Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
pada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid. Hidrosefalus adalah kesatuan
klinik yang dibedakan oleh tiga faktor: peninggian tekanan intraventrikuler,
penambahan volume CSS, dan dilatasi rongga CS.
Secara klinis peninggian tekanan intraventrikuler, volume CSS, dan ukuran
ventrikel menimbulkan kelainan berikut: pembesaran kepala, penonjolan fontanel,
separasi sutura, tanda MacEen positif, fenomena setting sun, scalp yang mengkilap,
dilatasi vena scalp, strabismus konvergen atau divergen, tangis yang high pitched, postur
opistotonik, dan kegagalan untuk berkembang.
!ada kebanyakan hidrosefalus dini atau ringan, hanya perubahan ringan pada
sutura, fontanel, scalp, dan gerak bola mata yang dijumpai. !ada hidrosefalus yang
berkembang lambat, gejala mungkin tidak tampil hingga pasien mulai berjalan, dimana
keadaan ini dibuktikan dengan langkah berdasar, lebar para paresis, hemianopia
bitemporal, dan retardasi mental.
"nsiden hidrosefalus antara #,$% & setiap '### kelahiran. "nsiden hidrosefalus
konginetal adalah #,(% ',) pada tiap '### kelahiran dan '' * % &+ * disebabkan oleh
stenosis a,uaductus serebri.
-leh karena itu , penulis tertarik untuk mengangkat judul yang berkaitan dengan
hidrosefalus ini.



1
2. TUJUAN
$.' .ujuan /mum
0dapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
berbagai hal yang berhubungan dengan hidrosefalus dan dapat merancang berbagai
cara untuk mengantisipasi masalah serta dapat melakukan asuhan pada kasus
hidrosefalus.
$.$ .ujuan 1husus
a. Mengetahui pengertian,patofisiologi,manifestasi klinik dan etiologi pada penyakit
hidrosefalus
b.Menjelaskan asuhan keperaatan pada anak hidrosefalus
c.Melakukan pengkajian anamnesa pada bayi dengan hidrosefalus
d.Menentukan diagnosa, masalah serta kebutuhan dari data yang telah dikumpulkan
terhadap bayi dengan hidrosefalus
e.Menentukan antisipasi terhadap diagnosa dan masalah potensial yang ditemukan
pada bayi dengan hidrosefalus
f.Melakukan tindakan segera berdasarkan data yang telah dikumpulkan atau intervensi
terhadap bayi dengan hidrosefalus
g.Merencanakan tindakan yang akan dilakukan kepada bayi berdasarkan interpretasi
data yang yang ditentukan
h.Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan secara sistematis kepada bayi
dengan hidrosefalus
i.Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan kepada bayi dengan
hidrosefalus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala.
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal 2CSS3 secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan
pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid.2!oppy 4ijaya,$##53.
Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinalis 2 CSS 3 dengan atau pernah dengan tekanan intra kronial yang meninggi
sehingga terdapat pelebaran ruangan mengalirkan CSS. 2 "lmu 1esehatan 0nak $ , hal $+) 3.
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventikrel serebral, ruang
subarachnoid atau ruang subdural. 2 0suhan 1eperaatan !ada 0nak Edisi ' hal &65 3.
Hidrocefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinal 2CSS3 dengan atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirkan CSS. Harus dibedakan dengan pengumpulan
cairan local tanpa tekanan intrakranial yang meniggi seperti pada pelebaran ruangan CSS
akibat tertimbunnya CSS yang menempati ruangan, sesudah terjadinya atrofi otak.
2Staf !engajar "lmu 1esehatn 0nak 7ak.1edokteran /"."lmu 1esehatan 0nak jilid:$,hal.)8&3.
Hidrocefalus merupakan pembesaran abnormal dari ventrikel otak yang disebabkan
oleh peningkatan gradien tekanan antara cairan intraventrikel dan otak. 29osa M.Sacharin.
!rinsip 1eperaatan !ediatrik Edisi:$, Hal.$)(3.
Hidrosefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya CSS
dengan atau pernah dengan tekanan intracranial 2."13 yang meninggi sehingga terdapat
pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. 2:gastiyah. !eraatan 0nak Sakit Edisi $. Hal
'653.
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi,
sehingga terdapat pelebaran ventrikel 2;arsono, $##(:$#63.
!elebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi
cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau
kerusakan otak. 0danya kelainan%kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta
terjadi pelebaran sutura%sutura dan ubun%ubun 2;e<ito EE et al, $##8:+$)3.
3
Hidrosefalus adalah jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam
otak2cairan serebro spinal3.=angguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak
yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat%pusat saraf yang
vital.2http:>>ms+$.multiply.com>journal>item>$+?@shoAinterstitialB'@uB*$7journal
*$7item3.
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan
absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi
pelebaran ruangan%ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis. 2;ivisi :europediatri
Cag.>SM7 "lmu 1esehatan 0nak D 71 /nair>9S/ ;r. Soetomo Surabaya3.
Eadi hidrosefalus adalah suatu keadaan patologik otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebrospinal sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya
cairan serebrospinal.
B. Patofisiologi
CSS dihasilkan oleh pleFus choroideus dan mengalir dari ventrikel lateral ke dalam
ventrikel """, dan dari sini melalui a,uaductus masuk ke ventrikel "<. ;i sana cairan ini
memasuki spatium li,uor serebrospinalis eFternum melalui foramen lateralis dan medialis
dari ventrikel "<. !engaliran CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadi melalui villi
arachnoidea, yang menonjol ke dalam sinus venosus atau ke dalam lacuna lateralesG dan
sebagian lagi pada tempat keluarnya nervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam
pleFus venosus yang padat dan ke dalam selubung%selubung saraf 2suatu jalan ke circulus
lymphaticus3.2!oppy 4ijaya,$##53.
Hidrocefalus terjadi karena obstruksi aliran cairan serebrospinal, gangguan absorpsi
CSS, dan produksi CSS yang berlebihan. Canyak factor penyebab terjadinya hidrosefalus,
termasuk tumor, malformasi vaskuler, dan trauma serebri. 2 1eperaatan !ediatri edisi +, hal:
$$+3.
Sekresi total CSS dalam $& jam adalah sekitar (##%5##cc,sedangkan jumblah total
CSS adalah '(# cc, berarti dalam ' hari terjadi pertukaran atau pembaharuan dari CSS
sebanyak &%( kali>hari.!ada neonatus jumblah total CSS berkisar $#%(# cc dan akan
meningkat sesuai usia sampai mencapai '(# cc pada orang deasa. Hidrosefalus timbul
akibat terjadi ketidak seimbangan antara produksi dengan absorpsi dan gangguan sirkulasi
CSS. Selain akibat gangguan pada produksi, absorpsi, dan sirkulasi,hidrosefalus juga dapat
timbul akibat ;isgenesis serebri dan atrofi serebri. 2 !oppy 4ijaya,$##53.
4
SKEMA PATOISIOLOGI HIDRO!EPALUS
!. Etiologi
!enyebab terjadinya hidrosefalus pada bayi dan anak dibagi menjadi $, yaitu:
a. !enyebab baaan 2kongenital3:
'3 Stenosis akuaduktus silvii 2'#*3
$3 Malformasi ;andy%4alker 2$%&*3
+3 Malformasi 0rnold%Chiari tipe ' dan $
&3 0genesis 7oramen Monro
(3 .oksoplasmosis kongenital
53 Sindroma Cickers%0dams
b. !enyebab dapatan:
'3 .umor 2$#*3, misalnya meduloblastoma, astrositoma, kista, abses atau hematoma
$3 !erdarahan intraventrikular
5
Hidrocefalus
CSS Berlebih Kepala
membesar
Peningkatan
!K
"ual # muntah
$emas% &'eri%
lelah%letih
(angguan aliran
darah ke otak
Perfusi )aringan
serebral tak
efektif
Penurunan
fungsi
neurologis
Krisis pada
keluarga
Proses
perubahan
keluarga cemas
Kurang
pengetahuan
Kurang info
Kulit meregang hingga
tipis # pasien tidak dapat
bergerak atau
menggerakkan kepala
Kerusakan
mobilisasi
*esiko ter)adi
dekubitus
+3 Meningitis bakterial
&3 !eningkatan tekanan sinus venosus 2akondroplasia, kraniostenosis atau trombosis
venous3
(3 "atrogenik: Hipervitaminosis 0 dapat menyebabkan peningkatan sekresi cairan
serebrospinal atau meningkatkan permeabilitas saar darah otak, sehingga
menimbulkan hidrosefalus.
