Anda di halaman 1dari 24

STERILISASI

DEFINISI
Sterilisasi Umum : proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan
atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi dalam Budidaya Pakan Alami : upaya membebaskan
peralatan dan media dari organisme termasuk plankton yang tidak
dikehendaki

KEPETINGAN
PENGGOLONGAN berdasar J ENIS OBYEK dlm BPA

peralatan media proses kerja

kecil besar tahan tidak tahan
panas panas


Metode sterilisasi


mekanis fisis chemis

mikrofilter

pemanasan penyinaran

bahan kimia
STERILISASI secara MEKANIK

- Filtrasi, microfilter : 2,5 - 3 / 0,22 - 0,45
- Prinsip : Cairan lewat saringan berpori (ditekan dengan gaya
sentrifugasi atau pompa vakum). Bakteri tertahan pada saringan
- Virus tidak tersaring.
- Bahan tidak tahan panas atau mudah menguap:
vitamin
antibiotik
enzim
- Langkah :
Sterilkan tempat yang digunakan sebagai wadah
Media disaring menggunakan mikrofilter (2,5 - 3) dan langsung
ditempatkan pada wadah steril
Ditutup rapat dengan aluminium foil
Dilakukan dalam laminar flow


Macam MICROFILTER:

1. Non-disposable filtration apparatus
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 20-1000 ml
2. Disposable filter cup unit
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 15-1000 ml
3. Disposable filtration unit dengan botol penyimpan
- Disedot dengan pompa vakum
- Volume 15-1000 ml
4. Syringe filters
- Ditekan seperti jarum suntik
- Volume 1-20 ml
5. Spin filters
- Ditekan dengan gaya setrifugasi
- Volume kurang dari 1 ml

MACAM MACAM MICROFILTER
Cara kerj a menggunakan
Non-di sposabl e fi l trati on apparatus

1. Sterilkan saringan, membran penyaring (kertas saring)
dan erlenmeyer penampung.
2. Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis
(sesuai gambar), lalu isi corong dengan larutan yang
akan disterilkan.
3. Hubungkan katup erlenmeyer dengan pompa vakum
kemudian hidupkan pompa.
4. setelah semua larutan melewati membran filter dan
tertampung dierlenmeyer, maka larutan dapat
dipindahkan kedalam gelas penampung lain yang sudah
steril dan tutup dengan kapas atau aluminium foil yang
steril.

METODE FISIS
1. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung):
membakar alat pada api secara langsung
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
Oven (60-180
0
C).
untuk alat dari kaca : erlenmeyer, tabung reaksi dll.
c. Uap air panas:
Konsep mirip mengukus.
untuk Bahan yang mengandung air (tidak terjadi dehidrasi).
d. Uap air panas bertekanan :
autoklaf

2. Penyinaran
dengan UV
contoh :
membunuh mikroba pada permukaan interior Safety Cabinet
sterilisasi ruangan
Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Matahari
Sinar
Kosmik
Sinar
Gama
Sinar
X=Xrays
UltraViol-
Jauh
UltraViol-
dekat
Sinar
Tampak
Infra Mer-
dekat
Infra
Mer-jauh
Micro
wave
TV wa-
ve
Radio
wave
Energi Tinggi, Gel. Pendek Energi Rendah, Gel. Panjang
Energi matahari yang
sampai ke bumi
Kembali ke angkasa
AUTOKLAF AUTOCLAVE


- Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam
autoklaf lama kelamaan akan mendidih
- Uap air yang terbentuk mendesak udara yang
mengisi autoklaf.
- Setelah semua udara dalam autoklaf diganti
dengan uap air, katup uap/udara ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.
- Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang
sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer
mulai menghitung waktu mundur.
- Setelah proses sterilisasi selesai, sumber
panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai 0 psi.
- Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan
mencapai 0 psi.
Suhu 121
0
C dan tekanan 15 psi

jika tekanan 0 psi (pada ketinggian dpl / sea level) air
mendidih pada suhu 100
0
C,
autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama,
menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh
pada suhu 121
0
C.
(hanya berlaku untuk sea level)
jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu,
maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang.
Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki
dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya
tercapai suhu 121
0
C untuk mendidihkan air.
a. Peralatan Berukuran Kecil
Untuk peralatan isolasi plankton
Alat untuk sterilisasi


autoclave : oven :
121
O
C, 1 kg/cm, 15 menit 105
O
C, 5 jam

Langkah :
Peralatan dicuci dengan air tawar dan detergen
Letakkan pada rak, tunggu hingga kering
Cawan petri bungkus dengan kertas perkamen
Tabung reakasi : autoclave : tutup lubang dg kapas, bungkus kertas
perkamen
oven : masukkan tabung stainless steel, tanpa
bungkus kertas perkamen
Pipet ukur : tutup pangkal dengan kapas, bungkus dg kertas perkamen
Peralatan disusun dalam autoclave / oven, tutup, operasikan.
b. Sterilisasi media kultur
Menggunakan autoclave
Langkah :
Cuci peralatan dg air tawar dan detergen
Masukkan media dalam botol atau erlenmeyer yang
telah dicuci
Tutup dengan kapas atau gabus
Di atas kapas tutup dg alumunium foil
Masukkan dalam autoclave, operasikan



