Anda di halaman 1dari 20

STIKES KARSA HUSADA GARUT

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas IDK II


(ILMU DASAR KEPERAWATAN II)



DI SUSUN OLEH :
Kartini. Cendrawasih khg.c 11o29


STIKes Karsa Husada Garut
2011/2012

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji syukur kepada khadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan bantuan
dalam penyusunan makalah mengenai Ilmu Dasar Keperawatan II
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besar nya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
bentuk,penyusunan,maupun materinya.kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.




Garut, 19 Juni 2012


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa
Yunani, yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa
ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan
manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari
sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme,
biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara
keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua
komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan
faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan
zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan,
dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan
tingkat tropik.
Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuh-
tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab
pertanyaan; dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka
hidup disana. Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga
Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah Environmental Biology.
1.2 . Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis ekologi
2. Untuk mengetahui perbedaan diantara jenis-jenis ekologi tersebut








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos
(habitat) dan logos (ilmu). Jadi ekologi ialah badan air atau perairan. Didalam
ekologi dipelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya.
Karena didalam suatu tempat tinggal tidak hanya hidup satu jenis organisme
misalnya gua adalah tempat tinggal kelelawar dan burung wallet, maka dalam ekologi
dipelajari pula saling mempengaruhi antar jenis organisme. Disamping itu dikaji pula
interaksi antaara unsure penyusun tempat tinggal. Mislanya dikaji macam jenis batuan
penyusun gua, cuaca didalam gua, tentang badann air yang ada didalamnya.
Ekologi mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat
tinggalnya, sementara itu, organisme dan tempat tinggalnya masing-masing dipelajari
dalam berbagai cabang disiplin ilmu
2.2 Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi
Hubungan manusia dengan lingkungan,dengan tingkah lakunya,dengan
penyakitnya dan cara-cara dimana tingkah laku dan penyakit nya mempengaruhi
evolusi dan kebudayaannya selalu melalui proses uman balik.Pendekatan ekologis
merupakan dasar bagi studi tentang masalah -masalah epidemiologi,car-cara dimana
tingkahlaku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbul nya
penyakit yang berbeda-beda.Sebagai contoh pada penyakit malaria di temukan pda
daerah beriklim tropis dan subtropis sedangkan pada daerah beriklim dingin tidak di
temukan penyakit ini,juga pada daerah diatas 1700 m diatas permukaan laut malaria
tidak bisa berkembang.contoh lain,semakinmaju suatu bangsa ,penyakit yang di derita
pun berdbeda dengan bangsa yang baru berkembang.Penyakit penyakit infeksi seperti
malaria , demam berdarah , TBC dll.Pada umun nya terdapat pada negara negara
berkembang , sedangkan pada penyakit non infeksi seperti stress, depresi, kanker,
hipertensi umun nya terdapat pada negara negara maju. Hal ini di sebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi yng berbeda pada kedua kelompok tersebut.kelompok manusia
beradaptasi dengan lingkungan nyadan manusia harus belajar mengeksploitasi sumber
sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan nya. Interaksi ini dapat berupa
sosial psikologis dan budaya yang sering memainkan peranannya dalam mencetuskan
penyakit. Penyakit adalah bagian dari lingkungan hidup manusia. Contoh penyakit
kuru (lihat foster/anderson hal 27-29: MISTERI KURU).
Kesehatan sangat berhubungan dengan lingkungan (ekologi) karena kesehatan
itu juga tidak hanya di lakukan oleh petugas kesehatan, tapi perlua ada dukungan dari
berbagai pihak termasuk berbagai pihak teruatama pada lingkungan.Seperti tokoh
masyarakat, agama, dan tentunya dari masyarakat itu sendiri. Yang menjadi objek
seperti kita ketahui bahwa kesehatan itu menitikberatkan pada upaya promotif,
preventif. Memutuskan rantai penularan penyakit serta bertujuan agar sifat orang yang
tadinya sakit menjadi sehat, dan yang sehat menjadi lebih baik lagi.
2.3 Macam Macam Ekologi
Ekologi Hutan
Ekologi Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan
bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan
mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan.
Hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam
lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu system
ekologi atau ekosistem.
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat
atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajaridari segi autekologi dan synekologi.
Autekologi mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor
lingkungan terhadap hidup atau tumuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon. Sifat
penyelidikanya mendekati fisiologi tumbuh-tumbuhan. Synekologi mempelajari hutan
sebagai masyarakat atau ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan
tempat tmbuh terhadap komposisi dan produksi hutan.
B. Ekologi Laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut.
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan
padang lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut.
Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengna ion Cl
-

mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC. Perbedaan suhu bagian atas dan
bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka
daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari
pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya,
sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan
secara horizontal.

Ekologi Tanaman
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari
lingkungannya, danmempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua
bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi
makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.
Ekologi Air Tawar
Ekologi air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar
sendiri penting karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah,
komponen air tawar merupakan merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar
merupakan sistem disporsal / pembuangan yang mudah dan murah
Beberapa faktor pembatas dalam Ekosistem air tawar diantaranya :
1 Kejernihan.
2. Temperatur.
3 Arus.
4. Oksigen.
5. Garam biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua
filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada
umumnya telah beradaptasi
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir.
Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air
mengalir adalah sungai.
1. Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam, dan rawa
dan mangrove.
2. Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air, aliran
air/sungai dan selokan.
2.4 Perbedaan Jenis-jenis Ekologi
Setiap jenis ekologi memiliki ruang lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara
satu jenis ekologi dengan ekologi yang lain memiliki perbedaan. Dalam makalah ini
hanya dibahas 5 jenis ekologi saja yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman,
ekologi serangga, dan ekologi air tawar. Perbedaan jenis-jenis ekologi tersebut antara
lain :
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau
ekosistem hutan
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air laut.
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman dengan lingkungannya.
Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan
kelimpahan serangga.
Ekologi air tawar merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air tawar.

