Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN HIL SINISTRA


I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Pengertian
Hernia Ingualis Lateralis adalah hernia yang melalui Anulus Ingualis
Internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inseriar, menyusuri
Kanalis Ingualis dan kerongga perut melalui Anulus Ingualis Internus. (Kapita
Selekta, Jilid II, 2!
B. Epidemioogi
"u#uh puluh lima persen dari semua hernia ter#adi di inguinal. Hernia reponible
lebihbanyak dibandingkan hernia irreponible yaitu dengan perbandingan sekitar
2$%, hernia&emoralis membuat sebuah proporsi yang #auh lebih ke'il.
(erbandingan hernia inguinalpada perempuan dengan laki)laki adalah *$%.
+erdasarkan data yang diperolehdidapatkan sekitar *,. herniorraphies
inguinal dilakukan pertahun di AmerikaSerikat, dibandingkan dengan 2,.
untuk hernia &emoralis, %--. untuk herniaumbili'al, .*. untuk hernia
insisional dan *-. untuk aneka hernia dinding perut.
!. Pen"e#a#
%. Kongenital
Se#ak lahir
2. /idapat (a'duired!
"er#adi setelah de0asa atau pada usia lan#ut, disebabkan adanya tekanan intra
abdominal yang meningkat dan dalam 0aktu yang lama misalnya batuk
kronis, konstipasi kronis, gangguan proses ken'ing (hipertropi, prostat, stiktr
uretra! an'ietas.
D. Patoogi Anatomi
Hernia terdiri dari 1 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritoneum, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus omentum kadang berisi
'airan organ intra peritoneal lain atau ekstra peritoneal seperti ovarium, apendiks
divertikes dan buli 2 buli. 3nsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong
hernia yang dapat berupa kulit (skrotum! umbilikus atau organ ) organ lain
misalnya paru.
(ada hernia inguinal lateralis (indire'k! lengkung usus keluar melalui
kanalis inguinalis dan mengikuti kora spermatikus (pria! atau ligamen sekitar
(0anita!. Ini diakibatkan gagalnya prosesus vaginalis untuk menutup testis turun
ke dalam skrotum atau &iksasi ovarium.
(ada pertumbuhan #anin (4 1 minggu! testis yang mula 2 mula terletak di
atas mengalami penurunan (desensus! menu#u ke skrotum. (ada 0aktu testis
turun mele0ati inguinal sampai skrotum prossesus vaginalis peritoneal yang
terbuka. "er#adilah hernia inguinalis lateralis, karena hernia inguinalis lateralis
lebih sering didapatkan dibagian kanan (4 - 5!. Hal ini disebabkan karena
proses desensus dan testis kanan lebih lambat dibandingkan dengan yang kiri.
E. Pato$i%ioogi
Lengkung usus
6engikuti legimen sekitar
6elalui kanalis inguinalis
/inding intra abdomen in'omplet
Hernia +en#olan pada inguinal lateralis
Kelemahan dinding abdomen
Kehamilan multipara, obesitas
degenerasi #aringan ikat pada lansia
6endorong lemak peritoneal ke
dalam kanalis &emoralis
(eningkatan tekanan intra
abdomen
Sistem pen'ernaan 7bstruksi usus
8angguan absorsi
makanan dan 'airan
Sumbatan 9 gangguan
peristaltik usus
7edema
organ9struktur
dalam hernia
+endungan
nana
veskularisasi
8angguan
balan'e 'airan
dan elektrolit
8angguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
(otensial
in&eksi
:ekrosis
8angguan
peredaran darah
#aringan
"ransudasi dalam
kantung hernia
8angguan
istirahat tidur
(eningkatan
suhu tubuh
8angguan
per&usi
#aringan
(er&erasi
:yeri tekan
Abses lokal
&istel 9
peritonitis
/e&isit
pera0atan
diri
6erangsang
sistem sara&
pusat
Sitem sara&
Stimulasi
hipotalamus
;angsangan
peritoneum
:yeri
Keterbatasan
aktivitas
8angguan elininasi
alvi
"erganggunya
pengorongan dan
penampungan urine
"erdesaknya kandung
kemih oleh isi hernia
Sistem urogenital
(enurunan turgor kulit
Sistem integunem
(erubahan kontinuitas
#aringan
8angguan balan'e
'airan dan elektrolit
&. Ka%i$i'a%i
/itin#au dari letaknya, hernia dibagi 2 golongan $
%. Hernia eksterna.
