Anda di halaman 1dari 18

Tugas Teknik Permesinan Kapal I

Tera asysyifaa 4212100120


Fadlan 4212100123
Ramdhan febrianto saputra 4212100124
Jonathan fritz 4212100130
Manuel daud panjaitan 4212100134
Onggo firstha nichita 4212100138
Muhammad Iqbal faruqi 4212100144
Natya an nuur bestari 4212100146
Putu Krishna wahyuni 4212100147
Alfian 4212100701













PERBEDAAN MOTOR DAN MESIN

MOTOR (engine)
Merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan gerak (tenaga)
o Contoh : motor diesel, motor bensin
MESIN (machine)
Suatu peralatan kerja yang memerlukan tenaga
o Contoh : mesin bubut, mesin bor

PERMESINAN (KAPAL) adalah suatu peralatan yang terdiri dari motor-motor atau
mesin-mesin dan peralatan lainnya

JENIS-JENIS MOTOR
MOTOR BAKAR (COMBUSTION ENGINE)
o Menggunakan bahan bakar
o Terdapat dua jenis motor bakar, yaitu:
Motor bakar luar (external combustion engine) yaitu pembakaran dibakar
pada luar bagian penghasil tenaga. Contohnya steam turbine yang
berprinsip fluida masuk dan keluar (reciprocating steam engine) dan
membutuhkan boiler (ketel uap).

Motor bakar dalam (internal combustion engine) yaitu pembakaran
dibakar pada dalam bagian penghasil tenaga. Contohnya motor diesel,
motor bensin.

Perbedaan motor diesel dan motor bensin.
o Motor bensin dibakar menggunakan oksigen dan ada
pemicu yaitu busi
o Motor diesel mempunyai syarat panas dan untuk starting
menggunakan tekanan (PV/T = constant)


Spesifikasi motor diesel motor induk
o Paling banyak digunakan
o Terdapat tiga jenis putaran yaitu putaran rendah, putaran menegah, dan putaran
tinggi
o Karena putaran propeller umumnya 100-250 Rpm sedangkan putaran motor diesel
bisa lebih dari 1000Rpm maka digunakan reduction gear dalam gear box.
o Engine dengan putaran tinggi lebih murah dipasaran dan ukurannya tidak sebesar
putaran rendah. Tetapi lifetime dari engine putaran tinggi lebih cepat daripada
putaran rendah.
o Untuk membuat kapal bergerak maju dan mundur digunakan ada beberapa cara
yaitu
memutar daun propeller bisa digunakan CPP (controllable pitch propeller)
yaitu dengan cara membalik daun kemudi
menggunakan reversible engine (yaitu engine dengan kemampuan
memutar balik arah putaran propeller)




















MAIN ENGINE

Sistem Bahan Bakar ( fuel oil system )
a. Bahan bakar dari tangki pokok ( bunker settling tank ) dihisap dengan menggunakan
pompa transfer ( transfer pump ) melalui pre-filter ( filter pendahuluan ) yang perlu
diperhatikan pada tahap ini adalah :
b. Bahan bakar dipompa ketangki harian ( service tank ) melalui :
1. Melalui purifier ( separator ) untuk memisahkan bahan bakar dan air,
kotoran dibuang ketangki kotor ( sluge tank ).
2. Melalui secara langsung ( by pass ) tanpa melalui purifier menuju tangki
harian ( service tank ).
c. Bahan bakar yang ditransfer ketangki harian akan dipantau melalui parameter (
level alarm ) atau gelas duga ( sight glass ), bila tangki penuh bahan bakar akan
keluar dan kembali ketangki pokok ( bunker / settling tank ).
d. Sedangkan endapan dari bahan bakar pada tangki harian dapat dibuang dengan
membuka klep pada sistem tangki harian melalui pipa ketangki kotor (sluge tank).
e. Bahan bakar dari tangki harian akan dihisap oleh mesin dengan menggunakan
pompa bahan bakar utama ( F.O Primary pump ) dengan tekanan 6 Bar melalui :
1. Flow meter unit : pengatur aliran dari tangki.
2. Double filter magnetic : untuk mengendapkan kotoran bahan bakar yang
masih tersisa terutama gram-gram dengan menggunakan magnet didalamnya (
disebut strainer ) dengan bahan filter dari logam sehingga filter dapat dibersihkan
kemudian dipasang kembali.

