Anda di halaman 1dari 21

BUKU MODUL UTAMA

MODUL ESOFAGUS
BENDA ASING
EDISI I
KOLEGIUM
ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH
KEPALA DAN LEHER
2008
Modul Esofagus
Benda Asing
MODUL 13.3
ESOFAGUS :
BENDA ASING
WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Hari: ........................................................
Sesi di dalam kelas
Sesi dengan fasilitasi pembimbing
Sesi praktik dan pencapaian kompetensi
...X... menit (classroom session)
...X... menit (coaching session)
...minggu (facilitation and assessment)
PERSIAPAN SESI
Mater !re"e#ta":
o !" #: Anatomi Esofagus
o !" $: %isiologi menelan
o !" &: Area pen'empitan Esofagus
o !" (: )enis benda asing
o !" * : +emeriksaan +enun,ang
o !" - : +rosedur .peratif
o !" / : Komplikasi
Ka"$" : Be#%a a"#& && !a'"$
Sara#a %a# A'at Ba#t$ Lat( :
o +enuntun Bela,ar (Learning Guide) terlampir
o 0empat bela,ar (training setting): 1uang kulia2 0H03 +oliklinik 0H03 Kamar .perasi
o Model Anatomi
o Audio45isual (pemutaran film)
o Kada5er
REFERENSI
#. 6riffit2 +.%3 )oel ".!3 )ean " : 0rauma. %oreign Bodies. Esop2ageal surger'3 $
nd
ed.
$77$:*//4-#*
$. Sc2irat8ki H: 1emo5al of %oreign Bod' in 02e Esop2agus. Arc2i5es of .tolar'ngolog'.
#9/-:#7$ ((): $&;4(7.
&. Ellen M%. !austic <ngestion and %oreign Bodies in t2e Aerodigesti5e 0ract. <n: B'ron <3
Baile' eds. Head and =eck Surger' .tolar'ngolog'3 $
nd
edition. ippincot41a5en.#99;
(. B'ron )3 Baile'3 Karen H3 !al2oun. <n: B'ron <3 Baile' eds. Atlas of Head and =eck
Surger'4.tolar'ngolog'.$
nd
edition. ippincot3 +2iladelp2ia $77#: p;&(4*
KOMPETENSI
Mampu mendiagnosis dan menatalaksana benda asing esofagus
Ketera)!'a#
Setela2 mengikuti sesi ini peserta didik di2arapkan terampil dalam :
#. men,elaskan patogenesis obstruksi benda asing esofagus
$. men,elaskan gambaran klinis obstruksi benda asing esofagus
&. men,elaskan ,enis benda asing esofagus
(. melakukan ekstraksi benda asing di esofagus
$
Modul Esofagus
Benda Asing
GAMBARAN UMUM
Mempela,ari struktur penting dan fungsi esofagus3 konsep dasar dan terminologi anatomi3
fisiologi3 farmakologi3 radiologi3 dan pembeda2an 'ang ber2ubungan dengan benda asing.
*ONTOH KASUS
Seorang laki$ berumur -* ta2un datang ke >6" dengan kelu2an: sulit menelan. Kelu2an se,ak (
,am 'ang lalu3 tidak disertai sesak napas. "ari anamnesis ditemukan kelu2an munta2 bila
menelan makanan atau minuman dan diketa2ui penderita menggunakan gigi palsu. +ada
pemeriksaan foto ,aringan lunak le2er posisi A+ dan ateral didapatkan gambaran radioopak
pada lumen esofagus setinggi 5ertebra ser5ical ?<4?<<<.
D"+$" : ('ang 2arus dikuasai)
%aktor risiko esofagoskopi pada usia lan,ut
0a2apan ekstraksi benda asing melalui esofagoskopi
,a-a.a# :
TU,UAN PEMBELA,ARAN
T$/$a# Pe).e'a/ara# U)$)
Setela2 mengikuti sesi ini3 peserta didik di2arapkan mampu untuk :
#. Men'impulkan dan mema2ami adan'a benda asing dengan tepat dan cepat
$. Menentukan sikap@tindakan ter2adap benda asing dalam esofagus
&. Mengenal kompliksai benda asing dalam esofagus
(. Menentukan sikap 'ang tepat dalam mengatasi keadaan darurat .
T$/$a# Pe).e'a/ara# K($"$"
Setela2 mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk :
#. Men,elaskan anatomi3 topografi3 2istologi dan fisiologi esofagus (K&3A&)
$. Men,elaskan kemungkinan benda asing pada esofagus
&. Men,elaskan tempat4tempat di esofagus 'ang sering tersangkut benda asing
(. Men,elaskan ge,ala dan tanda benda asing dalam esofagus
*. Merencanakan pemeriksaan tamba2an radiologik
-. Melakukan endoskopi@tindakan lain untuk mengeluarkan benda asing
/. Men,elaskan tanda4tanda klinik bila ada komplikasi ole2 benda asing atau tindakan
;. Melakukan tindakan sementara pada kasus4kasus komplikasi
9. Merencanakan tindakan 'ang tepat pada kasus4kasus darurat
METODE PEMBELA,ARAN
T$/$a# 1. Me#/e'a"+a# a#at0)1 t0!0&ra21 ("t0'0& %a# 2"0'0& e"02a&$"
>ntuk mencapai tu,uan ini maka dipili2 metode pembela,aran berikut ini:
1. small group discussion
2. peer assisted learning
3. bedside teaching
4. task-based medical education
5. log-book
Harus diketa2ui : (k2ususn'a untuk le5el Sp#)
Anatomi esofagus
6ambaran dan karakteristik 2istologis esofagus
%isiologi dan patofisiologi menelan
&
Modul Esofagus
Benda Asing
T$/$a# 2. Me#/e'a"+a# +e)$#&+#a# .e#%a a"#& !a%a e"02a&$"
>ntuk mencapai tu,uan ini maka dipili2 metode pembela,aran berikut ini:
nteracti!e lecture
"ournal reading and re!ie#.
$eer assisted learning ($%L).
&edside teaching.
'ask based medical education
Harus diketa2ui : (k2ususn'a untuk le5el Sp#)
Etiologi dan faktor predisposisi
+atofisiologi klinik
6e,ala klinik
T$/$a# 3. Me#e#t$+a# %a# )e'a+$+a# !e)er+"aa# !e#$#/a#&
>ntuk mencapai tu,uan ini maka dipili2 metode pembela,aran berikut ini:
nteracti!e lecture
"ournal reading and re!ie#.
(ase simulation and in!estigation e)ercise.
*+uipment characteristics and operating instructions.
Harus diketa2ui : (k2ususn'a untuk le5el Sp#)
Mengeta2ui ,enis dan posisi pemeriksaan 1ontgen le2er
Membandingkan keuntungan dan kerugian %luoroskopi dan !0 Scan le2er
T$/$a# 3. Me).$at %a&#0"" 0."tr$+" .e#%a a"#& e"02a&$"
>ntuk mencapai tu,uan ini maka dipili2 metode pembela,aran berikut ini:
nteracti!e lecture
"ournal reading and re!ie#.
(ase stud,
-imulation and .eal *)amination *)ercises ($h,sical and /e!ice).
/emonstration and (oaching
$ractice #ith .eal (lients.
Harus diketa2ui :
Metoda standar anamnesis
6e,ala dan tanda pasti adan'a obstruksi benda asing esofagus
+emeriksaan penun,ang 'ang sensitif dan spesifik
Memila2 diagnosis banding dan menentukan diagnosis ker,a
1encana penetalaksanaan selan,utn'a
T$/$a# 4. Me'a+$+a# -0r+5$!1 )e#e#t$+a# tera!
>ntuk mencapai tu,uan ini maka dipili2 metode pembela,aran berikut ini:
nteracti!e lecture
"ournal reading and re!ie#.
(ase stud,
-imulation and .eal *)amination *)ercises ($h,sical and /e!ice).
/emonstration and (oaching
$ractice #ith .eal (lients.
Harus diketa2ui :
Menentukan pemili2an alat esofagoskop 'ang sesuai
Menilai kondisi atau faktor risiko 'ang mungkin ter,adi
(
Modul Esofagus
Benda Asing
E6ALUASI
#. +ada aAal pertemuan dilaksanakan pre4test dalam bentuk essa' dan oral3 'ang bertu,uan
untuk menilai kiner,a aAal3 'ang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi
kekurangan 'ang ada. Materi pre4test terdiri atas :
- Anatomi3 fisiologi dan 2istologi esofagus
- +enegakan diagnosis
- 0erapi (teknik ekstraksi)
- Komplikasi dan penanganann'a
- %olloA4up
$. Selan,utn'a dilakukan Bsmall group discussionB bersama fasilitator untuk memba2as
kekurangan 'ang teridentifikasi3 memba2as isi dan 2al42al 'ang berkenan dengan penuntun
bela,ar3 kesempatan 'ang akan diperole2 pada saat bedside teaching dan proses penilaian.
