Anda di halaman 1dari 4

Tesis Rekayasa Konversi Energi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Turbin angin yang juga dikenal dengan sebutan kincir angin merupakan
sarana pengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik untuk memutar
generator listrik. Sejarah penggunaan energi angin dimulai sejak abad ke-17 SM
dan tersebar di berbagai negara seperti Persia, Babilonia, Mesir, China dan di
benua Eropa dengan berbagai bentuk rancang bangun. Berdasarkan kedudukan
poros jenis-jenis turbin angin itu dibagi dalam dua kategori, yaitu turbin angin
dengan sumbu horisontal dan turbin angin dengan sumbu vertikal.
Turbin Ventilator merupakan turbin angin dengan sumbu vertikal yang
memiliki gabungan fungsi dari turbin angin dan kipas hisap. Turbin ventilator
menggunakan energi angin sebagai pengganti kipas ventilasi bertenaga listrik.
Alat ini sering digunakan di atap yang berfungsi sebagai ventilasi pada bangunan
perumahan dan industri. Energi angin yang berhembus pada sudu turbin ventilator
akan menghasilkan drag force dan menyebabkan turbin ventilator berputar. Rotasi
Ini menghasilkan tekanan negatif di dalam turbin ventilator sehingga udara
terhisap dari dasar saluran. Udara memasuki turbin secara aksial melalui dasar
saluran dan keluar secara radial. Pada saat udara diam, pada ketinggian tertentu,
turbin ventilator juga dapat mensirkulasikan udara dengan efek bouyancy.
Chi-ming Lai (2003) telah menunjukkan pola aliran udara di sekitar turbin
ventilator. Aliran udara dibagi menjadi dua stream ketika melalui ventilator. Satu
aliran dalam arah rotasi dan menjadi gaya putar, sementara lainnya berada di arah
yang berlawanan dan meredam rotasi ventilator. Sudu yang berotasi melempar
partikel udara yang dihisap keluar dan mengkombinasi kedua aliran udara diatas,
yang mana konvergen di daerah wake pada sisi yang berlawanan dari angin yang
berhembus. Pada kajian yang sama, diuji tiga ukuran ventilator berdiameter 6, 14
dan 20 inchi dengan kecepatan angin antara 10 dan 30 m/s. Lai menemukan
bahwa semakin besar diameter ventilator akan menyebabkan nilai ventilation rate
semakin besar sebagaimana diharapkan. Chi-ming Lai (2005) telah menguji wind
turbine dengan membandingkan performa turbin ventilator dengan penambahan



Tesis Rekayasa Konversi Energi
2

modifikasi penambahan inner fan yang dikombinasikan dengan sel surya sebagai
pembangkit listrik skala kecil.
Naghman Khana (2008), beserta rekannya menyajikan studi pengukuran
debit (flowrate) dari empat buah turbin Ventilator komersial pada sistem
percobaan yang dirancang khusus. Debit ventilasi dan kecepatan putar turbin
ventilator dihitung pada kecepatan angin yang berbeda kemudian dibandingkan
dengan sebuah kolom (cerobong) terbuka sederhana dan dua vent standar. Studi
ini juga menjelaskan penggunaan motor DC sebagai penggerak ventilator pada
saat tidak ada terpaan angin dan konsumsi dayanya terhadap debit yang diberikan.
Serta membandingkannya debit aliran antara semua jenis turbin yang digerakkan
dengan angin dengan turbin yang digerakkan motor DC.
Penelitian-penelitian tersebut telah memberikan banyak informasi dan ilmu
yang berguna. Pengembangan terhadap penelitian tersebut juga masih
dilaksanakan sampai sekarang. Hal inilah yang memunculkan pemikiran baru
untuk melakukan penelitian tentang karakteristik aliran dan massa alir fluida pada
turbin ventilator. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dimana
turbin ventilator yang akan diuji adalah yang sudah digunakan dan dipasarkan
secara massal. Pada penelitian ini, akan diuji sebuah turbin ventilator yang sudah
ada di pasaran dengan beberapa modifikasi untuk diketahui pengaruhnya terhadap
performansi turbin ventilator. Modifikasi yang akan diterapkan adalah
penambahan panjang cerobong pada turbin ventilator. Data performansi yang
didapat akan dibandingkan dengan pengujian turbin ventilator yang diuji tanpa
modifikasi apapun. Pengujian ini diaplikasikan pada beberapa variasi aliran udara
bebas (freestream) dengan mengacu pada kecepatan angin rata-rata wilayah
Indonesia mulai dari 4 s/d 10 m/s.

