Anda di halaman 1dari 71

05 : CRYSTAL FORM HABIT & TWIN

MINERALOGY
M_05 Crystal Form, Habit & Twin
Mineralogy@Rosana 2013
LECTURE NOTE
DEPARTMENT OF GEOLOGY
FACULTY OF GEOLOGY, PADJ ADJ ARAN UNIVERSITY
ACADEMIC : 2012/2013
CRYSTAL FORM

Mineralogy@Rosana 2013 2
Bentuk/form bidang kristal
Kumpulan dari satu atau lebih bidang/muka kristal,
dimana semua bidangnya mempunyai hubungan yang
sama terhadap unsur simetri dan mempunyai sifat kimia
dan fisika yang sama
J umlah dari muka/bidang kristal yang menyusun sebuah
form/bentuk ditentukan oleh unsur simetri dan kelas
kristalnya
Pada setiap kelas kristal ada sebuah bentuk , dimana
bidang kristal memotong semua sumbu kristal dengan
panjang yang berbeda-beda. Hal ini disebut sebagai
general form {hkl}
Sebuah bidang {hkl} tidak akan paralel atau tegak lurus
pada sumbu atau bidang simetri


Mineralogy@Rosana 2013 3
Crystal Forms
Habit: the general external
shape of a crystal (e.g.,
prismatic, cubic, bladed...)

Form: refers to a group of faces
which have the same relation to
the elements of symmetry.

Crystals with higher degrees of
symmetry tend to generate
more form faces. open
form
closed
form
Mineralogy@Rosana 2013 4
Unique Attributes of Crystal Forms
NaCl
Faces of particular forms commonly
share unique physical or chemical
attributes
Quartz
Anthophyllite
Pyrite
Mineralogy@Rosana 2013 5
Form Indexes
defined by the Miller
index (hkl) of the face
in the positive
quadrant
enclosed in brackets
{hkl}
a {100}, {111}, c {001}

Tetragonal 4/m 2/m 2/m
a
1
a
2
c

Mineralogy@Rosana 2013 6
Nama dari bentuk bidang kristal
Groth, 1895; A.F. Rogers, 1935
Dibedakan atas 48 form yang berbeda
yaitu :
Kelompok isometrik (15)
Kelompok non-isometrik (33)
Mineralogy@Rosana 2013 7
Bentuk Non-Isometrik
Mineralogy@Rosana 2013 8
1. PEDION terdiri atas satu bidang kristal
2. PINAKOIDAL bentuk kristal yang dibatasi oleh dua
bidang terbuka yang sejajar
3. DOME Bentuk terbuka dari dua bidang yang tidak
paralel, dimana satu terhadap yang lainnya
merupakan pencerminan
4. SPHENOIDAL terdiri atas dua bidang non paralel
yang dikontrol oleh adanya sumbu lipat dua

1. Pedion = Monohedron
2. Pinacoid = Parallelohedron
4. Sphenoid = Dihedron
3. Dome = Dihedron
Bentuk Non - I sometrik
No. of Face : 1
No. of Face : 2
No. of Face : 2
No. of Face : 2
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

9
5. SPHENOID Dua bidang non paralel yang
dikontrol oleh adanya sumbu libat dua
6. DISPHENOID Adanya pasangan 4 bidang, dua
bidang di atas merupakan bentuk sphenoid dan dua
bidang bentuk sphenoid di bawah
7. PRISMA Bentuk terbuka yang bisa terdiri dari
3,4,6,8, dan 12 bidang yang kesemuanya paralel
terhadap sumbu yang sama, yg dapat dikontrol oleh
adanya sumbu lipat 3 (triad), 4 (tetrad), atau 6
(hexad)
8. PYRAMID Suatu bentuk terbuka yang bisa
terdiri atas 3,4,6,8, atau 12 bidang yang tidak
paralel dan saling berpotongan di satu titik, yang
dikontrol oleh sumbu lipat berharga 3,4 atau 6

Mineralogy@Rosana 2013 10
7. Ditrigonal prism
5. Rhombic prism
6. Trigonal prism
8. Tetragonal prism
No. of Face : 4
No. of Face : 4
No. of Face : 6
No. of Face : 3
Mineralogy@Rosana 2013
11
9. DYPIRAMID Terdiri dari 6,8,12,16, atau 24 bidang-
bidang pyramid yang berpotongan atas dan bawah
akibat adanya cermin horizontal.
10.ROMBOHEDRON Terdiri atas 6 bidang, dimana 3
bidang di atas dan 3 bidang di bawah, serta sudut
antar dua bidang 60 dikontrol oleh adanya sumbu
lipat 3 yang terletak pada sudutnya
11.SCHALENOHEDRON Terdiri atas 8 (tetragonal) atau
12 (hexagonal) bidang yang merupakan pasangan
simetri. Pada tetragonal pasangan bidang yang atas
dan bawah dikontrol oleh rotoinversi 4, sedangkan
pada hexagonal satu pasangan bidang atas dan
bawah dikontrol oleh rotoinversi 3.