Kematian
Hernia yang ton#olannya tampak dari luar yaitu hernia inguinalis lateralis,
hernia inguinalis medialias (direk!, hernia &emoralis, hernia umbilikalis,
hernia supra umbilikalis, hernia
2. Hernia interna
Hernia yang ton#olannya tidak tampak dari luar, yaitu hernia obturatorika,
hernia dia&ragmatika, hernia &oramen <inslo0i dan hernia ligamen treit=.
G. Tanda dan ge(aa
(asien mengeluh ben#olan pada lipat paha atau perut di bagian ba0ah.
+en#olan dapat keluar dan masuk di daerah kemaluan, kadang 2 kadang terasa
kemeng. +isa ter#adi obstruksi usus seperti bising usus nada tinggi sampai tak
ada, mual dan muntah.
H. Pemeri'%aan &i%i'
(ada pemeriksaan hernia, pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan
berbaringdan #uga diminta untuk batuk pada hernia yang ke'il yang masih sulit
untuk dilihatkita dapat mengetahui besarnya 'in'in eksternal dengan 'ara
memasukan #ari keannulus #ika 'in'innya ke'il #ari tidak dapat masuk ke kanalis
inguinalis dan akansangat sulit untuk menentukan pulsasi hernia yang
sebenarnya pada saat batuk. Lain halnya pada 'in'in yang lebar hernia dapat
dengan #elas terlihat dan #aringan tissuedapat dirasakan pada ton#olan di kanalis
ingunalis pada saat batuk dan hernia dapatdidiagnosa.
(erbedaan hil dan him pada pemeriksaan &isik sangat sulit dilakukan dan ini
tidak terlalu penting mengingat groin hernia harus dioperasi tanpa melihat
#enisnya. Hernia ingunalis pada masing)masing #enis pada umumnya
memberikan gambaran yang sama. Hernia yang turun hingga ke skrotum hampir
sering merupakan hernia ingunalis lateralis.
) (ada inspeksi
(asien saat berdiri dan tegang, pada hernia dire't kebanyakan akan terlihat
simetris, dengan ton#olan yang sirkuler di 'i'in eksterna. "on#olan akan
menghilang pada saat pasien berbaring. Sedangkan pada hernia ingunalis
lateralis akan terlihat ton#olan yang yang bebentuk elip dan susah menghilang
padaa saat berbaring.
) (ada palpasi
/inding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya tahanan pada hernia
inguanalis lateralis. Sedangkan pada hernia dire't tidak akan terasa dan tidak
adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis. Jika pasien diminta
untuk batuk pada pemeriksaan #ari dimasukan ke annulus dan ton#olan tersa pada
sisi #ari maka ituhernia dire't. Jika terasa pada u#ung #ari maka itu hernia
ingunalis lateralis. (enekanan melalui 'in'in interna ketika pasien mengedan #uga
dapat membedakan herniadire't dan hernia inguinalis lateralis. (ada hernia dire't
ben#olan akan terasa pada bagian depan mele0ati "rigonum Hesselba'h>s dan
kebalikannya pada hernia ingunalis lateralis. Jika hernianya besar maka
pembedaanya dan hubungan se'araanatomi antara 'in'in dan kanalis inguinalis
sulit dibedakan. (ada kebanyakan pasien, #enis hernia inguinal tidak dapat
ditegakkan se'ara akurat sebelum dilakukan operasi.