&. Setela2 mempela,ari penuntun bela,ar ini3 ma2asisAa diAa,ibkan untuk mengaplikasikan
langka24langka2 'ang tertera dalam penuntun bela,ar dalam bentuk role4pla' dengan sesama
peserta didik (peer assisted learning) atau kepada S+ (standardi0ed patient). +ada saat
tersebut3 'ang bersangkutan tidak diperkenankan : membaAa penuntun bela,ar3 penuntun
bela,ar dipegang ole2 teman4temann'a untuk : melakukan e5aluasi (peer assisted e!aluation).
Setela2 dianggap memadai3 melalui metode bedside teaching dibaAa2 pengaAasan fasilitator3
peserta didik mengaplikasikan penuntun bela,ar kepada model anatomik dan setela2
kompetensi tercapai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukann'a pada
pasien sesunggu2n'a. +ada saat pelaksanaan3 e5aluator melakukan pengaAasan langsung
(direct obser!ation)3 dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut :
- Per'$ !er.a+a# : pelaksanaan belum benar atau sebagian langka2 tidak dilaksanakan
- *$+$! : pelaksanaan suda2 benar tetapi tidak efisien3 misaln'a pemeriksaan terda2ulu
lama atau kurang memberi ken'amanan kepada pasien
- Ba+ : pelaksanaan baik dan benar
(. Setela2 selesai bedside teaching3 dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan pen,elasan
dari berbagai 2al 'ang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien dan memberi
masukan untuk memperbaiki kekurangan 'ang ditemukan.
*. -elf assesment dan $eer %ssisted *!aluation dengan mempergunakan penuntun bela,ar
-. +endidik@fasilitas :
4 +engamatan langsung dengan memakai e!aluation check list form (terlampir)
4 +en,elasan lisan dari dari peserta didik @ diskusi
4 Kriteria penilaian keseluru2an : cakap @ tidak cakap @ lalai
/. +ada ak2ir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas
'ang dapat memperbaiki kiner,a (task-based medical education)
;. +encapaian pembela,aran :
4 >,ian ak2ir setela2 pen'elesaian modul meliputi (K3 +3 A )
4 >,ian 0ulis Kolegium 0H04K
4 >,ian isan .S!E Kolegium 0H04K
*
Modul Esofagus
Benda Asing
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KOGNITIF
Kuesioner meliputi :
1. Kuesioner Sebelum Pembelajaran
S0a' :
,a-a.a# :
2. Kuesioner Tengah Pembelajaran
S0a' :
,a-a.a# :
3. Essay/Ujian Lisan/Uji Sumatif
S0a' :
,a-a.a# :
-
Modul Esofagus
Benda Asing
INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR
PENUNTUN BELA,AR
PROSEDUR EKSTRAKSI BENDA ASING DI ESOFAGUS
=ilaila2 kiner,a setiap langka2 'ang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
1 Per'$ !er.a+a# : langka2 tidak diker,akan atau tidak sesuai dengan 'ang se2arusn'a atau
urutann'a tidak sesuai (,ika 2arus berurutan)
2 Ma)!$ : langka2 diker,akan sesuai dengan 'ang se2arusn'a dan urutann'a (,ika 2arus berurutan).
+elati2 2an'a membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal
3 Ma(r : langka2 diker,akan dengan benar3 sesuai urutann'a dan Aaktu ker,a 'ang sangat efisien
T7D angka2 tidak diamati (penilai menganggap langka2 tertentu tidak perlu diperagakan)
NAMA PESERTA: ...................................... TANGGAL: .................................
KEGIATAN KASUS
I. KA,I ULANG DIAGNOSIS 8 PROSEDUR
=ama
"iagnosis
nformed (hoice C nformed (onsent
1encana 0indakan
+ersiapan Sebelum 0indakan
aboratorium
+emeriksaan penun,ang
II. PERSIAPAN PROSEDUR
<. +astikan kelengkapan peralatan esofagoskopi tela2 tersedia dan lengkap3
'aitu:
#. Esofagoskop sesuai ukuran
$. %orsep Ekstraksi sesuai dengan ,enis benda asing
&. Kanul suction
(. Sumber ca2a'a
*. Kabel sumber ca2a'a
<<. +ersiapan +asien
#. +enderita puasa minimal - ,am sebelum esofagoskopi
$. 0entukan ,enis anestesi (okal atau >mum)
Anestesi umum (lebi2 dian,urkan)
&. +osisi penderita diatur dengan posisi kepala ditinggikan #* cm dari
me,a operasi3
(. +osisi penderita berbaring telentang dengan le2er di ekstensikan
maksimal.
III. TAHAPAN PROSEDUR TINDAKAN
#. Esofagoskop dipegang dengan tangan kanan dan kiri seperti memegang
pensil
$. )ari tenga2 dan ,ari manis tangan kiri membuka bibir atas dan mengait
gigi insisi5us
&. )ari telun,uk dan ibu ,ari tangan kiri memegang bagian distal esofagoskop
serta menarik bibir agar tidak ter,epit di antara pipa esofagoskop dengan
gigi.
(. 0angan kanan memegang bagian proksimal esofagoskop dengan men,epit
di antara ,ari telun,uk dan ,ari tenga2.
/
Modul Esofagus
Benda Asing
KEGIATAN KASUS
*. Esofagoskop didorong perla2an dengan menggerakkan ibu ,ari tangan kiri
men'usuri sisi baAa2 esofagoskop dan tangan kanan berfungsi untuk
mengara2kan esofagoskop dengan memegangn'a seperti memegang
pensil pada le2er pegangan
-. Esofagoskop dimasukkan secara 5ertikal ke dalam mulut pada garis
tenga2 lida23 pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit sampai
5erteks berada kira4kira #* sentimeter dari me,a.
/. <dentifikasi u5ula dan dinding faring posterior.
;. Esofagoskop didorong men'usuri dinding posterior faring sampai terli2at
adan'a aritenoid kanan dan kiri.
9. Skope disusupkan ke baAa2 aritenoid. Suatu gerakan ringan ibu ,ari
tangan kiri diberikan pada u,ung esofagoskop se2ingga tampak lumen
introitus esofagus berbentuk pantat a'am.
#7. Skope didorong memasuki lumen esofagus dengan 2ati42ati dengan
menggerakan ibu ,ari tangan kiri secara perla2an. "ilakukan e5aluasi
introitus keara2 atas3 kanan dan kiri.
##. +er2atikan posisi penderita apaka2 kepala cukup tinggi sementara ba2u
tidak bole2 terangkat dari me,a.
#$. Selan,utn'a esofagoskop didorong men'usuri lumen esofagus dengan
gerakan ibu ,ari tangan kiri.
#&. Melalui esofagus segmen torakal . umen esofagus tampak lebi2 luas pada
Aaktu inspirasi dan berkurang selama ekspirasi. Bila posisi penderita
benar maka esofagoskop biasan'a dengan muda2 men'usup masuk. +ada
Aaktu esofagoskop mencapai pen'empitan aorta dan bronkus kiri3 lumen
akan meng2ilang di anterior. Kemudian kepala penderita 2arus
diturunkan sampai mendatar untuk men'esuaikan sumbu esofagus
se2ingga lumen tetap tampak.
#(. Melalui pen'empitan pada 2iatus diafragma . "i sini kepala penderita
direnda2kan lagi3 kemudian le2er dan kepala digeser agak ke kanan untuk
men,aga agar sumbu pipa sesuai dengan sumbu sepertiga bagian baAa2
esofagus. .perator mengara2 esofagoskop ke ara2 spina iliaka anterior
superior kiri. Hiatus esofagus dapat dili2at seperti cela2 'ang miring
antara ,am #7 dan ,am ( seperti bintang.
#*. Setela2 meleAati diafragma kepala penderita 2arus diturunkan sesuai
dengan kebutu2an untuk memperta2ankan 5isualisasi lumen esofagus.
#-. Selama melakukan ta2apan tersebut diatas dilakukan identifikasi dan
posisi korpus alienum3 dilakukan e5akuasi menggunakan forcep 'ang
sesuai
#/. +ada Aaktu mengeluarkan esofagoskop3 posisi penderita dan ara2 gerakan
esofagoskop dilakukan dengan cara 'ang berlaAanan.
