.3010
Tabel 3.3017
838.831
Tabel 3.3024
582.951
Tabel 3.3031
Tabel 3.3038
546.474

- Tabel 3.3043 Tabel 3.3044


-

Tabel 3.3045
-

Tabel 3.3009

Tabel 3.3048 Tabel 3.3049 1 Tabel 3.3050Tabel 3.3051


12.945
76.656
178.855

Tabel 3.3052
1.968.256

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /97

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

10% 1%

90%

Tabel 3.3054

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.3055
3.3056
3.3057
3.3058
3.3059
3.3060
3.3061
3.3062

Gambar 3.23
Tabel 3.3063Prosentase Pendapatan Kawasan Perkotaan Negara Tahun
2012

3.6
KONDISI SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI
3.6.1 Jaringan Jalan

Tabel 3.3064 Secara umum, transportasi jalan raya di sekitar Kota Negara
mempunyai peran yang cukup penting, karena Kota Negara merupakan Ibukota
Kabupaten

Jembrana

menjadikannya

sebagai

daerah

tangkapan

dari

perkembangan Kota Denpasar. Hal tersebut karena jalan raya ini merupakan
akses utama yang menghubungkan Gilimanuk Denpasar, dan di Kota Negara
ini mempunyai dimensi jalan yang cukup memadai. Akses arteri primer yang
menghubungkan Gilimanuk Denpasar tersebut terdiri dari JI. Udayana, Jl.
Jenderal A. Yani, JI. Jenderal Sudirman, JI. Hayam Wuruk dan JI. Gajah Mada.
Tabel 3.3065 Dilihat dari fungsinya, jaringan yang ada saat ini di wilayah
perencanaan terdiri dari jalan arteri primer yaitu Jalan Raya Denpasar Gilimanuk yang terdiri dari JI. Udayana, Jl. Jenderal A. Yani, JI. Jenderal Sudirman,
JI. Hayam Wuruk dan JI. Gajah Mada. Jalan Ngurah Rai dan Gatot Subroto
merupakan jalan arteri skunder. Jalan kolektor antara lain Jl. Dr. Sutomo, Jl.
Wijaya Kusuma, JI. Rajawali, JI. Panji Sakti, dan lain-lain. Selebihnya adalah jalan
lokal.
Tabel 3.3066 Keadaan kondisi jalan arteri dan kolektor tersebut seluruhnya telah
beraspal, sedangkan jalan lokal sebagian telah beraspal, sebagian dengan
perkerasan krokol dan sebagian lagi jalan tanah. Panjang jalan arteri yang ada
adalah 9.41 km, jalan kolektor 2.25 km dan jalan lokal 55.283 km dengan

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /98

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


panjang total 66.943 km. Secara umum jalan arteri dalam kondisi baik,
sedangkan 5 persen dari jalan kolektor berada dalam kondisi sedang. Untuk
jalan lokal, 7 persen dalam kondisi sedang dan 3 persen dalam kondisi rusak.
Tabel 3.3067 Lebar jalan arteri rata-rata 9 meter, jalan kolektor 3.5 - 7 meter dan
jalan lokal 3 - 3.5 meter. Sebagian jalan kolektor dibuat dengan lebar kurang
dari 7 meter dan jalan lokal dibuat dengan lebar jalan kurang dari 6 meter. Hal
ini perlu mendapatkan perhatian mengingat jalan lokal dalam perkembangannya
nanti dapat ditingkatkan menjadi jalan kolektor. Panjang trotoar yang sudah ada
yaitu 9.41 km pada jalan arteri, 1 km pada jalan kolektor dan 27.20 km pada
jalan lokal dengan lebar rata-rata 1.4 m. Secara umum kondisi trotoar masih
baik namun pada jalan lokal sekitar 20 persen dalam keadaan rusak.
Tabel 3.3068
Tabel 3.3069
Tabel 3.3070Panjang Jalan Menurut Jenisnya dan Jumlah Jembatan Per
Desa Tahun 2012
TabelTabel
3.3071
3.3072
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.3081
3.3082
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.3087
Tabel 3.3088
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.3093
Tabel 3.3094
2. Banjar Tengah
Tabel 3.3099
Tabel 3.3100
3. Lelateng
Tabel 3.3105
Tabel 3.3106
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.3111
3.3112
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.3117
Tabel 3.3118
5. Pendem
Tabel 3.3123
Tabel 3.3124
6. Dauh Waru
Tabel 3.3129
Tabel 3.3130
7. Batuagung
Tabel 3.3135
Tabel 3.3136
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.3141
Tabel 3.3142
9. Sangkar Agung
Tabel 3.3147
Tabel 3.3148
10 Budeng
.
Tabel 3.3153
Tabel 3.3154
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.3159
3.3160
JUMLAH

Tabel 3.3073

Jeni Tabel 3.3074


s Jalan (Km)
Jembatan
Tabel 3.3077
Tabel 3.3078 Tabel 3.3079
Aspal
Diperkeras
Tanah
Tabel 3.3083 Tabel 3.3084Tabel 3.3085Tabel 3.3086
82,44
6,01
4,42
3
Tabel 3.3089
Tabel 3.3090 Tabel 3.3091 Tabel 3.3092
29,70
6,01
4,42
Tabel 3.3095
Tabel 3.3096 Tabel 3.3097 Tabel 3.3098
13,78
Tabel 3.3101
Tabel 3.3102 Tabel 3.3103 Tabel 3.3104
18,76
2
Tabel 3.3107
Tabel 3.3108 Tabel 3.3109 Tabel 3.3110
20,20
1
Tabel 3.3113 Tabel 3.3114Tabel 3.3115Tabel 3.3116
123,01
24,83
12,60
24
Tabel 3.3119
Tabel 3.3120 Tabel 3.3121 Tabel 3.3122
20,62
3
Tabel 3.3125
Tabel 3.3126 Tabel 3.3127 Tabel 3.3128
33,40
4,52
0,60
6
Tabel 3.3131
Tabel 3.3132 Tabel 3.3133 Tabel 3.3134
24,76
6,80
2,00
5
Tabel 3.3137
Tabel 3.3138 Tabel 3.3139 Tabel 3.3140
16,55
7,50
2,00
4
Tabel 3.3143
Tabel 3.3144 Tabel 3.3145 Tabel 3.3146
10,31
2,51
2
Tabel 3.3149
Tabel 3.3150 Tabel 3.3151 Tabel 3.3152
11,02
3,50
8,00
3
Tabel 3.3155
6,35

Tabel 3.3156 Tabel 3.3157 Tabel 3.3158


1

Tabel 3.3161
205,45

Tabel 3.3162Tabel 3.3163Tabel 3.3164


30,84
17,02
27

Tabel 3.3165
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 3.3166
Tabel 3.3167 Berdasarkan klasifikasinya, panjang jalan aspal di Kawasan Perkotaan
Negara yang merupakan jalan Negara adalah sepanjang 9,83 km, jalan propinsi

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /99

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


sepanjang 2,08 km dan jalan aspal dengan status jalan kabupaten adalah
sepanjang 193,54 km.
Tabel 3.3168
Tabel 3.3169
Tabel 3.3170Panjang Jalan Aspal Menurut Klasifikasinya Dirinsi Per Desa
Tahun 2012
TabelTabel
3.3171
3.3172
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.3181
3.3182
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.3187
Tabel 3.3188
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.3193
Tabel 3.3194
2. Banjar Tengah
Tabel 3.3199
Tabel 3.3200
3. Lelateng
Tabel 3.3205
Tabel 3.3206
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.3211
3.3212
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.3217
Tabel 3.3218
5. Pendem
Tabel 3.3223
Tabel 3.3224
6. Dauh Waru
Tabel 3.3229
Tabel 3.3230
7. Batuagung
Tabel 3.3235
Tabel 3.3236
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.3241
Tabel 3.3242
9. Sangkar Agung
Tabel 3.3247
Tabel 3.3248
10 Budeng
.
Tabel 3.3253
Tabel 3.3254
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.3259
3.3260
JUMLAH
Tabel 3.3265

Tabel 3.3173

Jeni Tabel 3.3174


s Jalan (Km)
Jembatan
Tabel 3.3177
Tabel 3.3178 Tabel 3.3179
Negara
Propinsi
Kabupaten
Tabel 3.3183 Tabel 3.3184Tabel 3.3185Tabel 3.3186
5,23
77,21
82,44
Tabel 3.3189
Tabel 3.3190 Tabel 3.3191 Tabel 3.3192
1,74
27,96
29,70
Tabel 3.3195
Tabel 3.3196 Tabel 3.3197 Tabel 3.3198
1,55
12,23
13,78
Tabel 3.3201
Tabel 3.3202 Tabel 3.3203 Tabel 3.3204
1,94
16,82
18,76
Tabel 3.3207
Tabel 3.3208 Tabel 3.3209 Tabel 3.3210
20,20
20,20
Tabel 3.3213 Tabel 3.3214Tabel 3.3215Tabel 3.3216
4,60
2,08
116,33
123,01
Tabel 3.3219
Tabel 3.3220 Tabel 3.3221 Tabel 3.3222
0,79
19,83
20,62
Tabel 3.3225
Tabel 3.3226 Tabel 3.3227 Tabel 3.3228
1,62
1,73
29,97
33,32
Tabel 3.3231
Tabel 3.3232 Tabel 3.3233 Tabel 3.3234
0,40
24,36
24,76
Tabel 3.3237
Tabel 3.3238 Tabel 3.3239 Tabel 3.3240
1,35
0,35
14,93
16,63
Tabel 3.3243
Tabel 3.3244 Tabel 3.3245 Tabel 3.3246
10,31
10,31
Tabel 3.3249
Tabel 3.3250 Tabel 3.3251 Tabel 3.3252
11,02
11,02
Tabel 3.3255
0,44

Tabel 3.3256 Tabel 3.3257 Tabel 3.3258


5,91
6,35

Tabel 3.3261
9,83

Tabel 3.3262Tabel 3.3263Tabel 3.3264


2,08
193,54
205,45

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.3266
Tabel 3.3267
Tabel 3.3268Sebaran Jaringan Jalan di Kawasan Perkotaan Negara
Tabel 3.3269
No

Tabel 3.3270

Tabel 3.3273
Tabel 3.3274
A.
Tabel 3.3277
Tabel 3.3278
1
Tabel 3.3283
Tabel 3.3284
2
Ahmad Yani
Tabel 3.3289
Tabel 3.3290
3
Tabel 3.3295
Tabel 3.3296

Nama Ruas

JALAN ARTERI
Negara
Jalan
Pekutatan
Jalan

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.3279
Tabel 3.3280
Cekik
3.3285
Tabel 3.3286
Jalan Udayana
3.3291
Tabel 3.3292
Negara
3.3297
Tabel 3.3298

Tabel 3.3271
Panjan
g Ruas
(Km)
Tabel 3.3275
54.054
Tabel 3.3281
27.224
Tabel 3.3287
1.923
Tabel 3.3293
20.445
Tabel 3.3299

Tabel 3.3272
Fungsi
Tabel 3.3276
Tabel
AP
Tabel
AP
Tabel
AP
Tabel

LAPORAN PENDAHULUAN

3.3282
3.3288
3.3294
3.3300

3 /100

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No

Tabel 3.3270

4
Sudirman
Tabel 3.3301
Tabel 3.3302

Nama Ruas

Jalan Gajah Mada


Tabel 3.3303
Tabel 3.3304

Tabel 3.3307
Tabel 3.3308
B.
Tabel 3.3311
Tabel 3.3312
1
Sutomo
Tabel 3.3317
Tabel 3.3318
2
Ngurah Rai
Tabel 3.3323
Tabel 3.3324
3
Tabel 3.3329
Tabel 3.3330
4
Danau Buyan
Tabel 3.3335
Tabel 3.3336
5
Tabel 3.3341
Tabel 3.3342

JALAN KOLEKTOR

Tabel 3.3347
Tabel 3.3348
C.
LOKAL
Tabel 3.3353
Tabel 3.3354
1
Tabel 3.3359
Tabel 3.3360
2
Agung
Tabel 3.3365
Tabel 3.3366
3
Pendem
Tabel 3.3371
Tabel 3.3372
4
Tabel 3.3377
Tabel 3.3378
5
Tabel 3.3383
Tabel 3.3384
6
Kaliakah
Tabel 3.3389
Tabel 3.3390
7
Tabel 3.3395
Tabel 3.3396
8
Tabel 3.3401
Tabel 3.3402
9
Agung
Tabel 3.3407
Tabel 3.3408
10
Agung
Tabel 3.3413
Tabel 3.3414
11
Tabel 3.3419
Tabel 3.3420
12
Tabel 3.3425
Tabel 3.3426
13
Munduk
Tabel 3.3431
Tabel 3.3432
14
Lelateng
Tabel 3.3437
Tabel 3.3438
15
Tabel 3.3443
Tabel 3.3444
16
Tabel 3.3449
Tabel 3.3450
17
Tabel 3.3455
Tabel 3.3456
18
Perancak

JALAN

Tabel
Tabel
3.3349
3.3350

Dauhwaru

Tabel
Tabel
3.3355
3.3356
Sawe
rangsasa
Tabel
Tabel
3.3361
3.3362
Mund
uk Tumpeng
Tabel
Tabel
3.3367
3.3368
Peng
astian
Tabel
Tabel
3.3373
3.3374
Dewa
sana
Tabel
Tabel
3.3379
3.3380
Peng
ambengan
Tabel
Tabel
3.3385
3.3386
Br.
Munduk
Tabel
Tabel
3.3391
3.3392
Yeh
Mekecir
Tabel
Tabel
3.3397
3.3398
Mese
an
Tabel
Tabel
3.3403
3.3404
Panca
Seming
Tabel
Tabel
3.3409
3.3410
Palun
gan Batu
Tabel
Tabel
3.3415
3.3416
Baluk
Rening
Tabel
Tabel
3.3421
3.3422
Pangk
ung Jajang
Tabel
Tabel
3.3427
3.3428
Beran
gbang
Tabel
Tabel
3.3433
3.3434
Renin
g
Tabel
Tabel
3.3439
3.3440
Ketap
ang
Tabel
Tabel
3.3445
3.3446
Merta
sari
Tabel
Tabel
3.3451
3.3452
Tamb
ak
Tabel
Tabel
3.3457
3.3458
Bude
ng

Jalan Dr.
Jalan
Negara
Jalan
Lelateng

Baler Bale
Sp.
Pendem
Awen
Dp.
Sebual
Sebual
Batu
Batu
Lelateng
Tukadaya
Sp. Br.
Sp.
Sp. Awen
Sp. Awen
Sp. Awen
Sp.

Tabel
Tabel
3.3313
3.3314 Jalan
- Gatot Subroto
Tabel
Tabel
3.3319
3.3320
Jalan
Sertu Dwinda
Tabel
Tabel
3.3325
3.3326
Peng
ambengan
Tabel
Tabel
3.3331
3.3332
Batas
Kota Negara
Tabel
Tabel
3.3337
3.3338
Panta
i Baluk Rening
Tabel 3.3343
Tabel 3.3344

Tabel 3.3271
Panjan
g Ruas
(Km)
4.466
Tabel 3.3305
Tabel 3.3309
16.910
Tabel 3.3315
0.780
Tabel 3.3321
2.010
Tabel 3.3327
3.970
Tabel 3.3333
2.750
Tabel 3.3339
7.400
Tabel 3.3345

Tabel 3.3272
Fungsi
AP
Tabel 3.3306
Tabel 3.3310
Tabel 3.3316
K-2
Tabel 3.3322
K-2
Tabel 3.3328
K-3
Tabel 3.3334
K-3
Tabel 3.3340
K-4
Tabel 3.3346

Tabel 3.3351 Tabel 3.3352


355.62
Tabel 3.3357 Tabel 3.3358
6.20
Tabel 3.3363
Tabel 3.3364
9.200
Tabel 3.3369 Tabel 3.3370
2.000
Tabel 3.3375
Tabel 3.3376
6.635
Tabel 3.3381
Tabel 3.3382
5.375
Tabel 3.3387
Tabel 3.3388
2.000
Tabel 3.3393 Tabel 3.3394
6.000
Tabel 3.3399 Tabel 3.3400
5.000
Tabel 3.3405 Tabel 3.3406
6.000
Tabel 3.3411 Tabel 3.3412
6.500
Tabel 3.3417 Tabel 3.3418
7.400
Tabel 3.3423 Tabel 3.3424
4.900
Tabel 3.3429 Tabel 3.3430
0.900
Tabel 3.3435 Tabel 3.3436
7.350
Tabel 3.3441 Tabel 3.3442
1.500
Tabel 3.3447 Tabel 3.3448
0.500
Tabel 3.3453
Tabel 3.3454
0.400
Tabel 3.3459
Tabel 3.3460
1.000

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /101

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No

Tabel 3.3270

Tabel
19
Tabel
20
Tabel
21
Tabel
22
Tabel
23

3.3461
Tabel 3.3462 Pancardaw
a
3.3467
Tabel 3.3468 Munduk
Tumpeng
3.3473
Tabel 3.3474 Baler Bale
Agung
3.3479
Tabel 3.3480 Sp.
Samblong
3.3485
Tabel 3.3486 Sp.
Dangin Tukadaya

Tabel
24
Tabel
25
Tabel
26
Tabel
27
Tabel
28
Tabel
29
Tabel
30
Tabel
31
Tabel
32
Tabel
33
Tabel
34
Tabel
35
Tabel
36
Tabel
37
Tabel
38
Tabel
39
Tabel
40
Tabel
41
Tabel
42
Tabel
43
Tabel
44
Tabel
45

3.3491
Tabel 3.3492

Sp. Awen

3.3497
Tabel 3.3498
Ketapang
3.3503
Tabel 3.3504
Badeng
3.3509
Tabel 3.3510
Agung
3.3515
Tabel 3.3516

Br.
Sp. Tegal
Baler Bale
Sp. Awen

3.3521
Tabel 3.3522 Pancar
Dawe
3.3527
Tabel 3.3528 Sawerang
sasa
3.3533
Tabel 3.3534 Sp.
Dangin Tukadaya
3.3539
Tabel 3.3540 Samblong
3.3545
Tabel 3.3546

Samblong

3.3551
Tabel 3.3552
Mekecir
3.3557
Tabel 3.3558

Yeh

3.3563
Tabel 3.3564
Munduk
3.3569
Tabel 3.3570
ung
3.3575
Tabel 3.3576
Dauh Tukad
3.3581
Tabel 3.3582
Dangin Tukad
3.3587
Tabel 3.3588
Pemedilan
3.3593
Tabel 3.3594

Sp. Br.