I. Pemeri'%aan Pen)n(ang
) Laboratorium
3ntuk mendukung ke arah adanya strangulasi, sebagai berikut $ Leuko'ytosis
dengan shi&t to the le&t yang menandakan strangulasi. ?lektrolit, +3:, kadar
kreatinine yang tinggi akibat muntah)muntah dan men#adi dehidrasi.
) "es 3rinalisis
3ntuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus genitourinarius yang
menyebabkan nyeri lipat paha.
) (emeriksaan ;adiologis
(emeriksaan radiologis tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin hernia.
3ltrasonogra&i dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat
pahaatau dinding abdomen dan #uga membedakan penyebab pembengkakan
testis.
(ada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang tidak biasa ter#adi,
yaituadanya suatu gambaran massa. 8ambaran ini dikenal dengan Spontaneous
;edu'tiono& Hernia ?n 6asse. adalah suatu keadaan dimana berpindahnya
se'araspontan kantong hernia beserta isinya ke rongga e@traperitoneal. Ada A tipe
pembagian redu'tion o& hernia en masse $
%. ;etropubi'
%%. Intra abdominal
%2. (re peritoneal
%1. (re peritoneal lo'ule
N. Penataa'%anaan
Setiap penderita hernia inguinalis lateralis selalu harus diobati dengan #alan
pembedahan se'epat mungkin setelah diagnosa ditegakkan.
a. Herniotomy membuang kantong hernia, ini terutama pada anak 2 anak
karena dasarnya adalah kongenital tanpa adanya kelemahan dinding
perut.
b. Herniorrhaphy membuang kantong hernia disertai tindakan bedah plastik
untuk memperkuat dinding perut bagian ba0ah di belakang kanalis
inguinalis.
(ada pasien yang didapatkan kontraindikasi pembedahan atau menolak dilakukan
pembedahan, dapat dian#urkan untuk memakai sabuk hernia (truss!. Sabuk itu
dipakai 0aktu pagi dimana penderita akti& dan dilepas pada 0aktu istirahat (malam!.
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATI&
Asuhan kepera0atan perioperati& meliputi asuhan kepera0atan yang diberikan
sebelum (preoperati&!, selama (intraoperati&! dan sesudah (pas'aoperati&!. "indakan
yang dapat dilakukan pada tiap)tiap &ase antara lain $
A. Base (reoperati&
(engka#ian se'ara menyeluruh mengenai kesehatan &isik dan emosional,
mengetahui tingkat resiko pembedahan, mengkoordinasi berbagai pemeriksaan
diagnostik, mengidenti&ikasi diagnosa kepera0atan yang menggambarkan kebutuhan
klien (keluarga! dan melakukan intervensi serta evaluasi tehadap tindakan yang
dilakukan, mempersiapkan kondisi &isik dan mental klien untuk menghadapi
pembedahan, serta mengkomunikasikan in&ormasi yang berkaitan dengan
pembedahan kepada tim bedah. Klien akan lebih mampu beker#asama dan
berpartisipasi dalam pera0atan #ika pera0at memberi in&ormasi tentang peristi0a
yang ter#adi sebelum dan sesudah pembedahan, untuk itu perlu adanya penyuluhan
preoperati&. Satu hal yang tidak boleh dilupakan sebelum klien men#alani pembedahan
adalah adanya in&orm 'onsent (persetu#uan tindakan!
+. Base Intraoperati&
(era0at disini perlu persiapan yang baik dan pengetahuan tentang proses yang
ter#adi selama prosedur pembedahan dilaksanakan. "indakan yang dilakukan antara
lain $
1. 6emasang kateter in&use ke tangan klien untuk memberikan prosedur
rutin penggantian 'airan dan obat)pbatan melalui intra vena.
A. (era0at memasang manset tekanan darah untuk memantau tekanan
darah selama operasi berlangsung
,. Karena suhu ruangan tahanan sementara dan ruang operasi dingin
maka klien harus diberikan selimut tambahan.
-. 6emasang oksimetri denyut #antung untuk memonitor saturasi
oksigen sebagai indeks kualitas ventilasi
*. 6emberi dukungan mental kepada klien dan mendorong klien untuk
bertanya.