D. Klasifi"asi #an Manifestasi "lini"
1lasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan :
'. =ambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifes 2overt hydrocephalus3 dan hidrosefalus
tersembunyi 2occult hydrocephalus3.
$. 4aktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus akuisita.
+. !roses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.
&. Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non komunikans.
(. Hidrosefalus interna menunjukkan adanya dilatasi ventrikel, hidrosefalus eksternal
menunjukkan adanya pelebaran rongga subarakhnoid di atas permukaan korteks.
Hidrosefalus obstruktif menjabarkan kasus yang mengalami obstruksi pada aliran
likuor.
Cerdasarkan gejala, dibagi menjadi hidrosefalus simptomatik dan asimptomatik.
Hidrosefalus arrested menunjukan keadaan dimana faktor%faktor yang menyebabkan dilatasi
ventrikel pada saat tersebut sudah tidak aktif lagi. Hidrosefalus eF%vacuo adalah sebutan bagi
kasus ventrikulomegali yang diakibatkan atrofi otak primer, yang biasanya terdapat pada
orang tua. 2;arsono, $##(3
D.$ Manifestasi Klinis
.anda aal dan gejala hidrosefalus tergantung pada aitan dan derajat
ketidakseimbangan kapasitas produksi dan resorbsi CSS 2;arsono, $##(3. =ejala%gejala yang
menonjol merupakan refleksi adanya hipertensi intrakranial. Manifestasi klinis dari
hidrosefalus pada anak dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :
'. 0itan hidrosefalus terjadi pada masa neonatus
Meliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus kongenital dan
pada masa bayi. Hingkaran kepala neonatus biasanya adalah +(%&# cm, dan pertumbuhan
ukuran lingkar kepala terbesar adalah selama tahun pertama kehidupan. 1ranium terdistensi
dalam semua arah, tetapi terutama pada daerah frontal. .ampak dorsum nasi lebih besar dari
biasa. 7ontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas. .ulang%tulang kepala
+
menjadi sangat tipis. <ena%vena di sisi samping kepala tampak melebar dan berkelok. 2!eter
!aul 9ickham, $##+3
$. 0itan hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak%kanak
!embesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi hipertensi
intrakranial. Hokasi nyeri kepala tidak khas. ;apat disertai keluhan penglihatan ganda
2diplopia3 dan jarang diikuti penurunan visus. Secara umum gejala yang paling umum terjadi
pada pasien%pasien hidrosefalus di baah usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang
progresif dari ukuran kepala. Makrokrania mengesankan sebagai salah satu tanda bila ukuran
lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standar di atas ukuran normal. Makrokrania
biasanya disertai empat gejala hipertensi intrakranial lainnya yaitu:
'. 7ontanel anterior yang sangat tegang.
$. Sutura kranium tampak atau teraba melebar.
+. 1ulit kepala licin mengkilap dan tampak vena%vena superfisial menonjol.
&. 7enomena Imatahari tenggelamJ 2sunset phenomenon3.
(. =ejala hipertensi intrakranial lebih menonjol pada anak yang lebih besar
dibandingkan dengan bayi. =ejalanya mencakup: nyeri kepala, muntah, gangguan
kesadaran, gangguan okulomotor, dan pada kasus yang telah lanjut ada gejala
gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler 2bradikardia, aritmia respirasi3.
2;arsono, $##(:$'+3
E. Ge%ala Klinis
'. Cayi
!ada bayi, kepala dengan mudah membesar sehingga akan didapatkan gejala :
a. 1epala makin membesar
b. <eba%vena kepala prominen
c. /bun%ubun melebar dan tegang
d. Sutura melebar
e. KCracked%pot signL, yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak atau buah
semangka pada perkusi kepala
f. !erkembangan motorik terlambat
g. !erkembangan mental terlambat
h. .onus otot meningkat, hiperrefleksi 2refleks lutut>akiles3
i. KCerebral cryL, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan bergetar
j. :istagmus horisontal
,
k. KSunset phenomenaL, yaitu bola mata terdorong ke baah oleh tekanan dan
penipisan tulang tulang supraorbita, sklera tampak di atas iris, sehingga iris
seakan%akan seperti matahari yang akan terbenam.