#;. >ntuk e5aluasi (adan'a sisa benda asing3 laserasi mukosa3 perdara2an3
dan kemungkinan adan'a kelainan esofagus lainn'a) dilakukan
esofaguskopi ulangan sampai sfingter esofagus baAa2.
Bila dilakukan dengan anestesi lokal3 dicari landmark epiglotis3 kemudian
epiglotis diungkitkan3 esofagoskop diturunkan sampai tampak aritenoid3
esofagoskop disusupkan kebaAa2 aritenoid seperti prosedur di atas.
I6. PAS*A TINDAKAN
#. .bser5asi tanda perdara2an akibat laserasi atau adan'a perforasi
$. Bila terdapat laserasi atau tanda4tanda peradangan 'ang disebabkan ole2
benda asing maka dilakukan pemasangan =60 (pipa nasogaster) selama &4*
2ari dan dilakukan pemantauan secara radiologi dan klinis 'ang ketat untuk
meli2at adan'a tanda4tanda perforasi dan ,ika perlu diberikan antibiotik.
&. +ada kasus dimana secara endoskopi atau secara klinis tampak tanda4tanda
perforasi dilakukan penanganan beda2 dalam & (tiga) ,am pertama3 kemudian
;
Modul Esofagus
Benda Asing
KEGIATAN KASUS
dipasang =60 'ang diperta2ankan sampai #7 2ari.
9
Modul Esofagus
Benda Asing
Pe#'aa# K#er/a Ketera)!'a# 9$/a# a+(r:
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINER,A
PROSEDUR EKSTRAKSI BENDA ASING DI ESOFAGUS
Berikan penilaian tentang kiner,a psikomotorik atau keterampilan 'ang diperagakan ole2
peserta pada saat melaksanakan kegiatan atau prosedur3 dengan ketentuan seperti 'ang
diuraikan dibaAa2 ini:
: Me)$a"+a#: angka2 atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau
panduan
standar
: T%a+ )e)$a"+a#: angka2 atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan
prosedur atau panduan standar
T7T: T%a+ Dta)!'+a#: angka23 kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan ole2
peserta selama proses e5aluasi ole2 pelati2
NAMA PESERTA: DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD TANGGAL :;;;;;;DDDDDDDD
KEGIATAN KASUS
I. PERSIAPAN
Ka,i ulang diagnosis
Memili2 tipe anestesi
Men'iapkan peralatan operasi
Men'iapkan posisi pasien
II. PROSEDUR TINDAKAN
#. Esofagoskop dipegang dengan tangan kanan dan kiri seperti memegang
pensil
$. )ari tenga2 dan ,ari manis tangan kiri membuka bibir atas dan
mengait gigi insisi5us
&. )ari telun,uk dan ibu ,ari tangan kiri memegang bagian distal
esofagoskop serta menarik bibir agar tidak ter,epit di antara pipa
esofagoskop dengan gigi.
(. 0angan kanan memegang bagian proksimal esofagoskop
dengan men,epit di antara ,ari telun,uk dan ,ari tenga2.
*. Esofagoskop didorong perla2an dengan menggerakkan ibu ,ari tangan
kiri men'usuri sisi baAa2 esofagoskop dan tangan kanan berfungsi untuk
mengara2kan esofagoskop dengan memegangn'a seperti memegang
pensil pada le2er pegangan
-. Esofagoskop dimasukkan secara 5ertikal ke dalam mulut pada garis
tenga2 lida23 pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit sampai
5erteks berada kira4kira #* sentimeter dari me,a.
/. <dentifikasi u5ula dan dinding faring posterior.
;. Esofagoskop didorong men'usuri dinding posterior faring
sampai terli2at adan'a aritenoid kanan dan kiri.
9. Skope disusupkan ke baAa2 aritenoid. Suatu gerakan ringan ibu
,ari tangan kiri diberikan pada u,ung esofagoskop se2ingga tampak
lumen introitus esofagus berbentuk pantat a'am.
#7. Skope didorong memasuki lumen esofagus dengan 2ati42ati dengan
menggerakan ibu ,ari tangan kiri secara perla2an. "ilakukan e5aluasi
introitus keara2 atas3 kanan dan kiri.
##. +er2atikan posisi penderita apaka2 kepala cukup tinggi
sementara ba2u tidak bole2 terangkat dari me,a.
#$. Selan,utn'a esofagoskop didorong men'usuri lumen esofagus
#7
Modul Esofagus
Benda Asing
KEGIATAN KASUS
dengan gerakan ibu ,ari tangan kiri.
#&. Melalui esofagus segmen torakal . umen esofagus tampak lebi2 luas
pada Aaktu inspirasi dan berkurang selama ekspirasi. Bila posisi
penderita benar maka esofagoskop biasan'a dengan muda2 men'usup
masuk. +ada Aaktu esofagoskop mencapai pen'empitan aorta dan
bronkus kiri3 lumen akan meng2ilang di anterior. Kemudian kepala
penderita 2arus diturunkan sampai mendatar untuk men'esuaikan sumbu
esofagus se2ingga lumen tetap tampak.
#(. Melalui pen'empitan pada 2iatus diafragma . "i sini kepala
penderita direnda2kan lagi3 kemudian le2er dan kepala digeser agak ke
kanan untuk men,aga agar sumbu pipa sesuai dengan sumbu sepertiga
bagian baAa2 esofagus. .perator mengara2 esofagoskop ke ara2 spina
iliaka anterior superior kiri. Hiatus esofagus dapat dili2at seperti cela2
'ang miring antara ,am #7 dan ,am ( seperti bintang.
#*. Setela2 meleAati diafragma kepala penderita 2arus diturunkan sesuai
dengan kebutu2an untuk memperta2ankan 5isualisasi lumen esofagus.
#-. Selama melakukan ta2apan tersebut diatas dilakukan
identifikasi dan posisi korpus alienum3 dilakukan e5akuasi menggunakan
forcep 'ang sesuai
#/. +ada Aaktu mengeluarkan esofagoskop3 posisi penderita dan
ara2 gerakan esofagoskop dilakukan dengan cara 'ang berlaAanan.
#;. >ntuk e5aluasi (adan'a sisa benda asing3 laserasi mukosa3
perdara2an3 dan kemungkinan adan'a kelainan esofagus lainn'a)
dilakukan esofaguskopi ulangan sampai sfingter esofagus baAa2.
#9. Bila dilakukan dengan anestesi lokal3 dicari landmark epiglotis3
kemudian epiglotis diungkitkan3 esofagoskop diturunkan sampai tampak
aritenoid3 esofagoskop disusupkan kebaAa2 aritenoid seperti prosedur di
atas.
$7.
III. PAS*A TINDAKAN
#. akukan e5aluasi daera2 di atas lokasi insersi3 bekas tempat asing
dan di baAa2 lokasi impaksi sampai gaster
$. E5aluasi tanda4tanda perforasi
##
Modul Esofagus
Benda Asing
MATERI PRESENTASI
o !" #: Anatomi Esofagus
o !" $: %isiologi menelan
o !" &: Area pen'empitan Esofagus
o !" (: )enis benda asing
o !" *: +emeriksaan +enun,ang
o !" -: +rosedur .peratif
o !" /: Komplikasi
MATERI BAKU
Be#%a A"#& E"02a&$"
Struktur Anatomi
Esofagus adala2 suatu tabung otot 'ang meng2ubungkan 2ipofaring dengan gaster. Sebagai
saluran bolus makanan menu,u gaster. +ada orang deAasa pan,ang esofagus sekitar $* cm3
meman,ang ke ara2 baAa2 mulai dari batas baAa2 kartilago krikoid setinggi 5ertebra ser5ikal ?<
ber,alan dalam le2er3 mediastinum superior dan medistinum posterior di depan 5ertebra ser5ikal
dan torakal dan berak2ir pada kardia gaster setinggi 5ertebra torakal X<.
Esofagus pada neonatus relatif lebi2 pan,ang dari orang deAasa3 dimulai setinggi 5ertebra
ser5ikal <? E ? sampai pada batas setinggi 5ertebra torakal <X3 dengan pan,ang ber5ariasi antara
; E #7 cm. +ertumbu2an pan,ang esofagus men,elang umur # ta2un meningkat men,adi #$ cm3
pada umur * ta2un pan,ang esofagus men,adi #- cm dan setela2 itu pertumbu2ann'a men,adi
lambat3 se2ingga pada umur #* ta2un 2an'a mencapai #9 cm
"iameter lumen esofagus ber5ariasi3 tergantung dari ada tidakn'a bolus makanan atau cairan
melaluin'a. +ada keadaan istira2at3 diameter lumen esofagus sekitar $7 mm dan dapat bertamba2
men,adi &7 mm. +ada ba'i sekitar * mm dan pada umur men,elang # ta2un men,adi berlipat
ganda dan setela2 berumur * ta2un diameter lumen esofagus mencapai #* milimeter.