C. 6elakukan pen'atatan aktivitas pera0atan dan prosedur yang
dilakukan oleh petugas ruang operasi
D. Base (as'aoperati&
"indakan pas'a operati& dilakukan dalam dua tahap yaitu periode pemulihan
segera dan pemulihan berkelan#utan setelah &ase pas'aoperati&. (era0at di ruang
3((A (unit pera0atan pas'a anestesi! melakukan pengka#ian ulang terhadap hal)hal
yang ter#adi selama di ruang operasi yaitu dengan memba'a di status klien. (era0at
3((A membuat pengka#ian lengkap tentang status klien. Klien tetap berada dalam
3((A sampai keadaannya stabil. (era0at harus siap bila keluarga mengalami syok
a0al dan berperan sebagai sumber bagi keluarga. Selan#utnya pera0at melakukan
evaluasi terhadap tanda)tanda vital dan melakukan observasi penting lainnya minimal
setiap %, menit atau kurang tergantung kondisi klien dan kebi#akan unit. (engka#ian
dilakukan terus menerus sampai klien dipindahkan dari 3((A.
"indakan yang dapat dilakukan di ruang pera0atan pas'a operati& antara lain $
%. (era0at menerima pasien dan memeriksa kelengkapan status pasien.
2. 6engka#i klien se'ara rutin minimal setiap %, menit pada satu #am pertama,
setiap 1 menit selama satu sampai dua #am berikutnya, setiap % #am selama A
#am berikutnya dan selan#utnya setiap A #am. Seringnya pemeriksaan
bergantung pada kondisi klien.
1. (era0at mendokumentasikan seluruh pemeriksaan a0al dan memasukkannya
ke dalam 'atatan pera0at.
A. (antau tanda vital, asupan 'airan melalui intravena, dan haluaran urin
,. (era0at men#elaskan tu#uan prosedur atau peralatan pas'a operati& dan
men#elaskan tentang keadaan klien. Keluarga harus mengetahui bah0a klien
akan mengantuk dan tertidur pada sisa 0aktu hari itu akibat pengaruh anestesi
umum. Apabila klien mendapatkan anestesi spinal, keluarga harus diingatkan
bah0a klien akan diperiksa se'ara rutrin dan ia akan kehilangan sensasi dan
pergerakan ekstremitasnya selama beberapa #am.
-. (era0at mengka#i keluhan klien, merumuskan diagnosa, melakukan
intervensi dan mengevaluasi semua tindakan yang telah dilakukan.
/. /IA8:7SA K?(?;A<A"A: EA:8 63:8KI: 63:D3L
%. /iagnosa kepera0atan pada klien preoperati& $
a. Ketidake&ekti&an bersihan #alan na&as b.d berkurangnya batuk dan
peningkatan kongesti paru
b. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang pembedahan yang akan
dilaksanakan, adanya an'aman kehilangan bagian tubuh
'. Ketidake&ekti&an koping keluargaF menurun b.d perubahan sementara pada
peran klien, beratnya operasi yang akan dilaksanakan
d. Ketakutan b.d pembedahan yang akan dilaksanakan, antisipasi nyeri pas'a
operati&.
e. Kurang pengetahuan tentang implikasi pembedahan b.d kurang pengalaman
tentang operasi, kesalahpahaman tentang in&ormasi.
&. (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nutrisi preoperati&
2. (erubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d asupan nutrisi yang
berlebihan.
1. Ketidakberdayaan b.d operasi darurat
A. ;esiko gangguian integritas kulit b.d radiasi preoperati&, imobilisasi selama
operasi
,. 8angguan pola tidur b.d ketakutan menghadapi operasi, #ad0al preoperati&
rutin di rumah sakit
/iagnosa kepera0atan untuk pasien pas'a operati& $
%. Ketidake&ekti&an bersihan #alan na&as b.d hilangnya batuk, penumpukan
sekret, sedasi yang berkepan#angan.
2. Ketidake&ekti&an pola na&as b.d nyeri insisi, e&ek analgesik pada ventilasi.
1. :yeri b.d insisi bedah.