3.3599
Tabel 3.3600

Pemedilan

3.3605
Tabel 3.3606

Tegalasih

3.3611
Tabel 3.3612

Tegalasih

3.3617
Tabel 3.3618

Br. Taman

Br. Sebual

Sangkarag
Samblong
Samblong
Sp.
Sebual

Nama Ruas

Tabel
Tabel
3.3463
3.3464
B.B.
Agung
Tabel
Tabel
3.3469
3.3470
Md.
Waru
Tabel
Tabel
3.3475
3.3476
Pangk
ung Manggis
Tabel
Tabel
3.3481
3.3482
Mend
oyo
Tabel
Tabel
3.3487
3.3488
Br.
Munduk
Kemoning
Tabel
Tabel
3.3493
3.3494
Komb
ading
Tabel
Tabel
3.3499
3.3500
Komb
ading
Tabel
Tabel
3.3505
3.3506
Ketap
ang
Tabel
Tabel
3.3511
3.3512
Dewa
sana
Tabel
Tabel
3.3517
3.3518
Sawe
rangsasa
Tabel
Tabel
3.3523
3.3524
Sawe
rangsasa
Tabel
Tabel
3.3529
3.3530
Gelar
Tabel
Tabel
3.3535
3.3536
Peme
dilan
Tabel
Tabel
3.3541
3.3542
Sang
karagung
Tabel
Tabel
3.3547
3.3548
Pk.
Languan
Tabel
Tabel
3.3553
3.3554
Mese
an
Tabel
Tabel
3.3559
3.3560
Br.
Sebual
Tabel
Tabel
3.3565
3.3566
Sebu
al
Tabel
Tabel
3.3571
3.3572
Balai
Subak
Tabel
Tabel
3.3577
3.3578
Sung
ai
Tabel
Tabel
3.3583
3.3584
Tamb
ak
Tabel
Tabel
3.3589
3.3590
Sang
karagung
Tabel
Tabel
3.3595
3.3596
Pk.
Gondang
Tabel
Tabel
3.3601
3.3602
Ratu
Gede
Tabel
Tabel
3.3607
3.3608
Setra
Tabel
Tabel
3.3613
3.3614
Br.
Taman
Tabel
Tabel
3.3619
3.3620
Br.
Anyar

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.3465 Tabel 3.3466
1.400
Tabel 3.3471
Tabel 3.3472
2.000
Tabel 3.3477 Tabel 3.3478
3.000
Tabel 3.3483 Tabel 3.3484
0.900
Tabel 3.3489 Tabel 3.3490
4.600
Tabel 3.3495
3.750
Tabel 3.3501
0.400
Tabel 3.3507
0.900
Tabel 3.3513
2.200
Tabel 3.3519
2.000
Tabel 3.3525
2.650
Tabel 3.3531
2.900
Tabel 3.3537
0.300
Tabel 3.3543
0.500
Tabel 3.3549
0.700
Tabel 3.3555
2.500
Tabel 3.3561
1.100
Tabel 3.3567
0.600
Tabel 3.3573
0.600
Tabel 3.3579
1.950
Tabel 3.3585
1.600
Tabel 3.3591
1.100
Tabel 3.3597
0.800
Tabel 3.3603
1.250
Tabel 3.3609
0.150
Tabel 3.3615
0.220
Tabel 3.3621
0.200

Tabel 3.3496
Tabel 3.3502
Tabel 3.3508
Tabel 3.3514
Tabel 3.3520
Tabel 3.3526
Tabel 3.3532
Tabel 3.3538
Tabel 3.3544
Tabel 3.3550
Tabel 3.3556
Tabel 3.3562
Tabel 3.3568
Tabel 3.3574
Tabel 3.3580
Tabel 3.3586
Tabel 3.3592
Tabel 3.3598
Tabel 3.3604
Tabel 3.3610
Tabel 3.3616
Tabel 3.3622

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /102

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
Tabel
46
Tabel
47
Tabel
48
Tabel
49
Tabel
50
Tabel
51
Tabel
52
Tabel
53
Tabel
54
Tabel
55
Tabel
56
Tabel
57
Tabel
58
Tabel
59
Tabel
60
Tabel
61
Tabel
62
Tabel
63
Tabel
64
Tabel
65
Tabel
66
Tabel
67
Tabel
68
Tabel
69
Tabel
70
Tabel
71
Tabel
72
Tabel

Tabel 3.3270

3.3623
Tabel 3.3624

Br. Taman

3.3629
Tabel 3.3630

Budeng

3.3635
Tabel 3.3636

Mertasari

3.3641
Tabel 3.3642

Awen

3.3647
Tabel 3.3648 Awen
Lelateng
3.3653
Tabel 3.3654 Jalan
Hasanudin
3.3659
Tabel 3.3660 Jalan
Mayor Sugianyar
3.3665
Tabel 3.3666 Jalan Yos
Sudarso
3.3671
Tabel 3.3672 Jalan
Kapten Saestuhadi
3.3677
Tabel 3.3678 Jalan
Sermagara
3.3683
Tabel 3.3684 Jalan Ketut
Nenggo
3.3689
Tabel 3.3690 Jalan
Letnan Dwinda
3.3695
Tabel 3.3696 Jalan
Surapati
3.3701
Tabel 3.3702 Jalan
Pahlawan
3.3707
Tabel 3.3708 Jalan WR
Supratman
3.3713
Tabel 3.3714 Jalan RA
Kartini
3.3719
Tabel 3.3720 Jalan Dewi
Sartika
3.3725
Tabel 3.3726 Jalan Kutai
3.3731
Tabel 3.3732 Jalan
Manyar
3.3737
Tabel 3.3738 Jalan
Sriwijaya
3.3743
Tabel 3.3744 Jalan
Waturenggong
3.3749
Tabel 3.3750 Jalan Patih
Jelantik
3.3755
Tabel 3.3756 Jalan
Pasung gerigis
3.3761
Tabel 3.3762 Jalan Panji
Sakti
3.3767
Tabel 3.3768 Jalan Bima
Sena
3.3773
Tabel 3.3774 Jalan
Arjuna
3.3779
Tabel 3.3780 Jalan
Sungai Berantas
3.3785
Tabel 3.3786 Jalan

Nama Ruas

Tabel
Tabel
3.3625
3.3626
Pure
Puseh
Tabel
Tabel
3.3631
3.3632
Sang
karagung
Tabel
Tabel
3.3637
3.3638
Peran
cak
Tabel
Tabel
3.3643
3.3644
Tegal
Badeng Timur
Tabel
Tabel
3.3649
3.3650
Awen
Tabel
Tabel
3.3655
3.3656
Tabel
Tabel
3.3661
3.3662
Tabel 3.3667
Tabel 3.3668
Tabel 3.3673
Tabel 3.3674
Tabel
Tabel
3.3679
3.3680
Tabel
Tabel
3.3685
3.3686
Tabel
Tabel
3.3691
3.3692
Tabel 3.3697
Tabel 3.3698
Tabel
Tabel
3.3703
3.3704
Tabel 3.3709
Tabel 3.3710
Tabel 3.3715
Tabel 3.3716
Tabel 3.3721
Tabel 3.3722
Tabel
Tabel
3.3727
3.3728
Tabel 3.3733
Tabel 3.3734
Tabel 3.3739
Tabel 3.3740
Tabel 3.3745
Tabel 3.3746
Tabel 3.3751
Tabel 3.3752
Tabel 3.3757
Tabel 3.3758
Tabel 3.3763
Tabel 3.3764
Tabel 3.3769
Tabel 3.3770
Tabel 3.3775
Tabel 3.3776
Tabel 3.3781
Tabel 3.3782
Tabel 3.3787
Tabel 3.3788

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.3627 Tabel 3.3628
0.300
Tabel 3.3633 Tabel 3.3634
0.700
Tabel 3.3639 Tabel 3.3640
4.000
Tabel 3.3645 Tabel 3.3646
1.000
Tabel 3.3651 Tabel 3.3652
1.650
Tabel 3.3657 Tabel 3.3658
0.333
Tabel 3.3663 Tabel 3.3664
0.300
Tabel 3.3669 Tabel 3.3670
0.345
Tabel 3.3675 Tabel 3.3676
0.470
Tabel 3.3681 Tabel 3.3682
0.122
Tabel 3.3687 Tabel 3.3688
0.219
Tabel 3.3693 Tabel 3.3694
0.200
Tabel 3.3699 Tabel 3.3700
0.225
Tabel 3.3705 Tabel 3.3706
0.350
Tabel 3.3711 Tabel 3.3712
0.495
Tabel 3.3717 Tabel 3.3718
0.228
Tabel 3.3723 Tabel 3.3724
0.182
Tabel 3.3729 Tabel 3.3730
0.650
Tabel 3.3735 Tabel 3.3736
0.300
Tabel 3.3741 Tabel 3.3742
0.450
Tabel 3.3747 Tabel 3.3748
0.218
Tabel 3.3753 Tabel 3.3754
1.700
Tabel 3.3759 Tabel 3.3760
0.220
Tabel 3.3765 Tabel 3.3766
1.700
Tabel 3.3771 Tabel 3.3772
0.400
Tabel 3.3777 Tabel 3.3778
0.310
Tabel 3.3783 Tabel 3.3784
1.150
Tabel 3.3789 Tabel 3.3790

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /103

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
73
Tabel
74
Tabel
75
Tabel
76
Tabel
77
Tabel
78
Tabel
79
Tabel
80
Tabel
81
Tabel
82
Tabel
83
Tabel
84
Tabel
85
Tabel
86
Tabel
87
Tabel
88
Tabel
89
Tabel
90
Tabel
91
Tabel
92
Tabel
93
Tabel
94
Tabel
95
Tabel
96
Tabel
97
Tabel
98
Tabel
99
Tabel
100

Tabel 3.3270

Salya
3.3791
Tabel 3.3792 Jalan
Sumatra
3.3797
Tabel 3.3798 Jalan
Pulau Irian
3.3803
Tabel 3.3804 Jalan
Pulau Sumbawa
3.3809
Tabel 3.3810 Jalan
Pulau Sulawesi
3.3815
Tabel 3.3816 Jalan
Pulau Jawa
3.3821
Tabel 3.3822 Jalan
Pulau Batam
3.3827
Tabel 3.3828 Jalan
Sungai Kapuas
3.3833
Tabel 3.3834 Jalan
Sandat
3.3839
Tabel 3.3840 Jalan
Cendrawasih
3.3845
Tabel 3.3846 Jalan
Gelantik
3.3851
Tabel 3.3852 Jalan
Merpati
3.3857
Tabel 3.3858 Jalan
Kutilang
3.3863
Tabel 3.3864 Jalan
Rajawali
3.3869
Tabel 3.3870 Jalan
Gunung Agung
3.3875
Tabel 3.3876 Jalan
Gunung Merapi
3.3881
Tabel 3.3882 Jalan
Gunung Batur
3.3887
Tabel 3.3888 Jalan
Majapahit
3.3893
Tabel 3.3894 Jalan
Pulau Maluku
3.3899
Tabel 3.3900 Jalan
Merak
3.3905
Tabel 3.3906 Jalan
Pulau Bawean
3.3911
Tabel 3.3912 Jalan
Puncak Jaya
3.3917
Tabel 3.3918 Jalan
Sungai Citarum
3.3923
Tabel 3.3924 Jalan
Kenyeri
3.3929
Tabel 3.3930 Jalan
Kedongdong
3.3935
Tabel 3.3936 Jalan
Durian
3.3941
Tabel 3.3942 Jalan
Danau Kalimutu
3.3947
Tabel 3.3948 Jalan
Kepundung

Nama Ruas

Tabel 3.3793
Tabel 3.3794
Tabel 3.3799
Tabel 3.3800
Tabel 3.3805
Tabel 3.3806
Tabel 3.3811
Tabel 3.3812
Tabel 3.3817
Tabel 3.3818
Tabel 3.3823
Tabel 3.3824
Tabel 3.3829
Tabel 3.3830
Tabel 3.3835
Tabel 3.3836
Tabel 3.3841
Tabel 3.3842
Tabel 3.3847
Tabel 3.3848
Tabel 3.3853
Tabel 3.3854
Tabel 3.3859
Tabel 3.3860
Tabel 3.3865
Tabel 3.3866
Tabel 3.3871
Tabel 3.3872
Tabel 3.3877
Tabel 3.3878
Tabel 3.3883
Tabel 3.3884
Tabel 3.3889
Tabel 3.3890
Tabel 3.3895
Tabel 3.3896
Tabel 3.3901
Tabel 3.3902
Tabel 3.3907
Tabel 3.3908
Tabel 3.3913
Tabel 3.3914
Tabel 3.3919
Tabel 3.3920
Tabel 3.3925
Tabel 3.3926
Tabel 3.3931
Tabel 3.3932
Tabel 3.3937
Tabel 3.3938
Tabel 3.3943
Tabel 3.3944
Tabel 3.3949
Tabel 3.3950

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
0.350
Tabel 3.3795 Tabel 3.3796
0.350
Tabel 3.3801 Tabel 3.3802
1.120
Tabel 3.3807 Tabel 3.3808
0.135
Tabel 3.3813 Tabel 3.3814
0.265
Tabel 3.3819 Tabel 3.3820
1.320
Tabel 3.3825 Tabel 3.3826
0.730
Tabel 3.3831 Tabel 3.3832
1.209
Tabel 3.3837 Tabel 3.3838
1.070
Tabel 3.3843 Tabel 3.3844
0.675
Tabel 3.3849 Tabel 3.3850
0.150
Tabel 3.3855 Tabel 3.3856
0.220
Tabel 3.3861 Tabel 3.3862
0.180
Tabel 3.3867 Tabel 3.3868
1.015
Tabel 3.3873 Tabel 3.3874
0.959
Tabel 3.3879 Tabel 3.3880
0.630
Tabel 3.3885 Tabel 3.3886
0.981
Tabel 3.3891 Tabel 3.3892
0.500
Tabel 3.3897 Tabel 3.3898
0.153
Tabel 3.3903 Tabel 3.3904
0.750
Tabel 3.3909 Tabel 3.3910
0.150
Tabel 3.3915 Tabel 3.3916
0.200
Tabel 3.3921 Tabel 3.3922
2.000
Tabel 3.3927 Tabel 3.3928
0.775
Tabel 3.3933 Tabel 3.3934
0.180
Tabel 3.3939 Tabel 3.3940
0.210
Tabel 3.3945 Tabel 3.3946
0.516
Tabel 3.3951 Tabel 3.3952
0.189

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /104

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
Tabel
101
Tabel
102
Tabel
103
Tabel
104
Tabel
105
Tabel
106
Tabel
107
Tabel
108
Tabel
109
Tabel
110
Tabel
111
Tabel
112
Tabel
113
Tabel
114
Tabel
115
Tabel
116
Tabel
117
Tabel
118
Tabel
119
Tabel
120
Tabel
121
Tabel
122
Tabel
123
Tabel
124
Tabel
125
Tabel
126
Tabel
127
Tabel

Tabel 3.3270

Nama Ruas

3.3953
Tabel 3.3954 Jalan
Salak
3.3959
Tabel 3.3960 Jalan
Ratna
3.3965
Tabel 3.3966 Jalan
Wijaya Kusuma
3.3971
Tabel 3.3972 Jalan
Jempiring
3.3977
Tabel 3.3978 Jalan
Sedap Malam
3.3983
Tabel 3.3984 Jalan Nila

Tabel 3.3955
Tabel 3.3956

3.3989
Tabel 3.3990
Plawa
3.3995
Tabel 3.3996
Madri
3.4001
Tabel 3.4002
Yudistira
3.4007
Tabel 3.4008
Singasari
3.4013
Tabel 3.4014
Kediri
3.4019
Tabel 3.4020
Tumapel
3.4025
Tabel 3.4026

Jalan

Tabel 3.3991
Tabel 3.3992

Jalan

Tabel 3.3997
Tabel 3.3998

Jalan

Tabel 3.4003
Tabel 3.4004

Jalan

Tabel 3.4009
Tabel 3.4010

Jalan

Tabel 3.4015
Tabel 3.4016

Jalan

Tabel 3.4021
Tabel 3.4022

Jalan Daha

Tabel 3.4027
Tabel 3.4028

3.4031
Tabel 3.4032 Jalan
Gelgel
3.4037
Tabel 3.4038 Jalan
Mataram
3.4043
Tabel 3.4044 Jalan
Taruma Negara
3.4049
Tabel 3.4050 Jalan
Sungai Musi
3.4055
Tabel 3.4056 Jalan
Batang hari
3.4061
Tabel 3.4062 Jalan
Sungai Barito
3.4067
Tabel 3.4068 Jalan
Sungai Gangga
3.4073
Tabel 3.4074 Jalan
Bengawan solo
3.4079
Tabel 3.4080 Jalan
Sungai Mahakam
3.4085
Tabel 3.4086 Jalan
Tukad Yeh Unda
3.4091
Tabel 3.4092 Jalan
Tenggiri
3.4097
Tabel 3.4098 Jalan
Kepiting
3.4103
Tabel 3.4104 Jalan
Gurami
3.4109
Tabel 3.4110 Jalan
Mujair
3.4115
Tabel 3.4116 Jalan

Tabel 3.3961
Tabel 3.3962
Tabel 3.3967
Tabel 3.3968
Tabel 3.3973
Tabel 3.3974
Tabel 3.3979
Tabel 3.3980
Tabel 3.3985
Tabel 3.3986

Tabel 3.4033
Tabel 3.4034
Tabel 3.4039
Tabel 3.4040
Tabel 3.4045
Tabel 3.4046
Tabel 3.4051
Tabel 3.4052
Tabel 3.4057
Tabel 3.4058
Tabel 3.4063
Tabel 3.4064
Tabel 3.4069
Tabel 3.4070
Tabel 3.4075
Tabel 3.4076
Tabel 3.4081
Tabel 3.4082
Tabel 3.4087
Tabel 3.4088
Tabel 3.4093
Tabel 3.4094
Tabel 3.4099
Tabel 3.4100
Tabel 3.4105
Tabel 3.4106
Tabel 3.4111
Tabel 3.4112
Tabel 3.4117
Tabel 3.4118

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.3957 Tabel 3.3958
0.207
Tabel 3.3963 Tabel 3.3964
0.426
Tabel 3.3969 Tabel 3.3970
0.504
Tabel 3.3975 Tabel 3.3976
0.692
Tabel 3.3981 Tabel 3.3982
1.100
Tabel 3.3987 Tabel 3.3988
0.250
Tabel 3.3993 Tabel 3.3994
0.425
Tabel 3.3999 Tabel 3.4000
0.182
Tabel 3.4005 Tabel 3.4006
0.385
Tabel 3.4011 Tabel 3.4012
1.400
Tabel 3.4017 Tabel 3.4018
0.550
Tabel 3.4023 Tabel 3.4024
0.500
Tabel 3.4029 Tabel 3.4030
1.700
Tabel 3.4035 Tabel 3.4036
1.200
Tabel 3.4041 Tabel 3.4042
0.600
Tabel 3.4047 Tabel 3.4048
0.222
Tabel 3.4053 Tabel 3.4054
0.360
Tabel 3.4059 Tabel 3.4060
0.650
Tabel 3.4065 Tabel 3.4066
1.900
Tabel 3.4071 Tabel 3.4072
0.300
Tabel 3.4077 Tabel 3.4078
1.050
Tabel 3.4083 Tabel 3.4084
0.300
Tabel 3.4089 Tabel 3.4090
2.000
Tabel 3.4095 Tabel 3.4096
0.716
Tabel 3.4101 Tabel 3.4102
0.150
Tabel 3.4107 Tabel 3.4108
0.350
Tabel 3.4113 Tabel 3.4114
0.335
Tabel 3.4119 Tabel 3.4120

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /105

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
128
Tabel
129
Tabel
130
Tabel
131
Tabel
132
Tabel
133
Tabel
134
Tabel
135
Tabel
136
Tabel
137
Tabel
138
Tabel
139
Tabel
140
Tabel
141
Tabel
142
Tabel
143
Tabel
144
Tabel
145
Tabel
146
Tabel
147
Tabel
148
Tabel
149
Tabel
150
Tabel
151
Tabel
152
Tabel
153
Tabel
154
Tabel
155

Tabel 3.3270

Gabus
3.4121
Tabel 3.4122 Jalan
Lemuru
3.4127
Tabel 3.4128 Jalan
Kalimantan
3.4133
Tabel 3.4134 Jalan Nusa
Lembongan
3.4139
Tabel 3.4140 Jalan
Pulau Seribu
3.4145
Tabel 3.4146 Jalan
Pulau Bali
3.4151
Tabel 3.4152 Jalan
Pulau Lombok
3.4157
Tabel 3.4158 Jalan
Pulau Serang
3.4163
Tabel 3.4164 Jalan Nusa
Penida
3.4169
Tabel 3.4170 Jalan
Pulau Menjangan
3.4175
Tabel 3.4176 Jalan
Pulau Buru
3.4181
Tabel 3.4182 Jalan
Pulau Rote
3.4187
Tabel 3.4188 Jalan
Pulau Buton
3.4193
Tabel 3.4194 Jalan
Pulau Nias
3.4199
Tabel 3.4200 Jalan
Pulau Singkep
3.4205
Tabel 3.4206 Jalan
Pulau Banda
3.4211
Tabel 3.4212 Jalan
Pulau Belitung
3.4217
Tabel 3.4218 Jalan
Pulau Sumba
3.4223
Tabel 3.4224 Jalan
Pulau Bintan
3.4229
Tabel 3.4230 Jalan
Pulau Natuna
3.4235
Tabel 3.4236 Jalan
Pulau Ternate
3.4241
Tabel 3.4242 Jalan
Pulau Flores
3.4247
Tabel 3.4248 Jalan
Pulau Nusa Ceningan
3.4253
Tabel 3.4254 Jalan
Pulau Tarakan
3.4259
Tabel 3.4260 Jalan
Pulau Bangka
3.4265
Tabel 3.4266 Jalan
Pulau Komodo
3.4271
Tabel 3.4272 Jalan Kebo
Iwo
3.4277
Tabel 3.4278 Jalan
Gunung Rinjani

Nama Ruas

Tabel 3.4123
Tabel 3.4124
Tabel 3.4129
Tabel 3.4130
Tabel 3.4135
Tabel 3.4136
Tabel 3.4141
Tabel 3.4142
Tabel 3.4147
Tabel 3.4148
Tabel 3.4153
Tabel 3.4154
Tabel 3.4159
Tabel 3.4160
Tabel 3.4165
Tabel 3.4166
Tabel 3.4171
Tabel 3.4172
Tabel 3.4177
Tabel 3.4178
Tabel 3.4183
Tabel 3.4184
Tabel 3.4189
Tabel 3.4190
Tabel 3.4195
Tabel 3.4196
Tabel 3.4201
Tabel 3.4202
Tabel 3.4207
Tabel 3.4208
Tabel 3.4213
Tabel 3.4214
Tabel 3.4219
Tabel 3.4220
Tabel 3.4225
Tabel 3.4226
Tabel 3.4231
Tabel 3.4232
Tabel 3.4237
Tabel 3.4238
Tabel 3.4243
Tabel 3.4244
Tabel 3.4249
Tabel 3.4250
Tabel 3.4255
Tabel 3.4256
Tabel 3.4261
Tabel 3.4262
Tabel 3.4267
Tabel 3.4268
Tabel 3.4273
Tabel 3.4274
Tabel 3.4279
Tabel 3.4280