D#%#& E"02a&$"
"inding esofagus terdiri dari ( lapisan dengan urutan dari dalam keluar 'aitu :
Membran Mukosa
Membran mukosa dilapisi ole2 epitel berlapis gepeng tidak berkeratin (1on keratini0ing
stratified s+uamous epithelium) 'ang merupakan kelan,utan dari mukosa faring. "i bagian
profunda membran basalis terdapat ,aringan ikat longgar lamina propria 'ang berisi ,aringan dari
serabut elastik dan nodul4nodul l'mp2oid. +ada bagian profunda lapisan lamina propria terdapat
muskularis mukosa 'ang menebal pada bagian sepertiga distal esofagus3 terdiri dari serabut otot
longitudinal dan otot polos.
Submukosa
Submukosa ber2ubungan longgar dengan membran mukosa dan lapisan otot3 terdiri dari
,aringan ikat padat dan serabut elastis 'ang kasar3 berisi pembulu2 dara2 dan pleksus submukosa
2eissner dan serabut paras,mpathis postganglionic serta kelen,ar esofagus. Kelen,ar ini
mensekresi mukus sebagai lubrikan (pelumas) bolus makanan melalui esofagus. Setiap kelen,ar
bermuara ke dalam lumen esofagus dengan saluran menembus muskularis mukosa.
#$
Modul Esofagus
Benda Asing
+ada bagian abdominal berdekatan dengan pertautan esofagus dengan gaster ditemukan kelen,ar
lain 'ang tidak menembus muskularis mukosa dan strukturn'a mirip dengan kelen,ar kardia
gaster se2ingga disebut kelen,ar F(ardiaoesophagealB.
apisan .tot Esofagus
apisan otot esofagus disusun dari lapisan otot longitudinal sebela2 superfisial dan lapisan otot
sirkuler sebela2 profunda. Serat otot logitudinal membungkus 2ampir sempurna seluru2 esofagus3
kecuali pada u,ung atas pada batas antara &4( cm di baAa2 kartilago krikoid. Serat men'impang
dari bidang tenga2 posterior dan membentuk $ fasikulus longitudinal 'ang condong ke atas dan
ke depan ke bagian muka esofagus dimana berdempet dengan permukaan posterior lamina
kartilago krikoid melalui sebua2 tendon kecil. >mumn'a lapisan otot longitudinal lebi2 tebal dari
pada lapisan otot sirkuler.
apisan serat otot sirkuler ke ara2 superior berkesinambungan dengan otot krikofaring dan otot
constrictor phar,ngeus inferior. Ke ara2 inferior berkesinambungan dengan serat otot obli+ue
gaster. +ada bagian distal3 serat otot sirkuler membentuk satu komponen dari sphincter
ph,siolog,
+leksus m'enteric %uerbach (m,enteric ple)us of %uerbach) terletak antara lapisan otot sirkuler
dan lapisan otot longitudinal.
+ada sepertiga bagian superior esofagus berotot lurik3 sepertiga bagian tenga2 esofagus sebagian
berotot lurik3 sebagian berotot polos dan pada sepertiga bagian inferior esofagus berotot polos.
apisan %ibrosa
apisan fibrosa terdiri dari ad5entitia luar ireguler3 merupakan ,aringan ikat padat 'ang
mengandung ban'ak serabut elastin.
H$.$#&a# e"02a&$" %e#&a# "tr$+t$r "e+tar
Esofagus berdasarkan letak anatomin'a dapat dibagi atas bagian ser5ikal3 torakal dan abdominal.
Bagian servikal
+ada orang deAasa pan,ang esofagus ser5ikal *4- cm3 mulai setinggi ser5ikal ?< sampai torakal <.
"inding anterior esofagus ser5ikal melekat erat dengan ,aringan ikat serat otot dinding trakea
'ang disebut tracheo-esophageal part, #all (dinding bersama trachea-esophagus). "i bagian
anterolateral3 esofagus ini tertutup ole2 kelen,ar tiroid3 sedang di sisi kiri dan kanan pada lekuk
antara trakea dan esofagus ber,alan n.lar,ngeus recurren sinistra dan de)tra ke atas menu,u
faring setela2 men'ilang truncus brachiocephalicus bagian deGtra dan men'ilang arkus aorta
bagian sinistra.
+ada bagian posterior di daera2 perbatasan dengan 2ipofaring3 terdapat daera2 dengan resistensi
lema2 (locus minoris resistensiae) 'aitu dinding 'ang tidak tertutup ole2 otot constrictor
phar,ngeus inferior. "ackson men'ebut introitus esofagus sebagai Gate of tears atau &ab el
mandeb. +ada bagian lateral esofagus terdapat sarung karotis (carotid sheath) beserta isin'a.
Bagian torakal
+an,ang esofagus bagian torakal #-4#; cm3 mulai setinggi 5ertebra torakal < sampai torakal <X4X.
Berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumna 5ertebralis3 terus ke mediastinum
posterior di belakang atrium sinistra. "inding anterior tetap melekat pada dinding posterior
trakea sampai setinggi torakal ?. "i mediastinum superior3 esofagus ber,alan ke posterior ke sisi
kanan aorta desendens sampai mencapai bagian inferior mediastinum kemudian ber,alan ke
anterior dan sedikit ke sisi kiri aorta. "i dalam rongga toraks3 esofagus disilang ole2 arkus aorta
setinggi torakal <? dan bronkus utama kiri setinggi torakal ?. Arteri pulmonal kanan men'ilang
esofagus segera di baAa2 bifurkatio trakea. +ada bagian distal esofagus3 di antara dinding
posterior esofagus dan permukaan 5entral korpus 5ertebra ber,alan duktus torakikus3 5ena
a8'gos3 arteri4arteri interkostal dan 5ena45ena.
#&
Modul Esofagus
Benda Asing
Bagian abdominal
Esofagus bagian abdominal terdiri dari bagian diafragma 'ang disebut pars diaphragmatica dan
bagian esofagus 'ang berada dalam rongga abdomen.
+ada bagian diafragma pan,angn'a #4#3* cm3 dan terletak setinggi 5. torakal X3 meleAati krus
deGtra diafragma agak ke sinistra bidang tenga2 disertai ole2 n.5agus sinistra di permukaan
antariorn'a dan n.5agus deGtra di bagian posteriorn'a.
Setela2 meleAati diafragma3 esofagus melalui lekuk esofagus pada permukaan posterior lobus
sinistra 2epar3 selan,utn'a melengkung agak ta,am ke kiri untuk bergabung dengan bagian kardia
gaster. +ada bagian ini merupakan garis H (3-line) dan disebut taut esofagus4gaster (gastro-
esophageal 4unction). Bagian esofagus 'ang berada di dalam rongga abdomen3 pan,angn'a $ E &
cm.
Pe#<e)!ta# E"02a&$"
"alam per,alanann'a3 esofagus mempun'ai beberapa pen'empitan 'ang dapat dili2at pada Aaktu
esofagoskopi 'aitu :
.
Pe#<e)!ta# +r+02ar#& 9"2#&ter +r+02ar#&:
"isebabkan ole2 penekanan otot krikofaring dan kartilago krikoid. "iameter trans5ersal $& mm
dan anteroposterior #/ mm ber,arak kira4kira #- cm dari gigi incisi5us atas pada orang deAasa
dan terletak setinggi 5. ser5ikal ?<.
Per"'a#&a# e"02a&$" %e#&a# ar+$" a0rta
0erletak di sebela2 sinistra3 setinggi ?. 0orakal <?3 'ang pada orang deAasa ber,arak kira4kira
$& cm dari gigi incisi5us atas. "iameter trans5ersal $& mm dan anteroposterior sebesar #9 mm.
"i daera2 ini dapat terli2at pulsasi aorta.
Per"'a#&a# e"02a&$" %e#&a# .r0#+$" $ta)a "#"tra
+ersilangan ini terletak pada dinding anterior kiri esofagus. Ber,arak kira4kira $/ cm dari gigi
incisi5us atas setinggi 5ertebra torakal ? dengan diameter trans5ersal $& mm dan antero4
posterior.
Pe#<e)!ta# %a2ra&)a
+en'empitan ini terdapat pada bagian distal 'ang disebut 5iatus esofagus setinggi 5ertebra
torakal X. "isini esofagus ter,epit ole2 krura diafragma 'ang beker,a sebagai sfingter. "iameter
trans5ersal $& mm dan anteroposterior $& mm.