A. Ketidake&ekti&an koping individu b.d paksaan men#alani pembedahan, terapi
pas'a operati&.
,. ;esiko kekurangan volume 'airan b.d drainase luka, asupan 'airan yang tidak
adekuat.
-. ;esiko kerusakan integritas kulit b.d drainase luka, gangguan mobilitas
*. +erduka adapti& b.d kondisi kritis klien
C. Hambatan mobilitas &isik b.d nyeri, pembatasan aktivitas pas'a operati&.
.. (erubahan membran mukosa oral b.d puasa.
%. /e&isit pera0atan diri $ makan, membeersihkan diri, memakai ba#u,. toileting
b.d pembatasan aktivitas pas'a operasi.
%%. ;esiko perubahan suhu tubuh b.d penurunan metabolisme.
%2. ;esiko in&eksi b.d luka insisi
%1. 8angguan komunikasi verbal b.d pemasangan selang endotrakhea atau selang
pada #alan na&as.
A. Peng'a(ian
%. +iodata
6en'akup sering ter#adi pada usia lan#ut dan ber#enis kelamin laki)laki
2. Keluhan
(asien merasa nyeri karena ada ben#olan disekitar selangkangan atau di sekitar
kemaluan.
1. ;i0ayat penyakit sekarang
Setelah merasakan nyeri keluarga pasien memeriksakan kedokter dan minum
obat, #ika tidak berhasil pasien ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakitnya
dan akhirnya disuruh 6;S, proses ter#adinya HIL ditandai dengan ben#olan di
daerah inguinal
A. ;i0ayat penyakit dahulu
+iasanya pada pasien Hil tidak mempunyai penyakit lain.
,. ;i0ayat kesehatan keluarga
+iasanya keluarga tidak mempunyai penyakit menular 9 menurun.
-. (ola)pola &ungsi kesehatan
) (ola eliminasi
+iasanya pasien hil tidak mengalami nyeri saat buang air besar
) (ola nutrisi dan metabolisme
+iasanya mengalami penurunan na&su makan
) (ola akti&itas dan latihan
3mumnya pasien Hil ter#adi sering batuk
) (ola istirahat dan tidur
(ola tidur dan istirahat bisa mengalami gangguan seperti nyeri akibat post op
) (ola hubungan dan peran
(asien agak terganggu karena sulit menentukan kondisinya
) (ola penanggulangan stress
+iasanya pasien dan keluarganya merasa 'emas
) (ola sensori dan kogniti&
+iasanya pasien dan keluarga merasa 'emas karena kurang mengerti tentang
penyakitnya
) (ola reproduksi se@sual
(asien merasa terganggua karena ada ben#olan
) (ola persepsi dan tata laksana hidup sehat
(ada pola ini biasanya klien agak tergangu dengan kondisinya
) (ola tata nilai dan keper'ayaan
*. (emeriksaan Bisik
/iutamakan pada sistem yang tergangu sesuai dengan penyakitnya untuk hernia
pemeriksaan &isik yang utama adalah $
Keadaan umum
Eang harus diperhatikan pada pasien Hil keluhan yang dirasakan klien, nyeri
yang dirasakan, ekspresi 0a#ah
(emeriksaan kepala
(ada pemeriksaan kepala tidak terdapat kelainan 9 ben#olan
Sistem respirasi
(erna&asan rata 2 rata ada peningkatan
Sistem kardiovaskuler
+isa ter#adi penurunan tekanan darah
Sistem integumen
+isa ter#adi penurunan pada turgor kulit pu'at kering
Sistem 8astro intestinal
:yeri #ika batuk
Sistem Abdomen
:yeri tekan dan kembung.
) (emeriksaan penun#ang
(emeriksaan lab $ darah lengkap, urine lengkap
(emerikasaan radiologi $ &oto Abdomen dan thora@
) (elaksanaan atau terapi
Harus di'ari dan diperbaiki ( batuk kronik, prostat, tumor, asites, dll !