$. 0nak:
Cila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda%tanda kenaikan tekanan
intrakranial:
a. Muntah proyektil
b. :yeri kepala
c. 1ejang
d. 1esadaran menurun
e. !apiledema
. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Pe&e'i"saan fisi"(
a. !engukuran lingkaran kepala secara berkala. !engukuran ini penting untuk
melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal
b. .ransiluminasi
!emeriksaan darah:
a. .idak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalus
!emeriksaan cairan serebrospinal:
0nalisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis
untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa
!emeriksaan radiologi:
a. M%foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar.
b. /S= kepala: dilakukan bila ubun%ubun besar belum menutup.
c. C. Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus
mengevaluasi struktur%struktur intraserebral lainnya
Diagnosa Ban#ing
N Cayi sehat
N Ciri keluarga 2Kfamilial featureL3
N Megaensefali
N Hidranensefali
N .umor otak
-
N Cairan subdural 2Lsubdural effusionL3
G. KOMPLIKASI
'. !eningkatan ."1
$. "nfeksi malfungsi pirau
+. 1eterlambatan perkembangan kognitif, psikososial, dan fisik
&. "O menurun
(. Hernia serebri
5. 1ejang
8. 9enjatan
H. PENATALAKSANAAN
'. 7armakologi
Mengurangi volume cairan serebrospinalis:
a. 0cetaPolamide $( mg>1gCC>hari !- dibagi dalam + dosis. ;osis dapat dinaikkan $(
mg>1gCC>hari 2Maksimal '## mg>1gCC>hari3
b. 7urosemide ' mg>1gCC>hari !- dibagi dalam +%& dosis
Catatan: Hakukan pemeriksaan serum elektrolit secara berkala untuk mencegah
terjadinya efek samping. Cila ada tanda%tanda infeksi, beri antibiotika sesuai kuman
penyebab.
$. .erapi
a. .erapi medikamentosa
-bat%obatan yang sering dipakai untuk terapi ini adalah:
% 0setasolamid
Cara pemberian dan dosis: !er oral, $%+ F '$( mg>hari. ;osis ini dapat ditingkatkan
maksimal '.$## mg>hari.
% 7urosemid
Cara pemberian dan dosis: !er oral ',$ mg>kg CC 'F>hari atau injeksi "< #,5 mg>kg
CC>hati. Cila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan untuk operasi.
'. .erapi pintas > KShuntingL
0da $ macam:
% Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara. Misalnya:
pungsi lumbal yang berulang%ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.
.
% "nternal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain
a3 <entrikulo%Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna 2.hor%1jeldsen3
b3 <entrikulo%0trial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
c3 <entrikulo%Cronkhial, CSS dialirkan ke Cronhus.
d3 <entrikulo%Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
e3 <entrikulo%!eritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum.
b. KHumbo !eritoneal ShuntL
CSS dialirkan dari 9esessus Spinalis Humbalis ke rongga peritoneum dengan operasi
terbuka atau dengan jarum .ouhy secara perkutan.
.eknik Shunting
'3 Sebuah kateter ventrikular dimasukkan melalui kornu oksipitalis atau kornu frontalis,
ujungnya ditempatkan setinggi foramen Monroe.
$3 Suatu reservoir yang memungkinkan aspirasi dari CSS untuk dilakukan analisis.
+3 Sebuah katup yang terdapat dalam sistem Shunting ini, baik yang terletak proksimal
dengan tipe bola atau diafragma 2Hakim, !udenP, !itP, Holter3 maupun yang terletak
di distal dengan katup berbentuk celah 2!udenP3. 1atup akan membuka pada tekanan
yang berkisar antara (%'(# mm, H$-.
&3 <entriculo%0trial Shunt. /jung distal kateter dimasukkan ke dalam atrium kanan
jantung melalui v. jugularis interna 2dengan thoraF ujung distal setinggi 5>83.F%ray
(3 <entriculo%!eritneal Shunt
a. Slang silastik ditanam dalam lapisan subkutan
b. /jung distal kateter ditempatkan dalam ruang peritoneum.
!ada anak%anak dengan kumparan silang yang banyak, memungkinkan tidak
diperlukan adanya revisi alaupun badan anak tumbuh memanjang.
1omplikasi yang sering terjadi pada shunting: infeksi, hematom subdural, obstruksi, keadaan
CSS yang rendah, ascites akibat CSS, kraniosinostosis.
I. PROGNOSIS
Hidrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan neurologis
serta kecerdasan. ;ari kelompok yang tidak diterapi, (#%8#* akan meninggal karena
penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia.