Per"<ara2a#
+ersarafan esofagus berasal dari dua sumber utama 'aitu saraf parasimpatis ner5us 5agus dan
saraf simpatis dari serabut ganglia s,mpathis ser!ikalis inferior3 ner5us torakal dan splenc2nicus.
=er5us 5agus memberikan cabang4cabang ner5us lar,ngeus recurren dekstra3 naik ke ara2 faring
setela2 men'ilang arteri subkla5ia dan ner5us laringeus sinistra ke ara2 faring setela2 men'ilang
arkus aorta. Saraf ini memberikan iner5asi parasimpatis pada esofagus ser5ikal dan sfingter
esofagus atas dan ,uga serabut4serabut ke otot esofagus torakal. Badan sel serabut saraf ini dalam
bagian rostral nukleus ambiIuus3 mencapai esofagus melalui cabang4cabang esofagus n. 5agus
sendiri dan cabang4cabang n. laringeus rekuren. Sinaps serabut ini dalam dinding esofagus pada
ganglia pleksus submukosal 2eissner dan pleksus m'enteric %uerbach 'ang terletak antara
lapisan otot sirkuler sebela2 dalam dan lapisan otot longitudinal sebela2 luar. "ari badan4badan
sel ini muncul serabut4serabut pendek postganglionic untuk menginer5asi serat otot.
Badan sel serabut motorik simpatis preganglionik terdapat dalam kolumna lateral medulla
spinalis segmen torakal <<E?< (terutama segmen torakal ? dan ?<). Serabut keluar melalui radiks
anterior3 mencapai trunkus simpatikus melalui rami communicantes. Kemudian naik ke atas ke
ganglia ser5ikal dimana serabut4serabut bersinaps. "ari ganglia ini3 serabut postganglionic turun
ke dalam toraks dekat dengan ner!us cardia superior6 medius dan inferior untuk bergabung
dengan pleksus kardia dan mencapai esofagus tanpa sinaps. Beberapa serabut simpatis
mengambil ,alan pintas ke esofagus meleAati ganglia torakal <<4?<.
#(
Modul Esofagus
Benda Asing
6a"+$'ar"a"
+ada bagian ser5ikal3 5askularisasi esofagus diperole2 dari a. t2'roidea inferior cabang trunkus
t2'roser5ikalis a. subcla5ia sinistra3 bagian torakal dari aorta torakal descendens3 arteri
interkostal dan arteri4arteri cabang bronkial.
+ada bagian abdomen diperole2 dari cabang4cabang arteri gastrik sinistra dan kadang4kadang
arteri p2renicus inferior 'ang langsung dari aorta abdominalis atau ole2 pembulu2 dara2 lain dari
aorta atau asal celiac
Aliran 5ena esofagus bagian ser5ical dialirkan kedalam 5ena t2'roid inferior3 pada bagian torakal
kedalam sistem 5ena a8'gos dan 2emia8'gos dan pada bagian abdominal kedalam 5ena gastric
sinistra.
Dra#a&e ')2at+
"rainage limfatik melalui pembulu2 limfatik mengikuti pola aliran pembulu2 dara2. +embulu2
efferen bagian ser5ikal esofagus mengalir ke dalam kelompok nodus ser5ikal profunda inferior
dan nodus para trakeal. +ada bagian torakal pembulu2 efferen mengalir ke dalam nodus
mediastinal posterior dan nodus trakeobronkial3 sedang pada bagian abdominal melalui nodus
gastrik.
Beberapa pembulu2 limfatik dapat secara langsung mengalir melalui duktus torakalis.
F"0'0& e"02a&$"
%ungsi primer esofagus adala2 deglutatio (proses menelan) sedang fungsi sekundern'a adala2
sebagai drainage. %ungsi 'ang terak2ir bertindak untuk mencega2 aliran berlimpa2 ke dalam
laring dan membaAa bolus makanan dan cairan ke dalam gaster dan usa2a untuk membersi2kan
kembali esofagus.
"alam proses menelan secara keseluru2an akan terlibat secara berkesinambungan bagian mulut3
faring3 laring dan esofagus dan dibagi dalam tiga fase
1. 7ase oral
2. 7ase faring
3. 7ase esofagus
ase !ral
'aitu perpinda2an bolus makanan dan atau cairan dari mulut ke faring dan ter,adi secara sadar.
Bolus makanan 'ang dibentuk dari makanan 'ang dikun'a2 bercampur dengan liur bergerak dari
rongga mulut melalui dorsum lida2 ke orofaring akibat kontraksi otot instrinsik lida2.
Kontraksi m. le!ator !eli palatini mengakibatkan rongga pada lekukan dorsum lida2 diperluas3
palatum mole terangkat dan bagian atas di bidang posterior faring akan terangkat pula
(passa!ant8s .idge). Bolus makanan akan terdorong ke posterior karena lida2 terangkat ke atas.
Bersamaan dengan ini3 ter,adi penutupan nasofaring sebagai akibat kontraksi m. le!ator !eli
palatini. Selan,utn'a ter,adi kontraksi m. palatoglosus 'ang men'ebabkan isthmus faucium
tertutup3 diikuti ole2 kontraksi m. +alatofaring se2ingga bolus makanan tidak akan berbalik ke
rongga mulut.
ase aring
+ada fase ini ter,adi perpinda2an bolus makanan dan atau cairan dari faring ke esofagus3 ter,adi
secara refleks dan berlangsung singkat selama #4$ detik.
+ada ak2ir fase oral3 faring dan laring bergerak ke atas ole2 kontraksi m. stilofaring3 m.
salfingofaring3 m. tiro2ioid3 dan m. palatofaring.
Aditus laring tertutup ole2 epiglotis3 sedangkan ketiga sfingter laring 'aitu plika ariepiglotika3
plika 5entrikularis dan plika 5okalis tertutup karena kontraksi m.ariepiglotika3 m. aritenoid
trans5ersus dan m.krikoaritenoid lateralis. Bersamaan dengan ini ter,adi peng2entian aliran udara
ke laring karena refleks 'ang meng2ambat pernapasan3 se2ingga bolus makanan tidak akan
masuk ke dalam saluran napas3 selan,utn'a bolus makanan akan meluncur ke ara2 esofagus3
karena 5alekula dan sinus piriformis suda2 dalam keadaan lurus.
ase Eesofagus
'aitu fase perpinda2an bolus makanan dari esofagus ke gaster. "alam keadaan istira2at introitus
esofagus selalu tertutup. "engan adan'a rangsangan bolus makanan pada ak2ir fase faring3 maka
ter,adi relaksasi m. krikofaring3 se2ingga introitus esofagus terbuka dan bolus makanan masuk ke
dalam esofagus.
#*
Modul Esofagus
Benda Asing
Setela2 bolus makanan leAat3 maka sfingter akan berkontraksi lebi2 kuat melebi2i tonus introitus
esofagus pada Aaktu istira2at3 se2ingga makanan tidak akan kembali ke faring. "engan demikian
refluks dapat di2indari.
6erakan bolus makanan di esofagus bagian atas masi2 di pengaru2i ole2 kontraksi m.konstriktor
faring inferior pada ak2ir fase faring. Selan,utn'a bolus makanan akan didorong ke distal ole2
gerakan peristaltik esofagus dan efek tamba2an gra5itasi bumi. 6erakan peristaltik dalam
keadaan normal terdiri dari gerakan peristaltik primer dan sekunder3 6erakan peristaltik primer
adala2 kelan,utan gerakan peristaltik dari faring3 sedang 'ang sekunder timbul akibat dari
regangan esofagus ole2 makanan 'ang tertinggal sebagai akibat kegagalan. 6erakan peristaltik
primer mendorong semua makanan 'ang suda2 masuk esofagus ke dalam gaster.
"alam keadaan istira2at sfingter esofagus bagian baAa2 selalu tertutup dengan tekanan rata4rata
; mmHg lebi2 besar dari tekanan di dalam gaster se2ingga tidak akan ter,adi regurgitasi isi
gaster. +ada ak2ir fase esofagus3 sfingter ini akan terbuka secara refleks ketika dimulain'a
peristaltik esofagus ser5ikal untuk mendorong bolus makanan ke distal. Selan,utn'a setela2 bolus
makanan leAat maka sfingter ini akan menutup kembali. +roses menelan pada fase oesop2ageal
ini berlangsung sekitar * E #7 detik.
Be#%a A"#& E"02a&$"
De2#"
Benda asing (BA) esofagus adala2 semua benda baik ta,am maupun tumpul atau makanan 'ang
tersangkut dan ter,epit di esofagus karena tertelan baik secara senga,a maupun tidak senga,a.