f. Pompa bahan bakar utama digerakkan oleh MPK, sehingga sebelum pompa
dibuatkan by pass yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar langsung ke
injektor tanpa dipompa ( karena tangki harian berada lebih tinggi dari mesin )
karena pengaruh gravitasi.
g. Bahan bakar dari double filter magnetic ( mesin belum distart ) dan dari pompa
bahan bakar utama ( saat mesin sudah jalan ) dialirkan melalui filter paper yang
elemennya terbuat dari kertas untuk menangkap partikel non logam yang terdapat
pada bahan bakar.
h. Setelah melewati filter paper, bahan bakar masuk ke masing masing silinder
dengan dilengkapi petunjuk meteran tekanan dari bahan bakar yang masuk,
sedangkan sisa bahan bakar yang tidak masuk ( dalam sistem pembakaran ) dan
faktor kebocoran kebocoran pada mesin dialirkan kembali masuk drain.
i. Sistem ini juga dihubungkan dengan sistem pengembalian bahan bakar dari MPK
II atau sebaliknya sehingga kedua MPK dapat berhubungan untuk sistem bahan
bakar seperti pada tangki harian terdapat dua pipa pelepasan / pembuangan. Sisa
bahan bakar yang keluar sistem yang salah satunya dilengkapi dengan alarm yang
bekerja berdasrkan ketinggian dari sisa bahan bakar pada MPK.

Sistem Air Pendingin ( cooling water system )
Air tawar dari tangki expansi dihisap oleh pompa air tawar kemudian ditekan
masuk ke silinder jacket ( water mantel jacket ) mendinginkan silinder dan silinder head,
lalu keluar dengan membawa panas dari mesin, kemudian melewati heat exchanger
nossle cooling oil kemudian panas mesin yang dibawa oleh air tawar didinginkan oleh air
laut pada fresh water cooler for engine ( pendingin air tawar untuk mesin ). Kemudian
kembali lagi dihisap oleh pompa air tawar kembali, begitu seterusnya berlangsung secara
sirkulasi.

Sistem Air Laut Pendingin
Air laut pendingin dihisap oleh pompa air laut setelah sebelumnya melewati filter
air laut, kemudian mendinginkan charging air cooler dan L.O. cooler for gear kemudian
baru mendinginkan air tawar pada cooler air tawar untuk mesin dan melewati
thermostatic valve baru kemudian dihisap kembali oleh pompa air laut begitu seterusnya
berlangsung secara sirkulasi.

Sistem Minyak Lincir ( lube oil system )
a. Dari oli carter, oli dihisap pompa preming yang digerakkan oleh motor menuju
klep pengatur tekanan ( double non-return valve ) sebagian dialirkan ke cooler
dan diteruskan kedouble filter melalui thermostat valve selanjutnya dari double
filter masuk oli cooler.
b. Setelah mesin running oli dari carter dihisap oleh pompa dialirkan kecooler dan
diteruskan ke double filter melalui thermostat valve, dan thermostat valve akan
membuka bila temperatur oli 51 - 60
0
C. Selanjutnya dari double filter masuk ke
oli carter sedangkan sebagian lagi bila tekanan oli terpenuhi akan diteruskan oleh
klep pengatur tekanan masuk ke oli carter.
c. Dari carter MPK oli bertemperatur 32
0
C dihisap pompa purifier (
separator ) melalui pre-filter ( magnetic insert ) menuju preheater purifier
selanjutnya oli masuk purifier untuk dipisahkan dan diendapkan, oli yang sudah
bersih dialirkan ke mesin, temperatur oli yang diharapkan keluar dari preheater
sebesar 65
0
C.
Sistem Udara Start ( air start system )
a. Udara start diperoleh dari botol angin ( starting air receiver ) yang disupply dari
compressor udara melewati filter udara.
b. Disamping untuk supply udara start botol angin juga mensupply udara untuk
pelayanan umum ( termasuk untuk gauge / typhoon ) dan sistem udara kontrol (
pneumatic ).
c. Botol angin dilengkapi dengan pressure indikator yang menunjukkan tekanan
udara hasil pengisian compressor udara, bila udara telah digunakan sehingga
tekanan udara dalam botol berkurang maka PAL ( Pressure Alarm Low ) akan
alarm secara otomatis akan terisi dan compressor udara yang stand by start.

AUXILIARY ENGINE
Umumnya dipasang lebih dari satu unit karena berbeda dengan main engine yang ada masa
istirahatnya ketika kapal sandar, auxiliary engine tetap berjalan walau kapal sandar. Contoh :
generator tetap harus berjalan untuk menunjang kelistrikan kapal, dan lain-lain.