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
0.580
Tabel 3.4125 Tabel 3.4126
0.130
Tabel 3.4131 Tabel 3.4132
0.238
Tabel 3.4137 Tabel 3.4138
0.850
Tabel 3.4143 Tabel 3.4144
0.249
Tabel 3.4149 Tabel 3.4150
0.393
Tabel 3.4155 Tabel 3.4156
0.348
Tabel 3.4161 Tabel 3.4162
1.800
Tabel 3.4167 Tabel 3.4168
0.186
Tabel 3.4173 Tabel 3.4174
1.350
Tabel 3.4179 Tabel 3.4180
0.832
Tabel 3.4185 Tabel 3.4186
0.220
Tabel 3.4191 Tabel 3.4192
0.408
Tabel 3.4197 Tabel 3.4198
0.323
Tabel 3.4203 Tabel 3.4204
0.670
Tabel 3.4209 Tabel 3.4210
0.170
Tabel 3.4215 Tabel 3.4216
0.150
Tabel 3.4221 Tabel 3.4222
0.317
Tabel 3.4227 Tabel 3.4228
0.241
Tabel 3.4233 Tabel 3.4234
0.140
Tabel 3.4239 Tabel 3.4240
0.230
Tabel 3.4245 Tabel 3.4246
0.191
Tabel 3.4251 Tabel 3.4252
0.468
Tabel 3.4257 Tabel 3.4258
0.200
Tabel 3.4263 Tabel 3.4264
0.230
Tabel 3.4269 Tabel 3.4270
0.180
Tabel 3.4275 Tabel 3.4276
0.158
Tabel 3.4281 Tabel 3.4282
0.750

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /106

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
Tabel
156
Tabel
157
Tabel
158
Tabel
159
Tabel
160
Tabel
161
Tabel
162
Tabel
163
Tabel
164
Tabel
165
Tabel
166
Tabel
167
Tabel
168
Tabel
169
Tabel
170
Tabel
171
Tabel
172
Tabel
173
Tabel
174
Tabel
175
Tabel
176
Tabel
177
Tabel
178
Tabel
179
Tabel
180
Tabel
181
Tabel
182
Tabel

Tabel 3.3270

3.4283
Tabel 3.4284 Jalan
Gunung Bromo
3.4289
Tabel 3.4290 Jalan
Gunung Semeru
3.4295
Tabel 3.4296 Jalan
Gunung Kerinci
3.4301
Tabel 3.4302 Jalan
Tangkuban Perahu
3.4307
Tabel 3.4308 Jalan
Muria
3.4313
Tabel 3.4314 Jalan
Raung
3.4319
Tabel 3.4320 Jalan
Merbabu
3.4325
Tabel 3.4326 Jalan
Kelud
3.4331
Tabel 3.4332 Jalan
Lawu
3.4337
Tabel 3.4338 Jalan
Watukaru
3.4343
Tabel 3.4344 Jalan
Karakatau
3.4349
Tabel 3.4350 Jalan
Delima
3.4355
Tabel 3.4356 Jalan
Wibisana
3.4361
Tabel 3.4362 Jalan
Katulampa
3.4367
Tabel 3.4368 Jalan
Kenari
3.4373
Tabel 3.4374 Jalan
Semangka
3.4379
Tabel 3.4380 Jalan
3.4385
Tabel 3.4386
Manggis
3.4391
Tabel 3.4392
Rambutan
3.4397
Tabel 3.4398
Toba
3.4403
Tabel 3.4404
Beratan
3.4409
Tabel 3.4410
Tondanao
3.4415
Tabel 3.4416
Ranau
3.4421
Tabel 3.4422
Kerinci
3.4427
Tabel 3.4428
Sriang
3.4433
Tabel 3.4434
Tempe
3.4439
Tabel 3.4440
Matana
3.4445
Tabel 3.4446

Nama Ruas

Tabel 3.4285
Tabel 3.4286
Tabel 3.4291
Tabel 3.4292
Tabel 3.4297
Tabel 3.4298
G

Tabel 3.4303
Tabel 3.4304

Tabel 3.4309
Tabel 3.4310

Tabel 3.4315
Tabel 3.4316

Tabel 3.4321
Tabel 3.4322

Tabel 3.4327
Tabel 3.4328

Tabel 3.4333
Tabel 3.4334

Tabel 3.4339
Tabel 3.4340

Tabel 3.4345
Tabel 3.4346
Tabel 3.4351
Tabel 3.4352
Tabel 3.4357
Tabel 3.4358
Tabel 3.4363
Tabel 3.4364
Tabel 3.4369
Tabel 3.4370
Tabel 3.4375
Tabel 3.4376

Duku

Tabel 3.4381
Tabel 3.4382

Jalan

Tabel 3.4387
Tabel 3.4388

Jalan

Tabel 3.4393
Tabel 3.4394

Jalan D

Tabel 3.4399
Tabel 3.4400

Jalan D

Tabel 3.4405
Tabel 3.4406

Jalan D

Tabel 3.4411
Tabel 3.4412

Jalan D

Tabel 3.4417
Tabel 3.4418

Jalan D

Tabel 3.4423
Tabel 3.4424

Jalan D

Tabel 3.4429
Tabel 3.4430

Jalan D

Tabel 3.4435
Tabel 3.4436

Jalan D

Tabel 3.4441
Tabel 3.4442

Jalan D

Tabel 3.4447
Tabel 3.4448

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.4287 Tabel 3.4288
0.200
Tabel 3.4293 Tabel 3.4294
0.890
Tabel 3.4299 Tabel 3.4300
0.150
Tabel 3.4305 Tabel 3.4306
0.306
Tabel 3.4311 Tabel 3.4312
0.150
Tabel 3.4317 Tabel 3.4318
0.120
Tabel 3.4323 Tabel 3.4324
0.400
Tabel 3.4329 Tabel 3.4330
0.450
Tabel 3.4335 Tabel 3.4336
0.350
Tabel 3.4341 Tabel 3.4342
0.300
Tabel 3.4347 Tabel 3.4348
0.380
Tabel 3.4353 Tabel 3.4354
0.318
Tabel 3.4359 Tabel 3.4360
0.460
Tabel 3.4365 Tabel 3.4366
0.163
Tabel 3.4371 Tabel 3.4372
0.150
Tabel 3.4377 Tabel 3.4378
0.193
Tabel 3.4383 Tabel 3.4384
0.100
Tabel 3.4389 Tabel 3.4390
0.175
Tabel 3.4395 Tabel 3.4396
0.100
Tabel 3.4401 Tabel 3.4402
0.750
Tabel 3.4407 Tabel 3.4408
0.775
Tabel 3.4413 Tabel 3.4414
0.531
Tabel 3.4419 Tabel 3.4420
0.350
Tabel 3.4425 Tabel 3.4426
0.350
Tabel 3.4431 Tabel 3.4432
0.125
Tabel 3.4437 Tabel 3.4438
0.750
Tabel 3.4443 Tabel 3.4444
0.675
Tabel 3.4449 Tabel 3.4450

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /107

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
183
Tabel
184
Tabel
185
Tabel
186
Tabel
187
Tabel
188
Tabel
189
Tabel
190
Tabel
191
Tabel
192
Tabel
193
Tabel
194
Tabel
195
Tabel
196
Tabel
197
Tabel
198
Tabel
199
Tabel
200
Tabel
201
Tabel
202
Tabel
203
Tabel
204
Tabel
205
Tabel
206
Tabel
207
Tabel
208
Tabel
209
Tabel
210

Tabel 3.3270

Segaraanakan
3.4451
Tabel 3.4452 Jalan D
Singkarak
3.4457
Tabel 3.4458 Jalan
Danau Tamblingan
3.4463
Tabel 3.4464 Jalan
Danau Poso
3.4469
Tabel 3.4470 Jalan
Pandu
3.4475
Tabel 3.4476 Jalan
Nakula
3.4481
Tabel 3.4482 Jalan
Sugriwa
3.4487
Tabel 3.4488 Jalan
Rama
3.4493
Tabel 3.4494 Jalan
Laksamana
3.4499
Tabel 3.4500 Jalan
Kresna
3.4505
Tabel 3.4506 Jalan
Widura
3.4511
Tabel 3.4512 Jalan
Sahadewa
3.4517
Tabel 3.4518 Jalan
Abimanyu
3.4523
Tabel 3.4524 Jalan
Drupadi
3.4529
Tabel 3.4530 Jalan
Srikandi
3.4535
Tabel 3.4536 Jalan Dewi
Kunti
3.4541
Tabel 3.4542 Jalan
Gatot Kaca
3.4547
Tabel 3.4548 Jalan
Bisma
3.4553
Tabel 3.4554 Jalan
Melati
3.4559
Tabel 3.4560 Jalan Soka

Nama Ruas

Tabel 3.4453
Tabel 3.4454
Tabel 3.4459
Tabel 3.4460
Tabel 3.4465
Tabel 3.4466
Tabel 3.4471
Tabel 3.4472
Tabel 3.4477
Tabel 3.4478
Tabel 3.4483
Tabel 3.4484
Tabel 3.4489
Tabel 3.4490
Tabel 3.4495
Tabel 3.4496
Tabel 3.4501
Tabel 3.4502
Tabel 3.4507
Tabel 3.4508
Tabel 3.4513
Tabel 3.4514
Tabel 3.4519
Tabel 3.4520
Tabel 3.4525
Tabel 3.4526
Tabel 3.4531
Tabel 3.4532
Tabel 3.4537
Tabel 3.4538
Tabel 3.4543
Tabel 3.4544
Tabel 3.4549
Tabel 3.4550
Tabel 3.4555
Tabel 3.4556
Tabel 3.4561
Tabel 3.4562

3.4565
Tabel 3.4566 Jalan
Subali
3.4571
Tabel 3.4572 Jalan Nusa
Indah
3.4577
Tabel 3.4578 Jalan
Cempaka
3.4583
Tabel 3.4584 Jalan
Kamboja
3.4589
Tabel 3.4590 Jalan
Teratai
3.4595
Tabel 3.4596 Jalan
Pulau serangan
3.4601
Tabel 3.4602 Jalan Lely

Tabel 3.4567
Tabel 3.4568

3.4607
Tabel 3.4608 Jalan
Matahari

Tabel 3.4609
Tabel 3.4610

Tabel 3.4573
Tabel 3.4574
Tabel 3.4579
Tabel 3.4580
Tabel 3.4585
Tabel 3.4586
Tabel 3.4591
Tabel 3.4592
Tabel 3.4597
Tabel 3.4598
Tabel 3.4603
Tabel 3.4604

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
0.281
Tabel 3.4455 Tabel 3.4456
0.675
Tabel 3.4461 Tabel 3.4462
0.800
Tabel 3.4467 Tabel 3.4468
0.268
Tabel 3.4473 Tabel 3.4474
0.275
Tabel 3.4479 Tabel 3.4480
0.400
Tabel 3.4485 Tabel 3.4486
0.288
Tabel 3.4491 Tabel 3.4492
0.288
Tabel 3.4497 Tabel 3.4498
0.176
Tabel 3.4503 Tabel 3.4504
0.176
Tabel 3.4509 Tabel 3.4510
0.176
Tabel 3.4515 Tabel 3.4516
0.176
Tabel 3.4521 Tabel 3.4522
0.182
Tabel 3.4527 Tabel 3.4528
0.182
Tabel 3.4533 Tabel 3.4534
0.550
Tabel 3.4539 Tabel 3.4540
0.232
Tabel 3.4545 Tabel 3.4546
0.275
Tabel 3.4551 Tabel 3.4552
0.550
Tabel 3.4557 Tabel 3.4558
0.200
Tabel 3.4563 Tabel 3.4564
0.570
Tabel 3.4569 Tabel 3.4570
0.150
Tabel 3.4575 Tabel 3.4576
0.650
Tabel 3.4581 Tabel 3.4582
0.150
Tabel 3.4587 Tabel 3.4588
0.350
Tabel 3.4593 Tabel 3.4594
0.320
Tabel 3.4599 Tabel 3.4600
0.170
Tabel 3.4605 Tabel 3.4606
0.450
Tabel 3.4611 Tabel 3.4612
1.190

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /108

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
Tabel
211
Tabel
212
Tabel
213
Tabel
214
Tabel
215
Tabel
216
Tabel
217
Tabel
218
Tabel
219
Tabel
220
Tabel
221
Tabel
222
Tabel
223
Tabel
224
Tabel
225
Tabel
226
Tabel
227
Tabel
228
Tabel
229
Tabel
230
Tabel
231
Tabel
232
Tabel
233
Tabel
234
Tabel
235
Tabel
236
Tabel
237
Tabel

Tabel 3.3270

Nama Ruas

3.4613
Tabel 3.4614
Gumitri
3.4619
Tabel 3.4620
Danau Sentani
3.4625
Tabel 3.4626
Nangka
3.4631
Tabel 3.4632
Pucuk Rejuna
3.4637
Tabel 3.4638
Dahlia
3.4643
Tabel 3.4644
Yasmin
3.4649
Tabel 3.4650
Pudak
3.4655
Tabel 3.4656
Jepun
3.4661
Tabel 3.4662
Mawar
3.4667
Tabel 3.4668
Menori
3.4673
Tabel 3.4674

Jalan

Tabel 3.4615
Tabel 3.4616

Jalan

Tabel 3.4621
Tabel 3.4622

Jalan

Tabel 3.4627
Tabel 3.4628

Jalan

Tabel 3.4633
Tabel 3.4634

Jalan

Tabel 3.4639
Tabel 3.4640

Jalan

Tabel 3.4645
Tabel 3.4646

Jalan

Tabel 3.4651
Tabel 3.4652

Jalan

Tabel 3.4657
Tabel 3.4658

Jalan

Tabel 3.4663
Tabel 3.4664

Jalan

Tabel 3.4669
Tabel 3.4670

Jalan Nuri

Tabel 3.4675
Tabel 3.4676

3.4679
Tabel 3.4680
Arwana
3.4685
Tabel 3.4686
Putih
3.4691
Tabel 3.4692
Paus
3.4697
Tabel 3.4698
Paus I
3.4703
Tabel 3.4704
Paus II
3.4709
Tabel 3.4710
Paus III
3.4715
Tabel 3.4716
Paus IV
3.4721
Tabel 3.4722
Paus V
3.4727
Tabel 3.4728
Paus VI
3.4733
Tabel 3.4734
Paus VII
3.4739
Tabel 3.4740
Paus VIII
3.4745
Tabel 3.4746
Layur
3.4751
Tabel 3.4752
Layur I
3.4757
Tabel 3.4758
Layur II
3.4763
Tabel 3.4764
Layur III
3.4769
Tabel 3.4770
Layur IV
3.4775
Tabel 3.4776

Jalan

Tabel 3.4681
Tabel 3.4682

Jalan Jalak

Tabel 3.4687
Tabel 3.4688

Jalan Ikan

Tabel 3.4693
Tabel 3.4694

Jalan Ikan

Tabel 3.4699
Tabel 3.4700

Jalan Ikan

Tabel 3.4705
Tabel 3.4706

Jalan Ikan

Tabel 3.4711
Tabel 3.4712

Jalan Ikan

Tabel 3.4717
Tabel 3.4718

Jalan Ikan

Tabel 3.4723
Tabel 3.4724

Jalan Ikan

Tabel 3.4729
Tabel 3.4730

Jalan Ikan

Tabel 3.4735
Tabel 3.4736

Jalan Ikan

Tabel 3.4741
Tabel 3.4742

Jalan Ikan

Tabel 3.4747
Tabel 3.4748

Jalan Ikan

Tabel 3.4753
Tabel 3.4754

Jalan Ikan

Tabel 3.4759
Tabel 3.4760

Jalan Ikan

Tabel 3.4765
Tabel 3.4766

Jalan Ikan

Tabel 3.4771
Tabel 3.4772

Jalan Ikan

Tabel 3.4777
Tabel 3.4778

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.4617 Tabel 3.4618
0.500
Tabel 3.4623 Tabel 3.4624
0.471
Tabel 3.4629 Tabel 3.4630
0.100
Tabel 3.4635 Tabel 3.4636
0.800
Tabel 3.4641 Tabel 3.4642
0.364
Tabel 3.4647 Tabel 3.4648
0.140
Tabel 3.4653 Tabel 3.4654
0.300
Tabel 3.4659 Tabel 3.4660
0.700
Tabel 3.4665 Tabel 3.4666
0.100
Tabel 3.4671 Tabel 3.4672
0.321
Tabel 3.4677 Tabel 3.4678
0.155
Tabel 3.4683 Tabel 3.4684
0.600
Tabel 3.4689 Tabel 3.4690
1.312
Tabel 3.4695 Tabel 3.4696
0.321
Tabel 3.4701 Tabel 3.4702
0.155
Tabel 3.4707 Tabel 3.4708
0.164
Tabel 3.4713 Tabel 3.4714
0.136
Tabel 3.4719 Tabel 3.4720
0.150
Tabel 3.4725 Tabel 3.4726
0.100
Tabel 3.4731 Tabel 3.4732
0.200
Tabel 3.4737 Tabel 3.4738
0.200
Tabel 3.4743 Tabel 3.4744
0.200
Tabel 3.4749 Tabel 3.4750
0.536
Tabel 3.4755 Tabel 3.4756
0.054
Tabel 3.4761 Tabel 3.4762
0.165
Tabel 3.4767 Tabel 3.4768
0.164
Tabel 3.4773 Tabel 3.4774
0.215
Tabel 3.4779 Tabel 3.4780

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /109

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
238
Tabel
239
Tabel
240
Tabel
241
Tabel
242
Tabel
243
Tabel
244
Tabel
245
Tabel
246
Tabel
247
Tabel
248
Tabel
249
Tabel
250
Tabel
251
Tabel
252
Tabel
253
Tabel
254
Tabel
255
Tabel
256
Tabel
257
Tabel
258
Tabel
259
Tabel
260
Tabel
261
Tabel
262
Tabel
263
Tabel
264
Tabel
265

Tabel 3.3270

Layur V
3.4781
Tabel 3.4782
Pogot
3.4787
Tabel 3.4788
Pogot I
3.4793
Tabel 3.4794
Pogot II
3.4799
Tabel 3.4800
Pogot III
3.4805
Tabel 3.4806
Pogot IV
3.4811
Tabel 3.4812
Pogot V
3.4817
Tabel 3.4818
Tenggiri
3.4823
Tabel 3.4824
Sadar
3.4829
Tabel 3.4830
Sadar I
3.4835
Tabel 3.4836
Sadar II
3.4841
Tabel 3.4842
Sadar III
3.4847
Tabel 3.4848
Sadar IV
3.4853
Tabel 3.4854
Sadar V
3.4859
Tabel 3.4860
mi
3.4865
Tabel 3.4866
Gurami I
3.4871
Tabel 3.4872
Gurami II
3.4877
Tabel 3.4878
Gurami III
3.4883
Tabel 3.4884
Gurami IV
3.4889
Tabel 3.4890
Gurami V
3.4895
Tabel 3.4896
Gurami VI
3.4901
Tabel 3.4902
Gurami VII
3.4907
Tabel 3.4908
Duyung
3.4913
Tabel 3.4914
Duyung I
3.4919
Tabel 3.4920
Duyung II
3.4925
Tabel 3.4926
Duyung III
3.4931
Tabel 3.4932
Duyung IV
3.4937
Tabel 3.4938
Duyung V

