Anda di halaman 1dari 18

INTERVENSI / DUKUNGAN NUTRISI PADA PENYAKIT KRITIS

STROKE HEMORRAGHIK AKUT




TUGAS PRAKTIKUM


OLEH :
SUGENG PURNOMO
NIM : S531208013
IDENTITAS PASIEN
Nama depan : Tn. Suyadi Nama belakang : - Jenis Kelamin : L
Tanggal : 28-12-13 Umur , tahun : 55 Berat , kg : 38
Tinggi, cm : 153 I.D. nomor : 012331656 IMT : 16,23
Diagnosa : stroke hemorraghik akut dengan Hemiplegi Sinistra
Ruang : Unit GawaStroke

Pengkajian Data Pemeriksaan Klinis Fisik:
a. Hasil Pemeriksaan klinik adalah sebagai berikut :








b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : apatis , lemas, badan gemuk
Penilaian GCS : 3 2 2



Pengkajian Data Biokimia :
Tabel 1.
Hasil Pemeriksaan Klinik (28-12-2013)




DIAGNOSA GIZI
1. Domain Intake
Kelebihan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan tentang pola makan seimbang ditandai dengan
asupan energi, protein, lemak,dan karbohidrat melebihi kebutuhan.
2. Domain Klinis
Kelebihan berat badan berkaitan dengan asupan energi yang berlebih dari
kebutuhan ditandai dengan aktivitas fisik dan olah raga kurang dengan
IMT 28,69 kg/m
2
obes tingkat 1
Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan tinggi protein dan purin ditandai dengan kadar asam urat diatas
normal 8,64 mg/dl ( normal pria < 7 mg/dl )
3. Domain Behavior
Kurang pengetahuan tentang makanan yang rendah purin dan pola makan
seimbang berkaitan dengan kurang informasi tentang makanan rendah
purin dan gizi seimbang ditandai dengan pemilihan bahan makanan tinggi
purin dan pola makan sehari-hari yang tidak seimbang.

Kebutuhan kalori
Nama : Tn. Suyadi
Data pasien :
TB : 167 cm BB ideal = 90% (TB-100)kg = .. Kg (a)
= 90 % X 67 Kg = 60,3 kg
( wanita < 150 cm, pria < 160 cm BB ideal = (TB-100) = ..kg)
BB aktual = 80 kg kurus/ normal/ gemuk.
Jenis = pria/ wanita.
Kalori basal = 60,3 x 30 = 1809 kalori ( pria = 30 kal/kg, wanita 25
kal/kg (b)
Aktifitas : ringan/sedang/ berat/ sangat berat.
Umur : 55 th

Perhitungan kalori
Kalori Basal = a x b = 60,3 x 30 = 1809 .kalori (c)
Koreksi :
Umur > 40 th : - 5% x c = 0,05 x 1809 kalori = -90,45 kalori
Aktifitas ringan : + 20% xc = 0,2 x 1809 kalori = +361,8 kalori
Stres :

+ 10 % x c = 0,2 x 1809 kalori = +361,8 kalori
Gemuk : - 30%xc = 0,2 x 1809 kalori = -361,8 kalori
------------------------------- +
total kebutuhan = 1718,55 kalori
Jadi diet diabetes : 1718,55kalori

Kebutuhan Nutrisi per hari :
Karbohidrat = 65 % x : 1718,55 kkal / 4 = 1507 / 4 = 279,26 gram
Lemak = 15 % x : 1718,55 kkal / 9 = 348 / 9 = 28,64 gram
Protein = 20 % x : 1718,55 kkal / 4 = 464 / 4 = 85,49 gram
Kebutuhan Vitamin dan Mineral : Lihat di Tabel AKG, 2004.
Kebutuhan Serat : rendah serat

Perhitungan Status Gizi :
BB = 80 kg, TB = 167 cm, LLA = 17,5 cm LB : 24 cm
Perhitungan IMT : BB/(TB)
2
= 38/(1,53)
2
= 28,69 kg/m
2

Berdasarkan IMT, pasien memiliki status gizi Obes tingkat 1 (28,69 kg/m
2
),
karena batasan BB kurang yaitu < 18,5 kg/m
2
, menggunakan WHO WPR
/IASO /IOTF dengan kategori :

IMT yang diinginkan = 24
24 x (1,67)
2
= 24 x 2,7889 kg = 66,9336 kg dibulatkan = 67 kg.
BB supaya ideal tambahkan kalori 500 kal
Kebutuhan energi untuk BMR ( Energi Metabolik Basal / EMB )
= BB x 1 kkal x 24 jam
= 67 x 1 x 24
= 1608 kkal
BMR + Aktivitasa Fisik = 1,6 x 1608
= 2572,8 kkal