2.5 Pengertian Epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari
tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu).
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi
dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Beberapa pengertian secara umum dan setengah awam, dapat dibaca dalam
kamus atau ensiklopedia umum antara lain sebagai berikut:
Websters New World Dictionary of the American Languange, Epidemiologi adalah
cabang ilmu kedokteran yang menyelidiki penyebab-penyebab dan cara pengendalian
wabah-wabah.
Kamus Besar Bahasa I ndonesia terbitan Balai Pustaka, DepDikBud 1990:
Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya.
Ensiklopedia Nasional I ndonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka , Jakarta 1989 :
Epidemiologi adalah suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit atau kondisi
kesehatan penduduk termasuk faktor faktor yang menyebabkannya.
2.5 Penelitian Epidemiologi
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok
sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi
prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik terdiri dari :
1. Non eksperimental :
1. Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartikan
sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
2. Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor
penyebab penyakit.
3. Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan
secara empiris fakto resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di
masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di
kota-kota besar.
2. Eksperimental.
Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik
untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan
etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah
ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1) Clinical Trial. Contoh :
Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah
terjadinya stroke.
Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus
Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
2.6 Batasan Epidemiologi
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian
epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a) Frekuensi masalah kesehatan
Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk kepada besarnya masalah
kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu
masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan
masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan
pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
b) Penyebaran masalah kesehatan
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada
pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang
dimaksudkan banyak macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga macam yakni
menurut ciri-ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut waktu (time)
c) Faktor-faktor yang memepengaruhi
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada
faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran
dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk
itu ada tiga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang
penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah
disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan diketahuinya penybab
suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya dari
masalah kesehatan tersebut.
2.7 Ruang Lingkup Epidemiologi
Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup kegiatan
tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam
yakni:
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja,
tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat.
Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga
kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek
epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari
hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit,
keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya
dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan
penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
2.8 Manfaat Epidemiologi
dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi sebagai kumpulan metoda
pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai manfaat yang cukup luas,
terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu kedokteran pada umumnya.
Meskipun demikian manfaat utama epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya
dapat epidemiologi pada hakekatnya secara garis besarnya dapat dikelompokkan antara lain
sebagai berikut:
1) Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan memahami
proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
2) Untuk melengkapi body of knowledge dan riwayat ilmiah penyakit. Suatu
pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya penelitian yang hasilnya
diharapkan akan dapat lebih melengkapi riwayat alamiah penyakit yang sekaligus juga
merupakan body of knowledge dari penyakit atau masalah kesehatan yang bersangkutan.
3) Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit
atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita tentang
riwayat alamiah penyakit tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat menemukan jalan
keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.
2.8 Peranannya dalam pemecahan masalah kesehatan di masyarakat
Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya, seorang
ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam kesehatan
masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya
adalah:
1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan
kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data
untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai
status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.
3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya,
baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar
biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat yaitu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar
dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host
and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi
terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu
planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) , menerangkan
penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya,
Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan keadaan
suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-
organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos
(ilmu). Jadi ekologi ialah badan air atau perairan. Didalam ekologi dipelajari hubungan
timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya.
Kesehatan sangat berhubungan dengan lingkungan (ekologi) karena kesehatan itu juga tidak
hanya di lakukan oleh petugas kesehatan, tapi perlua ada dukungan dari berbagai pihak
termasuk berbagai pihak teruatama pada lingkungan.Seperti tokoh masyarakat, agama, dan
tentunya dari masyarakat itu sendiri. Yang menjadi objek seperti kita ketahui bahwa
kesehatan itu menitikberatkan pada upaya promotif, preventif. Memutuskan rantai penularan
penyakit serta bertujuan agar sifat orang yang tadinya sakit menjadi sehat, dan yang sehat
menjadi lebih baik lagi.
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi
prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik terdiri dari :
Non eksperimental
Eksperimental.
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian
epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:
a) Frekuensi masalah kesehatan
b) Penyebaran masalah kesehatan
c) Faktor-faktor yang memepengaruhi
Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah:
1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan
kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data
untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai
status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok
penduduk yang terancam.
3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya,
baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar
biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan
masyarakat yaitu:
1. memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya
masalah kesehatan dan lainnya.
2. menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment.
3. menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap
kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko.
4. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan.
5. membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning
(perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi).
6. menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah
penanggulangannya.
7. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
8. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi,
Endemi, dan Sporadik.











DAFTAR PUSTAKA

http://umitrastikes.blogspot.com/2010/03/antropologi-kesehatan-dan-ekologi.html
http://www.askep.net/pdf/makalah-hubungan-timbal-balik-ekologi-dengan-kesehatan.html
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF-
8&sourceid=navclient&gfns=1&q=hubungan+ekologi+dengan+epidemiologi
http://sikeceng.blogspot.com/2010/07/hubungan-epidemiologi-dengan-ilmu_15.html

Anda mungkin juga menyukai