Nama Ruas

Jalan

Tabel 3.4783
Tabel 3.4784

Jalan

Tabel 3.4789
Tabel 3.4790

Jal;an

Tabel 3.4795
Tabel 3.4796

Jalan

Tabel 3.4801
Tabel 3.4802

Jalan

Tabel 3.4807
Tabel 3.4808

Jalan

Tabel 3.4813
Tabel 3.4814

Jalan

Tabel 3.4819
Tabel 3.4820

Jalan

Tabel 3.4825
Tabel 3.4826

Jalan

Tabel 3.4831
Tabel 3.4832

Jalan

Tabel 3.4837
Tabel 3.4838

Jalan

Tabel 3.4843
Tabel 3.4844

Jalan

Tabel 3.4849
Tabel 3.4850

Jalan

Tabel 3.4855
Tabel 3.4856

JalanGura

Tabel 3.4861
Tabel 3.4862

Jalan

Tabel 3.4867
Tabel 3.4868

Jalan

Tabel 3.4873
Tabel 3.4874

jalan

Tabel 3.4879
Tabel 3.4880

jalan

Tabel 3.4885
Tabel 3.4886

Jalan

Tabel 3.4891
Tabel 3.4892

Jalan

Tabel 3.4897
Tabel 3.4898

Jalan

Tabel 3.4903
Tabel 3.4904

Jalan

Tabel 3.4909
Tabel 3.4910

Jalan

Tabel 3.4915
Tabel 3.4916

Jalan

Tabel 3.4921
Tabel 3.4922

Jalan

Tabel 3.4927
Tabel 3.4928

Jalan

Tabel 3.4933
Tabel 3.4934

Jalan

Tabel 3.4939
Tabel 3.4940

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
0.215
Tabel 3.4785 Tabel 3.4786
0.471
Tabel 3.4791 Tabel 3.4792
0.427
Tabel 3.4797 Tabel 3.4798
0.422
Tabel 3.4803 Tabel 3.4804
0.422
Tabel 3.4809 Tabel 3.4810
0.472
Tabel 3.4815 Tabel 3.4816
0.400
Tabel 3.4821 Tabel 3.4822
0.250
Tabel 3.4827 Tabel 3.4828
0.304
Tabel 3.4833 Tabel 3.4834
0.256
Tabel 3.4839 Tabel 3.4840
0.270
Tabel 3.4845 Tabel 3.4846
0.165
Tabel 3.4851 Tabel 3.4852
0.317
Tabel 3.4857 Tabel 3.4858
0.317
Tabel 3.4863 Tabel 3.4864
0.499
Tabel 3.4869 Tabel 3.4870
0.152
Tabel 3.4875 Tabel 3.4876
0.166
Tabel 3.4881 Tabel 3.4882
0.168
Tabel 3.4887 Tabel 3.4888
0.215
Tabel 3.4893 Tabel 3.4894
0.215
Tabel 3.4899 Tabel 3.4900
0.215
Tabel 3.4905 Tabel 3.4906
0.200
Tabel 3.4911 Tabel 3.4912
0.500
Tabel 3.4917 Tabel 3.4918
0.156
Tabel 3.4923 Tabel 3.4924
0.166
Tabel 3.4929 Tabel 3.4930
0.269
Tabel 3.4935 Tabel 3.4936
0.214
Tabel 3.4941 Tabel 3.4942
0.145

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /110

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
Tabel
266
Tabel
267
Tabel
268
Tabel
269
Tabel
270
Tabel
271
Tabel
272
Tabel
273
Tabel
274
Tabel
275
Tabel
276
Tabel
277
Tabel
278
Tabel
279
Tabel
280
Tabel
281
Tabel
282
Tabel
283
Tabel
284
Tabel
285
Tabel
286
Tabel
287
Tabel
288
Tabel
289
Tabel
290
Tabel
291
Tabel
292
Tabel

Tabel 3.3270

3.4943
Tabel 3.4944 Jalan
Duyung VI
3.4949
Tabel 3.4950 Jalan
Duyung VII
3.4955
Tabel 3.4956 Jalan
Limba-lumba
3.4961
Tabel 3.4962 Jalan
Lumba-lumba I
3.4967
Tabel 3.4968 Jalan
Lumba-lumba II
3.4973
Tabel 3.4974 Jalan
lumba-lumba III
3.4979
Tabel 3.4980 Jalan
Mujair
3.4985
Tabel 3.4986 Jalan
Mujair I
3.4991
Tabel 3.4992 Jalan
Mujair II
3.4997
Tabel 3.4998 Jalan
Mujair III
3.5003
Tabel 3.5004 Jalan Jalak
Putih
3.5009
Tabel 3.5010 Jalan Jalak
Putih I
3.5015
Tabel 3.5016 Jalan Jalak
Putih II
3.5021
Tabel 3.5022 Jalan Jalak
Putih III
3.5027
Tabel 3.5028 Jalan Jalak
Putih IV
3.5033
Tabel 3.5034 jalan Jalak
Putih V
3.5039
Tabel 3.5040 Jalan Jalak
Putih VI
3.5045
Tabel 3.5046 Jalan Jalak
Putih VII
3.5051
Tabel 3.5052 Jalan
Candrawasih
3.5057
Tabel 3.5058 Jalan
Candrawasih I
3.5063
Tabel 3.5064 Jalan
Candrawasih II
3.5069
Tabel 3.5070 Jalan
Candrawasih III
3.5075
Tabel 3.5076 Jalan
Candrawasih IV
3.5081
Tabel 3.5082 Jalan
Candrawasih V
3.5087
Tabel 3.5088 Jalan
Candrawasih VI
3.5093
Tabel 3.5094 Jalan
Candrawasih VII
3.5099
Tabel 3.5100 Jalan
Candrawasih VIII
3.5105
Tabel 3.5106 Jalan

Nama Ruas

Tabel 3.4945
Tabel 3.4946
Tabel 3.4951
Tabel 3.4952
Tabel 3.4957
Tabel 3.4958
Tabel 3.4963
Tabel 3.4964
Tabel 3.4969
Tabel 3.4970
Tabel 3.4975
Tabel 3.4976
Tabel 3.4981
Tabel 3.4982
Tabel 3.4987
Tabel 3.4988
Tabel 3.4993
Tabel 3.4994
Tabel 3.4999
Tabel 3.5000
Tabel 3.5005
Tabel 3.5006
Tabel 3.5011
Tabel 3.5012
Tabel 3.5017
Tabel 3.5018
Tabel 3.5023
Tabel 3.5024
Tabel 3.5029
Tabel 3.5030
Tabel 3.5035
Tabel 3.5036
Tabel 3.5041
Tabel 3.5042
Tabel 3.5047
Tabel 3.5048
Tabel 3.5053
Tabel 3.5054
Tabel 3.5059
Tabel 3.5060
Tabel 3.5065
Tabel 3.5066
Tabel 3.5071
Tabel 3.5072
Tabel 3.5077
Tabel 3.5078
Tabel 3.5083
Tabel 3.5084
Tabel 3.5089
Tabel 3.5090
Tabel 3.5095
Tabel 3.5096
Tabel 3.5101
Tabel 3.5102
Tabel 3.5107
Tabel 3.5108

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
Tabel 3.4947 Tabel 3.4948
0.140
Tabel 3.4953 Tabel 3.4954
0.140
Tabel 3.4959 Tabel 3.4960
0.214
Tabel 3.4965 Tabel 3.4966
0.236
Tabel 3.4971 Tabel 3.4972
0.200
Tabel 3.4977 Tabel 3.4978
0.168
Tabel 3.4983 Tabel 3.4984
0.170
Tabel 3.4989 Tabel 3.4990
0.208
Tabel 3.4995 Tabel 3.4996
0.250
Tabel 3.5001 Tabel 3.5002
0.150
Tabel 3.5007 Tabel 3.5008
0.568
Tabel 3.5013 Tabel 3.5014
0.180
Tabel 3.5019 Tabel 3.5020
0.180
Tabel 3.5025 Tabel 3.5026
0.178
Tabel 3.5031 Tabel 3.5032
0.180
Tabel 3.5037 Tabel 3.5038
0.180
Tabel 3.5043 Tabel 3.5044
0.158
Tabel 3.5049 Tabel 3.5050
0.158
Tabel 3.5055 Tabel 3.5056
0.428
Tabel 3.5061 Tabel 3.5062
0.200
Tabel 3.5067 Tabel 3.5068
0.219
Tabel 3.5073 Tabel 3.5074
0.200
Tabel 3.5079 Tabel 3.5080
0.272
Tabel 3.5085 Tabel 3.5086
0.272
Tabel 3.5091 Tabel 3.5092
0.271
Tabel 3.5097 Tabel 3.5098
0.236
Tabel 3.5103 Tabel 3.5104
0.269
Tabel 3.5109 Tabel 3.5110

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /111

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.3269
No
293
Tabel
294
Tabel
295
Tabel
296
Tabel
297
Tabel
298
Tabel
299
Tabel
300
Tabel
301
Tabel
302
Tabel
303
Tabel
304
Tabel
305
Tabel
306
Tabel
307
Tabel
308
Tabel
309
Tabel
310
Tabel
311
Tabel
312
Tabel
313
Tabel
314
Tabel
315
Tabel
316
Tabel
317
Tabel
318

Tabel 3.3270

Kaswari
3.5111
Tabel 3.5112
Kaswari I
3.5117
Tabel 3.5118
Kaswari II
3.5123
Tabel 3.5124
Kaswari III
3.5129
Tabel 3.5130

Nama Ruas

Jalan

Tabel 3.5113
Tabel 3.5114

Jalan

Tabel 3.5119
Tabel 3.5120

Jalan

Tabel 3.5125
Tabel 3.5126

Jalan Nuri

Tabel 3.5131
Tabel 3.5132

3.5135
Tabel 3.5136 Jalan Nuri I

Tabel 3.5137
Tabel 3.5138

3.5141
Tabel 3.5142
II
3.5147
Tabel 3.5148
Bangau
3.5153
Tabel 3.5154
Bangau I
3.5159
Tabel 3.5160
Bangau II
3.5165
Tabel 3.5166
Bangau III
3.5171
Tabel 3.5172
Bangau IV
3.5177
Tabel 3.5178
Merak
3.5183
Tabel 3.5184
Merak I
3.5189
Tabel 3.5190
Merak II
3.5195
Tabel 3.5196
Merak III
3.5201
Tabel 3.5202
Merak IV
3.5207
Tabel 3.5208
Merak V
3.5213
Tabel 3.5214

Jalan Nuri

Tabel 3.5143
Tabel 3.5144

Jalan

Tabel 3.5149
Tabel 3.5150

Jalan

Tabel 3.5155
Tabel 3.5156

Jalan

Tabel 3.5161
Tabel 3.5162

Jalan

Tabel 3.5167
Tabel 3.5168

Jalan

Tabel 3.5173
Tabel 3.5174

Jalan

Tabel 3.5179
Tabel 3.5180

Jalan

Tabel 3.5185
Tabel 3.5186

Jalan

Tabel 3.5191
Tabel 3.5192

Jalan

Tabel 3.5197
Tabel 3.5198

Jalan

Tabel 3.5203
Tabel 3.5204

Jalan

Tabel 3.5209
Tabel 3.5210

Jalan Curik

Tabel 3.5215
Tabel 3.5216

3.5219
Tabel 3.5220
I
3.5225
Tabel 3.5226
II
3.5231
Tabel 3.5232
III
3.5237
Tabel 3.5238
IV
3.5243
Tabel 3.5244
V
3.5249
Tabel 3.5250
Merpati
3.5255
Tabel 3.5256
Gagak

Jalan Curik

Tabel 3.5221
Tabel 3.5222

Jalan Curik

Tabel 3.5227
Tabel 3.5228

Jalan Curik

Tabel 3.5233
Tabel 3.5234

Jalan Curik

Tabel 3.5239
Tabel 3.5240

Jalan Curik

Tabel 3.5245
Tabel 3.5246

Jalan

Tabel 3.5251
Tabel 3.5252

Jalan

Tabel 3.5257
Tabel 3.5258

Tabel 3.3271 Tabel 3.3272


Panjan
Fungsi
g Ruas
(Km)
0.873
Tabel 3.5115 Tabel 3.5116
0.168
Tabel 3.5121 Tabel 3.5122
0.165
Tabel 3.5127 Tabel 3.5128
0.170
Tabel 3.5133 Tabel 3.5134
0.284
Tabel 3.5139 Tabel 3.5140
0.175
Tabel 3.5145 Tabel 3.5146
0.145
Tabel 3.5151 Tabel 3.5152
0.200
Tabel 3.5157 Tabel 3.5158
0.332
Tabel 3.5163 Tabel 3.5164
0.220
Tabel 3.5169 Tabel 3.5170
0.150
Tabel 3.5175 Tabel 3.5176
0.084
Tabel 3.5181 Tabel 3.5182
0.600
Tabel 3.5187 Tabel 3.5188
0.120
Tabel 3.5193 Tabel 3.5194
0.120
Tabel 3.5199 Tabel 3.5200
0.120
Tabel 3.5205 Tabel 3.5206
0.120
Tabel 3.5211 Tabel 3.5212
0.120
Tabel 3.5217 Tabel 3.5218
0.429
Tabel 3.5223 Tabel 3.5224
0.142
Tabel 3.5229 Tabel 3.5230
0.429
Tabel 3.5235 Tabel 3.5236
0.150
Tabel 3.5241 Tabel 3.5242
0.200
Tabel 3.5247 Tabel 3.5248
0.200
Tabel 3.5253 Tabel 3.5254
0.200
Tabel 3.5259 Tabel 3.5260
0.429

Tabel 3.5261 Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Jembrana, Tahun


2014
Tabel 3.5262

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /112

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.5263 Sistem
pembentukan

jaringan

struktur

transportasi

ruang.

Sistem

menjadi
jaringan

bagian

utama

transportasi

dalam

memberikan

kerangka terhadap struktur ruang kawasan Kabupaten Jembrana. Sistem


transportasi regional yang terdapat di Kabupaten Jembrana lebih banyak
ditunjang

oleh

sistem

transportasi

darat.

Secara

keseluruhan

sistem

transportasi di Kabupaten Jembrana masih didominasi oleh angkutan jalan raya,


prasarana dan sarana transportasi yang ada pada prinsipnya telah menjangkau
daerah-daerah penting di Kabupaten Jembrana termasuk wilayah perdesaan.
Dalam perkembangannya sampai saat ini, sarana dan prasarana transportasi
semakin ditingkatkan. Dalam rangka penataan ruang wilayah Kabupaten
Jembrana, maka aspek sistem transportasi yang terdiri dari sistem jaringan dan
perangkutan
Tabel 3.5264

akan

sangat

menentukan

arah

pengembangan

tata

ruang

Kabupaten Jembrana pada masa yang akan datang.


Gambar 3.24
Foto Kondisi Jaringan Jalan di
Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.5265

3.6.2

Terminal

Tabel 3.5266

Wilayah perencanaan saat ini


memiliki dua terminal yaitu Terminal
Pendem dengan luas 559 m2 dan
Terminal Gunung Agung dengan luas 250 m 2 yang dilengkapi dengan fasilitas
area bongkar muat barang dan parkir. Terminal Pendem difungsikan untuk
melayani AKDP dan Angdes yaitu mendekati fungsi terminal Tipe B. Tetapi
persyaratan luas area minimal untuk terminal Tipe B adalah 3 ha dengan akses
ke terminal minimal 50 m tidak dapat dipenuhi sehingga kedepannya akan
dilakukan

pemindahan

terminal

regional

untuk

terminal

penumpang

ke

Kelurahan Baler Bale Agung tepatnya di kawasan pintu masuk Kota Negara dari
arah Gilimanuk.

Tabel 3.5267

3.6.3 Fasilitas Parkir dan Penyeberangan


Tabel 3.5268 Fasilitas parkir yang dikelola di wilayah perencanaan terdapat di
sepanjang area pertokoan di Jl. Ngurah Rai dan Jl. Pahlawan. Panjang bagian
jalan untuk parkir yang dilengkapi marka sekitar 0,6 km untuk jalan arteri dan
0,15 km untuk jalan lokal. Sedangkan jumlah satuan ruang parkir yang
dilengkapi marka ada sekitar 135 SRP untuk jalan arteri dan 41 SRP untuk jalan

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /113

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


lokal. Fasilitas parkir di tempat lainnya seperti
perkantoran, tempat pertunjukan, sekolah dan
lain-lainnya

telah

disediakan

pada

masing-

masing kegiatan tersebut.


Tabel 3.5269 Tempat parkir diluar badan jalan (of
street parking) pada setiap fasilitas layanan
sangat diperlukan untuk mengurangi pemakaian
badan jalan untuk parkir (on street parking).
Pemakaian badan jalan untuk parkir dapat
mengganggu arus lalu lintas dan mengurangi
tingkat

pelayanan

jalan.

Fasilitas

penyeberangan yang ada hanya zebra cross sejumlah 57 buah. Fasititas


penyeberangan ini perlu dilengkapi dengan rambu disamping marka yang jelas.

Tabel 3.5270
Tabel 3.5271
3.6.4 Sirkulasi Lalu Lintas dan Rute Angkutan Umum
Tabel 3.5272Sebagian besar ruas jalan yang
ada di wilayah perencanaan dapat dilalui
dua arah. Ada beberapa ruas jalan dengan
pengaturan satu arah yaitu Jl. Pahlawan, JI.
Yos Sudarso, JI. Ahmad Yani, JI. Sutomo dan
JI. Danau Kalimutu. Di wilayah perencanaan
ada sekitar 14 rute angkutan umum. Dari
jurnlah armada yang beroperasi dapat dilihat bahwa rute
padat antara lain trayek Negara-Yeh Embang-Pekutatan, Negara-Tegai LangkringPertigaan Penyaringan, Negara-Dangin Tukadaya, dan trayek Negara-MelayaPalasari. Tampak banyak terdapat terminal bayangan atau sub-terminal yang
memakai badan jalan, persimpangan ataupun lahan pasar. Saat ini belum ada
pemisahan antara angkutan kota dan angkutan pedesaan mengingat jumlah
penduduk kota Negara yang masih dalam kategori kota kecil yaitu kurang dari
satu juta jiwa. Disamping kendaraan bermotor kendaraan tidak bermotor yaitu
dokar juga beroperasi di dalam kota dengan jumlah 180 armada. Jenis angkutan
lainnya yang beroperasi adalah ojek.
Tabel 3.5273
Tabel 3.5274
Tabel 3.5275Rute Angkutan Umum di Kabupaten Jembrana
Tabel 3.5276
Tabel 3.5277Jurusan/
Tabel 3.5278 Tabel 3.5279Pangkalan /
No
Trayek
Jumlah
Sub Terminal
Kenda
raan
(Unit)
Tabel Tabel
3.5281
3.5282 Negara
Tabel 3.5283 Tabel 3.5284 Gilimanuk,
1
Gilimanuk
1
dekat pelabuhan
Tabel Tabel
3.5286
3.5287 Negara
Tabel 3.5288 Tabel 3.5289 Pasar Eksari

Tabel 3.5280
Status
Lahan

Tabel 3.5285
Jalan umum
Tabel 3.5290

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /114

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


2
Melaya - Palasari
Tabel Tabel
3.5291
3.5292 Negara
3
Moding Sombang
Tabel Tabel
3.5296
3.5297 Negara
4
Sarikuning
Tabel Tabel
3.5301
3.5302 Negara
5
Manistutu Benel
Tabel Tabel
3.5306
3.5307 Negara
6
Banyubitu Tuwed
Tabel Tabel
3.5311
3.5312 Negara
7
Pengambengan
Tabel Tabel
3.5316
3.5317 Negara
8
Dangin Tukadaya
Tabel Tabel
3.5321
3.5322 Negara
9
Dewasana
Tabel Tabel
3.5326
3.5327 Negara
10
Perancak
Tabel Tabel
3.5331
3.5332 Negara
11
Berangbang
Tabel Tabel
3.5336
3.5337 Negara
12
Tegal Cangkring
Pertigaan Penyaringan
Tabel Tabel
3.5341
3.5342 Negara Yeh
13
Embang Pekutatan
Tabel Tabel
3.5346
3.5347 Terminal
14
Pelabuhan Gilimanuk
TabelTabel
3.5351
3.5352Jumlah

22
Tabel 3.5293 Tabel 3.5294 Ujung Jl. Aspal
5
Sombang
Tabel 3.5298 Tabel 3.5299 Ujung Jl.
2
Sarikuning
Tabel 3.5303 Tabel 3.5304 Depan Pura
8
Munduk Waru
Tabel 3.5308 Tabel 3.5309 Pertigaan SMP II
9
Tuwed
Tabel 3.5313 Tabel 3.5314 Dekat Kantor
10
DS Pengambanengan
Tabel 3.5318 Tabel 3.5319 Perumnas BB
29
Agung
Tabel 3.5323 Tabel 3.5324 Dekat Pura
5
Dewasana
Tabel 3.5328 Tabel 3.5329 Tanjung Tangis
5
Tabel 3.5333 Tabel 3.5334 Pertigaan dekat
6
Pura Munduk Kendung
Tabel 3.5338 Tabel 3.5339 Depan Pasar
30
Tegal Cangkring dan
Pertigaan Penyaringan
Tabel 3.5343 Tabel 3.5344 Pasar Yeh
51
Embang dan Pekutatan
Tabel 3.5348 Tabel 3.5349 Dekat
4
Pelabuhan Gilimanuk
Tabel 3.5353
Tabel 3.5354
187

Jalan pasar
Tabel 3.5295
Jalan umum
Tabel 3.5300
Jalan umum
Tabel 3.5305
Jalan umum
Tabel 3.5310
Jalan umum
Tabel 3.5315
Jalan umum
Tabel 3.5320
Jalan umum
Tabel 3.5325
Jalan umum
Tabel 3.5330
Jalan umum
Tabel 3.5335
Jalan umum
Tabel 3.5340
Jalan umum
Tabel 3.5345
Tanah pasar
Tabel 3.5350
Jalan umum
Tabel 3.5355

Tabel 3.5356 Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

3.6.5 Kendaraan Bermotor


Tabel 3.5357

Jumlah kendaraan bermotor di Kawasan

Perkotaan Negara pada tahun 2012 terdiri dari


sepeda motor sebanyak 19.244 buah, taxi/ sedan
sebanyak

788

buah,

143buah,

truk/

bak

bus/

mini

bus

sebanyak

sebanyak 342buah,

pick-up

sebanyak 218 buah, bemo/ roda 4 sebanyak 42 buah,


dokar sebanyak 50 buah dan sepeda sebanyak
10.406

buah.