Mineralogy@Rosana 2013 12
9. Ditetragonal prism
10. Hexagonal prism
11. Dihexagonal prism
No. of Face : 8 No. of Face : 12
No. of Face : 6
Mineralogy@Rosana 2013 13
12. TRAPEZOHEDRON Suatu bentuk terbuka
yang terdiri dari 6,8, atau 12 bidang dengan 3,4
atau 6 bidang di atas dan dibawah , dimana tiap-
tiap bidang berbentuk trapesium (mendekati
trapesium). Bentuk ini dikontrol oleh sumbu lipat
3,4, atau 6 yang tegak lurus sumbu lipat 2.
Mineralogy@Rosana 2013 14
12. Rhombic pyramid
13. Trigonal pyramid
14. Ditrigonal pyramid
No. of Face : 4 No. of Face : 6 No. of Face : 3
Mineralogy@Rosana 2013
15
15. Tetragonal pyramid
16. Ditetragonal pyramid
17. Hexagonal pyramid
18. Dihexagonal pyramid
No. of Face : 4
No. of Face : 8
No. of Face : 6
No. of Face : 12
Mineralogy@Rosana 2013
16
19. Rhombic dipyramid
20. Trigonal dipyramid
21. Ditrigonal dipyramid
No. of Face : 8
No. of Face : 6
No. of Face : 12
Mineralogy@Rosana 2013 17
22. Tetragonal dipyramid
23. Ditetragonal dipyramid
24. Hexagonal dipyramid
25. Dihexagonal dipyramid
No. of Face : 16
No. of Face : 12
No. of Face : 8
No. of Face : 24
Mineralogy@Rosana 2013
18
26. Trigonal Trapezohedron
27. Tetragonal Trapezohedron
28. Hexagonal Trapezohedron
29. Tetragonal Scalenohedron = Rhombic scalenohedron
No. of Face : 6 No. of Face : 8
No. of Face : 12
No. of Face : 8
Mineralogy@Rosana 2013
19
30. Hexagonal scalenohedron = Ditrigonal scalenohedron
31. Rhombohedron
31. Rhombic disphenoid = Rhombic tetrahedron
33. Tetragonal disphenoid = Tetragonal trapezohedron
No. of Face : 12
No. of Face : 6
No. of Face : 4 No. of Face : 4
Mineralogy@Rosana 2013 20
Bentuk Isometrik
Mineralogy@Rosana 2013
21
34. Cube = Hexahedron
35. Octahedron
36. Dodecahedron =
Rhomb-dodecahedron
37. Tetrahexahedron No. of Face : 24
No. of Face : 12
No. of Face : 6
No. of Face : 8
38. Trapezohedron =
Tetragon-trioctahedron
39. Trisoctahedron =
Trigon-trioctahedron
40. Hexoctahedron
41. Tetrahedron
No. of Face : 4
No. of Face : 48
No. of Face :24
No. of Face : 24
Mineralogy@Rosana 2013
22
42. Tristetrahedron =
Trigon tritetrahedron
43. Deltoid dodecahderon =
Tretragon tritetrahedron
44. Hextetrahedron =
Hexatetrahedron
45. Gyroid =
Pentagon-trioctahedron
No. of Face : 24
No. of Face : 24
No. of Face : 12 No. of Face : 12
Mineralogy@Rosana 2013
23
No. of Face : 24
No. of Face : 12
No. of Face : 12
46. Pyritohedron
48. Tetartoid =
Pentagon-tritetrahedron
47. Diploid =
Didodecahedron
Mineralogy@Rosana 2013 24
Isometric System
Mineralogy@Rosana 2013
25
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