Generator :
a. Main Generator
b. Emergency Generator
Air Compressor
Secara umum ada beberapa faktor utama pendukung satu sistem mesin pendingin, yaitu
bagian-bagian pokok mesin pendingin itu sendiri dan fluida yang digunakan pada mesin
pendingin tersebut. Dan tujuan pokok dari pengoperasian mesin pendingin adalah agar supaya
suasana atau kondisi pada tempat yang kita tempati atau kita inginkan terasa lebih sejuk dan
nyaman, sehingga dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kita sehari-hari tidak terganggu
oleh kondisi temperatur ruangan yang tidak nyaman.
Adapun bagian-bagian pokok dari mesin pendingin secara umum adalah :
a. Kompressor
b. Kondensor
c. Klep ekspansi
d. Evaporator
Dan fluida atau media yang digunakan sebagai pendukung pendinginan pada mesin
pendingin adalah Freon (R-404A), air tawar, air laut, minyak pelumas (oli) serta udara.
MOTOR DARURAT
(EMERGENCY ENGINE)

Motor darurat/emergency engine atau biasa disebut ESEP (electricity source emergency
power) ialah sistem keselamatan pada kapal yang digunakan dimana saat kapal dalam keadaan
darurat. Esep sendiri terletak di luar kamar mesin ( diatas main deck ) ini bertujuan agar ESEP
berfungsi secara maksimal dan juga menghindari dari kerusakan yang diakibatkan suatu hal yang
terjadi pada ruang mesin, sebab suatu kapal sudah dikatakn mati/tidak selamat jika kamar mesin
dan deck utama telah dipenuhi dengan air. Olehn sebab itu ESEP harus diletakan di atas dek
utama agar ESEP tetap dapat berfungsi walaupun kapal telah 90% tidak terselamatkan.
ESEP sendiri berfungsi sebagai alat keselamatan dan meminta bantuan saat kapal dalam
keadaan darurat. Salah satu alat yang di tunjang oleh ESEP ialah sistem komunikasi. ESEP
sendiri memiliki tenaga yang bersumber dari aki/ batrai dan ditujukan untuk penerangan tempat-
tempat tertentu seperti, lorong, deck sekoci, dan tempat setrategis saat kapal dalam keadaan
darurat.

MACAM MACAM MOTOR YANG DIGUNAKAN PADA KAPAL
Electric Diesel
Biasa digunakan pada kapal selam sebab memiliki keunggulan yaitu noise yang di hasilkan kecil




Motor Uap Torak
Tidak digunakan dalam marine engginering lagi sebab tidak prkatis, instalasi berat, efisiensi
bahan bakar dibandingkan mesin diesel rendah, namun memiliki keuntungan yaitu semua bahan
bakar bisa dan memiliki putaran yang rendah yang mana sangat efisien untuk penggunaan mesin
marine.


Turbin Uap
- menggunakan boiler
- instalasi lebih ringan dari pada motor uap torak
- putaran kerja tinggi (2500-5000) RPM use reduction gear
Diesel
EG CG
- electrical turbin
- hanya untung pada daya yang besar
- efisiensi rata- ratanya kurang dari motor diesel

Gas Turbin
Komponen instalasi turbin gas yang utama :
- Ruang bakar
- Kompresor
- Turbin
Dan juga memiliki efisiensi yang rendah namun instalasinya ringan, itulah mengapa turbin
gas ini banyak dimanfaatkan pada pesawat terbang sebab memiliki kelebihan yaitu ringan
namun dalam segi cost ( bahan bakar) sangat lah boros .


PIPING SYSTEM
SISTEM BALLAST
a. Fungsi ballast :
Sistem ballast didesain untuk memindahkan air laut ballast agar dapat mengatur
kemiringan dan keseimbangan kapal yang diinginkan sehinga kapal dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan dan muatan.
Air ballast dapat di pindah-pindahkan dari kelompok tangki depan belakang, kekiri kanan
dan sebaliknya sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
3 (tiga) pompa tipe sentrifugal berfungsi untuk hisap dan tekan air laut untuk ballast,
tiga pompa tersebut dapat dioperasikan secara bersama-sama dan bisa dipakai salah satu
atau lebih, sesuai dengan waktu yang dipakai untuk ballast.