Jenis

sepeda

motor

masih

mendominasi

jumlah

kendaraan bermotor yaitu sebesar 92,62%.


Tabel 3.5358
Tabel 3.5359
Tabel 3.5360Banyaknya Kendaraan Bermotor irinci Menurut Jenisnya
Tabel 3.5361di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2011

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /115

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.5363
Tabel 3.5362
Desa/Kelurahan/Kecamat
No.
an
Tabel 3.5372
Tabel 3.5373
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.5382
Tabel 3.5383
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.5392
Tabel 3.5393
2. Banjar Tengah
Tabel 3.5402
Tabel 3.5403
3. Lelateng
Tabel 3.5412
Tabel 3.5413
4. Lolan Barat
Tabel 3.5422
Tabel 3.5423
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.5432
Tabel 3.5433
5. Pendem
Tabel 3.5442
Tabel 3.5443
6. Dauh Waru
Tabel 3.5452
Tabel 3.5453
7. Batuagung
Tabel 3.5462
Tabel 3.5463
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.5472
Tabel 3.5473
9. Sangkar Agung
Tabel 3.5482
Tabel 3.5483
10. Budeng
Tabel 3.5492
Tabel 3.5493
11. Loloan Timur
Tabel 3.5502
Tabel 3.5503
JUMLAH

Tabel 3.5366 Tabel Tabel


3.5368
3.5369
Tabel 3.5370
Tabel 3.5371
Tabel 3.5364
Tabel 3.5365
Bus
Pic
Bemo Doka Seped
Tabel 3.5367
Seped
Taxi/
/
k
/
r
a
Truk/
a
Seda
Min
Up
Roda
Bak
Motor
n
i
4
Bus
Tabel 3.5374
Tabel 3.5375
Tabel 3.5376
Tabel 3.5377
Tabel Tabel
3.5378
3.5379
Tabel 3.5380
Tabel 3.5381
7.362
227
59
97
59
17
21
2.237
Tabel 3.5384
Tabel 3.5385
Tabel 3.5386
Tabel 3.5387
Tabel 3.5388
Tabel 3.5389
Tabel 3.5390
Tabel 3.5391
3.645
61
13
31
24
3
582
Tabel 3.5394
Tabel 3.5395
Tabel 3.5396
Tabel 3.5397
Tabel 3.5398
Tabel 3.5399
Tabel 3.5400
Tabel 3.5401
1.335
50
7
19
8
3
714
Tabel 3.5404
Tabel 3.5405
Tabel 3.5406
Tabel 3.5407
Tabel 3.5408
Tabel 3.5409
Tabel 3.5410
Tabel 3.5411
1.308
84
23
32
20
8
8
654
Tabel 3.5414
Tabel 3.5415
Tabel 3.5416
Tabel 3.5417
Tabel 3.5418
Tabel 3.5419
Tabel 3.5420
Tabel 3.5421
1.074
32
16
15
7
3
13
287
Tabel 3.5424
Tabel 3.5425
Tabel 3.5426
Tabel 3.5427
Tabel Tabel
3.5428
3.5429
Tabel 3.5430
Tabel 3.5431
11.88
561
84
245
15
25
29
8.169
2
9
Tabel 3.5434
Tabel 3.5435
Tabel 3.5436
Tabel 3.5437
Tabel 3.5438
Tabel 3.5439
Tabel 3.5440
Tabel 3.5441
2.757
188
23
46
26
8
1.596
Tabel 3.5444
Tabel 3.5445
Tabel 3.5446
Tabel 3.5447
Tabel 3.5448
Tabel 3.5449
Tabel 3.5450
Tabel 3.5451
2.637
172
21
52
34
6
11
1.902
Tabel 3.5454
Tabel 3.5455
Tabel 3.5456
Tabel 3.5457
Tabel 3.5458
Tabel 3.5459
Tabel 3.5460
Tabel 3.5461
2.128
63
8
33
24
3
1.419
Tabel 3.5464
Tabel 3.5465
Tabel 3.5466
Tabel 3.5467
Tabel 3.5468
Tabel 3.5469
Tabel 3.5470
Tabel 3.5471
1.417
59
12
43
21
3
2
904
Tabel 3.5474
Tabel 3.5475
Tabel 3.5476
Tabel 3.5477
Tabel 3.5478
Tabel 3.5479
Tabel 3.5480
Tabel 3.5481
926
47
4
23
14
2
811
Tabel 3.5484
Tabel 3.5485
Tabel 3.5486
Tabel 3.5487
Tabel 3.5488
Tabel 3.5489
Tabel 3.5490
Tabel 3.5491
438
23
7
8
357
Tabel 3.5494
Tabel 3.5495
Tabel 3.5496
Tabel 3.5497
Tabel 3.5498
Tabel 3.5499
Tabel 3.5500
Tabel 3.5501
1.579
9
16
41
32
3
16
1.180
Tabel 3.5504
Tabel 3.5505
Tabel 3.5506
Tabel 3.5507
Tabel Tabel
3.5508
3.5509
Tabel 3.5510
Tabel 3.5511
19.24
788
143
342
21
42
50
10.40
4
8
6

Tabel 3.5512 Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2012


Tabel 3.5513

3.7
KONDISI UTILITAS UMUM
3.7.1 Air Minum
Tabel 3.5514 Sumber air bersih penduduk Kawasan Perkotaan Negara adalah PAM,
sumur perigi, mata air dan sungai. Berdasarkan data dari PDAM Kabupaten
Jembrana, sumber air baku untuk pelayanan air bersih berasal dari air sungai
dengan sistem gravitasi untuk sumber Bale Baler Agung dan Batu Agung
dengan debit masing-masing 20 liter/detik dan 5 liter/detik jenis sumber lainnya
berupa 5 buah sumur bor dengan debit masing-masing 20 liter/detik.

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /116

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Mata Air; 3% Sungai; 0%


Sumur Perigi; 40%
PAM; 57%

Tabel 3.5515
Tabel 3.5516

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.5517
3.5518
3.5519
3.5520
3.5521
3.5522
3.5523
3.5524
3.5525
3.5526

Gambar 3.25
Tabel 3.5527Diagram Persentase Sumber Utama Air Bersih
Tabel 3.5528di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.5529
Tabel 3.5530Rumah Tangga yang Menggunakan Air minum Dirinci Menurut
Sumbernya
Tabel 3.5531di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.5533
Tabel 3.5532
Desa/Kelurahan/Kecamat
No.
an
Tabel 3.5544
Tabel 3.5545
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.5552
Tabel 3.5553
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.5560
Tabel 3.5561
2. Banjar Tengah
Tabel 3.5568
Tabel 3.5569
3. Lelateng
Tabel 3.5576
Tabel 3.5577
4. Lolan Barat
Tabel 3.5584
Tabel 3.5585
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.5592
Tabel 3.5593
5. Pendem

Tabel 3.5535
Sumber Air
Tabel 3.5534
Tabel 3.5540
Tabel 3.5543
Rumah Tabel 3.5539
Tabel 3.5541
Tabel 3.5542
PAM
Sumur
Lainnya
Tangga
Mata Air
Sungai
Perigi
Tabel 3.5546
Tabel 3.5547
Tabel 3.5548
Tabel 3.5549
Tabel 3.5550
Tabel 3.5551
8.690
4.658
3.996
6
Tabel 3.5554
Tabel 3.5555
Tabel 3.5556
Tabel 3.5557
Tabel 3.5558
Tabel 3.5559
3.149
1.632
1.502
6
Tabel 3.5562
Tabel 3.5563
Tabel 3.5564
Tabel 3.5565
Tabel 3.5566
Tabel 3.5567
1.421
692
721
Tabel 3.5570
Tabel 3.5571
Tabel 3.5572
Tabel 3.5573
Tabel 3.5574
Tabel 3.5575
2.833
1.606
1.220
Tabel 3.5578
Tabel 3.5579
Tabel 3.5580
Tabel 3.5581
Tabel 3.5582
Tabel 3.5583
1.287
728
553
Tabel 3.5586
Tabel 3.5587
Tabel 3.5588
Tabel 3.5589
Tabel 3.5590
Tabel 3.5591
12.793
7.581
4.636
576
Tabel 3.5594
Tabel 3.5595
Tabel 3.5596
Tabel 3.5597
Tabel 3.5598
Tabel 3.5599
2.902
1.598
1.057
247
-

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /117

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.5535
Sumber Air
Tabel 3.5534
Tabel 3.5540
Tabel 3.5543
Rumah Tabel 3.5539
Tabel 3.5541
Tabel 3.5542
PAM
Sumur
Lainnya
Tangga
Mata Air
Sungai
Perigi
Tabel 3.5600
Tabel 3.5601
Tabel 3.5602
Tabel 3.5603
Tabel 3.5604
Tabel 3.5605
Tabel 3.5606
Tabel 3.5607
6. Dauh Waru
2.536
2.249
161
126
Tabel 3.5608
Tabel 3.5609
Tabel 3.5610
Tabel 3.5611
Tabel 3.5612
Tabel 3.5613
Tabel 3.5614
Tabel 3.5615
7. Batuagung
2.365
1.144
1.018
203
Tabel 3.5616
Tabel 3.5617
Tabel 3.5618
Tabel 3.5619
Tabel 3.5620
Tabel 3.5621
Tabel 3.5622
Tabel 3.5623
8. Dangin Tukadaya
1.507
1.103
404
Tabel 3.5624
Tabel 3.5625
Tabel 3.5626
Tabel 3.5627
Tabel 3.5628
Tabel 3.5629
Tabel 3.5630
Tabel 3.5631
9. Sangkar Agung
1.158
349
809
Tabel 3.5632
Tabel 3.5633
Tabel 3.5634
Tabel 3.5635
Tabel 3.5636
Tabel 3.5637
Tabel 3.5638
Tabel 3.5639
10. Budeng
510
152
358
Tabel 3.5640
Tabel 3.5641
Tabel 3.5642
Tabel 3.5643
Tabel 3.5644
Tabel 3.5645
Tabel 3.5646
Tabel 3.5647
11. Loloan Timur
1.815
986
829
Tabel 3.5648
Tabel 3.5649
Tabel 3.5650
Tabel 3.5651
Tabel 3.5652
Tabel 3.5653
Tabel 3.5654
Tabel 3.5655
JUMLAH
21.483
12.239
8.632
576
6
Tabel 3.5656
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013
Tabel 3.5533
Tabel 3.5532
Desa/Kelurahan/Kecamat
No.
an

Tabel 3.5657
Tabel 3.5658 Sumber utama air bersih yang disalurkan oleh jaringan distribusi
PDAM Kabupaten Jembrana maupun yang disediakan secara mandiri oleh
masyarakat Kawasan Perkotaan Negara adalah berasal dari sumber air tanah
dalam maupun dangkal. Sumber air permukaan dengan melewati instalasi
pengelolaan air bersih tidak tersedia di Kawasan Perkotaan Negara.

Tabel 3.5659
3.7.2 Sistem Drainase dan Pengendalian Banjir
Tabel 3.5660 Sistem jaringan drainase umumnya mencakup saluran primer berupa
sungai

besar/kecil,

saluran

sekunder,

saluran

tersier

sampai

dengan

pembuangan akhir yaitu sungai.


a. Saluran tersier yang sudah diperkeras (pasangan mortar maupun cor beton).
Fasilitas

saluran

tersier

menjadi

kebutuhan

bagi

setiap

keberadaan

permukiman.
b. Saluran sekunder, umumnya mengikuti pola jalan sebaiknya saluran/ got dikiri
kanan jalan sudah diperkeras dengan pemeliharaan secara berkala.
c. Saluran primer berupa sungai (besar/kecil) yang bermuara ke laut.
Tukad Mati;
Tukad Loloan Celagi;
Sungai Dangin Tukadaya;
Tukad Kaliakah, dan
Tukad Ijo Gading
Tabel 3.5661 Kondisi

topografi

Kawasan

Perkotaan

Negara

yang

memeiliki

kemiringan di bagian utara (pegunungan) antara 5% - 40% kearah selatan,


merupakan sarana penyaluran air hujan yang baik. Saluran irigasi dan saluran
tepi jalan berfungsi sebagai saluran sekunder atau tertier. Sebagian jalan
lingkungan memiliki saluran dari tanah dan sebagian lagi termasuk gang-gang
yang ada tidak memiliki saluran. Kondisi saluran dari tanah dengan dimensi
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /118

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


sempit dan tidak terseidanya saluran pada jalan-jalan tertentu menyebabkan
air melimbah ke jalan.
Tabel 3.5662

3.7.3 Energi Listrik


Tabel 3.5663 Secara umum pelayanan listrik di Kawasan Perkotaan Negara
khususnya untuk rumah tangga telah mencapai 91,06%. Pelayanan listrik untuk
rumah tangga yang telah mencapai 100% adalah Kelurahan Banjar Tengah.
Sedangkan pelayanan terendah yaitu 71,88% adalah Desa Dangin Tukadaya.
Kendatipun seluruh desa/ kelurahan telah terjangkau oleh pelayanan listrik dari
PLN, namun belum seluruh rumah tangga terlayani. Beberapa wilayah yang
belum terlayani diantaranya:
1. Kelurahan Baler Bale Agung Dusun Kebon
2. Desa Batuagung Dusun Mesean
3. Kelurahan Pendem Lingkungan Pancadawa
4. Kelurahan Dauh Waru Dusun Menega
Tabel 3.5664
Tabel 3.5665
Tabel 3.5666
Tabel 3.5667Sumber Penyediaan Listrik Penduduk di Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.5668Tahun 2012
Tabel 3.5669
Tabel 3.5670Kelura
Tabel 3.5671Sumber Pembangkit
No.
han / Desa
Tabel 3.5674
Tabel 3.5675
Tabel 3.5676Perora
PLN
Swast
ngan/Patungan
a
Tabel 3.5677
Tabel 3.5678
Tabel 3.5679
Tabel 3.5680
Tabel 3.5681
Tabel 3.5682
A.
KECAMATAN NEGARA
8.690
Tabel 3.5683
Tabel 3.5684
Tabel 3.5685
Tabel 3.5686
Tabel 3.5687Tabel 3.5688
1. Baler Bale Agung
3.149
Tabel 3.5689
Tabel 3.5690
Tabel 3.5691
Tabel 3.5692
Tabel 3.5693Tabel 3.5694
2. Banjar Tengah
1.421
Tabel 3.5695
Tabel 3.5696
Tabel 3.5697
Tabel 3.5698
Tabel 3.5699Tabel 3.5700
3. Lelateng
2.833
Tabel 3.5701
Tabel 3.5702
Tabel 3.5703
Tabel 3.5704
Tabel 3.5705Tabel 3.5706
4. Lolan Barat
1.287
Tabel 3.5707
Tabel 3.5708
Tabel 3.5709
Tabel 3.5710
Tabel 3.5711
Tabel 3.5712
B.
KECAMATAN
12.79
JEMBRANA
3
Tabel 3.5713
Tabel 3.5714
Tabel 3.5715
Tabel 3.5716
Tabel 3.5717Tabel 3.5718
5. Pendem
2.902
Tabel 3.5719
Tabel 3.5720
Tabel 3.5721
Tabel 3.5722
Tabel 3.5723Tabel 3.5724
6. Dauh Waru
2.536
Tabel 3.5725
Tabel 3.5726
Tabel 3.5727
Tabel 3.5728
Tabel 3.5729Tabel 3.5730
7. Batuagung
2.365
Tabel 3.5731
Tabel 3.5732
Tabel 3.5733
Tabel 3.5734
Tabel 3.5735Tabel 3.5736
8. Dangin Tukadaya
1.507
Tabel 3.5737
Tabel 3.5738
Tabel 3.5739
Tabel 3.5740
Tabel 3.5741Tabel 3.5742
9. Sangkar Agung
1.158
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /119

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.5669
Tabel 3.5670Kelura
No.
han / Desa

Tabel 3.5743
Tabel 3.5744
10. Budeng
Tabel 3.5749
Tabel 3.5750
11. Loloan Timur

Tabel Tabel
3.5755
3.5756Jumlah

Tabel 3.5761

Tabel 3.5671Sumber Pembangkit


Tabel 3.5674
Tabel 3.5675
Tabel 3.5676Perora
PLN
Swast
ngan/Patungan
a
Tabel 3.5745
Tabel 3.5746
Tabel 3.5747Tabel 3.5748
510
Tabel 3.5751
Tabel 3.5752
Tabel 3.5753Tabel 3.5754
1.815
Tabel 3.5757
Tabel 3.5758
Tabel 3.5759
Tabel 3.5760
21.48
3

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.5762
Tabel 3.5763 Muara dari semua saluran drainase yang ada adalah Tukad Ijo Gading,
yang airnya juga merupakan media budidaya tambak di sekitar Desa budeng
dan Perancanak. Pemeliharaan kebersihan badan air dengan membebaskannya
dari sampah pada dan limbah cair yang belum diolah, dengan pekerjaan rutin
yang dapat membuka lapangan kerja yang menyerap banyak tenaga.

3.7.4 Persampahan
Tabel 3.5764 Permasalahan sampah timbul karena disebabkan oleh beberapa
faktor yaitupertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan
penduduk, pola konsumsi masyakarat dan perilaku penduduk, aktivitas fungsi
kota, pedatan penduduk dan bangunan serta kompleksitas problem transportasi.
Faktor tersebut akan memberikan pengaruh terhadap jumlah timbulan sampah
dan komposisi sampah.
Tabel 3.5765 Sumber utama timbulan sampah di kawasan perencanaan yaitu
sampah domestik (rumah tangga) dan sampah non domestic meliputi sampah
intitusional (sekolah, kantor, dll), sampah komersial (pasar, took, dll), sampah
aktivitas perkotaan (penyapuan jalan, lapangan, dll), sampah klinik, sampah
industri, sampah konstruksi, dan lain sebagainya.
Tabel 3.5766 Sistem pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan Negara dikelola
langsung oleh masyarakat secara perorangan atau berkelompok. Secara
perorangan sampahnya dikelola dengan cara membakar, menanam, ataupun
mengupah seseorang dengan peralatan angkutnya untuk membuang sampah ke
tempat penimbunan sampah yang telah disediakan.
Tabel 3.5767

3.7.5 Pos dan Telekomunikasi

Tabel 3.5768 Prasarana pos di Kawasan Perkotaan Negara ditunjang dengan


adanya 1 (satu) buah kantor pos yang berada di Kelurahan Dauh Waru. Sarana
telekomunikasi

seperti

pesawat televisi,

radio,

telepon sudah

dimiliki

oleh

masyarakat tersebar di seluruh desa yang ada.