Harus diisolasi, dipisahkan dari peritoneum dan ligasi
Harus dilakukan pembedahan
B. Anai%a Data
/ata umum terkumpul selan#utnya dikelompokkan ke dalam data mayor dan data
minor sehingga dapat mengidenti&ikasi masalah yang ter#adi data yang terkumpul
kemudian ditentukan masalah kepera0atannya, penyebabnya dan selan#utnya
dirumuskan diagnosa kepera0atan (Dhider, %..,!
!. Diagno%a Kepera*atan
%. Kurang pengetahuan tentang pengertian proses dan pera0atan penyakit
hernia yang diderita berhubungan dengan kurangnya in&ormasi
2. 8angguan rasa nyaman (nyeri! berhubungan dengan luka post op
D. Inter+en%i Kepera*atan
/iagnosa Kepera0atan %
"u#uan $ (engetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit dan
penanganannya meningkat sekian 1 kali pertemuan.
Kriteria $ ) /apat menyebabkan pengertian penyebab penyakit
) /apat memahami pembedahan yang dialami
) /apat memyebutkan
Intervensi
a. +erikan pen#elasan mengenai hernia $ pengertian, penyebab dan proses serta
penanganan dengan #elas.
;9 $ pen#elasan yang #elas membuat klien dan keluarga 'epat memahami
sehingga pengetahuan meningkat
b. +erikan pengetahuan bila pasien mampu menyebutkan kembali apa yang
sudah di#elaskan
;9 $ klien akan lebih mudah mengingat #ika diberi rein&or'emen oleh pera0at
mengenai pernah amannya.
'. An#urkan keluarga untuk menanyakan kepada pasien disamping untuk
berbagi pengalaman.
;9 $ eksplorasi pengalaman dengan pasien lain dalam pembedahan yang
sama membantu meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
/iagnosa Kepera0atan 2
8angguan rasa nyaman (nyeri! berhubungan dengan luka post op
"u#uan $ setelah diberi tindakan kepera0atan selama 1 #am pasien merasa
nyaman (tidak nyeri!
Kriteria $ ) pasien rileks
) tenang
) tanda vital (:!
Intervensi
a. +erikan head edu'ation tentang penyebab ter#adinya nyeri
;9 $ pasien paham atau tahu penyebab nyeri yang dialami dan berusaha
melakukan koping mekanisme
b. An#urkan teknik relaksasi
;9 $ untuk membantu mengurangi ketergangan otot rangka
) 3ntuk strategi khusus mengurangi rasa nyeri e@ (napas perlahan, teratur!
) "ingkatkan relaksasi seperti pi#at punggung, masase
'. A#arkan metode distraksi
;9 $ mengalihkan nyeri dengan kegiatan lain sehingga mampu menurunkan
nyeri
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
;9 $ membantu menekan rasa nyeri
e. (ertahankan sikap kasem
;9 $ sikap pasien dan lingkungan yang tenang membantu pasien mengontrol
nyeri dan mengurangi ke'emasan pasien
E. Impementa%i
6erupakan pelaksanaan peren'anaan kepera0atan dan klien hal yang harus di
perhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan ren'ana setelah dilakukan validasi. (enguasaan keterampilan
interpersonal intelektual dan tehnikal intrervensi harus dilakukan dengan 'epat.
&. E+a)a%i
6erupakan &ase akhir dari proses kepera0atan di evaluasi terhadap askep yang
diberikan. Hal)hal yang perlu dievaluasi adalah $ kekuatan kelengkapan kualitas 9
data teratasi 9 tidak, masalah klien serta pen'apaian tu#uan serta ketepatan
intervensi kepera0atan
DA&TAR PUSTAKA
Kapita Selekta, Jilid II tahun 2
Darpenito,J,L (%...!. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan G ?disi 2
/oenges 6.?. (%.C.! Nursing Care Plan, 8uidlines &or (lanning (atient Dare (2 nd
ed !. (hiladelpia, B.A. /avis Dompany.

Anda mungkin juga menyukai