26
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

27
Hexagonal System
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

28
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

29
Tetragonal System
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

30
M
i
n
e
r
a
l
o
g
y
@
R
o
s
a
n
a

2
0
1
3

31
Monocline System
Mineralogy@Rosana 2013 32
Orthorhombic System
Mineralogy@Rosana 2013 33
Mineralogy@Rosana 2013 34
Orthorhombic System
Triclinic System
Mineralogy@Rosana 2013 35
CRYSTAL HABIT
Mineralogy@Rosana 2013 36
Pertumbuhan kristal
Kristal/ mineral di alam bisa tertentuk secara individu
atau lebih sering dalam bentuk agregate /composite
crystal (kelompok/kumpulan kristal)
Pertumbuhannya bisa berbentuk :
* kristal yang tumbuh secara paralel/sejajar (epitaxis)
*kristal yang tumbuh berbentuk konsentris (hoper)
*kristal kembar yand ditandai oleh bidang cermin
yang membatasi kedua kristal kembar tersebut
37
Mineralogy@Rosana 2013
Bentuk-bentuk
pertumbuhan kristal
sebagai agregat
38
Mineralogy@Rosana 2013
TWIN CRYSTAL
Mineralogy@Rosana 2013 39
Intergrowths of Crystal
(Pertumbuhan Kristal)
Twin Crystal (Kristal Kembar)
40
Mineralogy@Rosana 2013
Kembar
Pertumbuhan yang simetri dari dua atau lebih
kristal pada substansi yang sama
Dua atau lebih dari kristal yang kembar
dihubungkan oleh unsur simetri yang tidak
muncul pada kristal yang tidak memiliki kembar
Unsur simetri (unsur kembar) ini akan
menunjukkan bentuk yang sama dengan individu
lain pada posisi kembarnya


41
Mineralogy@Rosana 2013
Kembar dapat disebabkan oleh :
Paragenetic intergrowth (=growth twins): sejak awal
pertumbuhannya kristal tersebut sudah mengatur diri
untuk membentuk kembar, cth kembar albit
(plagioklas)
Adanya difusi ion-ion atau atom-atom sehingga
mengatur diri membentuk kembar (=transformation
twins) ( =paragenetik), cth kembar mikroklin (k-
feldspar)
Metagenetik (=glide twins), adanya deformasi pada
batuan (karena patahan) setelah proses kristalisasi
selesai, bisa terjadi sliding (pergeseran) dan rotation
(putaran) pada susunan atomnya
42
Mineralogy@Rosana 2013
Ketentuan pada kristal kembar
Adanya hubungan tertentu antara individu satu dengan
individu lainnya dengan adanya sumbu simetri dan
bidang simetri, cth kembar kontak pada gypsum
Adanya sumbu kembar, bidang kembar dan bidang
komposisi atau disebut bidang kontak
Umumnya bidang kembar =bidang komposisi, tetapi
tidak selalu
Bidang kontak tidak selalu merupakan bidang simetri,
dengan kata lain bidang simetri tidak sama dengan
bidang komposisi
Sumbu simetri bukan merupakan sumbu kembar
43
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Aragonite twin

Note zone at twin
plane which is
common to each
part
Redrawn from Fig 2-69 of Berry,
Mason and Dietrich, Mineralogy,
Freeman & Co.
Although aragonite is
orthorhombic, the twin looks
hexagonal due to the 120
o
O-
C-O angle in the CO
3
group
44
Mineralogy@Rosana 2013
Operasi kembar adalah operasi simetri yang berhubungan
dengan dua atau lebih bagian (pencerminan, rotasi dan inversi)
1) Refleksi (bidang kembar)
Examples: gypsum fish-tail
2) Rotasi (biasanya 180
o
) pada sumbu kristal (sumbu kembar):
normal and parallel twins. Examples: carlsbad twin
3) Inversion (twin center)
Unsur kembar tidak bisa menjadi unsur simetri dari kristal secara
individu. Bidang kembar tidak bisa menjadi bidang cermin dari
kristal
Hukum kembar lebih khusus untuk mendeskripsi bentuk-bentuk
tertentu saja.
45
Mineralogy@Rosana 2013
Macam kembar
Kembar kontak (= sederhana) atau contact
twinning
Kembar penetrasi atau penetration twinning
Kembar berulang atau multipel atau
repeated or multiple twinning
46
Mineralogy@Rosana 2013
Twin Types
Potential
Twin Plane (111)
Mirror
Reflection
Composition
Plane
Contact Twins
Composition planes
correspond to twin
planes (mirrors)
Penetration Twins
Composition planes
are irregular;
formed by rotational
twin axis operation
Twin
Axes
Mineralogy@Rosana 2013 47
48
CONTACT TWINNING
Terbentuk oleh dua individu kristal yang saling melekat
(tumbuh menempel) menurut suatu bidang datang,
bidang kontak merupakan bidang persekutuan
Mineralogy@Rosana 2013
Penetration twinning
Merupakan kembar bersilang terbentuk bila dua kristal
tunggal tumbuh saling menembus sehingga membentuk sudut
yang runcing antara bidang-bidangnya.
49
Mineralogy@Rosana 2013
Multiple twinning
Terbentuk karena adanya perulangan petumbuhan kristal yang
saling melekat.
Dibedakan menjadi : perulangan sejajar (paralel lamellar);
perulangan berbentuk tekukan ( a knee-bent); dan perulangan
memusat atau berorientasi lingkaran (cyclic; circular)
50
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
1) Growth
Feldspars:
Plagioclase: Triclinic Albite-law-striations
b
a-c
b
a-c
51
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
1) Growth
Plagioclase: Triclinic Albite-law-striations
52
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
2) Transformation (secondary twins)
Feldspars:
Orthoclase (monoclinic) microcline (triclinic)
Monoclinic
(high-T)
b
a-c
Triclinic
(low-T)
b
a-c
53
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
2) Transformation (secondary)
SiO
2
: High T is higher symmetry
High Quartz P6
2
22
Low Quartz P3
2
21
cyclic twinning in
inverted low quartz
54
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
2) Transformation (secondary)
Feldspars:
K-feldspar: large K lower T of transformation
tartan twins