Tabel 3.5769
Tabel 3.5770
Tabel 3.5771Banyaknya Prasarana Pos dan Telekomunikasi

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /120

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.5772di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel 3.5776
Tabel 3.5777
Tabel 3.5775
Pesawat
Orar
Kantor
i
Tabel
3.5781
Tabel
3.5782
Tabel
3.5783
Pos
Radio
Televisi
Telepon
Tabel 3.5785
Tabel 3.5786
Tabel 3.5787
Tabel 3.5788
Tabel 3.5789
Tabel 3.5790
Tabel 3.5791
A.
KECAMATAN NEGARA
1.665
6.352
1.305
31
Tabel 3.5792
Tabel 3.5793
Tabel 3.5794
Tabel 3.5795
Tabel 3.5796
Tabel 3.5797
Tabel 3.5798
1. Baler Bale Agung
387
2.179
752
11
Tabel 3.5799
Tabel 3.5800
Tabel 3.5801
Tabel 3.5802
Tabel 3.5803
Tabel 3.5804
Tabel 3.5805
2. Banjar Tengah
576
1.054
276
6
Tabel 3.5806
Tabel 3.5807
Tabel 3.5808
Tabel 3.5809
Tabel 3.5810
Tabel 3.5811
Tabel 3.5812
3. Lelateng
506
1.856
199
10
Tabel 3.5813
Tabel 3.5814
Tabel 3.5815
Tabel 3.5816
Tabel 3.5817
Tabel 3.5818
Tabel 3.5819
4. Lolan Barat
196
1.263
78
4
Tabel 3.5820
Tabel 3.5821
Tabel 3.5822
Tabel 3.5823
Tabel 3.5824
Tabel 3.5825
Tabel 3.5826
B.
KECAMATAN JEMBRANA
1
4.948
10.251
859
49
Tabel 3.5827
Tabel 3.5828
Tabel 3.5829
Tabel 3.5830
Tabel 3.5831
Tabel 3.5832
Tabel 3.5833
5. Pendem
1.102
2.599
256
12
Tabel 3.5834
Tabel 3.5835
Tabel 3.5836
Tabel 3.5837
Tabel 3.5838
Tabel 3.5839
Tabel 3.5840
6. Dauh Waru
1
1.204
2.756
428
16
Tabel 3.5841
Tabel 3.5842
Tabel 3.5843
Tabel 3.5844
Tabel 3.5845
Tabel 3.5846
Tabel 3.5847
7. Batuagung
646
2.081
75
6
Tabel 3.5848
Tabel 3.5849
Tabel 3.5850
Tabel 3.5851
Tabel 3.5852
Tabel 3.5853
Tabel 3.5854
8. Dangin Tukadaya
571
1.319
53
4
Tabel 3.5855
Tabel 3.5856
Tabel 3.5857
Tabel 3.5858
Tabel 3.5859
Tabel 3.5860
Tabel 3.5861
9. Sangkar Agung
349
1.042
14
4
Tabel 3.5862
Tabel 3.5863
Tabel 3.5864
Tabel 3.5865
Tabel 3.5866
Tabel 3.5867
Tabel 3.5868
10. Budeng
198
454
12
Tabel 3.5869
Tabel 3.5870
Tabel 3.5871
Tabel 3.5872
Tabel 3.5873
Tabel 3.5874
Tabel 3.5875
11. Loloan Timur
878
1.620
21
7
Tabel Tabel
3.5876
3.5877
Tabel 3.5878
Tabel 3.5879
Tabel 3.5880
Tabel 3.5881
Tabel 3.5882
JUMLAH
1
6.613
16.603
2.164
80
Tabel 3.5883
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2012
Tabel Tabel
3.5773
3.5774
No Desa/Kelurahan/Kecamata
.
n

Tabel 3.5884
Tabel 3.5885 Berdasarkan data tersebut di atas, jumlah sambungan telepon di
Kawasan Perkotaan Negara sebanyak 2.164 Satuan Sambungan Telepon (SST). Hal
ini menunjukkan bahwa penggunaan telepon kabel masih cukup banyak. Selain PT.
Telkom yang menyediakan sambungan telepon kabel, juga terdapat beberapa
operator telepon seluler yang telah memperluas jaringannya hingga di Kawasan
Perkotaan Negara diantaranya Telkom Flexi, Indosat, Telkomsel dan XL. Jaringan
telepon tersebut diperkuat dengan adanya tower telekomunikasi.
Tabel 3.5886

3.7.6 Sistem Sanitasi

Tabel 3.5887 Sistem sanitasi yang dimaksud disini adalah sistem penanganan
limbah tinja maupun non tinja, seperti pembuangan limbah mandi, cuci dan
kakus.

Sebagian

besar

rumah

tangga

di

Kawasan

Perkotaan

Negara

menggunakan fasilitas sanitasi kakus dengan menggunakan tangki septitank.


Tabel 3.5888 Secara umum, rumah tangga di Kawasan Perkotaan Negara yang
sudah menggunakan jamban sendiri sebanyak 18.169 unit, menggunakan
jamban komunal sebanyak 1.611 unit, dan lainnya adalah sebanyak 1.667 unit.
Tabel 3.5889

Tabel 3.5890
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /121

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.5891Banyaknya Rumah Tangga Menurut Pengguna Jamban di
Kawasan Perkotaan Negara Dirinci Per Desa Tahun 2012
TabelTabel
3.5892
3.5893Kelurah
Tabel 3.5894Jamban
Tabel 3.5895
No
an / Desa
Tangki Septik
Lainny
Tabel 3.5898
Tabel 3.5899
Tabel 3.5900a
Sendi Bersam
Umu
ri
a
m
Tabel Tabel
3.5902
3.5903
Tabel 3.5904
Tabel 3.5905
Tabel 3.5906
Tabel 3.5907
A.
KECAMATAN NEGARA
8.211
222
221
Tabel 3.5908
Tabel 3.5909
Tabel 3.5910
Tabel 3.5911
Tabel 3.5912
Tabel 3.5913
1. Baler Bale Agung
2.987
60
85
Tabel 3.5914
Tabel 3.5915
Tabel 3.5916
Tabel 3.5917
Tabel 3.5918
Tabel 3.5919
2. Banjar Tengah
1.362
45
17
Tabel 3.5920
Tabel 3.5921
Tabel 3.5922
Tabel 3.5923
Tabel 3.5924
Tabel 3.5925
3. Lelateng
2.669
71
84
Tabel 3.5926
Tabel 3.5927
Tabel 3.5928
Tabel 3.5929
Tabel 3.5930
Tabel 3.5931
4. Lolan Barat
1.193
46
35
Tabel Tabel
3.5932
3.5933
Tabel 3.5934
Tabel 3.5935
Tabel 3.5936
Tabel 3.5937
B.
KECAMATAN
9.958
1.389
1.446
JEMBRANA
Tabel 3.5938
Tabel 3.5939
5. Pendem
Tabel 3.5944
Tabel 3.5945
6. Dauh Waru
Tabel 3.5950
Tabel 3.5951
7. Batuagung
Tabel 3.5956
Tabel 3.5957
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.5962
Tabel 3.5963
9. Sangkar Agung
Tabel 3.5968
Tabel 3.5969
10. Budeng
Tabel 3.5974
Tabel 3.5975
11. Loloan Timur

TabelTabel
3.5980
3.5981Jumlah

Tabel 3.5986

Tabel 3.5940
Tabel 3.5941
Tabel 3.5942
Tabel 3.5943
2.317
197
388
Tabel 3.5946
Tabel 3.5947
Tabel 3.5948
Tabel 3.5949
2.181
224
131
Tabel 3.5952
Tabel 3.5953
Tabel 3.5954
Tabel 3.5955
1.671
342
352
Tabel 3.5958
Tabel 3.5959
Tabel 3.5960
Tabel 3.5961
1.241
127
139
Tabel 3.5964
Tabel 3.5965
Tabel 3.5966
Tabel 3.5967
788
233
137
Tabel 3.5970
Tabel 3.5971
Tabel 3.5972
Tabel 3.5973
350
53
107
Tabel 3.5976
Tabel 3.5977
Tabel 3.5978
Tabel 3.5979
1.410
213
192
Tabel 3.5982
Tabel 3.5983
Tabel 3.5984
Tabel 3.5985
18.16
1.611
1.667
9

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.5987
Tabel 3.5988

3.7.7 Irigasi

Tabel 3.5989 Lahan sektor pertanian di Kawasan Perkotaan Negara pada beberapa
lokasi mempunyai kendalah kondisi jaringan irigasi, khususnya yang melewati
permukiman kota, yaitu sebagian segmen saluran irigasi terputus, disesbakan
karena adanya invasi permukaan/lahan terbangun kota. Namun sebgian masih
cukup baik dan potensial baik daerah irigasi yang dikelola oleh DPU maupun
yang dikelola oleh organiasai pengairan tradisional subak. Sistem jaringan irigasi
sebgian besar memakai sistem gravitasi yaitu air mengalir dari tempat tinggi

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /122

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


(wilayah utara) ke tempat yang lebih rendah (wilayah selatan) dan sistem
bendungan yang dikelola pemerintah/ PU, sebgian merupakan empang subak.
Tabel 3.5990 Terpeliharanya kawasan pertanian tanaman pengan lahan basah yang
memakai sistem pengairan tradisional subak,pada beberapa kabupaten telah
menjadi tambahan dan memelihara dengan benar kawasan-kawasan subak itu,
karena sistem pngairan ini hanya terdapat di Bali saja, sehingga seharusnya
masuk dalam kegiatan world heritage conservation. Karena dengan cara tetap
memelihara kawasan subak, yang notabene adalah landmark-nya Pulau Bali,
dapat diperhitungkan bahwa berbagai pihak akan ikut berperan serta dalam
memelihara Kawasan Hutan Lindung Bali Barat, karena cadangan air yang
terdapat di Kabupaten Jembrana pada dasarnya berasal dari kawasan hutan itu.
Tabel 3.5991
Tabel 3.5992
Tabel 3.5993Nama Subak, Luas Areal dan Jumlah Anggota Subak
Tabel 3.5994di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.5995

Tabel 3.5996
Tabel 3.5997 Kel
No.
urahan / Desa

Tabel 3.5998
Tabel 3.6000 Na
Jumlah
ma
Tabel 3.5999
Tabel 3.6001 Su
Subak
bak

Tabel 3.6009
Tabel 3.6010 Bud
1
eng

Tabel 3.6011
Tabel 3.6012 a.
2
Kawis
Tabel 3.6013 b.
Jelinjing
Budeng
Tabel 3.6021
Tabel 3.6022 a.
1
Sangkaragung
Tabel 3.6028
Tabel 3.6029 a.
5
Sawe
Rangsasa
Tabel 3.6030 b.
Sawe Dauh
Tukad
Tabel 3.6031 c.
Sawe Dangin
Tukad
Tabel 3.6032 d.
Tegal Lantang
Tabel 3.6033 e.
Tegal
Maja/Wani
Tabel 3.6047
Tabel 3.6048 a.
2
Jelinjing Tugtug
Tabel 3.6049 b.
Mertasari
Tabel 3.6057
Tabel 3.6058 0
Tabel 3.6064
Tabel 3.6065 a.
2
SPA Barat

Tabel 3.6019
Tabel 3.6020 San
2
gkaragung
Tabel 3.6026
Tabel 3.6027 Dau
3
hwaru

Tabel 3.6045
Tabel 3.6046 Lolo
4
an Timur

Tabel 3.6055
Tabel 3.6056 Lolo
5
an Barat
Tabel 3.6062
Tabel 3.6063 Lela
6
teng

Tabel 3.6002
Tabel 3.6004
Tabel 3.6006
Luas
Jumlah
Total
Tabel 3.6003
Tabel 3.6005
Tabel 3.6007
Baku
Anggota Luas (ha)
Tabel 3.6008
Per desa
Tabel 3.6014
Tabel 3.6016
Tabel 3.6018
22
35
105
Tabel 3.6015
Tabel 3.6017
83
184
Tabel 3.6023
Tabel 3.6024
Tabel 3.6025
83
132
83
Tabel 3.6034
Tabel 3.6039
Tabel 3.6044
100
143
347
Tabel 3.6035
Tabel 3.6040
53
105
Tabel 3.6036
Tabel 3.6041
40
70
Tabel 3.6037
Tabel 3.6042
35
43
Tabel 3.6038
Tabel 3.6043
119
295

Tabel 3.6050
Tabel 3.6052
Tabel
14
49
Tabel 3.6051
Tabel 3.6053
98
155
Tabel 3.6059
Tabel 3.6060
Tabel
Tabel 3.6067
Tabel 3.6069
Tabel
165
246

LAPORAN PENDAHULUAN

3.6054
112

3.6061
0
3.6071
237

3 /123

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.6066 b.
Tabel 3.6068
Tabel 3.6070
Keduwa
72
100
Tabel 3.6072
Tabel 3.6073 Banj Tabel 3.6074
Tabel 3.6075 Tabel 3.6076
Tabel 3.6077
Tabel 3.6078
7
ar Tengah
0
0
Tabel 3.6079
Tabel 3.6080 Bale Tabel 3.6081
Tabel 3.6082 a.
Tabel 3.6086
Tabel 3.6090
Tabel 3.6094
8
r Bale Agung
4
Pangkung
85
157
194
Jajung
Tabel 3.6087
Tabel 3.6091
Tabel 3.6083 b.
55
132
Tegalwani
Tabel 3.6088
Tabel 3.6092
Tabel 3.6084 c.
14
34
Merta Tirta
Tabel 3.6089
Tabel 3.6093
Nadi
40
62
Tabel 3.6085 d.
Telepus Sari
Tabel 3.6095
Tabel 3.6096 Pen
Tabel 3.6097
Tabel 3.6098 a.
Tabel 3.6099
Tabel 3.6100
Tabel 3.6101
9
dem
1
Pendem
71
162
71
Tabel 3.6102
Tabel 3.6103 Bat
Tabel 3.6104
Tabel 3.6105 Tabel 3.6106
Tabel 3.6107
Tabel 3.6108
10
uagung
0
0
Tabel 3.6109
Tabel 3.6110 Dan
Tabel 3.6111
Tabel 3.6112 a.
Tabel 3.6114
Tabel 3.6116
Tabel 3.6118
11
gin Tukadaya
2
Tamblang
59
131
114
Tabel 3.6113 b.
Tabel 3.6115
Tabel 3.6117
Pangkung
55
112
Gondang
Tabel 3.6119
Tabel 3.6120 JUM Tabel 3.6121 Tabel 3.6122
Tabel 3.6123
Tabel 3.6124
Tabel 3.6125
LAH
19
1.263
2.347
1.263
Tabel 3.6126
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana Tahun 2012

Tabel 3.6127
Tabel 3.6128 Berdasarkan

potensi

pertanian

kondisi

di

lapangan,

Kawasan

Perkotaan Negara di Kelurahan Sangkaragung dan Kelurahan Pendem terdapat


areal

subak

yang

berpotensi

kekeringan,

sehingga

menyebabkan

lahan

pertanian menjadi kurang berproduktif. Areal subak tersebut meliputi 30,92%


(30 Ha) dari total 83 Ha di Sangkaragung dan seluas 23,80% (15 Ha) dari total
63 Ha areal subak di Kelurahan Pendem.

3.8

KONDISI FASILITAS UMUM DAN FASILITAS SOSIAL

Tabel 3.6129 Alokasi pemanfaatan ruang disusun sehubungan dengan penentuan


persediaan

ruang

bagi

tiap-tiap

komponen

atau

sarana

perkotaan.

Pengembangan fungsi kawasan sebagai kawasan indutri maupun perdagangan


juga menyertakan fungsi kawasan perumahan sebagai satu unit lingkungan
permukiman. Berbagai fasilitas pelayanan yang harus dipenuhi yaitu meliputi
fasilitas

pendidikan,

peribadatan,

kesehatan,

perdagangan

dan

jasa,

pemerintahan, bangunan umum, kebudayaan dan rekreasi serta ruang terbuka


hijau kota termasuk kuburan.
Tabel 3.6130 Berdasarkan RDTRK, Kawasan Perkotaan Negara harus menyediakan
fasilitas-fasilitas yang nantinya akan menunjang semua kegiatan daerah
tersebut, seperti penyediaan kawasan perbelanjaan yang nyaman, tempat
penginapan, restoran, rekreasi, sarana sosial, transportasi dan segala fasilitas
yang menunjang untuk pengembangan kegiatan ekonomi di Kawasan Perkotaan
Negara.
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /124

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.6131
3.8.1 Fasilitas Perumahan
Tabel 3.6132 Tata ruang di Bali tidak terlepas dari unsur agama dan budaya yang
berkembang. Tata ruang di Bali menunjukkan adanya hubungan yang erat
antara manusia, budaya, dan lingkungan. Perubahan yang terjadi pada salah
satu unsur tersebut akan berdampak pada perubahan unsur lainnya. Falsafah
hidup masyarakat Bali didasarkan atas agama Hindu yang terdiri dari tattwa,
susila, dan upacara. Bagi masyarakat Bali (Hindu), cerminan filsafat selalu
diusahakan dalam berbhuana termasuk mewujudkannya dalam pola-pola
permukiman

adati

Bali.

Pengertian

berbhuana

tersebut

sebagai

usaha

bagaimana mendudukkan diri manusia (Bhuana Alit) memiliki hubungan


harmonis dengan alam (Bhuana Agung).
Tabel 3.6133 Berdasarkan data Kecamatan dalam angka tahun 2012, guna lahan
untuk permukiman atau pekarangan rumah dan sekitarnya seluas 1.707 Ha.
Guna lahan permukiman tersebar pada pusat-pusat aktivitas kecamatan. Luas
penggunaan lahan permukiman terbesar terdapat di Kelurahan Pendem seluas
362 Ha atau 20,45% dari total luas permukiman di Kawasan Perkotaan Negara.
Jumlah bangunan menurut penggunaannya untuk tempat tinggal sebanyak
16.456 unit, bukan tempat tinggal sebanyak 2.068 unit, dan bangunan
campuran yaitu untuk toko/ perdagangan sebanyak 3.245 unit dan untuk
kegiatan kerajinan sebanyak 1.337 unit.
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.8.2 Fasilitas Kesehatan


Tabel 3.6138 Fasilitas

kesehatan

3.6134
3.6135
3.6136
3.6137

yang

ada

di

Kawasan

Perkotaan

Negara

diantaranya rumah sakit bersalin/ BKIA, posyandu, poliklinik/ Poskesdes, dan


puskesmas/ puskesmas pembantu. Rumah sakit bersalin/ BKIA terdapat 4 buah
yaitu di Kelurahan Pendem dan Kelurahan Dauh Waru.
Tabel 3.6139
Tabel 3.6140
Tabel 3.6141
Tabel 3.6142
Tabel 3.6143Jumlah Bangunan Menurut Penggunaannya
Tabel 3.6144di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
TabelTabel
3.6145
3.6146
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.6156
3.6157
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.6162
Tabel 3.6163
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.6168
Tabel 3.6169
2. Banjar Tengah

Tabel 3.6148
Tabel 3.6149
Bukan
Campuran
Tabel 3.6147
Tempat Tabel 3.6154 Tabel 3.6155
Tempat
Tinggal
Tinggal
Toko/
Industri
Perdagangan Kerajinan
Tabel 3.6158
Tabel 3.6159
Tabel 3.6160 Tabel 3.6161
5.214
944
1.599
416
Tabel 3.6164Tabel 3.6165
Tabel 3.6166 Tabel 3.6167
1.623
565
672
154
Tabel 3.6170Tabel 3.6171
Tabel 3.6172 Tabel 3.6173
924
76
302
52

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /125

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.6148
Tabel 3.6149
Bukan
Campuran
Tabel 3.6147
Tempat Tabel 3.6154 Tabel 3.6155
Tempat
Tinggal
Tinggal
Toko/
Industri
Perdagangan Kerajinan
Tabel 3.6176Tabel 3.6177
Tabel 3.6178 Tabel 3.6179
1.995
158
441
98
Tabel 3.6182Tabel 3.6183
Tabel 3.6184 Tabel 3.6185
672
145
184
112
Tabel 3.6188
Tabel 3.6189
Tabel 3.6190 Tabel 3.6191
11.242
1.124
1.646
921
Tabel 3.6194Tabel 3.6195
Tabel 3.6196 Tabel 3.6197
2.454
224
722
202
Tabel 3.6200Tabel 3.6201
Tabel 3.6202 Tabel 3.6203
2.362
248
372
229
Tabel 3.6206Tabel 3.6207
Tabel 3.6208 Tabel 3.6209
2.128
48
96
61
Tabel 3.6212Tabel 3.6213
Tabel 3.6214 Tabel 3.6215
1.349
161
134
79
Tabel 3.6218Tabel 3.6219
Tabel 3.6220 Tabel 3.6221
926
112
57
224
Tabel 3.6224Tabel 3.6225
Tabel 3.6226 Tabel 3.6227
403
13
31
14

TabelTabel
3.6145
3.6146
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
Tabel 3.6174
Tabel 3.6175
3. Lelateng
Tabel 3.6180
Tabel 3.6181
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6186
3.6187
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.6192
Tabel 3.6193
5. Pendem
Tabel 3.6198
Tabel 3.6199
6. Dauh Waru
Tabel 3.6204
Tabel 3.6205
7. Batuagung
Tabel 3.6210
Tabel 3.6211
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.6216
Tabel 3.6217
9. Sangkar Agung
Tabel 3.6222
Tabel 3.6223
10 Budeng
.
Tabel 3.6228
Tabel 3.6229
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6234
3.6235
JUMLAH

Tabel 3.6240

Tabel 3.6230Tabel 3.6231


Tabel 3.6232
1.620
318
234

Tabel 3.6233
112

Tabel 3.6236
Tabel 3.6237
Tabel 3.6238 Tabel 3.6239
16.456
2.068
3.245
1.337

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.6241
2500
2000
1500
Tempat Tinggal