Perhatian
J angan dengan autoklaf :
- Bahan tidak tahan panas ti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim
- Paelarut organik, seperti fenol
- Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS

Untuk mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi
coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb :
- Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa fosfat
- Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone)
atau senyawa garam mineral lain.
- Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
- Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
- J angan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
- Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum dari total
volumenya, sisa ruang dibirkan kosong. J ika mensterilkan media 1L
yang ditampung pada erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan
waktu 30 menit.
Hot Air Method
(Oven)
Digunakan untuk peralatan gelas : cawan petri, pipet
ukur dan labu erlenmyer.
Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak
akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air
(embun) didalam alat gelas.
Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau
aluminium foil
Atur pengatur suhu oven menjadi 180
0
C dan alat
disterilkan selama 2-3 jam.
Fisikal Antimikroba
Agen Mekanisme Aksi Keterangan
Uap panas,
perebusan
Denaturasi protein Membunuh bakteri secara vegetatif ,
endospora virus tetap hidup, 100
O
C,
Uap panas,
autoclave
Denaturasi protein Membunuh semua mikroba
Uap panas,
pasteurisasi
Denaturasi protein Membunuh patogen pada produk
makanan, 63
O
C, 30 detik (72
O
C, 15 detik)
(140
O
C, 3 detik)
Uap panas, hot air
oven
Oksidasi dan
denaturasi protein
170
O
C, 2 jam, untuk sterilisasi peralatan
dan gelas
Osmotic pressure,
penambahan
garamatau gula
Plasmolisis
kontaminan
Digunakan untuk pengawetan makanan,
kurang efektif untuk jamur
Radiasi, UV Merusak DNA
Radiasi, sinar x Merusak DNA Untuk sterilisasi peralatan medik
STERILISASI CHEMIS
A. Sterilisasi alat besar
Bahan : HCl, HgCl
2
, Alkohol, Formalin, Phenol, Chlorin
Langkah :
Cuci alat dg air tawar dan detergen
Dg HCl : rendam dalam HCL 10% selama 2 hari
Dg Chlorin : rendam dlm larutan chlorin 150 mg/l selama 12 24 jam
Netralisir dg Na-Thiosulfat 40 50 mg/l
Bilas dengan air tawar sampai bau hilang

B. Sterilisasi lingkungan
antiseptik, UV

C. Sterilisasi Media
Air chlorin dinetralisir dengan Na-Thiosulfat

Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet
biosafety hood / Laminar flow hood / vertical flow cabinet
Biological Safety Cabinet
Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja mikrobiologi.
BSC memiliki pengatur aliran udara yang menciptakan
aliran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk
disaring dan diresirkulasi melalui filter.
Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk
dan udara di dalam keluar, untuk mencegah kontaminasi
dari luar dan pencemaran bakteri dari ruang BSC.
Udara yang keluar disaring melewati penyaring
sehingga sel-sel yang berbahaya tidak lepas keluar ke
ruangan lain.
Mensterilkan
meja kerja
Menuang media
Memindahkan biakan
dari cawan
Memindahkan cairan
dengan pipet
Saran-saran kerja aseptis :

1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam
tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut
(bagian yang memungkinkan kontaminan masuk)
dibakar/dilewatkan api terlebih dahulu.
2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol
terlebih dahulu lalu dibakar.
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus
ditunggu dingin dahulu atau dapat ditempelkan tutup
cawan bagian dalam untuk mempercepat transfer panas
yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi
steril didekatkan ke bagian api.
5. J ika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai
pembakar bunsen tetapi jika di luar Safety Cabinet maka
semakin banyak sumber api maka semakin terjamin
kondisi aseptisnya
Bahan Kimia Antimikroba
Agen Mekanisme Aksi Contoh
Surfaktan Merusak membran, Sabun, deterjen
Deterjen kationik Denaturasi protein,
merusak lemak
Antiseptik, desinfektan,
benzal koniun klorida
Asam dan basa organik pH tinggi atau rendah Inhibitor jamur, contoh
soda atau benzoat
alkohol denaturasi protein,
merusak lemak
antiseptik dan
desinfektan : etanol dan
isopropil
fenolik Merusak membran sel desinfektan
aldehids Denaturasi protein Gluteraldehida,
formaldehida
(desinfektan)
Etilen oksida Denaturasi protein -
oksidasi denaturasi protein Hidrogen peroksida,
benzoil peroksida
Gaseous Chemosterilizers
Contoh :
Propilen oksida (C
3
H
6
O)
Gas klorin (Cl
2
)
Klorin dioksida (ClO
2
)
Ozon (O
3
)
Etilen oksida (C
2
H
4
O)

Keterangan :
Digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas atau
kelembaban
Tidak korosif terhadap bahan, dapat digunakan untuk plastik
Mahal, toksik, karsinogenik

Anda mungkin juga menyukai