BMR + Aktivitasa Fisik + SDA = 1,1 x 2572.8
= 2830,08 kkal
Ada tambahan kalori untuk menaikkan Berat Badan
= 2830,08 - 500
= 2330,08 kkal
Jadi Total Kebutuhan Energi dalam sehari : 2330,08 kkal
Kebutuhan Nutrisi per hari :
Karbohidrat = 65 % x 2330,08 kkal / 4 = 378,64 gram
Lemak = 15 % x 2330,08 kkal / 9 = 38,63 gr
Protein = 20 % x 2330,08 kkal / 4 = 116,50 gram
Kebutuhan Vitamin dan Mineral : Lihat di Tabel AKG, 2004.
Kebutuhan Serat : rendah serat

TUJUAN DIET :
1) Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komlikasi penyakit.
2) Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal
dan dekubitus.
3) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
SYARAT DIET
1) Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi diberikan 1100-
1500 kkal/hari.
2) Protein cukup yaitu 0,8-1 g/kgBB. Apabila pasien berada dalam keadaan
gizi kurang, protein diberikan 1,2-1,5 g/kgBB. Apabila penyakit disertai
komplikasi gagal ginjal kronik, protein diberikan rendah yaitu 0,6 g/kgBB.
3) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan sumber
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu < 10% dari
kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi < 300mg.
4) Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
5) Vitamin cukup, terutama vitamin A, ribovlavin, B6, asam folat, B 12, C, dan
E.

SYARAT DIET
6) Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium. Penggunaan
natrium dibatasi denagan memberikan garam dapur maksimal 1,5 sendok
teh/ hari (setara dengan + 5gram garam dapur atau 2 g natrium).
7) Seratcukup, untuk membantumenurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
8) Cairan cukup, yaitu 6-7 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dan asites,
cairan dibatasi, minuman hendaknya diberikan setelah selesai makan agar
porsi makan dapat dihabiskan. Un tuk pasien dengan disfagia, cairan
diberikan secara hati-hati Cairan dapat dikentalkan dengan gel atau
guarcol .
9) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
10) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
JENIS JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
1. Fase akut (24- 48 jam)
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun.
Pada fase ini diberikan makanan parenteral (NPO/ nothing per oral) dan
dilanjutkan dengan makanan erenteral (naso gastric tube / NGT).
Pemberian makanan parenteral total perlu dimonitor dengan baik.
Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema serebral.
Kebutuhan energi pada NPO total adalah AMB x 1 x 1,2; protein 1,5 g / kg
BB; lemak maksimal 2,5 g/ kg ; dekstrosa maksimal 7 g/kg BB.

2. Fase pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien telah sadar dan tidak
mengalami gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan
diberikan per oral secara bertahap dalam bentuk Makanan Cair, Makanan
Saring , Makanan Lunak , Makanan Biasa.
Pasien mengalami disfagia maka makanan diberikan secara
bertahap , sebagai gabungan makanan NPO , per oral , dan NGT
sebagai berikut:
a. NPO
b. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui
NGT.
c. bagian per oral (bentuk semi padat) dan bagian melalui
NGT.
d. Diet per oral (bentuk semi padat dan semi cair) dan air melalui
NGT
e. Diet lengkap per oral
Oleh karena pasien masih disfagi pasien tetap diberikan Diet Makanan Cair
penuh melalui NGT dan oral dengan Makanan cair penuh Formula
Rumah Sakit dan pemberian diberikan secara bertahap mulai dari 1500
kkal. Untuk menghindari aspirasi dan kembung makanan diberikan tiap
2 3 jam.

Rencana Konsultasi Gizi
Tema : Diet Stroke
Media :Leaflet Stroke dan Daftar Bahan Makanan Penukar
Sasaran : Pasien, Istri, dan Keluarga .
Tempat : Ruang Gawat unit Stroke
Waktu : 20 menit
Metode : Bed Side Teaching, Tanya Jawab dan motivasi
Isi Materi :
Penjelasan tentang penyakit
Penjelasan tentang tujuan pemberian diet
Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian makana sesuai kondisi
pasien
Penjelasan tentang pengaturan dan pemilihan bahan makanan yang
boleh dan tidak boleh diberikan.
Motivasi makan

Anda mungkin juga menyukai