,e#" Be#%a A"#&
)enis BA 'ang ban'ak tertelan pada orang deAasa berasal dari makanan3 biasan'a berupa
potongan daging3 tulang maupun gigi palsu3 +ada anak biasan'a berupa mainan kecil dan uang
logam.
Nat$ra' H"t0r<
Seban'ak ;7497J benda asing dapat mencapai lambung tanpa kesulitan3 #7J4$7J 2arus
dikeluarkan dengan ekstraksi dan #J4$J diantaran'a membutu2kan tindakan pembeda2an.
Benda asing3 baik ta,am atau tumpul dapat dengan muda2 meleAati saluran pencernaan bagian
distal bila suda2 mencapai lambung3 kecuali pada BA 'ang berukuran lebi2 besar dari $X* cm
agak sulit untuk leAat3 se2ingga diperlukan bantuan endoskop untuk mengeluarkann'a. Kadang4
kadang meskipun kecil tetapi relatif terbuat dari metal 'ang berat3 seperti koin dan baterai cakram
agak sulit untuk meleAati lambung. +osisi benda asing seperti ini 2arus dimonitor dengan
pemerikasaan radiografi. Bila dalam /4#7 2ari posisin'a tidak beruba23 2arus segera dilakukan
tindakan endoskopi untuk mengeluarkann'a. +enderita dengan benda asing ta,am sebaikn'a
diobser5asi baik secara klinis maupun radiografi3 sampai pengeluaran alami ter,adi. Kurang lebi2
#$J kasus4kasus BA ta,am mengalami perforasi se2ingga dibutu2kan tindakan laparotomi.
Pr0&#0""
+rognosis penderita dengan BA esofagus 'ang tidak dikeluarkan3 2an'a dapat berta2an *4#7
ta2un dan biasan'a meninggal dalam Aaktu # ta2un. Kematian biasan'a disebabkan ole2
perforasi dan komplikasi benda asing 'ang mengalami inkarcerata.
Pat02"0'0&
BA ingestan dapat tersangkut dimana sa,a sepan,ang le5el esofagus3 tetapi biasan'a paling sering
pada pen'empitan fisiologis atau patologis. Seban'ak ;(J BA tersangkut pada le5el di atas3 atau
di baAa2 sfingter esofagus atas. Sekitar ($J tersangkut di atas sfingter bagian baAa2.
)ackson(#9*7) menduga ba2Aa kelema2an peristaltik struktur otot ser5ikalis bagian atas sebagai
pen'ebab utama tersangkutn'a benda asing. +emeriksaan manometrik pada esofagus normal
menun,ukkan adan'a area dengan amplitudo kontraksi 'ang lema2 pada proksimal esofagus.
"i'akini daera2 tersebut merupakan perali2an dari otot lurik men,adi otot polos.
Bila ter,adi inkarcerata pada esofagus torakal atau pada tempat 'ang lebi2 di baAa23 perlu
dipikirkan adan'a gangguan esofagus 'ang mendasari. Sebalikn'a bila ter,adi impaksi makanan
#-
Modul Esofagus
Benda Asing
pada esofagus bagian tenga2 atau baAa23 2al ini mungkin disebabkan ole2 adan'a lesi esofagus
atau adan'a gangguan motorik. Berbagai kondisi 'ang dapat mendasari ter,adi BA esofagus
antara lain : refluks esofagitis 'ang disertai striktur3 stenosis pascaoperasi3 Aeb3 -chat0ki rings3
2ernia 2iatal3 kardioakalasia3 karsinoma3 di5ertikulum dan gangguan motorik.
K0)!'+a"
+erlukaan esofagus lebi2 sering disebabkan ole2 BA ta,am atau ter,adi nekrosis sekunder akibat
penekanan terutama pada kasus 'ang mengalami inkarserata lama. +erlukaan berupa robekan
mukosa3 ban'ak ter,adi pada esofagus pars ser5ikal. Bila tela2 ter,adi inkarserata3 perlukaan akan
semakin berat dan sering. BA tulang dan tulang ikan mempun'ai risiko 'ang paling tinggi
men'ebabkan perlukaan (/-J) dan merupakan pen'ebab terban'ak ter,adin'a perforasi (;J).
BA metal 'ang ta,am (in4uri rate &;J:perforasi rate $J) dan impaksi ole2 makanan mempun'ai
risiko perlukaan ##J dan perforasi $J.
Komplikasi utama BA ber2ubungan dengan perforasi 'ang ter,adi baik secara primer maupun
sekunder. +rognosis penderita tergantung kepada pen'ebab perforasi (perforasi akut ole2 benda
ta,am atau perforasi lambat akibat nekrosis kompresi)3 ukuran BA3 lokasi dan cepat lambatn'a
BA terdeteksi. +erforasi akut 'ang diikuti dengan pasase udara3 air liur atau partikel makanan ke
,aringan sekitarn'a disertai pen'ebaran mikroorganisme 'ang cepat akan men'ebabkan
ter,adin'a mediastinitis dan secara potensial dapat men'ebabkan lethal septic shock . Kebocoran
akibat proses 'ang lambat akan men'ebabkan reaksi inflamasi lokal untuk membatasi perluasan
infeksi lebi2 sering men'ebabkan terbentukn'a abses mediastinal atau ser5ikal. +ada perforasi
sebesar lubang ,arum3 biasan'a 2an'a ter,adi reaksi lokal daera2 perforasi. +erforasi pars torakal
lebi2 berba2a'a dibandingkan pars ser5ikal ole2 karena muda2 ter,adi mediastinitis atau
pembentukan fistula antara esofagus dengan trakea3 bronkus utama3 pleura3 perikardium dan
pembulu2 dara2 besar (aorta3 subkla5ia3 karotid).
"eteksi dini adan'a perforasi sangat penting untuk prognosis. Adan'a perforasi se2arusn'a dapat
dideteksi dengan endoskopi segera setela2 ekstraksi. Apabila perforasi tidak dapat dideteksi3
timbuln'a demam 'ang progresif3 n'eri retrosternal3 dan disfagia selama periode pasca ekstraksi
dapat merupakan sin'al ter,adin'a perforasi. +engamatan dengan endoskopi biasan'a muda2
apabila laserasi 'ang ter,adi cukup besar dan mediastinum tampak ,elas. BA 'ang terletak dalam
dengan laserasi 'ang meluas sampai ke lapisan otot3 seringkali membuat endoskopist kesulitan
dan ragu4ragu untuk menetapkan adan'a perforasi. +ada kasus demikian dibutu2kan
pemeriksaan radiografi le2er dan dada untuk meli2at adan'a emfisema ser5ikal atau mediastinal.
"apat pula dibantu dengan pemberian kontras.
+enatalaksanaan perforasi 2arus dilakukan sebaik mungkin. <ndikasi untuk pengobatan
konser5atif antara lain : perforasi lubang ,arum3 k2ususn'a pada daera2 ser5ikal tanpa adan'a
kebocoran kontras. +engobatan konser5atif dapat berupa pemberian cairan intr5ena dan
antibiotik3 peng2entian makanan per oral3 dan monitoring 'ang ketat. +erforasi 'ang disebabkan
ole2 nekrosis tekan ,uga dapat dilakukan monitoring ketat segera setela2 ekstraksi. Bila respons
terapi 'ang diberikan belum nampak3 seperti meli2at belum adan'a penurunan su2u penderita3
normaln'a 2itung ,enis leukosit dan gambaran radiologis3 maka diperlukan tindakan
pembeda2an. Bila terbukti terdapat perforasi dranage 2arus dilakukan dalam # E & ,am.
%istula aorta esofagus sangat ,arang ter,adi3 tetapi ini merupakan komplikasi 'ang serius3
dilaporkan 2an'a 9 dari *77 penderita dengan komplikasi ini 'ang dapat berta2an 2idup. Secara
klinis karakteristik fistula esofagus digambarkan sebagai triad (hiari8s (n'eri midtorakal3
perdara2an sentinel dari arteri3 adan'a inter5al dimana pasien bebas dari kelu2an). Setela2 fistula
terdeteksi3 segera dilakukan torakotomi untuk mengeluarkan benda asing dan eksisi fistula untuk
memperbaiki aorta dan esofagus.
+enempatan tuba -engtaken-blakemore sangat bermanfaat untuk mengontrol perdara2an
pada esofagus. Striktur esofagus dan lesi 'ang men'erupai tumor merupakan komplikasi 'ang
,arang ter,adi pada orang deAasa.