:amun bila prosesnya berhenti 2arrested hidrosefalus3 sekitar &#* anak akan mencapai
kecerdasan yang normal 20llan H. 9opper, $##(3. !ada kelompok yang dioperasi, angka
1/
kematian adalah 8*. Setelah operasi sekitar ('* kasus mencapai fungsi normal dan sekitar
'5* mengalami retardasi mental ringan. 0dalah penting sekali anak hidrosefalus mendapat
tindak lanjut jangka panjang dengan kelompok multidisipliner. 2;arsono, $##(3
1eberhasilan tindakan operatif serta prognosis hidrosefalus ditentukan ada atau
tidaknya anomali yang menyertai, mempunyai prognosis lebih baik dari hidrosefalus yang
bersama dengan malformasi lain 2hidrosefalus komplikata3.
11
BAB III
ASUHAN KEPERA)ATAN
A. PENGKAJIAN
'. 4aancara
;S :
a. !engertian penyakit oleh keluarga>pasien
b. 1emampuan pasien untuk mengerti
c. !ernyataan sakit kepala, mual%muntah, kejang
d. !ernyataan kepalanya membesar
;- :
a. Hingkar kepala melebihi normal
b. .erjadi peningkatan ."1 2mual, muntah, kejang3
c. 7ortanella>Sutura belum menutup
d. .ingkat kesadaran yang bisa diamati adalah gelisah, disorientasi,
lethargi
e. Status tanda%tanda vital bervariasi terhadap nadi dan tekanan darah
9iayat 1esehatan
;ari riayat kesehatan pasien dengan hidrosefalus dapat menunjukkan
adanya:
a. 9iayat trauma seaktu lahir
b. 9iayat penyakit dahulu, misal: perdarahan sebelum dan sesudah lahir,
infeksi, neoplasma
c. 9iayat keluarga
$. !emerikasaan fisik
a. Sakit kepala, mual, muntah, kejang
12
b. !enurunan kesadaran yang bisa diamati adalah gelisah, disorientasi,
lethargi
c. Sunset sign pada mata
d. ..< yang bervariasi untuk tiap individu
e. !embesaran lingkar kepala
+. !emeriksaan penunjang
a. !emeriksaan :eurologi
/ntuk mengetahui status neurologis pasien, misalnya gangguan
kesadaran, motoris>kejang, edema pupil saraf otak ""
b. !engukuran lingkar kepala
/ntuk mengetahui !rogrestivitas atau perkembangan lingkar kepala
c. C. Scan
/ntuk mengetahui adanya kelainan dalam otak dengan menggunakan
radio isotop, radioaktif dan scanner
d. M9" 2Magnetic 9esonance "maging3
/ntuk mengetahui kondisi patologis otak dan medula spinalis dengan
menggunakan teknik scaning dengan kekuatan magnet untuk membuat
bayangan struktur tubuh
B. DIAGNOSA KEPERA)ATAN
'. !erfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan volume cairan
serebrospinal
$. :yeri akut berhubungan dengan peningkatan ."1
+. 9esiko infeksi berhubungan dengan pembedahan penempatan shunt
&. 1etakutan atau kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
(. 1urang pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi
13
!. TUJUAN *NO!+
'. ;iagnosa " : !erfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
volume cairan cerebrospinal.
:-C : Status sirkulasi
1riteria hasil :-C :
a. Menunjukkan status sirkulasi ditandai dengan indikator berikut:
'3 .; sistolik dan diatolik dalam rentang yang diharapkan
$3 .idak ada hipotensi otastik
+3 .idak ada bising pembuluh darah besar
b. Menunjukkan kemampuan kognitif, ditandai dengan indikator:
'3 Cerkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan usia serta kemampuan
$3 Menunjukkan perhatian, konsentrasi serta orientasi
+3 Menunjukkan memori jangka lama dan saat ini
&3 Memproses informasi
(3 Membuat keputusan dengan benar
$. ;iagnosa "" : :yeri akut berhubungan dengan peningkatan ."1
:-C :
a. Hevel nyeri
% Haporan nyeri
% 7rekensi nyeri
% Hamanya nyeri
% Ekspresi ajah terhadap nyeri
% 1egelisahan
% !erubahan ..<
% !erubahan ukuran pupil
b. 1ontrol :yeri
% Menyebutkan faktor penyebab
% Menyebutkan aktu terjadinya nyeri
14
% Menggunakan analgesik sesuai indikasi
% Menyebutkan gejala nyeri
30 ;iagnosa """: 9esiko infeksi berhubungan dengan pembedahan penempatan shunt
1riteria Hasil :-C :
a. 1ontrol 9esiko
1riteria hasil :-C :
% ;apat memonitor faktor resiko
% ;apat memonitor perilaku individu yang menjadi faktor resiko
% Mengembangkan keefektifan strategi untuk mengendalikan faktor resiko
% Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko
b. ;eteksi 9esiko
1riteria hasil :-C :
% Mengtahui atau mengungkapkan tanda dan gejala tentang indikasi resiko.