1000

Bukan Tempat Tinggal


500

Toko/ Perdagangan
Industri Kerajinan

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

g
en
Bu
d

ng
Ag
u
u
Ba
t

Ba
r
n

Lo
lo
a

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

at

3.6242
3.6243
3.6244
3.6245
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /126

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.6246
3.6247
3.6248
3.6249
3.6250
3.6251
3.6252
3.6253
3.6254
3.6255

Gambar 3.26
Tabel 3.6256Diagram Jumlah Bangunan Menurut Penggunaannya Per
Desa/Kelurahan
Tabel 3.6257di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel 3.6258
Tabel 3.6259

Tabel 3.6260 Untuk posyandu tersebar di semua desa berjumlah 68 buah,


poliklinik/ poskesdes sebanyak 5 buah berada di Kelurahan Bale Baler Agung,
Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, Kelurahan Loloan Barat dan
Kelurahan Sangkar Agung. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebanyak 6
buah berada di Kelurahan Pendem, Kelurahan Dauh Waru, Desa Batuagung,
Kelurahan Dangin Tukadaya dan Kelurahan Sangkar Agung.
Tabel 3.6261
Tabel 3.6262Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012
TabelTabel
3.6263
3.6264
No
Desa/Kelurahan/Kecama
.
tan
TabelTabel
3.6269
3.6270
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel Tabel
3.6275
3.6276
1. Baler Bale Agung
Tabel Tabel
3.6281
3.6282
2. Banjar Tengah
Tabel Tabel
3.6287
3.6288
3. Lelateng
Tabel Tabel
3.6293
3.6294
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6299
3.6300
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel Tabel
3.6305
3.6306
5. Pendem
Tabel Tabel
3.6311
3.6312
6. Dauh Waru
Tabel Tabel
3.6317
3.6318
7. Batuagung
Tabel Tabel
3.6323
3.6324
8. Dangin Tukadaya

Tabel 3.6268
Tabel 3.6265
Tabel 3.6267
Puskesm
Rumah
Tabel 3.6266
Poliklini
as dan
Sakit
Posyan
k/
Puskesm
Bersalin
du
Poskesd
as
/ BKIA
es
Pembant
u
Tabel 3.6271
Tabel 3.6272
Tabel 3.6273
Tabel 3.6274
22
4
Tabel 3.6277
Tabel 3.6278Tabel 3.6279Tabel 3.6280
8
1
Tabel 3.6283
Tabel 3.6284Tabel 3.6285Tabel 3.6286
5
1
Tabel 3.6289
Tabel 3.6290Tabel 3.6291Tabel 3.6292
6
1
Tabel 3.6295
Tabel 3.6296Tabel 3.6297Tabel 3.6298
3
1
Tabel 3.6301
Tabel 3.6302
Tabel 3.6303
Tabel 3.6304
4
46
1
6
Tabel 3.6307
Tabel 3.6308Tabel 3.6309Tabel 3.6310
1
11
1
Tabel 3.6313
Tabel 3.6314Tabel 3.6315Tabel 3.6316
3
7
1
Tabel 3.6319
Tabel 3.6320Tabel 3.6321Tabel 3.6322
13
1
Tabel 3.6325
Tabel 3.6326Tabel 3.6327Tabel 3.6328
6
2

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /127

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.6268
Tabel 3.6265
Tabel 3.6267
Puskesm
Rumah
Tabel 3.6266
Poliklini
as dan
Sakit
Posyan
k/
Puskesm
Bersalin
du
Poskesd
as
/ BKIA
es
Pembant
u
Tabel 3.6331
Tabel 3.6332Tabel 3.6333Tabel 3.6334
3
1
Tabel 3.6337
Tabel 3.6338Tabel 3.6339Tabel 3.6340
2
1
-

TabelTabel
3.6263
3.6264
No
Desa/Kelurahan/Kecama
.
tan
Tabel Tabel
3.6329
3.6330
9. Sangkar Agung
Tabel Tabel
3.6335
3.6336
10 Budeng
.
Tabel Tabel
3.6341
3.6342
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6347
3.6348
JUMLAH
Tabel 3.6353

Tabel 3.6343
Tabel 3.6344Tabel 3.6345Tabel 3.6346
4
Tabel 3.6349
Tabel 3.6350
Tabel 3.6351
Tabel 3.6352
4
68
5
6

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.6354

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

Rumah Sakit Bersalin/


BKIA
Posyandu
Puskesmas dan
Puskesmas
Pembantu

ng

ka
r

Pe
n

Ag
u

de

ng

Poliklinik/ Poskesdes

Sa

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

3.6355
3.6356
3.6357
3.6358
3.6359
3.6360
3.6361
3.6362
3.6363
3.6364
3.6365
3.6366
3.6367
3.6368
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /128

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Gambar 3.27
Tabel 3.6369Diagram Jumlah Fasilitas Kesehatan Per Desa/Kelurahan
Tabel 3.6370di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel 3.6371
Tabel 3.6372
Tabel 3.6373
3.8.3 Fasilitas Pendidikan

Tabel 3.6374 Fasilitas pendidikan berupa sekolah TK, SD, SLTP dan SMU serta
Akademi/Universitas sudah tersedia di Kawasan Perkotaan Negara. Sekolah TK
sudah tersebar merata di semua desa wilayah perencanaan sebanyak 29 buah.
Untuk SD sebanyak 44 buah, SLTP sebanyak 8 buah dan SMU sebanyak 13 buah
serta akademi/ universitas sebanyak 2 buah.
Tabel 3.6375
Tabel 3.6376Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012

TabelTabel
3.6377
3.6378
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.6384
3.6385
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.6391
Tabel 3.6392
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.6398
Tabel 3.6399
2. Banjar Tengah
Tabel 3.6405
Tabel 3.6406
3. Lelateng
Tabel 3.6412
Tabel 3.6413
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6419
3.6420
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.6426
Tabel 3.6427
5. Pendem
Tabel 3.6433
Tabel 3.6434
6. Dauh Waru
Tabel 3.6440
Tabel 3.6441
7. Batuagung
Tabel 3.6447
Tabel 3.6448
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.6454
Tabel 3.6455
9. Sangkar Agung
Tabel 3.6461
Tabel 3.6462
10 Budeng
.
Tabel 3.6468
Tabel 3.6469
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6475
3.6476
JUMLAH
Tabel 3.6482

Tabel 3.6380
Tabel 3.6381
Tabel 3.6383
Tabel 3.6379
Tabel 3.6382
SD
SLTP
Akadem
TK
SMU
i/ Univ.
Tabel 3.6386
Tabel 3.6387
Tabel 3.6388
Tabel 3.6389
Tabel 3.6390
8
15
2
6
Tabel 3.6393Tabel 3.6394
Tabel 3.6395
Tabel 3.6396
Tabel 3.6397
2
5
1
3
Tabel 3.6400Tabel 3.6401
Tabel 3.6402
Tabel 3.6403
Tabel 3.6404
1
3
3
Tabel 3.6407Tabel 3.6408
Tabel 3.6409
Tabel 3.6410
Tabel 3.6411
4
4
Tabel 3.6414Tabel 3.6415
Tabel 3.6416
Tabel 3.6417
Tabel 3.6418
1
3
1
Tabel 3.6421
Tabel 3.6422
Tabel 3.6423
Tabel 3.6424
Tabel 3.6425
21
29
6
7
2
Tabel 3.6428Tabel 3.6429
Tabel 3.6430
Tabel 3.6431
Tabel 3.6432
3
6
2
1
1
Tabel 3.6435Tabel 3.6436
Tabel 3.6437
Tabel 3.6438
Tabel 3.6439
7
7
2
4
1
Tabel 3.6442Tabel 3.6443
Tabel 3.6444
Tabel 3.6445
Tabel 3.6446
2
6
Tabel 3.6449Tabel 3.6450
Tabel 3.6451
Tabel 3.6452
Tabel 3.6453
2
3
1
Tabel 3.6456Tabel 3.6457
Tabel 3.6458
Tabel 3.6459
Tabel 3.6460
1
2
Tabel 3.6463Tabel 3.6464
Tabel 3.6465
Tabel 3.6466
Tabel 3.6467
1
1
Tabel 3.6470Tabel 3.6471
Tabel 3.6472
Tabel 3.6473
Tabel 3.6474
5
4
2
1
Tabel 3.6477
Tabel 3.6478
Tabel 3.6479
Tabel 3.6480
Tabel 3.6481
29
44
8
13
2

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.6483

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /129

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.6484

7
6
5
4
TK

SD

SLTP
Akademi/ Univ.
en
Bu
d

Ag
u
u
Ba
t

Ba
ra
t
n
Lo
lo
a

Ag
u
Ba
le
Ba
le
r

0
ng

SMU

ng

Gambar 3.28
Tabel 3.6485Diagram Jumlah Fasilitas Pendidikan Per Desa/Kelurahan
Tabel 3.6486di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.6487

3.8.4 Fasilitas Peribadatan


Tabel 3.6488 Fasilitas peribadatan yang ada di Kawasan Perkotaan Negara berupa
pura yaitu berjumlah 50 buah, masjid/langgar/ mushola sebanyak 42 buah,
gereja sebanyak 4 buah dan kelenteng/ vihara sebanyak 4 buah.
Tabel 3.6489
Tabel 3.6490
Tabel 3.6491Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012
TabelTabel
3.6492
3.6493
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.6498
3.6499
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.6504
Tabel 3.6505
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.6510
Tabel 3.6511
2. Banjar Tengah
Tabel 3.6516
Tabel 3.6517
3. Lelateng

Tabel 3.6494
Masjid/
Tabel 3.6497
Langgar Tabel 3.6495
Tabel 3.6496
Kelenten
/
Gereje
Pura
g/ Vihara
Mushol
a
Tabel 3.6500
Tabel 3.6501
Tabel 3.6502
Tabel 3.6503
20
2
7
2
Tabel 3.6506Tabel 3.6507Tabel 3.6508
Tabel 3.6509
3
Tabel 3.6512Tabel 3.6513Tabel 3.6514
Tabel 3.6515
2
1
2
Tabel 3.6518Tabel 3.6519Tabel 3.6520
Tabel 3.6521
10
3
-

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /130

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

TabelTabel
3.6492
3.6493
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
Tabel 3.6522
Tabel 3.6523
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6528
3.6529
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.6534
Tabel 3.6535
5. Pendem
Tabel 3.6540
Tabel 3.6541
6. Dauh Waru
Tabel 3.6546
Tabel 3.6547
7. Batuagung
Tabel 3.6552
Tabel 3.6553
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.6558
Tabel 3.6559
9. Sangkar Agung
Tabel 3.6564
Tabel 3.6565
10 Budeng
.
Tabel 3.6570
Tabel 3.6571
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6576
3.6577
JUMLAH
Tabel 3.6582

Tabel 3.6494
Masjid/
Tabel 3.6497
Langgar Tabel 3.6495
Tabel 3.6496
Kelenten
/
Gereje
Pura
g/ Vihara
Mushol
a
Tabel 3.6524Tabel 3.6525Tabel 3.6526
Tabel 3.6527
10
Tabel 3.6530
Tabel 3.6531
Tabel 3.6532
Tabel 3.6533
22
2
43
2
Tabel 3.6536Tabel 3.6537Tabel 3.6538
Tabel 3.6539
1
1
4
1
Tabel 3.6542Tabel 3.6543Tabel 3.6544
Tabel 3.6545
3
1
6
Tabel 3.6548Tabel 3.6549Tabel 3.6550
Tabel 3.6551
12
Tabel 3.6554Tabel 3.6555Tabel 3.6556
Tabel 3.6557
1
5
1
Tabel 3.6560Tabel 3.6561Tabel 3.6562
Tabel 3.6563
4
Tabel 3.6566Tabel 3.6567Tabel 3.6568
Tabel 3.6569
6
Tabel 3.6572Tabel 3.6573Tabel 3.6574
Tabel 3.6575
17
6
Tabel 3.6578
Tabel 3.6579
Tabel 3.6580
Tabel 3.6581
42
4
50
4

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.6583

Kelenteng/ Vihara; 4%

Masjid/ Langgar/ Mushola; 42%


Pura; 50%
Gereje; 4%

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.6584
3.6585
3.6586
3.6587
3.6588
3.6589
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /131

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.6590
3.6591
3.6592
3.6593
3.6594
3.6595
3.6596
3.6597

Gambar 3.29
Tabel 3.6598Diagram Persentase Jumlah Fasilitas Peribadatan
Tabel 3.6599di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.6600
3.6601
3.6602
3.6603
3.6604
3.6605
3.6606
3.6607
3.6608

Tabel 3.6609
Tabel 3.6610Banyaknya Pura Menurut Jenisnya
Tabel 3.6611di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
TabelTabel
3.6612
3.6613
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.6619
3.6620
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.6626
Tabel 3.6627
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.6633
Tabel 3.6634
2. Banjar Tengah
Tabel 3.6640
Tabel 3.6641
3. Lelateng
Tabel 3.6647
Tabel 3.6648
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6654
3.6655
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.6661
Tabel 3.6662
5. Pendem
Tabel 3.6668
Tabel 3.6669
6. Dauh Waru
Tabel 3.6675
Tabel 3.6676
7. Batuagung
Tabel 3.6682
Tabel 3.6683
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.6689
Tabel 3.6690
9. Sangkar Agung
Tabel 3.6696
Tabel 3.6697
10 Budeng
.
Tabel 3.6703
Tabel 3.6704

Tabel 3.6614Tabel 3.6615


Tabel 3.6617
Tabel 3.6618
Tabel 3.6616
Sad
Dang
Pura
Pura
Kahyang
Kahyang
Kahyang
Suba Lainny
an Tiga
an
an
k
a
Tabel 3.6621Tabel 3.6622Tabel 3.6623Tabel 3.6624
Tabel 3.6625
4
2
Tabel 3.6628 Tabel 3.6629 Tabel 3.6630 Tabel 3.6631
Tabel 3.6632
2
1
Tabel 3.6635 Tabel 3.6636 Tabel 3.6637 Tabel 3.6638
Tabel 3.6639
1
Tabel 3.6642 Tabel 3.6643 Tabel 3.6644 Tabel 3.6645
Tabel 3.6646
1
1
1
Tabel 3.6649 Tabel 3.6650 Tabel 3.6651 Tabel 3.6652
Tabel 3.6653
Tabel 3.6656Tabel 3.6657Tabel 3.6658Tabel 3.6659
Tabel 3.6660
35
7
Tabel 3.6663 Tabel 3.6664 Tabel 3.6665 Tabel 3.6666
Tabel 3.6667
3
1
Tabel 3.6670 Tabel 3.6671 Tabel 3.6672 Tabel 3.6673
Tabel 3.6674
4
1
1
Tabel 3.6677 Tabel 3.6678 Tabel 3.6679 Tabel 3.6680
Tabel 3.6681
11
1
Tabel 3.6684 Tabel 3.6685 Tabel 3.6686 Tabel 3.6687
Tabel 3.6688
3
2
Tabel 3.6691 Tabel 3.6692 Tabel 3.6693 Tabel 3.6694
Tabel 3.6695
3
1
Tabel 3.6698 Tabel 3.6699 Tabel 3.6700 Tabel 3.6701
Tabel 3.6702
5
1
Tabel 3.6705 Tabel 3.6706 Tabel 3.6707 Tabel 3.6708
Tabel 3.6709

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /132

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.6612
3.6613
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6710
3.6711
JUMLAH
Tabel 3.6717
Tabel 3.6718

Tabel 3.6614Tabel 3.6615


Tabel 3.6617
Tabel 3.6618
Tabel 3.6616
Sad
Dang
Pura
Pura
Kahyang
Kahyang
Kahyang
Suba Lainny
an Tiga
an
an
k
a
6
Tabel 3.6712Tabel 3.6713Tabel 3.6714Tabel 3.6715
Tabel 3.6716
39
9
-

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013


Tabel 3.6719

Tabel 3.6720
Tabel 3.6721
Tabel 3.6722
Tabel 3.6723
Tabel 3.6724
Tabel 3.6725
Tabel 3.6726
Tabel 3.6727
Tabel 3.6728
Gambar 3.30
Tabel 3.6729Foto Fasilitas Peribadatan yang Ada di Kawasan Perkotaan
Negara

Tabel 3.6730
3.8.5 Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Tabel 3.6731

Fasilitas perdagangan dan jasa di

Kawasan Perkotaan Negara meliputi pasar,


kelompok

pertokoan,

restoran/rumah

makan,

warung, art shop, bank, Lembaga Perkreditan


Desa (LPD), dan KUD. Pasar terdapat 7 buah
yang tersebar diantaranya di Kelurahan Baler
Bale

Agung,

Kelurahan

Banjar

Tengah,

Kelurahan Lelateng, Kelurahan Loloan Barat,


Kelurahan Pendem dan Kelurahan Dauh waru. Untuk pertokoan sebarnnya ada di
Kawasan Perkotaan Negara yang brejumlah 7 buah, sedangkan untuk warung
tersebar merata di semua desa wilayah perencanaan. Restoran/rumah makan
paling banyak tersebar di Kelurahan Dauh Waru.
Tabel 3.6732 Fasilitas keuangan di Kawasan Perkotaan Negara cukup banyak mulai
dari bank yang berjumlah 17 buah, LPD sebanyak 10 buah, KUD sebanyak 1
buah dan lembaga keuangan lainnya yaitu 17 buah. Lembaga-lembaga
keuangan ini didirikan untuk membantu permodalan masyarakat setempat.
Sebaran dan jenis fasilitas perekonomian di Kawasan Perkotaan Negara lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6733
Tabel 3.6734

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /133

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.6735Jumlah Fasilitas Perdagangan di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012
Tabel 3.6739

Jenis Fasilitas
Perdagangan
Tabel 3.6744Tabel 3.6745
Tabel 3.6746
Tabel 3.6747
Tabel 3.6743
Tabel 3.6742
Restoran/
Warung
Art
Lain
Kelompok
Pasar
Rumah
Shop
nya
Pertokoan
Makan
Tabel 3.6750
Tabel 3.6751Tabel 3.6752
Tabel 3.6753
Tabel 3.6754
Tabel 3.6755
4
6
4
381
1
Tabel 3.6758
Tabel 3.6759 Tabel 3.6760Tabel 3.6761
Tabel 3.6762
Tabel 3.6763
1
1
2
57
1
Tabel 3.6766
Tabel 3.6767 Tabel 3.6768Tabel 3.6769
Tabel 3.6770
Tabel 3.6771
2
2
2
137
Tabel 3.6774
Tabel 3.6775 Tabel 3.6776Tabel 3.6777
Tabel 3.6778
Tabel 3.6779
1
2
99
Tabel 3.6782
Tabel 3.6783 Tabel 3.6784Tabel 3.6785
Tabel 3.6786
Tabel 3.6787
1
88
Tabel 3.6790
Tabel 3.6791Tabel 3.6792
Tabel 3.6793
Tabel 3.6794
Tabel 3.6795
3
1
162
2.548
8
Tabel 3.6798
Tabel 3.6799 Tabel 3.6800Tabel 3.6801
Tabel 3.6802
Tabel 3.6803
2
36
756
5
Tabel 3.6806
Tabel 3.6807 Tabel 3.6808Tabel 3.6809
Tabel 3.6810
Tabel 3.6811
1
1
43
484
1
Tabel 3.6814
Tabel 3.6815 Tabel 3.6816Tabel 3.6817
Tabel 3.6818
Tabel 3.6819
34
363
Tabel 3.6822
Tabel 3.6823 Tabel 3.6824Tabel 3.6825
Tabel 3.6826
Tabel 3.6827
12
351
1
Tabel 3.6830
Tabel 3.6831 Tabel 3.6832Tabel 3.6833
Tabel 3.6834
Tabel 3.6835
2
121
Tabel 3.6838
Tabel 3.6839 Tabel 3.6840Tabel 3.6841
Tabel 3.6842
Tabel 3.6843
1
46
-

Tabel 3.6736
Tabel 3.6738
Tabel 3.6737
Desa/Kelurahan/Kecamat
N
an
o.
TabelTabel
3.6748
3.6749
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel Tabel
3.6756
3.6757
1. Baler Bale Agung
Tabel Tabel
3.6764
3.6765
2. Banjar Tengah
Tabel Tabel
3.6772
3.6773
3. Lelateng
Tabel Tabel
3.6780
3.6781
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6788
3.6789
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel Tabel
3.6796
3.6797
5. Pendem
Tabel Tabel
3.6804
3.6805
6. Dauh Waru
Tabel Tabel
3.6812
3.6813
7. Batuagung
Tabel Tabel
3.6820
3.6821
8. Dangin Tukadaya
Tabel Tabel
3.6828
3.6829
9. Sangkar Agung
Tabel Tabel
3.6836
3.6837
10 Budeng
.
Tabel Tabel
3.6844
3.6845
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6852
3.6853
JUMLAH

Tabel 3.6860

Tabel 3.6846
Tabel 3.6847 Tabel 3.6848Tabel 3.6849
Tabel 3.6850
Tabel 3.6851
34
427
1
Tabel 3.6854
Tabel 3.6855Tabel 3.6856
Tabel 3.6857
Tabel 3.6858
Tabel 3.6859
7
7
166
2.929
9

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013


800
700
600
500
400
300
200
100
0

Pasar
Kelompok Pertokoan
Restoran/ Rumah
Makan
g
en
Bu
d

ng
u

Ag
u

at

Lainnya

Ba
t

Ba
r
n

Lo
lo
a

Ba
le
r

Ba
le

Ag
u

ng

Warung

Tabel 3.6861
Tabel 3.6862

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /134

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

3.6863
3.6864
3.6865
3.6866
3.6867
3.6868
3.6869
3.6870

Gambar 3.31
Tabel 3.6871Diagram Jumlah Fasilitas Perdagangan Per Desa/Kelurahan
Tabel 3.6872di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012
Tabel 3.6873 Kegiatan jasa perorangan sejenis hotel dapat dialokasikan pada
tempat-tempat tertentu bergantung sifat pelayanannya seperti misalnya untuk
hotel yang bersifat bisnis dapat dialokasikan pada pusat perdagangan atau
pusat

wilayah.