Da&#0""
+rosedur diagnosis meliputi riAa'at penderita3 pemeriksaan fisik3 radiologi dan endoskopi.
#/
Modul Esofagus
Benda Asing
R-a<at Pe#%erta
Sindrom penetrasi 2ampir selalu ter,adi pada orang deAasa3 kecuali pada penderita4penderita
psikiatrik dan pemakai obat4obatan3 sindrom ini digambarkan dengan adan'a gangguan menelan
'ang disertai dengan n'eri faringesofagus3 'ang kadang4kadang disertai dengan batuk3 tersedak3
munta2 dan 2ematemesis. Bila sindrom ini tidak terdapat pada orang deAasa perlu dicurigai
adan'a kondisi4kondisi faringoesofagus 'ang abnormal. <nkarserata 'ang disebabkan ole2 benda
asing memberikan sensasi n'eri 'ang biasan'a dirasakan pada insisura ,ugularis bagian baAa23
'ang secara konstan meluas bila ada gerakan menelan. Kelu2an 'ang sama ,uga dirasakan bila
benda asing mencapai lambung3 setela2 meleAati pasase faringesofagus3 akibat adan'a
perlukaan pada esofagus. Afagia total 'ang disertai sialor2oe dapat ter,adi bila ter,adi obstruksi
total lumen esofagus 'ang biasan'a disebabkan ole2 impaksi daging makanan. Batuk atau
tersedak 'ang diikuti ole2 adan'a dispepsia persisten biasan'a disebabkan ole2 benda asng 'ang
berukuran besar.
Kelu2an 'ang dirasakan penderita tidak selaman'a ber2ubungan dengan posisi aktual
benda asing dalam esofagus3 conto2n'a bila kelu2an dirasakan pada regio ser5ikal lateral3 posisi
benda asing biasan'a terletak pada bagian atas krikofaring. <ner5asi faringeal ole2 n.5agus dan n.
glossofaring tampakn'a berperan dalam menimbulkan sensasi tersebut.
Pe)er+"aa# F"+
Meliputi faringolaringoskopi indirek (untuk meli2at benda asing 2ipofaring3 retensi air liur3
edema pada regio aritenoid)3 palpasi ser5ikal (untuk mengeta2ui emfisema subkutan3
keken'alan regio ,ugular3 n'eri pada Aaktu pergerakan laring secara aktif dan pasif)3 auskultasi
kardiopulmoner3 palpasi abdominal dan pengukuran su2u.
Pe)er+"aa# Ra%0'0&
Setiap kecurigaan adan'a benda asing esofagus3 2arus dilakukan pemeriksaan radiologis.
+emeriksaan radiologis ,aringan lunak regio ser5ikal dan foto toraks3 diperlukan untuk
mengeta2ui letak benda asing radioopak dan adan'a emfisema sekunder daera2 ser5ikal atau
mediastinal 'ang disebabkan ole2 perforasi. 6ambaran radiologis emfisema ser5ikal ta2ap dini
terli2at pada daera2 ser5ikal bagian lateral 'aitu di sebela2 dorsal otot krikofaring3 di dalam
rongga retro5iseral di depan korpus 5ertebra ser5ikal ?<3. +ada orang deAasa kadang sulit
membedakan benda asing tulang dengan kalsifikasi kartilago krikoid atau tiroid. +enggunaan
bariun merupakan kontraindikasi ole2 karena :
#. Mengganggu 5isualisasi endoskopi karena dapat menutupi benda asing atau laserasi
mukosa
$. Mempun'ai risiko tinggi pada kasus4kasus 'ang disertai perforasi mediastinal
&. Bisa ter,adi aspirasi barium
Benda asing dengan radioopak tinggi seperti koin3 kuku3 batere cakram3 'ang mempun'ai
densitas 'ang lebi2 besar dari ,aringan tubu2. Benda asing radiolusen 'ang mempun'ai densitas
lebi2 renda2 dibanding ,aringan tubu23 mengandung udara 'ang ban'ak3 dapat terli2at meskipun
sulit. Ka'u (tusuk gigi) akan diabsorpsi ole2 cairan dan dalam beberapa ,am densitasn'a akan
sama dengan ,aringan tubu2 se2ingga tidak bisa dili2at.

Pe)er+"aa# E#%0"+0!
Setiap kecurigaan adan'a benda asing esofagus memelukan pemeriksaan esofagoskopi biarpun
pada pemeriksaan fisik dan radiologis negatif. Bila kecurigaan 2an'a berdasarkan pada
anamnesis pasien dan tidak ada ge,ala fisik atau pemeriksaan radiologis 'ang positf3 pasien
die5aluasi kembali dan dii,inkan pulang bila tetap asimptomatis. Bila ada ge,ala meskipun
minimal3 ba2kan pemeriksaan fisik dan radiologis negatif3 esofagoskopi tetap dian,urkan. Akan
tetapi esofagoskopi sebaikn'a tidak dilakukan 2an'a untuk membuat diagnosa aAal tetapi 2arus
ditu,ukan untuk melakukan ekstraksi dan mempersiapkan apa4apa untuk ekstraksi
>ntuk pasien dengan 2ematemesis berat3 dengan kemungkinan adan'a fistula pada
pembulu2 dara2 besar3 dan pada pasien dengan empisema ser5ikal atau mediastinum3 menutup
perforasi pemeriksaan secara endoskopi 2arus dilakukan pada saat ekstraksi beda2 dan tanpa
ditunda.
#;
Modul Esofagus
Benda Asing
Pe#a#&a#a# E#%0"+0!
I#%+a"
Ekstraksi endoskopi adala2 pili2an terapi untuk benda asing esofagus inkarserata3 kontraindikasi
obsulut untuk endoskopi adala2 adan'a 2ematemesis berat3 kemungkina fistula pada pembulu2
dara2 'ang diakibatkan ole2 benda asing 'ang menimbulkan perforasi.
0anda4tanda perforasi memerlukan tindakan ekstraksi benda asing dengan re5isi beda2 untuk
drainage dan penutupan perforasi. Apabila benda asing dapat diekstraksi secara endoskopi tanpa
menimbulkan kerusakan pada esofagus3 prosedur dapat dikombinasi (ekstraksi endoskopi dan
re5isi beda2).
Wa+t$
Benda asing 'ang tersangkut di esofagus tanpa memandang bentukn'a3 2arus diangkat dengan
5isualisasi langsung sesegera mungkin. Baterai arlo,i 2arus diangkat segera3 karena kemungkinan
kebocoran ba2an korosif dan men'ebabkan perforasi dinding esofagus. Benda asing ta,am dapat
men'ebabkan perforasi tetapi ke,adian ini sangat ,arang. "ian,urkan ekstraksi dilakukan dalam -
,am pertama. Apabila ada tanda4tanda perforasi re5isi dan ekstraksi dilakukan dalam # E & ,am.
+enanganan kegaAatdaruratan beda23 ter,adi bila ada fistula pada pembulu2 dara2 besar3 apabila
ingesti benda asing men'ebakan 2ematemesis sentinel3 2arus dilakuka torakotomi emergensi
untuk men'elamatkan n'aAa paisen.
Bila adan'a potongan daging pada faringoesofagus 4unction (pseudo cafe coronar,) 'ang
men'ebabkan sumbatan ,alan napas maka 2arus dilakukan pengangkatan secara endoskopi
segera3
S<arat
+rosedur endoskopi 2arus dilakukan di ruma2sakit dengan peralatan endoskopi atau di ruang
operasi dengan fasilitas anestesi umum dengan alat resusitasi. Anestesi umum dengan intubasi
trakea lebi2 baik karena mencega2 aspirasi bronkus dan keleluasaan melakukan manu5er
ekstraksi.
<nstrumen kaku (rigid) lebi2 disukai3 misaln'a Haslinger atau )ackson3 atau dapat ,uga endoskopi
optik ole2 Stor83 diameter dan pan,ang instrumen dapat dipili2 sesuai lokasi dan umur pasien.
Te+#+
Berikut ini adala2 tiga langka2 'ang 2arus dilakukan :
#. E5aluasi endoskopi
Sali5a atau partikel makanan diangkat dengan menggunakan kanul suction atau forsep3 benda
asing di5isualisasi dan dilokalisir3 posisi benda asing 2arus diketa2ui letakn'a ter2adap
esofagus3 apabila benda asing besar dan menimbulkan perforasi atau ter,adi perdara2an 2ebat3
lebi2 dipili2 untuk melakukan operasi terbuka.