PIPA-PIPA VACUUM

Perpipaan vakum harus sesuai dengan prinsip-prinsip pemindahan sistem vakum limbah
yaitu perpindahan limbah dengan perbedaan tekanan sebelum dan sesudahnya. Selama
perpindahan melalui sistem pipa, limbah dipengaruhi gravitasi dan akan dilemparkan keluar pada
saatnya. Untuk alasan ini maka sistem pipa perlu pada posisi rendah dimana limbah dapat
berbentuk lagi, agar perbedaan tekanan dapat stabil kembali. Pipa-pipa harus diperkuat dengan
clamps dan dibuat dari pabrik yang terpercaya.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat mengukur pipa-pipa vakum yaitu :
- Jumlah pengguna
- Jumlah pembilasan per orang per unit pada suatu waktu
- Jumlah toilet-toilet vakum yang terpasang
- Tipe toilet yang digunakan ( perorangan atau umum

AUXILIARY BOILER
Pemanas bantu untuk mesin

STARTING SYSTEM
Pada kapal yang umumnya mengunakan mesin diesel starting system yang digunakan
ialah sistem tabung udara. Yaitu sistem dimana udara di kompres pada suatu tabung udara yang
di alirkan melalui pipa menuju torak pada mesin diesel untuk memulai suatu kerja pada mesin
diesel.

SISTEM BILGA
Fungsi Bilge
Sistem bilge dilengkapi dengan peralatan yang dapat dipergunakan memindahkan
cairan (got) dari raung mesin dengan pompa hisap pompa bilge dengan rose box yang
terdapat di ruang engine, shaft room, auxiliary room stearing gear room, dan bow
thruster room.
Eduktor juga tersedia pada penyimpanan untuk pengeluaran limbah haluan kapal, bow
thruster room, sewage treatment room.

PERMESINAN DECK

Pompa-pompa yang dioperasikan Solenoid
Sistem ini terdiri dari sebuah pompa jalan tetap yang digerakkan oleh motor elektrik. Sinyal-
sinyal perintah dari darun kemudi kepada salah satu solenoid pada katub manuver akan mengoperasikan
kumparan utama dan langsung mengalirkan olie dari pompa yang bersesuaian ke kamar penampung di
penggerak. Daun kemudi akan bergerak sesuai sinyal perintah. Ketika perintah yang dikehendaki tercapai,
katub akan mem-block posisi daun kemudi.
Penggerak secara normal didukung dengan dua pompa berdiri sendiri yang dijalankan oleh motor
elektrik. Pengendali motor untuk motor elektrik pada setiap unit pompa memiliki supplai daya sendiri dari
switch boards.
Supplai daya untuk sistem kontrol berasal dari pengendali motor yang saling bersesuaian. Oleh
karena itu kedua sistem sama-sama secara hidrolik maupun elektrik adalah terpisah dan berdiri sendiri.
Sebuah kesalahan pada satu sistem karena itu tidak akan mempengaruhi sistem operasi unit lainnya.

Pompa-pompa yang dikontrol oleh frekuensi
Sistem ini menggunakan sebuah pompa hidrolik bolak-balik bersama-sama pengubah frekuensi
untuk merubah kecepatan dan arah dari pompa. Desain ini memberikan kehalusan pada waktu start dan
stop dari pealatan kemudi dan memungkinkan suatu akurasi dari sistem kontrol secara analog.
Unit daya terdiri dari sebuah pompa bolak-balik, kopling fleksibel dan motor elektrik berada
diatas penggerak.
Sinyal-sinyal perintah daun kemudi mengoperasikan pompa manuver dan langsung mengalirkan
olie dari pompa yang bersesuaian ke kamar penampung di penggerak. Daun kemudi kemudian akan
bergerak ke arah sesuai dari sinyal perintah. Ketika perintah yang dikehendaki tercapai, pompa manuver
akan berhenti dan katub akan mem-block posisi daun kemudi.
Penggerak secara normal di supplai dengan dua pompa berdiri sendiri yang masing masing
digerakkan oleh motor elektrik. Pengendali motor (pengubah frekuensi) untuk motor elektrik pada setiap
unit pompa mempunyai supplai daya sendiri-sendiri yang berbeda dari switch boards. Supplai daya untuk
sistem kontrol berasal dari pengendali motor yang bersesuaian. Oleh karena itu dua motor kedua-duanya
baik secara gidrolik maupun elektrik terpissah dan berdiri sendiri. Sebuah kesalahan pada satu sistem
karena itu tidak akan mempengaruhi sistem lainnya.
Windlass
Sistem Permesinan Jangkar
Fungsi : menurunkan dan mengikat jangkar
Komponen : - sistem roda gigi ( type reduceing gear)
- motor listrik
- umumnya hanya terdiri dari 1 di depan
- pada kapal besar umunya di tambahkan di belakang
- harus memiliki tanda keselamatan lampu jangkar
Pada sistem jangkar ini jangkar di tempatkan pada ruangan yang bernama chain locker. Sistem
jangkar sendiri harus memiliki lampu jangkar yang dapat dilihat pada sudut 360 derajat agar
kapal-kapal yang akan mendekat pada kapal yang sedang menambat mengetahui bahwa di
sekitar kapal tersebut terdapat jangkar, ini berhubungan dengan keselamatan kapal.