Sedangkan

pelayanan

yang

bersifat

untuk

tempat

peristirahatan/resort hotel dapat dialokasikan pada pusat-pusat rekreasi kota (di


Kelurahan Dauhwaru dan Kelurahan Baler Bale Agung) atau di kawasan
pegunungan di utara Kawasan Perkotaan Negara, di sisi utara jalan lingkar
utara. Kegiatan jasa perorangan lainnya (bank dan lembaga keuangan, salon,
perbengkelan, dan lain sebagainya) berada di daerah perumahan atau pusat
lingkungan (sepanjang tidak menimbulkan polusi).
Tabel 3.6874
Tabel 3.6875
Tabel 3.6876Jumlah Fasilitas Bank dan Lembaga Keuangan
Tabel 3.6877di Kawasan Perkotaan Negara Tahun 2012

TabelTabel
3.6878
3.6879
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.6885
3.6886
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel 3.6892
Tabel 3.6893
1. Baler Bale Agung
Tabel 3.6899
Tabel 3.6900
2. Banjar Tengah
Tabel 3.6906
Tabel 3.6907
3. Lelateng
Tabel 3.6913
Tabel 3.6914
4. Lolan Barat
TabelTabel
3.6920
3.6921
B.
KECAMATAN JEMBRANA
Tabel 3.6927
Tabel 3.6928
5. Pendem
Tabel 3.6934
Tabel 3.6935
6. Dauh Waru
Tabel 3.6941
Tabel 3.6942
7. Batuagung
Tabel 3.6948
Tabel 3.6949
8. Dangin Tukadaya
Tabel 3.6955
Tabel 3.6956
9. Sangkar Agung
Tabel 3.6962
Tabel 3.6963
10 Budeng
.
Tabel 3.6969
Tabel 3.6970

Tabel 3.6881
Tabel 3.6882
Tabel 3.6880
Tabel 3.6883
Tabel 3.6884
LPD
KUD
Bank
Lainnya
Jumlah
Tabel 3.6887
Tabel 3.6888
Tabel 3.6889
Tabel 3.6890
Tabel 3.6891
3
3
4
10
Tabel 3.6894Tabel 3.6895
Tabel 3.6896
Tabel 3.6897Tabel 3.6898
1
1
4
6
Tabel 3.6901Tabel 3.6902
Tabel 3.6903
Tabel 3.6904Tabel 3.6905
2
1
3
Tabel 3.6908Tabel 3.6909
Tabel 3.6910
Tabel 3.6911Tabel 3.6912
1
1
Tabel 3.6915Tabel 3.6916
Tabel 3.6917
Tabel 3.6918Tabel 3.6919
Tabel 3.6922
Tabel 3.6923
Tabel 3.6924
Tabel 3.6925
Tabel 3.6926
14
7
1
13
35
Tabel 3.6929Tabel 3.6930
Tabel 3.6931
Tabel 3.6932Tabel 3.6933
7
1
3
11
Tabel 3.6936Tabel 3.6937
Tabel 3.6938
Tabel 3.6939Tabel 3.6940
6
1
6
13
Tabel 3.6943Tabel 3.6944
Tabel 3.6945
Tabel 3.6946Tabel 3.6947
1
1
Tabel 3.6950Tabel 3.6951
Tabel 3.6952
Tabel 3.6953Tabel 3.6954
1
1
2
Tabel 3.6957Tabel 3.6958
Tabel 3.6959
Tabel 3.6960Tabel 3.6961
1
1
Tabel 3.6964Tabel 3.6965
Tabel 3.6966
Tabel 3.6967Tabel 3.6968
1
1
Tabel 3.6971Tabel 3.6972
Tabel 3.6973
Tabel 3.6974Tabel 3.6975
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /135

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.6878
3.6879
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
11 Loloan Timur
.
TabelTabel
3.6976
3.6977
JUMLAH
Tabel 3.6983
Tabel 3.6984

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

Tabel 3.6881
Tabel 3.6882
Tabel 3.6880
Tabel 3.6883
Tabel 3.6884
LPD
KUD
Bank
Lainnya
Jumlah
1

Tabel 3.6978
Tabel 3.6979
Tabel 3.6980
Tabel 3.6981
Tabel 3.6982
17
10
1
17
45

Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

3.6985
3.6986
3.6987
3.6988
3.6989
3.6990
3.6991

Tabel 3.6992
Gambar 3.32
Tabel 3.6993

Foto Fasilitas Perdagangan dan Jasa yang Ada di Kawasan Perkotaan


Negara
Tabel 3.6994
Tabel 3.6995
Tabel 3.6996

3.8.6 Fasilitas Perkantoran

Tabel 3.6997 Pusat perkantoran yang dimaksudkan di sini adalah kantor/ dinas
pemerintah kabupaten dan kantor-kantor swasta. Pusat perkantoran Pemerintah
Kabupaten Jembrana, yang dimaksudkan disini adalah kantor dinas-dinas
pelayanan di Kabupaten Jembrana. Guna mencapai efisiensi dalam hubungan
kerja antar kantor, efisiensi penggunaan tanah, dan dapat dikurangi gangguangangguan dari aktivitas-aktivitas lain, jika perkantoran seperti yang disebutkan
di

atas

harus

dialokasikan

dak

satu

areal

(zona)

sebagai

pusat-pusat

pemerintahan (civic center). Pusat pemerintahan ini dialokasikan di desa Dauh


Waru bagian barat di sebelah utara Jalan Raya Gelar (di daerah Kantor Bupati
saat ini). Luas areal yang dibutuhkan untuk civic center ini 17,3770 Ha.
Tabel 3.6998 Daerah perkantoran swasta yang dimaksud adalah kantor-kantor
untuk aktivitas kegiatan swasta. Dengan makin berkembangnya aktivitas
perekonomian maka akan menuntut pula peningkatannya sarana penunjang
yang berupa perkantoran swasta (asuransi, bank, kantor-kantor dagang, birobiro jasa dan lain sebagainya). Untuk sektor swasta, kebutuhan perkantoran
swasta tersebut di Kawasan Perkotaan Negara dialokasikan di sebelah selatan
dari pusat pemerintahan. Dengan demikian, maka daerah daerah perkantoran
untuk Kota Negara merupakan satu zona baik itu berupa kantor pemerintah
maupun kantor swasta yang akan dibatasi oleh jalan arteri.
Tabel 3.6999

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /136

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

3.8.7 Fasilitas Ruang Terbuka Hijau dan Lapangan


Olahraga
Tabel 3.7000 Ruang terbuka hijau di Kawasan Perkotaan Negara masih cukup luas.
Dari total luas Kawasan Perkotaan Negara 10.721,43 ha, luas lahan terbangun
hanya 3.108,66 ha atau hanya 28,64%. Standar perbandingan luas lahan
terbuka hijau dengan lahan terbangun di perdesaan adalah 70% dan 30%.
Berdasarkan kondisi eksisting yang ada maka standar itu masih dapat terpenuhi.
Sejalan dengan kegiatan pembangunan khususnya pesatnya pertumbuhan
kegiatan pariwisata maka dikhawatirkan akan terjadinya alih fungsi lahan-lahan
terbuka hijau tersebut.
A. Taman Kota dan Taman Rekreasi
Tabel 3.7001
Pecangakan

Taman

Kota

masuk

dalam

kategori taman terbuka umum.


Taman

Kota

Pecangakan

merupakan ruang terbuka aktif.


Sebagai taman aktif masyarakat
Kota Negara sering menggunakan
taman

ini

untuk

kegiatan

olahraga pada hari libur dan sore


hari, sehingga selain berfungsi
sebagai taman kota Pecangakan juga berfungsi sebagai taman rekreasi.
Tabel 3.7002
B. Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Tabel 3.7003

Taman lingkungan perumahan adalah tanaman yang ditanam

dan ditata sedemikian rupa, baik sebagian maupun semuanya hasil rekayasa
manusia untuk mendapatkan komposisi tertentu yang indah yang terdapat
pada lingkungan perumahan atau permukiman.
Tabel 3.7004
Tabel 3.7005
Tabel 3.7006
Tabel 3.7007
Tabel 3.7008
Gambar 3.33
Tabel 3.7009Foto Taman Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Tabel 3.7010di Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.7011

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /137

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


C. Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial
Tabel 3.7012

Taman lingkungan gedung komersial adalah ruang terbuka

atau taman yang terletak di dalam kompleks gedung komersial antara lain
taman lingkungan Hotel Jimbarwana yang didominasi oleh vegetasi jenis Palem,
Anyelir, Bakung dll dengan fungsi estetika. Taman lingkungan Hotel Jati dan Bali
Kuwi, Taman lingkungan gedung komersial di lingkungan kawasan pertokoan
Kawanku, dll.
Tabel 3.7013
Tabel 3.7014
Tabel 3.7015
Tabel 3.7016
Tabel 3.7017
Tabel 3.7018
Tabel 3.7019
Gambar 3.34
Tabel 3.7020Foto Taman Lingkungan Perkantoran dan Gedung Komersial
Tabel 3.7021di Kawasan Perkotaan Negara
Tabel 3.7022
Tabel 3.7023
D. Hutan Kota
Tabel 3.7024
areal

Hutan Kota adalah konsentrasi komunitas vegetasi pada satu

dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hutan kota ini

dapat berbentuk bergerombol atau menumpuk, menyebar dan berbentuk jalur.


Hutan kota di Kawasan Perkotaan Negara ada 2 yaitu hutan kota di Jalan
Udayana dan hutan kota di Jalan PB Sudirman.
Tabel 3.7025
Tabel 3.7026
Tabel 3.7027Hutan Kota di Kawasan Perkotaan Negara
Tabel Tabel
3.7028
3.7029Nam Tabel 3.7030L Tabel 3.7031
Tabel 3.7032Pengelol
No
a Hutan Kota
okasi
Luas
a
(m2)
Tabel Tabel
3.7033
3.7034 Hutan Tabel 3.7035 J Tabel 3.7036Tabel 3.7037 Kodim 161.
Kota Br. Tengah
l. Udayana
4.000
17
Tabel Tabel
3.7038
3.7039 Hutan Tabel 3.7040 J Tabel 3.7041 Tabel 3.7042 Dinas
2.
Kota Dauhwaru
l. PB.
2.000
PULH Kab. Jembrana
Sudirman
Tabel 3.7043 Sumber: Dinas Lingkungan Hidup dan Survey Primer 2014
Tabel 3.7044
LAPORAN PENDAHULUAN

3 /138

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara

Tabel 3.7045
Gambar 3.35
Tabel 3.7046Foto Hutan Kota di Kawasan Perkotaan Negara
Tabel 3.7047
E. Pemakaman Umum
Tabel 3.7048

Pemakaman

umum

memiliki

fungsi

sosial

yang

mana

didalamnya melibatkan masyarakat sekitar jika terdapat salah seorang warga


yang meninggal dunia. Fungsi dari pemakaman umum adalah sebagai sarana
pemakaman bagi penduduk sekitar selain itu pemakaman merupakan salah
satu bentuk dari ruang terbuka hijau dengan karakteristik berupa tanah lapang
dengan vegetasi pohon besar sehingga dapat juga difungsikan sebagai area
resapan air. Kawasan Perkotaan Negara memiliki pemakaman umum terdapat di
Desa Budeng, Desa Batu Agung dan Kelurahan Pendem serta taman makam
pahlawan yang terletak di Jalan Pahlawan.
Tabel 3.7049
Tabel 3.7050
Tabel 3.7051
Tabel 3.7052
Tabel 3.7053
Tabel 3.7054

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /139

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


Tabel 3.7055
Tabel 3.7056
Tabel 3.7057
Tabel 3.7058
Tabel 3.7059
Gambar 3.36
Tabel 3.7060Foto Pemakaman Umum yang Ada di Kawasan Perkotaan
Negara
Tabel 3.7061
F. Jalur Hijau
Tabel 3.7062

Beberapa kawasan yang telah ditetapkan sebagai jalur hijau

oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana yang berada di dalam Kawasan


Perkotaan Negara, adalah:
(1)

jalur

pada

sebelah

utara

jalan

Denpasar

Gilimanuk

di

Desa

Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana;


(2)

jalur pada sebelah utara dan selatan jalan Denpasar - Gilimanuk di


Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana.

Tabel 3.7063
G. Lapangan Olah Raga dan Lapangan Upacara
Tabel 3.7064

Fasilitas olahraga yang ada di Kawasan Perkotaan Negara

diantaranya lapangan sepak bola, bola volley, tenis meja, bulutangkis dan
lainnya. Lapangan sepakbola berjumlah 4 buah yang sebarannya ada di
Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Dauh Waru dan Desa Budeng. Sedangkan
untuk fasilitas olahraga berupa bola volley, tenis meja dan bulutangkis masingmasing berjumlah 13 buah, 17 buah dan 6 buah.
Tabel 3.7065
Tabel 3.7066
Tabel 3.7067
Tabel 3.7068
Tabel 3.7069Jumlah Fasilitas Olahraga di Kawasan Perkotaan Negara
Tahun 2012

TabelTabel
3.7070
3.7071
No Desa/Kelurahan/Kecamat
.
an
TabelTabel
3.7077
3.7078
A.
KECAMATAN NEGARA
Tabel Tabel
3.7084
3.7085
1. Baler Bale Agung
Tabel Tabel
3.7091
3.7092
2. Banjar Tengah
Tabel Tabel
3.7098
3.7099

Tabel 3.7072
Tabel 3.7073
Tabel 3.7074
Tabel 3.7075
Tabel 3.7076
Sepak
Bola
Tenis
Bulutangk
Lainnya
Bola
Volly
Meja
is
Tabel 3.7079
Tabel 3.7080
Tabel 3.7081
Tabel 3.7082Tabel 3.7083
1
5
11
2
3
Tabel 3.7086
Tabel 3.7087
Tabel 3.7088
Tabel 3.7089 Tabel 3.7090
2
4
Tabel 3.7093
Tabel 3.7094
Tabel 3.7095
Tabel 3.7096 Tabel 3.7097
1
1
2
1
Tabel 3.7100
Tabel 3.7101
Tabel 3.7102
Tabel 3.7103 Tabel 3.7104

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /140

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


TabelTabel
3.7070
3.7071
Tabel 3.7072
Tabel 3.7073
Tabel 3.7074
Tabel 3.7075
Tabel 3.7076
No Desa/Kelurahan/Kecamat
Sepak
Bola
Tenis
Bulutangk
Lainnya
.
an
Bola
Volly
Meja
is
3. Lelateng
2
4
1
1
Tabel Tabel
3.7105
3.7106
Tabel 3.7107
Tabel 3.7108
Tabel 3.7109
Tabel 3.7110 Tabel 3.7111
4. Lolan Barat
1
1
1
TabelTabel
3.7112
3.7113
Tabel 3.7114
Tabel 3.7115
Tabel 3.7116
Tabel 3.7117Tabel 3.7118
B.
KECAMATAN JEMBRANA
3
8
6
4
7
Tabel Tabel
3.7119
3.7120
Tabel 3.7121
Tabel 3.7122
Tabel 3.7123
Tabel 3.7124 Tabel 3.7125
5. Pendem
1
1
Tabel Tabel
3.7126
3.7127
Tabel 3.7128
Tabel 3.7129
Tabel 3.7130
Tabel 3.7131 Tabel 3.7132
6. Dauh Waru
2
5
4
2
4
Tabel Tabel
3.7133
3.7134
Tabel 3.7135
Tabel 3.7136
Tabel 3.7137
Tabel 3.7138 Tabel 3.7139
7. Batuagung
1
Tabel Tabel
3.7140
3.7141
Tabel 3.7142
Tabel 3.7143
Tabel 3.7144
Tabel 3.7145 Tabel 3.7146
8. Dangin Tukadaya
1
1
1
Tabel Tabel
3.7147
3.7148
Tabel 3.7149
Tabel 3.7150
Tabel 3.7151
Tabel 3.7152 Tabel 3.7153
9. Sangkar Agung
1
1
Tabel Tabel
3.7154
3.7155
Tabel 3.7156
Tabel 3.7157
Tabel 3.7158
Tabel 3.7159 Tabel 3.7160
10 Budeng
1
.
Tabel Tabel
3.7161
3.7162
Tabel 3.7163
Tabel 3.7164
Tabel 3.7165
Tabel 3.7166 Tabel 3.7167
11 Loloan Timur
1
1
.
TabelTabel
3.7168
3.7169
Tabel 3.7170
Tabel 3.7171
Tabel 3.7172
Tabel 3.7173Tabel 3.7174
JUMLAH
4
13
17
6
10
Tabel 3.7175
Sumber : Kec. Dalam Angka Tahun 2013

Tabel 3.7176
Tabel 3.7177

Di Kawasan Perkotaan Negara

terdapat fasilitas olah raga sebagai berikut :


(1)

GOR Krsna Jvara


Tabel 3.7178 Gedung

Olah

Raga

(GOR)

Kresna Jvara terletak di desa Batuagung


Dusun Sawe Rangsasa lebih kurang 2 Km
kearah utara dari Kantor Bupati Jembrana.
GOR dengan kapasitas 6.000

penonton

tersebut dibangun pada akhir tahun 2005 dalam rangka mensukseskan


Porda Bali VII yang diselengggarakan di Jembrana. GOR Kresna Jvara dapat
digunakan oleh umum dalam rangka menyelenggarakan even Olah Raga
atau Pertemuan.
(2)

Lapangan Sepak Bola


Tabel 3.7179 Lapangan Sepak Bola yang dimiliki oleh Daerah ada 3 (tiga)
yaitu :

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /141

Penyesuaian Revisi Materi Teknis

RDTR Kawasan Perkotaan Negara


a) Stadion Pecangakan terletak di areal
Civic Center Jalan Surapati Kecamatan
Negara. Stadion ini dilengkapi dengan
2

buah

tribun

untuk

kenyamanan

menyaksikan pertandingan. Di Stadion


Pecangakan

juga

terdapat

lintasan

pacuan kuda yang disewakan untuk


umum.
b) Lapangan Dauhwaru, Lapangan Dauhwaru terletak di Kelurahan
Dauhwaru Kecamatan Negara. Lapangan ini difungsikan sebagai
lapangan sepak bola. Selain lapangan Sepak Bola di tanah lapang
Dauhwaru ini juga terdapat Lapangan Basket yang pemanfataanya
sebagaian besar oleh Siswa SMA yang ada di Kota Negara. Lapangan
Dauhwaru juga disewakan untuk umum.
c) Lapangan Umum Negara, Terletak di Jalan Gatot Subroto Kelurahan
Banjar Tengah Kecamatan Negara. Di Lapangan Umum Negara juga
terdapat

fasilitas

Olah

Raga

Panjat

Tebing.
(3)

Lapangan Tenis

Tabel 3.7180

Lapangan

Tenis

yang

terletak dibelakang Kantor Bupati Jembrana


ini terdiri dari 4 buah lapangan. Lapangan
ini

direhab

diperbaharui

pada

akhir

tahun

2005

dalam

rangka

mensukseskan Porda Bali VII yang diselenggarakan di Jembrana. Meskipun


letaknya dilingkungan kantor Bupati, lapangan tenis ini juga boleh
dipergunakan untuk umum.

Tabel 3.7181

LAPORAN PENDAHULUAN

3 /142

Anda mungkin juga menyukai