$. Ekstraksi
+rosedur ekstraksi sebagai berikut :
#. Menstabilkan endoskop
$. Men'entu2 benda asing dengan u,ung distal instrumen
&. Memegang bagian benda asing dengan kuat
(. Menarik benda asing ke dalam endoskop
*. Memperta2ankan stabilitas endoskop3 forsep dan benda asing
-. "engan gerakan 'ang kontinu dengan memperta2ankan aksi endoskop se,a,ar esofagus
dan faring3 menarik bersama4sama tanpa mengakibatkan gesekan atau impaksi benda
asing
&. Endoskopi setela2 prosedur dilakukan
"engan esofagoskop optik daera2 bekas tempat asing dieksplorasi untuk menge5aluasi
adan'a tanda4tanda laserasi. Esofagus di baAa2 lokasi empaksi diperiksa sampai ke gaster
untuk meli2at adan'a kelainan4kelainan esofagus 'ang dapat menimbulkan impaksi.
#9
Modul Esofagus
Benda Asing
Sementara esofagus di atas lokasi inkarserasi diperiksa untuk mendeteksi adan'a cedera
akibat manu5er.
Pe#a#&a#a# Pa"=a E+"tra+"
Bila ekstraksi sangat sulit dilakukan dan timbul laserasi dalam sampai ke lapisan
muskuler maka dilakukan penanganan konser5atif dengan pemantauan secara radiologi dan klinis
'ang ketat3 pada kasus dimana secara endoskopi atau secara klinis tampak tanda4tanda perforasi
penanganan beda2 dalam & ,am ,am pertama3 kemudian dipasang =60 'ang diperta2ankan
sampai #7 2ari.
Pe#a#&a#a# Be%a(
<ndikasi penanganan beda2 adala2 :
#. Bila benda asing tidak dapat diangkat secara endoskopik tanpa menimbulkan komplikasi atau
tidak dapat diangkat secara komplit.
$. Adan'a tanda perforasi esofagus3 se2ingga membutu2kan penanganan beda2 untuk
penutupan perforasi dan drainase
&. +rosedur kegaAatdaruratan bila ter,adi 2ematemesis
+emberian obat4obatan intra5ena dengan antibiotik spektrum luas 'ang dapat membunu2 bakteri
aerob dan anaerob sebaikn'a dimulai sesegera mungkin. >ntuk lesi 'ang letakn'a di ser5ikal3
dilakukan ser5ikotomi di bagian kiri sepan,ang dinding anterior m. sternokleidomastoideus.
+enutupan dilakukan dengan dua lapis ,a2itan dan dilakukan drainase mediatinum. >ntuk lesi
'ang terletak pada bagian atas toraks dan lesi 'ang mengakibatkan efusi pleura kanan3 maka
2arus dilakukan torakotomi posterolateral kanan dengan pemasangan pipa drainase pleura 'ang
besar.
Bila ada proses inflamasi 'ang tidak memungkinkan penutupan perforasi3 sebaikn'a
dipertimbangkan tindakan esofagektomi parsial3 drainase dengan 04tube3 rekonstruksi sekunder
atau drainase transesofageal dengan pemasangan stent
Te+#+ Pe)er+"aa#
Esofagoskop dipegang dengan tangan kiri seperti memegang tongkat bil'ar3 ,ari tenga2 dan ,ari
manis membuka bibir atas dan mengait pada gigi insisi5us. Sementara itu ,ari telun,uk dan ibu
,ari memegang bagian distal esofagoskop serta menarik bibir agar tidak ter,epit di anatara pipa
esofagoskop dengan gigi. 0angan kiri ini 'ang berfungsi mendorong esofagoskop3 tangan kanan
seperti memegang pena pada le2er pegangan 'ang berfungsi sebagai pen'angga2 u,ung
proksimal sa,a.
+osisi penderita berbaring telentang dengan le2er di ekstensikan maksimal dan posisi kepala
ditinggikan #* cm dari me,a operasi. "engan 2ati42ati esofagoskop dimasukkan secara 5ertikal
ke dalam mulut melalui u,ung kanan mulut3 pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit
sampai 5erteks berada kira4kira #* sentimeter dari me,a. ?alekula3 epiglotis3 plika faringo4
epiglotik dan laring saat ini dapat diperiksa.
Selan,utn'a esofagoskopi dibagi men,adi ( (empat) ta2ap :
#. Memasuki sinus piriformis kanan. Esofagoskop disusupkan di sisi kanan lida2 sampai
dinding posterior faring. Suatu gerakan ringan ibu ,ari tangan kiri diberikan pada u,ung
esofagoskop se2ingga menu,u aritenoid kanan 'ang merupakan penun,uk ke sinus piriformis.
Bibir esofagoskop 2arus tetap di anterior dan pipa 2arus selalu berada di medial. +ipa
kemudian akan men'usup melalui sinus piriformis kanan sampai $ E & cm dan pada dasar
sinus ter2enti. umen tdak tampak (buntu)3 2al ini disebabkan karena m.kriko4faring selalu
dalam keadaan kontraksi kecuali kalau menelan.
$. MeleAati pen'empitan krikofaring. MeleAati tempat ini paling sukar dan berba2a'a3
terutama pada penderita 'ang tidak dibius. "engan ibu ,ari tangan kiri3 u,ung distal
esofagoskop diangkat dan digerakkan ke depan (,angan dengan kekuatan) ke ara2 fosa
suprasternalis sambil menunggu lumen 'ang berbentuk bulan sabit tampak di sebela2 anterior
(saat relaksasi m.krikofaring)
$7
Modul Esofagus
Benda Asing
>ntuk membantu pen'usupan penderita diminta untuk menelan3 bila lumen tidak tampak
maka dapat digunakan Flumen finderB 'ang berfungsi bukan 2an'a untuk mencari lumen
tetapi dapat menimbulkan relaksasi m.krikofaring se2ingga lumen terbuka. +er2atikan posisi
penderita apaka2 kepala cukup tinggi sementara ba2u tidak bole2 terangkat dari me,a. >,ung
esofagoskop akan masuk ke dalam pembukaan lumen dan tergelincir dari daera2 krikofaring
masuk ke esofagus segmen ser5ikal. Selama pemeriksaan esofagus segmen ser5ikal ini
instrumen membentuk sudut (* dera,at.
&. Melalui esofagus segmen torakal. umen esofagus tampak lebi2 luas pada Aaktu inspirasi
dan berkurang selama ekspirasi. Bila posisi penderita benar maka esofagoskop biasan'a
dengan muda2 men'usup masuk. +ada Aaktu esofagoskop mencapai pen'empitan aorta dan
bronkus kiri3 lumen akan meng2ilang di anterior. Kemudian kepala penderita 2arus
diturunkan sampai mendatar untuk men'esuaikan sumbu esofagus se2ingga lumen tetap
tampak.
(. Melalui pen'empitan pada 2iatus diafragma. "i sini kepala penderita direnda2kan lagi3
kemudian le2er dan kepala digeser agak ke kanan untuk men,aga agar sumbu pipa sesuai
dengan sumbu sepertiga bagian baAa2 esofagus. .perator membidik esofagoskop ke ara2
spina iliaka anterior superior kiri. Hiatus esofagus dapat dili2at seperti cela2 'ang miring
antara ,am #7 dan ,am ( seperti bintang. %leksi tungkai penderita sangat membantu relaksasi
pen'empitan ini. Setela2 meleAati diafragma kepala penderita 2arus diturunkan se,au2
mungkin se2ingga ara2 esofagoskop dari baAa2 dan dari kanan ke kiri. "engan demikian
operator memasukkan esofagoskop dengan cara F2ig24loAB.
*. +ada Aaktu mengeluarkan esofagoskop posisi penderita dan ara2 gerakan esofagoskop
dilakukan dengan cara 'ang berlaAanan.
KEPUSTAKAAN MATERI BAKU
#. 6riffit2 +.%3 )oel ".!3 )ean " : 0rauma. %oreign Bodies. Esop2ageal surger'3 $
nd
ed.
$77$:*//4-#*
$. Sc2irat8ki H: 1emo5al of %oreign Bod' in 02e Esop2agus. Arc2i5es of .tolar'ngolog'.
#9/-:#7$ ((): $&;4(7.
&. Ellen M%. !austic <ngestion and %oreign Bodies in t2e Aerodigesti5e 0ract. <n: B'ron <3
Baile' eds. Head and =eck Surger' .tolar'ngolog'3 $
nd
edition. ippincot41a5en.#99;
(. B'ron )3 Baile'3 Karen H3 !al2oun. <n: B'ron <3 Baile' eds. Atlas of Head and =eck Surger'4
.tolar'ngolog'.$
nd
edition. ippincot3 +2iladelp2ia $77#: p;&(4*
$#

Anda mungkin juga menyukai