55
Mineralogy@Rosana 2013
Twinning
Mechanisms:
3) Deformation (secondary)
Results from shear stress
greater stress gliding, and finally rupture Also in
feldspars.
Looks like transformation, but the difference in
interpretation is tremendous
56
Mineralogy@Rosana 2013
Mechanisms:
3) Deformation (secondary)
Results from shear stress. Plagioclase
57
Mineralogy@Rosana 2013
Mechanisms:
3) Deformation (secondary)
Results from shear stress. Calcite
58
Mineralogy@Rosana 2013
Kembar pada sistim Isometrik
Berlaku hukum Spinel, yaitu bidang kembar
terletak pada indises (111= octahedron) karena
bidang kembar dan sumbu kembar mempunyai
indises yang sederhana
Contoh: kembar kontak pada intan, magnetit;
kembar penetrasi pada magnetit atau galena dan
pirit
59
Mineralogy@Rosana 2013
Twin Laws in the Isometric System
Penetrative
twins with
twin axes
parallel to
rotational
axes
Mineralogy@Rosana 2013 60
Kembar pada sistim Tetragonal
Bidang kembar terletak pada bidang indises (011) dan (110)
Contoh pada kembar berulang tipe tekukan pada mineral rutil
dan kasiterit
61 Mineralogy@Rosana 2013
Kembar pada sistim Hexagonal
Mineral karbonat (kalsit) adalah contoh yang
mengilustrasikan 3 hk yang berlaku pada sistim
hexagonal, yang menghasilkan diantaranya
kembar bentuk polisintetik
Pada sistim ini berlaku beberapa hukum kembar,
yaitu :
Hk. Dauphine : berupa suatu kembar, dimana terdapat
penggabungan antara dua individu, yaitu dua kiri dan
dua kanan. Tipe ini menunjukkan interpenetrasi
Hk. Brazil : berupa penggabungan dua individu satu
kiri dan satu kanan
Hk. J apanese : berupa kontak dua individu dengan
bidang kontak berindises (1122)
62
Mineralogy@Rosana 2013
63 Mineralogy@Rosana 2013
Kembar pada sistim Hexagonal
{0112} is most
common and may
produce single
contact or
polysynthetic
twins
Kembar pada sistim Ortorombik
Bidang kembar biasanya paralel dengan bentuk
prismanya
Pada sistim ini dijumpai tiga macam kembar, yaitu :
Kembar kontak pada mineral aragonit
Kembar berulang (cyclic) aragonit dan
cerussite
Kembar penetrasi staurolite
64
Mineralogy@Rosana 2013
65 Mineralogy@Rosana 2013
Kembar pada sistim Monoklin
Pada sistim ini dikenal adanya hukum
Karlsbad, Baveno dan Manebach, yang
contoh kembarnya dapat dilihat pada mineral
plagioklas
Hk. Karlsbad: berupa kembar interpenetrasi
dimana sumbu c kristalografi sebagai sumbu
kembarnya
Hk. Baveno: berupa kembar kontak, dimana
bidang kontak atau bidang komposisi berindises
(021)
Hk. Manebach: berupa kembar kontak dimana
bidang kembar terdapat pada bidang (001)
66
Mineralogy@Rosana 2013
67
Kembar pada sistim Monoklin
Mineralogy@Rosana 2013
Note that twin planes do
not align with mirror planes
Kembar pada sistim Triklin
Pada sistim ini berlaku hukum Albit dan Periklin.
Contoh kembar ini dapat dilihat pada mineral
feldspar
Hk. Albit: berupa kembar kontak dimana
bidang kontak kembar terletak pada bidang
(010)
Hk. Periklin: berupa kembar kontak dengan
bidang kembar terdapat pada sumbu b
kristalografi
68
Mineralogy@Rosana 2013
Twin Laws in the Triclinic System
Albite Law
{010} twin plane
Albite combined
with Pericline Law
[010] twin axis
results in tartan
twinning in microcline
(K-feldspar)

Mineralogy@Rosana 2013 69
70
Mineralogy@Rosana 2013
Quartz (J apan Law Twin)
Staurolite (PenetrationTwin)
Star Twin)
Calcite (Butterfly Twin)
Ortoclase (PenetrationTwin)
Diamond (PenetrationTwin)
VARIATION OF TWIN
CRYSTAL PROJECTION
To Be Continue
Mineralogy@Rosana 2013 71

Anda mungkin juga menyukai