1.2 Perumusan Masalah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya putaran turbin
ventilator, yaitu besarnya debit ventilasi yang mengalir pada pipa cerobong turbin
ventilator dan besarnya kecepatan freestream udara yang mengalir menuju turbin
ventilator, sehingga Lai, C.M. (2003) melakukan modifikasi dengan penambahan
inner fan, yang tujuannya untuk mendapatkan debit ventilasi dan putaran turbin



Tesis Rekayasa Konversi Energi
3

ventilator yang besar. Berdasarkan pertimbangan di atas dan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, Lai, C.M. (2003), maka penelitian ini difokuskan untuk
melakukan modifikasi penambahan rasio panjang dan diameter turbin ventilator.
Modifikasi penambahan rasio panjang dan diameter pipa cerobong turbin
ventilator (L/D) dimaksudkan agar memperoleh debit yang besar pada pipa
cerobong turbin ventilator, karena dengan semakin bertambahnya rasio panjang
dan diameter turbin ventilator, akan terjadi penurunan tekanan didalam pipa
cerobong turbin ventilator, sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang
semakin besar antara udara yang memasuki inlet pipa cerobong turbin ventilator
dan udara pada outlet pipa cerobong turbin ventilator. Perbedaan tekanan ini akan
menimbulkan terjadinya perbedaan energi yang semakin besar antara udara yang
memasuki inlet pipa cerobong turbin ventilator dan udara pada outlet pipa
cerobong turbin ventilator, sehingga akan menghasilkan debit yang semakin besar
pada outlet pipa cerobong turbin ventilator. Dengan semakin bertambahnya debit
pada outlet pipa cerobong turbin ventilator, maka akan dihasilkan unjuk kerja
turbin ventilator yang lebih besar, dan akan mempengaruhi besarnya daya yang
dihasilkan untuk diaplikasikan sebagai pembangkit listrik.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio panjang
dan diameter pipa cerobong turbin ventilator terhadap unjuk kerja turbin
ventilator, dalam hal ini mengukur tekanan pada pipa cerobong, putaran, dan daya
listrik yang dihasilkan oleh turbin ventilator. Percobaan ini dilakukan dengan cara
:
1. Mengukur tekanan statis dan dinamis pada outlet pipa cerobong turbin
ventilator.
2. Mengukur besarnya putaran yang dihasilkan oleh turbin ventilator.
3. Mengukur besarnya daya yang dihasilkan oleh turbin ventilator.
4. Membandingkan hasil eksperimen dan solusi analitis;
5. Pemodelan dan pengamatan pola aliran dengan CFD.




Tesis Rekayasa Konversi Energi
4

1.4. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan arah penelitian, maka diberikan beberapa batasan
masalah sebagai berikut:
1. Turbin ventilator yang akan dilakukan pengujian adalah dengan
menggunakan desain yang beredar atau tersedia di pasaran.
2. Turbin ventilator yang digunakan dalam pengujian memiliki rasio panjang
dan diameter pipa cerobong sebesar 1; 1,28 dan 1,57
3. Besarnya kecepatan angin yang digunakan dalam pengujian adalah 4, s/d 9
m/s.
4. Aliran yang dipakai bersifat incompressible, viscous, uniform, dan steady.
5. Perpindahan panas dapat diabaikan.
6. Program CFD yang digunakan fluent 6.3.

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan memiliki manfaat
antara lain :
1. Turbin ventilator dapat dimanfaatkan sebagai micro power plant
2. Pemanfaatan teknologi konversi energi mampu memberikan solusi
mengenai kelangkaan energi.
3. Dapat membantu menyelesaikan keresahan yang dihadapi oleh masyarakat
khususnya krisis energi menggunakan energi alternatif yang ramah
lingkungan.
4. Dapat mengetahui pola aliran yang ada di cerobong dengan analisis CFD
dalam aliran 3 dimensi.

Anda mungkin juga menyukai