Anda di halaman 1dari 2

BUDIDAYA JAGUNG

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang paling produktif di dunia, sesuai ditanam di wilayah bersuhu tinggi. Jagung merupakan komoditas tanaman pangan sebagai bahan pangan kedua setelah padi, selain itu juga sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri yang kebutuhannya masih dipenuhi melalui impor. Tanaman jagung tumbuh optimal pada tanah yang gembur, drainase baik, dengan kelembaban tanah cukup, dan akan layu bila kelembaban tanah kurang dari 40 % kapasitas lapang atau jika batangnya terendam air. Pada daerah dataran rendah umur jagung berkisar antara 3 4 bulan, tetapi untuk daerah dataran tinggi diatas 1000 m dpl berumur 4 5 bulan. Pematangan tongkol ditentukan oleh akumulasi panas yang diperoleh tanaman. Umur panen jagung dipengaruhi oleh suhu, setiap kenaikkan tinggi tempat 50 m dpl, umur jagung akan mundur satu hari. Berdasarkan data tahun 2009, daerah sentra jagung di Kalimantan Barat terletak di Kabupaten Bengkayang dengan luas 6.897 ha, produksi rata-rata 5,4 ton/ha dan Singkawang dengan luas 699 ha dengan produksi rata-rata 3,8 ton/ha.

Pemupukan
Dosis pupuk Urea, SP-36, dan KCI berdasarkan
hasil analisis tanah.

Kotoran ayam sebagai pupuk dasar. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu 1/3 Urea dan Pupuk diberikan dengan ditugal atau larik berjarak
Gambar 1. Bedengan siap ditanami jagung Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau traktor sedalam 15 20 cm dan dibuat saluran drainase untuk menghidari genangan air pada waktu hujan. semua SP-36 dan KCI diberikan pada saat tanaman berumur 10 15 hari setelah tanaman (HST). Sisa 2/3 Urea diberikan pada umur 30 35 HST.

lebih kurang 5-7 cm di samping tanaman. Setelah pupuk dimasukkan, lubang pupuk ditutup kembali dengan tanah agar tidak terjadi kehilangan unsur hara terutama N melalui penguapan

Syarat Tumbuh
Curah hujan ideal yang diperlukan tanaman jagung berkisar 85 200 mm/bulan. Fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Tanaman jagung membutuhkan sinar matahari penuh. Suhu optimum antara 26C - 30C, pH tanah antara 5,6-6,8, ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl ( Subandi,1988).

Gambar 3. Pemupukan dasar

Penyiangan
Gambar 2. Penanaman jagung dengan tugal Penyiangan gulma dilakukan dua kali yaitu pada umur 30 HST atau setelah pemberian pupuk susulan pertama. Penyiangan dapat dengan tangan atau cangkul. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman. Penyiangan kedua dilakukan pada umur 45 HST agar tanaman kelihatan bersih dari gulma.

Penanaman
Benih ditanam dengan cara membuat lubang tanam sedalam 5 -10 cm dengan tugal atau cangkul (dikoak) kemudian dimasukan pupuk kandang yang sudah matang. Jarak tanam 75 cm x 40 cm dengan 3 biji/lubang. Setelah tanaman berumur 15 hari dilakukan penjarangan dan dipertahankan 2 tanaman per rumpun dengan cara mencabut tanaman yang tidak normal pertumbuhannya. Untuk mencegah serangan ulat tanah dan penyakit bulai, benih dicampur dengan Saromil pada takaran 2 gr/kg benih.

Persiapan Lahan
Lahan untuk tanaman jagung tidak ada ketentuan khusus, namun demikian lahan harus bebas dari gulma, disarankan lahan yang digunakan merupakan lahan bekas bera, lahan bekas tanaman jagung varietas yang sama dengan klas benih atau lebih tinggi.

Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan atau setelah pemupukan susulan pertama. Tujuan pembumbunan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi.

Pengairan
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab. Menjelang tanaman jagung berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

Pengendalian Hama
Lalat bibit (Aterigona exigua Stein) Gejala : daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Pengendalian : Penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. Ta n a m a n y a n g t e r s e r a n g d i c a b u t d a n dimusnahkan. Sanitasi kebun. Penyemprotan dengan bahan kimia. Ulat Pemotong Gejala : Tanaman terpotong beberapa cm dari permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda rebah. Pengendalian : Tanaman serentak atau pergiliran tanaman. Penyemprotan dengan insektisida anjuran.

Penyakit busuk tongkol dan busuk biji Penyebab : Cendawan Fusarium Gejala : Biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian : Menanam varietas tahan. Pergiliran tanaman. Pengaturan jarak tanam dan perlakuan benih.

Budidaya

Panen
Jagung siap dipanen jika klobot sudah mengering dan berwarna coklat muda, biji mengkilap, dan bila ditekan dengan kuku tidak membekas. Pemanenan umumnya dilakukan dengan cara memetik tongkol.

JAGUNG

Pasca Panen
Pengeringan
Tongkol jagung dikeringkan secara alami dengan sinar matahari dan membutuhkan waktu 3 4 hari atau dengan alat pengering hingga kadar air mencapai 9 11 % (kering pipil). Jika pengeringan menggunakan pengering benih (seed drier), tongkol atau benih jagung yang masih berkadar air tinggi dikeringkan pada suhu 30 -35C. Pemipilan Tongkol yang telah kering dipipil secara manual atau dengan alat pemipil.

Penyotiran
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau biji pecah. Tujuan penyotiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas hasil panen.

Pengendalian Penyakit
Penyakit bulai (Downy mildew) Penyebab : Cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. Philippinensis. Gejala : Umur 2-3 minggu daun runcing, kaku dan pertumbuhan batang terhambat , warna menguning, sisi bawah, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih. Pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian : Penanaman menjelang atau awal musim penghujan. Pola tanam dan pergiliran tanaman. Penanaman varietas tahan. Cabut tanaman yang terserang dan musnahkan.

Disusun oleh : Panut Cetakan Kedua Alamat : BPTP- Kalimantan Barat Jl. Budi Utomo No. 45 Siantan Hulu Pontianak Utara Telp.(0561) 882069 Fax. (0561) 883883 Website : www.kalbar.litbang.deptan.go.id

PUAP
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT 2010

Anda mungkin juga menyukai