ANALISIS LEMAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOLDFISCH
I. LEMAK & ANALISIS LEMAK Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah lemak (low fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi hilang. Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi berbahaya. Karakteristik fisikokimia utama dari lemak yang digunakan untuk membedakan lemak dari komponen lain dalam makanan adalah kelarutannya dalam pelarut organik, ketidaktercampuran dengan air, karakteristik fisik (densitas yang rendah dan sifat spektroskopik). Teknik analisis berdasarkan ketiga karakter di atas diklasifikasikan menjadi : (i) ekstraksi solven (ii) ekstraksi non-solven (iii) metode instrumental Penentuan kuantitatif atau penentuan kadar lemak atau minyak yang terdapat dalam bahan makanan. Ada dua cara ekstraksi lemak atau minyak, yaitu cara kering dan cara basah. Ekstraksi cara kering digunakan untuk bahan padat, antara lain dengan alat ekstraksi Soxhlet, alat ekstraksi Goldfish, alat ekstraksi ASTM (American Society Testing Material). Ekstraksi cara basah digunakan untuk bahan cair, antara lain dengan botol Babcock dan metode Mojonnier. Hasil analisis kadar lemak atau minyak yang diperoleh merupakan lemak kasar (crude fat) karena selama analisis selain lemak atau minyak, juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen yang lain.
Titen Pinasti 140603100003 Tugas Analisis Makanan 2
Ekstraksi dengan alat Goldfish sangat praktis. Bahan sampel yang telah dihaluskan dimasukan kedalam thimbel dan dipasang dalam tabung penyangga yang pada bagian bawahnya berlubang. Bahan pelarut yang digunakan ditempatkan dalam bekerglas di bawah tabung penyangga. Bila beaker glas dipanaskan uap pelarut akan naik dan didinginkan oleh kondensor sehingga akan mengembun dan menetes pada sampel demikian terus menerus sehingga bahan akan dibasahi oleh pelarut dan akan terekstraksi, selanjutnya akan tertampung ke dalam bekerglas kembali. Setelah ekstraksi selesai, sampel berikut penyangganya diambil dan diganti dengan bekerglas yang ukurannya sama dengan tabung penyangga. Pemanas dihidupkan kembali sehingga pelarut akan diuapkan lagi dan diembunkan serta tertampung ke dalam bekerglas yang terpasang di bawah kondensor, dengan demikian pelarut yang tertampung dapat dimanfaatkan untuk ekstraksi yang lain (Sudarmadji, 1996). Metode Goldfish merupakan metode yang mirip dengan metode Soxhlet kecuali labu ekstraksinya dirancang sehingga solven hanya melewati sampel, bukan merendam sampel. Hal ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi, tapi dengan kerugian bisa terjadi saluran solven dimana solven akan melewati jalur tertentu dalam sampel sehingga ekstraksi menjadi tidak efisien. Masalah ini tidak terjadi pada metode Soxhlet, karena sampel terendam dalam solven.
Gambar Alat Goldfisch
Titen Pinasti 140603100003 Tugas Analisis Makanan 3
II. PRINSIP Melarutkan lemak yang terdapat dalam bahan dengan pelarut lemak selama beberapa waktu menggunakan metode ekstraksi dengan alat soxhlet/goldfish. Lemak yang terekstraksi (larut dalam pelarut) akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu sokhlet/gelas goldfish), kemudian dipisahkan dalam pelarutnya dengan cara dipanaskan dalam oven suhu 105 0 C. Pelarut akan menguap, sedangkan lemak tidak akan menguap karena titik didih lemak lebih dari 105 0 C, sehingga akan tertinggal dalam wadah untuk ditentukan beratnya. III. ALAT DAN BAHAN Alat-Alat yang digunakan Peralatan Ekstraksi Goldfisch Labu ekstraksi Beaker Glass Kondensor Oven Vakum Neraca Analitis Bahan-bahan yang digunakan Sampel lemak yang akan dianalisis Pelarut (Kloroform, Petroleum eter, Etil eter, Benzene, Heksana, Aseton) IV. PROSEDUR 1. Timbang kira-kira 5 g bahan kering dan halus dan pindahkan ke dalam kertas saring atau kertas aluminium (aluminium foil) yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membungkus bahan dan dapat masuk dalam thimble, yaitu pembungkus bahan yang terbuat dari alumina yang porous. 2. Pasang bahan dan thimble pada sample tube, yaitu gelas penyangga yang bagian bawahnya terbuka, tepat dibawah kondensor alat distilasi Goldfisch. 3. Masukan pelarut, misalnya petroleum-ether secukupnya (paling banyak 75 ml) dalam gelas piala khusu yang telah diketahui beratnya. Pasanglah piala berisi pelarut ini pada kondensator sampai tepat dan tak dapat diputar lagi.
Titen Pinasti 140603100003 Tugas Analisis Makanan 4
4. Jangan lupa mengalirkan air pendingin pada kondensor. Naikkan pemanas listrik sampai menyentuh bagian bawah gelas piala dan nyalakan pemanas listriknya. 5. Lakukan ekstraksi selama 3-4 jam. lalu matikan pemanas listriknya dan turunkan. Setelah tidak ada tetesan pelarut, ambillah thimble dan sisa bahan dalam gelas peyangga. 6. Pasanglah gelas piala penampung pelarut (solvent-recovery-tube) ditempat gelas peyangga tadi. Gelas piala yang berisi pelarut dan minyak yang terekstraksi, dipasang lagi dan dilanjutkan pemanasan sampai semua pelarut menguap dan tertampung dalam gela spiala penampung pelarut. Pelarut yang tertampung dapat digunakan lagi. 7. Lepaskan gelas piala yang berisi minyak dari alat distilasi dan lanjutkan pemanasan diatas alat pemanas sampai berat konstan. Timbang berat minyak dan hitunglah persen minyak dalam bahan. V. PERHITUNGAN Perhitungan Berat Lemak dalam Contoh ( )
Perhitungan Kadar Lemak (%) ( )
VI. KESIMPULAN Analisis lemak menggunakan metode Goldfisch sama halnya dengan metode soxhlet namun, perbedaannya hanya terletak pada penggunaana labu ekstraksinya. Metode Goldfisch termasuk kedalam metode ekstraksi cara kering. Penentuan kadar lemak selain dengan metode Goldfisch juga dapat digunakan metode lain seperti Metode Soxhlet, Metode Gerber, dan Metode Babcock. VII. DAFTAR PUSTAKA Nielsen, S. 2010. Food Analysis. Fourth Edition. USA: Springer. Sudarmadji. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pangan. Yogyakarta: Liberty.