% Menggunakan sumber untuk menyediakan informasi tentang resiko
potensial.
% Cerpartisipasi dalam pemeriksaan.
&.;iagnosa "<: 1etakutan atau kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri
1riteria Hasil :-C:
a3 0nFiety control
% Monitor intensitas dari cemas
% Mencari informasi untuk menurunkan cemas
% =unakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
% Melakukan hubungan sosial untuk memusatkan konsentrasi
% 1ontrol respon cemas
b3 Coping
% "dentifikasi pola koping yang efektif
% "dentifikasi pola koping yang tidak efektif
% 1ontrol cara pasien dalam mengungkapkan perasaannya dengan kata D kata
% Haporkan penurunan stress
% !akai perilaku untuk peenurunan stress
15
(.;iagnosa <: 1urang pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber
informasi
:-C :
a.1noledge : ;isease !rocess 2')#+3
% 1enalkan dengan nama penyakit
% =ambarkan dari proses penyakit
% Eelaskan faktor%faktor yang mempengaruhi penyakit
% Eelaskan faktor resiko
% Eelaskan efek dari penyakit
% Eelaskan tanda dan gejala
b.1noledga "llness care 2')$&
% !roses penyakit
% !engendalian infeksi
% !engobatan
% !rosedur pengobatan
% !eraatan terhadap penyakit
D. INTER,ENSI *NI!+
;iagnosa " : !erfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan volume
cairan cerebrospinal.
"ntervensi :"C
'. !antau hal%hal berikut ini
a. .anda D tanda vital
b. Sakit kepala
c. .ingkat kesadaran dan orientasi
d. ;iplopia inistagmus, penglihatan kabur, ketajaman penglihatan
e. !emantauan ."1
% !emantauan ."1 dan respon neurologis pasien terhadap aktivitas peraatan
% !antau tekanan perfusi jaringan
% !erhatikan perubahan pasien sebagai respon terhadap stimulus
b. !enatalaksanaan sensasi perifer
% !antau adanya parestes: mati rasa atau adanya rasa kesemutan
% !antau status cairan termasuk asupan dan haluaran
1+
$. 0ktivitas kolaboratif
a. !ertahankan parameter termodinamik dalam rentang yang dianjurkan
b. Cerikan obat%obatan untuk meningkatkan volume intravaskuler, sesuai permintaan
c. Cerikan obat yang menyebabkan Hipertensi untuk mempertahankan tekanan
perfusi serebral sesuai dengan permintaan
d. .inggikan bagian kepala tempat tidur # sampai dengan &( derajat, bergantung
pada kondisi pasien dan permintaan medis
e. Cerikan loap diuretik dan osmotik, sesuai dengan permintaan.
;iagnosa "" : :yeri akut berhubungan dengan peningkatan ."1
"ntervensi :"C :
a. Manajemen :yeri
% .ampilkan pengkajian secara menyeluruh tentang nyeri termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekensi, kualitas, intensitas dan faktor predisposisi
nyeri.
% -bservasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, terutama jika tidak
dapat berkomunikasi secara efektif.
% !astikan pasien menerima analgesik yang tepat.
% .entukan dampak nyeri terhadap kalitas hidup 2misal G tidur, aktivitas,
dll3.
% Evaluasi dengan pasien dan tim kesehatan, efektivitas dari kontrol nyeri
pada masa lalu yang biasa digunakan.
% 1aji pasien dan keluarga untuk mencari dan menyediakan pendukung.
% Cerikan info tentang nyeri, misalG penyebab, berapa lama akan berakhir
dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
% 1ontrol faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi respon pasien
untuk ketidaknyamanan 2misal : temperatur rungan cahaya dan
kebisingan3.
% 0jarkan untuk menggunakan teknik nonfarmokologi 2misal : relaksasi,
guided imagery, therapi musik, distraksi, dll3.