Sistem Permesinan Bongkar Muat
Fungsi : bongkar muat pada saat kapal docking
Komponen : - sistem rode gigi
- motor listrik
- tiang mas

Pada sistem bongkar muat barang tiang yang digunakan pada saat bongkar muat disebut tiang
mast. jika pada tiang mas mencapai sudut 60 derajat dari titik 0nya maka minimal jarak tiang
mast harus 1,5 meter. Ini berfungsi sebagai keselamatan kapal agar tidak menabrak badan/ lampu
kapal.


SISTEM PENGGERAK KAPAL

Propeller dan Shaft
Propeller
Jenis propeler berdasarkan sistem untuk gerak maju mundurnya sendiri dibagi 3 yaitu :
1. Dengan 2 arah putaran propeler
2. Controlable pitch control
3. Sistem double engine

a. Bagian-bagian propeller
Bagian-bagian dari sebuah propeller ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:










Keterangan:
1). Hub
Hub propeller merupakan bagian berbentuk silinder yang solid tempat melekatnya daun
propeller sekaligus menyatukannya dengan shaft propeller. Agar propeller benar-benar kuat maka
umumnya ukuran dari hub ini diambil pada kisaran 14% dari diameter propeller.

Gambar 2.9-Bagian-bagian propeller
2). Keyway
Bagian ini merupakan pasak yang menyatukan gerak dari poros (shaft) dengan hub
propeller.

3). Blade (daun propeller), merupakan bagian yang berbentuk fin atau foil (daun) dimana jumlah
daun ini bervariasi sesuai dengan perancangan. Namun umumnya pada twin screw digunakan
daun propeller berjumlah ganjil, sedangkan pada single screw berjumlah genap.

b. Basic Characteristic
Ada 3 (tiga) faktor yang paling dominan yang mempengaruhi performansi dan efisiensi
dari sebuah propeller yaitu:
1) Diameter.
Efek dari diameter pada sebuah propeller adalah dalam hal besarnya daya yang
diserap oleh propeller itu sendiri, dimana semakin besar diameter propeller maka akan
semakin besar pula daya yang diserap oleh propeller tersebut. Begitu juga dengan
bertambahnya ukuran diameter propeller maka efisiensi dari propeller tersebut juga akan
semakin tinggi.
2) Putaran Propeler
Pada umumnya suatu instalasi akan dipasang reduction gear antara main engine
dengan shaft propeller. Tujuan dari reduction gear ini adalah untuk mendapatkan putaran
yang lebih rendah sehingga sebuah propeller yang berdiameter besar dengan efesiensinya
lebih tinggi dapat dipasangkan dengan high speed engine yang lebih ekonomis dan
kompak. Ada pun putaran propeller ini akan mempengaruhi besarnya beban daya yang
dapat diserap oleh sebuah propeller, dimana semakin tinggi putaran maka beban propeller
akan semakin besar pula.
3) Pitch
Terminologi kerja sebuah propeller adalah sama dengan system kerja sebuah baut
(screw), itulah sebabnya mengapa acapkali propeller dikenal dengan istilah screw propeller.
Seperti halnya dengan baut, bila diputar pada satu sisi drat dalam satu kali putaran akan
segaris dengan sisi tersebut. Dalam istilah propeller jarak yang dihasilkan kedua sisi
tersebut dikenal sebagai pitch propeller. Keterangan tersebut dapat dijelaskan pada gambar
berikut:














Gear Box
a. Gear Box dibuat dari besi tuang. Yang terdapat pada bagian bawah, tengah dan bagian atas.
b. Rumah thrust bearing terpasang pada rumah gear box.


Air Propulsion
digunakan pada kapal yang berlayar di perairan dangkal seperti sungai dan rawa-rawa
Gambar 2.10-Pitch pada screw propeller

Gambar Air Propulsion Motor Boat



Water Jet

Gambar Sistem Water Jet

Sistem water jet secara teorinya ialah menembakan air bertekanan tinggi yang dihisap dari
pompa.

Peralatan peralatan oleh gerak-gerak kapal.
- Maju mundur
- Merubah haluan
- Gerak paralel
Merubah haluan bisa dengan 2 cara yaitu
1. dengan kemudi
2. dengan bow/stern trastrer

Anda mungkin juga menyukai