1,
;iagnosa """: 9esiko infeksi berhubungan dengan pembedahan penempatan shutrl
"ntervensi :"C :
a.1ontrol "nfeksi
0ktivitas :
% =unakan sarung tangn steril
% !elihara lingkungan yang tetap aseptik.
% Catasi pengunjung
% Ceritahu pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan jika terjadi
infeksi laporkan kepada petugas kesehatan.
% 0njurkan intake nutrisi yang baik.
b."dentifikasi 9esiko.
0ktivitas :
% "dentifikasi pasien dengan kebutuhan peraatan secara berkelanjutan
% Menentukan sumber yang finansial.
% "dentifikasi sumber agen penyakit untuk mengurangi faktor resiko.
% .entukan pelaksanaan dengan treatment medis dan peraatan.
;iagnosa "<: 1etakutan atau kecemasan berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
"ntervensi :"C:
a.!enurunan cemas
% Ciptakan lingkungan yang tenang untuk mengurangi cemas
% Menyediakan informasi yang benar dan jelas tentang diagnosis dan program
peraatan yang diberikan
% 1aji penyebab kecemasan pasien
% 0njurkan keluarga untuk mendampingi pasien guna mengurangi kecemasan
% "dentifikasi perubahan tingkat kecemasan pasien
b..eknik ketenangan
% !ertahankan kontak mata dengan pasien
% ;uduk dan berbincang D bincang dengan pasien
% Ciptakan suasana yang tenang
% =unakan teknik distraksi
% Cerikan obat anti cemas
% "nstruksikan pasien dengan metoda penurunan cemas 2mengurangi cemas3.
1-
;iagnosa <: 1urang pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber informasi.
"ntervensi :"C :
a. .eaching ;isease !rocess
0ktifitas :
% Eelaskan patofisiologi penyakit
% Eelaskan tanda dan gejala dari penyait
% Eelaskan proses penyakit
% "dentifikasi kemungkinan penyebab penyakit
% ;iskusikan pilihan peraatan
b. .eaching : !rosedur > .reatment
0ktifitas :
% "nformasikan kepada pasien kapan dan dimana prosedur peraatan
dilakukan
% "nformasikan kepada pasien tentang berapa lama prosedur dilakukan
% Eelaskan tujuan dari prosedur > peraatan
% =ambarkan aktifitas sebelum prosedur dilakukan
% Eelaskan prosedur tindakan
1.
BAB I,
PENUTUP
$. Kesi&-.lan
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran
ventrikel.
"nsiden hidrosefalus antara #,$% & setiap '### kelahiran. "nsiden hidrosefalus
konginetal adalah #,(% ',) pada tiap '### kelahiran dan '' * % &+ * disebabkan oleh stenosis
a,uaductus serebri. .idak ada perbedaan bermakna insiden untuk kedua jenis kelamin, juga
dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur.
!ada dasarnya ada + prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu :
a3 mengurangi produksi CSS
b3 Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi
c3 !engeluaran likuor 2 CSS 3 kedalam organ ekstrakranial.
Hal yang sangat penting dalam penanganan kasus hidrosefalus ini adala,h kejadian
infeksi akibat penatalaksanaan dan asuhan yang diberikan tidak tepat.
2. Sa'an
;iharapkan kepada orang tua yang mendapatkan anak dengan kasus hidrosefalus
untuk tidak berkecil hati karena ada masih ada cara pengobatan yang dapat dilakukan.
!engobatan tersebut dapat membantu anak tersebut untuk proses tumbuh kembangnya
dikemudian hari.
Cagi petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan penatalaksanaan dan asuhan
yang adekuat dan hati%hati untuk mencegah terjadinya infeksi sehingga dapat menurunkan
angka kematian pada bayi.
2/
DATAR PUSTAKA
;arsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan /=M. $##(. Cuku 0jar
:eurologi 1linis. Qogyakarta: /=M !ress.
.ucker,Susan Martin dkk.$##).Standar peraatan pasien edisi (.Eakarta:E=C.
4ilkinson,Eudith M.$##8.;iagnosa 1eperaatan :"C dan :-C.Eakarta E=C.
Carpenito>Moyeth,Hynda Euall.$##8.Cuku saku diagnosis keperaatan.Eakarta:E=C.
21

Anda mungkin juga menyukai